Anda di halaman 1dari 14

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan

https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 14, No. 1, Juni 2022, Hal. 16-29
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN AIR BAWANG PUTIH TERHADAP
TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI
Zuhana1, Dedi Pahrul2, Efta Sepriyanti3
Program Studi DIII Keperawatan, STIK Siti Khadijah Palembang1
Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, STIK Siti Khadijah Palembang2,3
zuhanahayun78@gmail.com1
dedipahrul@gmail.com2
eftasepriyanti@gmail.com3
ABSTRAK
Latar Belakang: Hipertensi atau sering disebut tekanan darah tinggi merupakan salah satu masalah global
dunia. Pengobatan hipertensi dapat dilakukan dengan dua cara yakni dengan cara farmakologis dan non
farmakologi (herbal) seperti bawang putih. Bawang putih mengandung senyawa-kimia, beberapa senyawa
tersebut memiliki efek farmakologi, yaitu efek pencegahan, perawatan, dan pengobatan penyakit untuk
mencegah darah tinggi bagi orang dengan tekanan darah normal. Tujuan: Diketahuinya pengaruh pemberian
seduhan air bawang putih terhadap tekanan darah. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah pre
experimental dengan pendekatan one group pretest-posttest. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kerja Puskesmas
Pegayut Kecamatan Pemulutan, waktu pengumpulan data penelitian dilakukan pada tanggal 14 sampai dengan
19 Juni 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi, dari bulan Januari-31 Mei 2021 sebanyak
645 penderita diwilayah kerja Puskesmas Pegayut Kecamatan Pemulutan. Sampel penelitian ini sebanyak 30
penderita hipertensi dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan teknik analisis
menggunakan uji t-test paired. Hasil: Hasil uji statistik didapatkan sistolik 126,93 dan diastolik 112,53 sebelum
pemberian, sistolik 125,43 diastolik 88,90 sesudah pemberian, nilai sistolik p sistolik sebelum dan sistolik
sesudah 0,006 (p<0,05), nilai p diastolik sebelum dan diastolik sesudah 0,00 (p<0,05). Yang menunjukan bahwa
ada pengaruh perbedaan sebelum dan sesudah pemberian seduhan air bawang putih terhadap penurunan tekanan
darah pasien diwilayah Kerja Puskesmas Pegayut Kecamatan Pemulutan tahun 2021. Saran: Untuk
meningkatkan pelayanan edukasi kesehatan pada penderita hipertensi yang berkaitan dengan obat herbal atau
tanaman herbal yang dapat menurunkan tekanan darah seperti memperbanyak leapflat, brosur atau mading yang
berhubungan dengan pengobatan hipertensi menggunakan bawang putih.

Kata Kunci: Bawang putih, Tekanan darah, Hipertensi

ABSTRACT
Background: Hypertension or often called high blood pressure is one of the world's global problems. Treatment
of hypertension can be done in two ways, namely by pharmacological and non-pharmacological (herbal) such as
garlic. Garlic contains chemical compounds, some of which have pharmacological effects, namely the effect of
prevention, treatment, and treatment of diseases to prevent high blood pressure for people with normal blood
pressure. Objective: To determine the effect of steeping garlic water on blood pressure. Methods: The research
design used was pre-experimental with a one-group pretest-posttest approach. The research location was carried
out in the Pegayut Health Center Work area, Pemulutan District, when the research data collection was carried
out on 14 to 19 June 2021. The population in this study was hypertension sufferers, from January to 31 May
2021 as many as 645 patients in the working area of Pegayut Public Health Center, Pemulutan District. The
sample size in this study was 30 patients with hypertension with the sampling technique using purposive
sampling and the analysis technique used the paired t-test. Results: The results of statistical tests showed systolic
126.93 and diastolic 112.53 before administration, systolic 125.43 diastolic 88.90 after administration, systolic p
value of systolic before and after systolic 0.006 (p<0.05), diastolic p value before and diastolic after 0.00
(p<0.05). Which shows that there is an effect of differences before and after giving infusion of garlic water on
reducing the blood pressure of patients in the Pegayut Health Center Work area, Pemulutan District in 2021.
Suggestion: To improve health education services for hypertension sufferers related to herbal medicines or
herbal plants that can reduce blood pressure such as multiplying leapflats, brochures or wall magazines related to
the treatment of hypertension using garlic.

