PENYAKIT GASTRITIS
OLEH KELOMPOK 1:
1. FAJERIA FITRI
2. HERMAWAN
3. TRIYA WULANDARI
Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah “GASTRITIS”, dengan
tepat pada waktunya. Banyak rintangan dan hambatan yang kami hadapi dalam penyusunan
makalah ini. Namun berkat bantuan dan dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari
dosen pembimbing, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Dengan adanya makalah
ini di harapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat menambah
pengetahuan para pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan doa.Tidak lupa pula kami
mengharap kritik dan saran untuk memperbaiki makalah kami ini, di karenakan banyak
penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Saat ini dengan semakin modernnya zaman, semakin banyak juga penyakit yang
timbul akibat gaya hidup manusia dan penularan bakteri. Salah satunya adalah penyakit
gastritis, yang terjadi karena inflamasi yang terjadi pada lapisan lambung yang
menjadikan sering merasa nyeri pada bagian perut. Penyakit ini tidak bisa menular tapi
biasanya bakteri Helycobacter pylori masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan.
Gastritis adalah proses inflamsi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung. Secara
histopastologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltarsi sel-sel radang pada daerah
tersebut. Gastritis merupakan salah satu penyakit yang banyak dijumpai di klinik atau
ruangan penyakit dalam pada umumnya. Kejadian penyakit gastritis meningkat sejak 5 –
6 tahun ini bisa menyerang semua jenis kelamin karena pola makan yang buruk dan
kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan merokok. Penyakit gastritis ini lebih menyerang
kepada usia remaja sampai dewasa sehingga butuh perawatan khusus karena akan
menggaggu masa tua kita semua,sehingga dibutuhkan pengetahuan untuk mengobati dan
lebih baik lagi untuk mencegah terjadinya penyakit ini sejak dini
B. RUMUSAN MASALAH
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN
Gastritis adalah suatu istilah kedokteran untuk suatu keadaan inflamasi jaringan
mukosa (jaringan lunak) lambung. Gastritis atau yang lebih dikenal dengan magh berasal
dari bahasa Yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti
inflamasi atau peradangan. Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk
dari beberapa kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung.
Salah satu bentuk gastritis akut yang sering dijumpai di klinik ialah gastritis akut erosive.
Gastritis akut erosif adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut
dengan kerusakan-kerusakan erosi. Disebut erosif apabila kerusakan yang terjadi tidak
lebih dalam daripada mukosa muskularis. Penyakit ini dijumpai di klinik, sebagai akibat
samping pemakaian obat, sebagai penyulit penyakit-penyak it lain atau karena sebab
menyebabkan kedaruratan medis, yakni perdarahan saluran cerna atas. Penderita gastritis
akut erosif yang tidak mengalami perdarahan sering diagnosisnya tidak tercapai. Untuk
Jenis gastritis yang lainnya yaitu gastritis kronik. Gastritis kronik adalah suatu
peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang menahun. Gastritis kronik sering
dihubungkan dengan ulkus peptik dan karsinoma lambung, tetapi hubungan sebab akibat
secondary syphilis.
6. Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, gagal
napas, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat, dan refluks ususlambung.
7. Makanan dan minuman yang bersifat iritan . makanan berbumbu dan minuman
dengan kandungan kafein dan alkohol merupakan agen-agen iritasi mukosa lambung.
8. Garam empedu, terjadi pada kondisi refluks garam empedu ( komponen penting alkali
9. Iskemia, hal ini berhubungan dengan akibat penurunan aliran darah ke lambung.
10. Trauma langsung lambung, berhubungan dengan keseimbangan antara agresi dan
1. Gastritis Akut
Gastritis akut adalah inflamasi akut mukosa lambung pada sebagian besar merupakan
penyakit yang ringan dan sembuh sempurna. Salah satu bentuk gastritis akut yang
a) Gastritis akut erosif Disebut erosif apabila kerusakan yang terjadi tidak lebih
b) Gastritis akut hemoragic Disebut hemoragic karena pada penyakit ini akan
dijumpai perdarahan mukosa lambung dalan berbagai derajat dan terjadi erosi 15
2. Gastritis Kronis
erosi mukosa.
pernisiosa. Hal ini merupakan karakteristik dari penurunan jumlah sel parietal dan
sel chief.
