TINJAUAN PUSTAKA
menyerang paru tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lainnya (Depkes,
2008).
tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. Kuman ini berbentuk
batang yang mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada
pewarnaan, oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA).
Kuman ini cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan
hidup beberapa jam di tempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh
kuman ini dapt bersifat dormant yaitu tertidur lama selama beberapa tahun
(Kemenkes, 2014)
2.1.2 Etiologi
Mycobacterium tuberkulosis merupakan jenis kuman berbentuk batang
mampu tahan terhadap asam serta sangat tahan terhadap zat kimia dan
9
10
b. Malaise
c. Anoreksia
berat badan
e. Kondisi medis yang sudah ada, termasuk diabetes, gagal ginjal kronis,
2.1.5 Patofisiologi
terhirup oleh orang lain saat bernafas. Bila batuk, bersin atau bicara saat
dalam paru orang sehat. Masa inkubasinya, yaitu selama 3-6 bulan. Setiap
serumah) akan dua kali lebih beresiko dibandingkan kontak biasa (tidak
2.1.7 Pencegahan
Tuberkulosis paru bisa diobati, asalkan benar-benar mempunyai keinginan
dan semangat yang besar untuk sembuh. Dorongan dari keluarga dan orang
disiplin minum obat yang diberikan dokter harus dilakukan penderita agar
terinfeksi:
aktif.
(2) Selalu menjaga standar hidup yang baik, caranya bisa dengan
menular:
aktif tindakan yang bisa dilakukan adalah menjaga kuman (bakteri) dari
diri sendiri, hal ini biasanya memutuhkan waktu lama sampai beberapa
jangan membuang masker yang sudah tidak dipakai lagi pada tempat
bakteri tuberkel terhadap OAT, apakah sama baiknya dengan respon dari
area dan ini adalah observasi yang dapat terjadi pada penyembuhan yang
lengkap.
15
kerusakan paru.
Pemeriksaan Laboratorium
2.1.9 Komplikasi
a. Kerusakan jaringan paru yang masif
b. Gagal napas
c. Fistula bronkopleural
d. Pneumotoraks
e. Efusi Pleura
f. Pneumonia
2.1.10 Penatalaksanaan
Menurut Priyanto (2014) pengobatan tuberkulosis harus selalu meliputi
kuman yang ada dalam tubuh pasien dan meminimalisir pengaruh dari
penting untuk membunuh sisa-sisa kuman yang masih ada dalam tubuh
termasuk lima tingkat prioritas. Dasar paling bawah atau tingkat pertama
Tingkat kedua yaitu kebutuhan keamanan dan rasa nyaman termask juga
keamanan fisik dan psikologis. Tingkat ketiga berisi kebutuhan akan cinta
17
dan hubungan cinta. Tingkat keempat yaitu kebutuhan akan penghargaan diri
termasuk juga kepercayaan diri dan nilai diri. Tingkat terakhir merupakan
dalam Potter & Perry (2013) sebagai sesuatu kebutuhan yang mendorong
hidup dan rendah diri dalam bergaul. Menurut Maslow penghargaan diri
diri sendiri, bukan dari ketenaran ekternal yang tidak dapat dikontrolnya,
dirinya, untuk menjadi apa saja yang dia dapat melakukannya dan untuk
menjadi segala sesuatu yang dia mampu untuk menjadi yang diinginkan.
tingkah laku seseorang dapat muncul dari beberapa motivasi yang terpisah.
hanya oleh adanya kebutuhan yang berkaitan dengan alat kelamin, tetapi
juga oleh kebutuhan akan kebersamaan, cinta dan harga diri. Selain itu
Beliau adalah pendiri program perawat lokal paroki dan sebagai anggota
Nursing pada tahun 1965, lulus M.S.N dari R.N di the Frances Payne
sebelumnya.
mendukung.
2.3.3 Format Logis
Kolcaba mengembangkan Teori Kenyamanan melalui tiga jenis pemikiran
1. Induksi
Induksi terjadi ketika penyamarataan dibangun dari suatu kejadian
sangatlah mudah.
2. Deduksi
spesifik berasal dari prinsip atau pendapat yang lebih umum, prosesnya
konsep lain untuk menghasilkan suatu teori. Kerja dari tiga ahli teori
22
itu Kolcaba lebih dulu melihat di tempat lain untuk bekerja secara
dan hal yang penting. Apa yang dibutuhkan, dia merealisir suatu yang
3. Retroduksi
lebih lanjut dan diuji. Pemikiran jenis ini diterapkan di (dalam) bidang di
mana tersedia sedikit teori. Seperti pada kasus hasil riset, di mana saat ini
Teori comfort dari Kolcaba ini menekankan pada beberapa konsep utama
kesehatan yang stressful, yang tidak dapat dipenuhi oleh penerima support
2. Comfort
masalahnya (nyeri)
terapeutik.
luar
hubungan sosial.
3. Comfort Measures
b. Pembinaan (Coaching)
c. Tindakan yang menenangkan bagi jiwa (comfort food for the soul)
kondisi yang sulit diukur secara personal. Target intervensi ini adalah
4. Enhanced Comfort
5. Intervening Variables
perawat. Variabel ini meliputi pengalaman masa lalu, usia, sikap, status
saat konsultasi dengan perawat. HSBs ini dapat berasal dari eksternal
7. Institusional Integrity
8. Internal Behavior
9. Exsternal Behavior
Adalah perilaku yang muncul karena adanya dorongan dari luar, meliputi
Kebijakan
terbaik
Perilaku
internal
Kematian yang Perilaku
damai terbaik
adalah suatu konsep yang mempunyai suatu hubungan yang kuat dengan ilmu
seperti mereka berada di dalam rumah mereka sendiri. Kondisi keluarga dan
28
yang ditingkatkan setiap saat, dan dengan sendirinya klien akan mencapai
3. Lingkungan : Adalah aspek dari pasien, keluarga, atau institusi yang dapat
kenyamanan.
yang kompleks.
mereka.
e. Pasien yang dianjurkan secara aktif untuk HSBs, merasa puas dengan
dipahami, selain itu teori ini kembali kepada keperawatan dasar dan tujuan
a. Clarity
tetapi tetap konsisten dalam hal definisi, derivasi asumsi dan proposisi.
Kejelasan teori ini lebih banyak dijelaskan dalam artikel yang terbaru.
b. Simplicity
dalam riset dan pendidikan. Inti dari teori ini mengembalikan perawat
c. Generality
menggunakan teori ini maka teori ini sangat efisien, indivualis, dan
baru.
d. Empirical Precision
comfort selanjutnya.
e. Derivable Consequenses
kenyaman pasien. Status pasien dan kekuatan institusi teori ini dapat
diri, seksualitas, arti hidup) dan hubungan manusia pada tatanan yang
comfort
Fisik Sensasi tubuh: nyeri, Kegelisahan menahan Membutuhkan
meriang, demam nyeri posisi yang
Homeostasis: Jantung nyaman
yang berdebar-debar,
denyut nadi meningkat
Psikospiritual Kesadaran diri Ketidakpastian tentang Butuh
a. Harga diri kondisi dukungan
b. Seksualitas spiritual dan
c. Arti hidup emosional
d. Dan hubungan Butuh HE
manusia pada tentang nyeri
tatanan yang lebih yang dirasa
tinggi
Lingkungan a. Penerangan lampu Kurangnya ruangan Butuh ketenangan
yang redup, yang terapeutik untuk lingkungan
remang-remang pasien
b. Suara bising
c. Lingkungan
sekeliling
d. Cahaya
e. Suhu
Sosial 1. Hubungan Hambatan dalam Butuh dukungan
interpersonal pemberian dukungan keluarga
2. Keluarga pada pasien
3. Sosial/masyarakat
a. Keuangan
b. Perawatan
kesehatan
individu
c. Tradisi keluarga
d. Kegiatan
religius
35
2) Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinik tentang respon individu,
Subjektif Objektif
1. Mengeluh tidak nyaman 1. Gelisah
2. Mengeluh sulit tidur 2. Menunjukkan gejala distres
3. Tidak mampu rileks 3. Tampak merintih/menangis
4. Mengeluh mual 4. Postur tubuh berubah
5. Mengeluh lelah
NOC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan status kenyamanan
dari 3 bulan.
NOC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri dapat
4. Pergerakan bebas
3. Identifikasi
hangat/dingin)
pencahayaan,kebisingan)
3. Diagnosa: Ansietas
Definisi: Kondisi emosi dan pengalaman subjektif individu terhadap
objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang
ancaman.
Subjektif Objektif
1. Merasa bingung 1. Tampak gelisah
2. Merasa khawatir dengan akibat 2. Tampak tegang
dari kondisi yang dihadapi 3. Sulit tidur
3. Mengeluh pusing 4. Frekuensi nafas meningkat
4. Anoreksia 5. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit berkonsentrasi 6. Muka tampak pucat
NOC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tingkat kecemasan
tingkat energi
3) Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan bertujuan meningkatkan rasa nyaman. Intervensi
d. Pembinaan (Coaching)
keluhan dan memberikan solusi, serta memberi reawrd dalam hal positif
e. Tindakan yang menenangkan bagi jiwa (comfort food for the soul)
kondisi yang sulit diukur secara personal. Target intervensi ini adalah
4) Evaluasi
MUKA
21) Menunjukkan depresi 0 4 3 2 1
22) Menyeringai/meringis 0 4 3 2 1
23) Ekspresi tenang 0 1 2 3 4
24) Terlalu waspada 0 4 3 2 1
25) Menunjukkan 0 4 3 2 1
ketakutan/kekhawatiran
26) Tersenyum 0 1 2 3 4
LAIN – LAIN
27) Pernafasan yang tidak 0 4 3 2 1
biasa
28) Dapat fokus 0 1 2 3 4
29) Mampu diajak bercakap- 0 1 2 3 4
cakap
30) Bangun dengan tenang 0 1 2 3 4
(2006) :
1. Kurangi angka dari kategori “Non Appopriate” (NA) dari 30, untuk
memungkinkan
6. Catat hasil skor dalam bentuk decimal, skor yang lebih tinggi