Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. S DENGAN POST OP MARSUPIALISASI


ATAS INDIKASI KISTA BARTHOLINI
RUANG HALIMAH RSIY PDGI

Disusun oleh :

Nama: Ceria Mentari Pagi

NIM : PB202305008

PROGRAM STUDI PROFESI NERS RPL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KLATEN
2023/2024
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. E DENGAN POST OP MARSUPIALISASI
ATAS INDIKASI KISTA BARTHOLINI DIBANGSAL HALIMAH RSIY PDHI

A. PENGKAJIAN
Hari/ Tanggal : Selasa, 16 Januari 2024
Pengkaji : Ceria Mentari Pagi
Ruangan : Ruang Halimah, RSIY PDHI

1. Identitas pasinen dan penanggung jawab

Identitas Istri/ Pasien Penanggung Jawab


Nama Ny. S Tn.M
Umur 56 tahun 59 tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan - -
Pekerjaan - -
Alamat Yogyakarta Yogyakarta

Tahapan Antisipatori
a. Status Kesehatan
Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri dibagian luka jahitan
P : Post operasi
Q : perih seperti kaku dan dicubit-cubit
R : Diperut bagian bawah terdapat luka post SC sepanjang 5-8cm
S:5
T : lebih dari 3 menit, hilang timbul.

Riwayat Kesehatan Sekarang


Pasien datang ke Poli Kandungan pada tanggal 16 Januari 2024 pukul 10.00
WIB dengan keluhan terdapat diselangkang atau vagina sebelah kiri dan
kadang nyeri dan sudah sejak 10 tahun.

3. Riwayat Kesehatan Dahulu


Pasien mengatakan riwayat SC pada tahun 1998 pada anak pertama dan 2004
anak kedua karena gagal induksi, tidak memiliki alergi makanan, obat maupun
terhadap hewan tertentu, pasien menggunakan KB implan.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan tinggal bersama suami dan anak kedua beserta cucunya
b. Riwayat Menstruasi
1. Menarche : 12 tahun
2. Siklus : 28 hari
3. Sifat darah : Encer dan berwarna merah
4. Lamanya haid : 7 hari
5. Gangguan sewaktu mens : tidak ada
6. Kondisi saat ini : sudah menopus
c. Riwayat Perkawinan
1. Usia perkawinan : 57 tahun
2. Lamanya pernikahan : 54 tahun
3. Pernikahan ke :1
d. Riwayat Keluarga Berencana
Pasien mengatakan menggunakan KB apapun setelah anak pertama lahir
Pasien mengatakan rencana selanjutnya juga akan melakukan KB dengan implan.
e. Riwayat Obstetri
Riwayat Kehamilan, persalinan dan Nifas lalu P2 A0
No Jenis kelamin H/M BBL Cara lahir Penolong
1 Perempuan Hidup 2900 sesar Rumah sakit
Usia sekarang tahun gram
2 Perempuan Hidup 3100 sesar Rumah sakit
Usia sekarang tahun gram

f. Pemenuhan Dasar Manusia


1. Nutrisi
Ny. S mengatakan dirumah makan 3x sehari kadang lebih selama hamil ini,
minum 8-10 gelas perhari, selama hamil pada trimester pertama merasa mual
dan tidak muntah, pada trimester kedua mual hilang. Untuk saat ini pasien,
post bius, sedikit mual dan tidak muntah sudah minumdan makan sedikit
sedikit.
2. Eliminasi
Ny.S mengatakan BAB 1-2x dalam sehari dengan konsistensi lunak, warna
kuning kecoklatan dan BAK 6-10x sehari kadang lebih selama hamil. Setelah
melahirkan pasien BAK menggunakan selang kateter dengan warna urine
jernih. Belum BAB
3. Oksigenasi
Ny.S mengatakan selama ada benjolan tidak mengalami gangguan pernafasan
(sesak nafas), hanya sedikit nyeri jadi sedikit sesak nafas.

4. Aktivitas dan istirahat


Ny.S mengatakan selama memilki kista tetap melakukan aktivitas seperti
biasa dan tidak terlalu mengganggu, karena sudah 10 tahun dengan kista ini
jadi sudah mulai terbiasa dan sudah tahu cara management nyeri dan aktivitas
nya.
5. Pola Tidur
Pasien mengatakan selama awal kehamilan istirahat/tidur tidak ada gangguan,
tidur siang selama 1 jam dan malam tidur jam 21.00 WIB dan bangun jam
05.00 WIB. Saat hamil trimester 3, merasa panas saat untuk tidur, terkadang
merasa tidak nyaman karena merasakan gerah. Setelah operasi sedikit
terganggu karena nyeri dan luka post operasi.
6. Sexsualitas
Pasien mengatakan selama memiliki kista ini tetap melakukan seksualitas
dengan biasa.

3. Tahap Formal
Pasien terlihat jauh lebih tenang dan sudah lega setelah operasi berjalan dan
sudah diangkat kista nya. Harapan pasien kista nya sudah tidak timbul lagi dan dapat
lebih baik dalam beraktivitas sehingga nyeri yang dulu dirasakan tidak di rasakan
kembali.

4. Tahap Informal

a) Respon Setelah Operasi


Ny.S mengatakan setelah operasi dilakukan jauh lebih lega dan tenang, nyeri
sakit setelah operasi masih nyeri.
b) Kecemasan
Ny S mengatakan khawatir, sedikit cemas apabila kista nya dapat timbul lagi
dan luka sukar sembuh karena berada diarea yang lembab.
c) Depresi
Ny .S tidak tampak lebih tenang dan lega.

d) Konflik Peran
Ny S nampak sangat menerima Keadaanya setelah dilakukan post operasi
pengangkatan kista bartholini.

5. Tahap Personal
a) Maternal Role
Ibu mampu menjadi Ibu, memberikan kasih sayang dan perhatian untuk anak-
anak nya sejak kecil hingga saat ini sudah dewasa dan berkeluarga.
b) Dukungan Sosial
1. Dukungan emosi
Pasien mengatakan tidak pernah emosi yang berlebih seperti membanting
barang atau adu fisik.
2. Dukungan informasi
Pasien mengatakan selalu mencari informasi kesehatan selama memiliki
sakit kista dan selalu memeriksakan saat kista tersebut terasa nyeri atau
mengganggu kesehatannya.

c) Dukungan fisik
Pasien mengatakan fisik yang dipunyai kuat untuk usia yang masih tergolong
sudah tua dan sudah menjadi nenek.
d) Dukungan penghargaan
Pasien mengatakan dukungan terhadap dirinya sangat berharga karena
mempunyai seorang anak dan suami.
e) Fungsi Keluarga
Pasien mengatakan keluarga adalah tempat berbagi susah dan senang, sangat
berharga dalam kehidupannya
f) Stress
Pasien mengatakan tidak mengalami stress setelah melakukan operasi, dan sudah
siap menerima resiko setelah dioperasi.
g) Dukungan suami
Pasien mengatakan suaminya sangat menyayanginya, menemani sampai proses
operasi selesai dan selalu disampingnya.
h) Pengkajian budaya
Pasien mengatakan tidak ada pantangan apapun. Budaya yang di percayainya
jawa dan tidak terlalu kejawen. Masih mendengarkan nasihat tenaga kesehatan
yang memberikan edukasi pada pasien.
i) Pemeriksaan Fisik Ibu
1. Keadaan umum : baik, Composmentis
Suhu : 36 C SPO2 : 98% TD : 133/81 mmHg Nadi : 80 x/mnt
0

