oleh
Ekfatil Mardiyah
NIM 152310101120
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Jember,
TIM PEMBIMBING
__________________________ _________________________
NIP.............................................. NIP............................................
Lampiran 10
I. Identitas Pasien
Nama : Tn. M No. RM 1800***
Umur : 60 tahun Pekerjaan Buruh Tani
Jenis : Laki-laki Status Perkawinan Kawin
Kelamin
Agama : Islam Tanggal MRS 17 Januari 2018
Pendidika : SD Tanggal Pengkajian 17 Januari 2018
n
Alamat : Jember Sumber Informasi Pasien, keluarga,
rekam medik
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal serumah
: Garis pernikahan
: Garis keturunan
5. Mulut
Bentuk bibir normal, tidak ada perdarahan dan peradangan
6. Leher
Tidak ada kelainan (tidak mengalami pembesaran)
7. Dada
Simetris, pengembangan dada optimal
8. Abdomen
Abdomen simetris, tidak ada massa, tidak ada jaringan parut, ada nyeri
tekan
9. Urogenital
Tidak ada tanda-tanda infeksi
10. Ektermitas
a. Atas : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan. Tidak ada luka
pada tangan kanan dan kiri
b. Bawah : anggota gerak lengkap
11. Kulit dan Kuku
CRT < 2 detik, telapak tangan berwarna kuning
12. Keadaan Lokal
Pasien terpasang infus ditangan kanan
V. Terapi
No Jenis Terapi Farmako Dinamik dan Dosis dan Rute Indikasi dan Kontra Efek Samping
. Farmako Kinetik Pemberian Indikasi
1. Infuz PZ 0,9% Pz merupakan larutan yang 14 tpm (500 Indikasi : mengembalikan Pemberian dosis besar
bersifat isotonik. Larutan cc) / IV keseimbangan elekrolit dapat menyebabkan
isotonik adalah suatu larutan dehidrasi penumpukan natrium dan
yangmempunyai konsentrasi Kontraindikasi : edema
zat terlarut yang sama hipernatremia, kelainan
(tekanan osmotik yang ginjal, kerusakan sel hati,
sama) seperti larutanyang laktat asidosis
lain, sehingga tidak ada
pergerakan air. Sebuah
larutan yang mempunyai
konsentrasigaram yang
sama contohnya sel-sel
tubuh yang normal dan
darah. Oleh karena itu sel
darah merah tidak menjadi
pecah atau lisis.
2. Asam Asam tranexamat 3 x 500 mg / IV Indikasi : - mual muntah
tranexamat merupakan antifibrinolytic - menghentikan pendarahan - diare
yang kompetitif seperti mimisan - anoreksia
menghambat aktivasi - cedera - eksantema
plasminogen menajdi - menstruasi berlebihan - sakit kepala (pemberian
plasmin. Asam tranexamat - hemophilia secara oral)
merupakan merupakan - mengatasi pendarahan
inhibitor kopetitif aktivasi pada hypema traumatis
plasminogen, dan pada Kontraindikasi :
banyak konsentrasi yang - hipersensitif atau alergi
lebih tinggi, inhibitor terhadap asam tranexamat
nonkompetitif plasmin, - pendarahan di otak
yaitu tindakan yang mirip - riwayat tromboebolik
dengan asam aminokaproat. - cedera kepala
Asam tranexamat adalah - hematuria
sekitar 10 kali lebih kuat - masala pada saluran
daripada in vitro kencing
aminokaproat. Asam - penderita penyakit ginjal
tranexamat dalam
konsentrasi 1 mg per ml
tidak agregat trombosit in
vitro. Pada pasien dengan
angiodema herediter,
penghambatan pembentukan
dan aktivitas plasmin oleh
asam tranexamat dapat
mencegah serangan
angiodema dengan
mengurangi aktivasi
plasmin diinduksi protein
komplemen pertama (C1).
3. OMZ Omeprazol merupakan 2 x 1 per oral Indikasi : - Sakit kepala
(omeprazole) antisekresi, turunan - pengobatan jangka pendek - Konstipasi
benzimidazole yang pada penderita tukak - Diare
tersubtitusi. Omeprazole duodenal - Sakit perut
menghambat sekresi asam - pengobatan jangka pendek - Nyeri sendi
lambung pada tahap akhir pada penderita tukak - Sakit tenggorokan
dengan memblokir system lambung - Kram otot
enzim H+ , K+ ATPase - pengobatan penderita tukak - Hilang selera makan
(proton pump) dalam sel lambung dan tukak - Kulit kemerahan
parietal lambung. duodenum yang tidak
Omeprazole yang berikatan responsif terhadap
dengan proton (H+) secara pemberian obat-obat
cepat akan diubah menjadi antagonis reseptor H2
sulfenamid, suatu contohnya cimetidine,
penghambat pompa proton ranitidine
yang aktif. Sulfenamid - pengobatan refluks
bereaksi secara cepat esofagitis erosif/ulceratif
dengan gugus merkapto pada penderita telah
(SH) dari H+, K+ - ATPase, didiagnosa melalui
kemudian terbentuk ikatan endoskopi
disulfide diantara inhibitor Kontraindikasi :
aktif dan enzim, dengan - riwayat hipersensitif
demikian dapat terhadap komponen
menginaktifkan enzim omeprazole
secara efektif. Omeprazole
dimetabolisme secara
sempurna terutama dihati,
sekitar 80% metabolit
diekskresikan melalui urin
dan sisanya melalui feses.
4. Ondancentron Ondancentron bekerja 2 x 8 mg / IV Indikasi : - Diare
dengan cara menghambat Mencegah dan mengobati - Sakit kepala
serotonin ereaksi pada mual muntah yang - Mengantuk
receptor 5HT3 sehingga disebabkan oleh efek samping - Gatal-gatal
membuat kita tidak mual kemoterapi, radioterapi atau
muntah. Efek ondancentron operasi.
dalam penanganan mual dan Kontraindikasi :
muntah yang diinduksi oleh Riwayat hipersensitif (alergi)
kemoterapi dan radioterapi terhadap ondancentron
sitotoksik ini mungkin
disebabkan oleh
antogonisme reseptor 5HT3
pada neuron yang berlokasi
di sistem saraf pusat
maupun di sistem saraf tepi.
Konsentrasi puncak dalam
plasma dicapi setelah 1.5
jam pemberian
ondancentron. Disposisi
ondancentron setelah
pemberian pero oral ataupun
secara intravena sama
dengan dengan waktu paruh
eliminasi terminal yang
mencapai 3 jam. Kemudian
obat ini secara ekstensif
dimetabolisme dan
metabolitnya diekskresikan
ke dalam feses dan urin.
Ikatan protein plasma
mencapai 70-76%
5. Sucralfat syrup Sucralfat bekerja pada 3 x CI (sendok Indikasi : - Sembelit
lingkungan asam, bereaksi makan) - Tukak usus duodenum - Diare
dengan asam klorida dalam aktif yang tidak - Mual
lambung untuk membentuk disebabkan oleh - Gangguan pencernaan
kompleks kental seperti penggunaan NSAID. - Gangguan lambung
pasta yang bertindak - Tukak lambung yang tidak
sebagai penyangga asam disebabkan oleh
selama 6 sampai 8 jam. penggunaan NSAID
Obat ini merangsang - Terapi pemeliharaan pada
produksi bikarbonat dan proses penyembuhan
bertindak seperti buffer tukak usus duabelas jari
asam dengan sifat - Aphtous ulcer dan
sitoprotektif. stomatitis yang
disebabkan oleh radiasi
atau kemoterapi
- Gastro esophageal reflux
disease (GERD) selama
kehamilan
- Perdarahan rectal
- Hyperphosphatemia akibat
gagal ginjal
Kontraindikasi :
- Hipersensitif pada
sucralfate
- Tidak dianjurkan
digunakan pada anak usia
< 15 tahun
- Gagal ginjal kronis karena
menyebabkan nefropati
ang diinduksi oleh
aluminium
VI. Pemeriksaan penunjang & laboraturium
No Jenis Nilai normal Hasil
Pemeriksaan (rujukan) (Hari/tanggal)
1. Hematologi Nilai satuan 17/01/20 19/1/20 20-01-
LED 18 18 2018
L : 1-15 / mm/jam 30 40 7.9
Hb P : 1-20
L: 11.2- g/dL 9.7 8.1 2.57
17.3 / P :
Eritrosit 11.7-15.5
L : 4.4- Juta/Ul 3.08 2.61 23.3
5.9 / P :
Hematokrit 3.8-5.2
L : 40-52 % 29 24 90.7
/ P : 35-
MCV 47
MCH 80-100 fL 93.6 92.3 90.7
MCHC 26-34 pg 31.7 31 30.7
Lekosit 32-36 g/dL 33.9 33.6 33.9
L : 3800- /uL 7060 10300 5650
10600 / P
: 3600-
Hitung Jenis : 11000
2.
Eosinofil
Basofil 2-4 % 1.4 1.1 0.7
Neutrofil 0-1 % 0.4 0.3 0.4
Limfosit 50-70 % 71.5 78.5 75.5
Monosit 25-40 % 20.0 11.9 16.1
Trombosit 2-8 % 6.7 8.2 7.3
150000 – /Ul 62000 48000 23000
440000 (duplo)
3.
Liver function
test
Bilirubin
direct > 0.2 mg/dL 0.3
Bilirubin total
SGOT / AST 0.1-1.2 mg/dL 0.6
L <35, P U/L 36
SGPT / ALT <31
L < 41, P U/L 43
Alkali <31
Phospatase L 40, P ?/L 69
35
Jember, 20 Januari 2018
Pengambil Data,
Ekfatil Mardiyah
(NIM 152310101120)
Lampiran 11
ANALISA DATA
No DATA ETIOLOGI MASALAH
PENUNJANG
1. DS : Lemas Ketidakseimbangan
Pasien mengeluh mual nutrisi kurang dari
dan muntah darah, Wajah pucat kebutuhan tubuh
keluarga mengatakan
bahwa pasien hanya Nafsu makan menurun
menghabiskan 1
sendok makanan, Berat badan menurun
nafsu makan menurun
setelah MRS Ketidakseimbangan nutrisi
DO : kurang dari kebutuhan tubuh
Tanda vital : TD:
83/55 mmHg,
Nadi: 88 x/m,
Pernapasan: 22 x /
m, Suhu: 35,8
celsius
BB 42 kg
Konjungtiva
enemis
Makanan yang
dihabiskan hanya
3 sendok
Minum yang
dihabiskan hanya
200 ml
Lampiran 12
DIAGNOSA KEPERAWATAN
tubuh berhubungan
dan metabolisme
pencernaan makanan,
memenuhi kebutuhan
metabolik karena
muntah.
Definisi :
untuk memenuhi
kebutuhan metabolik
Domain 2 Nutrisi
Kelas 1 Makan
2. 17-Januari- 18-Januari-
Intoleransi aktifitas
2018 2018
berhubungan dengan
kelemahan umum,
penurunan
kekuatan/ketahanan; nyeri,
mengalami keterbatasan
Definisi :
Ketidakcukupan energi
psikologis atau fisiologis
untuk mempertahankan
atau menyelesaikan
aktivitas kehidupan sehari-
hari yang harus atau yang
ingin dilakukan
Domain 4 aktivitas /
istirahat
Kelas 4 respons
kardiovaskuler/ pulmonal
3. Gangguan rasa nyaman 17-Januari- 18-januari-
(nyeri) berhubungan 2018 2018
dengan pembengkakan
hepar yang mengalami
inflamasi hati dan
bendungan vena porta.
Definisi :
Merasa kurang nyaman,
lega, dan sempurna dalam
dimensi fisik,
psikospiritual, lingkungan,
budaya, dan atau sosial
Domain 12 kenyamanan
Kelas kenyamanan fisik
PERENCANAAN KEPERAWATAN
No DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL
KRITERIA HASIL
1. Gangguan rasa Setelah perawatan 2 x 24 Pengurangan kecemasan
nyaman (nyeri) jam ,diharapkan gangguan 1. Gunakan pendekatan yang 1. Menciptakan hubungan saling
berhubungan rasa nyaman (nyeri) dapat tenang dan meyakinkan percaya antara pasien dengan
dengan berkurang dengan kriteria 2. Nyatakan dengan jelas harapan perawat
pembengkakan hasil : terhadap perilaku pasien 2. Untuk menetapkan tujuan bersama
hepar yang 1. Pasien 3. Jelaskan semua prosedur yang ingin dicapai
mengalami mampu mengontrol termasuk sensasi yang akan 3. Agar pasien kooperatif
inflamasi hati dan kecemasan dirasakan yang mungkin akan 4. Menciptakan suasana yang nyaman
bendungan vena 2. Status dialami pasien selama prosedur 5. Agar keluarga memahami
porta. lingkungan yang nyaman dilakukan permasalahan pasien saat dirumah
3. Pasien 4. Berada disisi pasien untuk 6. Untuk mengetahui tingkat
mampu mengontrol nyeri meningkatkan rasa aman dan kecemasan
4. Kualit mengurangi ketakutan 7. Agar mendapat solusi dari
as tidur dan istirahat 5. Dorong keluarga untuk permasalahan yang dimiliki
adekuat mendampingi pasien dengan 8. Mengetahui respon pasien
5. Pasien cara yang tepat
dapat mengontrol gejala 6. Identifikasi pada saat terjadi
6. Status perubahan kecemasan
kenyaman meningkat 7. Bantu pasien untuk
mengidentifikasi situasi yang
memicu kecemasan
8. Kaji tanda verbal dan non verbal
kecemasan
2. Gangguan pola Setelah perawatan 2 x 24 Manajemen Lingkungan
tidur berhubungan jam, gangguan pola tidur 1. Ciptakan lingkungan yang 1. Pasien nyaman dengan
dengan halangan dapat teratasi, dengan nyaman bagi pasien lingkungannya
lingkungan kriteria hasil : 2. Batasi pengunjung 2. Pasien tidak terganggu dengan
(lingukungan 1. Jumlah jam tidur dalam kebisingan
yang tidak dikenal batas normal 6-8 jam/hari
2. Pola tidur, kualitas dalam Peningkatan Tidur
batas normal 1. Tentukan pola tidur/aktivitas 1. Pola tidur tercukupi
3. Perasaan segar sesudah pasien 2. Pengetahuan pasien meningkat
tidur atau istirahat 2. Jelaskan pentingnya tidur yang 3. Mengetahui durasi tidur pasien
4. Mampu mengidentifikasi cukup 4. Mengoptimalkan durasi tidur
hal-hal yang 3. Monitor/catat pola tidur pasien 5. Pengetahuan pasien dan keluarga
meningkatkan tidur dan jumlah jam tidur meningkat
4. Anjurkan untuk tidur siang
5. Ajarkan pasien dan keluarga 6. Pasien dapat tidur dengan nyaman
mengenai factor yang
mengganggu pola tidur
6. Terapkan langkah-langkah
kenyamanan seperti pemberian
posisi
Lampiran 14
CATATAN PERKEMBANGAN