Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KASUS APLIKASI KLINIS

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HEPATITIS B DI RUANG


TULIP RUMAH SAKIT PARU JEMBER

oleh
Ekfatil Mardiyah
NIM 152310101120

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan kasus aplikasi klinis yang dibuat oleh :

Nama : Ekfatil Mardiyah


NIM : 152310101120
Judul : LAPORAN KASUS PADA PASIEN DENGAN HEPATITIS B DI
RUANG TULIP RUMAH SAKIT PARU JEMBER
telah diperiksa dan disahkan oleh pembimbing pada:

Hari :
Tanggal :

Jember,

TIM PEMBIMBING

Pembimbing Akademik, Pembimbing Klinik,

__________________________ _________________________
NIP.............................................. NIP............................................
Lampiran 10

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER


FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL DAN BEDAH

Nama Mahasiswa : Ekfatil Mardiyah


NIM : 152310101120
Tempat : Ruang Tulip RS Paru Jember
Pengkajian
Tanggal : 17 Januari 2018

I. Identitas Pasien
Nama : Tn. M No. RM 1800***
Umur : 60 tahun Pekerjaan Buruh Tani
Jenis : Laki-laki Status Perkawinan Kawin
Kelamin
Agama : Islam Tanggal MRS 17 Januari 2018
Pendidika : SD Tanggal Pengkajian 17 Januari 2018
n
Alamat : Jember Sumber Informasi Pasien, keluarga,
rekam medik

II. Riwayat Kesehatan


1. Diagnosa Medik
Hemetemesis melena, hepatitis B
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sering muntah darah, BAB berwarna hitam
3. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan perutnya semakin membesar dibandingkan 3 bulan
sebelumnya, mual muntah (+), pusing (+). Saat masuk RS pasien
dengan perut membesar, nafsu makan menurun, perut kanan bawah
terasa tidak nyaman, BAB lancer dengan warna tinja hitam, BAK
lancer dengan warna urin kuning kecoklatan, pusing (+), berat badan
menurun, mual/muntah (+)
4. Riwayat kesehatan terdahulu :
a. Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah mengalami penyakit
kronis
b. Alergi (obat, makanan, plester, dll)
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap apapun
c. Imunisasi
Pasien mengatakan imunisasi yang didapat sudah lengkap
d. Kebiasaan/pola hidup/life style
Pasien mengatakan selama sakit sebelum sakit aktivitas yang
dilakukannya sebagai buruh tani seperti membajak sawah. Pasien
mengatakan kurang berolahraga.
e. Obat-obat yang digunakan
Pasien mengatakan tidak mengingat apa saja obat yang sudah
dikonsumsi karena terlalu banyak
5. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan bahwa keluarga tidak memiliki riwayat penyakit
kronis

Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal serumah
: Garis pernikahan
: Garis keturunan

III. Pengkajian Keperawatan


1. Persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan bahwa kesehatan merupakan hal yang utama.
Intrerpretasi : Pasien memahami persepsi kesehatan
2. Pola metabolik (ABCD) (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
- Antropometeri
BB : 42 kg
TB : 160 cm
IMT : 16.41
Interpretasi : underweight ( 18,5-24,9)
- Biomedical sign :
 Hb : 9.7
 Hematokrit : 29
 Bilirubin direct : 0.3
Interpretasi : Hb rendah, hematokrit rendah
- Clinical Sign
GCS : 456 (EVM)
Kesadaran : Komposmentis
Interpretasi : Pasien sadar
- Diet patern
Sebelum sakit :
Pasien makan 3x/hari dengan porsi makan 1 piring/makan.
Saat di rumah sakit :
Nafsu makan pasien menurun. Pasien makan 3x/hari dengan
menghabiskan makan ½ piring/makan sesuai dengan diit makanan
yang telah disediakan rumah sakit.
Interpretasi : diet pattern sesuai dengan kondisi Pasien
3. Pola eliminasi: (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Sebelum sakit : tidak terkaji
Saat dirumah sakit :
BAK
- Jumlah : 2 x/hari
- Warna : kuning jernih
- Bau Amoniak
- Karakter Kuning jernih
- BJ -
- Alat Bantu : -
- Kemandirian : mandiri/dibantu
- Lain: -
BAB
- Jumlah : 2 x/hari
- Konsistensi :
- Warna: hitam
Aromatik : dipenga-ruhi oleh makanan yang
- Bau dimakan dan flora bakteri.
- Karakter -
- BJ -
- Alat Bantu : -
- Kemandirian : mandiri/dibantu
- Lain:
Interpretasi : permasalahan BAB
4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah
sakit)
Sebelum sakit :
Sebelum sakit pasien dapat melakukan semua aktivitas sehari-hari
secara mandiri tanpa bantuan.
Saat sakit :
Aktivitas harian (activity daily living)