Respirasi : 20 x/mnt
2. Mata : tidak ikterik, tidak anemis, penglihatan sedikit rabun karena aktor usia.
2. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
2. Labia Mayora
a. Inspeksi : tampak bersih pada area vagina, tidak ada keputihan.
b. Palpasi : terdapat nyeri tekan pada area post operasi, tampak luka 5-8cm.
5. Abdomen
a. Inspeksi : perut simetris, bersih, terdapat jahitan luka post
operasi ± 10 cm, terdapat linea nigra,
b. Palpasi : tidak
c. Auskultasi : peristaltik 16x/menit
6. Pengkajian Nyeri PQRST
P : Post operasi kista bartolini
Q : kaku dan sedikit nyeri
R : labia mayora sinistra luka post SC
S : skala 3 (sedikit nyeri dan mneringis)
T : lebih dari 3 menit
7. Genetalia : terpasang DC
Tidak ada edema, tidak ada tanda-tanda alergi.
8. Perinieum : Utuh
8. Anus : Tidak ada Haemoroid
8. Ekstermitas
Tidak ada edema, tidak ada tanda-tanda homan, terpasang infus RL % 20 tpm
di tangan kiri
h. Pemeriksaan Penunjang
Nilai hasil laboratorium darah

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


Hemoglobin 11,7 12-15gr/dl
Leukosit 5.41 4-11rb/µL
Hematokrit 35.3 * 37-47 vol%
Trombosit 233 150-450rb/µL
PPT 15,1 11-18 detik
APPT 28,1 27-42 detik
HbsAg Non reaktif Non reaktif
SCREENING B20 Non reaktif Non reaktif
Anti Sars-CoV2 (non reaktif) < 1 non reaktif

i. Terapi Yang Diberikan

 Inf. RL 20 tpm
 Dexketoprofen 3x1 (Oral)
 Asam tranecsamat 500mg 3x1 (Oral)
 Cefadroxil 500mg 2x1 (inj )
A. Analisa Data
Analisa Data
N Tgl/Jam Analisa Data Etiologi Masalah
o Keperawatan

1 16 Januari DS : Agen Pencedera Nyeri Akut


2023 Pasien mengatakan nyeri diarea luka Fisik (Sectio (D. 0077)
Jam 14.00- jahitan Caesarea)
19.00 WIB P : Post marsupialisasi
Q : kaku
R : Dibagian luka post SC
S : 3 (sedang)
T : lebih dari 3 menit
DO :
 tampak luka operasi terbalut kasa
verban.
 tampak menahan kesakitan dan
keringat dingin.
 tampak hati-hati saat bergerak.
 Suhu : 360C SPO2 : 98%
TD : 133/81 mmHg
Nadi : 82 x/mnt
Respirasi : 20 x/mnt
2 16 Januari DS Nyeri Post Operasi Gangguan Mobilitas
2023 Pasien mengatakan masih terasa nyeri. marsupilasi Fisik (D.0054)
Jam 14.00- P : Post marsupialisasi
19.00 WIB Q : kaku
R : Dibagian luka post SC
S : 3 (sedang)
T : lebih dari 3 menit
DO
 Pasien tampak kesulitan dan hati
hati menggerakan pantatnya.
 Post operasi hari ke 0 selang 4 jam.
3 16 Januari DS Kerusakan integritas Resiko Infeksi
2023 Pasien mengatakan habis operasi tadi kulit (D.0142)
Jam 14.00- siang.
19.00 WIB DO
 Tampak luka operasi terbalut
kasa verban
 Post operasi SC dengan eracs
 Suhu : 360C SPO2 : 98%
TD : 133/81 mmHg
Nadi : 82 x/mnt
Respirasi : 20 x/mnt
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik ditandai dengan Pasien
mengatakan nyeri diarea luka jahitan skala 3, tampak luka operasi terbalut
kasa verban setelah operasi kista bartholini. tampak meringis kesakitan,
tampak hati-hati saat bergerak, Suhu : 36,6 C SPO2 : 99% TD : 133/81
0

mmHg Nadi : 82 x/mnt


Respirasi : 20 x/mnt
2. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan nyeri Post Operasi pasien
mengatakan sulit menggerakan pantat, pasien tampak kesulitan dan hati hati
menggerakan pantat dan kakinya, terbatas gerakannya, tampak meringis, dan
keluar keringat, Post operasi hari ke 0, 4 jam post operasi.
3. Resiko Infeksi berhubungan demgan kerusakan integritas kulit ditandai
dengan
pasien mengatakan habis operasi tadi pagi, tampak luka operasi terbalut kasa
verban 5- 8 cm.

C. Rencana Keperawatan
Rencana Keperawatan
N Tujuan dan Kriteria
Tgl/Jam Diagnosa Intervensi
o. Hasil
1 16 Januari Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
2024 dengan agen pencedera fisik tindakan keperawatan (I.08238)
Jam (Sectio Caesarea) ditandai dalam 1x24 jam Observasi
14.00- dengan Pasien mengatakan diharapkan nyeri dapat  Identifikasi lokasi,
19.00 nyeri diarea luka jahitan skala teratasi dengan kriteria karakteristik, durasi,
WIB 3 , tampak luka operasi SC hasil : frekuensi, kualitas dan
terbalut kasa verban 10-15cm, Tingkat Nyeri intensitas nyeri
tampak meringis kesakitan, (L.08066)  Identifikasi respon non
tampak hati-hati saat bergerak,  Keluhan nyeri, dari verbal
Suhu : 36,6 0C sedang (3) ke  Identikasi faktor yang
SPO2 : 99% TD : 128/78 menurun (5) memperberat dan
mmHg Nadi : 82 x/mnt  Meringis, dari memperingan nyeri
sedang (3) ke  Monitor keberhasilan
menurun (5) terapi yang sudah
 Gelisah, dari sedang dilakukan
(3) ke menurun (5) Terapeutik
 Pola tidur, darri  Berikan tehnik non
cukup buruk (2) ke farmakologis dalam
cukup membaik (4) melakukan penanganan
nyeri
 Kontrol lingkungan
yang memperberat
nyeri
Edukasi
 Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu
nyeri
 Ajarkan strategi
meredakan nyeri
 Ajarkan dan anjurkan
untuk memonitor nyeri
secara mandiri
 Ajarkan teknik non
farmakologis yang tepat
Kolaborasi
 Kolaborasi dalam
pemberian analgetik,
jika perlu
2 16 Januari Gangguan mobilitas fisik Setelah dikakukan Dukungan mobilisasi
2024 berhubungan dengan Nyeri tindakan keperawatan (I.05173)
Jam Post Operasi Sectio Caesarea 1x24 jam diharapkan Observasi :
14.00- (D.0054) pasien mengatakan Mobilitas fisik  Identifikasi adanya
19.00 sulit menggerakan kaki dan meningkat. (L.05042) nyeri atau keluhan fisik
WIB hati hati menggerakan badan Kriteria Hasil : lainnya
dan kakinya, terbatas  Pergerakan  Identifikasi toleransi
gerakannya, tampak meringis, ekstermitas fisik melakukan
dan keluar keringat, Post meningkat pergerakan
operasi hari ke 0, 4 jam post meningkat (5) Terapeutik :
operasi  Rentang Gerak  Fasilitas aktivitas
(ROM) meningkat mobilisasi dengan alat
(5) bantu
 Nyeri menurun (5)  Libatkan keluarga
 Kelemahan fisik untuk membantu pasien
menurun (5) dalam meningkatkan
 Kekuatan otot pergerakan
meningkat (5) Edukasi :
 Gerakan terbatas  Jelaskan tujuan dan
menurun (5) prosedur mobilisasi
 Anjurkan mobilisasi
dini
 Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (mis. Duduk
di tempat tidur, pindah
dari tempat tidur ke
kursi)
3 16 Januari Resiko infeksi berhubungan Setelah melakukan Pencegahan Infeksi
2024 dengan kerusakan integritas tindakan keperawatan (I.14539)
Jam kulit (D.0142) pasien 1x 24 jam diharapkan Observasi :
14.00- mengatakan habis operasi SC Tingkat infeksi Monitor tanda dan gejala
19.00 tadi pagi, tampak luka operasi menurun.(L14137) infeksi local dan sistemik
WIB terbalut kasa verban, post Kriteria Hasil : Terapeutik :
operasi SC indikasi Suhu : 36,6  Kebersihan tangan  Batasi jumlah
0
C SPO2 : 99% TD : 128/78 meningkat (5) pengunjung
mmHg Nadi : 82 x/mnt  Kebersihan badan  Cuci tangan sebelum
meningkat (5) dan sesudah kontak
 Demam menurun dengan pasien dan
(5) lingkungan pasien
 Nafsu makan  Pertahankan teknik
membaik (5) aseptic pada pasein
beresiko tinggi

Edukasi :
 Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
 Ajarkan cuci tangan
dengan benar
 Anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi
 Anjurkan
meningkatkan
asupan cairan
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian
antibiotok (jika perlu)

D. Implementasi
Implementasi

Hari/Tgl/ No.
Implementasi Respon Paraf
Jam Dx
Hari 1,2,3, Mengobservasi keadaan umum DS : pasien mengatakan badannya C
Pertama pasien. masih terasa lemas, kaki perlahan sudah CERIA
Selasa, mulai terasa dan bisa digerakkan
16 Januari DO : ku cukup, composmentis, Nampak
2024 masih berbaring ditempat tidur
14.30
14.50 1,2,3, Mengukur Tanda-tanda vital DS : pasien mengetakan mau ditensi C
DO : TD: 130/80 mmHg, N: 78 x/menit, CERIA
S: 36°5C, RR: 20 x/menit, SpO2 : 99%
16.00 1,2 Melakukan penilaian terhadap DS: Pasien mengatakan nyeri dibagian C
nyeri (PQRST) luka jahitan CERIA
P : Post SC
Q : Teriris-iris
R : Dibagian luka post operasi, perut
bawah
S : 3 (sedang)
T : lebih dari 3 menit
DO : tampak luka operasi tertutup kasa
tidak rembes. tampak meringis kesakitan,
tampak hati-hati saat bergerak
15.15 1,2 Identifikasi toleransi fisik DS : pasien mengatakan masih nyeri C
melakukan pergerakan untuk bergerak miring kiri dan kanan, CERIA
kaki masih berat untuk bergerak
DO : Pasien tampak meringis, kesulitan
bergerak miring kiri dan kanan
15.30 1,2 Mengajarkan teknik non DS : pasien mengatakan bisa melakukan C
farmakologi (relaksasi nafas Teknik relaksasi Teknik nafas dalam CERIA
dalam) seperti yang telah didemonstrasikan
DO : pasien Nampak melakukan Teknik
relaksasi nafas dalam
15.45 1,2 Menjelaskan pentingnya DS : pasien mengatakan faham yang C
mobilisasi dini dijelaskan dan lebih nyaman dengan CERIA
Melakukan tindakan yang miring ke kanan
meningkatkan kenyamanan: DO : pasien tampak nyaman
membantu miring ke kiri dan ke
kanan
16.00 1,2 Memberikan terapi analgetik S : Pasien mengatakan nyeri berkurang C
kolaborasi kepada pasien O : obat masuk per infus CERIA
 Asam mefenamat 500mg
16.15 2,3 Memandikan pasien sambil S : Pasien mengatakan nyaman C
melatih pergerakan ROM kaki O : Pasien tampak nyaman dan segar CERIA
dan melatih kekutan otot kaki TFU : 1 jari bawah pusat, kontraksi
uterus keras, perdarahan 1 pembalut,
mampu bergerak perrlahan dan miring
kaki menekuk ke guling, kekuatan otot
kaki 4
17.00 1 Menganjurkan ibu untuk istrahat S : Pasien mengatakan tidur sering C
tidur saat nyeri berkurang terbangun karena nyeri CERIA
O : tidur masih sering terbangun

Hari/Tgl/ No.
Implementasi Respon Paraf
Jam Dx
Hari 1,2,3, Mengobservasi keadaan umum pasien. DS : pasien mengatakan C
kedua badannya sudah membaik, masih CERIA
Rabu, terasa nyeri seperti di cubit
17 Januari DO : Composmentis, Nampak
2024 masih berbaring ditempat tidur
14.30 tampak masih meringis menahan
nyeri.
14.50 1,2,3, Mengukur Tanda-tanda vital DS : pasien mengetakan bersedia C
untuk dilakukan pemeriksaan. CERIA
DO : TD: 130/82 mmHg, N: 83
x/menit, S: 36,3°C, RR: 20
x/menit, SpO2 : 99%
16.00 1,2 Melakukan penilaian terhadap nyeri DS: Pasien mengatakan nyeri C
(PQRST) dibagian luka jahitan CERIA
P : Post operasi
Q : Teriris-iris dan di cubit-cubit
R : Dibagian luka post operasi,
bagian labia mayora
S : 3 (sedang)
T : lebih dari 3 menit
DO : tampak luka operasi
tertutup kasa tidak rembes.
tampak meringis kesakitan,
tampak hati-hati saat bergerak
15.15 1,2 Identifikasi toleransi fisik melakukan DS : pasien mengatakan masih C
pergerakan nyeri untuk bergerak miring kiri CERIA
dan kanan, mau menggerakan
pantat masih sedikit takut.
DO : Pasien tampak meringis,
kesulitan bergerak miring kiri
dan kanan
15.00 1,2 Mengajarkan teknik non farmakologi DS : pasien mengatakan bisa C
(relaksasi nafas dalam) melakukan Teknik relaksasi CERIA
Teknik nafas dalam seperti yang
telah didemonstrasikan
DO : pasien Nampak melakukan
Teknik relaksasi nafas dalam
15.45 1,2 Menjelaskan pentingnya mobilisasi dini DS : pasien mengatakan faham C
Melakukan tindakan yang meningkatkan yang dijelaskan dan akan berlatih CERIA
kenyamanan: membantu miring ke kiri perlahan untuk mobilisasi secara
dan ke kanan, duduk perlahan dan mandiri dan bertahap.
menggeser pantat secara perlahan. DO : pasien tampak nyaman
16.00 1,2 Memberikan terapi analgetik kolaborasi S : Pasien mengatakan nyeri C
kepada pasien berkurang CERIA
 Asam mefenamat 500mg O : pasien tampak menerima
 Asam tranecamat 250mg obat.
16.00 2,3 Luka tampak tidak ada rembes cairan S : Pasien mengatakan nyaman C
pada luka post operasi. O : tidak tampak tanda-tanda CERIA
infeksi
18.00 1 Menganjurkan ibu untuk istrahat tidur S : Pasien mengatakan tidur C
saat nyeri berkurang sering terbangun karena nyeri CERIA
O : tidur masih sering terbangun

