Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SISTEM URINARIA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Anatomi Sistem Organ

Dosen Pengampu : Dartini, SKKM, M.Kes.

Disusun oleh :

1. Agnes Maria Dhiza Ardiana ( P1337430220174 )


2. Baiq Nurul Maulida ( P1337430220139 )
3. Bela Sukirani ( P1337430220129 )
4. Dimas Raafi Ananda ( P1337430220135 )
5. Mila Rokhayati ( P1337430220120 )
6. Moch. Naufal Nadhif A.P ( P1337430220149 )
7. Nadila Maulida ( P1337430220009 )
8. Putri Vina Zakiah ( P1337430220147 )
9. Siti Nur Farida ( P1337430220163 )
10. Wildan Alfarouk ( P1337430220168 )

PRODI TEKNOLOGI RADIOLOGI PENCITRAAN PROGRAM


SARJANA TERAPAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


SEMARANG
2021
SISTEM URINARIA

A. Pengertian Sistem Urinaria


Sistem urinaria atau saluran kemih adalah suatu sistem dimana terjadi proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh
tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dibutuhkan tubuh. Zat-zat yang tidak
dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin.
Sistem Urinaria adalah suatu sistem kerjasama tubuh yang memiliki tujuan
utama mempertahankan keseimbangan internal atau Homeostatis. Fungsi lainnya
adalah untuk membuang produk-produk yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.

B. Anatomi Sistem Urinaria

Susunan sistem urinaria terdiri dari : a) dua ginjal (ren) yang menghasilkan
urin, b) dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung
kemih), c) satu vesika urinaria tempat urin dikumpulkan, dan d) satu urethra, urin
dikeluarkan dari vesika urinaria.

1. Ginjal (Ren)
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen dibelakang peritoneum.
Bentuk ginjal seperti biji kacang dengan panjang 10-12 cm dan tebal 3,5-5 cm.
Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, karena adanya lobus hepatis
dexter yang besar. Batas atas ginjal kiri setinggi vertebra thorakalis ke-11 dan
ginjal kanan setinggi vertebra thorakalis ke-12, batas bawah ginjal setinggi
vertebra lumbalis ke-3.
a. Struktur Ginjal

Bila sebuah ginjal kita iris memanjang, maka akan tampak bahwa ginjal
terdiri dari tiga bagian, yaitu :
1. Kulit Ginjal (Korteks)
Pada kulit ginjal terdapat bagian yang bertugas melakukan penyaringan
darah yang disebut nefron. Pada tempat penyaringan darah ini banyak
mengandung kapiler – kapiler darah yang tersusun bergumpal – gumpal
disebut glomerulus. Tiap glomerulus dikelilingi oleh kapsul bowman, dan
gabungan antara glomerulus dengan kapsul bowman disebut badan
malphigi.
Penyaringan darah terjadi pada badan malphigi, yaitu diantara
glomerulus dan kapsul bowman. Zat – zat yang terlarut dalam darah akan
masuk ke dalam kapsul bowman maka zat – zat tersebut akan menuju ke
pembuluh yang merupakan lanjutan dari kapsul bowman yang terdapat di
sumsum ginjal.
2. Sumsum Ginjal (Medulla)
Sumsum ginjal terdiri beberapa badan berbentuk kerucut yang disebut
piramid renal. Dengan dasarnya menghadap korteks dan puncaknya
disebut papilla renis yang mengarah ke bagian dalam ginjal. Satu piramid
dengan jaringan korteks di dalammnya disebut lobus ginjal. Piramid antara
8-18 buah tampak bergaris – garis karena terdiri atas berkas saluran
parallel (tubuli dan ductus koligentes). Diantara piramid terdapat jaringan
korteks yang disebut dengan kolumna renal. Pada bagian ini berkumpul
ribuan pembuluh halus yang merupakan lanjutan dari kapsul bowman. Di
dalam pembuluh halus terangkut urin yang merupakan hasil penyaringan
darah dalam badan malphigi, setelah mengalami beberapa proses.
3. Rongga Ginjal (Pelvis Renalis)
Pelvis renalis adalah ujung ureter yang berpangkal di ginjal, berbentuk
corong lebar. Sebelum berbatasan dengan jaringan ginjal, pelvis renalis
bercabang dua atau tiga disebut kaliks mayor, yang masing – masing
bercabang membentuk beberapa kaliks minor yang langsung menutupi
papilla renis dan piramid. Kaliks minor menampung urin yang terus keluar
dari papilla. Dari kaliks minor, urin masuk ke kaliks mayor, ke pelvis renis
ke ureter, hingga di tamping dalam kandung kemih (vesikula urinaria).
b. Fungsi Ginjal
 Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat – zat toksin atau
racun
 Mempertahankan suasana keseimbangan cairan, osmotik, dan ion
 Mempertahankan kesimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh
 Fungsi hormonal dan metabolisme
 Memproduksi enzim renin, angiotensin dan aldosteron untuk mengatur
tekanan darah

