Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH PATOFISIOLOGI

“SISTEM PERCERNAAN”

Disusunoleh :

1. Allyvia Nur Hardiyanti P1337430220172


2. Agustina Rachmawati P1337430220166
3. Ananda Salsabila P1337430220015
4. ZulfaKhoirunnisa P1337430220019

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI


PROGRAM STUDI D IV TEKNOLOGI RADIOLOGI PENCITRAAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga kami disini dapat
menyelesaikan tugas makalah kelompok mata kuliah Patofisiologi ini yang berjudul “
SISTEM PENCERNAAN”.
Makalah Patofisiologi ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat mempermudah dalam pengerjaan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua piahk yang telah
bersedia membantu dalam penegerjaan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Dan kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
ilmu bagi pembaca nya.

Semarang, 24 Januari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………... i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….. ii
BAB 1……………………………………………………………………………………….. 1
PENDAHULUAN………………………………………………………………………….. 1
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………... 1
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………... 2
C. TUJUAN…………………………………………………………………………..... 2
BAB II…………………………………………………………………………………......... 3
PEMBAHASAN………………………………………………………………………......... 3
A. ANATOMI………………………………………………………………................. 3
B. PATOFISIOLOGI………………………………………………………………...... 14
BAB III……………………………………………………………………………………… 27
PENUTUP…………………………………………………………………………………... 27
KESIMPULAN………………………………………………………………........... 27
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….. 28

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sistem pencernaan manusia berperan penting dalam mencerna makanan
dan minuman menjadi energy serta berbagai jenis nutrisi yang diperlukan tubuh.
Selain itu, system organ ini juga dapat berfungsi mengeluarkan zat beracun dan
sisa makan melalui feses atau tinja. Sistem perncernaan manusia memiliki fungsi
mengolah makanan dan minuman yang dikonsumsi menjadi nutrisi dan energi.
Nutrisi dan energy diperlukan untuk proses metabolisme, perbaikan sel, dan
jaringan tubuh serta di perlukan dalam menjalankan aktivitas sehari - hari. Seperti
bergerak, bernapas,belajar dan bekerja.
Akan tetapi kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
menjaga kebersihan makanan, lalu sering kali menjadi masalah penyakit pada
system pencernaan. Penyakit pencernaan adalah berbagai jenis masalah yang
terjadi pada system pencernaan tubuh mulai dari mulut hingga anus. Penyakit
yang sering kali kita anggap ringan akan berdampak fatal apabila kita tidak
mengerti diagnosanya dan cara penanganan yang tepat. Penyakit pencernaan ini
termasuk golongan penyakit besar karena terjadi pada organ esofagus, lambung,
duodenum bagian pertama, kedua dan ketiga, jejunum, ileum kolon, kolom
sidmoid dan rectum.
Dengan diberikannya tugas patofisiologi system pencernaan kepada kami
dan menyadari pentingnya tugas ini, maka kami akan membuat tugas ini dengan
sebaik-baiknya.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana patofisiologi dari system pencernaan?
2. Apa saja penyakit yang dapat menyerang system pencernaan ?
3. Bagaimana mekanisme penyakit pada system pencernaan?
4. Apa saja tanda dan gejala penyakit dari system pencernaan?

C. TUJUAN
1. Mahasiswa mengetahui tentang patofisiologi dari system pencernaan.
2. Mahasiswa mengetahui penyakit yang dapat menyerang system pencernaan.
3. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme penyakit pada system pencernaan.
4. Mahasiswa dapat mengetahui tanda dan gejala penyakit dari system
pencernaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. ANATOMI

Gambar 2.1 Anatomi Sistem Pencernaan Manusia

Anatomi saluran pencernaan terdiri dari mulut dan geligi,esofagus


(kerongkongan), tenggorokan (faring),lambung, usus halus, pankreas,hati,dan kantong
empedu, usus besar, rektum dan anus.
Fisiologi sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai
anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan,
mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah
serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses
tersebut dari tubuh. Anatomi dan fisiologi sistem pencernaan yaitu :

1. Mulut dan geligi


Rongga oral adalah jalan masuk menuju system pencernaan dan berisi organ
aksesori yang berfungsi dalam proses awal pencernaan. Rongga vestibulum (bukal)
terletak diantara gigi dan bibir dan pipi sebagai batas luarnya. Rongga oral utama

3
dibatasi gigi dan gusi di bagian depan, palatum lunak dan keras di bagian atas, lidah
di bagian bawah, dan orofaring di bagian belakang.