Keywords: Blood pressure, Garlic, Hypertension

| 16
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 14, No. 1, Juni 2022, Hal. 16-29
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
PENDAHULUAN Asia Tenggara 36%. Dikawasan Asia
Hipertensi atau sering disebut penyakit ini sudah membunuh 1,5 juta jiwa
tekanan darah tinggi merupakan salah satu setiap tahunnya, hal ini menandakan 1 dari
masalah global dunia (Masriadi, 2016). 3 orang adalah penderita hipertensi,
Penyakit ini dapat dikategorikan sebagai sedangkan di Indonesia penyakit hipertensi
the sillent disease karena kebanyakan cukup tinggi yakni mencapai 32% dari
penderita tidak menyadari bahwa dirinya total penduduk.
mengidap hipertensi sebelum Penyakit hipertensi diprovinsi
memeriksakan diri kepelayanan kesehatan Sumatera Selatan memiliki prevenlensi
dan memeriksa tekanan darahnya (World penderita hipertensi pada tahun 2007
Health Organization, 2019). Bahkan adalah 0,49%, tahun 2008 tercatat
jumlah hipertensi pun semakin tinggi sebanyak 0,55% dan 2008 tercatat
setiap tahunnya, diperkirakan saat tahun sebanyak 0,53% (Profil Dinkes Provinsi
2025 terdapat 1,5miliyar orang didunia sumsel, 2010), sedangkan data dari dinas
mengidap hipertensi dan ditafsirkan setiap kesehatan kota palembang angka kejadian
tahunnya akan mencapai 9,4 juta orang hipertensi mengalami peningkatan setiap
meninggal akibat dari hipertensi dan tahunnya, pada tahun 2014 sebanyak 6740
komplikasinya (Kementrian Republik jiwa, pada tahun 2015 meningkat menjadi
Indonesia, 2019). 7944 jiwa, dan pada tahun 2016 sebanyak
Badan kesehatan dunia (World 8686 jiwa dan bulan Januari sampai
Health Organization) menyebutkan jumlah September tahun 2017 mencapai 6973 jiwa
penderita hipertensi akan terus meningkat (Profil Dinkes Kota Palembang).
seiring dengan bertambahnya jumlah Pengobatan hipertensi dapat
penduduk yang meningkat pada tahun dilakukan dengan dua cara yakni dengan
2025 mendatang, dan diperkirakan cara farmakologis dan non farmakologi,
sebanyak 29% warga dunia terkena pengobatan farmakologi ialah dengan
hipertensi. WHO menyebutkan negara menggunakan obat-obatan anti hipertensi,
dengan perekonomian berkembang sedangkan pengobatan non farmakologis
memiliki penderita hipertensi sebanyak ialah pengobatan yang dapat diperoleh dari
40% sedangkan dinegara maju 35% dan alam (herbal), contohnya mengunakan
kawasan Afrika memegang puncak bawang putih untuk pengobatan non
tertinggi penderita hipertensi, yaitu sebesar farmakologis biasanya dilakukan dengan
40% kawasan Amerika sebesar 35% dan memodifikasi gaya hidup sehari-hari,
| 17
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 14, No. 1, Juni 2022, Hal. 16-29
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
berhenti merokok, mengurangi berat Berdasarkan hasil survei awal yang
badan, menjauhi alkohol, memodifikasi telah dilakukan peneliti di Puskesmas
diet, mengurangi stress, berolahraga dan Pegayut Kecamatan Pemulutan tahun
istirahat yang cukup (Yanti & Niken, 2021, hipertensi merupakan penyakit
2018). nomor 2 setelah ISPA yang paling banyak
Bawang putih mengandung dialami masyarakat dan didapatkan data
senyawa-kimia, beberapa senyawa tersebut penderita hipertensi dari profil Puskesmas
memiliki efek farmakologi, yaitu efek Pegayut Kecamatan Pemulutan yaitu pada
pencegahan, perawatan, dan pengobatan tahun 2018 berjumlah 1964 jiwa, pada
penyakit.Berikut ini kandungan efek yang tahun 2019 meningkat menjadi 2264 jiwa
terdapat didalam bawang putih alil-metil- dan pada tahun 2020 menurun 1505 jiwa.
sulfida sebagai antihipertensi, anti bakteri, Dari total penderita hipertensi di
vinil-diatin sebagai anti oksidan, puskesmas, hampir 80% menderita
kardioprotektif, alistatin sebagai fungisida, hipertensi essensial atau primer. (Profil
antibitik, allixin anti tumor dan anti radikal Puskesmas).
bebas, scordinin sebagai anti kanker, anti
potensif, anti hiperkolesterol, dan untuk METODE PENELITIAN
kandungan bawang putih yang berfungsi Desain yang digunakan dalam
untuk hipertensi adalah Allisin dan alil- penelitian ini adalah pre experimental
metil-sufida, untuk mencegah darah tinggi dengan pendekatan one group pretest-
bagi orang dengan tekanan darah normal posttest design, yaitu sebelum diberikan air
(Kuswardiani, 2016). seduhan bawang putih terlebih dahulu
Menurut penelitian Mohanis (2015) dilakukan pretest (pengukuran tekanan
hasil penelitian ada perbedaan signifikan darah sebelum) maka dilakukan lagi
tekanan darah diastolik sebelum dan posttest (pengukuran tekanan darah setelah
sesudah pemberian seduhan air bawang perlakukan tersebut). Penelitian ini
putih dikarenakan kandungan zat alisin dan menggunakan hubungan sebab akibat
hidrogen sulfide dalam bawang putih dengan melibatkan satu kelompok.
memiliki efek selayaknya obat darah Populasi yang digunkan dalam
tinggi, yakni memperbesar pembuluh penelitian ini, dari bulan Januari-31 Mei
darah dan membuat pembuluh darah tidak 2021 sebanyak 645 penderita hipertensi
kaku sehingga tekanan darah akan turun. diwilayah kerja Puskesmas Pegayut
Kecamatan Pemulutan dan besar sampel
| 18
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 14, No. 1, Juni 2022, Hal. 16-29
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
yang diambil sebanyak 30 penderita (spigmomanometer). Teknik pengumpulan
hipertensi. Sampel ini menggunakan data dalam penelitian menggunakan data
purposive sampling dengan kriteria inklusi primer dan data sekunder. Penelitian ini
bersedia untuk dijadikan responden menggunakan prinsip etika dalam
penelitian, dengan menandatangani surat pengumpulan datanya yaitu prinsip
persetujuan, tidak mengkonsumsi obat manfaat, prinsip menghargai hak-ha
hipertensi (farmakologi maupun non ksubyek, dan prinsip keadilan. Analisa
farmakologi), penderita dengan hipertensi data dilakukan dengan analisa univariat
ringan (pre hipertensi), tidak dalam dan bivariat dengan uji statistik T test
keadaan sakit, responden bersedia menjaga sample paried dengan derajat kemaknaan
pola makan pada saat dilakukan penelitian. ditentukan ≤ 0,05. Artinya jika hasil uji
Adapun kriteria ekslusinya, responden statistik menunjukkan p ≤0,05 maka ada
yang pada saat dilakukan intervensi tidak pengaruh yang signifikan antara variabel
berada ditempat, responden dengan independen dengan variabel dependen.
hipertensi stadium 3 dan 4 (Sistolik :180 –
210 mmHg dan diastolik : 120 – 130). HASIL PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di wilayah Distribusi Data
Kerja Puskesmas Pegayut Kecamatan Sebelum analisa data dilakukan,
Pemulutan dengan waktu penelitian dari peneliti terlebih dahulu melakukan uji
tanggal 14-19 Juni 2021. Instrumen normalitas data. Pada penelitian ini jumlah
pengumpulan data yang digunakan responden sebanyak 30 responden, maka
instrument dalam bentuk quisioner dan uji normalitas data menggunakan uji
lembar observasi dan alat-alat penunjang shapiro-wilk, karena jumlah responden <
seperti; stetoskop, pengukur tekanan darah 50 responden.

Tabel 1.
Hasil Uji Normalitas Data (n=30)
Variabel Statistik N Sig.
Sistolik sebelum pemberian Air 0,983 30 0,079
Seduhan Bawang Putih
Sistolik sesudah pemberian Air 0,958 30 0,279
Seduhan Bawang Putih
Diastolik sebelum pemberian Air 0,984 30 0,151
Seduhan Bawang Putih
Diastolik sesudahpemberian Air 0,943 30 0,111
Seduhan Bawang Putih

| 19
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 14, No. 1, Juni 2022, Hal. 16-29
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
Pada tabel 1 menunjukan hasil uji Analisis Univariat
normalitas yaitu α ≤ 0,05 maka dalam hal Tabel 2 hasil pengukuran tekanan
ini dapat dikatakan data berdistribusi darah sistolik dan diastolik sebelum
normal. diberikan seduhan air bawang putih
(n=30).

Tabel 2.
Hasil Pengukuran Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik
Sebelum diberikan Seduhan Air Bawang Putih (n=30)
Variabel Mean SD 95%CI
Sistolik 125,43 2,161 124,63 - 126,24
Diastolik 88,90 4,693 87,15 - 90,65

Berdasarkan tabel 2 menunjukan 112,53, dan untuk standar deviasi sistolik


hasil pengukuran tekanan darah sebelum 2,852 diastolik 12,651, kemudian untuk
diberikan seduhan air bawang putih dari 30 confidence interval pada sistolik 125,87-
sampel menunjukkan bahwa rata-rata 128,87, confidence interval diastolik
tekanan darah sistolik 126,93 dan diastolik 107,81-117,26.

Tabel 3.
Hasil Pengukuran Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik
Sesudah diberikan Seduhan Air Bawang Putih (n=30)
Variabel Mean SD 95%CI
Sistolik 125,43 2,161 124,63 - 126,24
Diastolik 88,90 4,693 87,15 - 90,65

Berdasarkan tabel 3 didapatkan 88,90, dan untuk standar deviasi sistolik


hasil pengukuran tekanan darah sesudah 2,161 diastolik 4,693, kemudian untuk
diberikan seduhan air bawang putih dari 30 confidence interval pada Sistolik 124,63 –
sampel menunjukkan bahwa rata-rata 126,24, confidence interval diastolik
tekanan darah sistolik 125,43 dan diastolik 87,15-90,65.

| 20
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 14, No. 1, Juni 2022, Hal. 16-29
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
Tabel 4.
Hasil Pengukuran Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Sebelum dan Sesudah
diberikan Seduhan Air Bawang Putih (n=30)
Variabel Mean SD 95%CI
Sistolik sebelum pemberian 126,93 2.852 125,87-128,87
seduhan air bawang putih
Diastolik sebelum pemberian 112,53 12,651 107,81 - 117,26
seduhan air bawang putih
Sistolik sesudah pemberian 125,43 2.161 124,63 - 126,24
seduhan air bawang putih
Diastolik sesudah pemberian 88,90 4,693 87,15 - 90,65
seduhan air bawang putih

Berdasarkan tabel 4 hasil seduhan air bawang putih terhadap


pengukuran tekanan darah sebelum dan penurunan hipertensi. Skala pengukuran
sesudah pemberian seduhan air bawang pada penelitian ini adalah skala rasio,
putih, sistolik sebelum pemberian rata-rata sehingga uji prasyarat yang digunakan
126,93 dan sistolik setelah pemberian rata pada penelitian ini adalah uji shapiro-wilk,
rata 125,43. Diastolik sebelum pemberian sebelum dilakukan uji analisis, dilakukan
rata-rata 112,53 dan untuk diastolik setelah uji normalitas data. Hasil dari uji
pemberian rata-rata 88,90. Standar deviasi normalitas data didapatkan hasil yaitu:
sistolik sebelum 2,852 diastolik sebelum sistol sebelum pemberian p=0,079, sistol
12,651. Confidence interval pada sistolik sesudah pemberian p=0,279, diastol
sebelum 125,87-128,87 confidence interval sebelum pemberian p=0,151, diastol
diastolik sebelum 107,81-117,26. Standar sesudah pemberian p=0,111, maka dapat
deviasi sistolik sesudah 2,161 diastolik disimpulkan bahwa data tersebut
sesudah 4,693. Confidence interval pada berdisitribusi normal karena p= >0,05
sistolik sesudah 124,63-126,24 confidence maka uji analisis yang digunakan adalah
interval diastolik sesudah 87,15-90,65. uji T-test paired.
Analisis Bivariat
Analisis bivariat dalam penelitian
ini untuk mengetahui pengaruh pemberian

| 21
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 14, No. 1, Juni 2022, Hal. 16-29
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
Tabel 5.
Hasil Uji T-test paired
Tests N Statistika Paired T-test
deskriptif
M (Std. D) t df Sig.(2-tailed)
Sistolik sebelum – Sistolik sesudah 30 2,764 2,973 29 0,006
Diastolik sebelum – Diastolik sesudah 30 12,818 10,098 29 0,000

Berdasarkan tabel 5 perhitungan T- bawang putih 126,93 masuk dalam


test paired menghasilkan nilai uji statistik t kategori pre hipertensi.
untuk sistol sebelum dan sesudah Berdasarkan penelitian terkait yang
pemberian adalah 2.973 dengan p sebesar dilakukan oleh Fitria dan Setianti (2018)
0,006. Untuk diastol sebelum dan sesudah diketahui bahwa sebelum diberikan
pemberian nilai uji statistik t adalah 10,098 seduhan air bawang putih rata-rata tekanan
dengan p sebesar 0,000. Nilai p = 0,006 p darah sistolik adalah 145,3 dengan standar
= 0,000 dimana p = <0,05 yang dapat 28,200. Minum seduhan air putih selama 7
diputuskan Ho ditolak atau Ha diterima. hari tekanan darah sistol maupun diastol
Berdasarkan tabel 5 dapat disimpulkan mengalami penurunan, nilai rata-rata sistol
bahwa ada perbedaan tekanan darah sistol sebelum pemberian seduhan air bawang
dan diastol antara sebelum dan sesudah putih 173,33 dan sesudah dilakukan
pemberian seduhan air bawang putih pemberian seduhan air bawang putih
terhadap tekanan darah. 145,33 dengan demikian mengalami
penurunan sebesar 28,0. Penelitian yang
PEMBAHASAN dilakukan oleh Rahayuningrum dan
Tekanan Darah Sistolik Sebelum Herlina (2020) mengatakan bahwa bawang
Dilakukan Pemberian Seduhan Air
putih mengandung senyawa-senyawa
Bawang Putih
Berdasarkan hasil penelitian kimia. Beberapa diantaranya senyawa
didapatkan rata-rata tekanan darah sistolik Allisin tersebut memiliki efek farmakologi
sebelum dilakukan pemberian seduhan air seperti dapat menurunkan tekanan darah
bawang putih adalah 126,93, untuk standar (Kuswardani, 2016).
deviasi sistolik 2,852 dan untuk confidence Hipertensi adalah suatu keadaan
interval pada sistolik 125,87-128,87. Hasil dimana seseorang mengalami peningkatan
estimasi interval dapat disimpulkan 95% tekanan darah diatas normal yang
bahwa rata-rata tekanan darah sistolik ditunjukan oleh angka systolic (bagian
sebelum dilakukan pemberian air seduhan atas) dan diastolik (angka bawah) pada
| 22
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 14, No. 1, Juni 2022, Hal. 16-29
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
pemeriksaan tensi darah menggunakan alat bawang putih dikarenakan kandungan zat
pengukur tekanan darah baik yang berupa alisin dan hidrogen sulfide dalam bawang
cuff air raksa (sphygmomanometer) atau putih memiliki efek selayaknya obat darah
alat digital lainnya (Irwan, 2016). Sistolik tinggi, yakni memperbesar pembuluh darah
adalah angka yang diperoleh lebih tinggi dan membuat pembuluh darah tidak kaku
saat jantung berkontraksi. Berdasarkan sehingga tekanan darah akan turun. Hasil
hasil penelitian, teori penunjang dan penelitian ini sejalan dengan teori
penelitian terkait maka peneliti berasumsi penunjang Raharjo, dkk (2019), dalam
bahwa tekanan darah sistolik sebelum hasil penelitiannya menyebutkan bahwa A.
dilakukan pemberian seduhan air bawang Sativum memiliki efek signifikan dalam
putih di wilayah kerja Puskesmas Pegayut menurunkan tekanan darah.
Kecamatan Pemulutan adalah 127 mmHg Diastolik adalah yang diperoleh
berada dalam keadaan tidak normal atau lebih rendah pada saat jantung berelaksasi.
masuk dalam kategori Pre Hipertensi. Beberapa faktor resiko yang menyebabkan
Tekanan Darah Diastolik Sebelum hipertensi menurut Direktorat dan
Pemberian Seduhan Air Bawang Putih Pencegahan dan Pengendalian penyakit
Berdasarkan hasil penelitian
tidak menular (2018), termasuk
didapatkan rata-rata tekanan darah
diantaranya adalah stres, karena stres
diastolik sebelum pemberian air seduhan
membuat otak melepas hormon-hormon
bawang putih 112,53 dengan standar
stres dalam tubuh seperti kartisol,
devisiasi 12,651. Tekanan darah diastolik
adrenalin, dan norepinefrin yang semuanya
terkecil sebelum pemberian air seduhan
dapat menyebabkan peningkatan denyut
bawang putih adalah 90 dan Diastolik
jantung serta penyempitan diameter
terbesar sebelum pemberian air seduhan
pembuluh darah (Saptianto, 2019).
bawang putih adalah 133. Hasil estimasi
Berdasarkan hasil penelitian,
interval dapat disimpulkan 95% diyakini
peneliti berasumsi bahwa rata-rata tekanan
bahwa rata-rata tekanan darah diastolik
darah diastolik sebelum pemberian
sebelum pemberian air seduhan bawang
seduhan air bawang putih diwilayah kerja
putih diantara 107,81-117,26.
Puskesmas Pegayut Kecamatan Pemulutan
Menurut penelitian Mohanis (2015)
adalah 90 mmHg berada dalam keadaan
dari hasil penelitian ada perbedaan
tidak normal atau masuk kedalam kategori
signifikan tekanan darah diastolik sebelum
hipertensi ringan.
dan sesudah pemberian seduhan air

| 23
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 14, No. 1, Juni 2022, Hal. 16-29
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
Tekanan Darah Sistolik Sesudah mengatur tekanan darah sehingga dapat
Pemberian Seduhan Air Bawang Putih memperlancar tekanan darah
Berdasarkan hasil penelitian
(Kuswardi,2016).
didapatkan rata-rata tekanan darah sistolik
Berdasarkan hasil penelitian terkait
sesudah pemberian sesudah pemberian
dan teori penunjang makan peneliti
seduhan air bawang putih 125,43 dengan
berasumsi bahwa rata-rata tekanan darah
standar deviasi 2,161. Tekanan darah
sistolik setelah pemberian air seduhan
sistolik terkecil setelah pemberian seduhan
bawang putih di wilayah kerja Puskesmas
air bawang putih sebesar 120 mmHg dan
Pegayut Kecamatan Pemulutan adalah
sistolik terbesar adalah 130 mmHg. Hasil
125,43 mmHg berada dalam keadaan tidak
estimasi interval dapat disimpulkan 95%.
normal atau masuk dalam kategori
Penelitian ini sejalan dengan
hipertensi ringan. Hal ini disebabkan
Hananto (2015), bahwa tekanan darah dari
karena seseorang yang tidak olahraga atau
sebelum diberikan terapi didapatkan hasil
jarang berolahraga dapat mengaruhi
rerata 179/100-109 mmHg dan tekanan
tekanan darah, kurangnya aktivitas fisik
darah sesudah pemberian hasil rerata MAP
juga membuat pembuluh darah arteri
sebesar 140-159/90-99 mmHg, sehingga
menjadi kaku, sehingga spasma jantung
hasil uji wilcoxon sign rank tes
tidak berdegup secara maksimal sehingga
menunjukkan nilai psing <0,05 maka ho
akan terjadi pengumpalan darah.
ditolak, dalam artian ada pengaruh dalam
Tekanan Darah Diastolik Sesudah
pemberian bawang putih terhadap tekanan Pemberian Air Seduhan Bawang Putih
darah. Berdasarkan hasil penelitian
Pemberian bawang putih (Allium didapatkan rata-rata tekanan darah
Sativum) dapat menurunkan tekanan darah diastolik sesudah pemberian air seduhan
pada penderita hipertensi. Kandungan bawang putih sebesar 88,90 dengan standar
alami dari bawang putih yang mengandung deviasi 4,693. Tekanan darah diastolik
senyawa kimia yang sangat penting, salah sesudah pemberian seduhan air bawang 99
satunya termasuk volatile oil (0,1-0,36%) mmHg dan tekanan darah diastolik terkecil
yang mengandung sulfur, termasuk sesudah pemberian seduhan air bawang
didalamnya adalah allisin, ajoene dan putih adalah 80 mmHg. Hal ini disebabkan
vinyldithiines yang dihasilkan secara non karena didalam kandungan bawang putih
enzimetik dari allisin yang dapat terdapat senyawa Allisin yang dapat
mengencerkan darah dan berperan dalam

| 24
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 14, No. 1, Juni 2022, Hal. 16-29
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
menurunkan tekanan darah pada pasien adalah 126,93, standar deviasi adalah
hipertensi. 2,852 dan 95% CI tekanan darah sistolik
Berdasarkan penelitian terkait yang sebelum pemberian seduhan air bawang
dilakukan oleh Wizzati, dkk (2017), putih 125,83 – 128,00. Rata-rata tekanan
diketahui bahwa tekanan darah diastolik darah sistolik sesudah pemberian seduhan
rata-rata sesudah pemberian seduhan air air bawang putih adalah 125,43, standar
bawang putih adalah 150 mmHg, dimana deviasi adalah 2,161 dan 95% CI tekanan
tekanan darah diastol terendah adalah 140 darah sistolik sesudah pemberian seduhan
mmHg dan tekanan darah diastole 170 air bawang putih 124,63-126,24.
mmHg dengan standar deviasi 10,00. Berdasarkan uji Paired Samples T-test
Secara fisiologis diastolik adalah tekanan sistolik sebelum dan sesudah pemberian
darah yang terjadi pada saat jantung tidak didapatkan p value = 0,006, dengan nilai
sedang berkontraksi atau dalam keadaan α=0,05 (p<α), maka dapat disimpulkan
rileksasi, sehingga pada saat itu bahwa ada perbedaan tekanan darah
tekanannya cenderung menetap sehingga sistolik sebelum dan sesudah pemberian
diperlukan kekuatan untuk mempengaruhi seduhan air bawang putih diwilayah kerja
tekanan darah diastolik tersebut (Fatonah, Puskesmas Pegayut tahun 2021.
2015). Hasil penelitian ini didukung oleh
Berdasarkan hasil penelitian, teori teori Utari (2010), efek terhadap
penunjang serta penelitian terkait maka kardiovaskuler menurut observasi klinis
penelitian berasumsi bahwa tekanan darah pada 114 kasus hipertensi dan
diastolik sesudah pemberian air seduhan aterosklerosis (penebalan dan pengerasan
bawang putih diwilayah kerja Puskesmas dinding arteri), bawang putih secara
Pegayut Kecamatan Pemulutan adalah mencolok mengurangi tekanan darah
88,90, yang berarti mengalami penurunan sistolik sebanyak 0,5 sampai 2,7 kPa dan
tekanan darah diastolik sesudah diberikan efek hipotensi ini tidak dapat dihentikan
seduhan air bawang putih. dengan vagotomi bilateral atau injeksi
Pengaruh Pemberian Terapi Pemberian atropina. Pencegahan penggumpalan
Seduhan Air Bawang Putih Terhadap platelet darah.
Tekanan Darah Sistolik
Senyawa aktif dalam bawang puth
Hasil penelitian menunjukan bahwa
mempunyai efek yang baik bagi kesehatan
rata-rata tekanan darah sistolik sebelum
jantung (kardiovaskuler) dan sistem
pemberian air seduhan bawang putih
peredaran darah, karena senyawa aktif
| 25
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 14, No. 1, Juni 2022, Hal. 16-29
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
dalam bawang putih dapat mencegah disimpulkan bahwa ada perbedaan tekanan
pengerasan pembuluh darah, dan darah diastolik sebelum dan sesudah
mencegah penimbunan lemak dalam pemberian seduhan air bawang putih
peredaran darah (Kuswardani,2016). diwilayah kerja puskesmas pegayut
Berdasarkan hasil penelitian, teori kecamatan pemulutan tahun 2021.
penunjang serta penelitian terkait maka Ketika bawang putih dimemarkan,
peneliti berasumsi bahwa pengaruh zat allicin yang berfungsi memperbesar
tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah pembuluh darah yang sebenarnya tidak
pemberian seduhan air bawang putih berbau akan terurai, dengan dorongan
diwilayah kerja puskesmas pegayut alinase, allin terpecah menjadi allisin,
kecamatan pemulutan tahun 2021, terapi amonia dan asampiruvat. Bau tajam allisin
pemberian seduhan air bawang putih disebabkan karena kandungan belerang.
berpengaruh pada tekanan darah sistolik Aroma khas ini akan bertambah kuat
responden. ketika zat belerang dalam allisn
Pengaruh Pemberian Terapi Seduhan diterbangkan ammonia ke udara, sebab
Air Bawang Putih Terhadap Tekanan amonia mudah menguap (Andareto, 2015).
Darah Diastolik
Hasil penelitian didukung oleh teori
Hasil penelitian menunjukan bahwa
Sugiarti dkk (2021), pengaruh bawang
rata-rata tekanan darah diastolik sebelum
putih dalam menurunkan tekanan darah
pemberian seduhan air bawang putih
telah terbukti secara klinis. Bawang putih
adalah 112,53, standar deviasi adalah
mengandung alicin dan scordinin yang
12,651 dan 95% CI Tekanan darah
merupakan antibiotika alami yang mampu
diastolik sebelum pemberian seduhan air
membasmi berbagai macam microba serta
bawang putih 107,81-117,26. Rata-rata
dapat meningkatkan sitesis NO melalui
tekanan darah diastolik sesudah dilakukan
nittric oxide extract (NOS).
pemberian seduhan air bawang putih
Berdasarkan hasil penelitian, teori
adalah 88,90, standar deviasi 4,693 dan
penunjang serta penelitian terkait, maka
95% CI Tekanan darah diastolik sesudah
peneliti berasumsi bahwa dengan
pemberian seduhan air bawang putih
meminum seduhan air bawang putih dapat
87,15-90,65. Berdasarkan hasil uji faired
menurunkan tekanan darah, hal ini
samples T-tests diastol sebelum dan
membuktikan bahwa seduhan air bawang
sesudah didapatkan p value = 0,00 dengan
putih komponen allicin (didapatkan setelah
nilai α = 0,05 (p < α), maka dapat
alliin berinteraksi dengan enzim alliinase)
| 26
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 14, No. 1, Juni 2022, Hal. 16-29
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
dilepas ke pembuluh darah, pada beberapa Saran
studi, allicin mampu mencetuskan sel 1. Bagi Petugas Kesehatan Puskesmas
darah merah untuk menghasilkan H2S Pegayut Kecamatan Pemulutan
Untuk meningkatkan pelayanan
yang mempunyai efek vasodilator.
edukasi kesehatan pada penderita
Suplementasi bawang putih berhubungan
hipertensi yang berkaitan dengan obat
dengan penurunan tekanan darah yang
herbal atau tanaman herbal yang dapat
cukup signifikan pada pasien hipertensi.
menurunkan tekanan darah. karena
Hasil penelitian menunjukkan penurunan
melihat dari hasil penelitian ini,
rata-rata 2,8-8,4 mmHg tekanan darah
bawang putih mengandung senyawa
sistolik dan penurunan 1,5 – 7,3 mmHg
aktif yang sama khasiatnya seperti obat
tekanan darah diastolik di kelompok
menurunkan tekanan darah pada
bawang putih dibandingkan plasebo (Cruz,
penderita hipertensi, dengan cara
Rotter, Gonzalez, et al, 2007 dalam Putri,
membuat mading tentang manfaat
2015).
bawang putih, pembuatan leaflet,
brosur atau poster yang memuat
KESIMPULAN DAN SARAN
tentang manfaat bawang putih bagi
Kesimpulan
penderita hipertensi.
1. Rata-rata tekanan darah sistolik dan
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
diastolik sebelum diberikan seduhan air
Diharapkan penelitian ini
bawang putih sistolik 126,93 dan untuk
menjadi acuan bagi peneliti sendiri
diastolik 112,53.
maupun peneliti lain dan berkembang,
2. Rata-rata tekanan darah sistolik dan
disarankan untuk penelitian selanjutnya
diastolik sesudah pemberian seduhan
untuk meneliti pengaruh pemberian
air bawang putih sistolik 125,43 dan
seduhan air bawang putih terhadap
diastolik 88,90.
tekanan darah dengan desain dan
3. Ada pengaruh tekanan darah sistolik
metode yang berbeda.
diastolik sebelum dan sesudah
pemberian air seduhan diwilayah kerja
puskesmas pegayut kecamatan
pemulutan tahun 2021 (p value = 0,00).

| 27
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 14, No. 1, Juni 2022, Hal. 16-29
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Azwar. (2011). Tanaman Obat Indonesia. Jakarta: Salemba Medika

Allbela Putri, A. P. (2016). Pengaruh Konsumsi Bawang Putih terhadap Penurunan Tekanan
Darah pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Gulai Bancah Bukit
Tinggi 2015. Skripsi. STIKes Perintis Padang

Andreato, Obi. (2015). Apotik Herbal Disekitar Anda Solusi Pengobatan 1001 Penyakit
Secara Alami dan Sehat Tanpa Efek Samping. Jakarta: Pustaka Ilmu Semesta

Astawan, Made. (2016). Sehat dengan Rempah dan Bumbu Dapur. Jakarta: Kompas Media
Nusantara

Dinas Kesehatan Sumatera Selatan. (2007). Profil Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Tahun
2007

Do’i Sandra, Mera Delima, Andre Fernandes. (2019). Penerapan Rebusan Bawang Putih
untuk Menurunkan Tekanan Darah pada Keluarga Tn F Khususnya Ny D di Jorong
Ladang Putan Kec. Baso Kab. Agam. Skripsi. STIKes Perintis Padang

Firia, C. N., & Setianti, S. N. (2018). Manfaat Air Seduhan Bawang Putih Terhadap
Penurunan Hipertensi. Profesi (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian, 16(1):
40-46

Hernawan, U,E., & Setyawan, A. D. (2003). Review: Senyawa Organosulfur Bawang Putih
(Allium sativum L.) dan Aktivitas Biologinya. Biofarmasi, 1(2): 65-76

Mohanis. (2015). Pemberian Air Seduhan Bawang Putih Terhadap Penurunan Tekanan Darah.
Jurnal Ipteks Terapan, 9(1): 117-125

Kartika, Unoviana. (2014). Hipertensi Bukan Sekedar Tekanan Darah Tinggi. Kompas.
Online 7 Maret 2014.
(https://lifestyle.kompas.com/read/2014/03/07/1706102/hipertensi.bukan.sekedar.teka
nan.darah.tinggi)

Latif, Abdul. (2018). Obat Tradisional. Jakarta: EGC

Mohanis. (2015). Pemberian Seduhan Air Bawang Putih Terhadap Penurunan Tekanan Darah.
Jurnal Iptek Terapan, 9(1)

Puskesmas Pegayut Kecamatan Pemulutan. (2018). Profil Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2018

Price, A. S., dan Wilson, M. L. (2018). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
Jakarta: EGC

| 28
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
Vol. 14, No. 1, Juni 2022, Hal. 16-29
e-ISSN 2622-6200 | p-ISSN 2087-8362
Rahayunigrum, D. C., & Herlina, A. (2020). Pengaruh Pemberian Seduhan Air Perasan
Bawang Putih (Allium Sativum) Terhadap Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi.
Jurnal Kesehatan Santika Meditory, 2(2): 18-16

Rachmawati, Yuliana Dewi., dan Yuli Kusumawati. (2013). Hubungan antara Gaya Hidup
dengan Kejadian Hipertensi pada Usia Dewasa Muda di Desa Pondok Kecamatan
Nguter Kabupaten Sukoarjo. Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas
Muhammadiyah Surakarta

Riskesdas. (2017). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Republik


Indonesia

Untari, Ida. (2010). Bawang Putih sebagai Obat Paling Mujarab Bagi Kesehatan. Gaster, 7(1):
547-554

World Health Organization. (2013). A Global Brief on Hypertension Sillent Killer, Global
Public Health Crisis

WHO. (2016). International Society of Hypertension Writing.

Yumiati., Siti, Rahmalia H.D., Arneliwati. (2012). Perbandingan Efektifitas Seduhan Air
Bawang Putih dengan Captopril terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita
Hipertensi. Program Studi Ilmu Keperawatan Riau. Online:
https://repository.unri.ac.id:80/handle/123456789/416

| 29

Anda mungkin juga menyukai