Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH PALIATIF CARE

OLEH

KELOMPOK : III
KELAS : D1-2019
DOSEN : Akbar Asfar, S.Kep., Ns.,

 
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020
 
Anggota Kelompok :
MAGFIRAH (14220190121)
POPI ASMYANTI (14220190107)
INDRI APRILIA RISKI (14220190083)
AMELIA NURHASANA (14220190119)
LILI CAHYANI (14220190091)
ARNI AYU (14220190130)
Latar Belakang Paliatif Care

• Perawatan Paliatif suatu bentuk pelayanan


kesehatan yang manusiawi dengan tujuan
menghilangkan/meringankan penderitaan dan
meningkatan kualitas hidup penderita dan
keluarganya, yang pernah menjadi ciri khas
pelayanan dan perawatan medis.
 Pada kasus yang oleh tim dokter dinyatakan sulit
sembuh atau tidak ada harapan lagi, bahkan
mungkin hampir meninggal dunia atau yang
dikenal pasien stadium terminal (PST) tentunya
membutuhkan pelayanan yang spesial. Maka,
disinilah perawatan paliatif menjadi aspek penting
pada pengobatan.
Apa Itu Paliatif care ?
 Definisi Perawataan Paliatif yang diberikan oleh
WHO pada tahun 2005 bahwa perawatan paliatif
adalah sistem perawatan terpadu yang bertujuan
meningkatkan kualitas hidup, dengan cara
meringankan nyeri dan penderitaan lain,
memberikan dukungan spiritual dan psikososial
PowerPoint
mulai saat diagnosa ditegakkan
Presentation sampai akhir
hayat dan dukungan terhadap keluarga yang
kehilangan/berduka.
 Perawatan paliatif adalah perawatan kesehatan
terpadu yang bersifat aktif dan menyeluruh,
dengan pendekatan multidisiplin yang
terintegrasi. Tujuannya untuk mengurangi
penderitaan pasien, memperpanjang umurnya,
meningkatkan kualitas hidupnya, juga
memberikan support kepada keluarganya. Meski
pada akhirnya pasien meninggal, yang terpenting
Sejarah Paliatif Care
 Munculnya palliative care di dunia dimulai dari sebuah gerakan rumah sakit
pada awal abad ke-19, kaum beragama menciptakan hospice yang memberikan
perawatan untuk orang sakit dan sekarat di London dan Irlandia.
 Palliative care dan hospice telah berkembang pesat sejak tahun 1960-an. Dame
Cicely Saunders (yang selanjutnya lebih dikenal dengan sebutan Dame)
seorang pekerja yang merintis perawatan ini dimana sangat memiliki peran
penting dalam menerik perhatian pasien pada akhir kehidupannya saat
mengidap penyakit ganas stadium lanjut. Dame mengkreasikan sebuah konsep
tentang caring, terutama untuk pasien yang dengan stadium akhir dan
menjelang ajal/kematian. Konsep tersebut merupakan sebuah cara pandangan
atau perspektif untuk melihat sebuah fenomena secara holistic, termasuk
pasien.
1967 1982
Rumah hospis pertama yang di
dirikan oleh Dame yaitu rumah Dokter spesialis paliatif mulai diperkenalkan
hospis yang terletak di kota London secara formal. pada saat itu dokter
Seiring dengan perkembangan paliatif tidak hanya memberikan pelayanan
gerakan rumah hospis, pelayanan pada pasien yang membutuhkan perawatan
perawatan paliatif mulai paliatif, namun juga penelitian mengenai
menekankan pada aspek “Care” praktis klinis pada pasien yang mendapatkan
bukan pada aspek “Cure’” atau perawatan paliatif, dan melakukan pengajaran
pengobatan. Sehingga pada saat itu ataupun pendidikan berkelanjutan dalam
prioritas intervensi yang dilakukan perspektif multidisiplin.
adalah bagaimana pasien dapat
mengontrol keluhannya, seperti
nyeri
Sejarah Paliatif Care di Indonesia
Sejak 2007 pemerintah Indonesia, melalui kementerian kesehatan
telah menerbit aturan berupa kebijakan perawatan paliatif (Keputusan
MENKES No.812/Menkes/SK/VII/2007). dimana dasar yang menjadi acuan
diterbitkannya peraturan tersebut yaitu;

 kasus penyakit yang belum dapat disembuhkan semakin


jumlahnya baik pada pasien dewasa maupun anak

 untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien


dengan penyakit yang belum dapat disembuhkan selain
dengan perawatan kuratif dan rehabilitative juga diperlukan
perawatan paliatif bagi pasien dengan stadium terminal.
 Sejarah perkembangan paliatif care di Indonesia bermula saat sekelompok
dokter di RS. Dr Sutomo, Surabaya, membentuk kelompok perawatan paliatif
dan pengontrolan nyari kanker pada tahun 1990 yang selanjutnya kelompok
tersebut menjadi “Tim Perawatan Paliatif” pertama di Indonesia. Saat ni
kelompok tersebut dikenal engan nama “Pusat pengembangan paliatif dan
bebas nyeri.”
 Pada bulan Februari 1992, secara resmi pelayanan perawatan paliatif di mulai
di Rumah sakit Dr Sutomo, Surabaya. Pelayanan tersebut didukung 11 dokter
dan seorang apoteker yang telah menempuh Pendidikan perawatan paliatif
untuk level Post Graduate Diploma melalui Pendidikan jarak jauh dari salah
satu universitas yang berada di Negara bagian Australia barat kota Perth. Atas
kepemimpinan Dr. R. Seonarjadi Tedjawinata yang kemudian di kenal sebagai
Bapak Paliatif Indonesia.
 Pada bulan Oktober 1992 Bapak Paliatif Indonesia menginisiasi
sebuah kegiatanseminar nasional dan workshop yang bertema
“manajemen nyeri kanker”. Tujuan dari kegiatan tersebut untuk
memperkenalkan pelayanan perawatan paliatif kepada peserta
seminar dan workshop yang pada saat di itu dihadiri oleh sekitar
14 perwakilan rumah sakit pendidikan di Indoensia.
 Pada tahun 2006, sebuah organisasi nirlaba membentuk “Rumah
Rachel” yang menyediakan layanan perawatan paliatif khusus
untuk anak yang menderita kanker dan HIV/AIDS. Rumah Rachel
merupakan fasilitas perawatan paliatif yang pertama di Indonesia
yang fokus pada anak-anak berlokasi di Jakarta.
 Pada tahun 2007, atas bimbingan dan arahan tim paliatif
RS Dr Sutomo, pelayanan paliatif di tingkat puskesmas di buka,
yaitu Puskesmas Balongsari Surabaya.
Perkembangan Paliatif care di Masa Sekarang

 Telah terjadi perubahan yang dinamis dalam penyediaan perawatan


paliatif terutama di Negara Inggris. Dimana depertemen kesehatan
memperkenalkan program dan panduan baru yang di kenal dengan sebutan
“End of Life Care Strategy” dan “the Gold Standards Framework”. Program
dan panduan tersebut menitik beratkan akan pentingnya menggunakan
standard pelayanan di saat memberikan pelayanan perawatan paliatif pada
pasien dan keluarganya terutama di saat kondisi pasien menjelang
ajal/kematian.
 Secara global, WHO (2014) melaporkan bahwa pendidikan dan
pengetahuan para petugas kesehatan masih sangat minim mengenai
perawatan pasien di area paliatif. WHO memperkirakan sekitar 19 juta orang
di dunia saat ini membutuhkan pelayanan perawatan paliatif, dimana 69%
dari mereka adalah pasien usia lanjut yaitu usia diatas 65 tahun. Sehingga hal
ini menjadi tantangan para petugas kesehatan terutama tenaga professional
yang bekerja di area paliatif untuk dapat memahami dengan baik cara
memberikan pelayanan yang berkualitas pada kelompok lanjut usia tersebut
dengan mengacu pada pilosofi dan standart pelayanan perawatan paliatif
DAFTAR PUSTAKA
Ferrell, B.R. & Coyle, N. (Eds.) (2007).Textbook of palliative nursing, 2 nded. New
York, NY: Oxford University Press Hospice and Palliative Care Handbook: Quality,
Compliance, and Reimbursement by T. M. Marrell.ISBN:

Yodang. (2015). Konsep Perawatan Paliatif. Buku Ajar Keperawatan Paliatif


Berdasarkan Kurikulum AIPNI 2015, 1–23.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai