Anda di halaman 1dari 23

yudhi whyd

Rabu, 14 Desember 2011


ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GASTRITIS

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, banyak hal yang perlu
diperhatikan. Salah satu diantaranya yang dipandang mempunyai peranan penting ialah
menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
Penyakit Gastritis yang dikenal dengan Gastritis saluran pencernaan bagian atas yang
banyak dikeluhkan masyarakat dan paling banyak dibagian gastroenterologi (Mustakim,
2009). Menurut Herlan (2001), menyatakan Gastritis bukanlah penyakit tunggal, tetapi
beberapa kondisi yang mengacu pada peradangan lambung. Biasanya peradangan tersebut
merupakan akibat dari infeksi bakteri yang dapat mengakibatkan borok lambung
yaitu Helicobacter Pylory.
Keluhan Gastritis merupakan suatu keadaan yang sering dan banyak dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Tidak jarang kita jumpai penderita Gastritis kronis selama bertahun-
tahun pindah dari satu dokter ke dokter yang lain untuk mengobati keluhan Gastritis tersebut.
Berbagai obat-obatan penekan asam lambung sudah pernah diminum seperti antasid, namun
keluhan selalu datang silih berganti. Keluhan yang berkepanjangan dalam menyembuhkan
Gastritis ini dapat menimbulkan stress, gara-gara Gastritis sekitar 10% dan biaya yang tidak
sedikit. Bagi stress ini bukan tidak mungkin justru menambah berat Gastritis penderita yang
sudah ada (Budiana, 2006).
Budiana (2006), mengatakan bahwa Gastritis ini terbesar di seluruh dunia dan bahkan
diperkirakan diderita lebih dari 1,7 milyar. Pada negara yang sedang berkembang infeksi
diperoleh pada usia dini dan pada negara maju sebagian besar dijumpai pada usia tua.Angka
kejadian infeksi GastritisHelicobacter Pylory pada beberapa daerah di Indonesia
menunjukkan data yang cukup tinggi. Menurut Maulidiyah dan Unun (2006), di Kota
Surabaya angka kejadian Gastritis sebesar 31,2%, Denpasar 46%, sedangkan di Medan angka
kejadian infeksi cukup tinggi sebesar 91,6%. Adanya penemuan infeksiHelicobacter
Pylory ini mungkin berdampak pada tingginya kejadian Gastritis. Faktor etiologi Gastritis
lainnya adalah asupan alkohol berlebihan (20%), merokok (5%), makanan berbumbu (15%),
obat-obatan (18%) dan terapi radiasi (2%) (Herlan, 2001).
Dari hasil penelitian para pakar, didapatkan jumlah penderita Gastritis antara pria dan
wanita, ternyata Gastritis lebih banyak pada wanita dan dapat menyerang sejak usia dewasa
muda hingga lanjut usia. Di Inggris 6-20% menderita Gastritis pada usia 55 tahun dengan
prevelensi 22% insiden total untuk segala umur pada tahun 1988 adalah 16 kasus/1000 pada
kelompok umur 45-64 tahun. Insiden sepanjang usia untuk Gastritis adalah 10% (Harun
Riyanto, 2008).
B.Tujuan Penulisan
1.      Tujuan Umum
Mendapatkan gambaran secara umum tentang penerapan Asuhan Keperawatan pada
klien dengan Gastritis.

2.      Tujuan Khusus
a.       mampu menjelaskan tentang konsep dasar medis gastritis.
b.    Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan gastritis.
c.    Mampu menganalisis data dan menentukan Diagnosa Keperawatan berdasarkan masalah
yang di dapat pada klien dengan gastritis.

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A.Pengertian
1. Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut
kronik, difus atau lokal (Soepaman, 1998).
2. Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Arif Mansjoer, 1999).
3. Gastritis adalah radang mukosa lambung (Sjamsuhidajat, R, 1998).
Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa Gastritis merupakan inflamasi
mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik, difus atau lokal.
B. Etiologi
Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut :
1)      Gastritis     Akut
Penyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin (aspirin yang dosis rendah
sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung).
Bahan kimia misal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid dan digitalis.

2)      Gastritis     Kronik
Penyebab dan patogenesis pada umumnya belum diketahui.
Gastritis ini merupakan kejadian biasa pada orang tua, tapi di duga pada peminum alkohol,
dan merokok.
C.Manifestasi klinis
Manifestasi klinik yang biasa muncul :
1)      Gastritis Akut
yaitu Anorexia, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan saluran cerna pada
Hematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu anemia.
2)      Gastritis Kronik 
Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati,
anorexia, nausea, dan keluhan anemia dan pemeriksaan fisik tidak di jumpai kelainan

