Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY M.

N
DENGAN GASTRITIRS DI WISMA MERDEKA DI UPTD BALAI PENYANTUNAN
SOSISAL LANJUT USIA TERLANTAR “SENJA CERAH” MANADO

PEMBIMBING KLINIK: NS. DEBBY PONTOH, S,KEP

DI SUSUN OLEH :
Melky Pontolowokang
18.13.1243

AKADEMI KEPERAWATAN TOTABUAN KOTAMOBAGU


2021
LAPORAN PENDAHULUAN
ASKEP GERONTIK DENGAN GASTRITIS

A. KONSEP TEORI
1. Pengertian
Gastritis merupakan peradangan permukaan mukosa lambung yang
bersifat akut,dengan kerusakan’’Erosive “ karena permukaan hanya pada bagian
mukosa (Lin,Inaya.2004 dalam Saferi,Andra.2013)
Gastritis merupakan peradangan pada lapisan lambung (medikasto.2003
dalam Saferi,Andra.2013).Gastritis diartikan sebagai inflamasi mukosa gaster
akut atau kronis (Ovedort,2002 dalam Saferi,Andra.2013).
Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa
lambung (Suyono.2001 dalam Saferi,Andra.2013)
2. Etiologi
Gastritis (inflamasi mukosa lambung) sering timbul akibat diet yang
sembrono.Individu ini makan terlalu banyak atau terlalu cepat atau makan
makanan yang terlalu berbumbu,makanan yang mengandung mikroorganisme
(H.pylori) penyebab penyakit.Penyebab lain dari gastritis akut mencakup
alcohol,aspirin,refluks empedu atau terapi radiasi (Suddrath,Brunner.2001).
Bentuk terberat dari gastritis akut disebabkan oleh mencerna asam atau
alkali kuat,yang dapat menyebabkan mukosa menjadi ganggren atau
perforasi.Pembentukan jaringan parut dapat terjadi,yang mengakibatkan obstruksi
pylorus.Gastritis juga merupakan tanda pertama dari infeksi sistemik
akut.Gastritis kronis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter Pylori
(Suddrath,Brunner.2001).
Adapun beberapa etiologi yang dapat menimbulkan gastritis antara lain
ialah :
a. Inflamsi bakteri H.pylori
b. Stress Akut
c. Pemakaian Obat AINS dalam jangka waktu yang panjang
d. Penyakit Kronis
(La,Sarif .2012)
3. Klasifikasi
Gastritis dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian,diantaranya :
a. Gastritis Akut
Gastritis akut adalah proses peradangan jangka pendek dengan konsumsi
agen kimia atau makanan yang mengganggu dan merusak mukosa
gaster,biasanya disebabkan oleh bumbu,rempah-rempah,alcohol,obat-obatan,
radiasi ,kemoterapi,dan mikroorganisme infektif (La,Sarif).
Mukosa lambung mampu memperbaiki diri sendiri setelah mengalami
gastritis.Kadang-kadang hemoragis memerlukan intervensi bedah.Bila
makanan pengiritasi tidak dimuntahkan tetapi mencapai usus,dapat
mengakibatkan kolic dan diare.Biasanya,pasien sembuh kira-kira
sehari,meskipun nafsu makan mungkin menueun selama 2 atu 3 hari
kemudian ( Suddarth,Brunner.2001)

