Anda di halaman 1dari 40

TREND DAN ISSUE PADA GANGGUAN SISTEM

PENCERNAAN BERDASARKAN EVIDENCE


BASED PRACTICE (GASTRITIS)

Elvi nisa’ul Muflichun NIM. 1130017048


Nadia Ameliawati NIM. 1130017049
Serli Mei Anggraini NIM. 1130017054
Windha Setyo Oetamie NIM. 1130017077
PEMBAHASAN

ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGIS


DEFINISI GASTRITIS
FAKTOR RESIKO GASTRITIS
• MANIFESTASI KLINIS • KOMPLIKASI • PEMERIKSAAN
• PENATALAKSANAAN GASTRITIS PENUNJANG
• ASUHAN • MATRIKS JURNAL
KEPERAWATAN
GANGGUAN
GASTRITIS
DEFINISI GASTRITIS
 Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut,

kronis, difus atau local (Patofisiologi, Sylvia A Price hal 422)

 Gastritis adalah suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung dan secara

hispatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang pada daerah tersebut. (Imu Penyakit

Dalam Jilid II)

 Jadi gastritis itu adalah Suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan

erosi. Erosif karena perlukaan hanya pada bagian mukosa. bentuk berat dari gastritis ini adalah gastritis

erosive atau gastritis hemoragik. Perdarahan mukosa lambung dalam berbagai derajad dan terjadi erosi

yang berarti hilangnya kontinuitas mukosa lambung pada beberapa tempat.


LANJUTAN……
Gastritis dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Gastritis akut

Salah satu bentuk gastritis akut yang sering dijumpai di klinik ialah gastritis akut erosif. Gastritis akut
erosif adalah suatu peradangan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan erosif.
Disebut erosif apabila kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam daripada mukosa muskularis.

b. Gastritis kronis

 Gastritis kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang menahun
(Soeparman, 1999, hal : 101). Gastritis kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa
lambung yang berkepanjangan yang disebabkan baik oleh ulkus lambung jinak maupun ganas atau
oleh bakteri helicobacter pylori (Brunner dan suddart) Klasifikasi gastritis kronis berdasarkan :

1) Gambaran hispatology

2) Distribusi anatomi
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut :
 Gastritis Akut

Penyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin (aspirin yang dosis rendah sudah dapat
menyebabkan erosi mukosa lambung). Bahan kimia misal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid dan
digitalis. Gastritis juga dapat disebabkan oleh obat-obatan terutama aspirin dan obat anti inflamasi non steroid
(AINS), juga dapat disebabkan oleh gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung seperti trauma, luka bakar dan
sepsis (Mansjoer, Arif, 1999, hal : 492).

 Gastritis Kronik

Penyebab dan patogenesis pada umumnya belum diketahui. Gastritis ini merupakan kejadian biasa pada orang
tua, tapi di duga pada peminum alkohol, dan merokok.
PATOFISIOLOGI
 Terjadinya gastritis secara umum karena ketidakseimbangan faktor agresif dan defensif, di mana faktor
agresif lebih dominan daripada faktor defensif. Yang termasuk faktor agresif antara lain asam lambung,
pepsin, refluks bilier, nikotin, alkohol, NSAID, kortikosteroid, H.pylori, dan adanya radikal bebas. Yang
termasuk faktor defensif antara lain mikrosirkulasi mukosa, sel epitel permukaan, prostaglandin,
fosfolipid, mukus, bikarbonat, dan motilitas saluran pencernaan.

Keterangan : (A) mukosa gaster normal akibat adanya keseimbangan antara faktor agresif dan pertahanan
mukosa. (B) pembentukan ulkus gaster karena ketidakseimbangan faktor agresif dan faktor pertahanan
mukosa
LANJUTAN….

 Beberapa sel di mukosa gaster berkontribusi terhadap produksi


asam lambung. Sel G di antrum gaster melepaskan hormon gastrin.
Hormon ini bekerja pada enterochromaffin-like cells (ECL) di
korpus lambung menyebabkan pelepasan histamin. Histamin akan
menstimulasi sel parietal untuk mensekresikan asam. Hormon
gastrin juga menstimulasi secara langsung sel parietal dan
meningkatkan kerja ECL serta sel parietal. Prostaglandin
merupakan faktor pertahanan yang penting untuk melindungi
mukosa gaster. Sintesis prostaglandin dipengaruhi aktivitas
cyclooxygenase (COX) enzyme. Ada 2 bentuk COX yaitu COX-1
dan COX-2. COX-1 bertanggungjawab memproduksi
prostaglandin, yang secara fisiologis akan menjaga integritas
mukosa dan aliran darah mukosa. NSAID dapat menekan aktivitas
COX-1, yang berakibat pada lesi mukosa gaster.21
 Penggunaan analgetik berhubungan dengan erosi
gaster. Dilaporkan juga jumlah erosi gaster yang sama
antara penggunaan COX-2 selektif dengan NSAID non
selektif, yaitu celecoxib vs diklofenak (Cheung et al.,
2010). Banyak studi yang melaporkan ada hubungan
signifikan terjadinya gastritis dengan penggunaan
NSAID. Mekanisme NSAID menginduksi erosi antara lain
dengan menghambat sintesis prostaglandin dan
fosforilasi oksidatif, mengganggu mikrosirkulasi lokal,
yang berdampak terjadinya nekrosis iskemik.
Penggunaan NSAID jangka panjang pada pasien
H.pylori secara signifikan menyebabkan erosi yang lebih
berat dibandingkan pada pada pasien yang tidak
terinfeksi H.pylori, namun hal ini masih kontroversi.
LANJUTAN…..  Helicobacter pylori merupakan bakteri gram
negatif, bentuk heliks, mikroaerofilik, dengan
panjang 3 mikrometer dan diameter sekitar 0,5
mikrometer. yang ditemukan digaster. Pertama
kali diidentifikasikan tahun 1982 oleh ilmuwan
Australia Barry Marshall dan Robin Warren,
yang saat itu ditemukan pada pasien gastritis
kronik dan ulkus gaster. merupakan bakteri
gram-negatif dengan bentuk batang
melengkung. mempunyai flagela, yang
membantu menembus lapisan mucous
lambung yang tebal.
MANIFESTASI KLINIS

1. Gastritis Akut:
a. ulserasi superficial yang menimbulkan hemorragie
b. ketidaknyamanan abdomen
c. muntah serta cegukan
d. dapat terjadi kolik dan diare
e. peningkatan suhu tubuh
f. takikardia
2. Gastritis Kronis:
a. Tipe A : Asimtomatis
b. Tipe B :
Mengeluh anoreksia
Sakit ulu hati setelah makan
Bersendawa
Rasa pahit dalam mulut
Mual dan muntah
Komplikasi Gastritis

a. Gastritis Akut
Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stres, zat kimia misalnya obat-obatan
dan alkohol, makanan yang pedas, panas maupun asam. Pada para yang mengalami
stres akan terjadi perangsangan saraf simpatis NV (Nervus vagus) yang akan
meningkatkan produksi asam klorida (HCl) di dalam lambung. Adanya HCl yang
berada di dalam lambung akan menimbulkan rasa mual, muntah dan anoreksia.
b. Gastritis Kronik
Gastritis kronik disebabkan oleh bakteri gram negatif Helicobacter pylori. Bakteri
patogen ini (helicobacter pylori) menginfeksi tubuh seseorang melalui oral, dan
paling sering ditularkan dari ibu ke bayi tanpa ada penampakan gejala
(asimptomatik). Sekali bersarang, bakteri Helicobacter pylori dapat bertahan di perut
selama hidup seseorang. Namun, sekitar 10-15 persen individu yang terinfeksi
kadang-kadang akan mengalami penyakit luka lambung atau usus duabelas jari.
Kebanyakan luka, lebih sering terjadi di usus duabelas jari daripada di lambung.
Pemeriksaan
Penunjang

 Menurut priyanto, 2006 pemeriksaan diagnostik yang dianjurkan untuk pasien gastritis
adalah:
a. Pemeriksaan darah seperti Hb, Ht, Leukosit, Trombosit.
b. Pemeriksaan endoskopi.
c. Pemeriksaan hispatologi biopsy segmen lambung.
Penatalaksanaan

 Pemeriksaan darah
 Uji napas urea
 Pemeriksaan feces
 Endoskopi saluran cerna bagian atas
 Rontgen saluran cerna bagian atas
 Analisis Lambung
 Analisis stimulasi
Tinjauan kasus

 Tn A usia 56 tahun dibawa ke IGD RSUD Pelabuhan Ratu pada hari senin,
19 September 2016 pukul 19.00. dengan keluhan nyeri pada ulu hati 4 hari
yang lalu disertai mual muntah. Dengan TD : 91/61 mmHg, Suhu : 38,8°C ,
RR : 32x/menit.Terdapat luka di daerah bokong atas, luka lembab,
kemerahan di daerah sekitar luka. Akral hangat Leukosit 18.100/cmm. Klien
mengatakan badanya terasa lemah, gelisah, wajah terlihat menahan
nyeri.

Anda mungkin juga menyukai