Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PENYAKIT INFEKSI GASTRITIS

Disusun Oleh

ASNIWIYAH,Amd.Kep
NIP 19880608 201101 2 011
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan makalah Sistem pencernaan yang
berjudul ” Infeksi Gastritis ” tepat pada waktunya.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam pengrjaan makalah ini.
Penulis juga menyadari banyak kekurangan yang terdapat pada makalah
ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik yang membangun agar penulis
dapat berbuat lebih banyak di kemudian hari. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Dirung Pinang, 14 Desember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................


LAMPIRAN ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gastritis ........................................................................ 3
2.2 Etiologi dari Gastirtis..................................................................... 3
2.3 Patofisiologi penyakit Gastritis...................................................... 4
2.4 Woc dari Gastritis.......................................................................... 5
2.5 Manisfestasi dari penyakit Gastritis................................................ 6
2.6 komplikasi dari penyakit Gastritis.................................................. 7
2.7 Penatalaksanaan pada penyakit Gastritis....................................... 7
2.8 Pemeriksaan Diagnostik pada penyakit Gastritis............................. 8
BAB III PEMBAHASAN KASUS
2.2 Asuhan Keperawatan pada pasien Infeksi Gastritis ....................... 9
2.3 Data- data yang terkait pada kasus................................................. 11
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................... 19
3.2 Saran .............................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gastritis merupakan penyakit yang sering kita jumpai dalam masyarakat
maupun dalam bangsa penyakit dalam. Kurang tahunya dan cara penanganan
yang tepat merupaka n salah satu penyebabnya. Gastritis adalah proses
inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa pada lambung. Pada orang
awam sering menyebutnya dengan penyakit maag.

Gastritis merupakan salah satu yang paling banyak dijumpai klinik


penyakit dalam pada umumnya. Masyarakat sering menganggap remeh
panyakit gastritis, padahal ini akan semakin besar dan parah maka inflamasi
pada lapisan mukosa akan tampak sembab, merah, dan mudah berdarah.

Penyakit gastritis sering terjadi pada remaja, orang-orang yang


stres,karena stres dapat meningkatkan produksi asam lambung, pengkonsumsi
alkohol dan obat-obatan anti inflamasi non steroid. Gejala yang timbul pada
penyakit gastritis adalah rasa tidak enak pada perut, perut kembung, sakit
kepala, mual, lidah berlapis. Penyakit gastritis sangat menganggu aktifitas
sehari-hari, karena penderita akan merasa nyeri dan rasa sakit tidak enak pada
perut. Selain dapat menyebabkan rasa tidak enak, juga menyebabkan peredaran
saluran cerna atas, ulkus, anemia kerena gangguan absorbsi vitamin B 12. Ada
berbagai cara untuk mengatasi agar tidak terkena penyakit gastritis dan untuk
menyembuhkan gastritis agar tidak menjadi parah yaitu dengan banyak minum
1 x + 8 gelas/hari, istirahat cukup, kurangi kegiatan fisik, hindari makanan
pedas dan panas dan hindari stres. Untuk pencegahan itu peran pelaksanaan
kesehatan sangat penting yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan
kepada semua warga masyarakat tentang gastritis, baik cara mencegahnya
maupun cara menanganinya.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat membuat


rumusan masalah yaitu sebagai berikut :
1. Apa itu gastritis ?
2. Bagaimana penyebab dari Gastritis ?
3. Bagaimana dengan patofisiologi penyakit Gastritis ?
4. Bagaimanakah perjalanan penyakit dari Gastritis ?
5. Bagaimana manisfestasi dari penyakit Gastritis ?
6. Bagaimana dengan komplikasi dari penyakit Gastritis ?
7. Pemeriksaan apa saja yang terkait dengan Gastritis ?
8. Bagaimanakah Asuhan Keperawatan pada pasien dengan infeksi
Gastritis ?