D.Patofisiologi Terjadinya Penyakit


Obat- obatan, alcohol, garam empedu atau enzim- enzim pancreas dapat merusak
mukosa lambung ( gastritis erosive) mengganggu pertahanan mukosa lambung dan
memungkinkan difusi kembali asam dan pepsin kedalam jaringan lambung, hal ini
menimbulkan peradangan. Respons mukosa lambung terhadap kebanyakan penyebab iritasi
tersebut adalah dengan regenerasi mukosa, karena itu gangguan – gangguan tersebut
seringkali menghilang dengan sendirinya.
Dengan iritasi yang terus menerus, jaringan menjadi meradang dapat terjadi
perdarahan. Masuknya zat- zat seperti asam dan basa yang bersifat korosif mengakibatkan
peradangan dan nekrosis pada dinding lambung ( gastritis korosif). Nekrosis dapat
mengakibatkan perforasi dinding lambung dengan akibat berikutnya perdarahan dan
peritonitis.
Gastritis kronis dapat menimbulkan keadaan dengan atropi kalenjar- kalenjar lambung
dan keadaan mukosa terdapat bercak- bercak penebalan berwarna abu-abu atau abu kehijauan
( gastritis atopik). Hilangnya mukosa lambung akhirnya akan berakibat berkurangnya sekresi
lambung dan timbulnya anemia pernisiosa. Gastritis atopik dapat juga merupakan
pendahuluan untuk karsinoma lambung. Gastritis kronis dapat pula terjadi bersamaan dengan
ulkus peptikum atau mungkin terjadi setelah tindakan gastroyeyunostomi.

E.Klasifikasi
Secara garis besar, gastritis dapat dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan :
a.       Manifestasi klinis
b.       Gambaran hispatologi
c.        Distribusi anatomi
d.      Kemungkinan pathogenesis gastritis
 Klasifikasi gastritis kronis berdasarkan :
a)      Gambaran hispatology
a.       Gastritis kronik superficial
b.       Gastritis kronik atropik
c.       Atrofi lambung
d.      Metaplasia intestinal
Perubahan histology kalenjar mukosa lambung menjadi kalenjar-kalenjar mukosa usus halus
yang mengandung sel goblet.
b)      Distribusi anatomi
1.      Gastritis kronis korpus ( gastritis tipe A)
Sering dihubungkan dengan proses autoimun dan berlanjut menjadi anemia pernisiosa karena
terjadi gangguan absorpsi vitamin B12 dimana gangguan absorpsi tersebut disebabkan oleh
kerusakan sel parietal yang menyebabkan sekresi asam lambung menurun.
2.      Gastritis kronik antrum (gastritis tipe B)
Paling sering dijumpai dan berhubungan dengan kuman Helicobacter pylori
3.      Gastritis tipe AB
Anatominya menyebar keseluruh gaster dan penyebarannya meningkat seiring bertambahnya
usia

F.Gejala klinis
a.       Gastritis akut
Gastritis akut erosive sangat bervariasi mulai dari yang sangat ringan asimtomatik sampai
sangat berat yang dapat membawa kematian. Pada kasus yang sangat berat, gejala yang
sangat mencolok adalah :
1)      Hematemetis dan melena yang dapat berlangsung sangat hebat sampai terjadi renjatan
karena kehilangan darah.
2)      Pada sebagian besar kasus, gejalanya amat ringan bahkan asimtomatis. Keluhan – keluhan
itu misalnya nyeri timbul pada uluhati, biasanya ringan dan tidak dapat ditunjuk dengan tepat
lokasinya.
3)      Kadang – kadang disertai dengan mual- mual dan muntah.
4)      Perdarahan saluran cerna sering merupakan satu- satunya gejala.
5)      Pada kasus yang amat ringan perdarahan bermanifestasi sebagai darah samar pada tinja dan
secara fisis akan dijumpai tanda – tanda anemia defisiensi dengan etiologi yang tidak jelas.
6)      Pada pemeriksaan fisis biasanya tidak ditemukan kelainan kecuali mereka yang mengalami
perdarahan yang hebat sehingga menimbulkan tanda dan gejala gangguan hemodinamik yang
nyata seperti hipotensi, pucat, keringat dingin, takikardia sampai gangguan kesadaran.

b.      Gastritis kronis

1)      Bervariasi dan tidak jelas


2)      Perasaan penuh, anoreksia
3)      Distress epigastrik yang tidak nyata
4)      Cepat kenyang

G.Pemeriksaan Fisik
1.      Kesadaran : pada awalnya CM ( compos mentis), perasaan tidak berdaya.
2.      Respirasi : tidak mengalami gangguan
3.       Kardiovaskuler : hypotensi, takikardia, disritmia, nadi perifer lemah, pengisian kapiler
lambat (vasokontriksi), warna kulit pucat, sianosis, kulit/membrane mukosa berkeringat
( status syok, nyeri akut)
4.       Persyarafan : sakit kepala, kelemahan, tingkat kesadaran dapat  terganggu,
disorientasi/bingung, nyeri epigastrium.
5.      Pencernaan : anoreksia, mual, muntah oleh karena luka duodenal, nyeri ulu hati, tidak
toleran terhadap makanan ( coklat, pedas), membrane mukosa kering. Factor pencetus :
makanan, rokok, alcohol, obat-obatan dan stressor psikologi.
6.       Genetourenaria : biasanya tidak mengalami gangguan.
7.       Muskuloskletal : kelemahan, kelelahan.
8.      Intergritas ego : factor stress akut, kronis, perasaan tidak berdaya, adanya tanda ansietas :
gelisah, pucat, berkeringat.

 H.Pemeriksaan Diagnostik / Penunjang


a.       Pemeriksaan laboratorium

1.      Kultur : untuk membuktikan adanya infeksi Helicobacter pylori


2.       CLO ( Rapid ureum test) : untuk menegakkan diagnosisH.pylori
3.      Pemeriksaan serologi untuk H.pylori :  sebagai diagnosis awal
4.      Analisis cairan lambung : untuk memperjelas diagnosis

b.      Pemeriksaan radiologi

1.      Endoskopi : meliputi topografi dan gambaran endoskopinya dimana gambaran


2.      Eritematous / eksudatif
3.      Erosi flat, erosi raised, atrofi, hemoragik, hyperplasia rugae.
4.      Hispatologi dengan melakukan biopsy pada semua segmen lambung dimana hasilnya
meliputi :
5.      Etiologi
Menyebutkan ada tidaknya bakteri Helicobacter Pylor
6.      Topografi
Meliputi gastritis kronis antrum, korpus atau gastritis dengan predomonasi antrum atau
korpus.
7.      Morfologi
Menerangkan tentang inflamasinya, aktivitas radang, metaplasia intestinal, Helicobacter
pylori.

I.Diagnosis / kriteria diagnosis


a)      Gastritis akut

Tiga cara dalam menegakkan diagnosis yaitu gambaran klinis, gambaran lesi mukosa
akut dimukosa lambung berupa erosi atau ulkus dangkal dengan tepi rata pada endoskopi dan
gambaran radiologi.Dengan kontras tunggal sukar untuk melihat lesi permukaan yang
superficial, karena itu sebaiknya digunakan kontras ganda. Secara umum peranan endoskopi
saluran cerna bagian atas lebih sensitive dan spesifik untuk diagnosis kelainan akut lambung.

b)      Gastritis kronis
Diagnosis gastritis kronik ditegakkan berdasarkan pemeriksaan endoskopi dan
dilanjutkan dengan pemeriksaan hispatologi biopsy mukosa lambung. Perlu pula dilakukan
kultur untuk membuktikan adanya infeksi Helicobacter Pylori apalagi jika ditemukan ulkus
baik pada lambung ataupun pada duodenum, mengingat angka kejadian yang cukup tinggi
yaitu hamper mencapai 100%. Dilakukan pula rapid ureum test (CLO). Criteria minimal
untuk menegakkan diagnosis H.pylori jika hasil CLO dan atau PA positif. Dilakukan pula
pemeriksaan serologi untuk  H.pylori sebagai diagnosis awal.

J.Therapy / tindakan penanganan


1.      Gastritis akut

Factor utamanya adalah dengan menghilangkan etiologinya. Diet lambung dengan


porsi kecil dan sering. Obat-obatan ditujukan untuk mengatur sekresi asam lambung, berupa
antagonis reseptor H2 , inhibitor pompa proton, antikolinergik dan antacid. Juga ditujukan
sebagai sitoprotektor, berupa sukralfat dan prostaglandin. Keluhan akan mereda bila agen-
agen penyebab dapat dihilangkan. Obat antimuntah dapat diberikan untuk meringankan mual
dan muntah, jika keluhan diatas tidak mereda maka koreksi keseimbangan cairan dan
elektrolit dengan IVFD. Pemberian penghambat H2 ( ranitidine), antacid dapat berfungsi
untuk mengurangi sekresi asam.

2.      Gastritis kronis

Pengobatannya bervariasi tergantung pada penyebab yang dicurigai


a.       Pemberian vitamin B12 dengan cara parenteral pada kasus anemia pernisiosa
b.      Eradikasi Helicobacter pylori pada gastritis tipe B dengan pemberian kombinasi
penghambat pompa proton dan antibiotic ( tetrasiklin, metronidasol, kolitromisin,
amoxicillin)

BAB III
TINJAUAN KASUS
  ASUHAN KEPERAWATAN  KLIEN GASTRITIS

I.  PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
      Nama                                                      : Tn. Z
      Umur                                                      : 55 thn
      Pendidikan                                              : SD
      Suku Bangsa                                           : Minang
      Pekerjaan                                                : Petani
      Agama                                                    : Islam
      Status Perkawinan                                   : Kawin
      Alamat                                                    : Jl. Pasar Usang tj. Belit Airtiris
      No. Medical Record                                : 68.15.36
      Ruang Rawat                                          : murai I
      Gol. Darah                                              : A
B. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
      1. Keluhan Utama/Gejala                        : Pasien mengeluh nyeri pada ulu hatinya, pasien
mengatakan tidak nafsu makan, masih mual dan muntah dan pasien mengatakan kurang
mengerti tentang penyakit yang di derita pasienTD : 110/60 mmHg, N : 97 x/i, RR : 24 x/i S:
37,2 C.
      2. Kondisi atau keadaan klien saat pengkajian (menggunakan alat bantu, jelasklan) Kondisi
klien tampak lemah, klien terpasang INVD NACL 20tts/mnt.         
         Masalah Keperawatan : Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa lambung, perubahan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual, muntah, kurang pengetahuan
tentang penyakit yang diderita b.d kurang terpaparnya dengan informasi
C. RIWAYAT PENGOATAN TERAKHIR
      Apakah sudah berobat                            : ya
      Bila berobat kemana                               : puskesmas
      Penanganan yang diterima                      : obat-obatan
      Bila dirawat dimana                                : belum pernah di rawat
      Berapa lama                                            : -
      Bila berobat jalan, obat-obatan yang diterima : antibiotik, analgesik
D. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU
      1. Penyakit yang pernah diderita             : Demam
      2. Penyebab Penyakit                             : Perubahan cuaca
      3. Apakah sudah berobat?                      : Tidak
          Bila sudah kemana                             : -
          Penanganan yang diterima                  : -
          Bila berobat jalan                                : Obat-obatan yang diterima ( - )
          Bila dirawat                                        : Alasan dirawat ( - )
      4. Pernah dioperasi                                 : tidak pernah
          Bila pernah, kapan                              : -
          Tempat                                               : -
          Lokasi operasi                                    : -
      5. Alergi                                                  : tidak ada riwayat alergi
  

c.Genogram Keluarga
  

                                   
 

 
                                            
 

             :
meninggal                             : Laki-laki                                      : pasien
                                                     

            : Perempuan                              : tinggal serumah


E. RIWAYAT PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
      a. PSIKOLOGIS
         Suasana hati/mood                               : Baik
         Karakter                                               : pendiam
         Keadaan Emosionil                              : labil
         Konsep Diri                                         : Baik

         Persepsi pasien terhadap penyakitnya


         Hal yang amat dipikirkan saat ini         : Ingin segera  sembuh
         Harapan setelah menjalani perawatan  : Penyakit yang diderita bisa cepat sembuh
         Perubahan Yang dirasakan setelah sakit : sulit bergerak
         Mekanisme Koping: cukup baik( klien bisa mengatasi gg body image)
      b. SOSIAL
         Orang yang terdekat dgn pasien           : keluarga
         Hubungan antar keluarga                     : Baik
         Hubungan dengan orang lain               : Baik
         Perhatian terhadap orang lain               : Baik
         Perhatian terhadap lawan bicara          : Baik
         Kegemaran/Hobi                                  : Memancing
      c. SPIRITUAL
         Pelaksanaan Ibadah                             : Baik
         Kepercayaan/keagamaan dan aktifitas keagamaan yang ingin dilakukan
         Keyakinan Kpd Tuhan                        : Yakin (Klien Sholat di tempat tidur)
F. POLA KESEHATAN FUNGSIONAL
      1. Pola Nutrisi dan Cairan
         a. Makan
               1. Sehat
                  Pola makan                                 : 3 x 1 hari
                  Makan pantangan                       : Tidak ada
                  Makanan kesukaan                     : Nasi goreng
                  Diet khusus                                 : Tidak ada
               2. Sakit
                  Pola makan                                 : 3 x 1 hari
                  Diet                                             : Makanan lunak
                  Keluhan                                      : anoreksia
gan                    : makanan yang mengandung asam, pedas, berlemak, yang bisa mengiritasi lambung
                  Perubahan Berat badan               : menurun (49-45 kg)
                  Keluhan                                      : tdak ada
watan                 : perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual muntah
         b. Cairan/Minuman
               1. Sehat
                  Pola minum                                :  8 gelas / hari
                  Minuman kesukaan                    : Kopi
               2. Sakit
                  Intake Cairan                              : Oral : 500 ml /hari
                                                                       Parental 800 ml /hari
                                                                       Total : 1300 ml/hr
                  Keluhan                                      : tidak ada
2. Pola Eliminasi
      A. BAK
         a. Sehat
               Jumlah urine                                  : 1200ml
               Warna                                            : Kuning
               Bau                                                : Amoniak
               Pola BAK                                      : 3-4 x /hr
         b. Sakit
               Jumlah urin                                    : 1100 cc
               Bau                                                : Amoniak
               Warna                                            : Kuning
      B. BAB
         a. Sehat
               Konsistensi                                    : Padat
               Warna                                            : kuning
               Bau                                                : Khas
               Pola defekasi                                 : 1-2 x sehari
               Bentuk                                           : Semisolid
3. Pola Aktifitas/Latihan
      a. Sehat
         Pola Aktifitas sehari-hari                     : Bekerja
         Latihan fisik
         Jenis                                                    : renang
         Frekwensi                                            : 1x seminggu
         Lama                                                   : 20 menit
         Aktifitas yg membuat lelah                  : Bekerja terlalu lama
         Gangguan pergerakan
         Penyebab                                             : keletihan
         Gejala                                                  : letih
         Efek                                                     : -                                   
      b. Sakit
         Pola aktifitas sehari-hari                      : berbaring ditempat tidur
         Latihan fisik                                       
         Jenis                                                    : berjalan
         Frekwensi                                            : 2x sehari
         Lama                                                      : 10-15 menit
         Aktifitas yg membuat lelah                  : berbaring di tempat tidur terus-menerus
         Tingkat ketergantungan                        : parsial
4. Pola Istirahat Tidur
      a. Sehat
         Pola tidur                                             : 2x sehari
         Malam (jam)                                        : 7 jam
         Siang (jam)                                          : 2 jam
         Total (jam)                                           : 9 jam
         Gangguan tidur                                    : -
      b. Sakit
         Pola tidur                                             : Tidak teratur
         Malam (jam)                                        : 10 jam
         Siang (jam)                                          : 3
         Total (jam)                                           : 13 jam
5. Personal Hygiene
      a. Sehat
         Mandi                                                  : 2 x sehari
         Gosok gigi                                           : 3 x sehari
         Cuci rambut                                         : 2 x seminggu
         Potong kuku                                        : 1 x seminggu
         Hambatan pemenuhan P. Hygiene       : tidak ada
      b. Sakit
         Sehat
         Mandi                                                  : 1 x sehari
         Gosok gigi                                           : 1 x sehari
         Cuci rambut                                         : tidak pernah
         Potong kuku                                        : belum pernah
         Hambatan pemenuhan P. Hygiene       : Tidak ada (dibantu keluarga)
6. Keselamatan dan Keamanan
         Peralatan medik                                   : IVFD RL 20 tts/i
         Identitas Klien                                     : ada (lengkap)
G. CATATAN KHUSUS
      1. Apa pasien mengerti tentang penyakit yang di deritanya?  tidak
      2. Bila dulu pernah dirawat, macam kegiatan perawatan apa dirasakan terganggu? -
      3. Bagaimana hubungan suami istri sebelum dan sesudah sakit?  baik
      4. Apakah ada pertanyaan yang diajukan?  ada
   5. Bila ada : penyakit yang dideritanya apakah bisa sembuh atau tidak, dan apa saja yang harus
dilakukan agar penyakitnya cepat sembuh
      Masalah Keperawatan: kurang pengetahuan tentang penyajitnya b.d kurang terpaparnya
dengan  informasi
H. PEMERIKASAAN FISIK
      1. Umum
         Keadaan umum                                   : sdang
         Tingkat kesadaran                                : Komposmentis
         Tinggi badan                                        : 162 cm
         Berat badan                                         : 57 kg
      2. Tanda-tanda Vital
         Suhu                                                    : 37° C
         Nadi                                                     : 84 x /i
         Pernafasan                                           : 24 x/i
         Tekanan Darah                                    : 110/70 mmHg
3. Integumen
         Kulit
         Inspeksi
         Kebersihan kulit                                  : Bersih
         Warna kulit                                          : Normal
         Kelembaban                                        : lembab
         Palpasi                                                 : Suhu : Hangat
         Tekstur                                                : Kasar
         Turgor                                                  : elastis
      4. Kuku
         Inspeksi                                               : Warna : Normal
                                                                       Bentuk : Normal
                                                                       Lesi : -
                                                                       Keadaaan : Bersih
         Palpasi                                                 : Capillary refill : Normal

      5. Rambut dan Kepala


         Inspeksi : Kuantitas                             : Tipis
         Distribusi                                             : Normal
         Palpasi : Tekstur                                  : Halus
         Kulit Kepala                                        : Normal
         Keadaan rambut                                  : Bersih
         Tekstur                                                : Halus
      6. Wajah/Muka
         Inspeksi                                               : Simetris : ya
                                                                       Ekspresi wajah : meringis
                      : Gangguan rasa nyaman nyeri
      7. Mata
         Inspeksi : kesejajaran                           : Normal
         Palpera                                                 : Normal
         Sclera                                                   : Normal
         Conjungtiva                                         : Normal
         Pupil                                                    : Isokor
         Reaksi pupil thd cahaya                       : Mengecil
         Keadaan mata                                      : Bersih
         Palpasi : Nyeri tekan                            : Tidak
      8. Telinga
         Inspeksi                                               : Normal
         Keadaaan Telinga                                : Bersih

      9. Hidung dan Sinus


         Inspeksi : Simetris                                : ya
         Kesulitan Bernafas                              : tidak
         Warna kulit hidung                              : Cokelat
         Pembekakan                                        : Tidak
         Mukosa                                                : Lembab
         Perdarahan                                           : Tidak
         Keadaan Hidung                                  : Bersih
         Palpasi suhu sinus terhadap nyeri tekan
         Frontal                                                 : tidak
         Maxilaris                                              : tidak
      10. Mulut
         Inspeksi                                               : Bibir : Normal
                                                                       Gusi : Normal
                                                                       Gigi : Normal
                                                                       Lidah : Simetris
                                                                       Keadaan Mulut : Bersih
      11. Leher
         Inspeksi                                               : Warna : Normal
         Palpasi                                                 : Leher : Hangat
      12. Thorax/Dada dan Paru-paru
         Inspeksi                                               : Postur : Normal
                                                                       Bentuk : Normal
                                                                       Pola nafas : Reguler
                                                                       Sifat nafas : Dada
                                                                       Retraksi Torakalis : Normal
                                                                       Batuk : -
                                                                       Palpasi : Normal
                                                                       Ekspansi paru pd sisi knan & kiri : Simetris
                                                                       Taktil Fremitus : Anterior : Normal
                                                                       Posterior : Normal
                                                                       Perkusi Paru : Resonan/normal
                                                                       Auskultasi : Vesikuler
      13. Payudara
         Inspeksi                                               : Normal
         Palpasi                                                 : Normal
      14. Kardiovaskuler
         Inspeksi Jantung                                  : Pulsasi Apikal : -
         Inspeksi dan Palpasi                            : Pulsasi Apikal : Normal
15. Abdomen/Perut
         a. Abdomen
               Inspeksi                                         : Normal
               Auskultasi                                      : Bising usus : hiperaktif
               Perkusi Hepar                                : Pekak