2. Nefron

Unit fungsional ginjal adalah nefron. Pada manusia setiap ginjal mengandung
1-1,5 juta nefron yang pada dasarnya mempunyai struktur dan fungsi yang sama.
Dibedakan dua jenis :
 Nefron Kortikalis yaitu nefron yang glomerulusnya terletak pada bagian
luar dari korteks.
 Nefron Juxtamedullaris yaitu nefron yang glomerulusnya terdapat pada
bagian dalam korteks.

a. Struktur Nefron
1. Badan malpighi
Badan malpighi merupakan bagian yang menyimpan kapsula
bowman dan glomerulus. Fungsi badan malpighi adalah sebagai tempat
penyaring darah.
2. Kapsula bowman
Kapsula bowman ialah kantong yang membungkus glomerulus.
Fungsi kapsula bowman adalah mengumpulkan cairan hasil penyaringan
glomerulus.
3. Glomerulus
Glomerulus adalah pembuluh darah kecil atau kapiler, yang terlihat
seperti bola benang. Fungsi glomerulus adalah sebagai tempat penyaringan
darah yang akan menyaring air, glukosa, asam amino, garam, dan urea
untuk menghasilkan urin primer.
4. Tubulus kontortus proksimal
Tubulus kontortus proksimal merupakan tempat penyerapan
kembali (reabsorpsi) urin primer yang menyerap air, garam, glukosa, dan
asam amino. Fungsi tubulus kontortus proksimal adalah untuk
menghasilkan urin sekunder dengan kadar urea tinggi.
5. Ansa henle
Ansa henle ialah saluran berbentuk U atau setengah lingkaran dan
menjadi penghubung antara tubulus kontortus proksimal dan tubulus
kontortus distal. Lengkung henle berfungsi supaya urine tidak kembali ke
tubulus kontortus proksimal. Ansa henle terbagi atas 3 bagian yaitu bagian
tebal turun (pars desendens), bagian tipis (segmen tipis) dan bagian tebal
naik (pars asendens).
6. Tubulus kontortus distal
Tubulus kontortus distal tempat untuk melepaskan zat tidak
berguna lain atau berlebihan dalam urin sekunder. Proses yang dilakukan
tubulus kontortus distal disebut proses augmentasi (Pengumpulan). Hasil
dari cairan yang telah melewati tubulus kontortus distal adalah urin yang
sesungguhnya.
7. Tubulus kolektivus
Tubulus kolektivus merupakan tabung sempit panjang dalam ginjal
yang megumpulkan urin dari nefron, untuk disalurkan ke pelvis menuju
kandung kemih. dengan kata lain Tubulus kolektivus berfungsi untuk
mengumpulkan urin dari beberapa tubulus kontortus proksimal lalu dibawa
ke pelvis.

3. Kandung Kemih
Kandung kemih merupakan organ pada system urinaria , dengan bentuk
seperti kantong yang tersusun atas otot halus . Kandung kemih berfungsi sebagai
salah satu tempat penyimpanan zat sisa tubuh yang sudah berbentuk urin. Secara
struktur kandung kemih terdiri dari tiga lapisan dari luar yaitu : jaringan fibrosa, di
tengah otot polos, lalu yang terdalam ada lapisan mukosa.
Kandung kemih merupakan organ yang berongga yang terletak di sebelah
anterior tepat di belakang os pubis. Sebagian besar dinding kandung kemih
tersusun dari otot polos yang dinamakan muskulus detrusor. Kontraksi otot ini
berfungsi untuk mengosongkan kandung kemih pada saat urinasi (buang air kecil)
(Brunner& Suddarth, 2002)