Gambar 2.2 Anatomi gigi dan mulut

a. Bibir tersusun dari otot rangka (orbicularis mulut) dan jaringan ikat. Organ ini
berfungsi untuk menerima makanan dan produksi wicara,
1) Permukaan luar bibir dilapisi kulit yang mengandung folikel rambut,
kelenjar keringat serta kelenjar sebasea.
2) Area transisional memiliki epidermis transparan. Bagian ini tampak merah
karena dilewati oleh banyak kapiler yang dapat terlihat.
3) Permukaan dalam bibir adalah membrane mukosa. Bagian ini tampak labia
melekatkan membrane mukosa pada gusi di garis tengah.
b. Lidah diletakkan pada dasar mulut oleh frenulum lingua. Lidah berfungsi untuk
menggerakkan makanan saat dikunyah atau ditelan, untuk pengecapan dan
dalam produksi wicara.
1) Otot-otot ekstrinsik lidah berawal pada tulang dan jaringan luar lidah serta
berfungsi dalam pergerakan lidah secara keseluruhan.

4
2) Otot-otot intrinsic lidah memiliki serabut yang menghadap ke berbagai arah
untuk membentuk sudut satu sama lain. Ini memberikan mobilitas yang
besar pada lidah.
3) Papila adalah elevasi jaringan mukosa dan jaringan ikat pada permukaan
dorsal lidah. Papila –papila ini menyebabkan tekstur lidah menjadi kasar.
a) Papila fungiformis dan papilla sirkumvalata memiliki kuncup-kuncup
pengecap 8
b) Sekresi berair dari kelenjar Von Ebner, terletak di otot lidah, bercampus
dengan makanan pada permukaan lidah dan membantu pengecapan
rasa.
4) Tonsil-tonsil lingua adalah agregasi jaringan limfoid pada sepertiga bagian
belakang lidah.
c. Gigi tersusun dalam kantong-kantong (alveoli) pada mandibular dan maksila
1) Anatomi gigi
a) Setiap lengkung barisan gigi pada rahang membentuk lengkung gigi.
Lengkung bagian atas lebih besar dari bagian bawah sehingga gigi atas
secara normal akan menutup gigi bawah.
b) Manusia mempunyai 2 susunan gigi yaitu : gigi primer (gigi susu,
desiduous), dan gigi sekunder (permanen).
c) Komposisi gigi

(1) Mahkota adalah bagian gigi yang terlihat.

(2) Mahkota dan akar akan bertemu pada leher yang diselubungi gusi.
(3) Membran periodontal yaitu jaringan ikat yang melapisi kantong
alveolar dan melekat sementum di akar. Membran ini menahan gigi
di rahang.
(4) Rongga pulpa.
d) Dentin

5
2. Tenggorokan (Faring)

Gambar 2.3 Anatomi faring

Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Didalam


lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kelenjar limfe yang banyak
mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini
terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang
rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang keatas bagian depan
berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana,
keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yang
disebut ismus fausium.

3. Esofagus (Kerongkongan)

Gambar 2.4 Anatomi esophagus

6
a. Anatomi esophagus Esophagus adalah tuba muscular. Panjangnya sekitar 9-10
inch (25 cm) dan berdiamter 1 inch (2,5 cm). Esofagus berawal dari area
laringofaring, melewati diafragma dan jiatus esophagus (lubang) pada area
sekitar vertebrae thoracal X dan membuka kea rah lambung.
b. Fungsi Esofagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui gerak
peristaltis. Mukosa esophagus memproduksi sejumlah besar mucus untuk
melumasi da melindungi esophagus. Esofagus tidak memproduksi enzim
pencernaan.

4. Lambung
Lambung merupakan organ berbentuk “J”, terletak pada bagian superior kiri
rongga abdomen di bawah diafragma. Semua bagian kecuali sebagian kecil terletak
pada bagian kiri. Ukuran dan bentuknya bervariasi dari individu satu dengan yang
lain.

7
Gambar 2.5 Anatomi lambung

a. Regia-regia lambung terdiri dari :


1) Bagian jantung lambung adalah area di sekitar pertemuan esophagus dan
lambung.
2) Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esophagus.
3) Badan lambung adalah bagian yang terdilatasi di bawah fundus dan
membentuk 2/3 bagian lambung.
4) Bagial pylorus.

b. Ada 3 lapisan jaringan dasar pada dinding lambung :


Ada 3 lapisan jaringan dasar pada dinding lambung :
1) Muskularis eksterna.
2) Submukosa.
3) Jaringan muskularis.

c. Fungsi lambung
1) Penyimpanan makanan.
2) Produksi kimus (massa homogen setengah cair, berkadaar asam tinggi yang
berasal dari bolus).
3) Digesti protein.
4) Produksi mucus.
5) Produksi faktor intrinsic : glikoprotein yang di sekresi sel parietal.

8
6) Absorpsi.

5. Usus halus
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di
antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang
mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus
melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan
pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah
kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.

Gambar 2.6 Anatomi usus halus

a. Lapisan usus halus terdiri dari :


1) lapisan mukosa (sebelah dalam).
2) lapisan otot melingkar.

9
3) lapisan otot memanjang.
4) lapisan serosa.

b. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu :


1) Usus dua belas jari (duodenum)
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang
terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum).
Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus,
dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum treitz. Usus dua
belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus
seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal
berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara
saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Lambung melepaskan
makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian
pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui
sfingter pilorus dalamjumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh,
duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti
mengalirkan makanan.

2) Usus kosong (jejunum)


Usus kosong atau jejunum adalah bagian kedua dari usus halus, di antara
usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia
dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah
bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam
tubuh dengan mesenterium. Permukaan dalam usus kosong berupa membran
mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari
usus.
3) Usus penyerapan (ileum)
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada
sistem pencernaan manusia ileum memiliki panjang sekitar 2- 4 m dan
terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu.

10
Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi
menyerap vitamin B12 dan garam empedu.
4) Fungsi usus halus :
a) Usus halus mengakhiri proses pencernaan makanan yang dimulai dari
mulut dan di lambung. Proses ini diselesaikan oleh enzim usus dan
enzim pancreas serta di bantu empedu dalam hati.
b) Usus halus secara selektif mengabsorpsi produk digesti.

6. Pankreas, hati dan kantung empedu

Gambar 2.7 Anatomi pancreas, hati dan kantung empedu

a. Pankreas
Anatomi pankreas
1) Pankreas adalah kelenjar terelongasi berukuran besar di balik kurvatur besar
lambung. Sel-sel endokrin pancreas mensekresi hormone insulin dan
glukogen mensekresi enzim-enzim pencernaan dan larutan berair yang
mengandung ion bikarbonat dengan konsentrasi tinggi.
2) Komposisi cairan pancreas
a) Enzim proteolitik pankreas (protease) yaitu :

11
(1) Tripsinogen yang disekresi pancreas menjadi tripsin dan
enterokinase di usus halus.
(2) Kimotripsin.
(3) Karboksipeptidase, aminopeptidase, dipeptidase.
b) Lipase pancreas.
c) Amilase pancreas.
d) Ribonuklease dan deoksiribonuklease.
b. Hati
1) Anatomi
Hati adalah organ visceral terbesar dan terletak dibawah kerangka iga.
Beratnya 1500 gr, dan pada kondisi hidup berwarna merah tua karena kaya
akan persediaan darah. Hati menerima teroksigenasi dari arteri hepatica dan
darah yang tidak teroksigenasi dari vena portal hepatica. Hati terbagi menjadi
lobus kanan dan kiri.
2) Fungsi hati :
a) Sekresi.
b) Metabolisme.
c) Penyimpanan.
d) Detoksifikasi.
e) Sintesis lemak dan protein.
c. Kantung Empedu
a. Anatomi
Kantung empedu merupakan kantong muscular hijau menyerupai pir
dengan panjang 10 cm. Organ ini terletak di lekukan di bawah lobus kanan
hati. Kapaitas total kantung empedu sekitar 30 ml – 60 ml.

12
7. Usus besar

Gambar 2.8 Anatomi usus halus

Usus besar atau kolon adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi
utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Usus besar terdiri dari kolon
asendens (kanan), kolon transversum, kolon desendens (kiri), kolon sigmoid
(berhubungan dengan rektum). Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar
berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri
di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik
bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya
terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air dan terjadilah
diare.

13
8. Rektum dan anus

Gambar 2.9 Anatomi rectum dan anus

Rektum (rectum) adalah ujung dari usus besar dekat dubur (anus). Bersama,
mereka membentuk suatu pipa panjang yang berotot yang disebut usus. Anus
mempunyai dua otot gelang, yaitu otot sadar, sedang yang lainnya berupa otot tak
sadar. Rectum berfugsi sebagai tempat keluarnya sisa makanan( proses defekasi).

B. PATOFISIOLOGI

1. Mulut dan geligi


a. Halitosis (Bau mulut)
Bau mulut atau yang juga disebut halitosis adalah kondisi di mana
seseorang memiliki aroma napas yang tidak sedap.
1) Tanda atau gejala tersebut meliputi :
a) Timbul rasa tidak nyaman atau asam di mulut
b) Mulut kering
c) Lidah berwarna putih

2) Penyebab bau mulut seperti :

14
a) Makanan. Bawang merah, bawang putih, keju, ikan, makan-makanan
bercitarasa pedas, jus jeruk, soda, dan kopi dapat menyebabkan bau
mulut. Makanan tersebut akan masuk ke aliran darah dan terbawa ke
ginjal hingga menyebabkan bau napas menjadi tidak sedap.
b) Gigi palsu. Penggunaan gigi palsu yang tidak tepat atau longgar dapat
menyebabkan infeksi. Infeksi yang terjadi tersebut dapat menyebabkan
napas berbau tidak sedap.
c) Merokok dan mengonsumsi alkohol. Merokok dan mengonsumsi alkohol
dapat meninggalkan zat di mulut dan menyebabkan mulut berbau tidak
sedap.
d) Kebersihan mulut yang tidak terjaga. Jarang menyikat gigi dapat
menyebabkan sisa makanan yang ada di mulut membusuk sehingga
napas menjadi bau, menyebabkan plak dan berpotensi memicu
periodonitis.
e) Kondisi kesehatan. Masalah kesehatan yang tengah dialami pasien juga
dapat menyebabkan bau mulut atau halitosis. Kondisi tersebut
diantaranya, sinusitis, pneumonia, sakit tenggorokan (faringitis), flu dan
radang amandel.
3) Pencegahan sekaligus pengobatan yang umum dilakukan untuk mengatasi
bau mulut :
a) Perhatikan pola dan menu makan
b) Bersihkan mulut secara rutin
c) Berhenti merokok dan mengonsumsi alcohol
d) Perbanyak minum dan mengonsumsi makan-makanan yang
membutuhkan banyak kunyahan seperti apel dan wortel.
e) Konsultasikan dengan dokter Jika bau mulut disebabkan oleh adanya
kondisi lain. Hal itu dilakukan agar pasien mendapatkan terapi yang
tepat

15
b. Sariawan atau stomatitis

Gambar 2.10 Sariawan pada bibir

Sariawan adalah suatu peradangan atau luka pada jaringan lunak dimukosa
rongga mulut (stoma). Sariawan juga dikatakan sebagai bentuk kelainan yang
terjadi di selaput lendir mulut yang tampak seperti luka dengan rupa bercak yang
warnanya agak putih kekuningan dan bertekstur cekung.
1) Tanda atau gejala tersebut meliputi :
a) Timbul rasa tidak nyaman atau rasa nyeri yang hebat di mulut
b) Terganggu nya fungsi mengunyah dan bicara
c) Bau mulut yang kurang sedap
d) Mulut kering

2) Penyebab tersebut seperti :


a) Jamur Candida albicans
b) Kesehatan dan kebersihan mulut yang tak terjaga dengan sempurna
c) Luka tergigit
d) Konsumsi air panas atau air dingin
e) Penggunaan obat kumur yang di dalamnya terkandung bahan-bahan
pengering seperti gliserin/lemon dan alcohol

16
c. Karies gigi

Gambar 2.11 Karies gigi

Penyakit ini berawal dari kerusakan atau kafitasi permukaan gigi yang
kemudian menyebar ke jaringan dibawahnya oleh metabolis asam.

1) Tanda atau gejala tersebut meliputi :

a) Mulai timbul sakit gigi


b) Gigi sensitive
c) Nyeri saat makan makanan yang panas atau dingin
d) Ada lubang atau bercak kecoklatan pada permukaan gigi

2. Esofagus
a. Akalasia
Akalasia adalah kondisi ketika kerongkongan tidak mampu mendorong
makanan atau minuman untuk masuk ke lambung.
1) Tanda atau gejala tersebut meliputi :

a) Berkumpul dan tertahannya makanan di esofagus dalam jumlah yang


banyak, sehingga lumen esofagus melebar
b) Disfagia (sulit menelan) terutama jenis makanan padat
c) Regurgitasi makanan yang tidak tercerna dan bisa menimbulkan
kejadian aspirasi berulang
d) Nyeri dada atau rasa terbakar di belakang sternum (heartburn)
e) Penurunan berat badan

17
2) Penyebab tersebut seperti :
a) Penyebab utama (primer) bersifat idiopatik atau tidak diketahui pasti
b) Penyebab sekunder karena berbagai kondisi patologis atau kelainan
yang mempengaruhi motillitas dan sfingter esofagus seperti
meningkatnya tonus istirahat sfingter esofagus bawah sehingga
cenderung terus menutup dan dapat disertai dengan tidak sempurnanya
relaksasi sfingter saat menelan.

