S DENGAN DENGUE
HAEMORRHAGIC FEVER GRADE III DENGAN HIPERTERMIA DI
RUANG SANDAT RSAD TK. II UDAYANA DENPASAR
TANGGAL 19 APRIL 2021
A. Tinjauan Pustaka
makanan dan oksigen dari tractus distivus dari paru-paru ke sela-sela tubuh.
metabolisme dari sel -sel ginjal, paru-paru dan kulit merupakan tempat
1) Jantung
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung
dan disebut juga batu kordis. Disebelah bawak agak runcing yang
disebut apeks cordis. Letak jantung didalam rongga dada sebelah depan,
sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, diatas diafragma dan
dibawah papilla mamae. Pada tempat ini teraba adanya denyut jantung
2) Pembuluh Darah
a) Arteri
dinding yang kuat dan tebal tetapi sifatnya elastis terdiri dari 3
lapisan. Arteri yang paling besar didalam tubuh yaitu aorta dan arteri
diantaranya adalah vena kava dan vena pulmonalis. Vena ini juga
menjadi kapiler.
c) Kapiler
dari suatu lapisan endotel. Bagian tubuh yang tidak terdapat kapiler
itu, dindingnya sangan tipis maka plasma dan zat makanan mudah
b. Fisiologi Kardiovaskuler
Darah adalah jaringan cair dan terdiri dari dua bagian-bagian cair yang
disebut plasma dan bagian padat disebut sel darah. Warna merah pada
darah diambil dengan jalan nafas dan zat ini sangat berguna pada
atau orang dewasa terdapat darah sebanyak kira-kira 1/3 dari berat badan
atau pembuluh darah. Fungsi darah antara lain sebagai alat pengangkut,
1) Definisi
diatesis hemoragik.
2010).
DHF ditandai dengan demam tinggi, fenomena hemoragik, sering
2014).
2) Klasifikasi
Lestari (2016):
d) Derajat IV: Syok berat disertai dengan tekanan darah dan nadi
tidak terukur.
3) Patofisiologi
a) Etiologi
b) Proses terjadi
(Aryu, 2010).
c) Manifestasi Klinis
(1) Demam atau tetap tinggi Riwayat (2-7 hari) disertai gejala
kurang)
e) Pemeriksaan Diagnostik
2013)
(a) Eritosit
Nilai normal eritrosit pada pria berkisar 4,7 juta – 6,1 juta
(b) Hemoglobin
(c) Trombosit
(d) Hematokrit
Kebocoran plasma dibuktikan dengan di temukan
(e) Leukosit
f) Penatalaksanaan Medis
(1) Medis
24 jam.
terjadi infeksi.
keparahan
peningkatan hematokrit.
(2) Jenis minuman: air putih, the manis, sirup, jus buah,
susu.
HCT>20%
(4) Setelah itu IVFD di stop pada 24-48 jam, bila tanda
bertahap.
ml/kg BB.
(10) Jika sudah ada perbaikan maka lanjutkan Tindakan
seterusnya.
sianosis.
antipiretik.
1. Pengkajian
a. Pengkajian Keperawatan
a. Keluhan Utama
terjadi antara hari ke-3 dan hari ke-7, sementara anak semakin
dan persendian, nyeri ulu hati dan pergerakan bola mata terasa
f. Riwayat imunisasi
g. Riwayat Gizi
anak dengan status gizi baik maupun buruk dapat berisiko apabila
terdapat factor predisposisinya. Pada anak yang menderita DHF
h. Kondisi Lingkungan
i. Pola Kebiasaan
terjadi melena.
e. Sistem integument
dingin, lembab
2) Kuku cyanosis/tidak
tulang.
a. Pemeriksaan Laboraturium
4) Ig D. dengue positif
hipoproteinemia, hyponatremia.
rendah.
b. Diagnosa Keperawatan
darah.
ekstravaskular.
intake nutrisi yang tidak adekuat akibat mual dan nafsu makan
yang menurun.
(trombositopenia).
2. Perencanaan
dengan katagori :
dengue.
Intervensi Rasional:
liter/24 jam)
yang banyak.
tebal.
e) Berikan antipiretik
15 mmHg)
Intervensi Rasional:
pengeluaran urine.
sakit kepala.
serebral.
elektrolit.
untuk terapi.
kebutuhan.
manajemen nyeri.
tanda nyeri).
Intervensi Rasional:
pasien.
tenang.
pasien.
ekstravaskular
berlebihan.
Intervensi Rasional:
tanda-tanda vital.
menangani syok.
Intervensi Rasional:
baik.
kesadaran
Rasional: kondisi yang berkonstribusi dalam kekurangan cairan
sirkulasi/syok.
mungkin.
trombosit.
lanjut.
nutrisi yang tidak adekuat akibat mual dan nafsu makan yang
menurun.
Intervensi Rasional:
setiap hari.
darah (trombositopenia)
Intervensi Rasional:
klinis
mungkin.
Intervensi Rasional:
banyak beristirahat.
3. Pelaksanaan Keperawatan
4. Evaluasi Keperawatan
NIM. 18E10007
Ns. I Dewa Ayu Puspa Dewi, S.Kep Ns. Ni Kadek Sriasih, S.Kep.,M.Kep., Sp.Kep.An.
I. Pengkajian Keperawatan
ma : 3 tahun pasien)
Um 41 tahun
ur
Pendidikan :- SMA
Pekerjaan :- TNI
No Registrasi : 13.59.00 -
panas sejak 3 hari yang lalu, mual muntah serta nafsu makan berkurang.
Pada tanggal 19 April 2021, pukul 11.30 wita Tn. T mengatakan An.S
Ibu pasien mengatakan An. S mengalami panas naik turun sejak tanggal
dibeli diwarung oleh ibunya, karena panas pasien masih naik turun
hingga hari senin lalu ibu pasien dan keluarga pasien memeriksakan
Udayana tanggal 19 April 2021 pada pukul 09.00 WITA siang hari, di
IGD pasien di TTV hasil TTV yang didapatkan TD: 100/80 mmHg,
Nadi: 120x/menit, Suhu: 37,8°C, RR: 24x/menit dan SpO2: 100% selain
jam dan ODR 4mg @12 jam. Dan diagnosa oleh dokter pasien
mengalami DHF Grade III febris hari ke- 3. Kemudian pada tanggal 19
jam, Paracetamol ¾ amp @8 jam, Imunos plus ap (p-0) @24 jam dan
DL @24 jam.
Ibu pasien mengatakan An. S baru pertama kali dirawat dirumah sakit,
pengkajian), meliputi:
1) Bernafas
1600 cc/hari.
porsi dari biasanya dan minum sekitar 6-8 gelas atau setara dengan
1200-1600 cc/hari.
3) Eliminasi
pasien biasa bak 4-5 kali dalam sehari, dan setiap kencing ± 300
tangan kirinya.
naik turun sejak tanggal 17 April 2021. Karena panas pasien masih
naik turun hingga hari senin, lalu ibu pasien dan keluarga pasien
biasanya An. S tidur malam pada jam 20.00/21.00 dan akan bangun
7) Kebersihan Diri
biasanya mandi dua kali dalam sehari. An. S juga selalu rajin
pasien hanya di lap badannya oleh orang tuanya Saat sakit ibu
keadaanya.
9) Data Sosial
10) Rekreasi
11) Ibadah
dengan keluarganya.
Turgor: Elastis
Kebersihan: Cukup
S = 390C
N =120x/mnt
RR = 24x/mnt
TD = 100/80 mmHg
SpO2 = 100%
b. TB = 130 cm
c. LD = 60 cm
d. Lingkar Kepala = 60 cm
(9) Kepala
hidrosefalus
(10) Mata
(11) Hidung
(12) Telinga
(13) Mulut
(14) Leher
kelenjar limfe.
(15) Thorak
Inspeksi: Bentuk dada simetris dengan lingkar dada 70 cm,
(16) Paru-paru
dada kanan kiri simetris, tidak ada retraksi otot dada, tidak
kiri
(17) Abdomen
muntah
(19) Ekstremitas
Atas : petekie (+)
cukup, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, tidak ada odema,
Kekuatan otot:
555 444
555 555
h. Pemeriksaan Penunjang
(1) Laboratorium
Pemeriksaan Darah Lengkap
Tanggal 19 April 2021 pukul 11.00 WITA
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hematologi
Hemoglobin Lengkap
Hemoglobin 14.4 g/Dl 13.2 -17.3
WBC L 1.61 10^3/ul 3.80 -10.60
Hitung Jenis
Basofil H 1.2 % 1.0 - 1.0
Eosinofil L 0.6 % 2.0 - 4.0
Neutrofil L 49.7 % 50.0 -70.0
Limfosit H 40.4 % 2.0 - 8.0
Monosit H 8.1 % 0.0 - 72.0
Immature Granulosit 0.6 % 4.40 - 5.90
RBC H 6. 34 10^6/ul 40.0 - 52.0
Hematokrit 45.4 % 80.0 -100.0
MCV L 71.6 fL 26.0 – 34.0
MCH L 22.7 pg 32.0 – 36.0
MCHC L 31.7 g/L 32.0 – 36.0
PLT L 100 10^3/ul 150- 440
RDW-SD L 35.9 fL 37-54
RDW- CV 14.1 % 11.5 – 14.5
PDW *0000 fL 9.0 – 17.0
MPV *0000 fL 9.0 – 13.0
PLCR *0000 % 13.0 – 43.0
PCT *0000 % 0.17 – 0.35
NLR 1.2 < 3.13
a. Analisa Data
ANALISA DATA PADA An. S DENGAN DENGUE HAEMORRHAGIC
FEVER GRADE III DENGAN HIPERTERMIA DI RUANG SANDAT
RSAD TK. II UDAYANA DENPASAR
TANGGAL 19 APRIL 2021
- N: 120 x/menit
- RR: 24 x/mnt
- S : 39 0C
- SpO2: 100%
Tn. T mengatakan An. S tampak makan 3 Ketidakseimbangan
berkurang. Keasadaran
composmentis, An. S
muntah
- A (Antropometri)
TB = 130 cm,
BB = Sebelum sakit
yaitu 20 kg, Saat
pengkajian yaitu 16
kg (penurunan BB
4kg)
- B (Biokimia)
- Hb : 14,5 g/dL,
- PCT: 38,0%.
- C (Clinical)
Membran mukosa
mulut tampak
kering, Konjungtiva
anemis, tampak
kurus.
- D (Diet)
diberikan 1 porsi
dengan frekuensi 3x
dalam sehari.
a. Rumusan masalah
b. Analisa masalah
1. P : Gangguan termoregulasi : hipertermia
dalam sehari.
pun berkurang
penyembuhan.
naik turun sejak 3 hari yang lalu, warna kulit tampak kemerahan, TD:
intake nutrisi yang tidak adekuat ditandai dengan Tn. T mengatakan An. S
mual, muntah dan nafsu makan berkurang, An. S tampak makan 3 kali
mengalami panas naik turun sejak 3 hari yang lalu, warna kulit
RENCANA KEPERAWATAN PADA An. S DENGAN DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER GRADE III DENGAN
HIPERTERMIA DI RUANG SANDAT RSAD TK. II UDAYANA DENPASAR
TANGGAL 19 APRIL 2021
(36 ℃ - 36,5 ℃)
3. Tidak ada
perubahan warna
pasien
Senin, 19 Ketidakseimbangan nutrisi: Setelah dilakukan 1. Observasi TTV dan 1. Mengetahui adanya peningkatan
April 2021 kurang dari kebutuhan tubuh tindakan keperawatan KU pasien. atau penurunun pada tanda-tanda
berhubungan intake nutrisi yang selama 1x8 jam 2. Monitor adanya vital pasien.
tidak adekuat ditandai dengan diharapkan perubahan penurunan berat badan. 2. Untuk mengetahui besar kecilnya
Tn. T mengeluh An. S mual, status nutrisi kurang 3. Anjurkan makanan nutrisi yang diterima tubuh
muntah dan nafsu makan dari kebutuhan tubuh yang mudah ditelan 3. Membantu mengurangi kelelahan
berkurang, An. S tampak makan berkurang dapat seperti bubur. pasien dan meningkatkan asupan
3 kali sehari habis ½ porsi, teratasi dengan kriteria 4. Berikan KIE mengenai makanan.
keasadaran composmentis, An. hasil: kebutuhan nutrisi bagi 4. Untuk menambah wawasan
S tampak mual dan muntah, An. 1. Nafsu makan tubuh mengenai kebutuhan nutrisi bagi
(Antropometri) TB = 160 cm, 2. Pasien mampu obat ODR 4mg 5. Untuk membantu pasien
BB = Sebelum sakit yaitu 20 kg, menghabiskan @12jam mengurangi rasa mual dan muntah
tidak muntah
PELAKSANAAN KEPERAWATAN PADA An. S DENGAN DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER GRADE III DENGAN
HIPERTERMIA DI RUANG SANDAT RSAD TK. II UDAYANA DENPASAR
TANGGAL 19 APRIL 2021
No Hari/Tgl No. Diagnosa Tindakan Keperawatan Evaluasi Paraf
/Waktu Keperawatan
1. Senin, 19 Dx I, Dx II Mengobservasi keadaan umum dan TTV pasien. DS : Tn. T mengatakan An.
DO : KU pasien lemah,
dengan TTV:
TD : 110/80mmHg
RR : 20x/menit
N : 120 x/menit
S : 39ºC
SpO2: 100%
2. Senin, 19 Dx I Mengkaji peningkatan suhu pasien DS : -
Pukul 13.55
JUNI
wita
4. Senin, 19 Dx I Memberikan kompres hangat pada pasien di lipatan (pada DS : Tn. T mengatakan
dan axila)
April 2021 sudah mengerti cara
April 2021 @8 jam, Imunos plus ap (p-0) @24 jam dan ODR 4mg @12 S sudah minum obat
6. Senin, 19 Dx II Memonitor adanya penurunan berat badan pasien DS : Tn. T mengatakan An.
perawat.
V. Evaluasi Keperawatan
April 2021 kurang dari kebutuhan dan tidak muntah lagi, nafsu makan
(Antropometri) TB = 160
pengkajian yaitu 16 kg
(penurunan BB 4kg), B
NIM. 18E10007
Ns. I Dewa Ayu Puspa Dewi, S.Kep Ns. Ni Kadek Sriasih, S.Kep.,M.Kep., Sp.Kep.An.
Nim : 18E10007
Tingkat : III
Semester : VI
1. Tahap Pra-Orientasi
Umur : 3 tahun
2) Analisa Data
Data Subyektif:
Data Obyektif:
Ttv pasien:
- N: 120 x/menit
- RR: 24 x/mnt
- S : 39 0C
- SpO2: 100%
3) Diagnosa Keperawatan
mengalami panas naik turun sejak 3 hari yang lalu, warna kulit tampak
4) Perencana Keperawatan
(2) TTV dalam rentang normal terutama suhu menurun yaitu (36
℃ - 36,5 ℃)
(3) Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing pada
pasien
gelas)
2. Tahap Orientasi
1) Salam terapeutik
Selamat pagi pak, perkenalkan saya perawat Juni yang bertugas pagi hari
2) Validasi pasien
3) Kontrak
Topik: Baik dik, pada pagi ini saya akan melakukan pemberian obat
melalui intravena adik, yang bertujuannya agar panas suhu tubuh adik
tujuan obat lebih cepat diserap sehingga dapat menurutkan panas pada
37˚C.
Obat sudah masuk melalui intravena dan tidak timbul bahaya yang
diinginkan.
4) Evaluasi diri
memberikan HE.
4. Tahap Terminasi
1) Evaluasi subjektif
2) Evaluasi objektif
FORMAT PENILAIAN
Kemampuan ke -
No Komponen Penilaian / Keterampilan Ket
I II III IV
I Tahap Persiapan (30%)
A. Persiapan Pasien
1. Beri salam dan memperkenalkan diri
2. Identifikasi dan panggil nama pasien
3. Meminta keluarga dan pengunjung meninggalkan
ruangan
4. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan pada pasien dan keluarga
B. Persiapan Lingkungan
1. Menutup pintu, jendela atau memasang sampiran
C. Persiapan Alat
1. Semprit dan jarum steril sesuai kebutuhan
2. Kapas alkohol dalam tempatnya, betadin, kasa
steril
3. Obat-obat dan pelarut sesuai dengan 6 benar
4. Pembendung vena, plester
Kemampuan ke -
No Komponen Penilaian / Keterampilan Ket
I II III IV
5. Bengkok, sarung tangan
6. Perlak dan alasnya
7. Buku catatan pemberian obat
B. Sikap (20%)
1. Hati-hati
2. Teliti
3. Tanggung Jawab
4. Rapi
5. Sopan
6. Sabar
C. Ketrampilan (60%)
1. Cuci tangan
2. Beri kesempatan bertanya sebelum kegiatan
dilakukan
3. Gunakan sarung tangan
4. Atur posisi semi (fowler/supine)
5. Jelaskan prosedur dan tujuan kepada pasien
6. Bebaskan lengan pasien dari baju
7. Letakkan manset 5 cm di atas siku
8. Kencangkan manset, anjurkan untuk
mengepalkan tangan dan membuka beberapa kali,
palpasi dan pastikan tekanan akan ditusuk
9. Bersihkan kulit dengan cermat dengan kapas
alkohol, lalu ulangi dengan kapas betadin, arah
melingkar dari dalam keluar lokasi tusukkan
10. Gunakan ibu jari untuk menekan jaringan dan
vena 5 cm di bawah tusukkan
11. Pegang jarum dalam posisi 300 sejajar vena yang
akan ditusuk, lalu tusuk perlahan dan pasti
12. Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan
jarum ke dalam vena
13. Lakukan aspirasi
Kemampuan ke -
No Komponen Penilaian / Keterampilan Ket
I II III IV
14. Bila keluar darah di dalam spuit, lepaskan manset
15. Masukkan obat ke dalam vena secara perlahan
16. Keluarkan jarum dari vena
17. Tutup tempat tusukkan dengan kasa steril yang
diberi betadin
TOTAL AKHIR
………………………., 20….
Penilai,
1. …………………
………..
2. …………………
………..
Kriteria Nilai :
1. Item yang dilakukan tidak tepat dan tidak akurat
2. Tiga item utama tidak dilakukan
3. Bila satu item tidak dilakukan
4. Bila semua item dilakukan dengan tepat dan akurat
LEMBAR PENGESAHAN
NIM. 18E10007
Ns. I Dewa Ayu Puspa Dewi, S.Kep Ns. Ni Kadek Sriasih, S.Kep.,M.Kep., Sp.Kep.An.