               Limpa                                            : Redup
               Abdomen                                       : Timpani
               Palpasi Ringan                               : Normal
         b. Anus                                                : Normal
      16. Genitalia
         Inspeksi                                               : Normal
         Kateter                                                 : Terpasang, warna urin kuning, jumlah 500cc
         Palpasi                                                 : Normal
      17. Muskuloskletal
         Inspeksi
         Otot  : Ukuran                                     : Normal
         Kontraktur                                           : Ada
         Tremor                                                 : Tidak
         Tulang                                                 : Tidak normal
         Tulang Belakang                                  : Normal
         Sendi                                                   : Terputus
         ROM : Tidak sempurna
         Palpasi                                                
         Otot                                                     : Tidak Normal
         Tulang                                                 : Tidak Normal
         Sendi                                                   : Tidak Normal
         Lain-lain                                              : -
         Masalah Keperawatan                          : Immobilisasi fisik
      18. Persarafan/Neurologi
         GCS (3-15)                                          : -
         Orientasi                                              : Orang
         Atensi                                                  : Baik
         Berbicara                                             : Normal
         Sensasi                                                 : Sentuhan
         Penciuman                                           : Baik
         Pengecapan                                          : Baik
         Ingesti-digesti                                       : Mengunyah : mampu
                                                                       Menelan : mampu
         Gerakan                                               : Berjalan :  mampu
I.HASIL PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
      - GDS:128 Mg/dl(<200>)
      - HB:11,9 Gr/dl(14-18 g/dl)
      -leukosit: 7.400/mm3
      -trombosit:418.000/mm3
      (TANGGAL: 25 Agustus 2010)
J. PROGRAM DOKTER
      - IVFD RL 20tts/i                                    -lansoprazol 1x130 mg
      - Diit ML
      - Paracetamol 3 x 500 mg/hari
      - Ranitidin 2x1gr
K. ANALISA DATA

N DATA FOCUS MASALAH PENYEBAB


O (SUJEKTIF DAN OBJEKTIF)

1. DS :-Ps mengeluh nyeri pada ulu Nyeri akut Iritasi mukosaa


hatinya lambung
-Ambang nyeri 8
DO :- Ps terlihat meringis
menahan nyeri
-Ps tampak memegangi bagian
bawah perutnya
- Ps  tampak gelisah
- TD : 110/60 mmHg
2. - N : 97 x/i Menurunnya
- RR : 24 x/i Perubahan nutrisi nafsu makan,
- S : 37º C kurang dari mual, muntah
DS : - Ps mengatakan tidak nafsu kebutuhan tubuh
makan
- ps mengatakan mual dan muntah
3. 3x sehari
 -ps mengatakan sulit untuk
menghabiskan diit yang diberikan Kurang
Do : - diit ps tidak habis Kurang terpaparnya
-BB menurun dari 49 menjadi 45 pengetahuan dengan informasi
kg tentang
DS  : -ps mengatakan kurang penyakitnya
mengerti tentang proses penyakit, (faktor penyebab
penyebab, dan terapi diet yang dan terapi diet)
harus dilakukan
DO : - ps tampak bingung
          Ps sering bertanya tentang
penyakitnya

II.                 DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN TANDA TANGAN


(BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH)
1. Nyeri Akut b.d iritasi mukosa lambung
2. Perubhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
menurunnya nafsu makan,mual, muntah
3. Kurang pengetahuan tentang penyakitnya (factor
penyebab, proses, dan terapi diet) b.d kurang
terpaparnya dengan informasi

                                               
III. RENCANA KEPERAWATAN

N TANGG MASALA TUJUAN & RENCAN RASIONAL


O AL/JAM H KRITERIA A
KEPERA HASIL TINDAK
WATAN AN
1. 31- Nyeri Tujuan -Evaluasi
-Merupakan intervensi monitoring
agustus- Akut b.d -setelah derajat
yang efektif. Tingkat kegelisahan
2010 iritasi dilakukan nyeri,
mempengaruhi persepsi reaksi
 10: mukosa tindakan catat
nyeri                                                 
00WIB lambung keperawatan lokasi,
                                      
2x24 jam karakteris
-membantu membuat dx dan
nyeri hilang tik dan
kebutuhan terapi
atau intensitas
-karena makanan khusus yang
terkontrol nya, catat
menyebabkan distress bermacam-
Kriteria perubahan
macam        
Hasil tanda-
  -untuk menghilangkan nyeri akut
-Ambang tanda
dan menurunkan aktivitas
nyeri 2/ vital dan
peristaltik  
hilang emosi.
-perbaikan nutrisi meningkatkan
- Klien -kaji
kemampuan berfikir
tampak ulang
-pengawasan kehilangan dan alat
2. rileks yang
pengkajian kebutuhn nutrisi
meningka
-makanan berlebihan
tkan nyeri
menyebabkan mual muntah
31- Perubahan -dapat meningkatkan masukan,
agustus- nutrisi - meningkatkan rasa berpartisipasi
2010 kurang identifika -membuat pengetahuan dasar
dari si dan -membantu pemahaman ps tentang
kebutuhan batasi alas an meminum obat
tubuh b.d Setelah makanan
menurunn dilakukan yang
ya nafsu tindakan menimbul -latihan dapat membantu
makan keperawatan kan pengembangan gambaran diri
kebutuhan ketidakny positif dan melawan defresi
3. nutrisi amanan -membantu sebagai pengingat dan
terpenuhi penguat belajar
secara -
adekuat KH: Kolaboras
Klien akan i
01- menunjukka pemberia
agustus- n intake n obat
2010 makanan analgetik
melalui
Kurang keeimbanga
pengetahu n diet, ps -buat
an tentang menunjukka jadwal
proses n perilaku masukan
penyakit, mempertaha tiap jam
penyebab nkan pola
dan nutrisi
terapi ,diet -timbang
b.d kurang BB tiap
terpaparny hari
ta dengan Seterlah
informasi dilakukan -berikan
tindakn makanan
keperawatan sedikit
(penkes)
tapi
klien akan
mematuhi sering
penatalaksan sesuia
aan diet dan indikasi
factor -berikan
penytebab diet
KH: makanan
Menyatakan mringan
pemahaman dengan
proses tambahan
penyakit dan
makanan
pengobatan,
mengidentifi yang
kasi disukai
hubungan
tanda dan -tentukan
gejala persepsi
dengan tentang
proses proses
penyakit penyakit
danhubunga -
kan gejala
diskusika
dengan
factor n program
penyebab pengobata
n jadwal
dan
kemungki
nan efek
samping
obat-
obatan
-anjurkan
melakuka
n aktivitas
biasa
secara
bertahap

-berikan
informasi
tertulis
untuk ps
atau
orang
terdekat

IV. CATATAN PERKEMBANGAN

TANGGAL/JAM NO.DX TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI


01-Agustus-2010 1 -Evaluasi derajat nyeri, catat lokasi,
S : - ps mengatakan Nyerinyapada ulu
karakteristik dan intensitasnya, catat hatinya  sudah Berkurang
perubahan tanda-tanda vital dan - Ambang nyeri 2
emosi. O :- Klien tampak sedikit rileks
-kaji ulang yang meningkatkan -Klien Tampak tidak meringis lagi
nyeri TD: 120/70 mmHg
-identifikasi dan batasi makanan  N : 80x/i
yang menimbulkan RR: 20x/i
ketidaknyamanan S   : 37,1 C
-Kolaborasi pemberian obat A : Masalah teratasi sebagian
analgetik P : Tindakan dilanjutkan
-Kaji tingkat nyeri
-Melakukan teknik relaksasi
-kolaborasi pemberian obat analgetik
Asammefenamat 2x300mg
02-agustus-2010 2 S:-ps mengatakan sudah bisa menghabiskan
diit
-Ps mengatakan tidak mual muntah
lagi
O:-diit ps habis setengah, ps menunjukkan
-buat jadwal masukan tiap jam prilaku mempertahankan pola nutrisi
-timbang BB tiap hari -BB ps meningkat dari 45 menjadi 47 kg
-berikan makanan sedikit tapi sering A : Masalah teratasi sebagian
02-september- 3 sesuia indikasi P : Tindakan dilanjutkan
2010 -berikan diet makanan mringan
dengan tambahan makanan yang S : PS mengatakan sudah mengerti
disukai tentang proses penyakit, penyebab dan
terapi diet yang harus dilakukan
O : -ps sudah tidak bingung kagi
-ps tidak bertanya lagi tentang penyakit
-tentukan persepsi tentang proses dan pengobatan penyakitnya
penyakit A : Masalah teratasi
-diskusikan program pengobatan P : Tindakan dihentikan
jadwal dan kemungkinan efek
samping obat-obatan
-anjurkan melakukan aktivitas biasa
secara bertahap
-berikan informasi tertulis untuk ps
atau orang terdekat

BAB IV
PEMBAHASAN
A. PENGKAJIAN
Data yang di dapat setelah pengkajian yang dilakukan pada Tn. Z dirasa sudah cukup
sesuai dengan pengkajian berdasarkan tinjauan teoritis yang ada. Data- data tersebut sudah
menunjang untuk melakukan asuhan keperawatan selanjutnya, karena semua data sudah di
dapatkan dengan jelas dan akurat.
           
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa pada amputasi yang muncul menurut (Doenges, 1999) :
1.      Resti gangguan keseimbangan volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, muntah.
2.      Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake yang tidak adekuat, anorexia.
3.      Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan inflamasi mukosa lambung.
4.      Keterbatasan aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
5.      Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurangnya informasi.
Diagnosa yang diangkat pada Klien Tn. Z adalah:
1.      Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan inflamasi mukosa lambung
2.      Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake yang tidak adekuat, anorexia
3.      Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurangnya informasi.
Diagnosa yang diangkat sudah sesuai dengan tinjauan teoritis, meskipun hanya sebagian
diagnosa saja yang muncul namun sudah cukup mewakili dan disusun sesuai dengan prioritas
masalah.

