email: wisnatulizzati@yahoo.com
Abstrak
Data Depkes Sumbar (2010) menyebutkan bahwa 6 kabupaten atau kota yang tertinggi angka penyakit hipertensinya
sebanyak 4.846.909 jiwa. Dari hasil pendataan 5 Puskesmas di kota Bukittinggi didapatkan jumlah kunjungan
pasien hipertensi secara keseluruhan di Puskesmas Tigo Baleh sebesar 29,47%. Hipertensi merupakan suatu kondisi
kronis di mana tekanan darah pada dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat. Pasien hipertensi akan
mengalami pusing atau sakit kepala, sering gelisah, wajah merah, tengkuk terasa pegal, mudah marah, telinga
berdengung, sukar tidur, sesak napas, mudah lelah, mata berkunang-kunang, mimisan (keluar darah dari hidung).
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh air rebusan bawang putih terhadap tekanan darah pada
pasien hipertensi di wilayah Kerja Puskesmas Tigo Baleh Bukittinggi. Desain penelitian ini Pre and post test one
group desain. Sampel berjumlah 17 pasien. Teknik pengambilan sampel secara Purposive sampling. Responden
meminum air rebusan bawang putih selama 1 minggu, frekuensi setiap hari. Hasil penelitian : rata-rata nilai tekanan
darah (P=0,000) berbeda bermakna antara sebelum dan sesudah intervensi. Rata-rata nilai tekanan darah (P=0,000)
setelah intervensi bermakna secara signifikan. Terdapat pengaruh pemberian air rebusan bawang putih terhadap
tekanan darah pada pasien hipertensi di wilayah kerja puskesmas Tigo Baleh Bukittinggi. riwayat hipertensi untuk
lebih berhati hati menjaga pola hidup agar terhindar dari dari penyakit hipertensi yang berlanjut dikemudian harinya.
Barat sebesar 29,4%. Hipertensi berdasarkan seumur hidup yang justru dapat menimbulkan
diagnosis tenaga kesehatan dan pengukuran terlihat beberapa efek samping yang bisa merugikan tubuh
meningkat dengan bertambahnya umur. Data Depkes pasien hipertensi, seperti hipotensi, pusing, sakit
Sumbar (2010) menyebutkan bahwa 6 kabupaten atau kepala, mual, letih, batuk kering dan gangguan ginjal
kota yang tertinggi angka penyakit hipertensinya ( Crawford, 2011). Beberapa obat herbal atau non
sebanyak 4.846.909 jiwa. Dari hasil pendataan 5 farmakologi untuk penyakit hipertensi diantaranya
Puskesmas di kota Bukittinggi didapatkan jumlah adalah daun seledri, mentimun, air kelapa muda, dan
kunjungan pasien hipertensi secara keseluruhan di termasuk juga bawang putih dapat mengobati
Puskesmas Tigo Baleh sebesar 29,47%, dengan penyakit hipertensi tersebut.
kesimpulan sebagai berikut: Puskesmas Tigo Baleh
1690 kunjungan, Puskesmas Nilam Sari 1152 Penggunaan obat-obatan herbal ini banyak digunakan
kunjungan, Puskesmas Guguak Panjang 1155 masyarakat, yang diharapkan dapat membantu dalam
kunjungan, Puskesmas Mandiangin 1350 kunjungan, penanganan penyakit hipertensi secara efektif dan
Puskesmas Gulai Bancah 387 kunjungan. Dari kelima efisien.Obat tradisional adalah obat yang berasal dari
Puskesmas tersebut, pasien hipertensi tertinggi tumbuhan, hewan, mineral atau campuran dari bahan-
didapatkan pada wilayah kerja Puskesmas Tigo bahan tersebut yang telah diolah secara sederhana
Baleh. Pasien hipertensi yang terdaftar sampai tahun dan dapat digunakan sebagai obat tradisional.Salah
2017 di Puskesmas Tigo Baleh sebanyak 1690 satunya adalah Bawang putih (Allium Sativum) telah
kunjungan, yang aktif melakukan pemeriksaan ke banyak digunakan oleh masyarakat sebagai obat
Puskesmas pada bulan Januri 2017 yaitu sebanyak 68 tradisional.Sejak lama, bawang putih dikenal dan
orang, pada bulan februari pasien hipertensi yang digunakan sebagai tanaman yang berkhasiat untuk
berkunjung ke Puskesmas Tigo Baleh yaitu sebanyak menyembuhkan beberapa penyakit yang terkait
54 orang. dengan kardiovaskuler (Braunwaid, 2010).
Penatalaksanaan hipertensi ada dua macam yaitu Bawang putih merupakan tanaman budidaya yang
farmakologi dan nonfarmakologi.Terapi farmakologi pada umumnya dimanfaatkan sebagai bumbu
harus dilakukan oleh semua pasien hipertensi dengan masakan.Umbi ini wajib ada ddi setiap rumah tangga
tujuan menunrunkan tekanan darah dan di Indonesia, hampir semua masakan Indonesia
mengendalikan faktor-faktor resiko serta penyakit menggunakan bawang putih sebagai bumbu
penyerta lainnya.Terapi farmakologi dapat tambahan.Selain untuk dikonsumsi, bawang putih
menimbulkan beberapa efek samping, seperti pada dapat dimanfaatkan secara tradisional untuk
penggunaan obat antagonis angiotensin dapat mengobati tekanan darah tinggi, sakit kepala,
mengakibatkan mual, muntah, diare, sakit kepala, gangguan pernafasan, ambeyen, sembelit, luka
pusing, letih, insomnia dan takikardi, sehingga terapi memar, kolesterol, dan lain-lain.Sedangkan
nonfarmakologi dapat dianjurkan untuk mengurangi berdasarkan penelitian-penelitian ilmiah yang telah
efek samping tersebut. Disamping itu penggunaan dilakukan, bawang putih dapat juga digunakan
terapi farmakologi untuk hipertensi juga digunakan sebagai obat anti diabetes, anti hipertensi dan anti
secara terus menerus, sehingga ada kemungkinan kolesterol.
pasien untuk putus obat ( Asih, 2010).
Bawang putih dapat menurunkan tekanan darah
Pengobatan farmakologi yang diberikan pada pasien karena bawang putih mengandung zat alisin dan
hipertensi adalah dengan menggunakan obat hydrogen sulfide. Zat tersebut memiliki efek
antihipertensi.Obat antihipertensi yang digunakan selayaknya obat darah tinggi, yaitu memperbesar
salah satunya adalah Captropil yang merupakan pembuluh darah dan membuat pembuluh darah tidak
golongan obat angiotensin converting enzyme (ACE) kaku, sehingga tekanan darah akan menurun.
inhibitor.Obat ini digunakan karena tidak Mekanisme kerja bawang putih dalam menurunkan
berpengaruh pada kecepatan denyut jantung dan tekanan darah berhubungan dengan efek vasodilatasi
curah jantung serta tidak menurunkan aliran darah ke pembuluh darah yang menyebabkan tertutupnya
otak, arteri coroner maupun ginjal yang kerjanya kanal dan terbukanya kanal sehingga terjadi
menghambat konversi angiotensin I menjadi hiperpolarisasi. Dengan demikian otot akan
angiotensin II yang berakibat penurunan sekresi mengalami relaksasi, tingginya konsentrasi ion
aldosterone dan penurunan vasoontriksi sehingga intraseluler menyebabkan vasokontriksi yang
dapat menurunkan tekanan darah (Raharja & Tjay, berdampak terhadap terjadinya kondisi hipertensi.
2010). Senyawa allisin yang terkandung dalam bawang
putih berkhasiat menghancurkan pembekuan darah
Tingginya harga obat antihipertensi yang tidak dalam arteri, mengurangi gejala diabetes dan
diimbangi oleh daya beli masyarakat, karena biaya mengurangi tekanan darah (Hernawan, U. E. & A. D.
pengobatan dan obat yang sering kali berlangsung Setyawan, 2011).
49
AFIYAH.VOL.IV NO. 2 BULAN JULI TAHUN 2017
50
AFIYAH.VOL.IV NO. 2 BULAN JULI TAHUN 2017
HASIL PENELITIAN tertinggi adalah 180 mmHg dengan sta ndar deviasi
9,354.
Analisa Univariat
Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi Setelah
Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi Sebelum Intervensi
Intervensi
Tabel 2
Tabel 1
Distribusi Rata-rata Tekanan Darah pada Pasien
Distribusi Rata-rata Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi Setelah Intervensi di Wilayah Kerja
Hipertensi Sebelum Intervensi di Wilayah Kerja Puskesmas Tigo Baleh Kota Bukittingghi Tahun
Puskesmas Tigo Baleh Kota Bukittingghi Tahun 2017
2017
PEMBAHASAN dengan usia rata- rata yaitu antara >45 tahun dan
masyarakat menganggap penyakit hipertensi ini biasa
Tekanan darah pasien hipertensi sebelum dilakukan saja.
pemberian air rebusan bawang putih Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan dari 17 responden Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan
sebelum intervensi memiliki rata-rata tekanan darah jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan
sistol 91,76 mmHg, dimana tekanan darah sistol peningkatan tekanan darah. WHO (World Health
terendah adalah 70 mmHg dan tekanan darah sistol Organization) memberikan batasan tekanan darah
tertinggi adalah 110 mmHg dengan standar deviasi normal adalah 140/90 mmHg, batasan ini tidak
11,851. Sedangkan rata-rata tekanan darah diastole membedakan antara usia dan jenis kelamin.
sebelum intervensi adalah 160 mmHg, dimana Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah
tekanan darah diastol terendah adalah 150 mmHg dan persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140
tekanan darah diastol tertinggi adalah 180 mmHg mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg (Marliani,
dengan standar deviasi 9,354. 2011). Hipertensi sulit disadari oleh seseorang karena
hipertensi tidak memiliki gejala khusus. Gejala-
Berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan oleh gajala yang mudah diamati antara lain yaitu gejala
Junaidi tahun 2015 di Dusun Juwet Desa Magersari ringan seperti pusing atau sakit kepala, sering
Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban didapatkan gelisah, wajah merah, tengkuk terasa pegal, mudah
12 orang yang dilakukan pemeriksaan tekanan darah marah, telinga berdengung, sukar tidur, sesak nafas,
dengan tensmeter, terdapat 7 (58%) orangyang rasa berat di tengkuk, mudah lelah, mata berkunang-
mengalami hipertensi, sedangkan 5 (42%) orang kunang, mimisan ( keluar darah dari hidung).
lainya tekanan darahnya dalam batas normal. Rata-
rata tekanan darah mereka yang menederita Berdasarkan hasil penelitian sebelum dilakukan
hipertensi berkisar antara: tekanan sistolik 130- pemberian air rebusan bwang putih, didapatkan 11
160mmHg dan tekanan diastolik 90/100 mmHg orang (64,7%) yang mempunyai penyakit hipertensi,
51
AFIYAH.VOL.IV NO. 2 BULAN JULI TAHUN 2017
setelah dikaji pasien hipertensi dari 11 orang tersebut Menurut asumsi peneliti bawang putih sangat
tidak adanya riwayat keluarga dan ini tidak sesuai bermanfaat dan mempunyai khasiat yang baik untuk
dengan teori. tubuh, salah satunya untuk menurunkan tekanan
darah tinggi karena bawang putih adalah obat alami
Menurut asumsi peneliti bahwa bawang putih sangat yang memiliki zat-zat yang diketahui berpengaruh
bermanfaat dan mempunyai khasiat yang baik untuk terhadap ion untuk kontraksi otot polos pembuluh
tubuh, salah satunya untuk menurunkan tekanan darah, hal ini dapat menyebabkan pelebaran ruang
darah tinggi karena bawang putih adalah obat alami pembuluh darah sehingga tekanan darah menjadi
yang memiliki zat-zat yang diketahui berpengaruh turun dan selain itu juga bawang putih juga sangat
terhadap ion untuk kontraksi otot polos pembuluh mudah didapatkan dan tidak memakan banyak biaya
darah dan selain itu juga bawang putih juga sangat untuk memperolehnya,
mudah didapatkan dan tidak memakan banyak biaya
untuk memperolehnya. Perbedaan Rata-rata Tekanan Darah pada Pasien
Hipertensi Sebelum dan Sesudah Pemberian Air
Tekanan darah pasien hipertensi setelah dilakukan Rebusan Bawang Putih di Wilayah kerja puskesmas
pemberian air rebusan bawang putih Tigo Baleh Bukittinggi Tahun 2017.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Berdasarkan hasil penelitian terdapatnya perbedaan
diketahui bahwa dari 17 responden setelah intervensi rata-rata tekanan darah sistol sebelum intervensi
memiliki rata-rata tekanan darah sistol 72,94 mmHg, adalah 91,76 mmHg, sedangkan setelah intervensi
dimana tekanan darah sistol terendah adalah 60 didapatkan nilai rata-rata yaitu72,94 mmHg.
mmHg dan tekanan darah sistol tertinggi adalah 170 Sedangkan nilai rata-rata diastole sebelum intervensi
mmHg dengan standar deviasi 10,00. Sedangkan yaitu 160 mmHg dan rata-rata diastol setelah
rata-rata tekanan darah diastole setelah intervensi intervensi yaitu 150 mmHg, dengan nilai P value
adalah 150 mmHg, dimana tekanan darah diastol yaitu 0,000.
terendah adalah 140 mmHg dan tekanan darah diastol
tertinggi adalah 170 mmHg dengan standar deviasi Penelitian ini sejalan dengan penelitian Mohanis
10,00. (2015) dengan judul pemberian air seduhan bawang
putih terhadap penurunan tekanan darah terlihat
Berdasarkan penelitian yang terkait sebelumnya oleh perbedaan antara tekanan darah sistolik sebelum dan
Piotrowski (2006)menunjukkan bahwa rata-rata sesudah pemberian seduhan bawang putih yaitu
tekanan darahsistolik dan diastolik setelah pemberian sebesar 11,33 mmHg dengan standar deviasi 0,8
seduhan bawang putih yaitu 154 mmHg dan94 mmHg dan t hitung 12,588, sedangkan perbedaan
mmHg dengan standar deviasi 9,1 mmHg dan 12,98 tekanan darah diastolic sebelum dan sesudah yaitu
mmHg. 2,66 mmHg dengan standar deviasi 3,878 mmHg
dengan t hitung 14,492 mmHg dengan p-value
Menurut peneliti bawang putih dapat menurunkan sebesar 0,000 dimana α=< 0,05 maka H0 ditolak,
tekanan darah karena bawang putih mengandung zat artinya ada pengaruh pemberian air rebusan bawang
alisin dan hidrogen sulfida. Zat tersebut memiliki putih terhadap penurunan tekanan darah pada pasien
efek selayaknya obat darah tinggi, yakni hipertensi di Dusun Juwet Desa Magersari
memperbesar pembuluh darah dan membuat Kecamatan Plumpang Kabupaten Tubandan. Maka
pembuluh darah tidak kaku sehingga tekanan darah dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang
akan turun. Mekanisme kerja bawang putih dalam signifikan tekanan darah sistolik dan diastolik
menurunkan tekanan darah berhubungan dengan efek sebelum dengan sesudah diberikan seduhan bawang
vasodilatasi pembuluh darah yang menyebabkan putih.
tertutupnya kanal dan terbukanya kanal sehingga
terjadi hiperpolarisasi. Dengan demikian, otot akan Berdasarkan penjelasan diatas Bawang Putih (Allium
mengalami relaksasi.Tingginya konsentrasi ion Sativum linn) memiliki banyak kandungan yang
intraseluler menyebabkan vasokontriksi bermanfaat bagi kesehatan salah satunya yaitu dapat
yangberdampak terhadap terjadinya kondisi menurunkan tekanan darah apabila dikonsumsi
hipertensi. Senyawa aktif dalam bawang putih diduga secara teratur dan sesuai anjuran, sehingga hasil dari
dapat menghambat masuknya ion ke dalam sel. penelitian dan penjelasan di atas dapat diketahui
Dengan demikian, akan terjadi penurunan bahwa bawang putih (Allium Sativum linn) efektif
konsentrasi ion intraseluler dan diikuti relaksasi otot. dalam menurunkan tekanan darah. Dengan
mempelajari dari berbagai teori dan hasil penelitian
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 3 orang yang yang telah diuraikan diatas, bawang putih
tekanan darahnya masih diatas normal setelah berpengaruh dalam penurunan tekanan darah pada
diberikan air rebusan bawang putih, setelah dikaji penderita hipertensi dengan jumlah dosis pemberian
ternyata responden tidak meminum air rebusan dengan tepat dan dikonsumsi secara teratur karena
bawang putih yang telah diberikan sehingga tekanan bawang putih mengandung zat allicin yang dapat
darahnya masih diatas normal. mengencerkan darah dan berperan dalam mengatur
52
AFIYAH.VOL.IV NO. 2 BULAN JULI TAHUN 2017
tekanan darah sehingga dapat memperlancar setelah intervensi yaitu 150 mmHg, dengan nilai P
peredaran darah. value yaitu 0,000.
