Oleh:
C1220015
2020/2021
I. Laporan Pendahuluan ( Tinjauan Teori)
A. Definisi
Dengue Haemoragic Fever/DHF adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot atau nyeri sendi yang disertai
leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan ditesis hemoragik. Pada DBD terjadi
penumpukan cairan dirongga tubuh. Sindrome renjatan dengue (dengue shock syndrome)
adal demam berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan/syok (Nurarif & Hardhi, 2015).
Dengue Haemoragic Fever adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue melalui gigitan
nyamuk, penyakit ini telah dengan cepat menyebar di seluruh wilayah WHO dalam beberapa tahun
terakhir. Virus dengue ditularkan oleh nyamuk betina terutama dari spesies Aedes aegypti dan, pada
tingkat lebih rendah, A. albopictus. Penyakit ini tersebar luas di seluruh daerah tropis, dengan variasi
lokal dalam risiko dipengaruhi oleh curah hujan, suhu dan urbanisasi yang cepat tidak direncanakan
(WHO, 2015).
virus dengue yang termasuk golongan arbovirus melalui gigitan nyamuk Aedes aegipty
B. ANATOMI FISIOLOGI
Berikut adalah anatomi fisiologi menurut (Vyas, et al, 2014) yang berhubungan degan
penyakit DHF yang petama adalah sistem sirkulasi. Sistem sirkulasi adalah sarana untuk
menyalurkan makanan dan oksigen dari traktus distivus dan dari paru-paru ke sela-sela
tubuh. Selain itu, sistem sirkulasi merupakan sarana untuk membuang sisa-sisa
metabolisme dari selsel ke ginjal, paru-paru dan kulit yang merupakan tempat ekskresi
dan darah.
1. Jantung
Merupakan organ yang berbentuk kerucut, terletak didalam thorax, diantara paru-
2. Pembuluh Darah
a. Arteri (Pembuluh Nadi) Arteri meninggalkan jantung pada ventikel kiri dan
2. Arteri subklavikula adalah bawah selangka yang bercabang kanan kiri leher
4. Arteri radialis adalah arteri yang teraba pada pangkal ibu jari
8. Arteri femoralis adalah arteri yang berjalan kebawah menyusuri paha menuju
ke belakang lutut 14
b. Kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil yang teraba dari cabang
terhalus dari arteri sehingga tidak tampak kecuali dari bawah mikroskop. Kapiler
dengan yang lain menjadi darah yang lebih besar yang disebut vena.
c. Vena (pembuluh darah balik)
Vena membawa darah kotor kembali ke jantung. Beberapa vena yang penting :
1. Vena Cava Superior Vena balik yang memasuki atrium kanan, membawa
Vena yang mengembalikan darah kotor ke jantung dari semua organ tubuh
bagian bawah.
3. Vena jugularis
4. Vena pulmonalis
3. Darah
Beberapa pengertian darah menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut : Darah
adalah jaringan cair dan terdiri atas dua bagian: bagian cair yang disebut plasma dan
bagian padat yang disebut sel darah. Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat
didalam pembuluh darah yang berwarna merah. Darah adalah suatu cairan kental
Jadi darah adalah jaringan cair yang terdapat dalam pembuluh darah yang
berwarna merah yang cair disebut plasma dan yang padat di sebut sel darah yang
befungsi sabagai transfer makanan bagi sel. Volume darah pada tubuh yang sehat /
organ dewasa terdapat darah kira-kira 1/13 dari berat badan atau kira-kira 4-5 liter.
Keadaan jumlah tersebut pada tiap orang tidak sama tergantung pada umur,
b. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit dan racun yang
anti racun.
a. Sumsum Tulang
1. Tulang Vertebrae
Pada arkus terdapat bagian yang menonjol pada vertebrae dan dilekati
prosesus spinosus.