1.3 Tujuan
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas
Sistem Pencernaan yang berjudul ” Infeksi Gastritis ”. Tujuan khusus
penulisan makalah ini adalah menjawab pertanyaan yang telah dijabarkan
pada rumusan masalah agar penulis ataupun pembaca tentang konsep
Gastritis serta proses keperawatan dan pengkajiannya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung yang dapat bersifat


akut kronik, difus atau lokal (Soepaman, 1998).

Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Arif Mansjoer, 1999).

Gastritis adalah radang mukosa lambung (Sjamsuhidajat, R, 1998).

Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa Gastritis


merupakan inflamasi mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik,
difus atau lokal.

2.2 Etiologi
Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya
sebagai berikut :
 Gastritis Akut
Penyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin
(aspirin yang dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa
lambung).
Bahan kimia misal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid dan
digitalis.
 Gastritis Kronik
Penyebab dan patogenesis pada umumnya belum diketahui.
Gastritis ini merupakan kejadian biasa pada orang tua, tapi di duga pada
peminum alkohol, dan merokok.

3
2.3 Patofisiologi
Lambung adalah sebuah kantong otot yang kosong, terletak dibagian
kiri atas perut tepat dibawah tulang iga. Lambung orang dewasa memiliki
panjang berkisar antara 10 inci dan dapat mengembang untuk menampung
makanan atau minuman sebanyak 1 gallon. Bila lambung dalam keadaan
kosong, maka ia akan melipat, mirip seperti sebuah akordion. Ketika
lambung mulai terisi dan mengembang, lipatan – lipatan tersebut secara
bertahap membuka.

Lambung memproses dan menyimpan makanan dan secara bertahap


melepaskannya kedalam usus kecil. Ketika makanan masuk kedalam
esofagus, sebuah cincin otot yang berada pada sambungan antara esofagus
dan lambung ( Esophangeal Sphincer ) akan membuka dan membiarkan
makanan masuk lewat lambung. Setelah masuk kelambung cincin ini
menutup. Dinding lambung terdiri dari lapisan otot yang kuat. Ketika
makanan berada dilambung, dinding lambung akan mulai menghancurkan
makanan tersebut. Pada saat yang sama, kelenjar – kelenjar yang berada
dimucosa pada dinding lambung mulai mengeluarkan cairan lambung,
( termasuk enzim – enzim dan asam lambung ) untuk lebih menghancurkan
makanan tersebut.

Suatu komponen cairan lambung adalah Asam Hidroklorida. Asam


ini sangat korosif sehingga paku besipun dapat larut dalam cairan ini.
Dinding lambung dilindungi oleh mucosa – mucosa bicarbonate (sebuah
lapisan penyangga yang mengeluarkan ion bicarbonate secara reguler
sehingga menyeimbangkan keasaman dalam lambung ) sehingga terhindar
dari sifat korosif hidroklorida. Fungsi dari lapisan pelindung lambung ini
adalah agar cairan asam dalam lambung tidak merusak dinding lambung.

4
2.4 Wef Of Causion

5
2.5Manisfestasi Klinis
Manifestasi klinik yang biasa muncul adalah sebagai berikut :
 Gastritis Akut
Anoreksia, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan saluran
cerna pada Hematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu anemia.

 Gastritis Kronik
Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian
kecil mengeluh nyeri ulu hati, anorexia, nausea, dan keluhan anemia
dan pemeriksaan fisik tidak di jumpai kelainan.

Terjadinya suatu proses penyakit pada gastritis akut dan gastritis kronik
adalah sebagai berikut :
 Gastritis akut
Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengitasi
mukosa lambung. Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang
akan terjadi :
1) Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai
kompensasi lambung. Lambung akan meningkat sekresi mukosa
yang berupa HCO3, di lambung HCO3 akan berikatan dengan NaCL
sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3. Hasil dari penyawaan
tersebut akan meningkatkan asam lambung. Jika asam lambung
meningkat maka akan meningkatkan mual muntah, maka akan
terjadi gangguan nutrisi cairan & elektrolit.

2) Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa


inflamasi, jika mukus yang dihasilkan dapat melindungi mukosa
lambung dari kerusakan HCL maka akan terjadi hemostatis dan
akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal
melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa
lambung. Jika erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan pembuluh

6
darah maka akan terjadi perdarahan yang akan menyebabkan nyeri
dan hypovolemik.
 Gastritis kronik
Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang
sehingga terjadi iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan
terjadi penyembuhan yang tidak sempurna akibatnya akan terjadi
atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief.
Karena sel pariental dan sel chief hilang maka produksi HCL.
Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan menurun dan dinding
lambung juga menjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa
sembuh dan juga bisa terjadi perdarahan serta formasi ulser.

2.4 Komplikasi
 Gastritis Akut
perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa
hemotemesis dan melena, berakhir dengan syock hemoragik, terjadi
ulkus, kalau prosesnya hebat dan jarang terjadi perforasi.
 Gastritis Kronik
gangguan penyerapan vitamin B 12, akibat kurang pencerapan,
B 12 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi terganggu
dan penyempitan daerah antrum pylorus.

2.5 Penatalaksanaan
 Gastritis Akut
Pemberian obat-obatan H2 blocking (Antagonis reseptor H2).
Inhibitor pompa proton, ankikolinergik dan antasid (Obat-obatan
alkus lambung yang lain). Fungsi obat tersebut untuk mengatur
sekresi asam lambung.
 Gastritis Kronik
Pemberian obat-obatan atau pengobatan empiris berupa antasid,
antagonis H2 atau inhibitor pompa proton.

7
2.6 Pemeriksaan Diagnostik
 Test dignostik Endoskopi
akan tampak erosi multi yang sebagian biasanya berdarah dan
letaknya tersebar.

 Pemeriksaan Hispatologi
akan tampak kerusakan mukosa karena erosi tidak pernah melewati
mukosa muskularis.

 Pemeriksaan radiology.

 Pemeriksaan laboratorium.

 Analisa gaster
untuk mengetahui tingkat sekresi HCL, sekresi HCL menurun pada
klien dengan gastritis kronik.
 Kadar serum vitamin B12
Nilai normalnya 200-1000 Pg/ml, kadar vitamin B12 yang rendah
merupakan anemia megalostatik. Kadar hemoglobin, hematokrit,
trombosit, leukosit dan albumin.
 Gastroscopy.
Untuk mengetahui permukaan mukosa (perubahan) mengidentifikasi
area perdarahan dan mengambil jaringan untuk biopsi.

8
BAB 111
PEMBAHASAN KASUS

3.1 Pembahasan Kasus


Ny. L ( 38 tahun ) konsultasi ke Poli penyakit dalam RS RM jambi
dengan keluhan sejak 2 hari ini nyeri di ulu hati, mual-mual dan perut
kembung. Klien juga mengatakan sudah 5 x muntah dan muntah setiap kali
makan, sampai-sampai cairan lambung yang keluar, kadang klien juga ada
disertai diare. Klien merasa lemas dan pusing. Klien mengatakan baru kali
ini merasakan sakit ulu hati yang tidak tertahan, Klien mengatakan ia sering
terlambat makan dan paling juga suka makan dan paling suka juga makan-
makanan yang pedas-pedas.

Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Infeksi Gastritis.


A. Pengkajian
Data yang perlu dikumpulkan pada klien dengan sirosis hepatis
adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan Data
a. Identifikasi klien
 Nama : Ny L
 Umur : 38 tahun
 Jenis kelamin : perempuan
b. Identitas penanggung
c. Keluhan utama, riwayat kesehatan masa lalu dan riwayat
kesehatan keluarga.
Keluhan utama : pada keluhan utama akan nampak
semua apa yang dirasakan klien pada saat itu nyeri di
ulu hati, mual-mual dan perut kembung. Klien juga
mengatakan merasa lemas dan pusing.