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi keperawatan yang disusun berdasarkan prioritas masalah keperawatan pada
klien Tn. Z adalah:
Dx 1: -Evaluasi derajat nyeri, catat lokasi, karakteristik dan intensitasnya, catat perubahan tanda-
tanda vital dan emosi.
-kaji ulang yang meningkatkan nyeri
-identifikasi dan batasi makanan yang menimbulkan ketidaknyamanan
-Kolaborasi pemberian obat analgetik
Dx 2: -buat jadwal masukan tiap jam
-timbang BB tiap hari
-berikan makanan sedikit tapi sering sesuia indikasi
-berikan diet makanan mringan dengan tambahan makanan yang disukai
Dx 3: -tentukan persepsi tentang proses penyakit
-diskusikan program pengobatan jadwal dan kemungkinan efek samping obat-obatan
-anjurkan melakukan aktivitas biasa secara bertahap
-berikan informasi tertulis untuk ps atau orang terdekat
Intervensi yang disusun telah mengacu pada Tinjauan teoritis, yaitu diambil dari Doengoes,
2001.
D. IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan aplikasidari intervensi yang telah disusun. Pada kasus Tn. Z semua
intervensi yang telah disusun telah dilakukan dengan baik sesuai dengan prosedur tetap yang
ada.
E. EVALUASI
Evaluasi hasil dari implementasi keperawatan yang didapat pada Klien Tn. Z setelah
dilakukan perawatan selama 2x 24 jam sudah cukup Memuaskan, karena masalah sudah
teratasi meskipun hanya sebagian. Sehingga masih perlu melanjutkan intervensi-intervensi
yang telah disusun dilanjutkan oleh perawat  di ruangan Murai I.
BAB V
PENUTUP

A.KESIMPULAN
1.      Pengkajian
Dalam makalah ini, antara pengkajian pada tinjauan teoritis dan tinjauan kasus sudah terdapat
kesamaan antara teori dan aplikasinya pada tinjauan kasus.
2.      Diagnosa
Diagnosa keperawatan yang muncul yang ada pada tinjauan teoritis tidak seluruhnya muncul
pada tinjauan kasus. Namun diagnosa yang diangkat  sesuai dengan masalah yang ada pada
tunjauan kasus sudah cukup mewakili dan sesuai dengan tinjauan teoritis.
3.      Intervensi
Intervensi yang di susun berdasarkan  prioritas masalah yang ada pada tinjauan kasus sudah
sesuai dengan tinjauan teoritis yaitu mengacu pada doengoes 2001.
4.      Implementasi
Implementasi merupakan aplikasidari intervensi yang telah disusun.
5.      Evaluasi
Hasil evaluasi dari implementasi keperawatan pada tinjauan kasus setelah dilakukan
perawatan selama 2x24 jam sudah cukup memuaskan, karena masalahnya sudah teratasi
sebagian tindakan dilanjutkan oleh perawat ruangan.

B.SARAN
1. Dalam pengkajian diharapkan sesuai dengan kasus yang ada
2. Perioritas utama adalah dapat memenuhi kebutuhan kesehatan pasien dengan baik
3.Tindakan keperawatan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan yang ada
4.Sebaiknya lebih ditingkatkan kualitas pelayanan agar ps lebih merasa nyaman .
5.kepada tenaga kesehatan agar selalu memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasiennya

DAFTAR PUSTAKA

Doengoes M.E. (2000), Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan


Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3 . EGC:Jakarta.

Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin
asih, Jakarta : EGC, 2002.

Wilkinson, Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC, 2007

Diposkan oleh Yudhi Whyd di 11.27 


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

1 komentar:

1.

Sell Tiket23 Agustus 2016 06.53


Cari TiketPesawat Online Super Cepat dan murah??
http://selltiket.com
Booking di SELLTIKET.COM aja!!!
CEPAT,….TEPAT,….DAN HARGA TERJANGKAU!!!

Ingin usaha menjadi agen tiket pesawat??


Yang memilikipotensi penghasilan tanpa batas.
Bergabung segera di http://agenselltiket.com

INFO LEBIH LANJUT HUBUNGI HUBUNGI:


No handphone :085365566333
PIN : 5A298D36

Segera Mendaftar Sebelum Terlambat. !!!

Balas
Tambahkan komentar
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Mengenai Saya

Yudhi Whyd 
ya orang biasa saja tidak ada yg istimewa.......
Lihat profil lengkapku
Entri Populer
 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GASTRITIS
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, banyak hal yang perlu diperhatikan. Salah satu...
 Benigna Prostat Hiperplasi ( BPH )
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang               Kelenjar prostate adalah suatu
kelenjar fibro muscular yang melingkar Bledder neck dan ...
 askep bblr
BAB I PENDAHULUAN A.      LATAR BELAKANG               Dalam beberapa dasawarsa
ini perhatian terhadap janin yang mengalami   gangguan p...
 asuhan keperawatan angina pektoris
BAB I PENDAHULUAN A.      LATAR BELAKANG              Walaupun telah banyak
kemajuan dalam penatalaksanaannya, penyakit jantungkoroner (...
Pengikut
Arsip Blog
 ▼   2011 (4)
o ▼  Desember (4)
 asuhan keperawatan angina pektoris
 askep bblr
 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GASTRITIS
 Benigna Prostat Hiperplasi ( BPH )
Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai