Anda di halaman 1dari 11

Volume 9, Desember 2018, Nomor 2 Yudi Abdul1, Evi Susaanti2

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA KALENDER


TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN LANSIA
TENTANG PENATALAKSANAAN REMATIK

Yudi Abdul Majid1, Evi Susanti2

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Muhammadiyah Palembang


yudi_majid@yahoo.co.id1
esusanti978@gmail.com2

ABSTRAK
Latar Belakang: Peningkatan populasi lansia berdampak pada pergeseran pola penyakit dari penyakit
infeksi ke penyakit degeneratif, bertambahnya usia menyebabkan perubahan pada tubuh lansia salah
satunya pada sistem muskloskeletal seperti sendi, tulang dan otot rangka lainnya yang menyebabkan
lansia beresiko menderita rematik. Kurangnya pengetahuan berpengaruh terhadap penatalaksanaan
rematik. Peran perawat dalam hal ini memberikan pendidikan kesehatan pada lansia maupun keluarga
untuk meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan lansia untuk hidup sehat. Tujuan: Untuk
mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang rematik dengan media kalender terhadap
pengetahuan penatalaksanaan rematik pada lansia di Puskesmas Pembina Palembang. Metode: Jenis
penelitian ini kuantitatif menggunakan desain penelitian pre eksperiment melalui one grup pre test and
post test dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling didapatkan sampel 34
responden. Hasil: Skor pengetahuan penatalaksanaan rematik sebelum 8,62 dan setelah 13,79 dan
didapatkan hasil p Value = 0,001 (p Value < 0,05) melalui pendidikan kesehatan. Saran: Kalender
dapat dijadikan salah satu media untuk pendidikan kesehatan pada lansia
Kata kunci : Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan dan Penatalaksanaan Rematik

ABSTRACT
Background: The increasing of the elderly population has animpacton the shifting of disease patterns
from infectious diseases to degenerative diseases,the increasing age causing changes in elderly body
one of them in musculos keletal system such as joints, bones and others keletal muscles that cause
elderly at risk of suffering rheumatism. The lack of knowledge has an effect on the management of
rheumatism. The role of nurses in this case provides health education to the elderly and families to
raise awareness, willingness and ability of elderly to live healthy. Objectives: To know sthe influence
of health education about rheumatism with calendar media toknowledge of rheumatism management
in elderly at Pembina Health Center Palembang. Method: This type is quantitative research by using
pre experimental research design through one group pretest and post test with sampling technique
using Purposive Sampling , they were 34 respondents samples. Result: The score of knowledge of
rheumatism management pre 8.62 and post 13,79 and got the result p Value = 0,001 (p Value<0,05)
through health education. Suggestion: The calendar can be used as one of the media for education
health in elderly

Keywords : Health Education, Knowledge and Management of Rheumatism

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 88


Volume 9, Desember 2018, Nomor 2 Yudi Abdul1, Evi Susaanti2

PENDAHULUAN seseorang. Perubahan tersebut dapat terjadi


Pembangunan kesehatan adalah pada sistem muskuloskeletal. Salah satu
bagian dari pembangunan nasional yang penyakit yang sering ditemukan pada
bertujuan meningkatkan kesadaran, sistem muskuloskeletal yaitu penyakit
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi rematik (Fitriani, 2015).
setiap orang agar terwujud derajat Rematik merupakan penyakit yang
kesehatan. Berdasarkan data Badan Pusat terjadi pada sendi dan struktur atau
Statistik (BPS) tahun 2015 UHH mencapai jaringan penunjang sekitar sendi. Angka
70,8 tahun dan berdasarkan laporan World kejadian rematik pada tahun 2016 yang di
Health Organization (WHO) pada tahun sampaikan oleh WHO adalah mencapai
2020 di perkirakan UHH meningkat 20% dari penduduk dunia yang telah
menjadi 71,7 tahun. UHH meningkat terserang rematik.
seiring dengan peningkatan populasi lansia Penyakit rematik di Provinsi
baik di negara maju maupun negara Sumatera Selatan termasuk dalam
berkembang (Pramono, 2015). golongan Penyakit Tidak Menular (PTM).
Lansia adalah seseorang yang telah Kejadian rematik di dapatkan angka
berusia 60 tahun keatas. Lansia bukan berkisar 8,4% terdiagnosis. Dari kasus
suatu penyakit tetapi merupakan tahap tersebut menyebabkan dampak jangka
lanjut dari suatu proses kehidupan yang panjang salah satunya terkait dengan kasus
akan di hadapi oleh semua orang, terlihat rematik. Dampak jangka panjang yang
dari penurunan kemampuan tubuh untuk ditimbulkan oleh penyakit rematik ini
beradaptasi dan bersosialisasi dengan adalah terganggunya sistem otot dan sendi
lingkungan (Azizah, 2011). (Dinkes Sumsel, 2014) dan penurunan
Penduduk indonesia di tahun 2016 kemampuan dalam aktivitas kehidupan
berjumlah 22,6 juta lansia atau 8,75% sehari hari sebagaimana hasil penelitian
penduduk dengan umur tengah 28 tahun Apriliyasari dan Wulan (2016).
dan jumlah tersebut di perkirakan Beberapa penatalaksanaan yang
meningkat menjadi 33 juta pada tahun dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit
2025 (Susenas, 2014). rematik yang terdapat dalam penelitian
Peningkatan populasi lansia akan sebelumnya yaitu dengan melakukan
berdampak pada pergeseran pola penyakit pengobatan farmakologi dan non
dari penyakit infeksi ke penyakit farmakologi. Penatalaksanaan yang
degeneratif. Semakin bertambahnya usia dilakukan dengan non farmakologi
akan menyebabkan perubahan pada tubuh meliputi pendidikan kesehatan dan

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 89


Volume 9, Desember 2018, Nomor 2 Yudi Abdul1, Evi Susaanti2

memberikan gambaran tentang penyakit masyarakat secara umum untuk pengingat


rematik dengan memberikan informasi hari, tanggal dan tahun baik dalam bentuk
mengenai penyakit rematik, dengan tujuan kalender dinding maupun kalender duduk.
agar pengetahuan lansia dapat meningkat Kelebihan kalender adalah sebagai media
mengenai penyakit rematik tersebut promosi yang mudah di jangkau dan
(Kurniawati, 2014). praktis, dapat dilihat berulang-ulang oleh
Salah satu peran perawat adalah keluarga maupun lansia karena kebutuhan
sebagai tenaga pendidik atau pemberi pembaca untuk melihat waktu dan adanya
pelayanan kesehatan melalui pendidikan daya tarik disertai dengan gambar-gambar
atau penyuluhan kesehatan. Penyuluhan yang menarik (KBBI, 2017). Penelitian
kesehatan adalah pendidikan yang yang sejalan dengan teori tersebut
dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, sebagaimana penelitian Fahrunnisa dan
menanamkan keyakinan, sehingga Fibriana (2017) menyatakan bahwa
masyarakat tidak hanya sadar, tau dan terdapat perbedaan yang bermakna
mengerti, tetapi juga mau dan bisa pengetahuan ibu mengenai tatalaksana
melakukan suatu anjuran yang ada diare setelah pendidikan kesehatan dengan
hubungannya dengan kesehatan. media kalender. Begitu juga penelitian
Penyuluhan kesehatan juga dapat yang dilakukan oleh Pratiwi,
dilakukan dengan menggunakan beberapa Mukarromah, Wulandari tahun 2017 yang
metode dan media (Nugroho, 2014) menyatakan bahwa ada pengaruh Health
Metode yang dipergunakan dalam Education dengan media kalender terhadap
memberikan penyuluhan kesehatan pada tingkat kepatuhan minum obat pasien kusta
penelitian ini adalah metode ceramah. di Surabaya Utara. Media kalender yang
Media penyuluhan dapat dibagi menjadi digunakan peneliti akan di cantumkan
beberapa kelompok yaitu media cetak beberapa penatalaksanaan rematik yang
(leaflet, kalender, poster, bookleat, dan dapat dilakukan dan mengingatkan serta
lain-lain), media papan (Billboard), dan menambah pengetahuan pembaca saat
media elektronik seperti video. Media melihat kalender yaitu mengenai teori
penyuluhan tersebut mempunyai peran penyakit rematik, pola istirahat, olahraga,
penting dalam melakukan kegiatan obat-obatan, dan diet yang dianjurkan
pendidikan kesehatan salah satunya adalah untuk penderita rematik.
media kalender (Notoatmodjo, 2012). Berdasarkan hasil studi pendahuluan
Kalender merupakan sebuah media yang dilakukan pada tanggal 24 Januari
cetak yang masih banyak di pergunakan 2018 melalui observasi di Puskesmas

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 90


Volume 9, Desember 2018, Nomor 2 Yudi Abdul1, Evi Susaanti2

Pembina Seberang Ulu 1 Palembang, pre test-post test design . Intervensi yang
didapatkan bahwa pada bulan Januari berikan adalah pendidikan kesehatan.
tahun 2018 tercatat sebanyak 457 lansia Pendidikan kesehatan dengan metode
dan yang terkena rematik 56 lansia. Jumlah ceramah, kemudian peneliti memberikan
lansia laki-laki yang terkena rematik ada kalender yang didesain oleh peneliti dan
16 orang dan pada perempuan berjumlah berisi materi atau informasi tentang
40 orang. Berdasarkan hasil wawancara penatalaksanaan rematik. Penilaian
yang telah dilakukan di Puskesmas pengetahuan lansia dilakukan dua kalai
Pembina Seberang Ulu 1 Palembang yaitu sebelum pendidikan kesehatan (pre-
didapatkan 10 dari 56 lansia yang test) dan satu minggu setelah pendidikan
menderita rematik mengeluhkan sering kesehatan dan pemberian informasi
mengalami kesemutan dan linu pada melalui media kalender (pre-test).
persendian, sedangkan 7 dari 10 lansia Penelitian ini dilakukan di wilayah
yang kurang mengetahui penyebab kerja Puskesmas Pembina Palembang pada
rematik, tanda dan gejala rematik serta cara tanggal 8-30 maret 2018. Populasi pada
untuk mengatasi penyakit rematik dan penelitian ini adalah lansia yang menderita
banyak yang tidak memperdulikan gejala- Rematik berjumlah 56 lansia yang terdiri
gejala yang dialaminya karena tidak dari laki-laki 16 lansia dan perempuan 40
mengetahui upaya yang harus dilakukan lansia dan penelitian ini dilakukan selama
untuk mengatasi penyakit rematik tersebut. 3 minggu. tehnik pengambilan sampel
Berdasarkan masalah yang telah menggunakan purposive sampling dan alat
diuraikan diatas maka peneliti tertarik ukur yang digunakan adalah kuesioner.
melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Rumus
Pendidikan Kesehatan Tentang Rematik x 2 . 𝑁. 𝑃 (1 − 𝑃)
𝑆=
Dengan Media Kalender Terhadap 𝑑 2 . (𝑁 − 1) + 𝑥 2 . 𝑃 (1 − 𝑃)

Pengetahuan Penatalaksanaan Rematik S : Ukuran sampel


Pada Lansia di Puskesmas Pembina N : Ukuran populasi
Seberang Ulu 1 Palembang ”. P : Proporsi dalam populasi
d : Standar eror : Taraf kesalahan 5%

METODE PENELITIAN dengan (0,05)


Penelitian ini merupakan jenis 𝑥 2 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑑𝑘 = 1
penelitian kuantitatif menggunakan desain 𝑆
penelitian pre experiment melalui one 12 . 56.0,7 (1 − 0,7)
=
group pre test-post test design. One group 0,052 . (56 − 1) + 12 . 0,7 (1 − 0,7)

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 91


Volume 9, Desember 2018, Nomor 2 Yudi Abdul1, Evi Susaanti2

39,2 (0,3) pendidikan kesehatan, namun untuk


= 0,0025 (55)+0,21
11,76
pertemuan kedua peneliti mengundang
=
0,3475 kembali lansia yang hadir pada saat
= 33,8 (34) pertemuan pertama dengan bantuan kader.
Jadi jumlah sampel dalam penelitian Pertemuan kedua ini untuk menilai
ini adalah 34 orang. Kriteria inklusi dalam pengetahuan penatalaksanaan rematik
penelitian ini Lansia tinggal diwilayah lansia setelah pendidikan kesehatan dan
kerja Puskesmas Pembina Palembang dan pemberian media kalender (post-test)
terdiagnosa menderita rematik, Lansia Instrumen yang digunakan pada
yang berusia lebih dari 60 tahun, Lansia penelitian ini adalah kuesioner dan media
yang bersedia menjadi responden, Lansia yang digunakan dalam penelitian ini
yang mengeluhkan tanda dan gejala di pagi menggunakan media Kalender.
hari. Sedangkan kriteria eksklusi dalam
penelitian ini adalah Lansia yang menolak HASIL PENELITIAN
menjadi responden dan Lansia yang tidak Karakteristik Responden
memenuhi kriteria inklusi. Distribusi frekuensi responden
Teknik yang mengumpulkan berdasarkan karakteristik (umur, jenis
responden dalam penelitian ini adalah kelamin dan pendidikan) dapat dilihat pada
dengan mengikuti jadawal posyandu untuk table dibawah ini.
pertemuan pertama (pre test dan

Tabel 1.
Distribusi frekuensi responden berdasarkan Karakteristik
No Variabel Frekuensi %
1 Umur 60-74 32 94,1
75-90 2 5,9
2 Jenis Kelamin Laki-laki 9 26,5
Perempuan 25 73,5
3 Pendidikan Rendah 33 97,1
Tinggi 1 2,9
4. Pekerjaan Tidak Bekerja 25 73,5
Buruh 2 5,9
Pedagang 5 14,7
Pegawai Swasta 1 2,9
Pegawai Negeri 1 2,9

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa usia lansia (60-74 tahun), Jenis kelamin
sebagaian besar responden berada pada responden sebagaian besar perempuan

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 92


Volume 9, Desember 2018, Nomor 2 Yudi Abdul1, Evi Susaanti2

yaitu 25 (73,5%) dan Pendidikan yaitu 33 (97,1%) dan tidak berkerja 25


responden sebagian besar kategori rendah (73,5%).

Table 3.
Pengetahuan lansia Tentang Penatalaksanaan Rematik Sebelum Penkes

Variabel N Mean Min Max SD


Pengetahuan sebelum 34 8,62 3 14 2,995

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa dengan media kalender nilai mean adalah
dari 34 responden pengetahuan 8,62, minimum 3 dan maximum 14 dengan
penatalaksanaan rematik responden standar deviation 2,995.
sebelum dilakukan pendidikan kesehatan

Tabel 4.
Pengetahuan lansia Tentang Penatalaksanaan Rematik Setelah Penkes
Variabel N Mean Min Max SD

Pengetahuan setelah 34 13,79 7 18 2,815

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa Analisa Bivariat


Perbedaa Pengetahuan Lansia Sebelum
dari 34 responden pengetahuan
dan Setelah Dilakukan Pendidikan
penatalaksanaan rematik responden setelah Kesehatan Tentang Rematik Dengan
Media Kalender
dilakukan pendidikan kesehatan dengan
Untuk mengetahui perbedaan
media kalender didapatkan nilai mean
pengetahuan penatalaksanaan rematik
adalah 13,79, minimum 7 dan maximum
sebelum dan setelah dilakukannya
18 dengan standar deviation 2,815. Terjadi
pendidikan kesehatan dengan media
peningkatan antara sebelum dilakukannya
kalender. Analisis menggunakan uji T
pendidikan kesehatan tentang rematik
Dependen (Paired Samples Test). Uji
dengan setelah dilakukannya pendidikan
normalitas dengan Shapiro-Wilk
kesehatan dengan media kalender.
didapatakan nilai p 0.359 (data terdistribusi
normal).

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 93


Volume 9, Desember 2018, Nomor 2 Yudi Abdul1, Evi Susaanti2

Tabel 5.
Pengetahuan Penatalaksanaan Rematik pada lansia Sebelum
dan Setelah Dilakukan Pendidikan Kesehatan

Variabel N Mean SD CI p value


Pre Test 34 8,62 2,995
95% 0,001
Post Test 34 13,79 2,815

Dari tabel diatas dapat diketahui Puskesmas Pembina Palembang dapat


bahwa rata-rata pengetahuan dilihat bahwa nilai mean pengetahuan
penatalaksanaan rematik sebelum lansia sebelum dilakukan pendidikan
dilakukannya pendidikan kesehatan adalah kesehatan adalah 8,62 dan setelah
8,62 dengan standar deviation 2,995 dan dilakukan pendidikan kesehatan meningkat
setelah dilakukan pendidikan kesehatan menjadi 13,79 dan hasil uji statistik di
nilai rata-rata pengetahuan dapatkan nilai p Value = 0,001 (p value ≤
penatalaksanaan rematik adalah 13,79 0,05) artinya ada perbedaan yang
dengan standar deviation 2,815. Hasil uji signifikan antara pengetahuan responden
statistik didapatkan nilai p value = 0,001 sebelum dan setelah dilakukan pendidikan
yang berarti nilai p value < (0,05) hal ini kesehatan tentang rematik dengan
menunjukan ada perbedaan yang signifikan menggunakan media kalender.
rata-rata pengetahuan penatalaksanaan Informasi yang diperoleh baik dari
rematik sebelum dan setelah dilakukan pendidikan formal maupun non formal
pendidikan kesehatan, maka dapat dapat memberikan pengaruh jangka
diartikan hipotesa atau Ha diterima bahwa pendek sehingga menghasilkan perubahan
adanya Pengaruh Pendidikan Kesehatan atau peningkatan pengetahuan.
Tentang Rematik Dengan Media Kalender Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan
Terhadap Pengetahuan Penatalaksanaan ini terjadi setelah seseorang melakukan
Rematik Pada lansia. penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Penginderaan terjadi melakui
PEMBAHASAN panca indra manusia yaitu indera
Berdasarkan hasil penelitian yang penglihatan, pendengaran, penciuman,
telah dilakukan perbedaan pengetahuan indera perasa dan indera peraba. Tetapi
lansia sebelum dan setelah dilakukan sebagian besar pengetahuan manusia
pendidikan kesehatan di wilayah kerja

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 94


Volume 9, Desember 2018, Nomor 2 Yudi Abdul1, Evi Susaanti2

diperoleh melalui mata dan telinga praktis, dapat dilihat berulang-ulang oleh
(Notoatmodjo, 2012). keluarga maupun lansia karena kebutuhan
Penyuluhan kesehatan adalah pembaca untuk melihat waktu dan adanya
pendidikan yang dilakukan dengan cara daya tarik disertai dengan gambar-gambar
menyebarkan pesan, menanamkan yang menarik. Media kalender yang
keyakinan, sehingga masyarakat tidak digunakan dirancang oleh peneliti sendiri
hanya sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga dalam hal ini kalender tetap berisi
mau dan bisa melakukan suatu anjuran tanggalan secara umum. Namun konten
yang ada hubungannya dengan kesehatan. gambar dan informasi didalam kalender
Penyuluhan kesehatan juga dapat dimasukan konten kambar dan informasi
dilakukan dengan menggunakan beberapa tentang penatalaksanaan rematik meliputi
metode dan media (Nugroho, 2012). konsep penyakit rematik, pola istirahat,
Metode yang dipergunakan peneliti olahraga, obat-obatan, dan diet yang
dalam memberikan penyuluhan kesehatan dianjurkan untuk penderita rematik.
adalah metode ceramah, metode ini efektif Sehingga dalam satu minggu intervensi
digunakan untuk penyuluhan sebagaimana lansia disarankan untuk melihat tanggal
penelitian Mayasari dan Wahyono (2014) kalender sembari membaca informasi dan
dan Penelitian Bany, Sunnati dan Darman gambar penatalaksanaan rematik yang ada
(2014) meyatakan metode ceramah lebih di kalender.
efektif dibandingkan metode demonstrasi. Berdasarkan teori dan hasil penelitian
Media penyuluhan kesehatan adalah media diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa
yang digunakan untuk menyampaikan ada pengaruh pendidikan kesehatan
pesan kesehatan karena alat tersebut tentang rematik terhadap pengetahuan
digunakan untuk mempermudah penerima penatalaksanaan rematik pada lansia dan
pesan kesehatan bagi masyarakat yang peneliti berpendapat bahwa analisa yang
dituju. Media yang digunakan dalam dapat di peroleh oleh peneliti selama
penelitian ini adalah media kalender. proses penelitian setelah dilakukan
Penelitian ini menggunakan media pendidikan kesehatan yaitu rata-rata
kalender karena setelah dilakukan responden memiliki pengetahuan
pendidikan kesehatan tentang rematik meningkat tentang rematik dan responden
terjadi peningkatan pengetahuan yang telah memahami mengenai definisi,
signifikan dengan nilai p Value = 0,001 penyebab, tanda dan gejala, pencegahan
dan kalender juga merupakan media serta caara untuk mengatasi penyakit
promosi yang mudah di jangkau dan rematik jika terjadi kekambuhan.

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 95


Volume 9, Desember 2018, Nomor 2 Yudi Abdul1, Evi Susaanti2

Jumlah rata-rata responden yang KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
berpengetahuan baik sebanyak 8,62
meningkat menjadi 13,79. Peningkatan 1. Didapatkan nilai rata-rata Pengetahuan
tersebut diyakini oleh peneliti dipengaruhi Penatalaksanaan Rematik pada lansia
oleh pendidikan kesehatan yang dilakukan sebelum dilakukan pendidikan
dan juga penggunaan media kalender kesehatan dengan nilai mean 8,62.
sebagai sarana dalam menyampaikan 2. Didapatkan nilai rata-rata Pengetahuan
informasi, responden tertarik untuk Penatalaksanaan Rematik pada lansia
membaca pesan berupa informasi yang setelah dilakukan pendidikan
harus dilakukan lansia dirumah supaya kesehatan dengan nilai mean 13,79.
rematik yang dialami tetap terkontrol dan 3. Terdapat perbedaan nilai rata-rata
tidak kembali kambuh. Setiap anggota pengetahuan penatalaksanaan rematik
keluarga dan lansia melihat kalender maka pada lansia sebelum dan setelah
secara langsung akan ingat cara dilakukan pendidikan kesehatan
penatalaksanaan rematik. Tindakan dengan didapatkan nilai (p value =
nonfarmakologi seperti pengaturan diet 0,001) yang artinya ada pengaruh yang
sebagaimana dibuat didalam kalender signifikan antara pendidikan kesehatan
seperti jenis makanan yang dianjurkan dan terhadap pengetahuan penatalaksanaan
dipantang untuk penderita rematik. Secara rematik pada lansia.
farmakologi lansia akan tahu kapan waktu Saran
konsumsi obat yang tepat. 1. Disarankan untuk petugas puskesmas
Hasil penelitian Pratiwi, atau pemegang program promosi
Mukarromah dan Wulandari (2017) kesehatan untuk dapat mengunakan
menyatakan bahwa media kalender efektif media kalender dalam pendidikan
dan efisien dijadikan media edukasi kesehatan. Tentang rematik atau
sebagai pengingat minum obat pada masalah kesehatan lain yang perlu
penyakit Morbus Hansen. Begitu juga pemanatuan waktu secara berkala.
halnya dengan lansia yang konsumsi obat Seperti TB Paru dan lain
rematik, akan selalu ingat bahwa dengan sebagaianya.
melihat gambar atau informasi di kalender 2. Pendidikan Kesehatan dengan media
jika terdapat gejala-gejala sebagaimana kalender disarankan disertai dengan
dituliskan dalam kalender maka lansia metode pendidikan kesehatan seperti
akan teringat untuk konsumsi obat rematik. ceramah, demonstrasi ataupun
metode lainya.

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 96


Volume 9, Desember 2018, Nomor 2 Yudi Abdul1, Evi Susaanti2

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta


Azizah, L.M.(2011).Keperawatan Lanjut Usia.Yogyakarta : Graha Ilmu
Apriliyasari, Wulan ES. (2016). Kemandirian Dalam Melakukan Aktivitas Sehari-hari pada
Pasien Rheumatoid Atritis. Diakses melalui
http://www.jurnal.stikescendekiautamakudus.ac.id/index.php/stikes/article/view/146
Bany ZU, Sunnati, Darman W. (2014). Perbandingan Efektifitas Penyuluhan Metode
Ceramah Dan Demonstrasi Terhadap Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa SD.
Cakradonya Dent J 6(1) 619-677.
Dinkes Sumsel.(2014).Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan. Palembang : Dinas
Kesehatan Sumatera Selatan. http://dinkes.sumselprov.go.id/
Fitriani & Ahli Rehabilitasi Musculoskeletal Klinik Flak Free,(2015).Sistem Muskuloskeletal.
http://www.dept.usm.schoolar/

Fahrunnisa, Fibriana. (2017). Pendidikan Kesehatan Dengan Media Kalender “Pintare”


(Pintar Atasi Diare). Journal of Health Education Vol 2 No 1 diakses melalui
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jhealthedu/

Helmi, Zairin helmi.(2011). Penyakit reumatik gout. Jakarta : EGC


KBBI. (2017, maret). Pengertian Kalender, 16 Maret 2017,
https://percetakanmoca.wordpress.com/2014/03/04/pengertian-kalender/
Kurniawati, Eni, dkk.(2014, Januari). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap
Pengetahuan Dan Sikap Klien Gout Arthritis Di Puskesmas Tahuna Timur Kabupaten
Sangihe. Jurnal Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi Manado, 1-8.

Notoatmodjo, S.(2012).Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta:Rineka Cipta


Nugroho, C. (2014). hubungan pengetahuan lansia tentang artritis rheumatoid dengan upaya
penatalaksanaannya,5(2), 19–25
Nugroho, Wahyudi. (2012). Keperawatan Gerontik dan Geriatri Edisi 3. Jakarta : EGC
Mayasari L, Wahyono M. (2014). Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Dengan Metode
Ceramah Disertai Pemanfaatan Media Booklet Dalam Upaya Meningkatkan
Pengetahuan Ibu Tentang Penyakit Pneumonia Pada Balita Di Kelurahan Bandarharjo
Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang, Unnes Journal of Public Health Volume 5
isi . Diakses melalui http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph
Pramono, M,T. (2015). Statistik Penduduk Lanjut Usia. Badan Pusat Statistik, (jakarta-
indonesia),264

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 97


Volume 9, Desember 2018, Nomor 2 Yudi Abdul1, Evi Susaanti2

Pratiwi Si, Mukarromah N, Wulandari Y. (2017). Pengaruh Health Education Dengan Media
Kalender Terhadap Tingkat Kepatuhan Minum Obat Pasien Morbus Hansen Di
Surabaya Utara. Proceeding APKKM, 71-76
Susenas.(2014).http://www.Bappenas.Go.Ig/Files/Data/Sumber_Daaya_Manusia_Dan_Kebud
a yaan/Statistik%20penduduk%20lanjut%20usia%20indonesia%202014.pdf

Word Health Organization (WHO), (2016).Angka kejadian rematik.


http://health.kompas.com/read/2014/12/11/16473158

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 98

Anda mungkin juga menyukai