9
Riwayat kesehatan masa lalu : Pada pengkajian ini
ditemukan kemungkinan penyebab infeksi gastiritis
serta penyakit yang pernah diderita klien seperti
riwayat pemberian imunisasi. Dan apakah ada
keluarga yang menderita infeksi gastritis
sebelumnya.
Riwayat penyakit keluarga : Penyakit keluarga yang
berhubungan dengan penyakit infeksi gastritis yang
mungkin merupakan salah satu faktor predisposisi
terjadinya infeksi gastritis.
2. Pemeriksaan Fisik
A. Pemeriksaan psikologis
Keadaan umum tampak lemah, kesadaran komposmentis,
nadi cepat dan lemah, takipneu.
B. Pemeriksaan sistemik
 Inspeksi
Mata cekung, ubun-ubun cekung, turgor kulit jelek,
mulut dan bibir kering, anus kemerahan, otot-otot
abdomen menonjol, jari tangan dan kaki kurus dengan
lipatan kulit, dan ujung jari keriput.
 Auskultasi
Terdegar bising usus yang lama dan panjang.
 Palpasi
Turgor kulit kurang elastis dan dingin.
 Perkusi
Bunyi timpani.
DS :

 Ny. L mengeluh dengan nyeri pada ulu hati, mual-mual dan


perut kembung.

10
 Ny. L mengeluh dengan 5 x muntah-muntah setiap kali makan.
 Ny. L mengeluh dengan diare yang ia rasakan.
 Ny. L mengeluh dengan lemas dan pusing.

DO :

 Ny. L tampak meringis sambil memegang perutnya.


 Keluaran asam lambung.
 Ny. L tampak muntah-muntah.

B. Analisa Data

No S ( Sign & Symtom ) E ( Etiologi ) P ( Problem )


Ds : - Ny. L mengeluh
1. dengan nyeri pada Inflamasi mukosa Nyeri
ulu hati yang tak lambung
tertahankan.

Do : - Ny. L tampak
meringis sambil
memegang perutnya.

Ds : - Ny. L mengeluh
2. Output yang berlebihan Devisit volume cairan
dengan 5 x muntah-
dan elektrolit
muntah setiap kali
makan.
- Ny. L mengeluh
dengan diare yang ia
rasakan.

Do : - Keluaran asam
lambung
Ds : - Ny. L mengeluh Anoreksia, disertai
3. dengan mual-mual dengan mual-mual dan Gangguan nutrisi

11
dan disertai dengan muntah.
5 x muntah-muntah. kurng dari kebutuhan
tubuh
Do : - Ny. L tampak
muntah-muntah.
Ds : - Ny. L mengeluh
4. Kelemahan fisik Intoleransi aktivitas
dengan lemas dan
pusing.
Do : -

C. Diagnosa keperawatan
Adapun kemungkinan diagnosa keperawatan pada klien infeksi
gastritis baik aktual maupun potensial adalah sebagai berikut :
1) Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan inflamasi mukosa
lambung.
2) Devisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan Output
yang berlebihan.
3) Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
Anoreksia, disertai dengan mual-mual dan muntah.
4) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
5) Kecemasan / kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
tahu tentang sumber informasi.

D. NCP
Diagnosa
No Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Gangguan rasa Setelah dilakukan - Kaji kualitas & - Untuk
nyaman nyeri b . d tindakan kuantitas nyeri. menetapkan
output yang keperawatan intervensi yang
berlebihan. selama 2 x 24 jam, tepat.

12
nyeri pasien hilang - Kaji respon klien - Respon
Ds : - Ny. L
( teratasi ). terhadap nyeri. nyeri menunjukan
mengeluh
dengan nyeri tingkatan dan
pada ulu hati KH :
skala nyeri.
yang tak
tertahankan. -
 Rasa nyeri - Jelaskan tentang
- Agar
Do : - Ny. L berkurang/hilang. proses
pasien dapat
tampak  Tidak terdapat penyakitnya.
mengerti proses
meringis nyeri hati.
penyakit
sambil
 Tidak meringis
memegang
- Ajarkan teknik
lagi.
perutnya.
distraksi dan
- Mengurang
relaksasi
i rasa nyeri dan
pengalihan rasa
nyeri

- Hindari
rangsangan nyeri - Rangsanga
n nyeri akan
meningkatkan
rasa nyeri

- Libatkan keluarga
untuk
- Lingkunga
menciptakan
n yang terpeutik
lingkungan yang
akan memberikan
teraupeutik.
rasa nyaman dan
mengurangi nyeri

13
- Kolaborasi
pemberian
analgetik sesuai
- Obat analgetik
program.
dapat memblok
rasa nyeri

2. Devisit volume Setelah dilakukan - Awasi masukan - Untuk mengetahui


cairan dan elektrolit tindakan perawatan dan keluaran, keseimbangan
b.d Output yang selama 2 x 24 jam, karakter dan antar masukan dan
berlebihan. input dan output jumlah feses. keluaran.
Ds : - Ny. L seimbang.
mengeluh KH :
dengan 5 x  Klien tidak - kehilangan voleme
- Kaji tanda-tanda
muntah-muntah merasa muntah cairan dapat
vital ( TD, suhu,
setiap kali lagi. mempengaruhi
nadi, pernafasan )
makan.  Tidak ada tanda- terhadap tanda-
- Ny. L tanda diare lagi tanda vital pasien
mengeluh  Asam lambung
- Anjurkan pasien
dengan diare normal. - mencegah
banyak minum.
yang ia dehidrasi yang
rasakan. berlebihan.

Do : - Keluaran
- Observasi kulit - menunjukkan
asam lambung.
kering kehilangan cairan
yang berlabihan

- memberikan
- Ukur berat badan
informasi tentang
perhari.
keseimbangan
cairan, fungsi

14
ginjal dan kontrol
penyakit usus.

- menunjukkan
- Observasi cairan kehilangan cairan
perparenteral. yang berlebihan
- - untuk mendengar
- Auskultasi bising yang
bising usus. normal
- - obat anti diare
- Kolaborasi merupakan salah
pemberian obat satu program
diare sesuai pengobatan
instruksi dokter
- Beri penjelasan - memberikan
kepada orang tua informasi dan
tentang bahaya menambah
kehilangan banyak pengetahuan
cairan. keluarga.

3. Gangguan Nutrisi Kebutuhan nutrisi - Kaji kemampuan - Untuk mengetahui


kurang dari terpenuhi selama klien untuk sejauh mana
kebutuhan tubuh b.d perawatan. menelan kemampuan klien
Anoreksia, disertai dalam menelan
KH :
dengan mual-mual makanan, serta
dan muntah.  Menunjukkan untuk
peningkatan / memberikan
Ds : - Ny. L
mempertahankan intervensi yang
mengeluh
dengan mual- kondisi klien. tepat.
mual dan - Beri dan Pantau
 Klien tidak - Untuk memeuhi
disertai
dengan 5 x mengalami muntah asupann cairan

15
lagi. dan pemenuhan
muntah- cairan IV
nutrisi.
muntah.
- Nutrisi yang
Do : - Ny. L
adekuat penting
tampak
- Jelaskan pada untuk
muntah-
klien dan keluarga penyembuhan
muntah.
tentang pentingnya luka guna
nutrisi bagi mencegah infeksi,
kesembuhan klien melindungi
fungsi imun.

- Menilai
terjadinya
- Monitoring
dehidrasi.
balance cairan
-
- Kekurangan
- Kaji adanya
cairan dapat
tanda-tanda
menyebabkan
dehidrasi dan
dehidrasi.
gangguan elekrolit.

- NGT digunakan
- K/P kolaborasi untuk
untuk memasukkan
pemasangan makanan
NGT. kelambung.
4. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan - Kaji respon - mengetah
b.d kelemahan fisik tindakan perawatan individu terhadap ui tingkat
Ds : - Ny. L selama 2 x 24 jam, aktivitas kemampuan
mengeluh aktivitas klien individu dalam
dengan lemas kembali normal. pemenuhan

16
dan pusing. aktivitas sehari-
Do : - KH : hari.
 Klien tidak - Bantu klien - energi
merasakan dalam memenuhi yang dikeluarkan
lemas. aktivitas sehari- lebih optimal.
 Klien terhindar hari dengan
dari pusingnya. tingkat
keterbatasan yang
dimiliki klien
- Jelaskan - Energi
pentingnya penting untuk
pembatasan membantu proses
energi. metabolisme
tubuh
-
- Libatkan - klien
keluarga dalam mendapat
pemenuhan dukungan
aktivitas klien psikologi dari
keluarga
- Bantu - Memini
aktivitas malkan kelelahan.
perawatan diri
yang diperlukan. - Membangun rasa
- Berikan reward diri klien serta
atas kemajuan menigkatkan citra
peningkatan diri
aktifitas selama
fase
penyembuhan
5. Kecemasan / kurang Pengetahuan - Kaji - Untuk

17
pengetahuan b.d klien/keluarga akan tingkat mengetahui sejauh
kurang terpajan / meningkat setelah pengetahuan mana pengetahuan
mengingat salah diberikan klien/ keluarga klien tentang
interpretasi penyuluhan tentang penyakit.
informasi : tidak kesehatan. penyakitnya
mengenal informasi. - Jeslakan - Agar
KH :
proses penyakit klien mudah
Ds : - klien sering
dengan bahasa memahami dan
mengatakan makan  Pasien
yang sederhana mengerti tentang
telat dan pedas- menyatakan
- penyakitnya.
padas. pemahamanya
- Jelaskan
proses penyakit
tentang prosedur - Agar
Do : - dan
perawatan dan pasien mengerti
pentalaksanaan
pengobatan dan mengikuti
penyakit.
prosedur
 Mengidentifikasi
perawatan dan
faktor penyebab.
pengobatan
Melakukan
tindakan yang
- Berikan catatan
perlu /
obat-obat yang - Agar klien
perubahan pola
harus dihindari terhindar dari
hidup.
oleh klien obat- obatan yang
dapat
menyebabkan
penyakitnya
kambuh.

18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Gastritis merupakan salah satu yang paling banyak dijumpai klinik
penyakit dalam pada umumnya. Masyarakat sering menganggap remeh
panyakit gastritis, padahal ini akan semakin besar dan parah maka inflamasi
pada lapisan mukosa akan tampak sembab, merah, dan mudah berdarah.

Penyakit gastritis sering terjadi pada remaja, orang-orang yang


stres,karena stres dapat meningkatkan produksi asam lambung, pengkonsumsi
alkohol dan obat-obatan anti inflamasi non steroid. Gejala yang timbul pada
penyakit gastritis adalah rasa tidak enak pada perut, perut kembung, sakit
kepala, mual, lidah berlapis.

Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung yang dapat bersifat


akut kronik, difus atau lokal (Soepaman, 1998).

Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Arif Mansjoer, 1999).

19
Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa Gastritis
merupakan inflamasi mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik,
difus atau lokal.
4.2 Saran
Dalam penulisan makalah yang berjudul ”Sistem Pencernaan yaitu
mengenai infeksi gastritis ” nantinya makalah ini dapat berguna bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Namun penulis menyadari
dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik dalam
penulisan maupun penyusunannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah
di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Dongoes. Marilyn. E.dkk 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman


Untuk Perencana Pendokumentasian Perawatan Klien. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Mansjoer. A. Dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Edisi 3.


Jakarta : Media Aesculapius.

Mc. Closkey, Joanne. 1996. Nursing Intervention Classsification (NIC).


St. Louis, Missouri: Mosby Yearbook,Inc.

www. Google.com (eksiklopedi bebas)http.asuhan keperawatan


sistem pencernaan .co.id.

20
21

Anda mungkin juga menyukai