Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN EVIDENCE BASED PRACTICE (EBP)

EFEKTIFITAS TERAPI RENDAM KAKI DENGAN AIR JAHE HANGAT


TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN
HIPERTENSI

A. PENDAHULUAN

Tekanan darah tinggi atau hipertensi disebut juga sebagai the silent killer
karena termasuk penyakit yang mematikan, penyakit ini dapat menyerang siapa
saja baik muda ataupun tua. Hipertensi adalah faktor yang sering menimbulkan
pengaruh terhadap terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi
mungkin sering tidak menimbulkan gejala pada fase awalnya, tetapi hipertensi
akan mengganggu fungsi jantung bahkan penderita akan mengalami stroke.
Diagnosa hipertensi memang sangat jarang ditemukan dini kecuali saat
pemeriksaan kesehatan rutin (Dapartemen Kesehatan Republik Indonesia,
2012). Hipertensi merupakan masalah besar, tidak hanya di Negara barat tapi
juga di Indonesia. Hipertensi diderita oleh satu miliar orang diseluruh dunia
dan diperkirakan tahun 2025 melonjak menjadi 1,5 miliar orang. Setiap tahun
hipertensi atau tekanan darah tinggi menyumbang kepada kematian hampir 9,4
juta orang akibat penyakit jantung dan stroke dan jika digabungkan, kedua
penyakit ini merupakan penyebab kematian nomor satu didunia, WHO (World
Health Organization, 2013). Sebanyak 1 milyar orang di dunia atau 1 dari 4
orang dewasa menderita penyakit ini. Diperkirakan jumlah penderita hipertensi
akan meningkat menjadi 1,6 milyar menjelang tahun 2025 ( Becker dkk, 2010).

Hipertensi juga merupakan masalah kesehatan global yang membutuhkan


perhatian karena dapat menyebabkan kematian utama di negara-negara maju
maupun berkembang. Penduduk dunia yang mengalami hipertensi untuk pria
sekitar 26,6 % dan wanita sekitar 26,1% dan diperkirakan pada tahun 2025
jumlahnya akan meningkat menjadi 29,2%. Prevalensi hipertensi di Indonesia
terus terjadi peningkatan. Menurut data Kementrian RI meningkat menjadi
34,1% pada tahun 2010 (Apriany, 2012).
Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia maupun
dunia sebab diperkirakan sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi terutama
terjadi di Negara berkembang, pada tahun 2025 diperkirakan dari jumlah total
639 kasus di tahun 2000 jumlah ini diperkirakan meningkat menjadi 1,15
miliar kasus di tahun 2025. Sedangkan hipertensi di Indonesia menunjukan
bahwa di daerah pedesaan masih banyak penderita hipertensi yang belum
terjangkau oleh layanan kesehatan dikarenakan tidak adanya keluhan dari
sebagian besar penderita. (Ardiansyah, 2012). Survei Kesehatan Rumah
Tangga (SKRT) 2013, juga menyebutkan bahwa hipertensi di Indonesia
mencapai 21- 27,5% dari kejadian prevelensi hipertensi yang telah mencapai
37% dari total penduduk dewasa (Guimareas, dkk 2013). Berdasarkan data
(RISKESDAS,2013) prevalensi hipertensi pada umur ≥ 18 tahun mencapai
20.0 % di provinsi DKI jakarta. Adapun kelompok umur yang menderita
hipertensi tertinggi yaitu ≥ 75 tahun dengan presentase 63,8%, berdasarkan
jenis kelamin perempuan lebih tinggi dari pada laki-laki (perempuan 28,8%
dan laki-laki 22,8%). Berdasarkan pendidikan, tidak sekolah 42,0% , tidak
tamat SD 34,7%, SD 29%, SMP 20,6%, tamat SMA 18,6%, D1- D3/PT 22,1%.
Berdasarkan status pekerjaan, tidak berkerja 29,2%, pegawai 20,6%,
wiraswasta 24,7%, petani 25,0% dan lain-lain 4,1%. Berdasarkan tempat
tinggal, perkotaan 26,1%, pedesaan 25,5%. Berdasarkan tingkat ekonomi,
ekonomi bawah 25,5%, ekonomi menengah bawah 27,2%, ekonomi menengah
25,9%, ekonomi menengah atas 25,1%, ekonomi atas 25,4%. Sedangkan
berdasarkan data yang diperoleh peneliti pada 979 pasien dalam 6 bulan
terakhir pada bulan januari-juni Di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih
Jakarta Pusat, penyakit hipertensi menduduki urutan nomor-3 seteah ispa dan
dyspepsia dengan 218 pasien daam 1 bulan terakhir dengan klasifikasi usia 50-
80 tahun. Dan puskesmas cempaka putih memiliki rawat inap dan rawat jalan
dan juga terdir dari poli umum, poli lansia, poli anak dan poli mata. Sehingga
peneliti menggambil peneliti menggambil penelitian di poli lansia.
Penanganan hipertensi dapat dilakukan dengan terapi komplementer. Cara-cara
pada terapi komplementer bisa dilakukan dengan terapi herbal, terapi nutrisi,
relakasi progresif, meditasi, terapi tertawa, akupuntur, akupressur, aromaterapi,
refleksiologi, dan hidroterapi (Gunawan, 2014). Penatalaksanaan hipertensi
terbagi dua yaitu, terapi farmakologis dan non farmakologis. Pengobatan
hipertensi secara non farmakologis dapat dilakukan dengan mengubah gaya
hidup yang lebih sehat, salah satunya terapi merendam kaki dengan air hangat
yang bertemperatur 39-40⁰C dengan suhu yang hangat. Secara ilmiah air
hangat mempunyai dampak fisiologis bagi tubuh, pertama berdampak pada
pembuluh darah dimana hangatnya air membuatsirkulasi darah menjadi lancar,
menstabilkan aliran darah dan kerja jantung serta faktor pembebanan didalam
air yang akan menguatkan otot-otot dan ligament yang mempengaruhi sendi
tubuh (Lalage, 2015).

