Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Gastritis merupakan peradangan lokal atau menyebar pada mukosa


lambung,yang berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri
atau bahan iritan lain (La,Sarif .2012).

Gastritis (inflamasi mukosa lambung) sering timbul akibat diet yang


sembrono.Individu ini makan terlalu banyak atau terlalu cepat atau makan makanan
yang terlalu berbumbu,makanan yang mengandung mikroorganisme (H.pylori)
penyebab penyakit.Penyebab lain dari gastritis ini mencakup komsumsi
alcohol,aspirin,refluks empedu atau terapi radiasi (Suddrath,Brunner.2001).

Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan saluran pencernaan yang


paling sering terjadi. Badan penelitian WHO mengadakan tinjauan terhadap beberapa
negara di dunia dan mendapatkan hasil persentase dari angka kejadian gastritis di
dunia, diantaranya Inggris 22%, China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35% dan Perancis
29,5%. Menurut WHO di Indonesia angka kejadian gastritis di beberapa daerah juga
cukup tinggidengan prevalensi 274,396 kasus dari 238,452,952 jiwa penduduk,
menurut Maulidiyah (2006), di kota Surabaya angka kejadian gastritis sebesar 31,2%,
Denpasar 46%, dan kejadian gastritisyang tertinggi terdapat di kota Medan yaitu
sebesar 91,6%.Di Amerika Serikat (AS), ditemukan bahwa jumlah kaum Hispanik
(Spanyol) yang menderita infeksi Helicobacter Pylori ( HP) jauh lebih tinggi dari kulit
putih. Di Singapura, jumlah ras China penderita infeksi H.Pylori tiga kali le bih tinggi
dibanding Melayu dan India.Dari hasil penelitian para pakar didapatkan jumlah
penderita sakit maag antara pria dan wanita, ternyata sakit maag lebih banyak pada
wanita, dan dapat menyerang sejak usia dewasa muda hingga lanjut usia. Di Inggris
sekitar 6-20% menderita maag pada usia 55 tahun dengan prevalensi 22% insidens

1
total untuk segala umur pada tahun 1988 adalah 16 kasus per 1000. Insidens
meningkat berdasarkan umur, puncaknya pada 29, 2 kasus per 1000 pada kelompok
umur 45-64. Insidens sepanjang usia untuk penyakit maag adalah sekitar 10%.
Sementara itu di Jepang, seperti dikutip Majalah Look Japan, setiap 4 – 5 orang di
bawah usia 30-an sudah terinfeksi bakteri ini walaupun tampak sehat. Orang yang
terinfeksi di atas usia 50 tahun bahkan sampai 50%.Di negara berkembang yang
tingkat ekonominya lebih rendah, terjadi infeksi pada 80 % penduduk setelah usia 30
tahun.Dari survey yang dilakukan pada masyarakat jakarta pada tahun 2007 yang
melibatkan 1.645 responden mendapatkan bahwa pasien dengan masalah gastritis ini
mencapai 60% artinya masalah gastritis ini memang ada dimasyarakat dan tentunya
harus menjadi perhatian kita semua.

Adapun penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada pasien dengan gastritis


meliputi Untuk menetralisir asam,digunakan antasida umum (mis,aluminium
hidroksida);untuk menetralisir alkali,digunakan jus lemon encer atau cuka encer,bila
korosi luas atau berat,emetic dan lavase dihindari karena bahaya perforasi.Untuk
gastritis kronis yang dapat dilakukan meliputi memodifikasi diet pasien,meningkatkan
istirahat,mengurangi stress dan memulai farmaterapi.H.Pylori dapat diatasi dengan
antibiotic (seperti tetrasiklin atau amoksisilin) dan garam bismuth
(Sudarrt,Brunner.2001).

Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari penyakit gastritis


meliputi pola makan yang teratur,olahraga yang teratur,hindari komsumsi obat-obatan
tertentu,hindari komsumsi alcohol,hindari merokok,hindari stress,dan ikuti
rekomendasi dokter (La,Sarif.2012)

B.Tujuan Penulisan

1.Tujuan Umum

Mahasiswa/I mampu memahami konsep teoritis dalam melakukan Asuhan


Keperawatan Gerontik dengan Gangguan Sistem Gastrointestinal : Gastritis serta
melakukan Asuhan Keperawatan Gerontik Pada pasien dengan Gangguan Sistem

2
Gastrointestinal : Gastritis.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa/I mampu melakukan Pengkajian Keperawatan pasien dengan Gangguan


Sistem Gastrointestinal : Gastritis

b. Mahasiswa/I mampu menentukan Diagnose Keperawatan pasien dengan Gangguan


Sistem Gastrointestinal : Gastritis

c. Mahasiswa/I mampu menyusun Intervensi Keperawatan pasien dengan Gangguan


Sistem Gastrointestinal : Gastritis

d. Mahasiswa/I mampu melakukan implementasi Keperawatan pasien dengan


Gangguan Sistem Gastrointestinal : Gastritis

e. Mahasiswa/I mampu melakukan Evaluasi Keperawatan pasien dengan Gangguan


Sistem Gastrointestinal : Gastritis

3
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. KONSEP TEORI

1. Pengertian

Gastritis merupakan peradangan permukaan mukosa lambung yang bersifat


akut,dengan kerusakan’’Erosive “ karena permukaan hanya pada bagian mukosa
(Lin,Inaya.2004 dalam Saferi,Andra.2013)

Gastritis merupakan peradangan pada lapisan lambung

(medikasto.2003 dalam Saferi,Andra.2013).Gastritis diartikan sebagai inflamasi mukosa


gaster akut atau kronis (Ovedort,2002 dalam Saferi,Andra.2013).

Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung
(Suyono.2001 dalam Saferi,Andra.2013).

2. Etiologi

Gastritis (inflamasi mukosa lambung) sering timbul akibat diet yang


sembrono.Individu ini makan terlalu banyak atau terlalu cepat atau makan makanan
yang terlalu berbumbu,makanan yang mengandung mikroorganisme (H.pylori)
penyebab penyakit.Penyebab lain dari gastritis akut mencakup alcohol,aspirin,refluks
empedu atau terapi radiasi (Suddrath,Brunner.2001).

Bentuk terberat dari gastritis akut disebabkan oleh mencerna asam atau alkali
kuat,yang dapat menyebabkan mukosa menjadi ganggren atau perforasi.Pembentukan
jaringan parut dapat terjadi,yang mengakibatkan obstruksi pylorus.Gastritis juga

4
merupakan tanda pertama dari infeksi sistemik akut.Gastritis kronis biasanya
disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter Pylori (Suddrath,Brunner.2001).

Adapun beberapa etiologi yang dapat menimbulkan gastritis antara lain ialah :

a. Inflamsi bakteri H.pylori

b.Stress Akut

c. Pemakaian Obat AINS dalam jangka waktu yang panjang

d.Penyakit Kronis

(La,Sarif .2012)

3. Klasifikasi

Gastritis dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian,diantaranya :

a. Gastritis Akut

Gastritis akut adalah proses peradangan jangka pendek dengan konsumsi agen
kimia atau makanan yang mengganggu dan merusak mukosa gaster,biasanya
disebabkan oleh bumbu ,rempah-rempah, alcohol, obat-obatan, radiasi
,kemoterapi,dan mikroorganisme infektif (La,Sarif).

Mukosa lambung mampu memperbaiki diri sendiri setelah mengalami


gastritis.Kadang-kadang hemoragis memerlukan intervensi bedah.Bila makanan
pengiritasi tidak dimuntahkan tetapi mencapai usus,dapat mengakibatkan kolic dan
diare.Biasanya,pasien sembuh kira-kira sehari,meskipun nafsu makan mungkin
menueun selama 2 atu 3 hari kemudian ( Suddarth,Brunner.2001)

b. Gastritis Kronis

5
Gastritis ini dibgagi menjadi dua tipe yaitu tipe A dan B.Gastritis tipe A
mampu menghasilkan imun sendiri,tipe ini dikaitkan dengan atropi dari kelenjar
lambung dan penurunan mukosa.Penurunan pada sekresi gastric mempengaruhi
produksi antibody.Anemia pernisiosa berkembang dengan proses ini.Gastritis tipe
B lebih lazim,akan tetapi tipe ini dikaitkan dengan infeksi bakteri Helicobacter
Pylori yang menimbulkan ulkus pada dinding lambung (La,Sarif.2012).

4.Patofisiologi

Lambung adalah sebuah kantong otot yang kosong,terletak dibagian kiri atas perut
tepat dibawah tulang iga.Lambung orang dewasa memiliki panjang berkisar 10
inci.Bila lambung dalam keadaan kosong,maka ia akan melipat seperti sebuah
akordion.Ketika lambung mulai terisi dan mengembang,lipatan-lipatan tersebut secara
bertahap terbuka.Lambung memproses dan menyimpan makanan secara bertahap
melepaskannya ke dalam usus kecil.Ketika makanan masuk ke dalam esophagus dan
lambung (esophageal Sphinter) akan membuka dan membiarkan makanan masuk
melewati lambung.Setelah makanan masuk ke lambung,sphinter menutup
kembali.Dinding lambung terdiri dari lapisan otot yang kuat.Ketika mkanan berada di
lambung,dinding lambung akan mulai menghancurkan makanan tersebut.pada saat
yang sama kelenjar-kelenjar yang berada di mukosa pada dinding lambung mulai
mengeluarkan cairan lambung termasuk enzim-enzim dan asam lambung untuk lebih
menghancurkan makanan tersebut (La,Sarif.2012).

Suatu komponen cairan lambung adalah asam,asam ini sangat korosif sehingga
pakubesipun dapat larut dalam cairan ini.Dinding lambung dilindungi oleh
mukosamukosa bikarbonat (sebuah lapisan penyangga yang mengeluarkan ion
bikarbonat secara regular sehingga menyeimbangkan keasaman dalam lambung)
sehingga terhindar dari sifr korosif hidroklorida.Fungsi dari lapisan pelindung
lambung ini adalah agar cairan asam dalam lambung tidak merusak dinding
lambung.Adapun terjadi nya proses gastritis yang biasanya terkena oleh bakteri,obat-

6
obatan anti nyeri yang berlebihan,infeksi bakteri/virus makan keseluruhan factor
diatas akan merusak epitel-epitel sawar pada lambung.Ketika asam berdifusi ke
mukosa,dengan keadaan epitek sawar yang dihancurkan tadi maka akan terjadi
penghancuran sel mukosa.Dengan sel mukosa yang hancur ini mengakibatkan fungsi
dari mukosa tidak berfungsi yang akhirnya asam tidak dapat dikontrol sehingga terjadi
peningkatan asam hidroklorida di lambung dan ketika mengenai dinding lambung
akan menimbulkan nyeri lambung/perih karena dinding lambung mengalami inflamasi
(La,Sarif.2012)

Dalam penghancuran sel mukosa oleh asam maka mengakibatkan peningkatan


histamine sehingga meningkatkan permeabilitas terhadap protein meningkat
kemudian plasma mengalami kebocoran di intestinum maka terjadi odem dan
akhirnya plasma bocor kedalam lambung sehingga terjadi (Hematoresis dan
melena).Ketika terjadi peningkatan asam klorida akan merangsang kolinergik
sehingga potilitas (sekresi) pepsinogen meningkat,yang kemudian akan diubah
menjadi pepsin dan berakibat akan menurun fungsi sawar dan kemudian terjadi
hancurnya vena-vena kecil dan kapiler kemudian terjadi perdarahan (La,Sarif.2012)

5.Manifestasi Klinis

a) Nyeri epigastrium hebat,dan nyeri ulu hati.

b) Perdarahan

c) Hematomesis

d) Melena

e) Anoreksia

f) Mual,muntah

g) Kembung

h) Rasa asam dimulut

6. Komplikasi

7
a. Perdarahan saluran cerna

b. Ulkus

c. Perforasi

d. Kanker Lambung
(La,Sarif.2012)

7. Penatalaksanaan

1. Gastritis Akut

Gastritis akut diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk menghindari


alcohol dan makanan sampai gejala berkurang.Bila pasien mampu makan melalui
mulut,diet mengandung gizi dianjurkan.Bila gejala menetap,cairan perlu diberikan
secara parenteral.Bila perdarahan terjadi,maka penatalaksanaan adalah serupa
dengan prosedur yang dilakukan untuk hemoragi saluran gastrointestinal atas.Bila
gastritis diakibatkan oleh mencerna makanan yang sangat asam atau
alkali,pengobatan terdiri dari pengenceran dan penetralisasi agen penyebab.

a. Untuk menetralisir asam,digunakan antasida umum (mis,aluminium


hidroksida);untuk menetralisir alkali,digunakan jus lemon encer atau cuka encer.

b. Bila korosi luas atau berat,emetic dan lavase dihindari karena bahaya
perforasi.

Terapi pendukung mencakup intubasi,analgetik dan sedative,serta cairan


intravena.Endoskopi fiberoptik mungkin diperlukan.Pembedahan darurat mungkin
diperlukan.Pembedahan untuk mengangkat ganggren atau jaringan
perforasi.Gastrojejunostomi atau reseksi lambung mungkin diperlukan untuk
mengatasi obstruksi pylorus (Suddart,Brunner.2001)

8
2. Gastritis Kronis

Gastritis kronis diatasi dengan memodifikasi diet pasien,meningkatkan


istirahat,mengurangi stress dan memulai farmaterapi.H.Pylori dapat diatasi dengan
antibiotic (seperti tetrasiklin atau amoksisilin) dan garam bismuth (Pepto-Bismol).
Pasien dengan gastritis A biasanya mengalami malabsorpsi vitamin B12 yang
disebabkan oleh adanya antibody terhadap factor instrinsik (Suddart,Brunner.2001)

8. Pencegahan

Walaupun infeksi H.Pylori tidak dapat selalu dicegah,berikut beberapa saran


untuk dapat selalu dicegah,berikut beberapa saran untuk dapat mengurangi resiko
terkena gastritis :

a. Makan secara benar

Hindari makanan yang dapat mengiritasi terutama makanan yang


pedas,asam,gorengan atau berlemak.Yang sama pentingnya dengan pemilihan
jenis makanan yang tepat bagi kesehatan adalah bagaimana cara
memakannya.Makanlah dengan jumlah yang cukup pada waktunya dan
lakukan dengan santai.

b. Hindari Alkohol

Penggunaan alcohol dapat mengiritasi dan mengikis lapisan mukosa lambung


serta dapat mengakibatkan peradangan dan perdarahan.

c. Jangan merokok

Merokok mengganggu kerja lapisan lambung,membuat lambung lebih rentan


terhadap gastritis dan borok.Merokok juga dapat meningkatkan asam lambung
sehingga menunda penyembuhan lambung dan merupakan penyebab utama
terjadinya kanker lambung.

d. Lakukan olahraga secara teratur

9
Aerobik dapat meningkatkan kecepatan pernafasan dan jantung,juga dapat
menstimulasi aktifitas otot usus sehingga membantu mengeluarkan limbah
makanan dari usus secara lebih cepat.

e. Kendalikan stress

Stress meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke,menurunkan system


kekebalan tubuh dan dapat memicu terjadinya permasalahan kulit.Stress juga
dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memperlambat kecepatan
pencernaan.Karena stress bagi sebagian orang tidak dapat dihindari ,maka
kuncinya adalah dengan mengendalikannya secara efektif dengan cara diit yang
bernutrisi,istirahat yang cukup,olahraga teratur dan relaksasi yang cukup.