Hari/Tgl/ No.
Implementasi Respon Paraf
Jam Dx
Hari 1,2,3, Mengobservasi keadaan umum DS : pasien mengatakan badannya C
ketiga pasien. sudah membaik, masih terasa nyeri CERIA
Kamis , seperti di cubit
18 Januari DO : Composmentis, Nampak
2024 masih berbaring ditempat tidur
14.30 tampak masih meringis menahan
nyeri.
14.50 1,2,3, Mengukur Tanda-tanda vital DS : pasien mengetakan bersedia C
untuk dilakukan pemeriksaan. CERIA
DO : TD: 128/80 mmHg, N: 80
x/menit, S: 36,7°C, RR: 20 x/menit,
SpO2 : 98%
16.00 1,2 Melakukan penilaian terhadap nyeri DS: Pasien mengatakan nyeri C
(PQRST) dibagian luka jahitan sudah mulai CERIA
berkurang.
P : Post operasi kista bartholini.
Q : sedikit terasa panas
R : Dibagian luka post operasi,
bagian labia mayora
S : 2 (sedang)
T : kurang dari 3 menit
DO : tampak luka operasi tertutup
kasa tidak rembes. tampak meringis
kesakitan, tampak hati-hati saat
bergerak
15.15 1,2 Identifikasi toleransi fisik melakukan DS : pasien mengatakan nyeri sudah C
pergerakan mulai berkurang, hanya sedikit CERIA
terasa seperti panas di area luka post
operasi.
DO : Pasien tampak sudah lebih
tenang.
16.45 1,2 Menjelaskan pentingnya mobilisasi DS : pasien mengatakan faham yang C
secara mandiri agar dapat melatih dijelaskan dan akan berlatih CERIA
sebelum pulang dari RS perlahan untuk mobilisasi secara
mandiri dan bertahap.
DO : pasien tampak nyaman dan
sudah mulai duduk secara mandiri
tanpa ada bantuan keluarga atau
alat.
17.00 1,2 Mengedukasi nutrisi yang perlu S : Pasien mengatakan bersedia dan C
dimakan selama proses tidak memiliki riwayat alergi CERIA
penyembuhan luka post operasi makanan.
dengan makan tinggi protein. O : pasien tampak menerima
informasi dan sharing tentang
kandungan makanan tinggi protein.
18.00 2,3 Mengedukasi cara perawatan luka S : Pasien mengatakan untuk luka C
saat di rumah dan pencegahan agar di kontrol kan ke rs CERIA
infeksi. O : Pasien tampak duduk diatas
tempat tidur.
18.30 1 Menganjurkan ibu untuk istrahat S : Pasien mengatakan tidur lebih C
tidur saat nyeri berkurang baik karena sudah tidak terlalu CERIA
merasakan nyeri
O : tidur mulai jam 21.00-04.30

E. Evaluasi
Tabel Evaluasi

Hari/Tgl No
/Jam Dx
Evaluasi Paraf
Selasa, 1,2, S: C
16 Januari 3  Pasien mengatakan nyeri dibagian luka post operasi CERIA
2024 P : Post operasi
Jam Q : Teriris-iris dan di cubit-cubit
18.30WIB R : Dibagian luka post operasi, bagian labia mayora
S : 3 (sedang)
T : lebih dari 3 menit
O:
 Pasien tampak menahan nyeri, Nampak berhati-hati
 TD: TD: 130/80 mmHg, N: 78 x/menit, S: 36°5C, RR: 20 x/menit,
SpO2 : 99% Skala nyeri 3
 Keluhan nyeri menurun setelah diberikan analgetik
 Masih Meringis bila bergerak
 Gelisah, menurun
 Pola tidur masih sering terbangun

A : Masalah nyeri akut belum teratasi.


P : lanjutkan intervensi.
Rabu, 1,2, S: C
17 Januari 3 Pasien mengatakan pasien mengatakan masih nyeri untuk bergerak miring CERIA
2024 kiri dan kanan, takut menggerakan pantat nya.
Jam O:
18.00WIB  Pasien tampak meringis bila bergerak , mampu bergerak perlahan
 Pasien tampak bergerak hati hati dan lebih nyaman jika duduk
setengah tidur
 TD: 130/82 mmHg, N: 83 x/menit, S: 36,3°C, RR: 20 x/menit,
SpO2 : 99%
 Pergerakan ekstermitas masih perlahan
 Rentang Gerak, pasien mampu menggeser, dan duduk setengah
tidur (Semi ffowler)
 Nyeri menurun
 Gerakan terbatas menurun

A : masalah mobilitas fisik teratasi sebagian


P : lanjutkan intervensi
Kamis, 3 S: pasien mengatakan sudah pernah merawat luka post caesarea karena C
18 Januari pengalaman sudah melahirkan secara caesarea sebanyak 3 kali ini. CERIA
2024 O:
Jam  TD: 128/80 mmHg, N: 80 x/menit, S: 36,7°C, RR: 20 x/menit, SpO2 :
19.00WIB 98%
 Luka Operasi tidak rembes
 Kebersihan badan meningkat (5)
 Tidak demam
 Pasien mampu belajar mobilisasi secara mandiri
 Pasien mampu managemnt nyeri non farmakologi

A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi (pasien pulang)

Anda mungkin juga menyukai