“SISTEM PERCERNAAN”
Disusunoleh :
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………... i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….. ii
BAB 1……………………………………………………………………………………….. 1
PENDAHULUAN………………………………………………………………………….. 1
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………... 1
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………... 2
C. TUJUAN…………………………………………………………………………..... 2
BAB II…………………………………………………………………………………......... 3
PEMBAHASAN………………………………………………………………………......... 3
A. ANATOMI………………………………………………………………................. 3
B. PATOFISIOLOGI………………………………………………………………...... 14
BAB III……………………………………………………………………………………… 27
PENUTUP…………………………………………………………………………………... 27
KESIMPULAN………………………………………………………………........... 27
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….. 28
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem pencernaan manusia berperan penting dalam mencerna makanan
dan minuman menjadi energy serta berbagai jenis nutrisi yang diperlukan tubuh.
Selain itu, system organ ini juga dapat berfungsi mengeluarkan zat beracun dan
sisa makan melalui feses atau tinja. Sistem perncernaan manusia memiliki fungsi
mengolah makanan dan minuman yang dikonsumsi menjadi nutrisi dan energi.
Nutrisi dan energy diperlukan untuk proses metabolisme, perbaikan sel, dan
jaringan tubuh serta di perlukan dalam menjalankan aktivitas sehari - hari. Seperti
bergerak, bernapas,belajar dan bekerja.
Akan tetapi kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
menjaga kebersihan makanan, lalu sering kali menjadi masalah penyakit pada
system pencernaan. Penyakit pencernaan adalah berbagai jenis masalah yang
terjadi pada system pencernaan tubuh mulai dari mulut hingga anus. Penyakit
yang sering kali kita anggap ringan akan berdampak fatal apabila kita tidak
mengerti diagnosanya dan cara penanganan yang tepat. Penyakit pencernaan ini
termasuk golongan penyakit besar karena terjadi pada organ esofagus, lambung,
duodenum bagian pertama, kedua dan ketiga, jejunum, ileum kolon, kolom
sidmoid dan rectum.
Dengan diberikannya tugas patofisiologi system pencernaan kepada kami
dan menyadari pentingnya tugas ini, maka kami akan membuat tugas ini dengan
sebaik-baiknya.
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana patofisiologi dari system pencernaan?
2. Apa saja penyakit yang dapat menyerang system pencernaan ?
3. Bagaimana mekanisme penyakit pada system pencernaan?
4. Apa saja tanda dan gejala penyakit dari system pencernaan?
C. TUJUAN
1. Mahasiswa mengetahui tentang patofisiologi dari system pencernaan.
2. Mahasiswa mengetahui penyakit yang dapat menyerang system pencernaan.
3. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme penyakit pada system pencernaan.
4. Mahasiswa dapat mengetahui tanda dan gejala penyakit dari system
pencernaan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. ANATOMI
3
dibatasi gigi dan gusi di bagian depan, palatum lunak dan keras di bagian atas, lidah
di bagian bawah, dan orofaring di bagian belakang.
a. Bibir tersusun dari otot rangka (orbicularis mulut) dan jaringan ikat. Organ ini
berfungsi untuk menerima makanan dan produksi wicara,
1) Permukaan luar bibir dilapisi kulit yang mengandung folikel rambut,
kelenjar keringat serta kelenjar sebasea.
2) Area transisional memiliki epidermis transparan. Bagian ini tampak merah
karena dilewati oleh banyak kapiler yang dapat terlihat.
3) Permukaan dalam bibir adalah membrane mukosa. Bagian ini tampak labia
melekatkan membrane mukosa pada gusi di garis tengah.
b. Lidah diletakkan pada dasar mulut oleh frenulum lingua. Lidah berfungsi untuk
menggerakkan makanan saat dikunyah atau ditelan, untuk pengecapan dan
dalam produksi wicara.
1) Otot-otot ekstrinsik lidah berawal pada tulang dan jaringan luar lidah serta
berfungsi dalam pergerakan lidah secara keseluruhan.
4
2) Otot-otot intrinsic lidah memiliki serabut yang menghadap ke berbagai arah
untuk membentuk sudut satu sama lain. Ini memberikan mobilitas yang
besar pada lidah.
3) Papila adalah elevasi jaringan mukosa dan jaringan ikat pada permukaan
dorsal lidah. Papila –papila ini menyebabkan tekstur lidah menjadi kasar.
a) Papila fungiformis dan papilla sirkumvalata memiliki kuncup-kuncup
pengecap 8
b) Sekresi berair dari kelenjar Von Ebner, terletak di otot lidah, bercampus
dengan makanan pada permukaan lidah dan membantu pengecapan
rasa.
