Disusun oleh :
NIM : PB202305008
A. PENGKAJIAN
Hari/ Tanggal : Selasa, 16 Januari 2024
Pengkaji : Ceria Mentari Pagi
Ruangan : Ruang Halimah, RSIY PDHI
Tahapan Antisipatori
a. Status Kesehatan
Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri dibagian luka jahitan
P : Post operasi
Q : perih seperti kaku dan dicubit-cubit
R : Diperut bagian bawah terdapat luka post SC sepanjang 5-8cm
S:5
T : lebih dari 3 menit, hilang timbul.
3. Tahap Formal
Pasien terlihat jauh lebih tenang dan sudah lega setelah operasi berjalan dan
sudah diangkat kista nya. Harapan pasien kista nya sudah tidak timbul lagi dan dapat
lebih baik dalam beraktivitas sehingga nyeri yang dulu dirasakan tidak di rasakan
kembali.
4. Tahap Informal
d) Konflik Peran
Ny S nampak sangat menerima Keadaanya setelah dilakukan post operasi
pengangkatan kista bartholini.
5. Tahap Personal
a) Maternal Role
Ibu mampu menjadi Ibu, memberikan kasih sayang dan perhatian untuk anak-
anak nya sejak kecil hingga saat ini sudah dewasa dan berkeluarga.
b) Dukungan Sosial
1. Dukungan emosi
Pasien mengatakan tidak pernah emosi yang berlebih seperti membanting
barang atau adu fisik.
2. Dukungan informasi
Pasien mengatakan selalu mencari informasi kesehatan selama memiliki
sakit kista dan selalu memeriksakan saat kista tersebut terasa nyeri atau
mengganggu kesehatannya.
c) Dukungan fisik
Pasien mengatakan fisik yang dipunyai kuat untuk usia yang masih tergolong
sudah tua dan sudah menjadi nenek.
d) Dukungan penghargaan
Pasien mengatakan dukungan terhadap dirinya sangat berharga karena
mempunyai seorang anak dan suami.
e) Fungsi Keluarga
Pasien mengatakan keluarga adalah tempat berbagi susah dan senang, sangat
berharga dalam kehidupannya
f) Stress
Pasien mengatakan tidak mengalami stress setelah melakukan operasi, dan sudah
siap menerima resiko setelah dioperasi.
g) Dukungan suami
Pasien mengatakan suaminya sangat menyayanginya, menemani sampai proses
operasi selesai dan selalu disampingnya.
h) Pengkajian budaya
Pasien mengatakan tidak ada pantangan apapun. Budaya yang di percayainya
jawa dan tidak terlalu kejawen. Masih mendengarkan nasihat tenaga kesehatan
yang memberikan edukasi pada pasien.
i) Pemeriksaan Fisik Ibu
1. Keadaan umum : baik, Composmentis
Suhu : 36 C SPO2 : 98% TD : 133/81 mmHg Nadi : 80 x/mnt
0
Respirasi : 20 x/mnt
2. Mata : tidak ikterik, tidak anemis, penglihatan sedikit rabun karena aktor usia.
2. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
2. Labia Mayora
a. Inspeksi : tampak bersih pada area vagina, tidak ada keputihan.
b. Palpasi : terdapat nyeri tekan pada area post operasi, tampak luka 5-8cm.
5. Abdomen
a. Inspeksi : perut simetris, bersih, terdapat jahitan luka post
operasi ± 10 cm, terdapat linea nigra,
b. Palpasi : tidak
c. Auskultasi : peristaltik 16x/menit
6. Pengkajian Nyeri PQRST
P : Post operasi kista bartolini
Q : kaku dan sedikit nyeri
R : labia mayora sinistra luka post SC
S : skala 3 (sedikit nyeri dan mneringis)
T : lebih dari 3 menit
7. Genetalia : terpasang DC
Tidak ada edema, tidak ada tanda-tanda alergi.