b. Gastritis Kronis
Gastritis ini dibgagi menjadi sua tipe yaitu tipe A dan B.Gastritis tipe A
mampu menghasilkan imun sendiri,tipe ini dikaitkan dengan atropi dari
kelenjar lambung dan penurunan mukosa.Penurunan pada sekresi gastric
mempengaruhi produksi antibody.Anemia pernisiosa berkembang dengan
proses ini.Gastritis tipe B lebih lazim,akan tetapi tipe ini dikaitkan dengan
infeksi bakteri Helicobacter Pylori yang menimbulkan ulkus pada dinding
lambung (La,Sarif.2012).
4. Patofisiologi
Lambung adalah sebuah kantong otot yang kosong,terletak dibagian kiri
atas perut tepat dibawah tulang iga.Lambung orang dewasa memiliki panjang
berkisar 10 inci.Bila lambung dalam keadaan kosong,maka ia akan melipat
seperti sebuah akordion.Ketika lambung mulai terisi dan mengembang,lipatan-
lipatan tersebut secara bertahap terbuka.Lambung memproses dan menyimpan
makanan secara bertahap melepaskannya ke dalam usus kecil.Ketika makanan
masuk ke dalam esophagus dan lambung (esophageal Sphinter) akan membuka
dan membiarkan makanan masuk melewati lambung.Setelah makanan masuk ke
lambung,sphinter menutup kembali.Dinding lambung terdiri dari lapisan otot
yang kuat.Ketika mkanan berada di lambung,dinding lambung akan mulai
menghancurkan makanan tersebut.pada saat yang sama kelenjar-kelenjar yang
berada di mukosa pada dinding lambung mulai mengeluarkan cairan lambung
termasuk enzim-enzim dan asam lambung untuk lebih menghancurkan makanan
tersebut (La,Sarif.2012).
Suatu komponen cairan lambung adalah asam,asam ini sangat korosif
sehingga pakubesipun dapat larut dalam cairan ini.Dinding lambung dilindungi
oleh mukosa-mukosa bikarbonat (sebuah lapisan penyangga yang mengeluarkan
ion bikarbonat secara regular sehingga menyeimbangkan keasaman dalam
lambung) sehingga terhindar dari sifr korosif hidroklorida.Fungsi dari lapisan
pelindung lambung ini adalah agar cairan asam dalam lambung tidak merusak
dinding lambung.Adapun terjadi nya proses gastritis yang biasanya terkena oleh
bakteri,obat-obatan anti nyeri yang berlebihan,infeksi bakteri/virus makan
keseluruhan factor diatas akan merusak epitel-epitel sawar pada lambung.Ketika
asam berdifusi ke mukosa,dengan keadaan epitek sawar yang dihancurkan tadi
maka akan terjadi penghancuran sel mukosa.Dengan sel mukosa yang hancur ini
mengakibatkan fungsi dari mukosa tidak berfungsi yang akhirnya asam tidak
dapat dikontrol sehingga terjadi peningkatan asam hidroklorida di lambung dan
ketika mengenai dinding lambung akan menimbulkan nyeri lambung/perih karena
dinding lambung mengalami inflamasi (La,Sarif.2012)
Dalam penghancuran sel mukosa oleh asam maka mengakibatkan
peningkatan histamine sehingga meningkatkan permeabilitas terhadap protein
meningkat kemudian plasma mengalami kebocoran di intestinum maka terjadi
odem dan akhirnya plasma bocor kedalam lambung sehingga terjadi (Hematoresis
dan melena).Ketika terjadi peningkatan asam klorida akan merangsang kolinergik
sehingga potilitas (sekresi) pepsinogen meningkat,yang kemudian akan diubah
menjadi pepsin dan berakibat akan menurun fungsi sawar dan kemudian terjadi
hancurnya vena-vena kecil dan kapiler kemudian terjadi perdarahan
(La,Sarif.2012)
5. Manifestasi Klinis
a. Nyeri epigastrium hebat,dan nyeri ulu hati.
b. Perdarahan
c. Hematomesis
d. Melena
e. Anoreksia
f. Mual,muntah
g. Kembung
h. Rasa asam dimulut

