BAB II
TIJAUAN PUSTAKA
1. Defenisi
2. Klasifikasi
a. Gasritis akut
b. Gastritis kronis
dengan proses ini. Sedangkan gastritis tipe B lebih lasim, tipe ini
3. Etiologi
a. Gastritis bekteralis
b) Pembedahan
c) Infeksi berat
c. Gasritis Eosinofilik
e. Penyakit meniere
megalir balik kedalam lambung. Tetapi jika katup ini tidak bekerja
i. Faktor-faktor lain
lainnya seperti HIVatau AIDS, infeksi oleh parasi, dan gagal hati
atau ginjal.
dimakan pada suhu yang sangat tinggi dapat pula merusak mukosa
gasritis akut meliputi uremia, syok, lesi system saraf pusat, sirosis
(Black, 2014).
penderita anmia.
(Black, 2014).
4. Patofisiologi
luka pada pembuluh kecil yang diikuti dengan edema, pendarahan, dan
dibagian kiri atas perut tepat dibawa tulang iga. Lambung orang dewasa
dalam keadaan kosong, maka iya akan melipat, mirip seperti karodion.
cairan asam lambung ini adalah cairan asam dalam lambung tidak merusak
Ini yang terkena paparan baik oleh bakeri. Obat-obatan anti nyeri
yang berlebihan, infeksi bakteri atau virus, maka hal tersebut akan
mukosa, dengan keadaan epitel sawar yang di hancurkan tadi maka adakan
terjadi penghancuran sel mukosa dengan sel mukosa yang hancur ini
megakibatkan fungsi dari mukosa tidak berfungsi yang ahirnya asam tidak
lambung sehingga merasa tidak nafsu untuk makan, kemudian bila disertai
cairan atau pun bahkan bisa mincul masalah kekurangan volume cairan
5. Manifetasi klinis
di furkan dengan rasa terbakar atau sakit, nyeri abdominal, kram, serdawa.
sakit atau nyeri yang menggerogati atau rasa terbakar, mual muntah, bila
1. Gastritis bakterialis
otot.
beberapa jam memar ini bisa beruba menjadi ulkus. Dan gastritis bisa
aspal, cairan lambung menjadi kelemahan dan jika sangat berat, tekanan
4. Gastritis eosinofilik
usus 12 jari.
5. Penyakit meniere
nafsu makan, mual, muntah dan penurunan berat badan menjadi. Tidak
nyeri yang luar biasa. Perut kaku dan keadaan ini memerlukan tindakan
yang menuju keusus 12 jari, sehigga terjadi nyeri perut dan muntah.
19
b. Sering disertai rasa pedih atau kembung di ulu hati, mual dan
muntah.
c. Perih atau terbakar seperti rasa terbakar pada perut bagian atas
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemerisaan darah
bakteri pada suatu waktu dalam hidupnya, tapi itu tidak menunjukkan
b. Pemerisaan pernafasan
c. Pemeriksaan feses
Tes ini memeriksa apakah terdapat H.pylori atau tidak. Tes hasil
saluran cerna bagaian atas yang mungkin tidak terlihat sinar- x. tes
biasanya tidak langsung disuruh pulang ketika selesai tes ini, harus
21
lebih 1 atau 2 jam. Hampir tidak ada resiko akibat tes ini.
7. Pencegahan
ode, 2012).
a. Hindari alcohol
pendarahan.
22
b. Jangan merokok
d. Kendalikan stres
istirahat yang cukup, olah raga teratur dan relaksasi yang cukup.
megandung achaminophen.
23
8. Komplikasi
9. Penatalaksanaan
2012).
ameprazole).
lambung). Perdarahan hebat karena gastritis akibat stres akut bisa diatasi
seluruh lambung.
g. Gastritis sel plasma bisa diobati dengan obat anti – ulkus yang
h. Peraturan diet yaitu pemberian makanan lunak dengan jumlah sedikit tapi
sering.
1. Terapi cairan, hal ini diberikan pada fase akut untuk hidrasi
2. Terapi obat
Pylori.
26
Depkes RI.
makanan dari sistem saraf. Beberapa obat dari agen ini meliputi
efektif bila digunakan per oral pada saat perut kosong dengan efektif
asam dalam durasi panjang. Jenis obat agen ini diataranya adalah
omeprazole.
27
B. Pola makan
waktu tertentu pada pola makan merupakan variabel yang erat kaitannya
proporsional (Zainul, 2010) sedangkan Pola makan adalah suatu cara atau
Pola makan yang baik selalu mengacu kepada gizi yang seimbang
yaitu terpenuhinya semua zat gizi sesuai dengan kebutuhan dan seimbang.