Dari pandangan ventral, kandung kemih diposisikan secara subperitoneal


dan dibagi menjadi beberapa bagian. Tubuh(Corpus Vesicae), kemudian di sisi
superior yang menghubungkan dengan bagian, di bagian bawah ada fundus
vesicae. Kandung kemih terhubung langsung dengan ureter lewat lubang uretra
internal dibagian dasar yaitu ostium urethrae internum serta ada juga
persimpangan ureter di dau sisi dan tiga kandung kemih (trigonum vesicae.)
Kandung kemih dapat menampung 500-1500 ml urin, meskipun
rangsangan untuk buang air kecil dimulai Ketika volume 250-500 ml tercapai.
Selain terdiri dari tiga lapis, masing-masing kandung kemih dikelilingi oleh
jaringan adiposa paravesikal yang difiksasi oleh ligament yang berbeda . Dari tas ,
ada Lig. Ambiliace medinium (berisi urachus atau sisa koneksi embrio dari
allantois) berjalan menuju ke umbilicus. Pada wanita, lig.bilateral dan pda laki-
laki lig. Bilateral puboprostaticum . Pada pria kelenjar postat berada tepat di
bawah fundus kandung kemih dan dilewati oleh uretra.
a. Fisiologi Sistem Perkemihan

Sistem Perkemihan merupakan organ vital yang berperan penting


dalam melakukan ekskresi dan melakukan eliminasi sisa-sisa hasil
metabolisme tubuh. Sistem ini terdiri atas beberapa proses pembetukan urin di
ginjal kemudian dialirkan lalu tersimpan di kandung kemih . Proses terakhir
adalah sekresi, organ yang bekerja adalah kandung kemih dan uretra

Proses terakhir adalah sekresi, organ yang bekerja adalah kandung


kemih dan uretra. Ketika kandung kemih tidak dapat menampung urine tanpa
meningkatkan tekanan (kira-kira 300 ml) maka akan terjadi kontraksi
musculus detrussor pada dinding vesika urinaria. Sistem ini terjadi secara
berbeda untuk bayi secara involunter (belum bisa di control atau secara tidak
sadar). Sedangkan pada maunusia dewasa kontraksi itu terjadi secara sadar
sehingga terkadang dapat ditunda.

Setelah terjadinya kontraksi musculus detrusor , kemudian diikuti


relaksasi musculus pubococcygeus dan terjadi pengurangan topangan
kekuatanuretrha, lalu terjadi beberapa kejadian beruntut :

1. Membukanya meatus intemus


2. Perubahan sudut ureterovesical
3. Bagian atas urethra terisi urin
4. Urin bertinda sebagai iritan di dinding urine
5. Musculus detrusor berkontraksi lebih kuat
6. Urin di dorong ke urethra pada saat tekanan intra abdominal meningkat
7. Pembukaan sphincter extremus
8. Urin keluar , vesica urinaria kosong

Penghentian aliran urin keluar dimungkinkan karena musculus


puboccygeus bekerja secara volunteer. Saat urin mengalir musculus
puboccygeus kontraksi kemudian kandung kemih terangkat sedangkan urethra
mengalami pemanjangan lalu mucullus sprinchter bertahan kontraksi . Proses
akan berulang dari atas bila musculus puboccygeus kembali relaksasi.

4. Uretra
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang
berfungsi dalam menyalurkan urin yang tersimpan di kemih menuju luar.
Saluran perkemihan dilapisi oleh membran mukosa, dimulai dari meatus
uretra hingga ginjal. Meskipun mikroorganisme secara normal tidak ada yang bisa
melewati uretra bagian bawah, membran mukosa ini, pada keadaan patologis,
yang terus-menerus akan menjadikannya media yang baik untuk pertumbuhan
beberapa patogen (Hidayat, 2009)
Secara spesifik dinding uretra terdiri menjadi 3 lapisan :
 Lapisan otot polos , merupakan lanjutan dari vesika urinaria
mengandung jaringan elastis . Sphincter uretra menjada agar
uretrhra tetap tertutup.
 Lapisan submucosa, bentuknya longgar mengandung pembuluh
darah dan saraf
 Lapisan mukosa .
Uretra pada perempuan dan laki-laki memiliki beberapa perbedaa. Pada
laki-laki Panjang salluran ini kira-kira 13,7- 16,2 cm yang terdiri dari :
1. Urethra Pars Prostatica
2. Urethra Pars membranosa
3. Urethra pars spongiosa

