Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

“MEKANISME HOMEOSTASIS”

OLEH

NAMA : ELVIANA SOI

NIM : 1701040096

KELAS :C

SEMESTER : VI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan rahmat-
Nyalah saya akhirnya bisa menyelesaikan makalah Anatomi Fisiologi Manusia yang
membahas tentang ”Mekanisme Homeostasis Yang Mempengaruhi Anatoni Dan Proses
Fisiologi Manusia” ini dengan baik tepat pada waktunya.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Kupang, Jumat 24 Januari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................
1.1 Latar Belakang.........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................
1.3 Tujuan……..............................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN...........................................................................................
2.1 Pengertian homeostasis............................................................................
2.2 Mekanisme homeostasis terhadap anatomi dan proses fisiologi
manusia……………………………………………………………….....
2.3 Peran system organ dalam mempertahankan homoestasis.......................
BAB 3 PENUTUP.....................................................................................................
3.1 Kesimpulan ..............................................................................................
3.2 Saran….....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tubuh merupakan suatu sistem yang terorganisir serta memiliki sistem
pengaturan yang saling berkoordinasi untuk mempertahankan kondisi tubuh agar
selalu dalam keadaan stabil secara fisiologi.
Jika terjadi gangguan secara fisiologi maka tubuh akan merespon dan berusaha
untuk mengembalikan ke keaadaan normal melalui suatu mekanisme, yakni
mekanisme umpan balik negatif dan positif. Contohnya jika tekanan darah kita
menurun, maka reseptor sensorik akan mengirimkan sinyal ke otak (pusat control).
Otak akan mengirimkan sinyal saraf ke dinding arteri untuk berkontraksi, ketika
tekanan darah naik sistem ini diaktivasi. Konsep ini dikenal dengan istilah
homeostasis.
Homeostasis adalah kondisi keseimbangan dari lingkungan internal karena
interaksi berbagai proses dalam tubuh manusia.. Homeostasis merupakan kondisi
yang dinamis. Ketidakseimbangan homeostasis akan mengakibatkan terjadinya
berbagai gangguan pada tubuh, baik itu gangguan ringan sampai penyakit berat
bahkan kematian. Untuk membantu agar kondisi lebih baik maka dibutuhkan
berbagai macam obat-obatan dan juga terapi medis.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka timbul beberapa rumusan masalah, yakni:
a. Apa yang dimaksud dengan homeostasis?
b. Bagaimana mekanisme homeostasis dapat mempengaruhi anatomi dan proses
fisiologi manusia?
c. Bagaimana peran dari system organ dalam mempertahankan homeostasis?
1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui arti/makna dari homeostasis serta
mekanisme homeostasis yang dapat mempengaruhi anatomi dan proses fisiologi
manusia
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Homeostasis
Homeostasis adalah kondisi keseimbangan dari lingkungan internal karena
interaksi berbagai proses dalam tubuh manusia.. Homeostasis merupakan kondisi yang
dinamis. Aspek terpenting dari homeostasis adalah mempertahankan agar volume dan
komposisi cairan tubuh, zat terlarut, air sebagai pelarut dan berbagai kandungan kimia di
dalamnya berada dalam kondisi stabil.
Cairan yang berada di dalam sel dinamakan cairan intrasel, sedangkan cairan
diluar sel dinamakan cairan ekstrasel. Cairan ekstrasel yang berada di sela-sela sel
dinamakan cairan interstitial. Cairan ekstrasel akan ditemukan di tempat yang berbeda-
beda. Jika ditemukan di dalam pembuluh darah maka namanya adalah plasma darah. Jika
ditemukan di dalam pembuluh limfe maka namanya adalah cairan limfe. Jika ditemukan
dalam dan sekeliling otak dan sum-sum tulang maka namanya adalah cairan
serebrospinal. Jika ditemukan dalam mata maka namanya adalah aqueous humor dan
vitreous. Jika ditemukan dalam sendi namanya adalah cairan synovial.
Homeostasis pada tubuh manusia akan mengalami gangguan secara terus
menerus. Beberapa gangguan berasal dari lingkungan eksternal seperti suhu panas
lingkungan. Beberapanya berasal dari lingkungan internal seperti kadar glukosa darah
yang terlalu rendah. Beberapa gangguan pada homeostasis bisa terjadi secara singkat
ataupun lebih lama.
Tubuh memiliki cara untuk mengembalikannya pada kondisi seimbang. Kita
memiliki system saraf dan hormonal yang mengatur bagaimana tubuh agar kembali
kepada kondisi yang seimbang. Tubuh kita dapat mengatur agar kembali pada kondisi
yang seimbang dengan berbagai mekanisme umpan balik. System umpan balik terdiri
dari tiga komponen yaitu : Reseptor, Pusat control, dan Efektor. Setiap organ atau
jaringan akan dapat bertindak sebagai efektor. Reseptor dan efektor berkomunikasi
dengan pusat control dalam bentuk mkanisme umpan balik. Umpan balik yang terjadi
bisa umpan balik negative atau umpan balik positif.
2.2 Mekanisme Homeostasis Yang Dapat Mempengaruhi Anatomi Dan Proses Fisiologi
Manusia
Agar tubuh dapat berfungsi secara optimal, kondisi di dalam tubuh yang disebut
sebagai lingkungan internal (CES; cairan ekstrasel) harus diatur dengan sangat hati-
hati. Oleh karena itu beberapa variabel penting, seperti suhu tubuh, tekanan darah,
kandungan oksigen dan karbon dioksida dari darah, juga keseimbangan elektrolit
secara aktif dipertahankan dalam batas fisiologi yang sempit.
Kemampuan sistem fisiologi tubuh untuk mempertahankan keadaan di dalam
tubuh yang relatif konstan disebut homeostatis. Homeostatis (homeo artinya “yang
sama”; statis artinya “berdiri atau diam”). Istilah homeostatis diperkenalkan pertama
kali oleh W.B.Cannon untuk menjelaskan berbagai proses fisiologik yang berfungsi
untuk memulihkan keadaan normal setelah terjadi gangguan. Homeostasis ini sangat
penting karena sel dan jaringan tubuh hanya akan tetap hidup dan dapat berfungsi
secara efisien ketika kondisi internal ini dipertahankan dengan baik. Ini tidak dapat
dikatakan bahwa lingkungan internal bersifat tetap dan tidak berubah. Tubuh selalu
dihadapkan dengan perubahan lingkungan eksternal serta kegiatan dan aktivitas yang
terjadi di dalam tubuh yang dapat merubah keseimbangan dari beberapa varibel
penting. Sebagai contoh, sebagian besar reaksi metabolik di dalam sel kita
membutuhkan oksigen dan glukosa. Senyawa ini kemudian harus diganti. Selain itu,
reaksi ini menghasilkan limbah metabolik termasuk karbondioksida dan urea yang
kemudian harus dikeluarkan dari tubuh. Oleh karena itu, lebih tepat dikatakan bahwa
lingkungan internal dalam keadaan dinamis yang stabil, yang terus berubah, tetapi
dimana kondisi optimal dipertahankan secara fisiologis. Semua sistem organ dalam
tubuh, kecuali sistem reproduksi, berkontribusi dalam mempertahankan homeostasis.
Contohnya, saluran pencernaan mencerna makanan untuk memberikan nutrisi bagi
tubuh. Sistem pernapasan memperoleh oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.
Sistem sirkulasi mengangkut semua zat-zat satu bagian ke bagian tubuh lainnya.
Sistem renal menegeluarkan limbah dan berperan dalam mengatur volume dan
tekanan darah.
Fisiologi tidak hanya mencakup kajian tentang bagaimana masing-masing sistem
melakukan fungsinya, tetapi juga mekanisme yang terlibat yang mengatur kegiatan
tersebut, dalam mempertahankan homeostasis dalam berbagai kondisi. Contohnya,
kebutuhan tubuh sangat berbeda selama kondisi istirahat dibandingkan dengan
latihan. Hal ini dikarenakan dalam mempertahankan homeostasis, tubuh harus
mampu memantau dan merasakan perubahan dalam lingkunagan internal, dan harus
mampu mengimbangi, atau melakukan penyesuaian,untuk perubahan ini.
Ada dua sistem pengaturan dalam tubuh yang mempengaruhi aktivitas dari semua
sistem organ lainnya sehingga homeostasis dapat dipertahankan, yaitu sistem saraf
dan endokrin.
Sistem kontrol homeostatik dikelompokkan menjadi 2 kelas-kontrol yaitu:
a. Kontrol intrinsik (lokal) terdapat di dalam dan inherent bagi organ
tersebut. Contohnya ketika otot sedang beraktivitas yang tinggi dan
menggunakan oksigen yang tinggi pula, maka kadar oksigen akan turun.
Perubahan kimia lokal pada otot akan menyebakan pembuluh darah
bervasodilatasi dan meningkatkan aliran darah ke otot sehingga kadar
oksigen meningkat pula.
b. Kontrol ekstrinsik, sebagian besar kontrol homeostatik dipertahankan
dengan control ini, mekanisme regulasi dimulai di luar suatu organ untuk
menggubah aktivitas organ tersebut, mekanisme ini dilakukan oleh sistem
saraf dan endokrin. Contohnya mekanisme untuk memulihkan tekanan
darah ke tingkat yang sesuai. Dimana organ yang bekerja adalah sistem
saraf jantung dan pembuluh darah di seluruh tubuh. Mekanisme kontrol
homeostatik bekerja berdasarkan prinsip umpan balik. Ada dua jenis
umpan balik yaitu:
 Umpan balik negatif (negative feedback), pada umpan balik negative
perubahan suatu faktor dikontrol secara homeostatis akan memicu
respon yang berupaya untuk memulihkan faktor tersebut ke normal
dengan menggerakkan faktor ke arah yang berlawanan dari
perubahan awalnya
 Umpan balik positif (positive feedback), pada umpan balik positif
perubahan pada variabel terkontrol memicu respon yang mendorong
ke arah yang sama seperti awal perubahan sehingga perubahan
semakin kuat. Umpan balik positif lebih jarang terjadi, namun
umpan balik ini juga berperan penting dalam keadaan tertentu,
misalnya pelepasan oksitosin yang semakin banyak dengan semakin
besarnya tekanan pada serviks.

Mekanisme umpan balik negatif yang mengatur kadar glukosa darah

Mekanisme umpan balik positif pada partus

Contoh Studi Kasus dalam Aplikasi Farmasi

Fungsi Homeostatik dari Obat

Penyakit umumnya dibagi menjadi dua kategori: di mana patofisiologi melibatkan kegagalan
internal beberapa proses fisiologis normal dan ini berasal dari beberapa sumber eksternal
seperti infeksi bakteri atau virus. Dalam kasus kedua, individu tidak dapat dapat
mempertahankan homeostasis, dan satu atau lebih variabel dalam lingkungan internal akan
terganggu. Akibatnya, fungsi jaringan atau organ terganggu. Oleh karena itu, banyak
obatobatan saat ini digunakan dirancang untuk membantu tubuh dalam mempertahankan
homeostasis ketika tubuh gagal dalam melakukan mekanisme pengaturan sendiri. Sebagai
contoh, angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor, seperti enalapril, dan beta-
blockers, seperti propanolol, menurunkan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi
idiopatik. Hiperglikemia pada pasien dengan diabetes melitus tipe 1. Suntikan insulin
memungkinkan sel pasien untuk mengambil dan menyimpan glukosa, yang secara efektif
menurunkan glukosa darah ke kisaran normal. Diuretik, seperti furosemid, mengurangi
volume darah sehingga mengurangi beban kerja jantung pada pasien dengan gagal jantung
kongestif. Dalam setiap gangguan ini, intervensi farmakologi diperlukan untuk membuat
sistem organ dapat berfungsi secara efisien dan efektif mempertahankan kesehatan pasien.

2.3 Peran System Organ Dalam Mempertahankan Homeostasis


 Sistem Saraf : Mengatur aktivitas muskuler dan sekresi kelenjar
 Sistem Endokrin : Mengatur proses metabolik melalui sekresi hormone
 Sistem Muskuler: Berperan dalam menggerakkan tubuh dan terhadap
termoregulator
 Sistem Sirkulasi : Mengangkut nutrien, oksigen, zat yang sudah tidak dibutuhkan
tubuh,
 Sistem Respirasi : Mengambil oksigen dan mengeluarkan karbondioksida,
mengatur keseimbangan asam basa (pH)
 Sistem Gastrointestinal : Mencerna dan menyerap makanan untuk memberikan
nutrisi kepada tubuh
 Sistem Renal :Mengeluarkan senyawa-senyawa, produk yang sudah tidak
dibutuhkan oleh tubuh, mengatur volume dan tekanan darah, mengatur
keseimbangan asam basa (pH)
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Homeostasis ini sangat penting karena sel dan jaringan tubuh hanya akan tetap
hidup dan dapat berfungsi secara efisien ketika kondisi internal ini dipertahankan dengan
baik. Proses dan aktivitas yang membantu untuk mempertahankan homeostasis disebut
mekanisme homeostatik. Sel bekerja dengan baik ketika lingkungan di dalamnya tetap
dalam keadaan stabil. Jika keseimbangan tidak dapat dipertahankan maka tubuh tidak
akan dapat berfungsi secara efektif dan dapat mengalami gannguan atau sakit.
Mekanisme control homeostatik bekerja berdasarkan prinsip umpan balik. Ada dua jenis
umpan balik yaitu negatif dan positif.
Kebanyakan mekanisme homeostatik dijalankan oleh tubuh melalui umpan bailik
negatif. Namun umpan balik positif juga berperan penting dalam keadaan tertentu,
misalnya pelepasan oksitosin yang semakin banyak dengan semakin besarnya tekanan
pada serviks. Contoh dari umapan balik negatif yaitu pelepasan insulin ke dalam darah
ketika kadar glukosa darah dalam tubuh meningkat.
Aplikasi homeostatis dalam bidang farmasi dapat dicontohkan misalnya
penggunaan obat-obatan dalam mempertahankan atau menormalkan kembali fungsi
tubuh sehingga tubuh dapat menjalankan fungsinya secara efektif ketika individu tidak
dapat mempertahankan homeostasis, dan satu atau lebih variabel dalam lingkungan
internal akan terganggu. Akibatnya, fungsi jaringan atau organ terganggu. Penggunaan
obat antihipertensi seperti enalapril untuk menurunkan dan mempertahankan tekanan
darah ke kisaran normal, penggunaan insulin untuk menurunkan glukosa dan
mempertahankan glukosa darah kekisaran normal.

3.2 Saran
Saran yang dapat saya sampaikan kepada pembaca yaitu jangan berhenti membaca
hanya pada makalah ini carilah literatur lain agar dapat menambah wawasan/
pengetahuan yang lebih tentang Mekanisme Homeostatis Yang Dapat Mempengaruhi
Anatomi Dan Proses Fisiologi Manusia, karena makalah ini jauh dari kata sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

Chalik Raimundus. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Farmasi, Anatomi Fosiologi Manusia.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta

Dafriani Putri. 2019. Buku Ajar Anatomi Dan Fisiologi Untuk Mahasiswa Kesehatan. CV
Berkah Prima: Padang

http//Wikipedia.co.id ( diakses pada tanggal 24 Januari 2020)

Anda mungkin juga menyukai