ANALISIS SWOT
Weakness
1. Jumlah tenaga perawat di
0,26 2
Ruang Melati kurang
2. Karu dan Katim seringkali
merangkap tugas menjadi 0,26 2
perawat pelaksana
3. Pada persyaratan tidak ada 0,22 1
minimal dan maksimal
pengalaman kerja untuk
mendaftar sebagai perawat di
Ruang Melati
4. Saat pasien pulang pada hari
libur atau diluar jam kerja,
0,26 2
tugas perawat merangkap
sebagai administrasi
Treathened
1. Beban kerja perawat yang berat
0,75 1
karena kekurangannya tenaga
2. Perbaharuan ilmu yang kurang
karena perawat jarang
mengikuti seminar mengenai 0,25 2
penanganan pasien pada ruang
bedah
3.1.2 Sarana dan Prasarana (Material/M2)
Tabel 3.2 Analisis SWOT M2
UNSUR MANAJEMEN BOBOT RATING RATING X BOBOT
Internal Factor (IFAS)
Strength
1. Letak Nurse station strategis
bagi pasien dan keluarga 0,151 4
2. Tempat sampah telah
dikelompokkan berdasarkan
jenisnya 0,140 3
3. Setiap bed sudah memiliki
gorden, standart infus, meja,
kursi, handrub untuk menjaga
privasi pasien 0,151 4
4. Alat kesehatan sudah cukup
lengkap guna menunjang
perawatan pasien 0,151 4
5. Sudah disediakan ruangan
khusus untuk administrasi 0,140 3
6. Bed pasien dikelompokkan
sesuai masalah kesehatan 0,151 4
7. Fasilitas ruang kerja perawat di
Ruang Melati sudah memadai 0,116 2
Weakness
1. Tidak ada penjelasan mengenai
pengecekan alat dilakukan
berapa lama 0,16 2
2. Tidak ada tempat untuk
meletakkan pispot sehingga
tercecer di lantai kamar mandi 0,16 2
3. Label pada lemari alat yang
rusak tidak ada sehingga
perawat bingung saat akan
mengambil alat 0,20 3
4. Alur pengadaan barang yang
terhambat karena sistem
birokrasi 0,16 2
5. Pada ruang Melati kamar mandi
pasien belum memenuhi
standart resiko jatuh 0,16 2
6. Masih banyak pasien titipan dari 0,16 2
ruang lain
External Factor (EFAS)
Opportunity
1. Letak nurse stasion yang berada
di central dapat mempermudah
jalannya komunikasi antara
perawat,pasien,dan keluarga. 0,30 3
2. Alat yang kebanyakan masih
layak dipakai seperti bed
mengurangi resiko jatuh pada
pasien 0,30 3
3. Depo obat terpusat dengan
sistem one day dose sehingga
langsung diberikan ke ruangan
oleh farmasi 0,40 4
Treathened
1. Pengadaan dan penganggaran
barang terpusat di rumah sakit
sehingga lama 1 1
Weakness
1. Metode tim yang diterapkan di
0,09 2
ruangan tidak optimal
2. Penjadwalan shift yang kurang
0,16 3
efektif
3. Tidak memiliki falsafah 0,09
2
keperawatan
4. Saat timbang terima tidak 0,09
2
menggunakan metode SBAR
5. Tidak semua lembar rekam 0,09
medis berdasarkan 5 proses
2
asuhan keperawatan
dilampirkan
6. Tidak ada lembar implementasi 0,09
2
khusus untuk perawat
7. Tidak memiliki SPO terkait
supervise keperawatan dan 0,07 1
diskusi reflek kasus
8. Supervisi ke ruangan masih
0,09 2
kurang berjalan
9. Dokumentasi Asuhan
Keperawatan masih dilakukan
secara manual perawat tidak 0,07 1
menuliskan waktu ketika
melakukan tindakan
10. Belum terdapat tempat obat –
obatan yang perlu diwaspadai 0,07 1
didalam ruangan
11. Pelaksanaan 5 momen belum 0,09 2
optimal terutama prosedur
sebelum ke pasien
Weakness
1. Waktu penyelesaian
administrasi pasien pulang
0,50 3
tidak dapat dilakukan sekali
waktu
2. Pengadaan barang ruangan
tidak dapat terlaksana secara
langsung karena birokrasi 0,50 3
yang dinilai cukup
menyusahkan
Treathened
1. Pengadaan barang, alat 0,50 2
tidak dapat secara langsung
2. Pencairan dana BPJS
terlambat dan masih
menunggak dikhawatirkan 0,50 2
dapat mengganggu
manajemen keuangan RS
Weakness
1. BTO ruang Melati
kurang dari standar 1 1
Depkes
External Factor
(EFAS)
Opportunity
1. Bekerjasama dengan 0,50 4
BPJS, SPM,
DINSOS, jasa
raharja
2. Tingkat kepuasan
pasien semakin
0,50 4
bertambah dari tahun
ke tahun
Treathened
1. Adanya RS lain
yang menjadi 1 1
pesaing