TINJAUAN PUSTAKA
2.1.5 Pencegahan
Pencegahan lebih penting dari pada pengobatan. Berikut
beberapa untuk dapat mengurangi resiko terkena gastritis
(Priyoto,2015)
1. Makan secara teratur. Hindari makanan yang dapat mengiritasi
terutama makanan yang pedas, asam gorengan atau berlemak.
Makanlah dengan jumlah yang cukup dan pada waktu yang tepat.
2. Hindari alkohol. Pengunaan alkohol dapat mengiritasi dan
mengikis lapisan mukosa dalam lambung dan dapat mengakibatkan
peradangan dan pendarahan.
3. Hindari merokok. Merokok juga dapat meningkatkan asam
lambung, sehingga menunda penyembuhan lambung dan
merupakan penyabab utama terjadinya kanker lambung.
4. Lakukan olahraga teratur.
5. Kendalikan stress. Stres dapat meningkatkan produksi asam
lambung dan melambatkan kecepatan pencernaan.
6. Ganti obat penghilang nyeri. Jika di mungkinkan, hindari
pengunaan AINS, obat-obat golongan ini akan menyebab
terjadinya peradangan dan akan membuat peradangan yang sudah
ada menjadi lebih parah.
7. Ikuti rekomendasi dokter. Ternyata penanganan gastritis tidak
melalui harus dengan obat medis. Dengan pola hidup sehat kita
bisa mencegah terjadinya gastritis.
2.1.6 Penatalaksanaan
2.1.8 Pengobatan
Menurut Priyoto (2015) pengobatan umum terhadap gastritis
adalah menghentikan atau menghindari faktor penyebab iritasi,
pemberian antasid.jika penyebabnya adalah infeksi oleh helicobacter
pylori, maka diberikan bismuth, antibiotik (misalnya amoksisilin dan
klaritromisin) dan obat anti tukak (omeprazol). Penderita gastritis
karena stres akut banyak yang mengalami penyembuhan setelah
penyebabnya (penyakit berat, cedera atau perdarahan) berhasil diatasi.
Tetapi sekitar 25 penderita gastritis karena stres akut mengalami
perdarahan yang sering berakibat fatal.
Karena itu dilakukan pencegahan dengan memberikan antasid
(untuk menetralkan asam lambung) dan obat anti-ulkus yang kuat
(untuk mengurangi atau menghentikan pembentukan asam lambung).
Perdarahan hebat karena gastritis akibat stres akut bisa diatasi dengan
menutup sumber perdarahan pada tindakan endoskopi. Jika
perdarahan berlanjut makan seluruh lambuh harus diangkat.
2.1.9 Komplikasi
Menurut Sya`diyah (2018) komplikasi gastritis adalah :
1. Gastritis akut
Terdapat pendarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa
hematemesis dan melena, dapat berakhir sebagai syok hemoragik,
khusus untuk pendarahan SCBA perlu di bedakan dengan tukan
peptic. Gambaran klinis ynag di perlihatkan hampir sama, namun
pada tuka peptic penyebab utamanya adalahl infeksi. Helicobakteri
poluri sebesar 100% pada tukak lambung.
2. Gastritis kronik
Pendarahan saluran cerna bagian atas, ulkus, periforasi, dan anemia
karena gangguan absorsi vitamin B12.
2. Faktor Psikologis
Salah satu faktor psikologis yang dapat memicu terjadinya stres.
a. Persepsi. Kadar stres dalam suatu peristiwa sangat bergantung
pada bagaimana individu bereaksi terhadap stres tersebut.
b. Emosi. Merupakan hal yang sangat penting dan kompleks dalam
diri individu.
c. Situasi psikologis. Hal-hal yang mempengaruhi konsep berfikir
(kognitif) dan penilaian terhadap situasi-situasi yang
memengaruhinya.
d. Pengalaman hidup. Merupakan keseluruhan kejadian yang
memberikan pengaruh psikologis bagi individu.
3. Faktor Lingkungan
a. Lingkungan fisik. Kondisi atau kejadian yang berhubungan
dengan keadaan sekeliling individu dapat memicu terjadinya
stres.
b. Lingkungan biotik. Gangguan yang berasal dari makhluk
mikroskopik berupa virus dan bakteri.
c. Lingkungan sosial. Hubungan yang buruk dengan orang tua,
bos, atau rekan kerja adalah sebagai hal-hal yang berhubungan
dengan orang lain, yang apabila tidak berjalan dengan baik akan
menjadi stresor bagi individu jika tidak dapat memperbaiki
hubungannya.
2.3.6 Jenis Stres
Menurut Lestari (2015) dintinjau dari penyebabnya, stres dapat
dibedakan ke dalam beberapa jenis berikut :
1. Stres fisik, merupakan stres yang disebabkan oleh keadaan fisik,
seperti suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, suara bising,
sinar matahari yang terlalu menyengat, dan lain-lain.
2. Stres kimiawi, merupakan stres yang disebabkan oleh pengaruh
kimia yang terdapat pada obat-obata, zat beracun asam, basa, faktor
hormon atau gas, dan lain-lain.
3. Stres mikrobiologis, merupakan stres yang disebabkan oleh
gangguan fungsi organ tubuh, antara lain gangguan struktur tubuh,
fungsi jaringan, organ, dan lain-lain.
4. Stres fisiologis, merupakan stres yang disebabkan oleh gangguan
fungsi organ tubuh, antara lain gangguan struktur tubuh, fungsi
jaringan, organ, dan lain-lain.
5. Stres proses tumbuh kembang, merupakan stres yang disebabkan
oleh proses tumbuh kembang seperti pernikahan, dan penambahan
usia.
6. Stres psikologis dan emosional, merupakan stres yang disebabkan
oleh gangguan situasi psikologis atau ketidakmampuan kondisi
psikologis untuk menyesuaikan diri, misalnya dalam hubungan
interpersonal, sosial budaya, atau keagamaan.
Bagan 2.1
Kerangka Teori
Penyebab Gastritis
1. Komsumsi Obat
2. Minuman beralkohol
3. Infeksi bakteri seperti H.pylory
4. Infeksi virus
5. Infeksi jamur Kekambuhan
6. Stress Gastritis
7. Makanan dan minuman bersifat iritan
8. Pola makan
a. Frekuensi
b. Jenis
c. Jumlah Makanan
Dimodifikasi dari : Suratun (2010) dan Hidayah (2011) dan Lestari (2015)