adanya proses
peradangan
Risiko Infeksi
Merangsang
Hipotalamus
Nyeri Akut
3 DS : Prises Penyakit Risiko gangguan
klien mengatakan bayinya sedang di perlekatan
sinar
klien mengatakan asinya belum
keluar Hospitalisasi
DO :
1. Klien tidak rawat gabung
dengan bayinya
2. bayi klien sedang di BLT di Ibu dan bayi tidak
ruang isolasi perinatal rawat gabung
3. Klien tampak sendiri
4. Bayi klien hiperbilirubin
Risiko gangguan
perlekatan
Nyeri Akut
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
1. Jelaskan tujuan, manfaat , batasan dan jenis relaksasi
yang tersedia (Mis. Musik, meditasi, nafas dalam,
relaksasi otot progresif)
2. Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
3. Anjurkan mengambil posisi nyaman
4. Anjurkan rileks dan merasakan senasi relaksasi
5. Anjurkan untuk sering mengulangi atau melatih
teknik yang dipilih
6. Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi (Mis nafas
dalam, peregangan)
Rencana Tindakan Keperawatan
Dx : Risiko Infeksi
Kolaborsi
1. Kolaborsi pemberian Antibiotik
Rencana Tindakan Keperawatan
Dx : Nyeri akut
Terapeutik
1. Diskusika jenis analgesik yang disukai
2. untuk mencapai analgesia optimal, jikaperlu
3. Berika teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (TENS, hipnosis,
akupresusr, terapi musik, biofeedback,terapi
pijat, aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat atau dingin,
terapi bermain)
4. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri (suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
5. Fasilitasi istirahat dan tidur
6. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
7. Pertimbangkanpenggunaan infus kontinu,
atau bolus opioid untuk mempertahankan
kadar dalam serum
8. Tetapkan target efektifitas analgesik untuk
mengoptimalkan respon pasien
9. Dokumentasikan respon terhadap efek
analgesik dan epekyang tidak diinginkan
Edukasi
Kolaborasi
1. Pemberian analgetik
Rencana Tindakan Keperawatan
Terapeuti k:
1. Hargai privasi keluarga
2. Fasilitasi kunjungan keluarga
3. Fasilitasi keluarga dalam pengambilan
keputusan
4. Sadarkan bahwa kondisi yang dialami
pasien mengalami hal penting
5. Libatkan pasien secara aktif dalam
perawatan
6. Ciptakan lingkungan yang memudahkan
mempraktikan dukungan spiritual
Edukasi :
1. Informasikan kondisi pasien dan bayi secara
berkala
2. Anjurkan mengungkapkan perasaan
terhadap kondisi yang realistis
3. Latih cara mengembangkan spiritual diri