f. Ganti Obat penghilang nyeri

Jika memungkinkan hindari pengguanan obat anti inflamasi non steroid


(AINS),obat-obatan golongan ini akan menyebabkan terjadinya peradangan
dan akan membuat peradangan yang sudah ada menjadi lebih parah.Ganti
dengan penghilang nyeri yang mengandung Acthaninophen.

g. Ikuti Rekomendasi Dokter

Untuk mengkomsumsi makanan yang sehat,yang tidak merangsang asam


lambung naik berproduksi banyak dan dapat menyebabkan perforasi dinding
lambung sehingga mengakibatkan terjadinya perdarahan.Hindari minuman
yang mengandung alcohol,merokok,hindari penggunaan obat-obatan kera
dalam jangka waktu yang panjang.melakukan olahraga teratur.

( La,Sarif.2012)

B. Konsep Keperawatan

1. Pengkajian

10
Selama pengimpulan riwayat perawat menanyakan tentang tanda dan gejala pada
pasien.Apakah pasien mengalami nyeri uluhati,tidak dapat makan,mual atau
muntah ? Apakah gejala terjadi pada waktu kapan saja,sebelum atau sesudah
makan,setelah mencerna makanan pedas atau pengiritasi ,atau setelah mencerna
obat-obatan tertentu atau alcohol ? Apakah gejala berhubungan dengan
ansietas,stress,alergi makan atau minum terlalu banyak ,atau makan terlalu cepat?
Bagaimana hilang? Adakah riwayat penyakit lambung sebelumnya atau
pembedahan lambung ? Riwayat diet ditambah jenis diet yang baru dimakan 72
jam,akan membantu.Riwayat lengkap sangat penting dalam membantu perawat
untuk mengidentifikasi apakah kelebihan diet atau diet sembrono yang
diketahui,berhubungan dengan gejala saat ini ,apakah ada orang lain pada
lingkungan pasien memiliki gejala serupa,apakah pasien memuntahkan darah,dan
apakah elemen penyebab yang diketahui telah tertelan (Suddart,Brunner.2001).

Tanda yang diketahui selama pemeriksaan fisik mencakup nyeri tekan


abdomen ,dehidrasi (perubahan turgor kulit,membrane mukosa kering),dan bukti
adanya gangguan sistemik dapat menyebabkan gejala gastritis.Lamanya waktu
dimana gejala saat ini hilang dari metode yang digunakan oleh pasien untuk
mengatasi gejala ,serta efek-efeknya juga diidentifikasi (Suddart,Brunner.2001).

2. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri Akut/ Kronis b/d Agens Cedera Biologis

2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan tubuh b/d

Anoreksia,masukan nutrient yang tidak adekuat.

3. Gangguan pola tidur b/d Penyakit

4. Ansietas b/d penyakit

5. Kurang pengetahuan b/d Proses penyakit

11
3. Intervensi Keperawatan

Diagnose NOC NIC


Keperawatan
Nyeri Acut b/d Paint control 1605 Paint Management 1400 Pengkajian:
Setelah dilakukan
Agens Biologis
tindakan keperawatan
selama 1 x 24 jam
diharapkan masalah
nyeri akut pada pasien
dapat teratasi dengan
indicator:
1. Kaji nyeri secara komprehensif meliputi
a) 160501 Pasien
lokasi,karakteristik,onset/durasi,frekuen
mampu
si,kualitas,intensitas dan factor penyebab.
menyebutkan
2. Observasi respon nonverbal
factor prepitasi
menunjukkan ketidaknyamanan
nyeri
terutama pada pasien yang tidak mampu
berkomunikasi secara efektif Mandiri:

b) 160513 Pasien 1. Gunakan strategi komunikasi teraupetik


melaporkan untuk mengetahui nyeri dan respon
perubahan pasien terhadap nyeri.
gejala/ nyeri
2. Tentukan dampak nyeri yang dirasakan
terhadap

12
kesehatan. pasien

3. Kontrol factor lingkungan yang mampu


menimbulkan respon ketidaknyamanan
pada pasien.

4. Kurangi factor prepitasi nyeri


c) 160511 Pasien Penyuluhan
melaporkan
1. Ajarkan penggunaan teknik
pengendalian
nonpharmakogi (teknik relaksasi)
nyeri
2. Ajarkan prinsip dalam penangan nyeri
Kolaborasi:

Paint Level 1. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan


2102 lainnya untuk menentukan dan
menjalankan therapy,jika perlu. Relaxation
Setelah dilakukan
therapy 6040 Intervensi :
tindakan keperawatan
selama 1 x 24 jam
diharapkan masalah
nyeri akut pada pasien
1. Gambarkan keuntungan dan penggunaan
dapat teratasi dengan
teknik relaksasi dan type relaksasi yang akan
indicator:
digunakan.
a. 210201
2. Berikan deskripsi yang detail mengapa
Reported pain
memilih intervensi relaksasi
b.210206 Facial
3. Ketahui terlebih dahulu apa yang dibutuhkan
expression of pain
untuk relaksasi

13
c. 210208 4. Ajak pasien untuk rileks dan rasakan sensasi
yang mungkin muncul
Restlessness
5. Berikan waktu yang tidak mengganggu
karena pasien butuh istirahat

6. Gunakan relaksasi sebagai strategi untuk


memberikan medikasi nyeri

7. Evaluasi dan dokumentasi kan respon pasien


dalam therapy relaksasi

Ketidaksei Nutritional Status : Nutrition Management 7200 Intervensi:


bangan nutrisi
Food & Fluid Intake Pengkajian :
kurang dari
1008 1. Kaji apakah pasien memiliki riwayat alergi
kebutuhan
makanan
tubuh b/d Setelah dilakukan
anoreksia,mas tindakan keperawatan 2. Tentukan makanan yang disukai pasien
ukan nutrisi selama 3 x 24 jam
3. Tentukan jumlah kalori yang diperlukan
yang tidak diharapkan masalah
tubuh
adekuat ketidakseimbangan
4. Tentukan jumlah protein, zat besi ,dan
nutrisi kurang dari
vitamin yang di butuhkna oleh tubuh,jika
kebutuhan tubuh dapat
perlu
teratasi dengan
indicator: Mandiri :

a) 100801 Pasien 5. Berikan makanan tambahan ( snack) seperti


mampu memenuhi juice buah,jika perlu
kebutuhan nutrisi 6. Timbang BB pasien pada interval yang tepat
melalui oral.
7. Monitor pemasukan nutrisi dan kalori yang
b) 100803 Pasien dikomsumsi oleh tubuh
mampu memenuhi
Penyuluhan

14
kebutuhan cairan 8. Berikan informasi tentang nutrisi yang
melalui oral. dibutuhkan oleh pasien dan bagaimana cara
untuk memenuhinya.
c) Pasien mampu
mempertahankan Kolaborasi

Berat badan 9. Lakukan kolaborasi dengan petugas ahli gizi


untuk menentukan program diet yang sesuai.
Gangguan Sleep 0004 Sleep Enhancement 1850 Pengkajian:

pola tidur b/d Setelah dilakukan 1. Kaji adanya perasaan stress situsional
proses tindakan keperawatan sebelum istirahat
penuaan selama 3 x 24 jam
diharapkan masalah

15
gangguan pola tidur 2. Tentukan efek medikasi dari kepatenan pola
dapat teratasi dengan istirahat terhadap pasien.
indicator :
Mandiri:
a) 000401 Hour
1. Gambarkan pentingnya
of sleep keadekuatan istirahat/tidur

b) 000402 2. Monitor kepatenan itirahat/tidur dan durasi


Observerse tidur pasien.
hours of sleep
3. Promosikan waktu yang dibutuhkanpasien
c) 000405 Sleep untuk beristirahat
efficiency 4. Persiapkan lingkungan yang nyaman untuk
mendukung pola istirahat

5. Persiapkan kondisi yang


nyaman,mis:masase,posisi dan sentuhan
yang efektif untuk mendukung pola tidur
Penyuluhan:

1. Instruksikan pasien untuk memenuhi


kebutuhan nutrisi untuk mendukung pola
tidur.

2. Diskusikan dengan pasien/keluarga tentang


penggunaan teknik tidur Kolaborasi:
Rest 0003
1. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya
Setelah dilakukan dalam pemberian therapy. Music Therapy
tindakan keperawatan 4400 Intervensi :
selama 3 x 24 jam
1. Jelaskan perubahan spesifik dalam kebiasaan
diharapkan masalah
dan/psikologi yang diinginkan
gangguan pola tidur
(mis: relaksasi,stimuli,konsentrasi dan
reduksi nyeri

16
dapat teratasi dengan 2. Tentukan seberapa penting music bagi
indicator : individu tertentu

a. 000303 Rest 3. Identifikasi jenis music yang


quality disukai individu

b. 000308 4. Banrtu pasien untuk memberikan posisi yang


Emotionally rested menyenangkan

c. 000301 Amount of 5. Berikan batasan stimuli (mis:


rest cahaya,suara,pengunjung,penelpon) saat
pasien mendengar music favoritnya

6. Gunakan headphone,sesuai indikasi

7. Pastika volume adekuat dan nyaman pada


pasien.

8. Evaluasi respon pasien.


Ansietas b/d Kontrol ansietas diri Mengurangi ansietas (5820) Pengkajian
factor afektif (1402) :

Setelah 1. Kaji hal apa saja yang dapat menimbulkan


dilakukan ketakutan klien
tindakan keperawatan
2. Kaji faktor verbal dan non verbal kecemasan
selama 3 x 24jam
pasien
diharapkan kecemasan
Mandiri :
teratasi dengan
kriteria hasil : 3. Bantu pasien untuk beradaptasi dengan
keadaannya
1. Monitor ointensitas
dari ansietas 4. Dengarkan keluhan pasien

2. Menganjurkan 5. Ajarkan pasien untuk menggunakan teknik


istirahat yang relaksasi
adekuat Respon
Penyuluhan :
control ansietas

17
6. Anjurkan keluarga utuk selalu berada di dekat
pasiesn

Kolaborasi :

7. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian


therapy jika diperlukan.
Defisiensi Cognition (0900) Cognitive stimulation (4720) Pengkajian
pengetahuan :
Setelah
b/d
dilakukan 1. orientasi klien terhadap waktu tempat
Keterbatasan tindakan keperawatan dan orang
kognitif selama 3 x 24jam
2. persiapkan planning stimulasi sensory
diharapkan kecemasan
3. sediakan tempat ataupun objek familiar dan
teratasi dengan
gambarkan lingkungan pasien Mandiri :
kriteria hasil :
4. merangsang memory dengan
a. (090005) orientassi
cara memberikan pengulangan setelah
pengetahuan
menyatakan sesuatu
b. (090015)
5. Coba berbincang bincang pada pasien
komunikasi yang
6. Gunakan memory langsung : ceklist, jadwal
tepat sesuai usia
dan notes kecil.
c. (090006) memory
7. Minta pasien mengulangi informasi
langsung
8. Gunakan komunikasi perbal dan tuliskan
intruksi

9. Gunakan tv, radio, music sebagai bagian


dalam program planning stimuli Penyuluhan:

10. Berkonsultasi dengan keluarga untuk

18
menetapkan kognitif pada pasien

11. berikan waktu atau periode untuk


istirahat

12. Gunakan sentuhan teraupetik

BAB III

PEMBAHASAN

19
A.Pengkajian

Secara teori dan lapangan ditemukan perbedaan antara lain :

a.Pengkajian

Menurut teori ditemukan dalam pengkajian ialah selama pengumpulan


riwayat ditemukan nyeri uluhati, tidak dapat makan,mual atau muntah dan
gejala berhubungan dengan ansietas,stress, alergi makan atau minum terlalu
banyak, atau makan terlalu cepat dan pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri
tekan abdomen ,dehidrasi (perubahan turgor kulit, membrane mukosa kering).
Tetapi pada kasus nyata hanya ditemukan nyeri pada abdomen,mual,dan
muntah pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan abdomen.

b. Etiologi

Menurut teori penyebab gastritis ialah Inflamsi bakteri H.pylori,Stress Akut

Pemakaian Obat AINS dalam jangka waktu yang panjang dan penyakit kronis
tetapi pada kasus nyata penyebab gastritis pada klien ialah Proses degenerative
dan sering terlambat makan c. Manifestasi

Pada konsep teori manifestasi gastritis ialah :Nyeri epigastrium hebat,nyeri ulu
hati,Perdarahan,Hematomesis,Melena,Anoreksia,Mual,muntah,Kembung Dan
Rasa asam dimulut.Tetapi pada kasus nyata yang ditemukan ialah : Nyeri
epigastrium dan nyeri ulu hati,Mual,muntah,Kembung dan Rasa asam dimulut.

B. Diagnosa

20
Pada konsep teori diagnose dari gastritis adalah : Nyeri Akut/ Kronis
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan tubuh, Gangguan pola Tidur,
Ansietas, dan Kurang pengetahuan.Tetapi pada kasus didapatkan diagnose klien
ialag gangguan pola tidur,dan kesiapan manajemen pemeliharaan kesehatan.

C. .Intervensi Keperawatan

Pada konsep teoritis intervensi yang diberikan tergolong sangat banyak


dikarenakan belum terdapat kasus yang akan disesuaikan dengan diagnose dan
kebutuhan rencana tindakan pasien,Sedangkan pada kasus dibutuhkan pemilihan
intervensi yang mungkin dapat dilakukan terhadap klien sesuai dengan kondisi
dan tujuan yang hendak dicapai.

BAB IV

PENUTUP

21
A. Kesimpulan

Gastritis (inflamasi mukosa lambung) sering timbul akibat diet yang


sembrono.Individu ini makan terlalu banyak atau terlalu cepat atau makan
makanan yang terlalu berbumbu,makanan yang mengandung mikroorganisme
(H.pylori) penyebab penyakit.Penyebab lain dari gastritis ini mencakup komsumsi
alcohol,aspirin,refluks empedu atau terapi radiasi (Suddrath,Brunner.2001).

Dalam melakukan pengkajian terhadap pasien dibutuhkan seluruh data


yang mendukung dalam penegakan diagnose sehingga kira mampu untuk
mencapai suatu tujuan yang hendak ditetapkan .Setelah itu kita mampu untuk
menetapkan suatu masalah keperawatan.Setelah penentuan diagnose kita dituntut
untuk dapat menyusun suatu rencana keperawatan sehingga mampu untuk
menetapkan tujuan yang hendak dicapai dalam proses keperawatan tersebut yang
nantinya akan kita implementasikan terhadap klien.Setelah serangkaian proses
diatas kita juga dituntut untuk dapat mengevaluasi hasil pekerjaan yang kita
lakukan.

Daftar Pustaka

Herdman,Heather.2012.Nanda Internasional Diagnosis Keperawatan defenisi dan

22
Klasifikasi 2012-2014.Jakarta : EGC
Moorhead,Sue. 2008.Nursing Outcomes Classification.St.Louis: Mosby
Mc,Joanne.2008.Nursing Intervention Classification.St.Louis : Mosby
Brunner,Suddarth.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Medah,Volume 2.Jakarta :
EGC

Saferi,Andra.2013. Keperawatan Medikal Bedah (Keperawatan Dewasa).Yogjakarta:


Nuha Medika
La,Sarif.2012. Asuhan Keperawatan Gerontik.Yogjakarta: Nuha Medika Sabtu,08
november:20:45

23

Anda mungkin juga menyukai