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4


Makan/minum 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilitas di tempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi/ROM 
Ket:
0: tergantung total,
1: dibantu petugas dan alat,
2: dibantu petugas,
3: dibantu alat,
4: mandiri
Status Oksigenasi : pasien bernafas spontan RR = 22 x/menit
Fungsi kardiovaskuler :
Tekanan darah pasien 83/55 mmHg dan Nadi=88x/menit
Terapi oksigen : -
Interpretasi : TD pasien dibawah normal
5. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan jika tidurnya teratur
Saat sakit :
Keluarga pasien mengatakan saat dirawat pasien sering terbangun
Gangguan tidur :
Pasien mengalami gangguan tidur karena muntah dan kondisi
lingkungan rumah sakit. Pasien tidur jam 00.00-02.00 dan
terbangun karena muntah
Keadaan bangun tidur : agak pusing
Lain-lain : -
Interpretasi : pola tidur terganggu
6. Pola kognitif & Perceptual Fungsi
Pasien mengenal lingkungannya
Kognitif dan Memori :
Pasien masih mengingat keluarganya
Fungsi dan keadaan indera :
- Penglihatan : ikhterik, konjungtiva anemis, pupil
isokor,
- Penciuman : tidak ada kesulitan bernafas
- Pendengaran: tidak terdapat pembengkakan telinga, telinga
simetris
- Pengecap : mulut bersih, simetris
- Peraba : pasien dapat merasakan rangsangan
Interpretasi :
Pasien tidak mengalami gangguan perawatan diri
Interpretasi : Tidak terdapat tanda-tanda gangguan fungsi indera
7. Pola persepsi diri
Gambaran diri : Pasien memandang jika dirinya sebagai orang
sakit dan selalu didampingi keluarganya
Identitas diri : Pasien menyatakan bahwa dirinya perempuan
Harga diri : Pasien tidak malu dengan keadaannya saat ini karena
Pasien menerima keadaanya karena merupakan kehendek dari
Tuhan
Ideal Diri : Pasien ingin cepat pulang dan segera sembuh
Peran Diri : selama di rumah sakit Pasien tidak bisa menjalankan
perannya sebagai kepala rumah tangga
Interpretasi : tidak terdapat gangguan pada pola persepsi diri
8. Pola seksualitas & reproduksi
Pasien mengatakan memeiliki dua orang anak
Interpretasi : pola seksualitas dan reproduksi normal
9. Pola peran & hubungan
Pasien mengatakan jika dia berhubungan baik dengan tetangga
sekitar. Dan perannya sebagai ibu berjalan dengan baiik
Interpretasi : pola peran & hubungan tidak mengalami gangguan
10. Pola manajemen koping-stress
Jika Pasien mendapat masalah selalu diungkapkan kepada suami
dan kedua anaknya. Tidak pernah dipendam.
11. Interpretasi : Pola manajemen koping-stress baik
12. Sistem nilai & keyakinan
Pasien beragama islam. Berpedoman kepada nilai-nilai yang
menurut mereka baik dan tidak merugikan orang.
Interpretasi : normal

IV. Pemeriksaan Fisik


Keadaan Umum
Pasien sadar, dengan tinggi badan 163 cm, kulit sawo matang, rambut
hitam pendek.
Tanda-tanda Vital
- Tekanan darah: 83/55 mm/Hg
- Nadi : 88 x/menit
- RR : 22 x/menit
- Suhu : 35.8 C

Pengkajian fisik head to toe (Inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)


1. Kepala
Bentuk simetris, tidak ada edema, rambut pendek, warna hitam, wajah
afek datar
2. Mata
Bentuk simetris, konjungtiva anemis, pupil ishokor
3. Telinga
Ketajaman pendengaran baik, bentuk normal : simetris kiri dan kanan
tidak ada kelainan
4. Hidung
Pernafasan cuping hidung (-), tidak ada tonsil

5. Mulut
Bentuk bibir normal, tidak ada perdarahan dan peradangan
6. Leher
Tidak ada kelainan (tidak mengalami pembesaran)
7. Dada
Simetris, pengembangan dada optimal
8. Abdomen
Abdomen simetris, tidak ada massa, tidak ada jaringan parut, ada nyeri
tekan
9. Urogenital
Tidak ada tanda-tanda infeksi
10. Ektermitas
a. Atas : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan. Tidak ada luka
pada tangan kanan dan kiri
b. Bawah : anggota gerak lengkap
11. Kulit dan Kuku
CRT < 2 detik, telapak tangan berwarna kuning
12. Keadaan Lokal
Pasien terpasang infus ditangan kanan
V. Terapi

No Jenis Terapi Farmako Dinamik dan Dosis dan Rute Indikasi dan Kontra Efek Samping
. Farmako Kinetik Pemberian Indikasi
1. Infuz PZ 0,9% Pz merupakan larutan yang 14 tpm (500 Indikasi : mengembalikan Pemberian dosis besar
bersifat isotonik. Larutan cc) / IV keseimbangan elekrolit dapat menyebabkan
isotonik adalah suatu larutan dehidrasi penumpukan natrium dan
yangmempunyai konsentrasi Kontraindikasi : edema
zat terlarut yang sama hipernatremia, kelainan
(tekanan osmotik yang ginjal, kerusakan sel hati,
sama) seperti larutanyang laktat asidosis
lain, sehingga tidak ada
pergerakan air. Sebuah
larutan yang mempunyai
konsentrasigaram yang
sama contohnya sel-sel
tubuh yang normal dan
darah. Oleh karena itu sel
darah merah tidak menjadi
pecah atau lisis.
2. Asam Asam tranexamat 3 x 500 mg / IV Indikasi : - mual muntah
tranexamat merupakan antifibrinolytic - menghentikan pendarahan - diare
yang kompetitif seperti mimisan - anoreksia
menghambat aktivasi - cedera - eksantema
plasminogen menajdi - menstruasi berlebihan - sakit kepala (pemberian
plasmin. Asam tranexamat - hemophilia secara oral)
merupakan merupakan - mengatasi pendarahan
inhibitor kopetitif aktivasi pada hypema traumatis
plasminogen, dan pada Kontraindikasi :
banyak konsentrasi yang - hipersensitif atau alergi
lebih tinggi, inhibitor terhadap asam tranexamat
nonkompetitif plasmin, - pendarahan di otak
yaitu tindakan yang mirip - riwayat tromboebolik
dengan asam aminokaproat. - cedera kepala
Asam tranexamat adalah - hematuria
sekitar 10 kali lebih kuat - masala pada saluran
daripada in vitro kencing
aminokaproat. Asam - penderita penyakit ginjal
tranexamat dalam
konsentrasi 1 mg per ml
tidak agregat trombosit in
vitro. Pada pasien dengan
angiodema herediter,
penghambatan pembentukan
dan aktivitas plasmin oleh
asam tranexamat dapat
mencegah serangan
angiodema dengan
mengurangi aktivasi
plasmin diinduksi protein
komplemen pertama (C1).
3. OMZ Omeprazol merupakan 2 x 1 per oral Indikasi : - Sakit kepala
(omeprazole) antisekresi, turunan - pengobatan jangka pendek - Konstipasi
benzimidazole yang pada penderita tukak - Diare
tersubtitusi. Omeprazole duodenal - Sakit perut
menghambat sekresi asam - pengobatan jangka pendek - Nyeri sendi
lambung pada tahap akhir pada penderita tukak - Sakit tenggorokan
dengan memblokir system lambung - Kram otot
enzim H+ , K+ ATPase - pengobatan penderita tukak - Hilang selera makan
(proton pump) dalam sel lambung dan tukak - Kulit kemerahan
parietal lambung. duodenum yang tidak
Omeprazole yang berikatan responsif terhadap
dengan proton (H+) secara pemberian obat-obat
cepat akan diubah menjadi antagonis reseptor H2
sulfenamid, suatu contohnya cimetidine,
penghambat pompa proton ranitidine
yang aktif. Sulfenamid - pengobatan refluks
bereaksi secara cepat esofagitis erosif/ulceratif
dengan gugus merkapto pada penderita telah
(SH) dari H+, K+ - ATPase, didiagnosa melalui
kemudian terbentuk ikatan endoskopi
disulfide diantara inhibitor Kontraindikasi :
aktif dan enzim, dengan - riwayat hipersensitif
demikian dapat terhadap komponen
menginaktifkan enzim omeprazole
secara efektif. Omeprazole
dimetabolisme secara
sempurna terutama dihati,
sekitar 80% metabolit
diekskresikan melalui urin
dan sisanya melalui feses.
4. Ondancentron Ondancentron bekerja 2 x 8 mg / IV Indikasi : - Diare
dengan cara menghambat Mencegah dan mengobati - Sakit kepala
serotonin ereaksi pada mual muntah yang - Mengantuk
receptor 5HT3 sehingga disebabkan oleh efek samping - Gatal-gatal
membuat kita tidak mual kemoterapi, radioterapi atau
muntah. Efek ondancentron operasi.
dalam penanganan mual dan Kontraindikasi :
muntah yang diinduksi oleh Riwayat hipersensitif (alergi)
kemoterapi dan radioterapi terhadap ondancentron
sitotoksik ini mungkin
disebabkan oleh
antogonisme reseptor 5HT3
pada neuron yang berlokasi
di sistem saraf pusat
maupun di sistem saraf tepi.
Konsentrasi puncak dalam
plasma dicapi setelah 1.5
jam pemberian
ondancentron. Disposisi
ondancentron setelah
pemberian pero oral ataupun
secara intravena sama
dengan dengan waktu paruh
eliminasi terminal yang
mencapai 3 jam. Kemudian
obat ini secara ekstensif
dimetabolisme dan
metabolitnya diekskresikan
ke dalam feses dan urin.
Ikatan protein plasma
mencapai 70-76%
5. Sucralfat syrup Sucralfat bekerja pada 3 x CI (sendok Indikasi : - Sembelit
lingkungan asam, bereaksi makan) - Tukak usus duodenum - Diare
dengan asam klorida dalam aktif yang tidak - Mual
lambung untuk membentuk disebabkan oleh - Gangguan pencernaan
kompleks kental seperti penggunaan NSAID. - Gangguan lambung
pasta yang bertindak - Tukak lambung yang tidak
sebagai penyangga asam disebabkan oleh
selama 6 sampai 8 jam. penggunaan NSAID
Obat ini merangsang - Terapi pemeliharaan pada
produksi bikarbonat dan proses penyembuhan
bertindak seperti buffer tukak usus duabelas jari
asam dengan sifat - Aphtous ulcer dan
sitoprotektif. stomatitis yang
disebabkan oleh radiasi
atau kemoterapi
- Gastro esophageal reflux
disease (GERD) selama
kehamilan
- Perdarahan rectal
- Hyperphosphatemia akibat
gagal ginjal
Kontraindikasi :
- Hipersensitif pada
sucralfate
- Tidak dianjurkan
digunakan pada anak usia
< 15 tahun
- Gagal ginjal kronis karena
menyebabkan nefropati
ang diinduksi oleh
aluminium
VI. Pemeriksaan penunjang & laboraturium
No Jenis Nilai normal Hasil
Pemeriksaan (rujukan) (Hari/tanggal)
1. Hematologi Nilai satuan 17/01/20 19/1/20 20-01-
LED 18 18 2018
L : 1-15 / mm/jam 30 40 7.9
Hb P : 1-20
L: 11.2- g/dL 9.7 8.1 2.57
17.3 / P :
Eritrosit 11.7-15.5
L : 4.4- Juta/Ul 3.08 2.61 23.3
5.9 / P :
Hematokrit 3.8-5.2
L : 40-52 % 29 24 90.7
/ P : 35-
MCV 47
MCH 80-100 fL 93.6 92.3 90.7
MCHC 26-34 pg 31.7 31 30.7
Lekosit 32-36 g/dL 33.9 33.6 33.9
L : 3800- /uL 7060 10300 5650
10600 / P
: 3600-
Hitung Jenis : 11000
2.
Eosinofil
Basofil 2-4 % 1.4 1.1 0.7
Neutrofil 0-1 % 0.4 0.3 0.4
Limfosit 50-70 % 71.5 78.5 75.5
Monosit 25-40 % 20.0 11.9 16.1
Trombosit 2-8 % 6.7 8.2 7.3
150000 – /Ul 62000 48000 23000
440000 (duplo)
3.
Liver function
test
Bilirubin
direct > 0.2 mg/dL 0.3
Bilirubin total
SGOT / AST 0.1-1.2 mg/dL 0.6
L <35, P U/L 36
SGPT / ALT <31
L < 41, P U/L 43
Alkali <31
Phospatase L 40, P ?/L 69
35
Jember, 20 Januari 2018
Pengambil Data,

Ekfatil Mardiyah
(NIM 152310101120)

Lampiran 11
ANALISA DATA
No DATA ETIOLOGI MASALAH
PENUNJANG
1. DS : Lemas Ketidakseimbangan
Pasien mengeluh mual nutrisi kurang dari
dan muntah darah, Wajah pucat kebutuhan tubuh
keluarga mengatakan
bahwa pasien hanya Nafsu makan menurun
menghabiskan 1
sendok makanan, Berat badan menurun
nafsu makan menurun
setelah MRS Ketidakseimbangan nutrisi
DO : kurang dari kebutuhan tubuh
 Tanda vital : TD:
83/55 mmHg,
Nadi: 88 x/m,
Pernapasan: 22 x /
m, Suhu: 35,8 
celsius
 BB 42 kg
 Konjungtiva
enemis
 Makanan yang
dihabiskan hanya
3 sendok
 Minum yang
dihabiskan hanya
200 ml

2 DS : pasien Penurunan kekuatan /


Intoleransi aktifitas
mengatakan letih saat ketahanan tubuh
beraktivitas
DO : Intoleransi aktifitas
- Pasien
tampak
lemas
- Aktivitas
sehati-hari
memerlukan
bantuan
3. DS : Pembengkakan hepar Gangguan rasa nyaman
Pasien mengatakan (nyeri)
bahwa nyeri pada Gangguan rasa nyaman
daerah perut kanan (nyeri)
atas
DO :
P : Nyeri pada saat
ditekan
Q : Seperti ditusuk
tusuk
R : Nyeri pada
kuadran kanan atas
S : Skala :  5
T: Menetap

4. DS : Pasien sulit tidur Gangguan pola tidur


Pasien mengatakan
sering terbangun Muntah darah (kondisi fisik)
karena sering muntah
DO : Gangguan pola tidur
- Durasi tidur 1 - 2
jam
- Pasien sering
terbangun pada
tengah malam
karena muntah

Lampiran 12
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Daftar Diagnosa Keperawatan (sesuai prioritas):


N Diagnosa Tanggal Tanggal Keterangan
o perumusan pencapaian
1. 17 -Januari- 18-Januari-
Ketidakseimbangan nutrisi
2018 2018
kurang dari kebutuhan

tubuh berhubungan

dengan, perasaan tidak

nyaman di kuadran kanan

atas, gangguan absorbsi

dan metabolisme

pencernaan makanan,

kegagalan masukan untuk

memenuhi kebutuhan

metabolik karena

anoreksia, mual dan

muntah.

Definisi :

asupan nutrisi tidak cukup

untuk memenuhi

kebutuhan metabolik

Domain 2 Nutrisi

Kelas 1 Makan

2. 17-Januari- 18-Januari-
Intoleransi aktifitas
2018 2018
berhubungan dengan
kelemahan umum,

penurunan

kekuatan/ketahanan; nyeri,

mengalami keterbatasan

aktivitas; depresi ditandai

dengan laporan kelemaha,

penurunan kekuatan otot,

menolak untuk bergerak.

Definisi :
Ketidakcukupan energi
psikologis atau fisiologis
untuk mempertahankan
atau menyelesaikan
aktivitas kehidupan sehari-
hari yang harus atau yang
ingin dilakukan
Domain 4 aktivitas /
istirahat
Kelas 4 respons
kardiovaskuler/ pulmonal
3. Gangguan rasa nyaman 17-Januari- 18-januari-
(nyeri) berhubungan 2018 2018
dengan pembengkakan
hepar yang mengalami
inflamasi hati dan
bendungan vena porta.
Definisi :
Merasa kurang nyaman,
lega, dan sempurna dalam
dimensi fisik,
psikospiritual, lingkungan,
budaya, dan atau sosial
Domain 12 kenyamanan
Kelas kenyamanan fisik

4. Gangguan pola tidur 17-Januari- 18-Januari-


berhubungan dengan 2018 2018
halangan lingkungan
(lingkungan yang tidak
dikenal)
Definisi :
Interupsi jumlah waktu
dan kualitas tidur akibat
faktr eksternal
Domain 4 aktivitas /
istirahat
Kelas 1 tidur /istirahat
Lampiran 13

PERENCANAAN KEPERAWATAN
No DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL
KRITERIA HASIL
1. Gangguan rasa Setelah perawatan 2 x 24 Pengurangan kecemasan
nyaman (nyeri) jam ,diharapkan gangguan 1. Gunakan pendekatan yang 1. Menciptakan hubungan saling
berhubungan rasa nyaman (nyeri) dapat tenang dan meyakinkan percaya antara pasien dengan
dengan berkurang dengan kriteria 2. Nyatakan dengan jelas harapan perawat
pembengkakan hasil : terhadap perilaku pasien 2. Untuk menetapkan tujuan bersama
hepar yang 1. Pasien 3. Jelaskan semua prosedur yang ingin dicapai
mengalami mampu mengontrol termasuk sensasi yang akan 3. Agar pasien kooperatif
inflamasi hati dan kecemasan dirasakan yang mungkin akan 4. Menciptakan suasana yang nyaman
bendungan vena 2. Status dialami pasien selama prosedur 5. Agar keluarga memahami
porta. lingkungan yang nyaman dilakukan permasalahan pasien saat dirumah
3. Pasien 4. Berada disisi pasien untuk 6. Untuk mengetahui tingkat
mampu mengontrol nyeri meningkatkan rasa aman dan kecemasan
4. Kualit mengurangi ketakutan 7. Agar mendapat solusi dari
as tidur dan istirahat 5. Dorong keluarga untuk permasalahan yang dimiliki
adekuat mendampingi pasien dengan 8. Mengetahui respon pasien
5. Pasien cara yang tepat
dapat mengontrol gejala 6. Identifikasi pada saat terjadi
6. Status perubahan kecemasan
kenyaman meningkat 7. Bantu pasien untuk
mengidentifikasi situasi yang
memicu kecemasan
8. Kaji tanda verbal dan non verbal
kecemasan
2. Gangguan pola Setelah perawatan 2 x 24 Manajemen Lingkungan
tidur berhubungan jam, gangguan pola tidur 1. Ciptakan lingkungan yang 1. Pasien nyaman dengan
dengan halangan dapat teratasi, dengan nyaman bagi pasien lingkungannya
lingkungan kriteria hasil : 2. Batasi pengunjung 2. Pasien tidak terganggu dengan
(lingukungan 1. Jumlah jam tidur dalam kebisingan
yang tidak dikenal batas normal 6-8 jam/hari
2. Pola tidur, kualitas dalam Peningkatan Tidur
batas normal 1. Tentukan pola tidur/aktivitas 1. Pola tidur tercukupi
3. Perasaan segar sesudah pasien 2. Pengetahuan pasien meningkat
tidur atau istirahat 2. Jelaskan pentingnya tidur yang 3. Mengetahui durasi tidur pasien
4. Mampu mengidentifikasi cukup 4. Mengoptimalkan durasi tidur
hal-hal yang 3. Monitor/catat pola tidur pasien 5. Pengetahuan pasien dan keluarga
meningkatkan tidur dan jumlah jam tidur meningkat
4. Anjurkan untuk tidur siang
5. Ajarkan pasien dan keluarga 6. Pasien dapat tidur dengan nyaman
mengenai factor yang
mengganggu pola tidur
6. Terapkan langkah-langkah
kenyamanan seperti pemberian
posisi

Lampiran 14
CATATAN PERKEMBANGAN

No Tanggal / Waktu DX Implementasi Evaluasi Paraf


Formatif
1. 17-01-2018 Gangguan rasa 1. Menggunakan pendekatan S : Pasien mengatakan nyeri pada
08.00-09.00 nyaman (nyeri) yang tenang dan perut
(Ekfatil)
meyakinkan O:
2. Menyatakan dengan jelas - Kesadaran komposmentis
harapan terhadap perilaku - Klie meringis pada apabila
pasien daerah nyeri ditekan
3. Menjelaskan semua - Skala nyeri 5
prosedur termasuk sensasi A : Masalah nyeri belum teratasi
yang akan dirasakan yang P : Lanjutkan intervensi
mungkin akan dialami
pasien selama prosedur
dilakukan
4. Berada disisi pasien untuk
meningkatkan rasa aman
dan mengurangi ketakutan
5. Mendorong keluarga untuk
mendampingi pasien
dengan cara yang tepat
6. Mengidentifikasi pada saat
terjadi perubahan
kecemasan
7. Membantu pasien untuk
mengidentifikasi situasi
yang memicu kecemasan
8. Mengkaji tanda verbal dan
non verbal kecemasan

2. 17-01-2018 Gangguan pola tidur 1. Menciptakan lingkungan S : Pasien mengatakan paham


09.00-09.30 yang nyaman bagi pasien tentang pola tidur yang baik bagi
(Ekfatil)
2. Membatasi pengunjung pasien
3. Menentukan pola O : Pada siang hari pasien tidur
tidur/aktivitas pasien siang 2-4 jam
4. Menjelaskan pentingnya A : Masalah pola tidur teratasi
tidur yang cukup sebagian
5. Memonitor/catat pola tidur P : Lanjutkan intervensi
pasien dan jumlah jam tidur
6. Menganjurkan untuk tidur
siang
3. 18-01-2018 Gangguan rasa 1. Menggunakan pendekatan S : Pasien mengatakan nyeri pada
12.00-12.30 nyaman (nyeri) yang tenang dan perut berkurang
(Ekfatil)
meyakinkan O:
2. Menyatakan dengan jelas - Kesadaran komposmentis
harapan terhadap perilaku - Skala nyeri 3
pasien A : Masalah nyeri teratasi
3. Menjelaskan semua sebagian
prosedur termasuk sensasi P : Lanjutkan intervensi
yang akan dirasakan yang
mungkin akan dialami
pasien selama prosedur
dilakukan
4. Berada disisi pasien untuk
meningkatkan rasa aman
dan mengurangi ketakutan
5. Mendorong keluarga untuk
mendampingi pasien
dengan cara yang tepat
6. Mengidentifikasi pada saat
terjadi perubahan
kecemasan
7. Membantu pasien untuk
mengidentifikasi situasi
yang memicu kecemasan
8. Mengkaji tanda verbal dan
non verbal kecemasan

4 18-01-2018 Gangguan pola tidur 1. Memonitor tanda-tanda S:


13.00-13.30 vital Pasien mengatakan sudah merasa
(Ekfatil)
2. Mengajarkan pasien dan segar saat bangun tidur
keluarga mengenai factor O:
yang mengganggu pola - Jumlah jam tidur pasien dalam
tidur sehari 6 jam
3. Menerapkan langkah- A : Masalah pola tidur (durasi)
langkah kenyamanan teratasi
seperti pemberian posisi P : Hentikan intervensi
Evaluasi Sumatif

NO Tanggal / DX EVALUASI SUMATIF PARAF


waktu
1. 17-01-2018 - Gangguan rasa S : pasien mengatakan nyeri
13.00 nyaman (nyeri) pada perut, pasien
(Ekfatil)
- Gangguan pola mengatakan paham tentang
tidur pola tidur yang baik
O:
- Skala nyeri 5
- Pola tidur pasien
(durasi) 2 – 4 jam
A : Masalah nyeri belum
teratasi, masalah pola tidur
teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
2. 18-01-2018 - Gangguan rasa S : pasien mengatakan nyeri
14.00 nyaman (nyeri) berkurang, pasien
(Ekfatil)
- Gangguan pola mengatakan merasa segar
tidur saat bangun tidur
O:
- Jumlah jam tidur pasien
dalam sehari 6 jam
- Skala nyeri 3
A : Masalah gangguan rasa
nyaman (nyeri) dan
gangguan pola tidur teratasi
P : Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai