F
DENGAN DEMAM THYPOID DI RUANG PINERE
RSUD SULTHAN ABDUL AZISSYAH PEUREULAK
OLEH:
Pemantauan Cairan
Monitor frekuensi dan kekuatan
nadi
Monitor tekanan darah
Monitor berat badan
Monitor elastisitas atau turgor
kulit
Monitor jumlah, warna dan
berat jenis urine
Monitor intake dan output
cairan
Monitor kadar albumin dan
protein total
Atur interval waktu
pemantauan sesuai dengan
kondisi pasien
Dokumentasikan hasil
pemantauan
2.2.4 Implementasi
Implementasi yang merupakan kompnen dari proses
keperawatan adalah kategori dari prilaku keperawatan dimana
tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang
dperkirakan dari asuhan keperawatan dilakukan dan diselesaikan.
Dalam teori, implementasi dari rencana asuhan keperawatan
mengikuti komponen perencanaan dari proses keperawatan. Namun
demikian, di banyak lingkungan perawatan kesehatan, implementasi
mungkin dimulai secara lansung setelah pengkajian ( Potter & Perry,
2005 ).
2.2.5 Evaluasi
Evalusi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang
merupakan perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil
akhir yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada
tahap perencanaan. Evaluasi dilakukan secara berkesinambungan
dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. Jika hasil
evaluasi menunjukkan tercapainya tujuan dan criteria hasl, klien bisa
keluar dari siklus proses keperawatan. Jika sebaliknya, klien akan
masuk kembalike dalam siklus tersebut mulai dari pengkajian ulang
(reassessment). Secara umum, evaluasi ditujukan untuk : Melihat
dan menilai kemampuan klien dalam mencapai tujuan. Menentukan
apakah tujuan keperawatan telah tercapai atau belum, mengkaji
penyebab jika tujuan asuhan keperawatan belum tercapai (Asmadi,
2008)
BAB III
FORMAT PENGUMPULAN DATA UMUM KEPERAWATAN
Tgl Pengkajian : 18 Oktober 2021 No. Register: 05.36.23
Jam Pengkajian: 15.00 Wib Tgl MRS: 18 Oktober 2021
Ruang/Kelas : Pinere
3.1 IDENTITAS
Identitas Pasien Identitas Penanggung Jawab
Nama: Tn. F Nama: Ny. H
Umur: 22 Th Umur: 40 Th
JK: Laki-Laki JK: Perempuan
Agama: Islam Agama: Islam
Pendidikan: SMA Pekerjaan: Guru
Pekerjaan: Mahasiswa Alamat:Lhok Dalam
Gol. Darah: B Hubungan: Ibu
Alamat: Lhok Dalam
2. Riawayat Psikologi
Klien mengatakn tidak pernah didiagnosis mengenai masalah psikologis
3. Riwayat Sosial
Klien mengatakan berhubungan baik dengan, tetangga, dan masyarakat
seluruh desa. Dan klien mengikuti kegiata-kegiatan yang ada di Desa.
4. Riwayat Spiritual
Klien mengatakan kegiatan spiritual yang dilakukan adalah Shalat lima
waktu, berdoa, bersedakah, dll.
3.6 PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Compos Mentis
2. Tanta-tanda Vital
SAAT SEBELUM MRS SAAT PENGKAJIAN
TD:- TD: 120/80 mmHg
HR:- HR: 80 x/m
RR:- RR: 20 x/m
T:- T: 38,2 °C
SPO2: 99 %
3. Pemeriksaan Wajah
Normal, simetris, bersih
4. Pemeriksaan Kepala dan Leher
Tidak ada lesi dikepala, simetris, dan bersih
5. Pemeriksaan Thoraks/Dada
Tidak ada tanda jejas, simetris, pergerakan dinding dada simetris
6. Pemeriksaan Abdomen
Normal, tidak ada nyeri tekan
7. Pemeriksaan Genetalia dan Rektal
Normal
8. Pemeriksaan Punggung Dan Tulang Belakang
Normal, seimetris, tidak ada tanda kelainan tulang belakang
9. Pemeriksaan Ekstremitas/Muskuluskeletal
Normal
10. Pemeriksaan Fungsi Pendengaran/Penciuman/Tenggorokan
Normal
11. Pemeriksaan Fungsi Penglihatan
Klien mengatakan rabun jauh
12. Pemeriksaan Fungsi Neurologis
Normal
13. Pemeriksaan Kulit /Integument
Warna kulit putih, turgor kulit baik. Crt <2 detik
14. Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik Medis
Laboratorium:
HB 11,5 * [g/dL]
WBC 4,19 [10^3/uL]
RBC 4,37 [10^6/uL]
MCV 70,7 - [fL]
HCT 30,9 [%]
PLT 15 * [10^3/uL]
LYMPH# 0,62 * [10^3/uL]
Radiologi:
-Normal
3.7 TINDAKAN TERAPI
- IVFD Nacl 0,9% 30 tts/m
- Iv. Dexamethason 1A/8 jam
- Iv. Ranitidin 1A/12 Jam
- Iv. Ondansetron 1A/8 Jam
- Iv. Meropenem 1gr/ 8 Jam
- N Acetylcistein 2x1
- Paracetamol 3x1
- Curcuma 2x1
3.8 Analisa Data
No Data Masalah Etiologi
1 Data Subjektif Defisit Nutrisi Faktor
- Klien mengatakan nafsu makan psikologis
menurun (keengganan
- Klien mengatakan BB pasien turun untuk makan)
- Klien mengatakan hanya makan
satu sendok kemudian muntah
Data Objektif
- Pasien tampak tidak menghabiskan
porsi makanannya
- Pasien menolak saat diberi makan
- Mukosa bibir pasien tampak kering
dan pucat
TD: 120/80 mmHg
HR: 80 x/m
RR: 20 x/m
T: 38,2 °C
SPO2: 99 %
2 Data Subjektif Termoregulas Proses
- Klien mengatakan suhu tubuhnya i Tidak penyakit (mis.
naik pada pagi hari dan turun pada Efektif infeksi)
malam hari
- Klien mengatakan tubuhnya terasa
hangat
Data Objektif
- Pasien tampak pada pagi hari
suhunya 38,2°C dan Termogulasi
Tidak Efektif Proses penyakit
(mis. infeksi) pada malam hari
suhunya 36, 7°C
- Pasien tampak pucat
- Pasien tubuhnya teraba hangat
3 Data Subjektif Defisit Faktor
Klien pasien mengatakan pasien volume cairan Fisiologis
lemas, bab cair 2-3 kali (Mual
Klien mengatakan pasien mual dan Muntah, bab
muntah
cair)
Data Objektif
Pasien tampak lemah terlihat dari
aktifitas yang dibantu oleh keluarga
Pasien tampak muntah sedikit dan
mengeluarkan makanan yang baru
saja dimakannya
makan T: 38,2 °C
cairan A:
1. Ketidakseimbangan nutrisi
Menganjurkan minum
kurang dari kebutuhan
air putih yang cukup
2. Termoregulasi tidak efektif
Menganjurkan makan
3. Kekurangan volume cairan
makanan yang cukup
P:
Kolaborasi pemberian
Intervensi Dilanjutkan
antipiretik pada
pasien
20 Oktober Mengkaji keluhan S:
2021 pasien Klien mengatakan mual muntah
Mengukur vital sign berkurang, lemas, sudah mau
Menganjurkan klien makan sedikit, bab cair berkurang,
untuk makan demam berkurang
manakan yang O:
berserat K/U: lemas
hangat T: 36,7 °C
cairan A:
1. Ketidakseimbangan nutrisi
Menganjurkan minum
kurang dari kebutuhan
air putih yang cukup
2. Termoregulasi tidak efektif
Menganjurkan makan
teratasi
makanan yang cukup
3. Resiko kekurangan volume
Kolaborasi pemberian
cairan.
antipiretik pada
pasien P:
Intervensi Dilanjutkan
DAFTAR PUSTAKA
Arief Mansjoer (2010), Kapita Selekta Kedokteran, edisi 4, Jakarta : Media
Aesculapius.
Aru W, Sudoyo. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid II, edisi V.Jakarta:
Interna Publishing.
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 1. EGC. Jakarta
Bare & Smeltzer.2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddart (Alih bahasa Agung Waluyo) Edisi 8 vol.3. Jakarta :EGC
Kemenkes RI. 2011. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta
Kemenkes RI. 2013.Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta:Balitbang
Kemenkes RI
Noer, Syaifullah. (2015). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi II. Jakarta; EGC
Nurrofiq. Perkembangan Anak, Perkembangan Fisik, Motorik, Kognitif,
Psikososial
Nursalam, Susilaningrum, R., and Utami, S. 2005.Asuhan Keperawatan Bayi dan
Anak (untuk perawat dan bidan). Jakarta: Salemba Medika
PPNI, 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI, 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Potter, P.A, Perry, A.G, 2005 .Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses, dan Praktik.Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa : Renata
Komalasari,dkk.Jakarta:EGC.
Soedarmo,Sumarmo S. Poorwo.dkk, 2008.Buku ajar infeksi dan pediatri tropis.
Edisi Kedua.Jakarta:Badan Penerbit IDAI.Hal.155-18
WHO, 2014. Maternal Mortality: World Health Organization.
World Health Organization (WHO), 2014. Angka Kematian Bayi. Amerika