TINJAUAN PUSTAKA
&Suddarth, 2015).
1
2
dan asam empedu yang juga disebabkan oleh diet yang tidak
(Mansjoer, 2009)
3
2009).
4
dibagi menjadi :
3. Gastritis tipe AB
yang fungsional ini lebih besar dari sakit maag yang organik yaitu
2.1.3. Etiologi
lain:
3. Bahaya merokok
4. Stres berat
dilambungnya.
5. Kurang istirahat
7
9. Trauma mekanik
2.1.4. Patofisiologi
Ketika mukosa barier ini rusak maka timbul gastritis. Setelah barier
Gastritis
9
10
parah ketika sedang makan, disusul dengan nyeri ulu hati, mual dan
keringat dingin. Selain itu perut akan terasa nyeri, pedih (kembung
dan sesak) di bagian atas perut (ulu hati), merasa lambung sangat
penuh ketika sehabis makan, sering sendawa bila keadaan lapar, sulit
bahkan asimtomatis.
11
menurun karena sebagian besar telah di isi oleh mucus dan cairan
Zollinger – Ellison.
2.1.7. Penatalaksanaan
2.2.1. Pengkajian
2.2.1.2.Keluhan Utama
leher.
usus normal).
sebagai berikut :
2. Nyeri akut.
3. Hipertermi.
2.2.3. Perencanaan
sebagai berikut :
ahli gizi)
8. Ajarkan pasien
bagaimana membuat
catatan makanan
harian.
9. Monitor jumlah nutrisi
dan kandungan kalori
10. Berikan informasi
tentang kebutuhan
nutrisi
11. Kaji kemampuan
pasien untuk
mendapatkan nutrisi
(Potter&Perry, 2010).
gastritis adalah:
menyerap keringat.
2.2.5. Evaluasi
sebelumnya.