Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PATOFISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

Untuk memenuhi tugas sebagai syarat mengikuti UTS

Oleh :
Rahmat Agasia Fadiel.S. (201801081)

PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES KARYA HUSADA KEDIRI
Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena


dengan taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Makalah
yang berjudul “Gangguan Pada Sistem Pencernaan ”. Sholawat
beserta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah hingga
zaman yang terang benderang.

Tujuan dibuatnya makalah ini diharapkan agar wawasan kita.


Makalah ini berisi tentang penyebab timbulnya gangguan pada sistem
pencernaan, nama-nama penyakit pada gangguan pada sistem
pencernaan,.

Penyusun telah berusaha demi keberhasilan dan kesempurnaan


makalah ini. Namun, sayanmerasa masih terlalu banyak kekurangan. Oleh
karena itu, saya selaku penulis mohon kritikan dan saran yang
membangun baik dari dosen pembimbing maupun dari rekan-rekan
mahasiswa. Tidak lupa penyusun mengucapkan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah
ini, semoga dengan apa yang ada dalam Makalah ini dapat member
manfaat bagi kita semua. Amiin ...

Kediri, 21 April 2019


Penulis,

Rahmat Agasia Fadiel S.


DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................................

Kata Pengantar................................................................................................................

Daftar Isi.........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................

A. Latar Belakang....................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................
C. Tujuan.................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................
A. Gangguan pada sistem pencernaan.....................................................................
B. Macam-macam gangguan pada pencernaan.......................................................
BAB III PENUTUP........................................................................................................
A. Kesimpulan.........................................................................................................
B. Saran...................................................................................................................
Daftar Pustaka.................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini, presentasi kasus-kasus penyakit yang berdampak
pada gangguan saluran pencernaan mulai mengalami peningkatan.
Kecukupan nutrisi tubuh berpengaruh besar terhadap produktivitas
dan hal itu sangat berkaitan erat dengan fungsi kerja saluran
pencernaan. Saluran pencernaan yang berfungsi secara optimal
akan mampu memaksimalkan nilai pemanfaatan ransum melalui
proses pencernaan dan penyerapan nutrisi.
Kerugian utama adanya gangguan pada organ dan saluran
pencernaan tentunya berupa terganggunya penyerapan nutrisi.
Gangguan pencernaan akibat kesalahan makanan misalnya akan
menyebabkan saluran pencernaan tidak dapat bekerja dengan baik.
Hal lain berakibat pada terjadinya immunosuppresif.
Saluran pencernaan pada hewan terdiri atas organ-organ yang
meliputi mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus halus,
usus besar, rektum, dan anus. Namun, sistem pencernaan juga
melibatkan organ-organ yang berada di luar saluran pencernaan,
seperti hati, kantung empedu, dan pankreas.
Penyebab terjadinya gangguan atau kelainan pada sistem
pencernaan makanan dapat diakibatkan oleh beberapa hal,
seperti pola makan yang salah, kurang mengonsumsi sayuran,gaya
hidup yang tidak sehat, dan lain-lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gangguan system pencernaan ?
2. Sebutkan penyakit yang disebabkan oleh gangguan system
pencernaan dan Apa penyebabnya ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari gangguan system pencernaan.
2. Mengetahui penyakit yang disebabkan oleh gangguan sistem
pencernaan beserta penyebabnya.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Gangguan pada Sistem Pencernaan


Gangguan pencernaan merupakan salah satu gangguan penyakit
yang terjadi pada bagian pencernaan manusia. Gangguan pencernaan ini
sendiri menyebabkan gangguan pada aktivitas yang sedang dijalankan
oleh penderitanya. Hal ini disebabkan oleh rasa mual, mulas, tak
bertenaga dan sebagainya. Penyebab penyakit gangguan
pencernaan yang paling utama ini adalah pola makan yang mungkin tidak
sehat. Pada manusia sangat banyak hal yang menyangkut berbagai organ
yang terkait dengan sistem pencernaan. Penyebabnya bermacam-macam,
dapat terjadi karena luka di bagian dalam yang terinfeksi oleh virus atau
bakteri, hingga kelainan kerja fisiologis tubuh. Oleh karena itu, kita harus
bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena diberi tubuh yang sehat.

B. Macam-Macam Gangguan Pada Sistem Pencernaan dan


Penyebabnya
Di antaranya beberapa macam penyakit gangguan pencernaan
adalah sebagai berikut:

1. Gastritis (suatu radang yang akut atau kronis) adalah penyakit


pada sistem pencernaan  pada lapisan mukosa dinding lambung.
Radang yang akut dapat disebabkan karena produksi asam
lambung yang tinggi sehingga mengiritasi dinding lambung.
Selain itu, bisa disebabkan oleh bakteri. Penderita gastritis akan
merasa lambungnya terbakar.
2. Radang hati yang menular (Hepatitis) merupakan infeksi virus
pada hati, sering meluas melalui air atau makanan yang
terkontaminasi oleh virus.
3. Diare dapat ditimbulkan karena adanya iritasi pada selaput
dinding kolon oleh bakteri disentri, diet yang jelek, zat-zat
beracun, rasa gelisah, atau makanan yang dapat menimbulkan
iritasi pada dinding usus.
4. Sembelit yang kronis bila defekasi terlambat, usus besar
mengabsorpsi air secara berlebihan dari feses dan menyebabkan
feses menjadi kering dan keras. Bila hal ini terjadi, pengeluaran
feses menjadi sulit. Menahan buang air besar pada waktu-waktu
yang normal dapat menyebabkan sembelit. Semebleit dapat juga
disebabkan emosi seperti rasa gelisah, cemas, takut atau stress.
5. Kanker lambung, yaitu gejala-gejala permulaan dari kanker
lambung hampir sama dengan gejala-gejala yang disebabkan
gangguan lain pada alat pencernaan, antara lain merasa panas,
kehilangan nafsu makan, ketidaksanggupan mencerna (salah
cerna) berlangsung terus menerus, sedikit rasa muak, rasa
gembung dan rasa gelisah sesudah makan, dan kadang-kadang
timbul rasa nyeri pada lambung.
6. Radang usus buntu, bila usus buntu (umbai cacing) meradang,
membengkak dan terisi oleh nanah. Kondisi ini disebut radang
usus buntu atau apendistis.
7. Hemaroid, adalah pembengkakkan vena didaerah anus.
Hemaroid cenderung berkembang pada orang-orang yang terlalu
lama duduk terus menerus atau pada orang yang menderita
sembelit. Hemaroid juga sering terjadi pada wanita hamil dan
orang-orang yang terlalu gemuk. Gejala-gejala hemaroid meliputi
rasa gatal-gatal, nyeri dan pendarahan.
8. Keracunan makanan, umumnya disebabkan oleh bakteri yang
terdapat dalam makanan. Bakteri dalam makanan dapat
membahayakan atau menghasilkan racun yang membahayakan
tubuh. Geajala-gejala keracunan makanan meliputi muntah-
muntah, diare, nyeri (sakit) rongga dada dan perut serta demam.
Penyakit-penyakit gangguan pencernaan seperti yang disebutkan di
atas di antaranya bisa disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini:

a. Pola makan yang salah


b. Infeksi dari bakteri, mikroba lainnya atau cacing.
c. Terdapat kelainan pada sistem pencernaan itu sendiri seperti
akibat tumor, infeksi atau pelebaran pembuluhnya.

PENYAKIT PADA ESOFAGUS

Di dalam esofagus atau kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan atau


pun penyerapan makanan; esofagus hanya merupakan saluran muskular yang
melaksanakan transportasi makanan dari faring ke dalam lambung melalui kontraksi
otot yang terkoordinasi. Jadi, apa yang dapat meng ganggu transportasi atau fungsi
muskular terkoordinasi yang diperlukan untuk transportasi ini?
 Obstruksi
 Disfungsi otot atau inervasinya untuk mencegah makanan keluar dan jalur yang
seharusnya
 Pembentukan kantung (divertikulum)
 Ketidakmampuan mencegah kembalinya isi lambung ke dalam esofagus
(penyakit refluks gastroesolagus: GERD (gastroeophageal reflux disease).

PENYAKIT PADA LAMBUNG


Lambung berfungsi untuk melumatkan makanan, memproduksi asam yang
akan menguraikan makanan serta membuat makanan yang sudah dicerna ini keluar
(lewat sfingter pilorik) dari lambung untuk masuk ke dalam duodenum dan menjalani
proses pencernaan/penyerapanlebih lanjut, dan menghasilkan faktor intrinsik yang
akan membantu penyerapan vitamin B12. Karena sekresi asam lambung diperlukan
untuk proses pencernaan, maka proteksi lapisan mukosa dinding lambung merupakan
hal yang sangat penting. Kelainan patologi lambung meliputi:
 Hilangnya proteksi mukosa dan/ atau produksi asam lambung yang
berlebihan (yang berkaitan dengan pembentukan ulkus)
 Tidak adanya faktor intrinsik yang menyebabkan penurunan absoipsi
vitamin B12 (anemia pemisiosa).
 Obstruksi saluran-keluar yang mencegah pelepasan makanan yang sudah
tercerna ke dalam duodenum.
 Tidak adanya fungsi melumatkan makanan (dan/atau gerakan pro pulsi lewat
pilorus) (gastroparesis ).
 Gastritis (inflamasi lambung)
 Kanker lambung
PENYAKIT PADA USUS HALUS

Seperti halnya pada bagian traktus GI yang lain, inflamasi (misalnya penyakit
Crohn). tumor, obstruksi dan perdarahan mungkin saja terjadi dalam usus halus.
Fungsi utama usus halus adalah penyerapan makanan, dan kelainan patologi yang
berkaitan dengan fungsi ini berupa malabsorpsi.

PENYAKIT PADA USUS BESAR

Seperti pada bagian traktus GI yang lain dapat ditemukan tumor (misalnya
kanker kolon), inflamasi (misalnya kolitis ulseratif, penyakit Crohn), obstruksi
(paling sering disebabkan oleh kanker kolon), dan perdarahan di dalam usus besar.
Usus besar berfungsi untuk membawa feses ke luar dan melakukan reabsorpsi
sebagian air serta natrium. Kegagalan fungsi yang pertama dapat menimbulkan
konstipasi sedangkan permasalahan pada fungsi yang kedua dapat menye babkan
diare. Konstipasi dapat terjadi karena salah satu alasan berikut: otot-otot usus besar
tidak mendorong isinya dengan benar, atau terdapat bentuk obstruksi tertentu (tumor
atau penyebab lainnya). Sindrom usus yang pekat (irritable bowel syndrome )
(gejalanya berupa nyeri abdomen, diare dan/atau konstipasi dengan etiologi yang
tidak diketahui) dapat disebabkan oleh permasalahan dalam pengaturan aktivitas
muskular gastrointestinal; patofisiologi sindrom ini masih belum dipahami
sepenuhnya.

PENYAKIT PADA HATI

Tinjauan Terhadap Fungsi Hati


Vena porta hepatik mengalirkan darah keluar dari sistem venous usus dengan
membawa nutrien yang diserap di dalam saluran cerna ke hati. Hati melaksanakan banyak
fungsi metabolik. Sebagai contoh, hati akan menghasilkan sebagian besar glukosa pada saat
puasa (lewat glukoneogenesis serta glikogenolisis). melakukan detoksifikasi berbagai
substansi, menyimpan glikogen dan memproduksi getah empedu di samping berbagai protein
serta lipid.
Apa yang akan terjadi jika hati mengalami kegagalan?
 Penurunan reaksi detoksifikasi yang mengakibatkan akumulasi zat-zat
toksik di dalam darah sehingga dapat terjadi ensefalopati hepatik.
 Penurunan glukoneogenesis yang dapat menyebabkan hipoglikemia puasa.
 Penurunan produksi protein yang dapat menurunkan produksi faktor
pembekuan sehingga meningkatkan risiko perdarahan.
 Kegagalan hati untuk mensekresikan bilirubin yang terkonyugasi atau kegagalan
untuk melakukan konyugasi bilirubin yang dapat menyebabkan ikterus.
PENYAKIT PADA KANDUNG EMPEDU DAN SALURANNYA

Anatomi percabangan bilier. Sistem bilier intrahepatik di dalam hati bercabang


menjadi duktus hepatikus kanan dan kiri yang kemudian menyatu untuk membentuk duktus
hepatikus kominis. Duktus hepatikus kominis akan menyatu dengan duktus sistikus (yang
menuju kandung empedu) untuk membentuk duktus koledokus; duktus koledokusbiasanya
bergabung dengan duktus pankreatikus pada tempat masuknya ke dalam duodenum.
Hati akan memproduksi getah empedu secara terus-menerus dan kemudian getah
empedu ini disimpan di dalam kandung empedu (vesika felea). Ketika makanan yang
baru tercerna sebagian tiba dalam duodenum dari lambung, maka kolesistokinin
(CCK) akan dilepas. Peristiwa ini menstimulasi kontraksi kandung empedu dan
pelepasan getah empedu yang akan mengemulsikan lemak untuk dapat diserap.
Permasalahan apakah yang dapat terjadi pada saluran empedu? Karena kita
sedang berbicara tentang saluran, maka salah satu kemungkinan permasalahannya
adalah obstruksi. Obstruksi akan mencegah aliran getah empedu ke dalam duodenum
dan keadaan ini menyebabkan penurunan proses pemecahan lemak sehingga terjadi
malabsorpsi lemak. Obstruksi juga menimbulkan aliran balik getah empedu/bilirubin
sehingga menyebabkan ikterus dan berpotensi mengakibatkan kerusakan hati.Ingat,
pada obstruksi secara khas akan terjadi kenaikan alkali iosfatase. Pemeriksaan USG
terhadap sistem bilier dapat mencari batu empedu atau pelebaran saluran empedu
(yang akan menunjukkan obstruksi di sebelah distalnya).
Bagaimana sistem bilier dapat mengalami obstruksi? Obstruksi oleh batu
empedu atau tumor, inflamasi/pembentukan parut pada percabangan bilier, dan atresia
bilier merupakan penyebab obstruksi bilier yang paling sering ditemukan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Gangguan pada sistem pencernaan dapat disebabkan oleh rasa mual yang terjadi,
mulas, tak bertenaga dan sebagainya. Penyebab penyakit gangguan pencernaan yang
paling utama ini adalah pola makan yang mungkin tidak sehat.
2. Diantara penyakit gangguan pada sistem pencernaan adalah Gastritis, Radang hati
yang menular (Hepatitis), Diare Sembelit, Kanker lambung, Radang usus buntu,
Hemaroid, dan Keracunan makanan.
3. Diantara alat-alat kedokteran yang digunakan untuk menangani masalah pada
gangguan pencernaan adalah Endoscopy, Ct Scan, USG, dan Laparoscopi serta
Colonoscopy.
B. Kritik dan Saran
Dalam penyusunan makalah ini, Tim penyusun merasa masih banyak kekurangan. Untuk
itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA
Pearce Evelin C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT
Gremedia Pustaka Utama
Irianto. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia. Jakarta : Yrama Widia.
Syaifudin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: EGC
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula.  EGC, Jakarta.
Arobiansyah. 2008. Asuhan keperawatan kebutuhan nutrisi.
http://athearobiansyah.blogspot.com/2008/03/asuhan-keperawatan-kebutuhan-
nutrisi_25.html. Diakses pada tanggal 25 Nopember 2013 pukul 14:51.

Anda mungkin juga menyukai