Menurut National Center for Complementary and Alternative Medicine


(NCCAM) mendefinisikan terapi komplementer merupakan suatu
penyembuhan yang mencakup sistem kesehatan, modalitas, praktik dan teori,
serta keyakinan dari masyarakat atau budaya tertentu. Complementary and
Alternative Medicine (CAM) sebagai upaya untuk mencegah atau mengobati
penyakit serta mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan. Jenis-jenis terapi
komplementer diantaranya yaitu pijatan, herbal, aromaterapi, dan hidroterapi
kaki (rendam kaki air hangat) (Setiyoadi & Kushariyadi, 2011, hlm.2-3).

Salah satu terapi komplementer yang dapat digunakan untuk intervensi secara
mandiri dan bersifat alami yaitu hidroterapi kaki (rendam kaki air hangat).
Merendam kaki pada larutan hangat memberikan sirkulasi, mengurangi edema,
meningkatkan sirkulasi otot. Rendam hangat akan menimbulkan respon
sistemik terjadi melalui mekanisme vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah)
(Potter & Perry, 2010, h.632). Merendam kaki air hangat akan memberikan
respon lokal terhadap panas melalui stimulasi ini akan mengirimkan impuls
dari perifer ke hipotalamus (Potter & Perry, 2010, h.1889) Menurut Stevenson
hidroterapi adalah sebuah teknik yang berfungsi sebagai media untuk
menghilangkan rasa sakit dan mengobati penyakit. Hidroterapi memiliki efek
relaksasi bagi tubuh, sehingga dapat merangsang pengeluaran hormon
endorphin dalam tubuh dan menekan hormon adrenalin dan dapat menurunkan
tekanan darah apabila di lakukan dengan kesadaran dan melalui kedisiplinan
(Madyastuti, 2012). Air adalah media terapi yang tepat untuk pemulihan
cidera, karena secara ilmiah air hangat dapat berdampak fisiologi tubuh.
Pertama, berdampak pada pembuluh darah yaitu membuat sirlukasi menjadi
lancar. Kedua, faktor pembebanan di dalam air akan menguatkan otot-otot
ligament yang mempengaruhi sendi-sendi tubuh. Selain itu, suhu air yang
hangat akan meningkatkan kelenturan jaringan disamping itu banyak yang
dipengaruhi dengan jahe. (Wijayanti, 2010).

Fisiologi air hangat menurut Sutawijaya (2010) yaitu dimana air hangat dapat
menyebabkan pembuluh darah melebar dan air hangat dapat menghilangkan
racun dari jaringan tubuh. Handoyo (2014) mengatakan adapun manfaat air
hangat adalah merangsang sirkulasi pada pembuluh darah dan menyegarkan
tubuh. Dan juga banyak yang mencampurkan bahan bahan seperti jahe. Sejak
dulu Jahe dipergunakan sebagai obat dan keperluan lainnya. Penelitian modern
telah membuktikan secara ilmiah berbagai manfaat jahe antara lain
menurunkan tekanan darah. Hal ini karena jahe merangsang pelepasan hormon
adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih
cepat dan lancar dan memperingan kerja jantung dalam memompa darah. Jahe
juga banyak digunakan untuk pengobatan karena memiliki manfaat seperti
aktivitas kardioprotektif, aktivitas hepatoprotektif, aktivitas hipolipidemia,
aktivitas gastro protektif antioksidan, antidepresan, anti diabetes, anti
aterosklerosis, anti diare, anti inflamasi dan anti nyeri, anti bakteri, dan
antiparasit (Imtiyaz et al.,2013). Jahe juga memiliki manfaat dalam
menurunkan tekanan darah (Ojulari et al., 2014).
B. Tujuan Tujuan Umum :
Bertujuan untuk diketahui Efektivitas Terapi Rendam Kaki Dengan Air Jahe
Hangat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi
C. Tujuan khusus :
1. Teridentifikasi data karakteristik pasien penyakit Hipertensi
2. Teridentifikasi tekanan darah pada pasien
3. Teridentfikasi sebelum dan sesudah dilakukan intervensi Terapi Rendam
Kaki Dengan Air Jahe Hangat Terhadap Pasien Hipertensi

D. Analisa Jurnal
1. Population
Pasien hipertensi yang dalam kondisi stabil dan kooperatif. dengan
Observasi sebelum dilakukan intervensi dan Observasi setelah
dilakukan intervensi
2. Intervention
Terapi air jahe hangat pada kaki adalah merendam kaki dalam air
hangat sampai batas poplitea, dimana suhu air 31- 37oC. Dengan lama
perendaman 1- menit
3. Compare
Membandingkan rancangan dalam satu kelompok (pre-test dan post-
test one design). Pada kelompok control dan kelompok intervensi dri
satu kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum
dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah intervensi.
4. Outcome
manfaaat terapi rendam kaki dengan air jahe hangat dapat dijadikan
alternatif untuk pemulihan pada pasien dalam menurunkan tekanan
darah melalui cara-cara yang baik.
5. Time
Terapi air jahe hangat pada kaki adalah merendam kaki dalam air
hangat sampai batas poplitea, dimana suhu air 31- 37oC. Dengan lama
perendaman 10 menit
DAFTAR PUSTAKA
Aspiani, R.Y. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien
Gangguan Kardiovaskular Aplikasi Nanda Nic Noc. Jakarta : EGC

Dewi. E. 2016. http://jurnal.unai.edu/index.php/jsk /article/view/579


(Online) diakses 1 Mei 2018. Pengaruh terapi rendam kaki air hangat
terhadap Perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi Di rt 7 rw
5 kelurahan wonoteto kecamatan wonokromo surabaya

Hidayat. (2007). Riset Keperawatan Dan Teknik Penulisan Ilmiah


Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika

Hidayat dan Napitulus, 2015. http://digilib.unisayogya.ac.id/260/


(Online) diakses 1 Mei 2018. Pengaruh rendam kaki dengan air hangat
Terhadap kualitas tidur usia lanjut di Dusun mangiran trimurti
Srandakan bantul Hutaluju. 2017.

http://jurnal.unai.edu/index.php/jsk /article/view/579 (Online) diakses


1 Mei 2018. Efektivitas rendam kaki dengan air hangat terhadap
Penurunan tekanan darah pada ibu hamil penderita Preeklamsi di
puskesmas ngaliyan semarang Perubahan tekanan darah sebagai
respon Terhadap hirdroterapi rendam kaki dengan jahe air hangat

Ilkafah. 2016. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.p


hp/pharmacon/article/view/12194 (Online) diakses 1 Mei 2018.
Perbedaan penurunan tekanan darah lansia Dengan Obat anti
hipertensi dan terapi rendam air hangat di Wilayah kerja puskesmas
antara tamalanrea Makassar Isstigomah. 2017.

http://digilib.unisayogya.ac.id/2542 / (Online) diakses 1 Mei 2018.


Pengaruh hidroterapi rendam kaki air hangat Terhadap Tingkatan
tekanan darah pada Lansia penderita Hipertensi Di dusun Depok
ambarketawang Gamping sleman Yogyakarta Kowalak J.P. (2011).
Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta : EGC Lalage, 2015.
https://dspace.umkt.ac.id/handle/46 3.2017/266 (Online) diakses 1
Mei 2018. Analisis Praktik klinik keperawatan pada pasien Hipertensi
dengan intervensi terapi inovasi Healing touch Kombinasi Rendam
kaki menggunakan air hangat dengan campuran Garam dan serai
terhadap Penurunan tekanandarah dI Instalasi gawat darurat (igd)
Rsud abdul wahab sjahranie Samarinda LeMone, priscilla. Et al.
(2016). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC

Nurahmandani.2016.http://ejournal.stikestelogorejo.ac.id/index.php/il
mukepe rawatan/article/view/500 (Online) diakses 1 Mei 2018.
Efektivitas pemberianterapi rendam kaki air jahe hangat terhadap
penurunan Tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di panti
werdha pucang gading semarang Nursalam. (2017). Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis Edisi 4. Jakarta :
Salemba Medika Ojualari et al., 2014.
https://bandungrcmbisnis.wordpres s.com/2012/03/13/depinisi-
jaheginger/(Online) diakses 17 Mei 2018. Definisi jahe/Ginger
Pranandayahya.2017
.
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmkeperawatanFK/article/view/220
01 (Online) diakses 1 Mei 2018. Pengaruh pemberian rendam kaki air
hangat Terhadap penurunan tekanan darah pada Lansia dengan
hipertensi di wilayah Kerja puskesmas rasau jaya Kabupaten kubu
raya

Santoso.A.2016.jurnal.untan.ac.id/index.p
hp/jmkeperawatanFK/article/downl oad/11393/10796 (Online) diakses
1 Mei 2018. Pengaruh terapi rendam kaki air hangat Terhadap
penurunan tekanan darah pada Lansia penderita hipertensi di wilayah
Kerja upk puskesmas khatulistiwa Kota pontianak

Anda mungkin juga menyukai