Oleh :
Kira Mastura
202006020
Nim : 202006020
Sebagai salah satu syarat dalam pemenuhan Tugas Praktik Pendidikan Profesi Ners
Departemen Keperawatan Dasar Profesi (KDP), yang dilaksanakan pada 11 Januari 2021
Mengesahkan,
memberikan asuhan keperawatan pada klien baik individu, keluarga dan masyarakat
Kulit yang sehat dapat melindungi klien dari trauma baik trauma fisik atau
mekanik maupun kimiawi. Kulit merupakan organ primer dalam melindungi tubuh dari
masuknya mikroorganisme patogen. Apabila terjadi gangguan integritas kulit maka akan
menyebabkan terjadinya infeksi. Guna mencegah bahaya infeksi yang masuk melalui
kulit, maka kesehatan kulit harus selalu dijaga dengan baik. Melalui pengkajian yang
komprehensif, diharapkan gangguan integritas kulit dapat dideteksi sejak dini dan dapat
Peran dan kompetensi perawat dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia pada
mendampingi klien. Dengan tindakan pemenuhan kebutuhan dasar manusia secara benar
dan tepat, maka resiko akibat gangguan pemenuhan kebutuhan dasar manusia dapat
dalam kondisi utuh dan sehat. Dengan memahami tentang struktur kulit, kita akan
yang utuh dan sehat akan melindungi kita dari cedera kimiawi dan mekanik. Saat
infeksi. Kulit terdiri dari dua lapisan yaitu epidermis dan dermis dan dibatasi oleh
Stratum korneum adalah lapisan terluar erpidermis yang tipis. Stratum koerneum
ini terdiri atas sel datar, sel mati dan sel yang mengandung keratin. Sel ini
terbentuk dari lapisan epoidermis yang paling dalam, yang biasanya disebut
sel menjadi datar dan mati. Gerakan konstan ini memastikan bahwa sel
korneummemungkinkan evaporasi air dari kulit dan absorpsi obat topical tertentu.
pendukung mekanik, dan memberikan perlindungan pada tulang, otot, dan organ
besar terdiri atas jaringan penghubung dan beberapa sel kulit. Kolagen (protein
fibrosa yang keras), pembuluh darah, dan saraf yang berada di lapisan dermal.
Fibroblast, yang bertanggung jawab untuk pembentukan kolagen, adalah jenis sel
yang khusus diantara dermis. Integritas kuliy dan mendukung penyembuhan luka.
(Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016). Salah satu gangguan integritas kulit yang
terjadi pada pasien diabetes mellitus adalah gangrene dan ulkus diabetic. Ulkus
diabetic adalah kerusakan Sebagian atau keseluruhan pada kulit yang terjadi pada
seseorang yang mengalami diabete mellitus. Dimana kondisi ini akibat terjadinya
Wartomah,2015) yaitu :
a. Neuropati Perifer
b. Usia
(Ekaputra,2013).
Terjadinya gangguan integritas kulit pada diabetes mellitus diawali masalah
menyebabkan nyeri pada kaki, intoleransi aktivitas, gangguan pola tidur dan
penyebaran infeksi. Penyakit neuropati dan vaskuler adalah factor utama yang
menyebabkan luka, masalah luka yang terjadi pada pasien dengan diabetic
terkait pengaruh syaraf yang terdapat pada kaki biasanya dikenal sebagai
C. ETIOLOGI
Menurut Aziz Alimul (2018) berdasarkan penyebabnya luka dibagi menjadi dua yaitu
1. Luka Mekanik :
- Vulnus Scissum atau luka sayat, yaitu akibat benda tajam. Oinggir luka
terlihat rapi.
- Vulnus Costunum atau luka memar, yaitu karena cedera pada jaringan bawah
- Vulnus Ceceratum atau luka robek, yakni akibat terkena mesin atau benda
- Vulnus Seloferandum atau luka tembal, yaitu akibat luka tertembak peluru,
- Vulnus Morcum atau luka gigitan yang tidak jelas bentuknya pada bagian
luka.
- Vulnus abrasion atau luka terkikis, yaitu luka yang terjadi pada bagian luka
Luka yang diakibatkan zat kimia, termik, radiasi, atau sengatan listrik.
D. MANIFESTASI KLINIS
3. Nyeri (dolor)
4. Pembengkakan (tumor)
8. Kontaminasi bakteri
9. Kematian sel (nekrosis).
E. WOC
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Jumlah leukosit
2. Hemoglobin
5. Pemeriksaan mikrobiologi
6. Radiologi
G. KOMPLIKASI
Luka dapat sembuh secara fisiologis, tetapi luka harus tetap dirawat dengan
1) Hematoma (Hemorrhage)
Perawat harus mengetahui lokasi insisi pada klien, sehingga balutan dapat
rumah sakit. Proses peradangan biasanya muncul dalam 36 – 48 jam, denyut nadi dan
temperatur tubuh klien biasanya meningkat, sel darah putih meningkat, luka biasanya
menjadi bengkak, hangat dan nyeri. Jenis infeksi yang mungkin timbul antara lain :
ke sistem limphatik. Hal ini dapat diatasi dengan istirahat dan antibiotik.
3) Infeksi
Resiko infeksi akan menjadi lebih besar jika luka banyak terdapat jaringan
mati atau adanya benda asing di sekitar luka sehingga sirkulai darah ke luka
berkurang.
4) Sepsis
Bila ada kuman dan luka sampai mengenai Pembuluh darah maka kuman akan ikut
masuk ke aliran darah didalam pembuluh darah dan menyebar keseluruh tubuh.
5) Kematian
H. PENATALAKSANAAN
1. Pengobatan
Pengobatan dari gangrene diabetic sangat dipengaruhi oleh derajat dan dalamnya
ulkus, apabila dijumpai ulkus yang didalam harus dilakukan pemeriksaan yang
seksama untuk menentukan kondisi ulkus dan besar kecilnya debridemen yang
akan dilakukan.
luka yang berlebihan, sisa balutan yang digunakan dan sisa metabolic tubuh
- Debridement
ikuti dengan kemampuan tubuh secara efektif melawan infeksi. Secara alami
- Terapi antibiotika
kuman gram positif dan gram negative. Apabila tidak dijumpai perbaikan
pada luka tersebut, maka terapi antibiotika dapat diberikan per parenteral
- Nutrisi
Factor nutrisi adalah salah atu factor yang penting yang berperan dalam
diet BI dengan nilai gizi yaitu 60% kalori karbohidrat, 20% kalori lemak,
infeksi, nyaman digunakan dan menurunkan rasa sakit saat mengganti balutan
- Menggunankan sepatu yang pas dan kaos kaki yang bersih setiap berjalan dan
1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan. Pada pengkajian semua
data dikumpulkan secara sistematis, untuk menentukan status Kesehatan pasien saat
ini. Pengkajian harus dilakukan secara komprehensif terkait dengan aspek biologis,
Dalam SDKI terdapat 14 jenis subkategori data yang harus dikaji meliputi respirasi,
reproduksi dan seksualitas, nyeri dan kenyamanan, integritas ego, pertumbuhan dan
proteksi (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016). Pengkajian pada masalah gangguan
integritas kulit adalah sebagai berikut : adanya kerusakan lapisan kulit, adanya nyeri,
Pengkajian luka adalah memberikan infromasi dasar tentang status luka sehingga
proses penyembuhan luka dapat dimonitor dan memastikan apakah pemilihan balutan
a. Tipe luka
Luka akut (luka bedah) berbentuk irisan, abrasi, laserasi, luka bakar atau luka
traumatic. Luka kronis apabila jika penyembuhan luka tidak sesuai dengan jangka
b. Lokasi Luka
Luka pada area lipatan, cenderung aktif dan penyembuhan lama misalnya pada
c. Pengukuran luka
d. Eksudat
vaskularisasi.
2. Diagnose Keperawatan
Merupakan suatu penilaian klinis mengenai respon pasien terhadap masalah
kesehatan yang dialami baik secara aktual maupun potensial. Diagnosa keperawatan
bertujuan untuk dapat mengidentifikasi berbagai respon pasien baik individu, keluarga
dan komunitas terhadap situasi yang berakaitan dengan Kesehatan (Tim Pokja SDKI
Diagnosa aktual terdiri dari tiga komponen yaitu masalah (problem), penyebab
(etiologi), tanda (sign) dan gejala (symptom) (Tim Pokja SDKI DPP PPNI,
respons pasien terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupannya. Label diagnosis
terdiri atas deskriptor atau penjelas dan fokus diagnostik. Gangguan merupakan
Etiologi dapat mencangkup empat kategori yaitu fisiologis, biologis atau psikologis,
atau epidermis (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016). Batasan karakteristik masalah
tersebut yaitu tanda mayor dan minor. Tanda mayor yaitu kerusakan lapisan kulit.
integritas kulit adalah perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi (kelebihan atau
kimia iritatif, suhu lingkungan yang ekstrem, faktor mekani (mis. penekanan pada
Rencana Tindakan
didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai luaran (outcome)
keamanan dan proteksi yang memuat kelompok intervensi yang dalam meningkatkan
keamanan dan menurunkan risiko cedera akibat ancaman dari lingkungan internal
diobservasi dan diukur meliputi kondisi, perilaku, atau pesepsi pasien keluarga atau
bertambah baik dalam ukuran, jumlah, maupun derajat atau tingkatan, menurun
artinya berkurang baik dalam ukuran, jumlah maupun derajat atau tingkatan,
membaik artinya menimbulkan efek yang lebih baik, adekuat, atau efektif (Tim
Tujuan dan kriteria hasil untuk masalah gangguan integritas kulit mengacu pada
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) menurut (Tim Pokja SLKI DPP PPNI,
Setelah dilakukan asuha keperawatan selama 3x24 jam, maka integritas kulit
d. Kemerahan berkurang
e. Hematoma berkurang
Intervensi Keperawatan Indonesia menurut (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018)
yang direkomendasikan yaitu perawatan integritas kulit dan perawatan luka adalah
sebagai berikut:
- Observasi :
- Terapeutik :
- Edukasi :
e) Perawatan luka
2. Perawatan luka
Observasi :
Terapeutik :
kebutuhan
h. Jadwalkan perubahan posisi setiap dua jam atau sesuai kenodisi pasien
Edukasi :
4. Implementasi Keperawatan
membantu pasien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Asmadi, 2008).
Tahap pelaksanaan terdiri atas tindakan mandiri dan kolaborasi yang mencangkup
dengan keluarga pasien dalam melakukan pelaksanaan agar tercapainya tujuan dan
5. Evaluasi
perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati dan
tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan (Asmadi, 2008).
Evaluasi dapat berupa struktur, proses dan hasil evaluasi terdiri dari evaluasi formatif
Adapun komponen SOAP yaitu S (Subjektif) dimana perawat menemui keluhan pasien
yang masih dirasakan setelah dilakukan tindakan keperawatan, O (Objektif) adalah data
yang berdasarkan hasil pengukuran atau observasi perawat secara langsung pada pasien
dari data subjektif dan data objektif, P (Planning) adalah perencanaan keperawatan
yang akan dilanjutkan, dihentikan, dimodifikasi, atau ditambah dari rencana tindakan
keperawatan yang telah ditentukan sebelumnya (Rohmah Nikmatur & Saiful, 2012).
Evaluasi yang diharapkan sesuai dengan masalah yang pasien hadapi yang telah dibuat
KASUS SEMU
Ny. B berusia 70 tahun datang ke RSU pada tanggal 11 Januari 2021. Dengan keluhan
badannya lemas, merasa Lelah, nyeri pada jari kaki bagian kanan, terasa tebal dan
penurunan senstivitas kulit. Skala nyeri 3. Tidak ada Riwayat penyakit lain. Riwayat
Post op jari kedua kaki kanan 1 tahun yang lalu.
PENGKAJIAN