Sedangkan pada perempuan panjangnya kira-kira 3,7 – 6,2 cm (Taylor), 3-5 cm


(Lewis). Letak Sphincter uetra di sebalah atas vagina (antara clitoris dan vagina)
dan fungsi urethra sendiri hanya sebagai system ekresi urin .

5. Ureter

Ureter merupakan bagian dari sistem urinaria. Ureter adalah saluran


muskuler yang merupakan lanjutan dari pelvis renalis yang berjalan dari hillus
ginjal menuju distal dan kemudian bermuara di kandung kemih. Ureter terdiri dari
2 saluran pipa di sebelah kanan dan kiri yang menghubungkan ginjal kanan dan
kiri dengan kandung kemih. Ureter memiliki bentuk silinder menyerupai pipa atau
tabung. Panjang dari setiap ureter antara 20-30 cm dan berdiameter rata-rata 0,5
cm dan diameter maksimal 1,7 cm, yang berada di dekat kandung kemih.

Berdasarakan letak anatomisnya ureter ini dibagi menjadi ureter pars


abdominalis yang berada di dalam rongga abdomen dan ureter pars pelvis yang
berada di dalam rongga pelvis. Pada pria ureter berada di dalam visura seminalis
atas dan silangkan oleh duktus deferens dan dikelilingi oleh leksus vesikalis,
sedangkan pada wanita berada di belakang fossa ovarika.

Ureter memiliki 3 lapisan dinding yang terdiri dari:

1. Pada lapisan luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)


2. Pada lapisan dalam otot polos sirkuler dan longitudinal
3. Pada lapisan mukosa bagian dalam sel - sel transisional

Ureter memiliki peran yang penting dalam sistem urinaria, yaitu


menghantarkan urine dari ginjal menuju kandung kemih. Lapisan dinding ureter
yang terdiri dari otot - otot polos sirkuler dan longitudinal menimbulkan gerakan-
gerakan peristaltik (berkontraksi) setiap 5 menit sekali yang berguna mendorong
air kemih dan kemudian disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum
uretralis masuk ke dalam kandung kemih.

Selain fungsi ureter tersebut selama perjalanannya ureter memiliki beberapa


tempat yang ukuran diameternya relatif lebih sempit daripada di banding tempat
lainnya Tempat-tempat penyempitan itu antara lain adalah :

1. Pada perbatasan antara pelvis renalis dan ureter atau pelvico-uretero


junction
2. Pada persilangan ureter dan arteri iliaka di rongga pelvis atau flexura
marginalis
3. Pada saat ureter masuk ke dalam kandung kemih atau uretero-vesico
junction

Pada ketiga tempat sempit inilah batu (batu ginjal) atau benda-benda lain yang
berasal dari ginjal seringkali tersangkut di dalam ureter.

Pembuluh darah yang ada pada ureter antara lain:

1. Arteri renalis
2. Arteri vesikalis inferior
3. Arteri spermatika interna
4. Arteri hipogastrika
C. PROSES PEMBENTUKAN URINE

1. Filtrasi

Tahap pertama pembentukan urin pada manusia adalah filtrasi yang terjadi di
glomerulus. Glomerulus adalah untaian pembuluh kapiler yang dinding-
dindingnya bertautan dengan kapsula bowman. Filtrasi disebut juga dengan
penyaringan. Jadi darah yang mengalir di tubuh kita akan disaring di dalam
glomerulus setiap 5 menit sekali.

Hasil dari filtrasi ini berupa filtrat glomerulus atau urin primer yang
mengandung H2O dan zat-zat seperti glukosa, klorida, natrium, kalium, fosfat,
urea, asam urat dan kreatinin.

2. Reabsorpsi

Pada tahap reabsorpsi, zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh akan diserap
kembali dan dimasukkan ke dalam aliran darah. Reabsorpsi terjadi di tubulus
kontortus proksimal dan lengkung henle. Setelah proses reabsorpsi berlangsung
terbentuklah urin sekunder. Zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh diserap kembali,
kemudian zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh akan disekresikan pada tahap
augmentasi.