b. Gastroesophageal RefluxDisease (GERD)


GERD adalah refluks esofagus yang berulang. Kondisi patologis ini sering
menyebabkan peradangan esofagus distal (lower-esophagus) oleh refluks isi
lambung yang asam ke esofagus karena lemahnya sfingter esofagus bawah.
Komplikasi akibat GERD adalah esofagitis, striktur esofagus, Barrets’
esophagus
Esofagus memiliki beberapa komponen perlindungan dari resiko kerusakan,
yaitu :
1. Epitel mukosa esofagus dilapisis oleh sel skuamosa bertingkat. Sel jenis ini
resisten dari resiko abrasi  oleh pergerakan makanan, tetapi sangat sensitif
terhadap asam.
2. Kelenjar di submukosa esofagus juga memberikan perlindungan melalui
sekresi musin dan bikarbonat.
3. Di esofagus distal terdapat sfingter esofagus lower esophageal
sphincter (LES) yang mencegah terjadinya refluks makanan dari lambung.

1) Tanda atau gejala tersebut meliputi :

a) Sakit dengan sensasi rasa panas di dada (heartburn) disertai esofagitis,


ulkus atau striktur esophagus
2) Penyebab tersebut seperti :
a) Proses penutupan sfingter esofagus yang tidak adekuat
b) GERD dapat terjadi karena faktor kegemukan, kehamilan, hiatus
hernia, perokok, sedang minum obat-obatan tertentu, stress

18
3) Pemeriksaan dan pengobatan yang dapat dilakukan seperti :
a) Gastroskopi (endoskopi)
b) Pemeriksaan radiologi gastrointertinal (GI) serial
c) Terapi bertujuan untuk menetralkan asam lambung dengan antasid, H2
receptor blocker, proton pump inhibitor, pengelolaan stress
c. Barrets’ esophagus
Akibat paparan refluks esofagus berulang oleh GERD dalam jangka waktu
lama maka kondisi esofagus berubah. Di esofagus terjadi perubahan abnormal
(metaplastic) sel mukosa yang berada di bagian bawah esofagus.Sel-sel
mukosanya mengalami perubahan dari  sel epitel skuamosa bertigkat menjadi sel
epitel kolumnar dengan sel goblet, mirip sel usus besar.  Umumnya tidak
menunjukkan gejala tertentu. Kondisi ini mengarah precancer.
1) Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan seperti :
a) Gastroskopi (endoskopi) disertai biopsi untuk pengambian sampel
histopatologi

3. Lambung
a. Ulkus peptikum (tukak lambung – duodenum)
Ulkus peptikum adalah kerusakan yang dialami oleh lambung atau
duodenum pada lapisan mukosa, submukosa sampai otot saluran cerna yang
disebabkan oleh aktifitas pepsin dan asam lambung yang berlebihan.
1) Penyebab tersebut seperti: rusaknya sawar pelindung permukaan lumen
lambung dan duodenum. Sawar pelindung mencegah iritasi dan otodigesti
mukosa oleh sekresi lambung.

2) Penyebab yang bisa merusak sawar pelindung lumen ini, antara lain :
a) Obat aspirin dan jenis NSAID lain yang biasa digunakan untuk
mengatasi nyeri atau mengobati arthritis
b) Infeksi bakteri Helicobacter pylori
c) Produksi asam lambung yang berlebihan, contohnya pada penyakit
sindroma Zollinger-Ellison
3) Jenis – jenis obat untuk pengobatan penyakit ini seperti :

19
a) Antasida
b) Penghambat  reseptor histamin  H2 (simetidin, ranitidine, famotidine,
dll)
c) Omeprazol, menghambat H+ -K+ -ATPase lambung
d) Sukralfat, sejenis garam yang dapat meningkatkan resistensi mukosa
terhadap asam, dengan membentuk protein atau zat kompleks lainnya 
di lokasi ulkus

4. Usus halus

a. Obstruk usus (small bowel obstruction)


Obstuksi usus halus terjadi karena hambaran mekanis di area usus halus
(80%) dan sebagian kecil lainnya karena obstrusi yang sudah dimulai di usus
besar (20%)
1) Penyebab tersebut seperti :

a) Pada anak adanya kelainan kongenital (anatomi usus halus/usus besar).


Contohnya atresia jejunum, atresia ileum, midgut volvulus,
diverticulum Merkel
b) Stenosis lumen usus halus, usus besar
c) Inflamasi di area usus halus, usus besar (tuberkulosis, crohn disease,
enteritis, dll)
d) Adanya massa, tumor atau neoplasma
e) Benda asing di usus halus atau usus besar
f) Sumbatan oleh adanya fecolith
2) Tanda atau gejala tersebut meliputi :
a) Pasien mengeluh nyeri abdomen
b) Mual dan muntah
3) Pemeriksaan yang dapat dilakukan seperti :
a) Distensi abdomen
b) Tidak teraba gerakan usus
c) Pemeriksaan radiologi abdomen

20
d) USG, dll

5. Pankreas, hati dan kantung empedu

a. Pankreatitis
Pankreatitis adalah keadaan inflamasi  primer yang terjadi pada pankreas.
Penyakitnya dapat terjadi akut atau kronik. Pankreatitis umum didapati pada pria
yang alkoholik.
1) Tanda dan gejala :

a) Peningkatan kadar amilase dan lipase


b) Kadar kalsium serum bertambah
c) Gambaran radiologis pada foto X-ray abdomen: pankreas tampak
membesar, dan tampak gambaran kalsifikasi. Pemeriksaan CT dan USG
akan menguatkan diagnosis pankreatitis.
2) Terapi yang dapat dilakukan seperti :
a) Memelihara keseimbanga cairan dan elektrolit tubuh
b) Mengatasi nyeri
c) Meninimalisir kondisi syok karena mudah terjadi pada pasien dengan
pankreatitis
b. Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis.
Ada beberapa jenis penyakit hepatitis yang saat ini diketahui, diantaranya
Hepatitis A, B, dan C. Hepatitis A dan B dapat dicegah dengan imunisasi,
namun vaksin Hepatitis C tidak ada/tidak tersedia. Penderita penyakit hepatitis C
cenderung menjadi hepatitis kronik, hingga mengalami sirosis atau kanker hati.

c. Sirosis hepatis
Sirosis hepatis adalah penyakit hati kronik yang menyebabkan kerusakan
secara menyeluruh organ hati. Hati adalah organ yang tidak mudah dikenali,
sehingga sehingga penyakit hati baru dapat dideteksi saat penyakit berada dalam
tahap lanjut.

21
Penyakit sirosis disebabkan oleh banyak faktor, yaitu: riwayat konsumsi
alkohol, infeksi, kelainan metabolik, autoimun hepatitis, penyakit kandung
empedu, penyakit fatty liver non-alkoholik (NAFLD). Semua faktor ini
menyebabkan proses inflamasi kronik pada hati, sehingga terjasi fibrosis dan
kerusakan sel-sel hati, lalu munculnya sirosis.

d. Batu empedu (kolelitiasis)


Batu empedu terdiri dari 2 tipe yaitu, batu kalsium bilirubinat dan batu
kolesterol. Kolesistitis adalah reaksi inflmasi di kandung empedu (gallbladder),
dapat bersifat akut atau kronik.Akut kolesistitis  terjadi karena ada sumbatan
duktus sistikus oleh mucus atau batu empedu (kalkulus). Ketika terjadi proses
inflamasi maka akan mudah bakteri berkumpul di lokasi tersebut. Kolesistitis
kronik berhubungan dengan kondisi pankreatitis, carcinoma kandung empedu,
keadaan obstructive jaundice karena batu empedu
1) Tanda dan gejala :

a) Rasa penuh setelah makan


b) Mual
c) Rasa terbakar
d) Tidak mampu makan dalam porsi normal
e) Ada gangguan dalam mencerna makanan berlemak

2) Pemeriksaan yang dapat dilakukan seperti :


a) Pemeriksaan radiologi cholecystogram dengan kontras.  Untuk
mengetahui fungsi kandung empedu pada kondisi terisi,
mengendapkan/mengkonsentrasikan empedu dan mengosongkannya.

6. Usus besar
a. Kolitis ulseratif
Kolitis ulseratif adalah penyakit kronis dimana usus besar atau kolon
mengalami inflamasi dan ulserasi menghasilkan keadaan diare berdarah, nyeri
perut, dan demam.Faktor-faktor penyebabnya, disfungsi imun, dan predisposisi
genetik.

22
Manifestasi klinis :

a) Gejala utama colitis ulseratif adalah diare berdarah dan nyeri abdomen,
seringkali dengan demam dan penurunan berat badan pada kasus berat
b) Derajat klinik colitis ulseratif dapat dibagi atas berat, sedang dan
ringan, berdasarkan frekuensi diare, ada/tidaknya demam, derajat
beratnya anemia yang terjadi dan laju endap darah

b. Karsinoma kolon
Karsinoma kolon adalah suatu tumor malignan yang muncul dari jaringan
epitel dari kolon atau rectum. Penelitian saat ini menunjukkan bahwa faktor
genetik memiliki korelasi terbesar untuk kanker kolorektal.
1) Tanda dan gejala :

a) Umumnya gejala pertama timbul karena penyulit (gangguan faal usus,


obstruksi, perdarahan atau akibat penyebaran)
b) Pada obstruksi penderita merasa lega saat flatus
c. Divertikulosis
Divertikulosis merupakan peradangan atau infeksi yang terjadi pada
divertikula, yaitu kantung-kantung yang terbentuk di sepanjang saluran
percernaan, terutama di usus besar (kolon). Kondisi terbentuknya divertikula di
dinding usus besar disebut juga dengan divertikulosis. Divertikula umumnya
terbentuk pada orang berusia 40 tahun ke atas karena ususnya sudah melemah,
serta pada orang-orang yang jarang mengonsumsi makanan berserat, seperti
sayur dan buah.
Penyebab divertikulitis belum diketahui secara pasti, namun diduga akibat
feses atau makanan yang tidak tercerna dengan baik terjebak di dalam
divertikula dan menyumbat divertikula tersebut. Penyumbatan ini membuat
divertikula membengkak serta timbul robekan-robekan kecil pada dinding usus
besar.
1) Tanda dan gejala :

a) Nyeri pada perut. Rasa nyeri akan lebih terasa sesaat setelah makan atau
ketika bergerak

23
b) Sembelit, diare atau keduanya.
c) Perut kembung atau perut terasa dipenuhi gas
d) Terkadang buang air besar disertai lendir
Kadang divertikulosis dapat terjadi tanpa menimbulkan gejala. Namun,
divertikulosis yang sudah mengalami peradangan dan menjadi divertikulitis,
akan menimbulkan gejala seperti :
a) Demam
b) Nyeri perut yang semakin parah dan berkelanjutan
c) Mual dan muntah
d) Buang air besar berdarah

7. Rectum
a. Wasir (hemoroid)
Wasir merupakan suatu penyakit yang terjadi pada anus di mana bibir
anus mengalami bengkak yang kadang disertai pendarahan. Pada penderita wasir
umumnya sulit untuk duduk dan buang air besar karena terasa sakit apabila bibir
anus atau sphinchter anus mendapat tekanan. Pada penderita wasir parah
terkadang sulit diobati sehingga bisa diberi tindakan operasi.
1) Tanda dan gejala :

a) Rasa gatal atau sakit di sekitar anus


b) Perdarahan setelah buang air besar
c) Keluarnya lendir setelah BAB

b. Proctitis
Proctitis merupakan peradangan pada lapisan rectum. Peradangan ini
membuat penderita proktitis merasa perut mulas, sakit perut dan dubur, diare,
serta BAB berdarah dan berlendir.
1) Tanda dan gejala :

a) Perut mulas atau rasa ingin buang air besar (BAB) terus-menerus
b) Dubur terasa sakit

24
c) Diare
d) Merasa tidak tuntas setelah BAB
e) BAB berdarah atau berlendir

25
2) Penyebab penyakit tersebut seperti :
a) Penyakit menular seksual
b) Radang usus
c) Infeksi bakteri

26
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Esofagus merupakan suatu organ silindris berongga dengan panjang sekitar 25 cm


dan garis tengah 2 cm. Fungsi utama esofagus menghantarkan bahan yang dimakan dari
faring ke lambung. Beberapa gangguan esofagus, yaitu akalasia esofagus, GERD dan
barrets’ esophagus.
Lambung terletak miring dari kiri ke kanan melintasi abdomen bagian atas antara
hati dan diafragma di atas dan kolon transversum di bawah. Secara anatomis lambung
terbagi menjadi tiga bagian utama fundus, corpus, pilorus. Gangguan lambung dan
duodenum yaitu ulkus peptikum.
Usus halus merupakan tabung kompleks, berlipat lipat yang membentang dari
pilorus sampai katup ileosekal. Usus Halus dibagi menjadi tiga bagian, yaitu duodenum,
jejunum, ileum. Fungsi utama usus halus yaitu untuk pencernaan dan absorpsi bahan
bahan nutris dan air. Beberapa gangguan yang terjadi di usus halus yaitu obstruk usus.
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh terletak dalam rongga perut
sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Kantung empedu merupakan kantung
berbentuk alpukat yang terletak tepat di bawah lobus kanan hati. Penyakit saluran
empedu yang paling sering terjadi yaitu koleolitiasis (pembentukan batu empedu) dan
kolesistitis (radang kronik penyerta).
Usus Besar merupakan tabung muskular berongga dengan panjang sekitar 5 kaki
yang terbentang dari saekum sampai kanalis ani. Diameter usus besar jelas lebih besar
daripada usus halus. Gangguan yang umum terjadi pada usus besar yaitu kolitis ulseratif,
diverticulosis dan karsinoma kolon.
Rektum (rectum) adalah ujung dari usus besar dekat dubur (anus). Bersama,
mereka membentuk suatu pipa panjang yang berotot yang disebut usus. Anus mempunyai
dua otot gelang, yaitu otot sadar, sedang yang lainnya berupa otot tak sadar. Rectum
berfugsi sebagai tempat keluarnya sisa makanan( proses defekasi)

27
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/bau-mulut-halitosis

https://www.halodoc.com/artikel/kenali-7-penyakit-yang-rawan-terjadi-di-mulut

https://nurbaitihaikal.com/patologi-dan-patogenesis-penyakit-sistem-pencernaan/

https://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtpunimus-gdl-irmadyahay-6313-2-babii.pdf

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.kompas.com%2Fskola%2Fread
%2F2020%2F02%2F18%2F140000769%2Fmulut--fungsi-dan-strukturnya%3Fpage
%3Dall&psig=AOvVaw1PQ_PiXQtwo65PN0hnSEnU&ust=1611925496218000&source=imag
es&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCICpuc7Yvu4CFQAAAAAdAAAAABAD

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fseputarilmu.com
%2F2019%2F08%2Fkerongkongan.html&psig=AOvVaw0KwBIp_1B2-
K6FSaOfETTl&ust=1611926209490000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCMi
5i8Lbvu4CFQAAAAAdAAAAABAD

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.pelajaran.co.id
%2F2018%2F25%2Fpengertian-faring-fungsi-struktur-dan-bagian-bagian-faring-tenggorokan-
terlengkap.html&psig=AOvVaw1Je_09wkVygoLkQFBXaCtH&ust=1611926373891000&sourc
e=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCPjbgvfbvu4CFQAAAAAdAAAAABAD

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fmateri.co.id%2Flambung
%2F&psig=AOvVaw1O2Zp7GwRhBuv-
R544zZMi&ust=1611926555641000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCODiqs
vcvu4CFQAAAAAdAAAAABA-

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fdosenbiologi.com%2Fmanusia
%2Fbagian-bagian-lambung&psig=AOvVaw1O2Zp7GwRhBuv-

28
R544zZMi&ust=1611926555641000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCODiqs
vcvu4CFQAAAAAdAAAAABBC

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fid.quora.com%2FMengapa-obat-
yang-bersifat-asam-akan-lebih-cepat-diserap-oleh-lambung-
1&psig=AOvVaw1nXp3Ci8uyRvJkmED1V9aA&ust=1611926943176000&source=images&cd
=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCLiti4jevu4CFQAAAAAdAAAAABAU

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwirahadie.com%2Forgan-pencernaan-
manusia
%2F&psig=AOvVaw38OQP28wmjHADs9QiDW_rh&ust=1611927104482000&source=images
&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCPjzoeHevu4CFQAAAAAdAAAAABAJ

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fthegeekhost.com%2Ffungsi-usus-
halus
%2F&psig=AOvVaw38OQP28wmjHADs9QiDW_rh&ust=1611927104482000&source=images
&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCPjzoeHevu4CFQAAAAAdAAAAABAO

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.dosenpendidikan.co.id
%2Ffungsi-hati-manusia
%2F&psig=AOvVaw0ULa7M6yRTNz0VDCBOlcDA&ust=1611927450143000&source=image
s&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCOj3iPnfvu4CFQAAAAAdAAAAABAS

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fpenjaskes.co.id%2Fcara-kerja-usus-
besar-pada-sistem-pencernaan%2F&psig=AOvVaw2PTYVYiWemcG-
XWBAYQJKx&ust=1611927602787000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCNj
4_rjgvu4CFQAAAAAdAAAAABAD

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.dosenpendidikan.co.id
%2Fanus-adalah
%2F&psig=AOvVaw2g7Eyflu5yGTLqfm2iC1wG&ust=1611927684081000&source=images&c
d=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCJD3pubgvu4CFQAAAAAdAAAAABAT

29

Anda mungkin juga menyukai