Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PORTOFOLIO KASUS KELOLAAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GASTRITIS

KELOMPOK W

OLEH
YOLANDA PUTRI ABDARI, S.Kep
NIM: 1941312056

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
A. Tinjauan Teoritis Gangguan Sistem pada Pasien Gastritis
1. Definisi
Gastritis berasal dari kata Gaster yang artinya lambung dan itis yang
berarti inflamasi/peradangan. Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan
mukosa dan sub mukosa lambung, yang berkembang bila mekanisme
protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan lain. Secara
hispatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel (Sukarmin,
2012). Gastritis adalah suatu radang akut pada lambung yang umum
disebabkan karena bakteri, virus, protozoa dan parasite serta bahan kimia
paparan zat beracun dan respon alergi (DiGiulio dkk, 2014).
2. Etiologi
Menurut Tussakinah, 2017 penyebab dari gastritis yaitu:
a. Gastritis Akut
Penyebab penyakit ini antara lain :
1) Obat-obatan seperti aspirin, obat anti inflamasi non steroid (AINS)
2) Alkohol
Alkohol dapat mengiritasi (merangsang) dan mengikis
permukaan lambung sehingga asam lambung dengan mudah akan
mengikis permukaan lambung dan terjadi gastritis akut.
3) Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung : trauma, luka bakar,
sepsis
Secara makroskopis terdapat lesi erosi mukosa dengan lokasi
berbeda jika ditemukan pada korpus dan fundus, biasanya disebabkan
oleh stres, jika disebabkan karena obat-obatan AINS, terutama
ditemukan didaerah antrum, namun dapat juga menyeluruh sedangkan
secara mikroskopik, terdapat erosi yang meregenerasi epitel dan
ditemukan reaksi sel inflamasi neutrofil yang minimal.
4) Stres
Keadaan stres yang disebabkan karena pembedahan,
luka(trauma), terbakar, ataupun infeksi penyakit tertentu dapat
menyebabkab gastritis akut.
5) Penggunaan Kokain
Kokain dapat merusak lambung dan perdarahan gastritis.
b. Gastritis Kronik
Penyebab penyakit ini yaitu :
1) Terinfeksi Helicobacter Pylori
Sebagian besar populasi didunia terinfeksi oleh bakteri
Helicobacter Pylori yang hidup dalam lapisan mukosa yang melapisi
dinding lambung. Walaupun tidak sepenuhnya di mengerti bagaimana
bakteri tersebut dapat ditularkan, namun diperkirakan penularan
tersebut terjadi melalui jalur oral atau akibat memakan makanan atau
minuman yang terkontaminasi oleh bakteri ini.
2) Atrofi Tunika Mukosa
3) Kelainan Autoimune
Autoimune atrophic gastritis terjadi ketika sistem kekebalan
tubuh menyerah sel-sel sehat yang berada dalam dinding lambung.
Hal ini mengakibatkan peradangan dan secara bertahap menipiskan
dinding lambung, menghancurkan kelenjar- kelenjar penghasil asam
lambung dan mengganggu produksi faktor intrinsik (yaitu sebuah zat
yang membantu tubuh mengabsorbsi vitamin B12).
3. Manifestasi Klinis
Menurut Sukarmin (2012) manifestasi klinik yang muncul berbeda
sesuai dengan jenis gastritis. Gejala klinis tersebut antara lain :
a. Gastritis akut
1) Gastritis akut sangat bervariasi, mulai dari yang sangat ringan sampai
berat dan dapat menimbulkan kematian. Penyebab kematian yang
sangat penting adalah adanya perdarahan pada gaster. Gelaja yang
tersebut adalah : Hematemesis dan melena yang dapat berlangsung
sangat hebat sampai terjadi renjatan karena kehilangan darah.
2) Nyeri pada ulu hati, Mual-mual dan muntah, Perdarahan saluran
cerna.
3) Bermanifestasi sebagai darah samar pada tinja dan secara fisis akan
dijumpai tanda-tanda anemia defisiensi dengan etiologi yang tidak
jelas.
4) Gejala hemodinamik seperti hipotensi, pucat, keringan dingin,
takikardia sampai gangguan kesadaran.
b. Gastritis Kronis
1) Gejalanya bervariasi antara satu orang dengan yang lain.
2) Perasaan penuh, anoreksia.
Perasaan cepat penuh diakibatkan sekresi yang berlebihan pada
lambung ketika ada makanan yang masuk. Sehingga kapasitas
makanan jadi menurun karena sebagian besar telah diisi oleh mukus
dan cairan hasil sekresi.
3) Distres epigastrik yang tidak nyata.
Distres epigastrik yang tidak nyata sering berkaitan dengan
perasaan gaster seperti penuh padahal kalau dilakukan pengecekan
detail lambung tidak mengalami peningkatan intralumennya. Respons
ini terkait dengan adaptasi psikologi yang berlangsunglama, jadi
penderita seolah-oleh terbawa emosi lambungnya terasa penuh.
4) Cepat kenyang, Lambung terasa penuh.

4. Pemeriksaan Penunjang dan Diagnostik


Pemeriksaan diagnostik yang dilakukan untuk gastritis menurut Misnadiarly
(2009) adalah sebagai berikut :
a. Endoskopi gastrointestinal bagian atas
Pemeriksaan yang dipilih untuk pemeriksaan adalah endoskopi yaitu
memasukkan alat melalui mulut sampai kelambung untuk melihat
kerusakan lambung dan mengecek ada atau tidaknya inflamasi.
Selanjutnya melakukan biopsi mengambil sampel untuk ditest.
b. Test darah
Test darah dilakukan untuk mengecek sel darah merah pasien, apakah
menderita anemia. Anemia sebagai sebab dari adanya perdarahan pada
lambung.
c. Test stool
Test ini untuk mengecek apakah ada darah pada tinja juga dapat untuk
mengecek keberadaan H. Pylori pada saluran pencernan.

5. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan


Terapi gastritis sangat bergantung pada penyebab spesifiknya dan mungkin
memerlukan perubahan dalam gaya hidup, pengobatan atau dalam kasus yang
jarang pembedahan dalam mengobatinya (Ode, 2012).
a. Pengaturan diet yaitu pemberian makanan lunak dengan jumlah sedikit
tapi sering.
b. Makanan yang perlu dihindari adalah yang merangsang dan berlemak
seperti sambal, bumbu dapur dan gorengan
c. Kedisiplinan dalam pemenuhan jam-jam makan juga sangat membantu
pasien dengan gastritis.
d. Latih untuk manajemen stress, sebab stress dapat mempengaruhi sekresi
asam lambung melalui nervus vagus (Sukarmin,2012)

6. Komplikasi
a. Gastritis akut
Komplikasi yang dapat terjadi pada gastritis akut seperti perdarahan.
Perdarahan dapat menjadi komplikasi gastritis khususnya ketika mukosa
lambung menjadi gundul atau terkikis. Perdarahan adalah umum pada
klien yang mengkonsumsi alkohol, aspirin, atau NSAID (Black, 2014).
b. Gastritis kronisKomplikasi yang timbul pada gastritis kronis adalah
anemia pernisiosa, dan kanker lambung. Komplikasi lain yang mungkin
dari gastritis kronis atrofi adalah hilangnya kemampuan lambung untuk
mengeluarkan faktor instrinsik, mengakibatkan malabsorbsi B12 yang
dipastikan dengan tes schelling. Kanker lambung mungkin dicurigai pada
klien yang gastritisnya tidak sembuh dengan terapi (Black, 2014).
7. WOC
B. Landasan Teoritis Asuhan Keperawatan pada Pasien Gastritis
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data Awal
Meliputi nama,tempat tanggal lahir, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis
kelamin (kebanyakan terjadi pada laki-laki), pendidikan, alamat, pekerjaan, agama,
suku bangsa, dan status perkawinan.
b. Pengumpulan Data dasar
1) Keadaan Umum
Penyakit ini biasanya ditandai dengan keluhan nyeri pada epigastrium yang
diakibatkan oleh iritasi mukosa lambung yang merangsang nociseptor nyeri
pada lapisan otot lambung pada bagian pleksus saraf mienterikus
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya pada pada tahap awal, klien tidak menunjukkan gejala-gejala selain
kehilangan nafsu makan dan kehilangan berat badan. Tetapi ketika sudah pada
keadaan lanjutnya klien biasanya akan mengeluhkan rasa pedih atau kembung
di ulu hati, mual dan muntah serta rasa perih atau sakit seperti rasa terbakar
pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau buruk ketika makan.
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
Biasanya klien dengan gastritis memiliki riwayat penggunaan obat tertentu
seperti aspilet aspirin yang dikonsumsi adalam jangka panjang (>3 Bulan)
merupakan factor predisposisi terjadinya gastritis. Biasanya juga ditemukan
pada klien dengan riwayat alkoholik, pola makan tidak teratur, makan makanan
yang merangsang pengikisan asam lambung seperti pedas, asam.
4) Pengkajian Pola Aktifitas Sehari-hari
Pola kebutuhan yang sangat menonjol mengalami gangguan adalah
a) Pola Aktifitas dan Istirahat
Klien pada umumnya mengalami kelemahan dan kelelahan akibat
kurangnya istirahat (Ode, 2012). Kelemahan dan kelelahan merupakan
akibat dari pola aktifitas dan istirahat klien yang terganggu akibat rasa nyeri
yang ditimbulkan oleh penyakit yang menyebabkan ketidaknyamanan pada
klien. Kondisi keidaknyamanan penderita diekspresikan juga ketegangan
mimic muka selama ketidaknyamanan. Dan klien biasanya lebih cendrung
untuk malas beraktifitas dan banyak tiduran akibat kelemahan tersebut
(Sukarmin, 2012).
b) Pola Nutrisi dan Metabolisme
Peningkatan asam lambung pada penderita gastritis akan menurunkan nafsu
makan. Penurunan nafsu makan tersebut dapat mengurangi jumlah nutrisi
yang masuk dan pada akhirnya penderita mengalami penurunan berat badan.
Pada penderita juga sering ditemukan tidak toleran terhadap makanan,
muntah sampai juga mengalami turgor kulit memburuk.
c) Pola Eliminasi
Biasanya akan ditemukan klien mengalami kondisi feses yang tidak seperti
biasanya seperti, karakter feses diare, terdapat darah dalam feses bewarna
kecoklatan atau kadang-kadang merah cerah, konstipasi pun dapat terjadi.
Dan untuk urin biasanya akan ditemukan pengeluaran urin menurun dan
urin menjadi lebih pekat.
5) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
Kemungkinan lemah akibat penurunan oksigen jaringan, cairan tubuh dan
nutrisi. Tingkat kesadaran mungkin masih composmentis sampai apatis
kalau disertai penurunan perfusi dan elektrolit (Sukarmin, 2012).
b) Kondisi Fisik
1) Mata
Kemungkinan kelihatan cekung (akibat penurunan cairan tubuh), anemis
(penurunan oksigen jaringan, anemia pernisiosa, anemia defisiensi besi)
2) Mulut
Kemunkinan mukosa mulut kering (penurunan cairan intrasel mukosa),
bibir pecah-pecah, bau mulut tidak sedap (penurunan hidarasi bibir dan
personal hygiene).
3) Pernapasan
Respiratory rate antara 20-30 x per menit, mungkin irama cepat akibat
pembesaran gaster yang menghambat pengembangan paru. Suara paru
vesikuler.
4) Kardiovaskuler
Kemungkinan terjadi peningkatan denyut jantung, nadi teraba lemah
(takikardia akibat hypovolemia dan penurunan oksigen tubuh),
penyempitan pembuluh perifier, capillary refill > 2 menit (penumpukan
CO2 pada vaskuler)
5) Genitourinaria
Penurunan produksi urine, kuran dari 500ml/hari sebagai kategori
oliguria (akibat penurunan GFR ginjal) pada gastritis erosif.
6) Ekstremitas
Penurunan massa otot ekstremitas atas dan bawah, lingkar lengan otot
bisep dan trisep <10cm. Kulit menurun keelastisannya, terlihat kering
6) Data Penunjang
Menurut Ode (2012) jenis pemeriksaan diagnostik yang akan dibutuhkan
datanya pada klien dengan gastritis adalah sebagai berikut :
a) EGD
b) Minum barium dengan foto rontgen
c) Analisa gaster
d) Angiografi
e) Tes feses akan aktif
f) HB/HT : biasanya akan ditemukan penurunan HB
g) Jumlah darah lengkap
h) BUN
i) Kreatinin
j) Ammonia
k) Profil Koagulasi
l) GDA
m) Natrium
n) Kalium
o) Endoskopi

