PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
1
total untuk segala umur pada tahun 1988 adalah 16 kasus per 1000. Insidens
meningkat berdasarkan umur, puncaknya pada 29, 2 kasus per 1000 pada kelompok
umur 45-64. Insidens sepanjang usia untuk penyakit maag adalah sekitar 10%.
Sementara itu di Jepang, seperti dikutip Majalah Look Japan, setiap 4 – 5 orang di
bawah usia 30-an sudah terinfeksi bakteri ini walaupun tampak sehat. Orang yang
terinfeksi di atas usia 50 tahun bahkan sampai 50%.Di negara berkembang yang
tingkat ekonominya lebih rendah, terjadi infeksi pada 80 % penduduk setelah usia 30
tahun.Dari survey yang dilakukan pada masyarakat jakarta pada tahun 2007 yang
melibatkan 1.645 responden mendapatkan bahwa pasien dengan masalah gastritis ini
mencapai 60% artinya masalah gastritis ini memang ada dimasyarakat dan tentunya
harus menjadi perhatian kita semua.
B.Tujuan Penulisan
1.Tujuan Umum
2
Gastrointestinal : Gastritis.
2. Tujuan Khusus
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. KONSEP TEORI
1. Pengertian
Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung
(Suyono.2001 dalam Saferi,Andra.2013).
2. Etiologi
Bentuk terberat dari gastritis akut disebabkan oleh mencerna asam atau alkali
kuat,yang dapat menyebabkan mukosa menjadi ganggren atau perforasi.Pembentukan
jaringan parut dapat terjadi,yang mengakibatkan obstruksi pylorus.Gastritis juga
4
merupakan tanda pertama dari infeksi sistemik akut.Gastritis kronis biasanya
disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter Pylori (Suddrath,Brunner.2001).
Adapun beberapa etiologi yang dapat menimbulkan gastritis antara lain ialah :
b.Stress Akut
d.Penyakit Kronis
(La,Sarif .2012)
3. Klasifikasi
a. Gastritis Akut
Gastritis akut adalah proses peradangan jangka pendek dengan konsumsi agen
kimia atau makanan yang mengganggu dan merusak mukosa gaster,biasanya
disebabkan oleh bumbu ,rempah-rempah, alcohol, obat-obatan, radiasi
,kemoterapi,dan mikroorganisme infektif (La,Sarif).
b. Gastritis Kronis
5
Gastritis ini dibgagi menjadi dua tipe yaitu tipe A dan B.Gastritis tipe A
mampu menghasilkan imun sendiri,tipe ini dikaitkan dengan atropi dari kelenjar
lambung dan penurunan mukosa.Penurunan pada sekresi gastric mempengaruhi
produksi antibody.Anemia pernisiosa berkembang dengan proses ini.Gastritis tipe
B lebih lazim,akan tetapi tipe ini dikaitkan dengan infeksi bakteri Helicobacter
Pylori yang menimbulkan ulkus pada dinding lambung (La,Sarif.2012).
4.Patofisiologi
Lambung adalah sebuah kantong otot yang kosong,terletak dibagian kiri atas perut
tepat dibawah tulang iga.Lambung orang dewasa memiliki panjang berkisar 10
inci.Bila lambung dalam keadaan kosong,maka ia akan melipat seperti sebuah
akordion.Ketika lambung mulai terisi dan mengembang,lipatan-lipatan tersebut secara
bertahap terbuka.Lambung memproses dan menyimpan makanan secara bertahap
melepaskannya ke dalam usus kecil.Ketika makanan masuk ke dalam esophagus dan
lambung (esophageal Sphinter) akan membuka dan membiarkan makanan masuk
melewati lambung.Setelah makanan masuk ke lambung,sphinter menutup
kembali.Dinding lambung terdiri dari lapisan otot yang kuat.Ketika mkanan berada di
lambung,dinding lambung akan mulai menghancurkan makanan tersebut.pada saat
yang sama kelenjar-kelenjar yang berada di mukosa pada dinding lambung mulai
mengeluarkan cairan lambung termasuk enzim-enzim dan asam lambung untuk lebih
menghancurkan makanan tersebut (La,Sarif.2012).
Suatu komponen cairan lambung adalah asam,asam ini sangat korosif sehingga
pakubesipun dapat larut dalam cairan ini.Dinding lambung dilindungi oleh
mukosamukosa bikarbonat (sebuah lapisan penyangga yang mengeluarkan ion
bikarbonat secara regular sehingga menyeimbangkan keasaman dalam lambung)
sehingga terhindar dari sifr korosif hidroklorida.Fungsi dari lapisan pelindung
lambung ini adalah agar cairan asam dalam lambung tidak merusak dinding
lambung.Adapun terjadi nya proses gastritis yang biasanya terkena oleh bakteri,obat-
6
obatan anti nyeri yang berlebihan,infeksi bakteri/virus makan keseluruhan factor
diatas akan merusak epitel-epitel sawar pada lambung.Ketika asam berdifusi ke
mukosa,dengan keadaan epitek sawar yang dihancurkan tadi maka akan terjadi
penghancuran sel mukosa.Dengan sel mukosa yang hancur ini mengakibatkan fungsi
dari mukosa tidak berfungsi yang akhirnya asam tidak dapat dikontrol sehingga terjadi
peningkatan asam hidroklorida di lambung dan ketika mengenai dinding lambung
akan menimbulkan nyeri lambung/perih karena dinding lambung mengalami inflamasi
(La,Sarif.2012)
5.Manifestasi Klinis
b) Perdarahan
c) Hematomesis
d) Melena
e) Anoreksia
f) Mual,muntah
g) Kembung
6. Komplikasi
7
a. Perdarahan saluran cerna
b. Ulkus
c. Perforasi
d. Kanker Lambung
(La,Sarif.2012)
7. Penatalaksanaan
1. Gastritis Akut
b. Bila korosi luas atau berat,emetic dan lavase dihindari karena bahaya
perforasi.
8
2. Gastritis Kronis
8. Pencegahan
b. Hindari Alkohol
c. Jangan merokok
9
Aerobik dapat meningkatkan kecepatan pernafasan dan jantung,juga dapat
menstimulasi aktifitas otot usus sehingga membantu mengeluarkan limbah
makanan dari usus secara lebih cepat.
e. Kendalikan stress
( La,Sarif.2012)
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
10
Selama pengimpulan riwayat perawat menanyakan tentang tanda dan gejala pada
pasien.Apakah pasien mengalami nyeri uluhati,tidak dapat makan,mual atau
muntah ? Apakah gejala terjadi pada waktu kapan saja,sebelum atau sesudah
makan,setelah mencerna makanan pedas atau pengiritasi ,atau setelah mencerna
obat-obatan tertentu atau alcohol ? Apakah gejala berhubungan dengan
ansietas,stress,alergi makan atau minum terlalu banyak ,atau makan terlalu cepat?
Bagaimana hilang? Adakah riwayat penyakit lambung sebelumnya atau
pembedahan lambung ? Riwayat diet ditambah jenis diet yang baru dimakan 72
jam,akan membantu.Riwayat lengkap sangat penting dalam membantu perawat
untuk mengidentifikasi apakah kelebihan diet atau diet sembrono yang
diketahui,berhubungan dengan gejala saat ini ,apakah ada orang lain pada
lingkungan pasien memiliki gejala serupa,apakah pasien memuntahkan darah,dan
apakah elemen penyebab yang diketahui telah tertelan (Suddart,Brunner.2001).
2. Diagnosa Keperawatan
11
3. Intervensi Keperawatan
12
kesehatan. pasien
13
c. 210208 4. Ajak pasien untuk rileks dan rasakan sensasi
yang mungkin muncul
Restlessness
5. Berikan waktu yang tidak mengganggu
karena pasien butuh istirahat
14
kebutuhan cairan 8. Berikan informasi tentang nutrisi yang
melalui oral. dibutuhkan oleh pasien dan bagaimana cara
untuk memenuhinya.
c) Pasien mampu
mempertahankan Kolaborasi
pola tidur b/d Setelah dilakukan 1. Kaji adanya perasaan stress situsional
proses tindakan keperawatan sebelum istirahat
penuaan selama 3 x 24 jam
diharapkan masalah
15
gangguan pola tidur 2. Tentukan efek medikasi dari kepatenan pola
dapat teratasi dengan istirahat terhadap pasien.
indicator :
Mandiri:
a) 000401 Hour
1. Gambarkan pentingnya
of sleep keadekuatan istirahat/tidur
16
dapat teratasi dengan 2. Tentukan seberapa penting music bagi
indicator : individu tertentu
17
6. Anjurkan keluarga utuk selalu berada di dekat
pasiesn
Kolaborasi :
18
menetapkan kognitif pada pasien
BAB III
PEMBAHASAN
19
A.Pengkajian
a.Pengkajian
b. Etiologi
Pemakaian Obat AINS dalam jangka waktu yang panjang dan penyakit kronis
tetapi pada kasus nyata penyebab gastritis pada klien ialah Proses degenerative
dan sering terlambat makan c. Manifestasi
Pada konsep teori manifestasi gastritis ialah :Nyeri epigastrium hebat,nyeri ulu
hati,Perdarahan,Hematomesis,Melena,Anoreksia,Mual,muntah,Kembung Dan
Rasa asam dimulut.Tetapi pada kasus nyata yang ditemukan ialah : Nyeri
epigastrium dan nyeri ulu hati,Mual,muntah,Kembung dan Rasa asam dimulut.
B. Diagnosa
20
Pada konsep teori diagnose dari gastritis adalah : Nyeri Akut/ Kronis
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan tubuh, Gangguan pola Tidur,
Ansietas, dan Kurang pengetahuan.Tetapi pada kasus didapatkan diagnose klien
ialag gangguan pola tidur,dan kesiapan manajemen pemeliharaan kesehatan.
C. .Intervensi Keperawatan
BAB IV
PENUTUP
21
A. Kesimpulan
Daftar Pustaka
22
Klasifikasi 2012-2014.Jakarta : EGC
Moorhead,Sue. 2008.Nursing Outcomes Classification.St.Louis: Mosby
Mc,Joanne.2008.Nursing Intervention Classification.St.Louis : Mosby
Brunner,Suddarth.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Medah,Volume 2.Jakarta :
EGC
23