M DENGAN
GASTRITIS DI PUSKESMAS KEC. PANGA KAB. ACEH
JAYA TAHUN 2021
Oleh :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang lebih kecil untuk diteruskan ke duodenum atau duodenal. Gastritis atau
dyspepsia istilah yang sering dikenal oleh masyarakat sebagai maag atau
terutama di ulu hati, orang yang terserang penyakit ini biasanya sering mual,
nya Inggris 22%, Cina 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35% dan Prancis
29,5%.Di dunia, insiden gastritis sekitar 1,8 – 2,1 jt dari jumlah penduduk
setiap tahun insiden terjadinya gastritis di asia tenggara sekitar 583.635 dari
Gastritis biasanya di anggap sebagai suatu hal yang remeh namun gastritis
merupakan awal dari sebuah penyakit yang dapat menyusah kan kita
(Angkow, 2014,).
makan makanan yang terlalu banyak bumbu dan pedas (Priyoto, 2015).
46%, Jakarta 50%, Bandung 32,5%, Palembang 35,3%, Aceh 31,7% dan
satunya terlihat pada pola makan yang tidak teratur, sehingga seseorang
mudah terserang penyakit dan bangsa kita senang makan kapan saja, apa
saja yang dimakan, dan lupa kalau serapan itu sangat penting. Hal itu tidak
mengherankan jika timbul sakit gastritis kian subur pada bangsa ini.
TINJAUAN TEORITIS
B. KONSEP GASTRITIS
1. Pengertian
dalam pola makan, minsalnya telat makan, makan terlalu banyak, cepat,
makan makanan yang terlalu banyak bumbu dan pedas (Priyoto, 2015,).
Gastritis berasal dari kata gaster yang artinya lambung. Sakit maag
yang bisa disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi. Seperti kita ketahui,
kiri atas perut tepat dibawah tulang iga. Lambung orang dewasa
dalam keadaan kosong maka iya akan melipat, mirip seperti sebuah
tersebut.
Asam ini sangat korosif sehingga paku besi dapat larut dalam cairan ini.
3. Klasifikasi gastritis
a. Gastritis akut
1) Gastritis Eksogenus
dan panas.
pegikis jaringan.
2) Gastritis Endogenus
berikut :
a) Alergik gastritis
(streptococcus,staphylococcus).
3) Gastritis kronis
4. Etiologi
a. Gastritis akut
aspirin dan obat anti inflamasi nonsteroid lain (dalam dosis tinggi ),
b. Gastritis kronik
(Kluwer, 2011,).
bagian atas
Pendarahan reptum
Pingsan.
6. Patofisiologi
a. Gastritis akut
lambung, maka terjadi luka pada pembulih kecil yang di ikuti dengan
b. Gastritis kronis
fungsi kelenjar lambung yang berisi sel parietal. Ketika sekresi asam
pembedahan
e. Penderita meiner bisa disembuhkan dengan mengangkat sebagian atau
seluruh lambung.
f. Gastritis sel plasma bisa diobati dengan obat anti kulkus yang
8. Pemeriksaan Penunjang
penyebabnya.
body H.Pylori dalam darah. Hasilt tes yang positif menunjukan bahwa
pasien pernah kontak dengan bahteri pada suatu waktu dalm hidupnya,
tapi itu tidak menunjukan bahwa pasien tersebut terkena imfeksi. Tes
feses atau tidak. Tes hasil yang positif mengindikasikan terjadi infeksi
dengan. Dengan hasil pemeriksaan seperti berikut warna feses merah
pada lambung.
d. Endoskopi Saluran Cerna Bagian Atas: Dengan tes ini dapat terlihat
e. Ronsen Saluran Cerna Bagian Atas: Tes ini akan melihat akan adanya
ronsen. Cairan ini akan melapisi saluran cerna dan akan terlihat lebih
seorang individu. Adapun proses keperawatan ini terdiri dari lima tahapan,
yaitu :
1. Pengkajian
masalah tersebut.
pemakaian obat.
hiperventilasi.
Sirkulasi
Integritas ego
Eliminasi
Neurosensori
B1 (breath) = takhipnea
d. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan darah:
ureaseha.
Pemeriksaan Feces.
▪ Suatu metode yang dapat membuktikan apakah ada bahteri H.
pencernaan lainnya.
lambung.
Analisis Stimulasi
2. Diagnosa Keperawatan
dengan nyeri
3. Intervensi Keperawatan.
4. Implementasi Keperawatan
Evaluasi dilakukan dengan mengacu pada tujuan dan kriteria yang telah
ditetapkan.
BAB III
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1) Pengumpulan Data
a. Identfikasi Klien
a) Nama : Ny M
e) Agama : Islam
f) Pendidikan : SD
h) Alamat : panga
Nama : Duas
Pekerjaan : Nelayan
Hubungan : Kakak
c. Riwayat Kesehatan
tidak bisa tidur karna sakit yang dirasakannya dan merasa cemas
dengan penyakitnya .
keluhan yang dirasakan yaitu nyeri di ulu hati, perut sakit dan
pedas.
1 Pola nutrisi
- Pasien mengatakan
- Waktu pemberian makan - Pasien mengatakan ketika ketika sakit Nafsu
- Jumlah satu kali pemberian sehat makan dan minum makan menurun.