3. Augmentasi

Augmentasi merupakan tahap terakhir dari proses pembentukan urin pada


tubuh manusia. Jadi, seperti yang disebutkan di atas, zat-zat yang tidak diperlukan
oleh tubuh akan disekresikan, di sinilah tempatnya. Augmentasi terjadi di tubulus
kontortus distal dan tubulus kolektivus (pengumpul) sebagai tempat penyimpanan
urin untuk sementara. Di tahap ini masih terjadi penyerapan kembali pada air,
garam NaCl dan urea sehingga terbentuk urin sebenarnya yang harus dibuang oleh
tubuh.

D. FAKTOR YANG MEMENGARUHI PRODUKSI URINE


1. Faktor internal

Hormon Antidiuretik (ADH). Hormon ADH menjadi faktor internal utama


yang berperan dalam menentukan jumlah pengeluaran urine yang dikeluarkan
tubuh. Jika darah yang akan disaring banyak mengandung air, maka hormon
ADH yang disekresekikan ke dalam ginjal semakin sedikit, penyerapan air akan
sedikit pula. Akibatnya produksi urine yang terbentuk menjadi banyak dan cepat
memenuhi kantong kemih.

Hormon insulin. Penyakit kencing manis (diabetes) disebabkan oleh


kekurangan hormon insulin dalam darah. Kadar hormon insulin yang rendah
menyebabkan produksi urine meningkat sehingga penderita sering mengeluarkan
urine.

Kondisi psikologis (gejolak emosi dan stress). Tekanan darah akan meningkat
bila seorang sedang mengalami gejolak emosi yang tinggi. Hal ini menyebabkan
darah lebih banyak untuk segera disaring. Begitu pula gangguan psikologis stress
yang berpengaruh terhadap kontraksi dan tekanan pada katup kantung kemih. Ini
akan mendorong orang untuk buang air kecil lebih sering.
2. Faktor Eksternal

Suhu lingkungan. Saat cuaca dingin orang lebih sering untuk ingin
mengeluarkan urine. Hal ini disebabkan oleh air yang terdapat dalam darah lebih
banyak menuju ginjal sehingga produksi urine lebih banyak.

Konsumsi garam. Orang yang banyak mengkonsumsi garam lebih banyak


mengeluarkan urine dari tubuh. Kadar garam yang tinggi dalam darah
menyebabkan ginjal memproduksi garam mineral yang lebih banyak sehingga
produksi urine meningkat.

Jumlah air yang diminum. Orang yang banyak minum akan menyebabkan
urine yang dikeluarkan lebih banyak dari dalam tubuh. Ini disebabkan oleh
sedikitnya air yang meresap ke dalam darah sehingga lebih banyak diekskresikan
melalui kantong kemih.

Konsumsi alkohol dan kafein. Salah satu kebiasaan yang salah dan dapat
memperbanyak urine yang dikeluarkan tubuh adalah mengkonsumsi alkohol dan
kafein. Bahan ini dapat menghambat pembentukan hormone ADH dalam tubuh.

E. KANDUNGAN URINE

Urin yang normal akan mengandung 95% air dan zat-zat terlarut. Zat-zat tersebut
antara lain ada zat buang nitrogen (urea, asam urat, dan keratin), hasil metabolisme
lemak (benda keton), hasil pencernaan sayuran dan buah (asam hipurat), toksin, zat
kimia asing, enzim, vitamin dan elektrolit. Oh iya, pada urin wanita hamil akan
terkandung Hormon Chorionic Gonadotropik (HCG).
DAFTAR PUSTAKA

Sobotta atlas anatomy vol 2 halaman 244-259

http://irfanahb.blogspot.com/2013/03/anatomi-fisiologi-sistem-perkemihan.html?m=1

Sobotta Atlas of Anatomy Volume 2

Muhlisin, H. E. (2020, Oktober). Anatomi dan Fungsi Ureter Pada Tubuh. Retrieved
from https://www.honestdocs.id/urologi

https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/urologi/proses-pembentukan-urine/
%3famp

Anda mungkin juga menyukai