Menurut asumsi peneliti, didapatkan adanya Bagi penderita hipertensi di harapkan menjaga pola
pengaruh pemberian air rebusan bawang putih makan yang teratur, dan pola hidup yang sehat agar
terhadap tekanan darah, karena bawang putih banyak tekanan darah tetap normal supaya terhindar dari
mengandung zat yang diketahui dapat berpengaruh penyakit degeneratif lainya.
terhadap kerja otot polos pembuluh darah sehingga
Bagi istitusi pendidikan
darah tidak membeku.
Penelitian ini bisa menambah literatur dibidang ilmu
KESIMPULAN keperawatan dan menambah pengetahuan mahasiswa
keperawatan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan
bahan informasi dan perbandingan bagi pihak yang
tentng pengaruh air rebusan bawang putih dapat
yang akan melakukan penelitian selanjutnya yang
diambil kesimpulan bahwa :
berkaitan dengan pengembangan upaya
Rata-rata tekanan darah pasien hipertensi sebelum penanggulangan Hipertensi.
dilakukan pemberian air rebusan bawang putih
Bagi peneliti selanjutnya
dengan nilai mean untuk sistol yaitu 91,76 mmHg,
dan nilai mean untuk diadtol yaitu 160 mmHg. Peneliti selanjutnya peneitian ini harap dimanfaatkan
sebagai bahan informasi dan perbandingan. Peneliti
Rata-rata tekanan darah pasien hipertensi setelah
berharap kepada peneliti selanjutnya dapat
dilakukan pemberian air rebusan bawang putih
mennambahkan konsep yang lebih sempurna, waktu
dengan nilai mean untuk sistol yaitu 72,94 mmHg,
intervensi yang lebih lama dan lebih banyak jumlah
dan nilai mean untuk diastole yaitu 150 mmHg..
sampel, karena semakin banyak jumlah sampel maka
Perbedaan rata-rata tekanan darah sistol sebelum semakin kecil peluang kesalahan generasasi dan
intervensi adalah 91,76 mmHg, sedangkan setelah sebaliknya semakin sedikit jumlah sampel maka
intervensi didapatkan nilai rata-rata yaitu72,94 semakin besar peluang kesalahan generalisasi, agar
mmHg. Sedangkan nilai rata-rata diastole sebelum peneliti menjadi lebih baik.
intervensi yaitu 160 mmHg dan rata-rata diastol
53
AFIYAH.VOL.IV NO. 2 BULAN JULI TAHUN 2017
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Metodelogi penelitian. Mohanis. (2015) Pemberian air seduhan bawang
Yogyakarta: Bina Aksara putih terhadap penurunan tekanan darah. Jurnal
IPTEK terapan. 9 (1). Hal: 124-135.
Arikunto. Suharsimi. (2010) prosedur penelitian:
suatu pendekatan praktik (Rev. ed.) Jakarta: Rineka Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian
Cipta. Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Depkes RI. 2010. Epidemologi Penyakit Hipertensi. Riset Kesehatan Dasar., (2013). Diakses dari
http: //www.depkes.org. Diakses 12 November https://www.google.com/search?q=hasil+riskesdas
2013. +2013&ie=utf-8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:en-
Hernawan, U. E. & A. D. Setyawan, (2003). Buku US:official&client=firefox-
Ajar Praktik Keperawatan klinis. Jakarta: Buku a#q=hasil+riskesdas+2013+tentang+hipertensi.pdf
Kedokteran ECG 17 Desember 2016.
Imelda. M., (2013). Peranan Garlic (Bawang Putih) Rivlin et al, 2006. Peranan Bawang Putih Sebagai
pada Pengelolaan Hipertensi. Jurnal 40 Obat Hipertensi. Diakses tanggal 28 desember
2016.
(10). Diakses tanggal 13 Maret 2017
Sudoyo, (2008). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:
Fakultas Kedokteran UI.
Junaedi, Edi. 2013. Hipertensi Kandas Berkat Sugiyono. 2010. Metodologi penelitian kuantitatif
Herbal. Jakarta : Fmedia. kualitatif & RND. Bandung : Alfabeta.
Kelana. K. (2011). Metodologi Penelitian Syamsiah, I.S dan Tajudin, 2003. Khasiat &
Keperawatan Panduan Melaksanakan dan Manfaat Bawang Putih. AgroMedia Pustaka,
Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta Timur: Trans Jakarta.
Info Media.
Tattelman. (2005). Peranan Bawang Putih Terhadap
Hipertensi.Diakses tanggal 28 Desember 2016.
54