1. Gastritis Akut
Gastritis Akut dapat disebabkan oleh karena stress, zat kimia obat-obatan dan alkohol,
makanan yang pedas, panas maupun asam. Pada pasien yang mengalami strees akan
produksi asam klorida (HCl) didalam lambung akan menimbulkan rasa mual, muntah
dan anoreksia.Zat kimia maupun makanan yang merangsang akan menyebabkan sel
Sedangkan mukus itu fungsinya untuk memproteksi mukosa lambung agar tidak ikut
diantaranya vasodilitasi sel mukosa gaster. Lapisan mukosa gaster terdapat enzim
mukosa gaster akan menyebabkan produksi HCl meningkat. Anoreksia juga dapat
menyebabkan rasa nyeri, rasa nyeri ini 17 ditimbulkan oleh karena kontak HCl
dengan mukosa gaster. Respon mukosa lambung akibat penurunan sekresi mukus
hidup penderita, namun dapat juga berhenti sendiri karena proses regenerasi, sehingga
2. Gastritis Kronis Inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus benigna
atau maligna dari lambung atau oleh bakteri helicobactery pylory ( H. pylory )
Gastritis Kronis dapat diklasifikasikan sebagai tipe A / tipe B, tipe A ( sering disebut
menimbulkan atrofi dan infiltrasi seluler. Hal ini dihubungkan dengan penyakit
autoimun seperti anemia pernisiosa dan terjadi pada fundus atau korpus dari lambung.
Tipe B ( kadang disebut sebagai gastritis ) mempengaruhi antrum dan pylorus ( ujung
bawah lambung dekat duodenum ) ini dihubungkan dengan bakteri Pylory. Faktor diet
seperti minum panas atau pedas, penggunaan atau obat-obatan dan alkohol, merokok,
E. MANIFESTASI KLINIS
b) Rasa tidak nyaman pada abdomen dengan sakit kepala, kelesuan, mual, dan
c) Beberapa pasien menunjukkan asimptomatik. d) Dapat terjadi kolik dan diare jika
Pasien biasanya pulih kembali sekitar sehari, meskipun nafsu mungkin akan hilang
2. Gastritis Kronis Pasien dengan Gastritis tipe A secara khusus asimtomatik kecuali
untuk gejala defisiensi vitamin B12 . pada gastritis tipe B, pasien mengeluh anoreksia
( nafsu makan menurun ), nyeri ulu hati setelah makan, kembung, rasa asam di mulut,
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Jika seseorang merasakan nyeri pada perut sebelah atas disertai mual dan gejalanya
menetap maka dokter akan menduganya Gastritis. Dan bila seseorang didiagnosa terkena
1. Pemeriksaan darah
Tes ini digunakan untuk memeriksa adanya antibakteri H.pylori dalam darah. Hasil
tes yang positif menunjukkan bahwa pasien pernah kontak dengan bakteri pada suatu
waktu dalam hidupnya, tapi itu tidak menunjukkan bahwa pasien tersebut terkena
infeksi. Tes darah dapat juga dilakukan untuk memeriksa anemia, yang terjadi akibat
2. Pemeriksaan pernapasan
Tes ini dapat menentukan apakah pasien terinfeksi H.pylori atau tidak.
3. Pemeriksaan feces
Tes ini memeriksa apakah terdapat H.pylori dalam feces atau tidak. Hasil yang positif
adanya darah dalam feces. Hal ini menunjukkan adanya perdarahan pada lambung.
Dengan tes ini dapat terlihat adanya ketidaknormalan pada saluran cerna bagian atas
yang mungkin tidak terlihat dari sinar-X. tes ini dilakukan dengan cara memasukkan
sebuah selang kecil yang fleksibel (endoskop) melalui mulut dan masuk ke dalam
esophagus, lambung dan bagian atas usus kecil. Tenggorokan akan terlebih dahulu
Jika ada jaringan dalam saluran cerna yang terlihat mencurigakan, dokter
akan mengambil sedikit sampel (biopsy) dari jaringan tersebut. Sampel itu kemudian
akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa. Tes ini memakan waktu lebih kurang
20 sampai 30 menit. Pasien biasanya tidak langsung disuruh pulang ketika tes ini
selesai, tetapi harus menunggu sampai efek dari anestesi menghilang, lebih kurang
satu atau dua jam. Hampir tidak ada resiko akibat tes ini. Komplikasi yang sering
terjadi adalah rasa tidak nyaman pada tenggorokan akibat menelan ondoskop.
5. Ronsen saluran cerna bagian atas
Tes ini akan melihat adanya tanda-tanda gastritis atau penyakit pencernaan lainnya.
Biasanya akan diminta menelan cairan barium terlebih dahulu sebelum dilakukan
ronsen. Cairan ini akan melapisi saluran cerna dan akan terlihat lebih jelas ketika
dironse
G. PENCEGAHAN GASTRITIS
Agar kita terhindari dari penyakit gastritis, sebaiknya kita mengontrol semua Faktor
2. Hindari alkohol
4. Menghindari stress
5. Mengunyah 32 kali
6. Menghindari rokok
H. PENGOBATAN/PENANGGULANGAN
a. Ketika sedang sakit, makanlah makanan yang lembek yang mudah dicerna dan
c. Hindari minuman yang merangsang pengeluaran asam lambung seperti teh kopi,
alkohol
2. Pemberian Obat-obatan
banyak kasus Gastritis, pengurangan asam lambung dengan bantuan obat sangat
mengiritasi lambung juga harus dihentikan. Pengobatan lain juga diperlukan bila
H.pylori.
BAB III
KONSEP MEDIS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
Nama :
Jenis kelamin :
Umur :
Status pernikahan :
Pekerjaan :
Alamat :
2. Keluhan utama
3. Riwayat
a. Riwayat terdahulu
Meliputi perjalan penyakitnya, awal dari gejala yang dirasakan klien, keluhan
timbul dirasakan secara mendadak atau bertahap, faktor pencetus, upaya untuk
B. PEMERIKSAAN FISIK
a. Tekanan darah :
b. Nadi :
c. Suhu :
d. RR :
dinding dada.
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan darah
Tes ini digunakan untuk memeriksa adanya antibakteri H.pylori dalam darah. Hasil tes
yang positif menunjukkan bahwa pasien pernah kontak dengan bakteri pada suatu
waktu dalam hidupnya, tapi itu tidak menunjukkan bahwa pasien tersebut terkena
infeksi. Tes darah dapat juga dilakukan untuk memeriksa anemia, yang terjadi akibat
2. Pemeriksaan pernapasan
Tes ini dapat menentukan apakah pasien terinfeksi H.pylori atau tidak.
3. Pemeriksaan feces
Tes ini memeriksa apakah terdapat H.pylori dalam feces atau tidak. Hasil yang positif
darah dalam feces. Hal ini menunjukkan adanya perdarahan pada lambung.
Dengan tes ini dapat terlihat adanya ketidaknormalan pada saluran cerna bagian atas
yang mungkin tidak terlihat dari sinar-X. tes ini dilakukan dengan cara memasukkan
sebuah selang kecil yang fleksibel (endoskop) melalui mulut dan masuk ke dalam
esophagus, lambung dan bagian atas usus kecil. Tenggorokan akan terlebih dahulu
dimatirasakan (anestesi) sebelum endoskop dimasukkan untuk memastikan pasien
Jika ada jaringan dalam saluran cerna yang terlihat mencurigakan, dokter akan
mengambil sedikit sampel (biopsy) dari jaringan tersebut. Sampel itu kemudian akan
dibawa ke laboratorium untuk diperiksa. Tes ini memakan waktu lebih kurang 20
sampai 30 menit. Pasien biasanya tidak langsung disuruh pulang ketika tes ini selesai,
tetapi harus menunggu sampai efek dari anestesi menghilang, lebih kurang satu atau
dua jam. Hampir tidak ada resiko akibat tes ini. Komplikasi yang sering terjadi adalah
Tes ini akan melihat adanya tanda-tanda gastritis atau penyakit pencernaan lainnya.
Biasanya akan diminta menelan cairan barium terlebih dahulu sebelum dilakukan
ronsen. Cairan ini akan melapisi saluran cerna dan akan terlihat lebih jelas ketika
dironse
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
2. Volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak
4. Dapat membuat
dan melupakan
nyeri. 5. Analgetik
dapat memblok
dengan intake yang tidak adekuat klien untuk minum mengurangi resiko
dan output cair yang berlebih (mual (dewasa : 40- 60 dehidrasi pasien
4.Mengganti
kehilangan cairan
memperbaiki
keseimbanngan
cairan segera.
5. Cimetidine dan
ranitidine berfungsi
untuk menghambat
sekresi asam
lambung
keperawatan 3x24 jam kebutuhan porsi kecil namun mual dan muntah
dll pemenuhan
sasaran
fisik Tujuan : Klien dapat mana klien dapat aktivitas yang dapat
klien. pentingnya
pasien dapat
beraktivitas kembali.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan pusing, sakit kepala, pasien, tetapi dapat
relaksasi meningkatkan
keterampilan
koping. 5.Membantu
menurunkan takut
melalui pengalaman
menakutkan menjadi
seorang diri.
rileks dapat
membantu
menurunkan
takutdan ansietas
E. DISCHARGE PLANNING
1. Tekankan kepada pasien tentang pentingnya menghindari kafein, nikotin, bumbu pedas
3. Pasien dengan anemia perniciosa diberikan injeksi vitamin B12 jangka panjang.
6. Diresepkan diet yang disesuaikan dengan jumlah kebutuhan seharikalori harian pasien,
KESIMPULAN
1. Gastritis atau yang lebih dikenal maag adalah penyakit tidak menular yang disebabkan
2. Gastritis ada 2 kelompok yaitu gastritis akut dan gastritis kronik. Tetapi gastritis kronik
bukan merupakan lanjutan dari gastritis akut, dan keduanya tidak saling berhubungan.
3. Ada banyak factor risiko yang dapat menyebabkan maag antara lain, pola makan yang
tidak teratur, jenis makanan yang dapat memicu asam lambung kopi, teh, rokok, alcohol,
penderita gastritis mengalami gangguan pencernaan (indigesti) dan rasa tidak nyaman di
5. Pencegahan dari penyakit ini yaitu dengan menghindari semua factor risiko yang dapat
6. Pengobatan dengan memberikan obat yang dapat menetralisir asam lambung seperti
antasida, selain itu selalu perhatikan pola konsumsi makanan, hindari makanan yang dapat
Almatsier.2012. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Anonimous,
2012.
Iskandar, H. Yul. 2010. Saluran Cerna. Jakarta: Gramedia Kelly, Gregory. 2010
http://www.library.upnvj.ac.id/-pdf/2s1keperawatan/205312047/.pdf
http://www.kompas.com/Sakit-Lambung-Bagaimana/Terjadinya
Mustaqin A., & Kumala S (2011). Gangguan Gastrointestinal Aplikasi Asuhan Keperawatan
Rudi H., (2012). Keperawatan Medikal Bedah Sistem Pencernaan. Yogyakarta : Gosyen
Publising.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/135/jtptunimus-gdl-hadiharton-6743-2-babii.pdf
https://en.wikipedia.org/wiki/Gastritis