4) Tonsil-tonsil lingua adalah agregasi jaringan limfoid pada sepertiga bagian
belakang lidah.
c. Gigi tersusun dalam kantong-kantong (alveoli) pada mandibular dan maksila
1) Anatomi gigi
a) Setiap lengkung barisan gigi pada rahang membentuk lengkung gigi.
Lengkung bagian atas lebih besar dari bagian bawah sehingga gigi atas
secara normal akan menutup gigi bawah.
b) Manusia mempunyai 2 susunan gigi yaitu : gigi primer (gigi susu,
desiduous), dan gigi sekunder (permanen).
c) Komposisi gigi
(2) Mahkota dan akar akan bertemu pada leher yang diselubungi gusi.
(3) Membran periodontal yaitu jaringan ikat yang melapisi kantong
alveolar dan melekat sementum di akar. Membran ini menahan gigi
di rahang.
(4) Rongga pulpa.
d) Dentin
5
2. Tenggorokan (Faring)
3. Esofagus (Kerongkongan)
6
a. Anatomi esophagus Esophagus adalah tuba muscular. Panjangnya sekitar 9-10
inch (25 cm) dan berdiamter 1 inch (2,5 cm). Esofagus berawal dari area
laringofaring, melewati diafragma dan jiatus esophagus (lubang) pada area
sekitar vertebrae thoracal X dan membuka kea rah lambung.
b. Fungsi Esofagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui gerak
peristaltis. Mukosa esophagus memproduksi sejumlah besar mucus untuk
melumasi da melindungi esophagus. Esofagus tidak memproduksi enzim
pencernaan.
4. Lambung
Lambung merupakan organ berbentuk “J”, terletak pada bagian superior kiri
rongga abdomen di bawah diafragma. Semua bagian kecuali sebagian kecil terletak
pada bagian kiri. Ukuran dan bentuknya bervariasi dari individu satu dengan yang
lain.
7
Gambar 2.5 Anatomi lambung
c. Fungsi lambung
1) Penyimpanan makanan.
2) Produksi kimus (massa homogen setengah cair, berkadaar asam tinggi yang
berasal dari bolus).
3) Digesti protein.
4) Produksi mucus.
5) Produksi faktor intrinsic : glikoprotein yang di sekresi sel parietal.
8
6) Absorpsi.
5. Usus halus
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di
antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang
mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus
melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan
pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah
kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
9
3) lapisan otot memanjang.
4) lapisan serosa.
10
Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi
menyerap vitamin B12 dan garam empedu.
4) Fungsi usus halus :
a) Usus halus mengakhiri proses pencernaan makanan yang dimulai dari
mulut dan di lambung. Proses ini diselesaikan oleh enzim usus dan
enzim pancreas serta di bantu empedu dalam hati.
b) Usus halus secara selektif mengabsorpsi produk digesti.
a. Pankreas
Anatomi pankreas
1) Pankreas adalah kelenjar terelongasi berukuran besar di balik kurvatur besar
lambung. Sel-sel endokrin pancreas mensekresi hormone insulin dan
glukogen mensekresi enzim-enzim pencernaan dan larutan berair yang
mengandung ion bikarbonat dengan konsentrasi tinggi.
2) Komposisi cairan pancreas
a) Enzim proteolitik pankreas (protease) yaitu :
11
(1) Tripsinogen yang disekresi pancreas menjadi tripsin dan
enterokinase di usus halus.
(2) Kimotripsin.
(3) Karboksipeptidase, aminopeptidase, dipeptidase.
b) Lipase pancreas.
c) Amilase pancreas.
d) Ribonuklease dan deoksiribonuklease.
b. Hati
1) Anatomi
Hati adalah organ visceral terbesar dan terletak dibawah kerangka iga.
Beratnya 1500 gr, dan pada kondisi hidup berwarna merah tua karena kaya
akan persediaan darah. Hati menerima teroksigenasi dari arteri hepatica dan
darah yang tidak teroksigenasi dari vena portal hepatica. Hati terbagi menjadi
lobus kanan dan kiri.
2) Fungsi hati :
a) Sekresi.
b) Metabolisme.
c) Penyimpanan.
d) Detoksifikasi.
e) Sintesis lemak dan protein.
c. Kantung Empedu
a. Anatomi
Kantung empedu merupakan kantong muscular hijau menyerupai pir
dengan panjang 10 cm. Organ ini terletak di lekukan di bawah lobus kanan
hati. Kapaitas total kantung empedu sekitar 30 ml – 60 ml.
12
7. Usus besar
Usus besar atau kolon adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi
utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Usus besar terdiri dari kolon
asendens (kanan), kolon transversum, kolon desendens (kiri), kolon sigmoid
(berhubungan dengan rektum). Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar
berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri
di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik
bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya
terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air dan terjadilah
diare.
13
8. Rektum dan anus
Rektum (rectum) adalah ujung dari usus besar dekat dubur (anus). Bersama,
mereka membentuk suatu pipa panjang yang berotot yang disebut usus. Anus
mempunyai dua otot gelang, yaitu otot sadar, sedang yang lainnya berupa otot tak
sadar. Rectum berfugsi sebagai tempat keluarnya sisa makanan( proses defekasi).
B. PATOFISIOLOGI
14
a) Makanan. Bawang merah, bawang putih, keju, ikan, makan-makanan
bercitarasa pedas, jus jeruk, soda, dan kopi dapat menyebabkan bau
mulut. Makanan tersebut akan masuk ke aliran darah dan terbawa ke
ginjal hingga menyebabkan bau napas menjadi tidak sedap.
b) Gigi palsu. Penggunaan gigi palsu yang tidak tepat atau longgar dapat
menyebabkan infeksi. Infeksi yang terjadi tersebut dapat menyebabkan
napas berbau tidak sedap.
c) Merokok dan mengonsumsi alkohol. Merokok dan mengonsumsi alkohol
dapat meninggalkan zat di mulut dan menyebabkan mulut berbau tidak
sedap.
d) Kebersihan mulut yang tidak terjaga. Jarang menyikat gigi dapat
menyebabkan sisa makanan yang ada di mulut membusuk sehingga
napas menjadi bau, menyebabkan plak dan berpotensi memicu
periodonitis.
e) Kondisi kesehatan. Masalah kesehatan yang tengah dialami pasien juga
dapat menyebabkan bau mulut atau halitosis. Kondisi tersebut
diantaranya, sinusitis, pneumonia, sakit tenggorokan (faringitis), flu dan
radang amandel.
3) Pencegahan sekaligus pengobatan yang umum dilakukan untuk mengatasi
bau mulut :
a) Perhatikan pola dan menu makan
b) Bersihkan mulut secara rutin
c) Berhenti merokok dan mengonsumsi alcohol
d) Perbanyak minum dan mengonsumsi makan-makanan yang
membutuhkan banyak kunyahan seperti apel dan wortel.
e) Konsultasikan dengan dokter Jika bau mulut disebabkan oleh adanya
kondisi lain. Hal itu dilakukan agar pasien mendapatkan terapi yang
tepat
15
b. Sariawan atau stomatitis
Sariawan adalah suatu peradangan atau luka pada jaringan lunak dimukosa
rongga mulut (stoma). Sariawan juga dikatakan sebagai bentuk kelainan yang
terjadi di selaput lendir mulut yang tampak seperti luka dengan rupa bercak yang
warnanya agak putih kekuningan dan bertekstur cekung.
1) Tanda atau gejala tersebut meliputi :
a) Timbul rasa tidak nyaman atau rasa nyeri yang hebat di mulut
b) Terganggu nya fungsi mengunyah dan bicara
c) Bau mulut yang kurang sedap
d) Mulut kering
16
c. Karies gigi
Penyakit ini berawal dari kerusakan atau kafitasi permukaan gigi yang
kemudian menyebar ke jaringan dibawahnya oleh metabolis asam.
2. Esofagus
a. Akalasia
Akalasia adalah kondisi ketika kerongkongan tidak mampu mendorong
makanan atau minuman untuk masuk ke lambung.
1) Tanda atau gejala tersebut meliputi :
17
2) Penyebab tersebut seperti :
a) Penyebab utama (primer) bersifat idiopatik atau tidak diketahui pasti
b) Penyebab sekunder karena berbagai kondisi patologis atau kelainan
yang mempengaruhi motillitas dan sfingter esofagus seperti
meningkatnya tonus istirahat sfingter esofagus bawah sehingga
cenderung terus menutup dan dapat disertai dengan tidak sempurnanya
relaksasi sfingter saat menelan.
18
3) Pemeriksaan dan pengobatan yang dapat dilakukan seperti :
a) Gastroskopi (endoskopi)
b) Pemeriksaan radiologi gastrointertinal (GI) serial
c) Terapi bertujuan untuk menetralkan asam lambung dengan antasid, H2
receptor blocker, proton pump inhibitor, pengelolaan stress
c. Barrets’ esophagus
Akibat paparan refluks esofagus berulang oleh GERD dalam jangka waktu
lama maka kondisi esofagus berubah. Di esofagus terjadi perubahan abnormal
(metaplastic) sel mukosa yang berada di bagian bawah esofagus.Sel-sel
mukosanya mengalami perubahan dari sel epitel skuamosa bertigkat menjadi sel
epitel kolumnar dengan sel goblet, mirip sel usus besar. Umumnya tidak
menunjukkan gejala tertentu. Kondisi ini mengarah precancer.
1) Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan seperti :
a) Gastroskopi (endoskopi) disertai biopsi untuk pengambian sampel
histopatologi
3. Lambung
a. Ulkus peptikum (tukak lambung – duodenum)
Ulkus peptikum adalah kerusakan yang dialami oleh lambung atau
duodenum pada lapisan mukosa, submukosa sampai otot saluran cerna yang
disebabkan oleh aktifitas pepsin dan asam lambung yang berlebihan.
1) Penyebab tersebut seperti: rusaknya sawar pelindung permukaan lumen
lambung dan duodenum. Sawar pelindung mencegah iritasi dan otodigesti
mukosa oleh sekresi lambung.
2) Penyebab yang bisa merusak sawar pelindung lumen ini, antara lain :
a) Obat aspirin dan jenis NSAID lain yang biasa digunakan untuk
mengatasi nyeri atau mengobati arthritis
b) Infeksi bakteri Helicobacter pylori
c) Produksi asam lambung yang berlebihan, contohnya pada penyakit
sindroma Zollinger-Ellison
3) Jenis – jenis obat untuk pengobatan penyakit ini seperti :
19
a) Antasida
b) Penghambat reseptor histamin H2 (simetidin, ranitidine, famotidine,
dll)
c) Omeprazol, menghambat H+ -K+ -ATPase lambung
d) Sukralfat, sejenis garam yang dapat meningkatkan resistensi mukosa
terhadap asam, dengan membentuk protein atau zat kompleks lainnya
di lokasi ulkus
4. Usus halus
20
d) USG, dll
a. Pankreatitis
Pankreatitis adalah keadaan inflamasi primer yang terjadi pada pankreas.
Penyakitnya dapat terjadi akut atau kronik. Pankreatitis umum didapati pada pria
yang alkoholik.
1) Tanda dan gejala :
c. Sirosis hepatis
Sirosis hepatis adalah penyakit hati kronik yang menyebabkan kerusakan
secara menyeluruh organ hati. Hati adalah organ yang tidak mudah dikenali,
sehingga sehingga penyakit hati baru dapat dideteksi saat penyakit berada dalam
tahap lanjut.
21
Penyakit sirosis disebabkan oleh banyak faktor, yaitu: riwayat konsumsi
alkohol, infeksi, kelainan metabolik, autoimun hepatitis, penyakit kandung
empedu, penyakit fatty liver non-alkoholik (NAFLD). Semua faktor ini
menyebabkan proses inflamasi kronik pada hati, sehingga terjasi fibrosis dan
kerusakan sel-sel hati, lalu munculnya sirosis.
6. Usus besar
a. Kolitis ulseratif
Kolitis ulseratif adalah penyakit kronis dimana usus besar atau kolon
mengalami inflamasi dan ulserasi menghasilkan keadaan diare berdarah, nyeri
perut, dan demam.Faktor-faktor penyebabnya, disfungsi imun, dan predisposisi
genetik.
22
Manifestasi klinis :
a) Gejala utama colitis ulseratif adalah diare berdarah dan nyeri abdomen,
seringkali dengan demam dan penurunan berat badan pada kasus berat
b) Derajat klinik colitis ulseratif dapat dibagi atas berat, sedang dan
ringan, berdasarkan frekuensi diare, ada/tidaknya demam, derajat
beratnya anemia yang terjadi dan laju endap darah
b. Karsinoma kolon
Karsinoma kolon adalah suatu tumor malignan yang muncul dari jaringan
epitel dari kolon atau rectum. Penelitian saat ini menunjukkan bahwa faktor
genetik memiliki korelasi terbesar untuk kanker kolorektal.
1) Tanda dan gejala :
a) Nyeri pada perut. Rasa nyeri akan lebih terasa sesaat setelah makan atau
ketika bergerak
23
b) Sembelit, diare atau keduanya.
c) Perut kembung atau perut terasa dipenuhi gas
d) Terkadang buang air besar disertai lendir
Kadang divertikulosis dapat terjadi tanpa menimbulkan gejala. Namun,
divertikulosis yang sudah mengalami peradangan dan menjadi divertikulitis,
akan menimbulkan gejala seperti :
a) Demam
b) Nyeri perut yang semakin parah dan berkelanjutan
c) Mual dan muntah
d) Buang air besar berdarah
7. Rectum
a. Wasir (hemoroid)
Wasir merupakan suatu penyakit yang terjadi pada anus di mana bibir
anus mengalami bengkak yang kadang disertai pendarahan. Pada penderita wasir
umumnya sulit untuk duduk dan buang air besar karena terasa sakit apabila bibir
anus atau sphinchter anus mendapat tekanan. Pada penderita wasir parah
terkadang sulit diobati sehingga bisa diberi tindakan operasi.
1) Tanda dan gejala :
b. Proctitis
Proctitis merupakan peradangan pada lapisan rectum. Peradangan ini
membuat penderita proktitis merasa perut mulas, sakit perut dan dubur, diare,
serta BAB berdarah dan berlendir.
1) Tanda dan gejala :
a) Perut mulas atau rasa ingin buang air besar (BAB) terus-menerus
b) Dubur terasa sakit
24
c) Diare
d) Merasa tidak tuntas setelah BAB
e) BAB berdarah atau berlendir
25
2) Penyebab penyakit tersebut seperti :
a) Penyakit menular seksual
b) Radang usus
c) Infeksi bakteri
26
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
27
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/bau-mulut-halitosis
https://www.halodoc.com/artikel/kenali-7-penyakit-yang-rawan-terjadi-di-mulut
https://nurbaitihaikal.com/patologi-dan-patogenesis-penyakit-sistem-pencernaan/
https://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtpunimus-gdl-irmadyahay-6313-2-babii.pdf
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.kompas.com%2Fskola%2Fread
%2F2020%2F02%2F18%2F140000769%2Fmulut--fungsi-dan-strukturnya%3Fpage
%3Dall&psig=AOvVaw1PQ_PiXQtwo65PN0hnSEnU&ust=1611925496218000&source=imag
es&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCICpuc7Yvu4CFQAAAAAdAAAAABAD
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fseputarilmu.com
%2F2019%2F08%2Fkerongkongan.html&psig=AOvVaw0KwBIp_1B2-
K6FSaOfETTl&ust=1611926209490000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCMi
5i8Lbvu4CFQAAAAAdAAAAABAD
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.pelajaran.co.id
%2F2018%2F25%2Fpengertian-faring-fungsi-struktur-dan-bagian-bagian-faring-tenggorokan-
terlengkap.html&psig=AOvVaw1Je_09wkVygoLkQFBXaCtH&ust=1611926373891000&sourc
e=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCPjbgvfbvu4CFQAAAAAdAAAAABAD
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fmateri.co.id%2Flambung
%2F&psig=AOvVaw1O2Zp7GwRhBuv-
R544zZMi&ust=1611926555641000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCODiqs
vcvu4CFQAAAAAdAAAAABA-
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fdosenbiologi.com%2Fmanusia
%2Fbagian-bagian-lambung&psig=AOvVaw1O2Zp7GwRhBuv-
28
R544zZMi&ust=1611926555641000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCODiqs
vcvu4CFQAAAAAdAAAAABBC
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fid.quora.com%2FMengapa-obat-
yang-bersifat-asam-akan-lebih-cepat-diserap-oleh-lambung-
1&psig=AOvVaw1nXp3Ci8uyRvJkmED1V9aA&ust=1611926943176000&source=images&cd
=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCLiti4jevu4CFQAAAAAdAAAAABAU
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwirahadie.com%2Forgan-pencernaan-
manusia
%2F&psig=AOvVaw38OQP28wmjHADs9QiDW_rh&ust=1611927104482000&source=images
&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCPjzoeHevu4CFQAAAAAdAAAAABAJ
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fthegeekhost.com%2Ffungsi-usus-
halus
%2F&psig=AOvVaw38OQP28wmjHADs9QiDW_rh&ust=1611927104482000&source=images
&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCPjzoeHevu4CFQAAAAAdAAAAABAO
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.dosenpendidikan.co.id
%2Ffungsi-hati-manusia
%2F&psig=AOvVaw0ULa7M6yRTNz0VDCBOlcDA&ust=1611927450143000&source=image
s&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCOj3iPnfvu4CFQAAAAAdAAAAABAS
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fpenjaskes.co.id%2Fcara-kerja-usus-
besar-pada-sistem-pencernaan%2F&psig=AOvVaw2PTYVYiWemcG-
XWBAYQJKx&ust=1611927602787000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCNj
4_rjgvu4CFQAAAAAdAAAAABAD
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.dosenpendidikan.co.id
%2Fanus-adalah
%2F&psig=AOvVaw2g7Eyflu5yGTLqfm2iC1wG&ust=1611927684081000&source=images&c
d=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCJD3pubgvu4CFQAAAAAdAAAAABAT
29