- Pemasukan cairan. tidak mengalami masalah - Makan 3x/hari
- Makan 3 x / hari dan habis namun sedikit dan
1 porsi tidak mual dan tidak habis.
tidak muntah - Kadang pasien
- Minum + 6-8 gelas /hari mengeluh mual
dan ingin muntah
- Minum hanya
sedikit 3-4 gelas /
hari
2
Pola Eliminasi - Pasien mengatan sebelum - Pasien mengatakan
- BAB sakit BAB pasien teratur, 1 x selama sakit
- BAK /hari, tidak keras dan tidak - BAB tidak teratur
cair dan BAB lembek
- BAK. Lancar 5 -6 x/ hari dan - BAK kurang 3-5 x/
tidak nyeri saat BAK hari
3
Pola Tidur dan Istirahat - Pasien mengatan sebelum - Pasien mengatakan
sakit kebutuhab tidak selama sakit
terganggu. Tidur + 7-8 jam. kebutuhan tidurnya
hidung dengan nyenyak , terganggu, pasien
tidak gelisah . sering merasa
gelisah, sering
terjaga pada
malam hari karena
nyeri pada
perutnya.
-
4 -
Pola aktivitas dan latihan - pasien mengatakan sebelum - pasien mengatakan
sakit aktivitas sehari hari selama sakit semua
pasien berjalan dengan lancar aktivitasnya
terganggu, dalam
menjalankan
aktivitas pasien di
abntu oleh keluarga.
5 -
Pola bekerja - pasien mengatakan sebelum - pasien mengatakan
sakit mengerjakan peker jaan selama sakit tidak
sehari hari yang biasa dia bisa mengerjakan
lakukan sendiri dari pagi pekerjaan sehari hari
sampai sore yang biasa di
lakukan pasien,
asien tampak
kesulitan bekerja
karena sakit yang di
derita
e. Pemeriksaan fisik
1) System pernafasan
masa, pola nafas normal, tidak ada nyeri tekan, irama nafas
ronkhi.
2) System kardiovaskuler
3) System pencernaan
kotor.
4) System persyarafan
5) System endokrin
6) System Genitourinaria
7) System muskuloskeletal
tidak ada lesi pada kulit anggota gerak, tidak ada edema, tugor
kulit baik, tidak ada nyeri gerak, nyeri terkan, tidak ada
Warna kulit sawo matang, tidak ada luka, tidak ada edema,
tidak ada benjolan, tidak ada memar, lesi, tugor kulit baik.
lembab.
f. Data Psikologis
1) status emosional
2) Kecemasan
3) Pola koping:
5) Konsep Diri :
keluarganya.
g. Data Sosial
a. Data spiritual
Pasien dan keluarga memeluk agama islam. Pasien saat sakit bisa
1. Analisa Data
DO:
- Nyeri tekan pada daerah ulu
hati
- Pasien tampak meringis
kesakitan sambil memegang
perutnya.
- Adanya nyeri tekan pada
abdomen.
- Skala nyeri 4-5 (sedang)
- TTV:
TD. 130/90 mmhg
N. 85 x /menit
S. 37 o C
RR. 25 x / menit
DO :
- Pasien tampak pucat dan lesu
- Mukosa bibir kering
- Kulit pasien terlihat kering
- Pasien muntah + ½ Ggelas
- Pasien makan dengan
menghabiskan ½ porsi makan
yang diberikan .
- TTV:
TD. 130/90 mmhg
N. 85 x /menit
S. 37 o C
RR. 25 x / menit
Gangguan Nyeri
3 DS : pemenuhan
- Pasien mengatakan sering kebutuhan itirahat
mersa gelisah, tidurnya tidak dan tidur
nyenyak
- Sering terjaga pada malam hari
karena nyeri pada perutnya.
- Pasien mengatakan tidak bisa
tidur karna penyakitnya.
- Pasien mengeluh badan merasa
lemas , mata mengantuk,
kepala pusing.
DO :
- Pasien terlihat pucat
- Mata pasien tampak sayu dan
cekung
- Nyeri tekan pada abdomen,
dengan skala nyeri 4-5 .
- Pasien tidur hanya 5 jam dalam
sehari
- TTV :
TD. 130 /90 mmhg
N . 85 x / menit
S . 37 o C
RR. 25 x/ menit
2. Diagnosis Keperawatan
dengan nyeri
3. Intervensi Keperawatan
A. Kesimpulan
Alat yang digunakan dalam pemberian asuhan keperawatan ini berupa format
pengkajian keperawatan madikal bedah dengan cara pengupulan data yang dapat
B. Saran
Aminudin. 2009. Mengenal dan mengulangi penyakit Perut: Jakarta CV. Putrra Setia.
Angkow, julia. 2014 . faktor –faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Gastritis
Diwilayah Kerja Puskesmas Bahu Kota Manando.
Aspiani, Reni Yudi. 2014. Buku ajar asuhan keperawatan gerontik, jilid 2. Trans
infamedia.
Black, Joycem. 2014. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta: EGC Gustin
2011. Pola Makan Sehari-Hari Penderita Gastritis.
Hidayat, Alimul aziz. 2009. Pengatar konsep dasar keperawatan. Jakarta: selemba
medika.
Misnadiarly, 2009. Mengenal Penyakit Organ Cerna. Jakarta: Penerbit Pustaka
Populer Obor.
Najib, Bustam. 2015. Manajemen Pegendalian Penyakit Tidak Menular . Jakarta :
PT Rineka cipta
Nurarif,Amin Huda.2015.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis Nanda Nic Noc. Jogjakarta:Mediaction Jogja
Notoadmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Padmiarson. 2009. 15 Ramuan Penyembuh Maag. Jakarta: Bee Medika Indonesia
Wahyu, Andri. 2011. Maag dan Gangguan Pencernaan. Jakarta: PT Sunda Kelapa
Pustaka.