Tidak diragukan, terdapat enam unsur gizi yang harus dipenuhi yaitu
dan protein merupakan zat gizi makro sebagai sumber energi, sedangkan
bahwa pola makan adalah cara atau perilaku yang ditempuh seseorang atau
konsumsi pangan setiap hari yang meliputi jenis makanan dan frekwensi
a. Budaya
ditinggalkan.
b. Agama/kepercayaan
d. Personal preference
Misalnya, ayah tidak suka ikan, begitu pula dengan anak laki-lakinya.
Ibu tidak suka makan kerang, begitu juga dengan anak perempuannya.
makan dan rasa kenyang dilakukan oleh system sraf pusat, yaitu
hipotalamus.
f. Kesehatan
makan. Sariawan atau gigi yang sakit sering kali membuat individu
makan malam.
30
2. Tujuan Makan
menyediakan berbagai nutrisi bagi tubuh. Ada enam kelas utama nutrisi
sumber bahan pembangun sel dan jaringan tubuh serta menggantikan sel-
sel tubuh yang rusak atau tua, dan pengatur proses yang terjadi di dalam
sebanyak 6-11 porsi sehari. Bagian tengah piramida terdiri atas 2-4 porsi
buah-buahan, 3-5 porsi sayur- sayuran, 2-3 porsi daging, unggas, ikan,
atas sedikit lemak, minyak dan pemanis gula (Prita, 2010 dalam Kornelia
2014: 22).
kebutuhan remaja atau dewasa yang disesuaikan dengan umur dan porsi
lemak 25-30% dan protein 15-20%. Apabila jumlah kalori yang masuk
31
lebih besar dari energi yang dikeluarkan maka akan mengalami kelebihan
a. Makanan pokok
Makanan pokok berupa nasi, roti tawar dan mie, jumlah atau
porsi makanan pokok terdiri dari nasi 100 gram, roti tawar 50 gram,
mie untuk ukuran besar 100 gram dan ukuran kecil 60 gram.
b. Lauk pauk
Lauk pauk mempunyai dua golongan lauk nabati dan lau hewani,
c. Sayur
d. Buah
vitamin B6, vitamin C, dan sumber mineral, jumlah atau porsi buah
makan pagi, makan siang maupun sore hari. Porsi atau jumlah untuk
f. Minuman
ukurannya untuk air putih dalam sehari lima kali atau lebih per gelas (2
liter perhari), atau susu 1 gelas (200 gram). Jumlah (porsi) makanan
1) Karbohidrat
roti juga satu porsi. Satu porsi roti jagung atau roll adalah
tangan.
Satu porsi daging sama dengan tiga ons, sekitar satu dada
kartu. Tiga ons ikan adalah ukuran buku cek. Satu porsi susu
penuhi dari gandum, beras, terigu, buah dan sayuran. Pilih karbohidrat
yang berserat tinggi dan kurangi karbohidrat yang berasal dari gula, sirup
berikut :
a. Makanan Utama
berupa makan pagi, makan siang, dan makan malam yang terdiri dari
makanan pokok, seperti nasi, lauk pauk, sayur, buah, dan minum.
sebagai sumber energi (kalori) dalam tubuh dan memberi rasa kenyang
(Achmad, 2004).
34
b. Makanan Selingan
5. Fungsi makanan
tetap bertahan hidup. Asupan gizi yang baik tidak akan terpenuhi tanpa
mengandung semua zat gizi. Zat gizi tesebut di butuhkan tubuh untuk
memperoleh energi. Selain itu, zat gizi digunakan untuk pertumbuhan dan
vitamin, mineral dan, air. Berikut ini merupakan fungsi umum dari
tubuh.
d. Sebagai sumber bahan pengganti sel-sel tua yang usang dimakan usia.
6. Frekwensi Makan
adalah jumlah waktu makan dalam sehari meliputi makanan lengkap (full
tiga kali sehari (makan pagi, makan siang dan makan malam), sedangkan
makanan selingan biasa diberikan antara makan pagi dan makan siang,
antara makan siang dan makan malam atau setelah makan malam (Okviani
C. Stres
seluruh dunia. Stres adalah fakta dalam kehidupan. Istilah stres terdiri
sesunggunya berasal dari bahasa latin yaitu berasal dari kata “stringere”yang
dinamis rasa dengan rasa tegang dan cemas pada induvidu di karenakan
fisik. Stres produksi asam lambung akan meningkat pada keadaan stres.
Bayak beban, cemas, takut asam lambung akan meningkat ini menimbulkan
1. Tahap-Tahap Stres
Menurut hans Selye, 1950 Stres adalah respon tubuh yang bersifat
GAS berfungsi sebagai respon otomatis ,respon fisik, dan respon emosi
sama terhadap stressor yang tidak menyenangkan, baik sumber stres berupa
kita seperti jam dengan system alaram yang tidak berhenti sampai
tenaganya habis.
37
diri. Diawali oleh otak dan diatur oleh sistem endokrin dan cabang