6. Komplikasi
a. Perdarahan saluran cerna
b. Ulkus
c. Perforasi
d. Kanker Lambung
(La,Sarif.2012)

7. Penatalaksana
a. Gastritis Akut
Gastritis akut diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk menghindari
alcohol dan makanan sampai gejala berkurang.Bila pasien mampu makan
melalui mulut,diet mengandung gizi dianjurkan.Bila gejala menetap,cairan
perlu diberikan secara parenteral.Bila perdarahan terjadi,maka
penatalaksanaan adalah serupa dengan prosedur yang dilakukan untuk
hemoragi saluran gastrointestinal atas.Bila gastritis diakibatkan oleh
mencerna makanan yang sangat asam atau alkali,pengobatan terdiri dari
pengenceran dan penetralisasi agen penyebab.
1) Untuk menetralisir asam,digunakan antasida umum (mis,aluminium
hidroksida);untuk menetralisir alkali,digunakan jus lemon encer atau cuka
encer.
2) Bila korosi luas atau berat,emetic dan lavase dihindari karena bahaya
perforasi.
Terapi pendukung mencakup intubasi,analgetik dan sedative,serta cairan
intravena.Endoskopi fiberoptik mungkin diperlukan.Pembedahan darurat
mungkin diperlukan.Pembedahan untuk mengangkat ganggren atau jaringan
perforasi. Gastrojejunostomi atau reseksi lambung mungkin diperlukan untuk
mengatasi obstruksi pylorus (Suddart,Brunner.2001)

b. Gastritis Kronis
Gastritis kronis diatasi dengan memodifikasi diet pasien,meningkatkan
istirahat,mengurangi stress dan memulai farmaterapi.H.Pylori dapat diatasi
dengan antibiotic (seperti tetrasiklin atau amoksisilin) dan garam bismuth
(Pepto-Bismol). Pasien dengan gastritis A biasanya mengalami malabsorpsi
vitamin B12 yang disebabkan oleh adanya antibody terhadap factor instrinsik
(Suddart,Brunner.2001)

8. Pencegahan
Walaupun infeksi H.Pylori tidak dapat selalu dicegah,berikut beberapa
saran untuk dapat selalu dicegah,berikut beberapa saran untuk dapat mengurangi
resiko terkena gastritis :
a. Makan secara benar
Hindari makanan yang dapat mengiritasi terutama makanan yang
pedas,asam,gorengan atau berlemak.Yang sama pentingnya dengan
pemilihan jenis makanan yang tepat bagi kesehatan adalah bagaimana cara
memakannya.Makanlah dengan jumlah yang cukup pada waktunya dan
lakukan dengan santai.
b. Hindari Alkohol
Penggunaan alcohol dapat mengiritasi dan mengikis lapisan mukosa lambung
serta dapat mengakibatkan peradangan dan perdarahan.
c. Jangan merokok
Merokok mengganggu kerja lapisan lambung,membuat lambung lebih rentan
terhadap gastritis dan borok.Merokok juga dapat meningkatkan asam
lambung sehingga menunda penyembuhan lambung dan merupakan
penyebab utama terjadinya kanker lambung.
d. Lakukan olahraga secara teratur
Aerobik dapat meningkatkan kecepatan pernafasan dan jantung,juga dapat
menstimulasi aktifitas otot usus sehingga membantu mengeluarkan limbah
makanan dari usus secara lebih cepat.

e. Kendalikan stress
Stress meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke,menurunkan system
kekebalan tubuh dan dapat memicu terjadinya permasalahan kulit.Stress juga
dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memperlambat kecepatan
pencernaan.Karena stress bagi sebagian orang tidak dapat dihindari ,maka
kuncinya adalah dengan mengendalikannya secara efektif dengan cara diit
yang bernutrisi,istirahat yang cukup,olahraga teratur dan relaksasi yang
cukup.
f. Ganti Obat penghilang nyeri
Jika memungkinkan hindari pengguanan obat anti inflamasi non steroid
(AINS),obat-obatan golongan ini akan menyebabkan terjadinya peradangan
dan akan membuat peradangan yang sudah ada menjadi lebih parah.Ganti
dengan penghilang nyeri yang mengandung Acthaninophen.
g. Ikuti Rekomendasi Dokter
Untuk mengkomsumsi makanan yang sehat,yang tidak merangsang asam
lambung naik berproduksi banyak dan dapat menyebabkan perforasi dinding
lambung sehingga mengakibatkan terjadinya perdarahan.Hindari minuman
yang mengandung alcohol,merokok,hindari penggunaan obat-obatan kera
dalam jangka waktu yang panjang.melakukan olahraga teratur.
( La,Sarif.2012)

Anda mungkin juga menyukai