Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PATOLOGI SISTEM PENCERNAAN

DISUSUN OLEH

NAMA : 1. WIDYA KENCANA BURHAN (51623011017)

2. FAUZIA WAHID (50723011062)

KELAS : HYBRID

1
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan taufik dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Makalah yang berjudu l“Patologi
Sistem Pencernaan”. Tujuan dibuatnya makalah ini diharapkan agar wawasan kita.
Makalah ini berisi tentang penyebab timbulnya gangguan pada system pencernaan,
nama-nama penyakit pada gangguan pada sistem pencernaan,.

Penyusun telah berusaha demi keberhasilan dan kesempurnaan makalah ini.


Namun, kami merasa masih terlalu banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
selaku penulis mohon kritikan dan saran yang membangun. Tidak lupa penyusun
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini, semoga dengan apa yang ada dalam Makalah ini
dapat member manfaat bagi kita semua.

Palopo,15 oktober 2023

Penulis,

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................... 1

Kata Pengantar .............................................................................................. 2

Daftar Isi ......................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 4

A. Latar Belakang .................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah............................................................................... 5
C. Tujuan ................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 6
A. Gangguan pada system pencernaan................................................... 6
B. Gangguan pada pencernaan dan Pengobatannya .............................. 6
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 11
A. Kesimpulan ........................................................................................ 11
B. Saran ................................................................................................. 11
Daftar Pustaka ............................................................................................. 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem pencernaan manusia berperan penting dalam memecah


makanan menjadi nutrisi yang diserap tubuh untuk menghasilkan energi,
pertumbuhan, dan perbaikan sel. Selain itu, sistem pencernaan juga
berfungsi memilah dan membuang sisa makanan yang tidak dapat dicerna
oleh tubuh.
Gangguan pencernaan adalah gangguan pada saluran pencernaan
atau disebut juga saluran gastrointestinal.Presentasi kasus-kasus penyakit
yang berdampak pada gangguan saluran pencernaan mulai mengalami
peningkatan. Kecukupan nutrisi tubuh berpengaruh besar terhadap
produktivitas dan hal itu sangat berkaitan erat dengan fungsi kerja saluran
pencernaan. Saluran pencernaan yang berfungsi secara optimal akan mampu
memaksimal kan nilai pemanfaatan melalui proses pencernaan dan
penyerapan nutrisi.
Kerugian utama adanya gangguan pada organ dan saluran
pencernaan tentunya berupa terganggunya penyerapan nutrisi. Gangguan
pencernaan akibat kesalahan makanan misalnya akan menyebabkan saluran
pencernaan tidak dapat bekerjadenganbaik. Hal lain berakibat pada
terjadinya immunosuppresif.
Saluran pencernaan terdiri atas organ-organ yang meliputi mulut,
tenggorokan, kerongkongan, lambung, usushalus, ususbesar, rektum, dan
anus. Namun, system pencernaan juga melibatkan organ-organ yang berada
di luar saluran pencernaan, seperti hati, kantung empedu, dan pankreas.
Penyebab terjadinya gangguan atau kelainan pada sistem pencernaan
makanan dapat di akibatkan oleh beberapa hal, seperti pola makan yang
salah, kurang mengonsumsi sayuran, gaya hidup yang tidak sehat, dan lain-
lain.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gangguan system pencernaan ?
2. Sebutkan penyakit yang disebabkan oleh gangguan system pencernaan ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari gangguan system pencernaan.
2. Mengetahui penyakit yang disebabkan oleh gangguan sistem
pencernaan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Gangguan pada Sistem Pencernaan


Gangguan pencernaan merupakan salah satu gangguan penyakit yang terjadi
pada bagian pencernaan manusia. Gangguan pencernaan ini sendiri menyebabkan
gangguan pada aktivitas yang sedang dijalankan oleh penderitanya. Hal ini di
sebabkan oleh rasa mual, mulas, tak bertenaga dan sebagainya.
Penyebab penyakit gangguan pencernaan yang paling utama ini adalah pola makan
yang mungkin tidak sehat. Pada manusia sangat banyak hal yang
menyangkut berbagai organ yang terkait dengan system pencernaan.
Penyebabnya bermacam-macam, dapat terjadi karena luka di bagian dalam yang
terinfeksi oleh virus ataubakteri, hingga kelainan kerja fisiologis tubuh. Oleh
karena itu, kita harus bersyukur kepadaTuhan Yang Maha Esa karena
diberitubuh yang sehat.

B. Gangguan Pada Sistem Pencernaan Dan Pengobatannya


1. Peptic Ulcer/Tukak Lambung
Tukak lambung merupakan luka yang terjadi pada dinding lambung.
Jenis gangguan pencernaan ini disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter
pylori atau efek samping penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka panjang.
Ciri umum tukak lambung meliputi kembung, mual dan muntah, feses
berwarna gelap, penurunan berat badan yang tak diketahui penyebabnya,
serta hilangnya nafsu makan. Untuk melakukan diagnosis tukak lambung lebih
lanjut dapat dilakukan pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi.
2. Diare
Jenis gangguan pencernaan berikutnya adalah diare. Seseorang
dikatakan menderita diare apabila mengalami peningkatan frekuensi buang air
besar lebih dari tiga kali dalam sehari disertai tekstur feses yang lebih cair.
Adapun penyebab gangguan pencernaan ini bermacam-macam, seperti infeksi
rotavirus atau bakteri, efek samping obat, serta perubahan pola makan. Selain
peningkatan frekuensi BAB, beberapa gejala diare lainnya termasuk kram
perut, demam, mual, kembung, hingga adanya darah pada tinja. Diare dapat
dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Sebenarnya

6
jenis gangguan pencernaan ini sangat mudah diobati, namun pada kasus diare
parah yang tidak segera ditangani bisa berakibat fatal, khususnya pada anak-
anak. Penderita diare membutuhkan obat yang bermanfaat untuk
menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang.

3. Konstipasi

Konstipasi (sembelit) adalah gangguan pencernaan akibat penurunan


kerja usus dimana masalah pencernaan ini ditandai dengan keluhan susah
buang air besar atau BAB tidak lancar dalam jangka waktu tertentu. Secara
garis besar, konstipasi dapat diartikan dengan BAB yang tidak teratur, yaitu
kurang dari 3 kali dalam seminggu. Meski begitu, frekuensi buang air besar
akan berbeda pada setiap orang. Beberapa orang mungkin buang air besar
beberapa kali dalam sehari, sedangkan lainnya BAB satu sampai dua kali
seminggu. Kondisi ini sering kali dipicu oleh pola makan yang tidak
mengonsumsi cukup serat.

Buang air besar merupakan tahap terakhir dari proses pencernaan.


Dalam sistem pencernaan manusia, sisa makanan yang dikonsumsi bergerak
melalui usus kecil ke usus besar. Setelah air dan nutrisi yang diperlukan
tubuh diserap dalam usus besar, sisa makanan tersebut lalu dikeluarkan
melalui anus sebagai tinja. Frekuensi buang air besar pada setiap orang bisa
berbeda-beda. Normalnya, frekuensi buang air besar adalah 3 kali sehari
hingga 3 kali seminggu. Pada penderita konstipasi, tinja menjadi kering dan
keras sehingga sulit dikeluarkan dari anus. Akibatnya, frekuensi BAB menjadi
kurang dari 3 kali dalam seminggu.

ciri-ciri gangguan pencernaan ini antara lain:


a. Mengejan saat buang air besar

b. Merasa seperti ada penyumbatan di rektum sehingga feses sulit


dikeluarkan
c. Merasa tidak tuntas setelah buang air besar

d. Memerlukan bantuan untuk mengeluarkan feses, misalnya menggunakan

jari tangan atau menekan perut

7
Sembelit bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kurangnya
konsumsi makanan berserat, kurang minum air, hingga pengaruh obat-obatan
seperti antasida atau obat antiinflamasi non-steroid. Selain itu, penyebabnya
juga bisa dari intralumen seperti feses yang keras ataupun tumor. Sedangkan
penyebab dari ekstralumen bisa karena pendesakan lumen usus oleh massa
organ lain. Memperbanyak asupan serat, cairan, dan olahraga akan
membantu mengatasi kondisi ini. Anda juga dapat mengonsumsi obat
pencahar atau pelunak feses sebagai solusi sementara.

4. IBS
IBS atau Irritable Bowel Syndrome adalah sekumpulan ciri-ciri
gangguan pencernaan, termasuk sakit perut dan perubahan buang air besar
yang setidaknya terjadi tiga kali per bulan selama tiga bulan berturut-turut.
Gejala lainnya ialah kembung, diare, sembelit, dan munculnya lendir pada
feses.
Gejala tersebut belum diketahui pasti apa penyebabnya. Namun,
faktor-faktor tertentu seperti infeksi bakteri pada saluran cerna, kondisi
kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, stres, serta konsumsi
makanan tertentu diduga berkaitan dengan terjadinya IBS. Penanganan IBS
dapat dilakukan dengan beberapa cara di bawah ini:

a. Menghindari makanan yang memicu gejala

b. Mengurangi stres

c. Makan dalam porsi kecil, mengonsumsi lebih banyak serat


d. Olahraga secara teratur dan istirahat cukup

Sementara itu, pengobatan medis yang dapat diberikan kepada


pengidap irritable bowel syndrome adalah dengan memberikan obat-obatan
seperti:

a. Antidiare

b. Antidepresan

c. Antispasmodik

d. Suplemen serat

e. Obat pencahar sembelit

8
5. IBD
Inflammatory Bowel Disease atau IBD adalah kondisi peradangan yang
berlangsung lama di saluran pencernaan. Dua jenis paling umum dari IBD
yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Jenis gangguan pencernaan berikut
dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan, diare, sakit perut, kehilangan
nafsu makan, demam, serta penurunan berat badan. Ada 2 jenis inflammatory
bowel disease yang paling umum terjadi, yaitu:

 Kolitis ulseratif: kolitis ulseratif adalah peradangan kronis yang terjadi pada

kolon (usus besar) dan rektum.


 Crohn’s disease: crohn’s disease adalah peradangan kronis yang terjadi

pada seluruh lapisan dinding sistem pencernaan, mulai dari mulut,


kerongkongan, lambung, hingga rektum. Namun, crohn’s disease ini
umumnya terjadi pada usus halus.

Adapun penyebab IBD sendiri belum diketahui secara pasti. Namun,


respons sistem kekebalan yang tidak biasa diduga menjadi pemicunya. Selain
itu, respons virus, bakteri, dan alergi kemungkinan juga memicu terjadinya
peradangan. IBD dapat didiagnosis melalui pemeriksaan kolonoskopi &
pemeriksaan laboratorium fecal calprotectin dan dapat diatasi tergantung
pada penyebabnya. Perawatan khusus seperti obat-obatan diperlukan untuk
mengurangi peradangan, memblokir respons kekebalan, mengobati atau
mencegah infeksi,mengobati diare parah, mengelola nyeri ringan tanpa obat
antiinflamasi non-steroid (NSAID)
Sedangkan untuk menangani inflammatory bowel disease, di antaranya:

 Terapi obat. Beberapa obat yang biasa diresepkan oleh dokter untuk

mengatasi inflammatory bowel disease adalah obat antiradang, obat


imunosupresan, antibiotik, obat pereda nyeri, serta obat anti diare.
 Tindakan pembedahan. Tindakan pembedahan akan dilakukan dengan

mengangkat seluruh usus besar dan rektum untuk menangani kolitis


ulseratif. Sedangkan tindakan pembedahan yang dilakukan untuk
menangani crohn’ disease adalah dengan mengangkat organ saluran
pencernaan yang bermasalah serta membersihkan nanah.

9
Disarankan mengikuti diet rendah serat bila rentan terhadap diare, atau
menghindari produk susu jika memiliki intoleran terhadap
laktosa. Namun, adakalanya pembedahan juga diperlukan untuk mengobati
komplikasi seperti obstruksi usus atau abses

6. Batu Empedu

Batu empedu merupakan contoh gangguan pencernaan yang terjadi


akibat cairan empedu mengandung terlalu banyak kolesterol dan limbah sisa
metabolisme. Gangguan ini juga dapat terjadi jika pelepasan empedu
mengalami hambatan. Gejala pada batu empedu meliputi :

a. Nyeri kolik

b. Radang kantung dan saluran empedu

c. Ikterus atau jaundice (penyakit kuning)

Adapun faktor risiko terjadinya batu empedu bisa terjadi pada seseorang
dengan kondisi:
a. Kegemukan
b. Berusia lebih dari 40 tahun
c. Perempuan
d. Usia subur
e. Tidak mampu memecah dan menyerap makanan berlemak
f. Sering buang angin

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Gangguan pada system pencernaan dapat disebabkan oleh rasa mual yang
terjadi, mulas, tak bertenaga dan sebagainya. Penyebab penyakit gangguan
pencernaan yang paling utama ini adalah pola makan yang mungkin tidak
sehat.
2. Di antara penyakit gangguan pada system pencernaan Peptic ulcer, Diare,
Konstipasi, IBD, IBS, Batu Empedu.
3. Diantara alat-alat kedokteran yang digunakan untuk menangani masalah pada
gangguan pencernaan adalah Endoscopy,CtScan,USG, dan Laparoscopiserta
Colonoscopy.
B. Kritik dan Saran
Dalam penyusunan makalah ini, Tim penyusun merasa masih banyak
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hafizah Rahmi. 2020. Gangguan Sistem Pencernaan. IKESPNB : Bukit Tinggi

Irianto. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia. Jakarta : Yrama Widia.

Pearce Evelin C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT

Gremedia Pustaka Utama

Reza Rahmanzyah,dkk. 2016. Penyakit Gastrointestinal dan Pencegahannya.


Universitas Haluoleo: Kendari

Syaifudin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: EGC

Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. EGC, Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai