Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“PENYAKIT GASTRITIS/MAAG ”

Dosen Pengampu: Roni Setiawan, S.Kep.,Ns. M.Kep

Disusun Oleh :

Anasrullah (2022032003)

S1 Keperawatan (a)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUSADA JOMBANG

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa marilah senantiasa kita panjatkan kehadirat


Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayahnya makalah ini dapat
terselesaikan, dimana makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas UTS mata
kuliah sistem informasi keperawatan. Dan tentunya apabila dalam penulisan
makalah ini masih ada yang kurang sesuai dengan apa yang diharapkan, kritik
dan saran yang tentunya bersifat membagun sangat diharapkan untuk
memperbaiki tugas dalam penyusunan makalah di waktu selanjutnya. Susunan
dalam pembuatan makalah ini berdasarkan penyusunan makalah yang dalam hal
ini membahas tentang “Penyakit Gastritis/Maag”

Oleh karena itu saya sebagai penyusun mengucapkan banyak terima


kasih kepada semua pihak yang mendukung atas terselesaikannya makalah ini
atas segala bantuannya yang diberikan terutama Bapak Roni Setiawan S.Kep.,Ns.
M.Kep pengampu mata kuliah sistem informasi Keperawatan yang mengajar
mata kuliah ini.

Kemudian peyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi


kalangan mahasiswa secara umum dan sesuai dengan apa yang di harapkan oleh
Bapak yang mengampu mata kuliah ini.

Jombang, 8 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
2.1 Pengertian dari gastritis ( sakit maag ).....................................................................6
2. 2 PENYEBAB GASTRITIS..............................................................................................6
2.3 GEJALA GEJALA GASTRITIS ( MAAG )........................................................................7
2.4 MACAM MACAM GASTRITIS....................................................................................8
2.5 CARA PENCEGAHAN GASTRITIS................................................................................9
2.6 PENGOBATAN.........................................................................................................10
BAB III...............................................................................................................................15
PENUTUP..........................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................15
3.2 Saran......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gastritis atau yang umum dikenal dengan sebutan Maag adalah penyakit
yang sering terjadi di masyarakat, namun begitu penyakit ini sering diremehkan
dan disepelekan oleh penderitanya. Pada kenyataannya, penyakit gastritis tidak
bisa diremehkan. Gastritis adalah penyakit pencernaan pada lambung yang
dikarenakan oleh produksi asam lambung yang berlebihan. Hal ini mengakibatkan
imflamasi atau peradangan dari mukosa lambung. Penderitanya merasa akan
merasa perutnya perih dan mulas di daerah sekitar ulu hati. Jika hal ini dibiarkan
dan diabaikan berlarut-larut maka akan memicu erosi mukosa lambung. Dalam
beberapa kasus gastritis dapat menyebabkan bisul (ulkus) pada lambung dan
peningkatan kanker perut.
Pada tahun 2004 penyakit gastritis menempati urutan ke 9 dari 50
peringkat utama pasien rawat jalan di rumah sakit seluruh Indonesia dengan
jumlah kasus 218.500 (yanmed DEPKES RIhttp://bank data depkes.go.id/data).
Kejadian penyakit gastritis meningkat sejak 5-6 tahun terakhir dan
menyerang laki-laki lebih banyak daripada wanita. Laki-laki lebih banyak
mengalami gastritis karena kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan merokok. 
Faktor-faktor lain yang berkaitan dengan sakit maag antara lain adalah riwayat
keluarga yang menderita sakit maag, kurangnya daya mengatasi atau adaptasi
yang buruk terhadap stres.
1.2    Rumusan Masalah

Secara garis besar, masalah  yang kami rumuskan adalah sebagai berikut.

1.         Apakah definisi dari gastritis?

2.         Apakah etiologi dari gastritis?

3.         Bagaimana patofisiologi dari gastritis?

4.         Bagaiamana manifestasi klinis pada gastritis?

5.         Apakah komplikasi pada gastritis?

6.         Bagaimana penatalaksanaan pada gastritis?

2.3    Tujuan
 Untuk mengetahui pengertian gastritis
1. Untuk mengetahui etiologi gastritis
2. Untuk mengetahui patofisiologi gastritis
3. Untuk mengetahui a manifestasi klinis gastritis
4. Untuk mengetahui komplikasi gastritis
5. Untuk mengetahui penatalaksanaan gastritis

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dari gastritis ( sakit maag )

Gastritis berasal dari kata Gaster yang artinya lambung.Gastritis adalah

peradangan (pembengkakan) dari mukosa lambung, yang bisa disebabkan oleh

faktor iritasi dan infeksi.

Maag adalah kelebihan kadar asam lambung hingga menyebabkan

perasaan terbakar di ulu hati. Ini sering kali terjadi akibat makan makanan

berlemak atau akibat terlaluterlalu banyak minum alkohol.Keadaan ini

menyebabkan lambung menghasilkan tambahan asam, yang menimbulkan rasa

tidak enak (rasa penuh, sebah) pada bagian lambung atau bagian tengah

dada.Kelebihan asam lambung yang berlarut-larut atau berulang-ulang merupakan

tanda peringatan untuk borok lambung atau usus. Borok lambung atau usus

sendiri merupakan luka menahun pada lambung atau usus halus.Penyakit ini dapat

diketahui dengan adanya rasa nyeri yang menahun dang kadang-kadang menusuk

pada ulu hati. Sering kali rasa nyeri berkurang setelah penderita makan atau

minum susu. Namun jika penderita terlambat makan 2 atau 3 jam, makan

makanan berlemak dan pedas, atau meminum alkohol,serangan nyeri akan

menghebat.

2. 2 PENYEBAB GASTRITIS
Adapun faktor penyebab penyakit maag :

1. Pola makan yang tidak teratur/amburadul.

2. Faktor jenis makanan seperti makanan yang asam dan pedas.

3. Stres.

4. Adanya penyakit seperti luka bakar, pembedahan gagal ginjal, dan lain-

lain.

5. Alkohol dan rokok

6. Serangan bakteri

7. Konsumsi obat sembarangan

8. Kafein

9. Minuman bersoda

10. Coklat

Adapun faktor pencetus lain terjadinya gastritis adalah

1. Jadwal makan yang tidak teratur membuat lambung sulit beradaptasi dan

dapat mengakibatkan kelebihan asam lambung dan akan mengiritasi

dinding mukosa lambung.

2. Stress dapat mengakibatkan perubahan hormonal di dalam tubuh yang

dapat merangsang sel dalam lambung yang berlebihan.

3. Makanan yang teksturnya keras dan di makan dalam keadaan panas

4. Mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein seperti kopi dan teh,

makanan pedas, makanan asam dan makanan yang mengandung gas secara

berlebihan.

7
2.3 GEJALA GEJALA GASTRITIS ( MAAG
o Mual dan sering muntah

o Perut terasa nyeri, pedih (kembung dan sesak) pada bagian atas perut (ulu

hati) adalah gejala penyakit maag yang sering terjadi.

o Nafsu makan menurun secara drastis, wajah pucat, suhu badan naik, keluar

keringat dingin.

o Sering sendawa terutama bila dalam keadaan lapar

o Sulit untuk tidur karena gangguan rasa sakit pada daerah perut akibat

penyakit maag

o Kepala terasa pusing. Dan pada radang lambung dapat terjadi pendarahan.

o Gejala Penyakit Gastritis

o Gejala penyakit gastritis yang biasa terjadi adalah

o Mual dan muntah

o Nyeri epigastrum yang timbul tidak lama setelah makan dan minum unsur-

unsur yang dapat merangsang lambung ( alkohol, salisilat, makanan

tercemar toksin stafilokokus)

o Pucat

o Lemah

o Keringat dingin

o Nadi cepat

o Nafsu makan menurun secara drastis


2.4 MACAM MACAM GASTRITIS

Gastritis dibagi menjadi dua jenis yaitu:

1. Gastritis akut erosif

Adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan

kerusakan-kerusakan erosi. Perjalanan penyakit biasanya ringan walaupun

kadang-kadang dapat menyebabkan kedaruratamn medis, yakni perdarahan

saluran cerna atas.

Manifestasi klinis :

a. Dapat terjadi ulserasi superfisial dan mengarah pada hemoragi

b. Rasa tidak nyaman pada abdomen dengan sakit kepala, kelesuan, mual dan

anoreksia mungkin terjadi muntah dan cegukan

c. Beberapa pasien menunjukan asimptomatik

d. Dapat terjadi kolik dan diare jika makan yang mengiritasi tidak dimuntahkan

tetapi malah mencapi ususPasien biasa nya pulih kembali sekitar sehari,

meskipu nafsu makan mungkin hilang selama 2-3 hari

2. Gastritis kronik

Gastritis kronik adalah suatu peradangan bagian mukosa lambung yang menahun.

Gastritis kronik sering dihubungkan dengan ulkus peptik dan karsinoma lambung

tetapi hubungan sebab akibat antara keduanya belum diketahui

9
Etiologi dan patogenesis gastritis kronik pada umumnya belum diketahui.

Gastritis kronik juga sering dijumpai bersama-sama dengan beberapa penyakit

lain misalnya:

-        Anemia

-        Penyakit addison

-        Gondo

2.5 CARA PENCEGAHAN GASTRITIS


Orang awam mengenalnya dengan sakit Maag. Banyak dikeluhkan ketika

sedang berpuasa. Dalam dunia kedokteran, sakit maag dikenal dengan istilah

“Gastritis”.Apakah anda tahu bagaimana cara pencegahan dan pengobatannya?

mengurangi mengkonsumsi makanan yang dapat mengganggu lambung seperti

makanan asam dan pedas, makanan yang mengandung gas seperti ubi, buncis, kol,

dllpola makan dan istirahat yang teratur ,makan yang teratur,hindari

alkohol,makan dalam porsi kecil dan sering,menghindari stress

A. Pencegahan

Sering kali kita tak menyadari hal ini (penyakit maag), mungkin karena terlalu

sibuk atau karena alasan lain sehingga waktu untuk makan terabaikan. Mungkin

tips berikut ini bermanfaat bagi anda agar dapat terhindar dari penyakit maag.

 Waktu Makan.

Jauhkan kebiasaan anda menunda waktu makan jika waktu makan anda telah tiba

sebab jika melenceng dari jadwal makan anda akan mengakibatkan produksi asam

lambung meningkat sehingga akan menimbulkan gangguan pada lambung anda.


 Jenis Makanan

Mengurangi mengkonsumsi jenis makanan yang kecut, makanan-makanan yang

pedas, karena dapat memicu asam lambung apalagi disaat anda terlambat makan

dan juga sebaiknya yang sudah terkena penyakit ini alangkah baiknya

menghindari jenis makanan ini.

 Jumlah Makanan

Jika anda yang sudah terkena penyakit ini (penyakit Maag) disaat anda terlambat

makan sebaiknya jangan terlalu banyak mengkonsumsi makanan disaat anda

terlambat makan.

2.6 PENGOBATAN

Pengobatan Gastritis di bedakan menjadi 2 bagian yaitu ;

1. Obat – obat yang mengurangi keasaman lambung (factor agresif) 

 Antasida
 Antihistamin H-2
 PPI (Pompa Proton Inhibitor)
 Antimuskarinik

2. Obat - obat yang memperkuat mekanisme pertahanan mukosa (Factor


Defensive) 

11
Golongan sitoproteksi yang  bekerja dengan meningkat pembentukan PGE-2 & Pg
1-2dan memperbaiki mikrosirkulasi

1.1 ANTASIDA

Antasida-antasida lambung adalah basa lemah yang bereaksi dengan asam

hidroklorida lambung untuk membentuk garam dan air. Kemanfaatan mereka

pada penyakit ulkus  peptikum sepertinya berdasarkan kemampuan mereka

mengurangi keasaman lambung dan karena pepsin tidak aktif dalam larutan pH

diatas 4,0 , maka bisa mengurangi aktivitas peptic. Kebanyajan antasida yang

digunakan saat ini mengandung magnesium hidroksiad dan alumunium hidroksida

sebagai bagian yang penting, baik secara sendiri atau dalam kombinasi 

Contoh contoh antasida ;

A. Alumunium Hidroksida

Merupakan antasid non sistemik yang bekerja dengan mengikat ion H

dalam lambung dan memindahkannya kedalam usus halus yang

mempunyai pH alkali. Dalam usus halus, ion H ini dilepaskan kembali dan

antasid dikembalikan ke bentuk yang tidak larut. Jadi antasid ini tidak

diserap. Obat ini dapat memiliki efek samping konstipasi.


B. Kalsium Karbonat

Ca-karbonat merupakan antasid yang efektif karena sebagai antasid,

proteinya cukup kuat, mulai kerjanya cepat, dan masa kerjanya lama.

             

C. Magnesium Hidroksida 

Efektivitasnya sama dengan Ca-karbonat. Efeknya cukup lama karena obat

ini sukar larut setelah bereaksi dengan HCl lambung sehingga obat ini

berada lama dalam lambung. Dalam usus, ion Mg dapat diserap sebanyak

5-10 % dan cepat diekskresi melalui urin. Pemberian secara terus menerus

dapat menimbulkan diare (efek pencahar). Bila terdapat kelainan ginjal,

dapat terjadi retensi Mg sehingga timbul gejala keracunan Mg berupa

kelainan-kelainan seperti neurologic, neuromuscular, dan CV 

D. Natrium Bikarbonat

Na-bikarbonat merupakan satu-satunya antacid sistemik yang digunakan

dalam pengobatan. Obat ini kerjanya cepat dan sangat efektif dalam

menurunkan asam lambung. Karena efek sistemiknya obat ini dapat

menyebabkan alkalosis metabolic.

1.2 H2 Blocker 

13
Obat yang termasuk H2 blocker adalah simetidin. Ranitidin, dan famotidin.

Obat tersebut merupakan penghambat sekresi asam lambung yang kuat, baik oleh

histamine, gastrin, acetylcholine maupun oleh zat-zat lain. obat ini terbukti

dapat ,mengurangi lebih dari 90% sekresi asam lambung akibat rangsangan

makanan atau rangsangan histamine pada malam hari. Obat-obat ini

mempermudah proses penyembuhan dan mencegah kekambuhan ulkus peptikum

1.3 Pompa Proton Inhibitor (H/K ATPase)


Obat-obat golongan ini mempunyai cara kerja yang unik karena mempunyai

tempat kerja dan bekerja langsung pada pompa asam (H/K ATPase) yang

merupak tahap akhir prosessekresi asam lambung dari sel-sel parietal. Pompa

proton atau disebut juga pompa asam ini terdapat dalam sel-sel parietal. Pompa

proton ini berlokasi di membrane apical sel parietal. Dalam proses ini, ion H

dipompa dari sel parietal kedalam lumen dan terjadi proses pertukaran dengan ion

K. obat-obat golongan ini bekerja dengan cara memblok sekresi asam labmung

dengan cara menghambat H/K ATPase pump dalam membran sel parietal

Obat-obat yang termasuk golongan ini adalah: 

 Omeprazol

 Pantoprazol

 Lansoprazol

2. Obat –Obat Sitoprotektif


Obat sit oprotektif didefinisikan sebagai obat yang dapat mencegah atau

mengurangi kerusakan mukosa lambung atau duodenum oleh berbagai zat

ulcerogenik, tanpa menghambat sekresi atau mentralkan asam lambung. Jadi, obat

sitoprotektif dapat mencegah kerusakan mukosa lambung yang acid-mediated

(missal oleh aspirin) maupun yang acid-independent (missal oleh alkohol)

Obat sitoprotektif dapat dibedakan atas :

1.       Golong ananalog prostaglandin (misoprotol)

2.       Semua non prostaglandin (karbeneksolon, sukralfat, bismuth keloidal,

setraksat)

2.1 Analog Prostaglandin


Yang termasuk dalam golongan obat ini adalah misoprostol, obat golongan

ini mempunyai cara kerja :

·         

 Meningkatkan aliran darah mukosa lambung-duodenum (efek vasodilatasi

PGE dan PGI; sedangkan PGF2 vasokontriksi ), dan meningkatkan

kemampuan memperbaiki mukosa lambung-duodenum dengan cara

merangsang migrasi sel basal mukosa kea rah permukaan

 Meningkatkan sekresi mukosa lambung-duodenum

 Meningkatkan sekresi bikarbonat lambung-duodenum (PGE) dengan cara

menongkatkan kadar fosfolipid mukosa sehingga menigkatkan

hidrofobisitas permukaan mukosa, dan dengan demikian

mencegah/mengurangi difusi balik ion H

15
 PGE menyebabkan hyperplasia mukosa lambung-duodenum, khususnya di

antrum, terutama memperpanjang daur hidup sel-sel epitel yang sehat,

tanpa meningkatkan aktivitas proliferasi.

2.2 Nonprostaglandin 

Sukralfat

   Sukralfat adalah garam alumunium dari sukrosa sulfat. Obat ini membutuhkan

suasana asam untuk aktivasi dan sebaiknya tidak diberikan bersama dengan

antasida, antagonis reseptor H2,dan PPI. obat ini membentuk pasta kental yang

secara selektif terikat pada ulkus sehingga secara langsung membentuk lapisan

dalam permukaan mukosa lambung sebagai factor defensive terhadap asam

lambung dan pepsin.

Setraksat 

   Setraksat adalah ester dari asam traneksamat. Obat ini bekerja memperkuat

faktor-faktor defensive pada lambung. Efek utamanya ialah meningkatkan aliran

darah mukosa lambung dan duodenum atau memperbaiki mikrosirkulasi mukosa

di tepi ulkus dan di mukosa yang bebas ulkus. Obat ini juga meningkatkan

pembentukan PG endogen di mukosa sehingga dapat menghasilkan percepatan

generasi epitel mukosa dan produksi mucus.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Gastritis adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya asam lambung

yang berlebih atau meningkatnya asam lambung sehingga mengakibatkan

imflamasi atau peradangan dari mukosa lambung seperti teriris atau nyeri pada ulu

hati. Gejala yang terjadi yaitu perut terasa perih dan mulas.  Gastritis dibagi

menjadi dua yaitu: gastritis akut dan kronis. Gatritis Akut (inflamasi mukosa

lambung) paling sering diakibatkan oleh kesalahan diit, mis. makan terlalu

banyak, terlalu cepat, makan makanan yang terlalu banyak bumbu atau makanan

yang terinfeksi. Penyebab lain termasuk alcohol,  aspirin, refluks empedu atau

terapi radiasi. Inflamasi lambung yang berkepanjangan yang disebabkan oleh

ulkus lambung jinak maupun ganas atau bakteri Helicobacter pylori. Manifestasi

klinis gastritis antara lain Anorexia, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan

saluran cerna pada hematemesis melena.

Gastritis bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total. Gastritis adalah

penyakit yang dapat kambuh apabila si penderita tidak makan teratur, terlalu

banyak makan, atau sebab lain. Biasanya untuk meredakan atau

menyembuhkannya penderita harus meminum obat jika diperlukan. Tetapi

17
gastritis dapat di cegah, yaitu dengan cara makan teratur, makan secukupnya, cuci

tangan sebelum makan dan jangan jajan sembarangan.

3.2 Saran
Di harapkan pembaca dapat memberika masukan mengenai materi yang belum

penulis bahas atau yang sudah di bahas karena makalah yang dibuat belum dari kata

sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin, Arif. dan Sari, Kumala. (2011). Gangguan gastrointestinal. Jakarta :

Salemba Medika

http://made-m-p-fkp11.web.unair.ac.id/artikel_detail-63376-Keperawatan

%20Pencernaan-Asuhan%20Keperawatan%20Gastritis.html

(Diakses pada tanggal 8 desember 2022, di Jombang, Jawa Timur)

http://gudmakalah.blogspot.co.id/2014/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html

(Diakses pada tanggal 8 desember 2022, di Jombang, Jawa Timur)

Anda mungkin juga menyukai