8. Perinieum : Utuh
8. Anus : Tidak ada Haemoroid
8. Ekstermitas
Tidak ada edema, tidak ada tanda-tanda homan, terpasang infus RL % 20 tpm
di tangan kiri
h. Pemeriksaan Penunjang
Nilai hasil laboratorium darah
Inf. RL 20 tpm
Dexketoprofen 3x1 (Oral)
Asam tranecsamat 500mg 3x1 (Oral)
Cefadroxil 500mg 2x1 (inj )
A. Analisa Data
Analisa Data
N Tgl/Jam Analisa Data Etiologi Masalah
o Keperawatan
C. Rencana Keperawatan
Rencana Keperawatan
N Tujuan dan Kriteria
Tgl/Jam Diagnosa Intervensi
o. Hasil
1 16 Januari Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
2024 dengan agen pencedera fisik tindakan keperawatan (I.08238)
Jam (Sectio Caesarea) ditandai dalam 1x24 jam Observasi
14.00- dengan Pasien mengatakan diharapkan nyeri dapat Identifikasi lokasi,
19.00 nyeri diarea luka jahitan skala teratasi dengan kriteria karakteristik, durasi,
WIB 3 , tampak luka operasi SC hasil : frekuensi, kualitas dan
terbalut kasa verban 10-15cm, Tingkat Nyeri intensitas nyeri
tampak meringis kesakitan, (L.08066) Identifikasi respon non
tampak hati-hati saat bergerak, Keluhan nyeri, dari verbal
Suhu : 36,6 0C sedang (3) ke Identikasi faktor yang
SPO2 : 99% TD : 128/78 menurun (5) memperberat dan
mmHg Nadi : 82 x/mnt Meringis, dari memperingan nyeri
sedang (3) ke Monitor keberhasilan
menurun (5) terapi yang sudah
Gelisah, dari sedang dilakukan
(3) ke menurun (5) Terapeutik
Pola tidur, darri Berikan tehnik non
cukup buruk (2) ke farmakologis dalam
cukup membaik (4) melakukan penanganan
nyeri
Kontrol lingkungan
yang memperberat
nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu
nyeri
Ajarkan strategi
meredakan nyeri
Ajarkan dan anjurkan
untuk memonitor nyeri
secara mandiri
Ajarkan teknik non
farmakologis yang tepat
Kolaborasi
Kolaborasi dalam
pemberian analgetik,
jika perlu
2 16 Januari Gangguan mobilitas fisik Setelah dikakukan Dukungan mobilisasi
2024 berhubungan dengan Nyeri tindakan keperawatan (I.05173)
Jam Post Operasi Sectio Caesarea 1x24 jam diharapkan Observasi :
14.00- (D.0054) pasien mengatakan Mobilitas fisik Identifikasi adanya
19.00 sulit menggerakan kaki dan meningkat. (L.05042) nyeri atau keluhan fisik
WIB hati hati menggerakan badan Kriteria Hasil : lainnya
dan kakinya, terbatas Pergerakan Identifikasi toleransi
gerakannya, tampak meringis, ekstermitas fisik melakukan
dan keluar keringat, Post meningkat pergerakan
operasi hari ke 0, 4 jam post meningkat (5) Terapeutik :
operasi Rentang Gerak Fasilitas aktivitas
(ROM) meningkat mobilisasi dengan alat
(5) bantu
Nyeri menurun (5) Libatkan keluarga
Kelemahan fisik untuk membantu pasien
menurun (5) dalam meningkatkan
Kekuatan otot pergerakan
meningkat (5) Edukasi :
Gerakan terbatas Jelaskan tujuan dan
menurun (5) prosedur mobilisasi
Anjurkan mobilisasi
dini
Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (mis. Duduk
di tempat tidur, pindah
dari tempat tidur ke
kursi)
3 16 Januari Resiko infeksi berhubungan Setelah melakukan Pencegahan Infeksi
2024 dengan kerusakan integritas tindakan keperawatan (I.14539)
Jam kulit (D.0142) pasien 1x 24 jam diharapkan Observasi :
14.00- mengatakan habis operasi SC Tingkat infeksi Monitor tanda dan gejala
19.00 tadi pagi, tampak luka operasi menurun.(L14137) infeksi local dan sistemik
WIB terbalut kasa verban, post Kriteria Hasil : Terapeutik :
operasi SC indikasi Suhu : 36,6 Kebersihan tangan Batasi jumlah
0
C SPO2 : 99% TD : 128/78 meningkat (5) pengunjung
mmHg Nadi : 82 x/mnt Kebersihan badan Cuci tangan sebelum
meningkat (5) dan sesudah kontak
Demam menurun dengan pasien dan
(5) lingkungan pasien
Nafsu makan Pertahankan teknik
membaik (5) aseptic pada pasein
beresiko tinggi
Edukasi :
Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
Ajarkan cuci tangan
dengan benar
Anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi
Anjurkan
meningkatkan
asupan cairan
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian
antibiotok (jika perlu)
D. Implementasi
Implementasi
Hari/Tgl/ No.
Implementasi Respon Paraf
Jam Dx
Hari 1,2,3, Mengobservasi keadaan umum DS : pasien mengatakan badannya C
Pertama pasien. masih terasa lemas, kaki perlahan sudah CERIA
Selasa, mulai terasa dan bisa digerakkan
16 Januari DO : ku cukup, composmentis, Nampak
2024 masih berbaring ditempat tidur
14.30
14.50 1,2,3, Mengukur Tanda-tanda vital DS : pasien mengetakan mau ditensi C
DO : TD: 130/80 mmHg, N: 78 x/menit, CERIA
S: 36°5C, RR: 20 x/menit, SpO2 : 99%
16.00 1,2 Melakukan penilaian terhadap DS: Pasien mengatakan nyeri dibagian C
nyeri (PQRST) luka jahitan CERIA
P : Post SC
Q : Teriris-iris
R : Dibagian luka post operasi, perut
bawah
S : 3 (sedang)
T : lebih dari 3 menit
DO : tampak luka operasi tertutup kasa
tidak rembes. tampak meringis kesakitan,
tampak hati-hati saat bergerak
15.15 1,2 Identifikasi toleransi fisik DS : pasien mengatakan masih nyeri C
melakukan pergerakan untuk bergerak miring kiri dan kanan, CERIA
kaki masih berat untuk bergerak
DO : Pasien tampak meringis, kesulitan
bergerak miring kiri dan kanan
15.30 1,2 Mengajarkan teknik non DS : pasien mengatakan bisa melakukan C
farmakologi (relaksasi nafas Teknik relaksasi Teknik nafas dalam CERIA
dalam) seperti yang telah didemonstrasikan
DO : pasien Nampak melakukan Teknik
relaksasi nafas dalam
15.45 1,2 Menjelaskan pentingnya DS : pasien mengatakan faham yang C
mobilisasi dini dijelaskan dan lebih nyaman dengan CERIA
Melakukan tindakan yang miring ke kanan
meningkatkan kenyamanan: DO : pasien tampak nyaman
membantu miring ke kiri dan ke
kanan
16.00 1,2 Memberikan terapi analgetik S : Pasien mengatakan nyeri berkurang C
kolaborasi kepada pasien O : obat masuk per infus CERIA
Asam mefenamat 500mg
16.15 2,3 Memandikan pasien sambil S : Pasien mengatakan nyaman C
melatih pergerakan ROM kaki O : Pasien tampak nyaman dan segar CERIA
dan melatih kekutan otot kaki TFU : 1 jari bawah pusat, kontraksi
uterus keras, perdarahan 1 pembalut,
mampu bergerak perrlahan dan miring
kaki menekuk ke guling, kekuatan otot
kaki 4
17.00 1 Menganjurkan ibu untuk istrahat S : Pasien mengatakan tidur sering C
tidur saat nyeri berkurang terbangun karena nyeri CERIA
O : tidur masih sering terbangun
Hari/Tgl/ No.
Implementasi Respon Paraf
Jam Dx
Hari 1,2,3, Mengobservasi keadaan umum pasien. DS : pasien mengatakan C
kedua badannya sudah membaik, masih CERIA
Rabu, terasa nyeri seperti di cubit
17 Januari DO : Composmentis, Nampak
2024 masih berbaring ditempat tidur
14.30 tampak masih meringis menahan
nyeri.
14.50 1,2,3, Mengukur Tanda-tanda vital DS : pasien mengetakan bersedia C
untuk dilakukan pemeriksaan. CERIA
DO : TD: 130/82 mmHg, N: 83
x/menit, S: 36,3°C, RR: 20
x/menit, SpO2 : 99%
16.00 1,2 Melakukan penilaian terhadap nyeri DS: Pasien mengatakan nyeri C
(PQRST) dibagian luka jahitan CERIA
P : Post operasi
Q : Teriris-iris dan di cubit-cubit
R : Dibagian luka post operasi,
bagian labia mayora
S : 3 (sedang)
T : lebih dari 3 menit
DO : tampak luka operasi
tertutup kasa tidak rembes.
tampak meringis kesakitan,
tampak hati-hati saat bergerak
15.15 1,2 Identifikasi toleransi fisik melakukan DS : pasien mengatakan masih C
pergerakan nyeri untuk bergerak miring kiri CERIA
dan kanan, mau menggerakan
pantat masih sedikit takut.
DO : Pasien tampak meringis,
kesulitan bergerak miring kiri
dan kanan
15.00 1,2 Mengajarkan teknik non farmakologi DS : pasien mengatakan bisa C
(relaksasi nafas dalam) melakukan Teknik relaksasi CERIA
Teknik nafas dalam seperti yang
telah didemonstrasikan
DO : pasien Nampak melakukan
Teknik relaksasi nafas dalam
15.45 1,2 Menjelaskan pentingnya mobilisasi dini DS : pasien mengatakan faham C
Melakukan tindakan yang meningkatkan yang dijelaskan dan akan berlatih CERIA
kenyamanan: membantu miring ke kiri perlahan untuk mobilisasi secara
dan ke kanan, duduk perlahan dan mandiri dan bertahap.
menggeser pantat secara perlahan. DO : pasien tampak nyaman
16.00 1,2 Memberikan terapi analgetik kolaborasi S : Pasien mengatakan nyeri C
kepada pasien berkurang CERIA
Asam mefenamat 500mg O : pasien tampak menerima
Asam tranecamat 250mg obat.
16.00 2,3 Luka tampak tidak ada rembes cairan S : Pasien mengatakan nyaman C
pada luka post operasi. O : tidak tampak tanda-tanda CERIA
infeksi
18.00 1 Menganjurkan ibu untuk istrahat tidur S : Pasien mengatakan tidur C
saat nyeri berkurang sering terbangun karena nyeri CERIA
O : tidur masih sering terbangun
Hari/Tgl/ No.
Implementasi Respon Paraf
Jam Dx
Hari 1,2,3, Mengobservasi keadaan umum DS : pasien mengatakan badannya C
ketiga pasien. sudah membaik, masih terasa nyeri CERIA
Kamis , seperti di cubit
18 Januari DO : Composmentis, Nampak
2024 masih berbaring ditempat tidur
14.30 tampak masih meringis menahan
nyeri.
14.50 1,2,3, Mengukur Tanda-tanda vital DS : pasien mengetakan bersedia C
untuk dilakukan pemeriksaan. CERIA
DO : TD: 128/80 mmHg, N: 80
x/menit, S: 36,7°C, RR: 20 x/menit,
SpO2 : 98%
16.00 1,2 Melakukan penilaian terhadap nyeri DS: Pasien mengatakan nyeri C
(PQRST) dibagian luka jahitan sudah mulai CERIA
berkurang.
P : Post operasi kista bartholini.
Q : sedikit terasa panas
R : Dibagian luka post operasi,
bagian labia mayora
S : 2 (sedang)
T : kurang dari 3 menit
DO : tampak luka operasi tertutup
kasa tidak rembes. tampak meringis
kesakitan, tampak hati-hati saat
bergerak
15.15 1,2 Identifikasi toleransi fisik melakukan DS : pasien mengatakan nyeri sudah C
pergerakan mulai berkurang, hanya sedikit CERIA
terasa seperti panas di area luka post
operasi.
DO : Pasien tampak sudah lebih
tenang.
16.45 1,2 Menjelaskan pentingnya mobilisasi DS : pasien mengatakan faham yang C
secara mandiri agar dapat melatih dijelaskan dan akan berlatih CERIA
sebelum pulang dari RS perlahan untuk mobilisasi secara
mandiri dan bertahap.
DO : pasien tampak nyaman dan
sudah mulai duduk secara mandiri
tanpa ada bantuan keluarga atau
alat.
17.00 1,2 Mengedukasi nutrisi yang perlu S : Pasien mengatakan bersedia dan C
dimakan selama proses tidak memiliki riwayat alergi CERIA
penyembuhan luka post operasi makanan.
dengan makan tinggi protein. O : pasien tampak menerima
informasi dan sharing tentang
kandungan makanan tinggi protein.
18.00 2,3 Mengedukasi cara perawatan luka S : Pasien mengatakan untuk luka C
saat di rumah dan pencegahan agar di kontrol kan ke rs CERIA
infeksi. O : Pasien tampak duduk diatas
tempat tidur.
18.30 1 Menganjurkan ibu untuk istrahat S : Pasien mengatakan tidur lebih C
tidur saat nyeri berkurang baik karena sudah tidak terlalu CERIA
merasakan nyeri
O : tidur mulai jam 21.00-04.30
E. Evaluasi
Tabel Evaluasi
Hari/Tgl No
/Jam Dx
Evaluasi Paraf
Selasa, 1,2, S: C
16 Januari 3 Pasien mengatakan nyeri dibagian luka post operasi CERIA
2024 P : Post operasi
Jam Q : Teriris-iris dan di cubit-cubit
18.30WIB R : Dibagian luka post operasi, bagian labia mayora
S : 3 (sedang)
T : lebih dari 3 menit
O:
Pasien tampak menahan nyeri, Nampak berhati-hati
TD: TD: 130/80 mmHg, N: 78 x/menit, S: 36°5C, RR: 20 x/menit,
SpO2 : 99% Skala nyeri 3
Keluhan nyeri menurun setelah diberikan analgetik
Masih Meringis bila bergerak
Gelisah, menurun
Pola tidur masih sering terbangun
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi (pasien pulang)