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang akan muncul menurut NANDA 2018-2020 adalah sebagai
berikut :
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologi (perlukaan mukosa gaster
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
masukan makanan tidak adekuat dan rangangan muntah
c. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah, haematemesis,
melena
d. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan
e. Kurang pengetahuan tentang penyakit, pengobatan dan perawatan berhubungan
dengan kurang terpaparnya informasi

3. NOC-NIC

Diagnosa
No NOC NIC
Keperawatan
1 Nyeri akut NOC : Manajemen nyeri
Definisi: Pain Level a) Lakukan pengkajian nyeri
Pengalaman Indikator: secara komprehensif
sensori dan a) Melaporkan nyeri termasuk lokasi,
emosional b) Durasi nyeri karakteristik, durasi,
yang tidak c) Menunjukkan lokasi frekuensi, kualitas dan faktor
menyenangka nyeri presipitasi
n berkaitan d) Meringis b) Observasi reaksi non verbal
dengan e) Ekspresi wajah nyeri dari ketidaknyamanan
kerusakan kegelisahan c) Gunakan teknik komunikasi
jaringan actual f) Fokus menyempit terapeutik untuk mengetahui
atau potensial, g) Ketegangan otot pengalaman nyeri pasien
atau yang h) Kehilangan selera makan d) Kaji kultur yang
digambarkan i) Mual mempengaruhi respon nyeri
sebagai j) Intoleransi makanan e) Evaluasi pengalaman nyeri
kerusakan, masa lampau
awitan yang Pain Control f) Evaluasi bersama pasien dan
tiba- tiba atau Indikator : tim kesehatan lain tentang
lambat dengan a) Mengakui timbulnya ketidakefektifan kontrol nyeri
intensitas nyeri masa lampau
ringan hingga b) Menjelaskan faktor g) Bantu pasien dan keluarga
berat dengan penyebab untuk mencari dan
berakhirnya c) Menggunakan buku menemukan dukungan
dapat harian untuk memantau h) Kontrol lingkungan yang
diantisipasi gejala dari waktu ke dapat mempengaruhi nyeri
atau waktu seperti suhu ruangan,
diprediksi, d) Menggunakan tindakan pencahayaan dan kebisingan
dengan pencegahan i) Kurangi faktor presipitasi
durasi kurang menggunakan non nyeri
dari 3 bulan analgesik ukuran lega j) Pilih dan lakukan
menggunakan analgesik penanganan nyeri
Batasan seperti yang dianjurkan (farmakologi,non
Karakteristik: e) Laporan nyeri farmakologi dan inter
- Perubahan selera dikendalikan personal)
makan k) Kaji tipe dan sumber nyeri
- Prilaku distraksi Comfort Level untuk menentukan intervensi
- Prilaku ekspresif Indikator : l) Ajarkan teknik non
- Ekspresi wajah a) Reaksi obat farmakologis
nyeri b) Otonomi pribadi m) Berikan analgetik untuk
- Sikap tubuh c) Relokasi adaptasi mengurangi nyeri
meindungi d) Lingkungan yang aman n) Evaluasi keefektifan kontrol
- Dilatasi pupil nyeri
- Keluhan tentang o) Tingkatkan istirahat
intensitas p) Kolaborasikan dengan dokter
menggunakan jika ada keluhan dan tindakan
skala nyeri nyeri tidak berhasil
q) Monitor penerimaan pasien
Faktor yang tentang manajemen nyeri
berhubungan
- Agen cidera Analgesic administration
biologis, a) Tentukan lokasi,
- Agen cidera karakteristik,kualitas,dan
kimiawi derajat nyeri sebelum
- Agen cidera fisik pemberian obat
b) Cek instruksi dokter tentang
jenis obat,dosis,dan frekuensi
c) Cek riwayat alergi
d) Pilih analgesik yang
diperlukan atau kombinasi
dari analgesik ketika
pemberian lebih dari satu
e) Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya
nyeri
f) Tentukan analgesic pilihan,
rute pemberian,dan dosis
optimal
g) Pilih rute pemberian secara
IV,IM untuk pengobatan
nyeri secara teratur
h) Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
anlgesik pertama kali
i) Berikan analgesik tepat
waktu terutama saat nyeri
hebat
j) Evaluasi efektifitas
analgesic,tanda dan gejala
(efek samping)
2 Ketidakseimbangan NOC: NIC:
Nutrisi Kurang Dari Nutritional status : food Nutrition Management
Kebutuhan Tubuh and fluid intake a) Kaji adanya alergi makanan
Defenisi : asupan b) Kolaborasi dengan ahli gizi
nutrisi tidak cukup Kriteria Hasil: untuk menentukan jumlah
untuk memenuhi a) Adanya peningkatan kalori dan nutrisi yang
kebutuhan metabolic berat badan sesuai dibutuhkan pasien
dengan tujuan c) Anjurkan pasien untuk
Batasan b) Berat badan ideal sesuai meningkatkan intake fe
Karakteristik: dengan tinggi badan d) Berikan informasi tentang
a) Berat badan 20% c) Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
atau lebih dibawah kebutuhan nutrisi
rentang berat badan d) Tidak ada tanda-tanda Nutrition Monitoring
ideal malnutrisi a) Monitor adanya penurunan
b) Bising usus Tidak terjadi penurunan berat badan
hiperaktif berat badan yang berarti b) Monitor lingkungan selama
c) Kelemahan otot makan
untuk mengunyah c) Monitor kulit kering dan
d) Kelemahan otot perubahan pigmentasi
untuk menelan d) Monitor kekeringan, rambut
e) Kehilangan rambut kusam, dan mudah patah
berlebihan e) Monitor mual muntah
f) Membran mukosa f) Monitor kadar albumin, total
pucat protein, Hb, Ht
g) Ketidakmampuan g) Catat adanya edema,
memakan makanan hiperemik, hipertonik, papilla
h) Nyeri abdomen lidah dan cavitas oral

Faktor yang
Berhubungan:
a) Faktor biologis
b) Ketidakmampuan
mencerna makanan
c) Kurang asupan
makanan
3 Resiko kekurangan Keseimbangan cairan Monitor cairan
volume cairan a) Tekanan darah a) Tentukan riwayat jumlah dan
berhubungan b) Kestabilan berat badan tipe intake cairan dan
dengan muntah, c) Edema perifer eliminasi
haematemesis, d) Mata cekung (-) b) Monitor berat badan
melena e) Hidrasi kulit c) Catat secara akurat intake
f) Kelembaban mukosa dan output
kulit d) Monitor membran mukosa
Hidrasi dan turgor kulit, serta rasa
a) Turgor kulit haus
b) Kelembaban membran e) Monitor warna dan jumlah
c) Asupan cairan urin
d) Output urine Manajemen cairan
e) Fungsi kognitif a) Kaji adanya edema
Status nutrisi: intake b) Monitor intake nutrisi
makanan dan cairan c) Timbang BB secara berkala
a) Intake kalori d) Monitor TTV
b) Intake protein e) Pantau haluaran urin
c) Intake lemak (karakteristik, warna, ukuran)
d) Intake karbohidrat f) Kaji turgor kulit
e) Intake vitamin
f) Intake mineral
g) Intake zat besi
4 Defisiensi Proses Penyakit Proses penyakit :
pengetahuan a) Mengetahui faktor risiko a) Jelaskan mengenai proses
berhubungan dengan b) Mengetahui tanda dan penyakit,
kurangnya sumber gejalah dari penyakit b) Jelaskan tanda dan gejalah
pengetahuan c) Mengetahui faktor- yang umum dari penyakit
faktor penyebab dan c) Edukasi pasien mengenai
faktor yang tindakan untuk
berkontribusi mengontrol/meminimalkan
d) Mengetahui karakter gejalah
spesifik penyakit d) Edukasi pasien mengenai
e) Mengetahui strategi tanda dan gejalahyang harus
untuk meminimalkan dilaporkan kepada petugas
perkembangan penyakit kesehatan
e) Beri informasi kepada
keluarga mengenai
perkembangan pasien, sesui
kebutuhan
f) Diskusikan pilihan terapi
penanganan
g) Jelaskan komplikasi kronik
yang mungkin ada, sesuai
kebutuhan

4. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi penting untuk memastikan bahwa ini untuk meningkatkan keseimbangan
cairan dan elektrolit optimum, mencegah komplikasi ketidakseimbangan dan
meningkatkan pengetahuan yang diterima klien. Evaluasi keperawatan merupakan
tindakan untuk melihat seberapa njauh diagnose keperawatan, rencana tindakan dan
implementasi yang ditulis dalam bentuk SOAP.

C. Asuhan Keperawatan pada Pasien Gastritis

Nama : Nn.R (Perempuan)


PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Tanggal Lahir/Usia : 19-05-1998/ 22 thn
MEDIKAL BEDAH

Ruang :-
MRS :-
Tgl. Pengkajian :-
A. PENGKAJIAN
DATA DASAR
Kesadaran :  Copos Mentris
TTV : TD 110/70 mmHg
Nadi 78 x/mnt
Suhu 36,5 ◦C
Pernafasan 20 X/mnt
Nyeri :  Ya
Gol Darah : A, TB: 148 cm, BB: 43 Kg (Perkiraan)
Pekerjaan : Mahasiswa
Diagnosis Medis: Gastritis
1. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama
Saat dilakukan pengkajian klien mengeluh nyeri pada perut menjalar sampai ke ulu hati,
nyeri dirasakan sekitar 3 hari yang lalu. Klien mengatakan terkadang nyeri pada ulu hati
disertai pusing dan mual, bahkan sampai menyebabkan klien mengeluarkan keringat
dingin. Nyeri yang dirasakan hilang timbul yaitu bisa sangat sakit dan terkadang masih
bisa ditahan, Klien menunjukkan skala nyeri klien ketika magh kambuh berada pada
skala 5, nyeri dirasakan selama ± 20 menit. Klien mengatakan nyeri tersebut seperti
menusuk-nusuk dan sangat perih. Klien mengatakan nyeri pada ulu hati terjadi ketika
klien terlambat makan, makan makanan yang asam-asam dan makan sambal hijau. Jika
merasakan nyeri pada perut klien mencoba untuk istirahat tapi tidak minum obat. Klien
juga jarang kontrol kesehatan nya ke puskesmas terdekat. Klien juga mengatakan kurang
mengetahui penyakit yang diderita nya ini.
2) RKS
Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan tidak ada keluhan yang dirasakan
3) RKD
Klien mengatakan sudah memiliki riwayat gastritis sejak 4 tahun yang lalu, dan dalam
beberapa minggu ini sering kambuh dikarenakan klien sibuk dengan kuliahnya. Klien
mengatakan 3 tahun yang lalu pernah dirawat di RSUD tapi tidak dengan riwayat
gastritis.
4) RKK
Klien mengatakan kakak nya juga menderita penyakit yang sama.
5) Genogram

Ket:
O : perempuan
□ : laki-laki
: meninggal
: pasien
X : meninggal (dengan .......)

2. Pengkajian Fungsional Gordon


a. Pola Persepsi Dan Penanganan Kesehatan
Klien sudah menderita penyakit gastritis sejak 4 tahun ini, pasien juga mengatakan jika
kambuh klien mencoba untuk istirahat tapi tidak minum obat. Klien juga jarang kontrol
kesehatan nya ke puskesmas terdekat. Klien juga mengatakan kurang mengetahui
penyakit yang diderita nya ini.
Kebiasaan: □ Merokok : () Tidak □ Ya, bungkus…..... / hr, lamanya ..........…(tidak
dijelaskan pada kasus)
□ Minum Alkohol : Tidak () □ Ya, berapa botol …............./ hr, lama.........…
□ Obat- Obatan: ()Tidak □Ya, nama obat
□ Lain- lain : Tidak ada
Reaksi Alergi: Tidak ada Tindakan: tidak ada
b. Pola Nutrisi/Metabolisme
Keluhan: Mual (+), Muntah(-) ketika kambuh
Diet/Suplemen Khusus :- , Perubahan BB 6 Bulan Terakhir: 43kg. BB saat sakit: 40 kg
(↓). Asupan nutrisi: () Oral □ NGT □ Parenteral □Gastrostomi
Riwayat Masalah Kulit/Penyembuhan: Tak ada
Pantangan/Alergi: Tidak ada
Gambaran diet pasien dalam sehari (komposisi& ukuran):

Makan & Minum Sebelum sakit Makan & Minum Selama dirawat
(jenis, porsi yg dihabiskan) (jenis, porsi yg dihabiskan)
Makan Makan
Pola makan : tidak teratur, kadang 3 kali Pola makan : 3 kali sehari
sehari, kadang 2 kali sehari Menu makanan : nasi +Lauk+sayur+buah
Menu makanan : nasi + lauk +sambal Porsi makan : hanya menghabiskan ½ porsi
Porsi makan : dihabiskan yang di sediakan.
Minum Minum
7-8 gelas per hari 5-6 gelas per hari
Klien kadang suka minum minuman yang
mengandung asam

Kesimpulan: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d kurang asupan
makanan yang di tandai dengan mual dan muntah.

c. Pola Eliminasi: Keluhan : Tidak ada

Pola Eliminasi Sebelum Sakit Pola Eliminasi Saat Sakit


Pola BAB
Pola BAB
Frekuensi : 1 x / hari
Frekuensi : 1 x 2 /hari
Konsistensi : keras
Konsistensi : lembek
Warna : kuning kecoklatan
Warna : kuning
Klien mengatakan sering diare setelah
Selama sakit pasien tidak pernah diare
banyak makan makanan yang pedas.
ataupun konstipasi.

Pola BAK Pola BAK


Frekuensi : 5-6 x / hari Frekuensi : 5-6 x / hari
Warna: kuning keruh Warna: kuning keruh
Kandungan (darah/protein/dll): - Kandungan (darah/protein/dll): -
Bau: ammonia Bau: ammonia
Banyaknya: - Banyaknya: -

Kesimpulan :

d. Pola Aktivitas /Olah Raga:


Keluhan : Klien mengatakan malas melakukan aktifitas fisik ataupun olahraga dan klien
saat ada waktu luang lebih sering tiduran dirumah.
Kemampuan Perawatan Diri (0 = Mandiri, 1 = Dengan Alat Bantu, 2 = Bantuan dari
orang lain, 3 = Bantuan peralatan dan orang lain, 4 = tergantung/tdk mampu)

Aktivitas 0 1 2 3 4

Makan/Minum 

Mandi 

Berpakaian/berdandan 

Toileting 

Mobilisasi di Tempat Tidur 

Berpindah 

Berjalan 

Menaiki Tangga 

Berbelanja 

Memasak 

Pemeliharaan rumah 
ALAT BANTU: Tidak ada, Kruk (-) Pispot ditempat tidur (-) Walker (-) Tongkat (-)
Belat/Mitela (-) Kursi roda (-). Kekuatan Otot :
Kekuatan otot : 444 444
444 444
Kesimpulan : -
e. Pola Istirahat Tidur:
Keluhan : pasien mengatakan ketika sehat tidur pasien 8-9 jam / malam, tidur siang 1-2
jam, kliien mengatakan segar ketika bangun tidur.
Saat sakit pasien tidur 4-5 jam/malam, pasien mengeluh sering terjaga pada malam hari
akibat rasa nyeri yang ditimbulkan oleh penyakit yang menyebabkan ketidaknyamanan
pada klien. Tidur siang 1-2 jam dan pasien mengatakan tidak segar ketika bangun tidur.

f. Pola Kognitif –Persepsi:


Keluhan : Tidak ada
Status mental: () Sadar _____Afasia reseptif _____Mengingat cerita buruk _____
Terorientasi _____Kelam Pikir _____Kombatif _____Tak responsif
Bicara: () Normal _____Tak Jelas _____Gagap _____Afasia ekspresif
Bahasa sehari-hari Indonesia ______() Daerah ______Lain-lain________________
Kemampuan membaca, bahasa Indonesia () Ya _______ Tidak
Berkomunikasi: () Ya/Tidak __________ Memahami: _______ Ya /Tidak________
Tingkat Ansietas: Sedang (Ringan / Sedang / Berat /Panik)
Keterampilan Interaksi: _______ Tepat/Lain-lain _____________________
Pendengaran : () DBN _____Kerusakan (Kanan /Kiri___) ____Tuli(Kanan/Kiri___)
Alat bantu dengar ______
Penglihatan : () DBN _____Kacamata _____Lensa Kontak
_____ Kerusakan _____Kanan/Kiri _____Buta _____Kanan/ Kiri_____
_____ Katarak _____ Kanan / Kiri_____ Glaukoma_____
_____ Protesis _____ Kanan / Kiri_____ Ya / Tidak_____
Vertigo:
Ketidak nyamanan/Nyeri: _____Tdak ada _____Akut _____ Kronik _____
Deskripsi______________________________________________
Penatalaksanaan Nyeri: ________________________________________
g. Pola Peran Hubungan: Keluhan : Tidak ada
Pekerjaan: Mahasiswa
Status Pekerjaan: () Belum Bekerja ______ Ketidakmampuan jangka pendek ______
Ketidakmampuan jangka panjang ______ Tidak Bekerja
Sistem Pendukung: Keluarga serumah
Masalah keluarga berkenaan dengan perawatan di RS: _______________________
Kegiatan sosial :_______________________
h. Pola Seksualitas/Reproduksi:
Keluhan: tidak ada
Tanggal Menstruasi Akhir (TMA): ___________________________
Masalah Menstruasi: ______ Ya () Tidak
Pap Smear Terakhir: _____________________________________
Testis Mandiri Bulanan: Ya ______ Tidak
Masalah Seksual B/D Penyakit: Tidak ada
i. Pola Koping-Toleransi Stres:
Keluhan: Tidak ada
Masalah (finansial, perawatan diri): __________________________________________
Kehilangan/perubahan besar di masa lalu: ______ Tidak ______Ya ___________
Hal yang dilakukan saat ada masalah:_________________________________________
Penggunaan obat untuk menghilangkan stres:__________________________________
Keadaan emosi dalam sehari hari:___________________santai______________tegang
j. Pola Keyakinan-Nilai :
Keluhan : Tidak ada
Agama: Islam Pantangan Keagamaan: () Tidak/Ya (uraikan) _____
Ibadah selama sakit : Ya
Permintaan kunjungan rohaniawan pada saat ini: __ Ya () Tidak
Kesimpulan: Tidak ada masalah.

PEMERIKSAAN PENUNJANG (Hasil & interpretasi)


Tidak ada pemeriksaan penujang
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Gambaran
Tanda vital TD : 110/70 mmHg
N : 78 x/i
S : 36,5 °C
P : 20 x/i
Kesadaran Komposmentis kooperatif
Kepala Tidak ada benjolan dan lesi, rambut tidak mudah
rontok, bersih
Mata Simetris ki=ka, sklera tidak ikterik, Konjungtiva sub
anemis, dan tidak ada sekret.
Saat sakit perlu dikaji : Kemungkinan kelihatan
cekung (akibat penurunan cairan tubuh), anemis

Telinga Daun telinga simetris, membran tymphani utuh,


pendengaran baik
Hidung Simetris, tidak ada penyumbatan, tidak terdapat
pernafasan cuping hidung, tidak ada pembengkakan
dan perdarahan
Tenggorokan/ Tidak ditemukan adanya pembesaran kelenjar tiroid
leher dan kelenjar getah bening
Mulut dan gigi Mukosa mulut lembab, tidak ada lesi
Biasanya ketika sakit mukosa mulut kering
(penurunan cairan intrasel mukosa), bibir pecah-
pecah, bau mulut tidak sedap (penurunan hidarasi
bibir dan personal hygiene).
Dada dan paru I : Pergerakan dada simetris, penggunaan otot bantu
(-)
Pa : Fremitus kiri kanan sama
Pe : Sonor
A : vesikuler
Kemungkinan saat sakit Respiratory rate antara 20-30
x per menit, mungkin irama cepat akibat pembesaran
gaster yang menghambat pengembangan paru
Abdomen I : Perut tampak datar, simetris,
Pa : tidak ada distensi, tak ada pembesaran hati dan
limfa.
Pe : timpani
A : Bising usus (+)
Punggung Tidak ada kelainan
Genitalia Tidak ada kelainan
Ekstremitas 1) Inspeksi kuku : Warna merah muda pucat,
2) Edema (-)
3) Capillary refill : 2 detik, akral teraba hangat
4) Kemampuan berfungsi
Ekstremitas atas : Skala kekuatan otot pada
ekstremitas atas sinistra dan dextra yaitu masing-
masing 5
Ekstremitas bawah : Skala kekuatan pada ekstremitas
bawah sinistra dan dextra yaitu masing-masing 5
Saat sakit biasanya ditemukan kulit kering, turgor
kulit jelek, kulit menurun keelastisannya.

ANALISA DATA
Inisial Nama Pasien: Nn.R/Perempuan

NO
/ DATA ETIOLOGI PROBLEM
TGL
1 DS : Kurangnya Defisiensi
- Klien mengatakan jarang memperhatikan sumber pengetahuan
kesehatan nya pengetahuan
- Klien mengatakan jarang memperhatikan
pola makan nya
- Klien mengatakan tidak mengetahui diit
pada pasien gastritis
- Klien mengatakan sering terlambat makan
- Klien mengatakan jarang memeriksakan
kesehatan nya ke dokter
DO :
- Klien tampak bingung
- Klien tampak sering bertanya tentang
penyakitnya.
2 DS : Ketidaknyamanan Gangguan pola
- Klien mengatakan tidur 4-5 jam/malam fisik (nyeri) tidur
- Klien mengatakan sering terjaga dimalam
hari akibat nyeri dirasakan
- Klien mengatakan tidak segar ketika
bangun tidur
DO :
- Tampak mata panda dibawah mata klien
- Konjungtiva sub anemis
- TD : 110/70 mmHg
- N : 78 x/i
- S : 36,5 °C
- P : 20 x/i

INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa
No NOC NIC
Keperawatan
1 Defisiensi Proses Penyakit Proses penyakit :
pengetahuan a) Mengetahui faktor risiko a) Jelaskan mengenai proses
b) Mengetahui tanda dan penyakit
gejalah dari penyakit b) Jelaskan tanda dan gejalah
c) Mengetahui faktor-faktor yang umum dari penyakit
penyebab dan faktor yang c) Edukasi pasien mengenai
berkontribusi tindakan untuk
d) Mengetahui karakter mengontrol/meminimalkan
spesifik penyakit gejalah
e) Mengetahui strategi untuk d) Edukasi pasien mengenai
meminimalkan tanda dan gejalah yang
perkembangan penyakit harus dilaporkan kepada
petugas kesehatan
e) Beri informasi kepada
keluarga mengenai
perkembangan pasien,
sesuai kebutuhan
f) Diskusikan pilihan terapi
penanganan
g) Jelaskan komplikasi kronik
yang mungkin ada, sesuai
kebutuhan

2 Gangguan pola tidur Tidur: Peningkatan tidur:


1. Jam tidur cukup 1. Tentukan pola/aktivitas
2. Pla tidur tidak terganggu pasien
3. Kualitas tidur tidak 2. Perkirakan tidur/ siklus
terganggu bangun pasien
4. Efisiensi tidur tidak 3. Jelaskan pentingnya tidur
terganggu cukup
5. Tidur rutin 4. Monitor pola tidur pasien
6. Tidur dari awal sampai 5. Anjurkan pasien memantau
habis di malam hari pola tidur
konsisten 6. Sesuaikan lingkungan
7. Tempat tidur nyaman 7. Dorong pasien untuk
8. Tidur tidak terputus menetapkan rutinitas tidur,
9. Perasaan segar setelah tidur untuk menfasilitasi
perpindahan dan terjaga
8. Monitor makanan sebelum
tidur
9. Anjurkan pasien untuk
menghindari makanan atau
minuman yang menggangu
tidur
10. Atur rangsangan lingkungan
untuk mempertahankan
siklus siang - malam yang
normal

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


NO Diagnosa
Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
. Keperawatan

1 Defisit Proses penyakit : S : Klien mengatakan sudah


pengetahuan 1. Jelaskan mengenai proses mulai mengerti tentang
berhubungan penyakit penyakitnya
dengan kurangnya 2. Jelaskan tanda dan gejalah O : - Klien terlihat sudah mulai
sumber yang umum dari penyakit mengerti tentang
pengetahuan 3. Edukasi pasien mengenai penyakitnya
tindakan untuk - Klien tampak tidak
mengontrol / bingung lagi
meminimalkan gejalah A : Masalah teratasi sebagian.
4. Diskusikan pilihan terapi P : Intervensi dilanjutkan dengan
penanganan intervensi Proses penyakit
5. Jelaskan komplikasi kronik
yang mungkin ada, sesuai
kebutuhan
2 Gangguan Pola 1. Pantau TTV S:
Tidur 2. Monitor pola tidur pasien - Klien mengatakan tidur
3. Anjurkan pasien memantau masih 4-5 jam/malam
pola tidur - Klien mengatakan masih
4. Menayakan pola tidur klien sering terjaga dimalam hari
akibat nyeri dirasakan
- Klien mengatakan tidak
segar ketika bangun tidur
O:
- Mata panda masih tampak
- Konjungtiva sub anemis
A : Masalah belum teratasi
P:
- Tentukan pola/aktivitas
pasien
- Perkirakan tidur/ siklus
bangun pasien
- Monitor pola tidur pasien
- Anjurkan pasien memantau
pola tidur
DAFTAR PUSTAKA
Black Joyce M & Jane Hokanson Hawks. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Managemen
Klinis untuk Hasil yang diharapkan. Jakarta: Salemba Medika
Bulechek,G.,dkk. 2017. NIC (Nursing Interventions Classification). Singapura: ELSEVIER
Digiulio, Mary, dkk. (2014). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC.
Moorhead,Sue.,dkk. 2017. NOC (Nursing Outcomes Classification). Singapura: ELSEVIER
NANDA. 2018. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi tahun 2018-2020. Jakarta:
EGC.
Ode, Sharif La. (2012). Konsep Dasar Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Sukarmin. (2012). Keperawatan Pada Sistem Pencernaan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Tussakinah, widiya, dkk. 2017. hubungan pola makan dan tingkat stress terhadap kekambuhan
gastritis di Puskesmas Tarok Kota Payakumbuh Tahun 2017, [jurnal penelitian]. Fakultas
Kedokteran Unand.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GASTRITIS

OLEH

YOLANDA PUTRI ABDARI, S.Kep

1941312056

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata kuliah : Keperawatan Medikal Bedah


Pokok Bahasan : Penyakit Gastritis (Maag)
Waktu Pertemuan : 15 menit
Pelaksanaan : Rabu, 08 Juli 2020
Tempat : Rumah Klien
Sasaran : Klien Dewasa
Presentator : Yolanda Putri Abdari

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan dapat memahami dan mengerti
tentang konsep gastritis.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang gastritis diharapkan dapat:
a. Menjelaskan pengertian gastritis
b. Menjelaskan penyebab gastritis
c. Menjelaskan tanda dan gejala gastritis
d. Menjelaskan akibat lanjut gastritis
e. Menjelaskan cara perawatan pada penderita gastritis
f. Menjelaskan jenis makanan yang perlu dibatasi untuk mengatasi gastritis
B. SASARAN
Keluarga yang menderita penyakit gastritis (maag).
C. SUB POKO BAHASAN
1. Pengertian penyakit gastritis
2. Penyebab penyakit gastritis
3. Tanda dan gejala penyakit gastritis
4. Akibat lanjut gastritis
5. Cara perawatan pada penderita gastritis
6. Jenis makanan yang perlu dibatasi untuk mengatasi gastritis
D. KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan KegiatanPeserta


1 PEMBUKAAN
a. Mengucapkan salam a. Menjawab
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
5 menit c. Apersepsi c. Mengemukakan
pendapat
d. Menjelaskan tujuan penyuluhan d. Mendengarkan dan
memperhatikan
2 KEGIATAN INTI
a. Menjelaskan pengertian gastritis a. Memperhatikan
b. Menjelaskan penyebab gastritis b. Memperhatikan
c. Menjelaskan tanda dan gejala gastritis c. Memperhatikan
d. Menjelaskan akibat lanjut d. Mendengarkan
20 menit gastritis/maag e. Mendengarkan
e. Menjelaskan cara perawatan pada f. Mendengarkan
penderita gastritis
f. Menjelaskan jenis makanan yang
perlu dibatasi untuk mengatasi
gastritis
3 PENUTUP
a. Evaluasi tentang penyakit gastritis a. Bersama-sama
(maag) menyimpulkan
b. Menyimpulkan apa yang telah b. Menjawab
10 menit
disampaikan bersama pertanyaaan
c. Memberikan pujian c. Memperhatikan
d. Melakukan terminasi dan mendengarkan
e. Memberikan salam d. Menjawab salam

E. METODE
2. Ceramah
3. Tanya jawab
F. Media / Alat Bantu
1. Leaflet
2. Lembar balik
G. SETTING TEMPAT

PRESENTATOR

AUDIEN

H. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana
b. Tempat, media, alat penyuluhan sesuai rencana
c. Mahasiswa dan sasaran penyuluhan menghadiri penyuluhan tepat waktu
d. Laporan telah dikoordinasikan sesuai rencana

2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan dapat berjalan dengan lancar
b. Peran dan tugas masing masing pelaksana sesuai dengan rencana
c. Peserta penyuluhan dapat mengikuti penyuluhan dengan baik
d. Tidak adanya hambatan saat melakukan penyuluhan
e. Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan bekerja sesuai tugasnya

3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh penyuluh yaitu
sesuai dengan tujuan khusus peserta dapat :
1) Menjelaskan pengertian gastritis
2) Menjelaskan penyebab gastritis
3) Menjelaskan tanda dan gejala gastritis
4) Menjelaskan akibat lanjut gastritis
5) Menjelaskan cara perawatan pada penderita gastritis
6) Menjelaskan Jenis makanan yang perlu dibatasi untuk mengatasi gastritis
Lampiran
Gastritis
1. Pengertian gastritis
Maag adalah radang atau luka pada selaput lambung yang terjadi karena produksi asam
lambung berlebihan
2. Penyebab gastritis
- Pola makan tidak teratur
- Stress
- Faktor usia
- Mengkonsumsi makanan yang pedas dan asam
- Alkohol
- Infeksi bakteri
- Obat anti nyeri/radang
3. Tanda dan gejala gastritis
- Mual dan muntah
- Perut terasa nyeri/sakit
- Perih pada ulu hati
- Nafsu makan menurun
- Sering bersendawa
- Perut terasa penuh
- Wajah pucat
4. Akibat lanjut gastritis :
- Perdarahan hebat
- Kekurangan darah /anemia
- Tukak lambung
5. Cara perawatan pada penderita gastritis
- Pengaturan makan dan minum
- Hindari stress
- Hindari merokok
- Hindari alkohol
- Olahraga teratur
6. Jenis makanan yang perlu dibatasi untuk mengatasi gastritis
- Makanan yang sangat asam
- Makanan yang sulit dicerna
- Makanan yang berupa sayuran yang mengandung gas seperti : lobak,brokoli,kubis
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TEKNIK MENGATASI NYERI ATAU RELAKSASI NAFAS DALAM
A. Pengertian
Merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien yang
mengalami nyeri akut. Rileks sempurna yang dapat mengurangi ketegangan otot, rasa
jenuh, kecemasan sehingga mencegah menghebatnya stimulasi nyeri. Ada tiga hal yang
utama dalam teknik relaksasi :
1. Posisikan pasien dengan tepat
2. Pikiran beristirahat
3. Lingkungan yang tenang

B. Tujuan
Untuk menggurangi atau menghilangkan rasa nyeri Indikasi : Dilakukan untuk
pasien yang mengalami nyeri akut

C. Prosedur pelaksanaan :
1. Tahap prainteraksi
a. Membaca status pasien
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat
2. Tahap orintasi
a. Memberikan salam teraupetik
b. Validasi kondisi pasien
c. Menjaga privacy pasien
d. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan
keluarga
3. Tahap kerja
a. Ciptakan lingkungan yang tenang
b. Usahakan tetap rileks dan tenang
c. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui
hitungan 1,2,3
d. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas
atas dan bawah rileks
e. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
f. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara
perlahan-lahan
g. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks 123
h. Usahakan agar tetap konsentrasi
i. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
j. Latihan dilakukan dalam 2 sesi yaitu pada pagi haripukul 09.00 dan siang hari
pukul 13.00. setiap sesi latihan nafas dalam dilakukan sebanyak 3 kali.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi hasil kegiatan
b. Lakukan kontrak untuk kegistsn selanjutnya
c. Akhiri kegiatan dengan baik
d. Cuci tangan

5. Dokumentasi
a. Catat waktu pelaksaan tindakan
b. Catat respon pasien
c. Paraf dan nama perawat juga

Mahasiswa

(Yolanda Putri Abdari)

Anda mungkin juga menyukai