Sternum adalah tulang dada. Tulang dada sebagai pelekat tulang kosta
b. Hepar
diafragma, kelenjar ini terdiri dari 2 lobus yaitu lobus dextra dan ductus
c. Limpa
Limpa terletak dibagian kiri atas abdomen, limpa terbentuk setengah bulan
C. Etiologi
Penyebab demam berdarah dengue (DBD) atau dengue haemorragic fever (DHF)
adalah virus dengue. Di Indonesia virus tersebut saat ini telah diisolasi menjadi 4 serotipe
virus dengue yang termasuk dalam grup B. Dari arthopedi borne virus (arbovirus) yaitu
DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. Ternyata DEN-2 dan DEN-3 merupakan serotipe yang
dominan sementara di Indonesia yang terutama deominan adalah DEN-3 tapi akhir-akhir
ini adalah kecenderungan dominan DEN-2. Setelah oleh nyamuk yang membawa virus,
maka inkubasi akan berlangsung antara 3-15 hari sampai gejala demam Dengue muncul.
(Meilany, 2010).
di pakaian yang tergantung, vas bunga yang ada airnya atau ditempat kaleng
aktivitas menggigit sekitar 2 jam sesudah matahari terbit dan beberapa jam setelah
Bentuk ringan demam dengue menyerang semua golongan umur dan bermanivestasi
lebih berat pada orang dewasa. Demam dengue pada bayi dan anak berupa demam ringan
yang disertai dengan timbulnya ruam makulopapular. Pada anak besar dan dewasa,
penyakit ini dikenal dengan sindrom triase dengue yang berupa demam tinggi dan
mendadak yang dapat mencapai 40°C atau lebih dan terkadang disertai dengan kejang
perut kanan atas atau seluruh bagian perut dan perdarahan, terutama perdarahan kulit,
walaupun hanya berupa uji tourniguet positif. Selain itu, perdarahan kulit dapat berwujud
memar atau juga berupa perdarahan spontan mulai dari petechiae (muncul pada hari-hari
pertama demam dan berlangsung selama 3-6 hari) pada ekstremitas, tubuh, dan muka,
sampai epistaksis dan perdarahan gusi, sementara perdarahan gastrointestinal masih lebih
jarang terjadi dan biasanya terjadi pada kasus syok yang berkepanjangan. Pada masa
konvalesens seringkali ditemukan eritema pada telapak tangan dan kaki dan
hepatomegali. Nyeri tekan sering kali ditemukan tanpa ikterus maupun kegagalan
2. Manifestasi perdarahan, termasuk paling tidak uji tourniguet positif dan bentuk
d. Pompa lagi balon tensimeter sampai patokan tadi lalu kunci dan pertahankan
sampai 5 menit.
3. Pembesaran hati.
4. Syok yang ditandai dengan nadi lemah dan cepat disertai dengan tekanan nadi
yang menurun (20 mmHg atau kurang) tekanan darah yang menurun (tekanan
sistolik menurun sampai 80 mmHg atau kurang) dan kulit yang teraba dingin dan
lembab, terutama pada ujung hidung, jari dan kaki penderita gelisah serta timbul
Fenomena patologis menurut (Herdman , 2017), yang utama pada penderita DHF
(syok). Hal pertama yang terjadi setelah virus masuk ke dalam tubuh penderita adalah
penderita mengalami demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal-pegal di seluruh tubuh,
ruam atau bitnik-bintik merah pada kulit (petekie), sakit tenggorokan dan hal lain yang
perembesan plasma ke ruang ekstra seluler sehingga nilai hematocrit menjadi penting
untuk patokan pemberian cairan intravena. Oleh karena itu, pada penderita DHF sangat
plasma telah teratasi sehingga pemberian cairan intravena harus dikurangi kecepatan dan
jumlahnya untuk mencegah terjadinya edema paru dan gagal jantung. Sebaliknya jika
tidak mendapatkan cairan yang cukup, penderita akan mengalami kekurangan cairan
yang dapat mengakibatkan kondisi yang buruk bahkan bisa mengalami renjatan dan
apabila tidak segera ditangani dengan baik maka akan mengakibatkan kematian.
G. Pemeriksaan Penunjang
Menurut (Centers for Disease Control and Prevention, 2017), Pada setiap penderita
dilakukan pemeriksaan darah lengkap. Pada penderita yang disangka menderita DHF
dilakukan pemeriksaan hemoglobin, hematocrit, dan trombosit setiap 2-4 jam pada hari
pertama perawatan. Selanjutnya setiap 6-12 jam sesuai dengan pengawasan selama
1. Uji tourniquet
kapiler. Dinding kapiler yang oleh suatu penyebab kurang kuat akan rusak oleh
pembendungan itu, darah dari dalam kapiler itu keluar dari kapiler dan merembes
permukaan kulit.
2. Hemoglobin
hemoglobin (foto elektrik) banyak dipakai karena dilihat dari hasilnya lebih
pada hari-hari pertama biasanya normal atau sedikit menurun. Tetapi kemudian
kelainan hematologi paling awal yang dapat ditemukan pada penderita demam
berdarah atau yang biasa disebut dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) atau
DHF.
3. Hematokrit
Nilai hematokrit ialah volume semua eritrosit dalam 100 ml darah dan disebut
dengan persen dan dari volume darah itu. Biasanya nilai itu ditentukan dengan
darah vena atau darah kapiler. Nilai normal untuk pria 40-48 vol% dan wanita 37-
rata-rata kurang lebih 2%. Hasil itu kadang-kadang sangat penting untuk
hematokrit biasanya mulai meningkat pada hari ketiga dari perjalanan penyakit
dan makin meningkat sesuai dengan proses perjalanan penyakit demam berdarah.
4. Trombosit
Trombosir sukar dihitung karena mudah sekali pecah dan sukar dibedakan deari
kotoran kecil. Lagi pula sel-sel itu cenderung melekat pada permukaan asing
1. Tirah baring
2. Makanan lunak, dan bila belum nafsu makan diberi minum 1,5-2 liter dalam 24 jam
(susu, air dengan gula) atau air tawar yang ditambah garam.
b. Observasi keadaan umum, nadi, tekanan darah, suhu, dan pernapasan tiap jam, serta
Hb dan Ht tiap 4-6 jam pada hari pertama selanjutnya tiap 24 jam.
c. Pada pasien DSS diberikan cairan intravena yang diberikan dengan diguyur, seperti
NaCl, ringer laktat, yang dipertahankan selama 12-24 jam setelah renjatan teratasi.
Bila tidak nampak perbaikan dapat diberikan plasma sejumlah 15-29 ml/kg BB dan
dipertahankan selama 12-24 jam. Setelah renjatan teratasi bila kadar Hb dan Ht
A. Pengkajian
Pengkajian dengan Penyakit infeksi Demam Berdarah Dengue menurut (Nurarif &
1. Biodata
a. Identitas pasien
Nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, nama orang tua, pendidikan orang
b. Keluhan utama
Alasan/keluhan yang menonjol pada pasien Demam Berdarah Dengue untuk datang
Didapatkan adanya keluhan panas mendadak yang disertai menggigil, dan saat
dan anak semakin lemah. Kadang-kadang disertai dengan keluhan batuk pilek, nyeri
telan, mual, muntah, anoreksia, diare atau konstipasi, sakit kepala, nyeri otot dan
persendian, nyeri uluh hati, dan pergerakan bola mata terasa pegal, serta adanya
manisfestasi perdarahan pada kulit, gusi (grade 3 dan 4), melena, atau hematemesis.
Penyakit apa saja yang pernah diderita. Pada Demam Berdarah Dengue, anak bisa
mengalami serangan ulangan Demam Berdarah Dengue dengan tipe virus yang lain.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
tanda-tanda vital.
b. Kepala
tenggorokan
hematoma.
B. Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa keperawatan yang sering dijumpai pada pasien dengan Dengue
Hemorahagic Fever :
output cairan.
Defisit Volume cairan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji keadaan umum klien
berhubungan dengan dengan criteria hasil: 2. Kaji input dan output cairan.
vital dalam
batas normal
Nutrisi kurang dari Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji keadaan umum klien
reborantia.
fisik klien.
kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan dan dilakukan secara