PENDAHULUAN
dan bahkan cenderung meningkat seiring dengan gaya hidup yang jauh dari perilaku
hidup bersih dan sehat, mahalnya biaya pengobatan hipertensi, disertai kurangnya sarana
tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di
kenaikan tekanan darah di atas normal, yaitu 140/90 mmHg. Hasil Riset Kesehatan Dasar
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah kondisi medis di mana
tekanan darah dalam arteri meningkat melebihi batas normal. Hipertensi seringkali tidak
menimbulkan gejala, sementara tekanan darah yang terus menerus tinggi dalam jangka
waktu lama dapat menimbulkan komplikasi. Hipertensi terus menerus adalah salah satu
faktor penyebab strok, serangan jantung, gagal jantung dan merupakan penyebab utama
gagal ginjal kronis. Menurut faktor-faktor pemicu kemunculan hipertensi dapat dibedakan
menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah faktor-faktor tak dapat dikontrol
(genetik atau keturunan, jenis kelamin, dan umur). Kelompok kedua adalah faktor-faktor
1
2
yang dapat dikontrol (seperti kegemukan, kurang beraktifitas fisik, merokok, pola
konsumsi garam)(handriani,2009:43).
hipertensi dewasa di seluruh dunia pada tahun 2000 adalah 957-987 juta orang.
Prevalensinya diduga akan semakin meningkat setiap tahunnya, sampai mencapai angka
1,56 milyar (60% dari populasi dewasa dunia) pada tahun 2025. Dua pertiga penderita
31,7 persen. Artinya, hampir 1 dari 3 penduduk usia 18 tahun ke atas menderita hipertensi
Kabupaten Tapin dan Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan merupakan dua
cukup tinggi secara nasional. Penderita hipertensi di Kabupaten Tapin mencapai 14,78
persen dari jumlah penduduk. Sedangkan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS)
sebanyak 12,99 persen dari jumlah penduduk. Berdasarkan data Dinas Kesehatan
Kabupaten Barito Kuala tahun 2010, hipertensi menduduki urutan ke-3 dari 10 penyakit
terbanyak dengan jumlah 9.426 penderita sedangkan di Rumah Sakit H. Abdul Aziz
Marabahan, hipertensi berada pada urutan ke-2 pada kasus rawat jalan dengan jumlah 549
kasus, dan urutan ke-6 pada kasus rawat inap dengan jumlah 79 kasus.
Prevalensi hipertensi yang tinggi terdapat baik pada populasi laki-laki maupun
perempuan, di perkotaan ataupun di pedesaan, dimana semakin tinggi usia semakin tinggi
pula prevalensinya atau bertambahnya usia kemungkinan terkena hipertensi juga menjadi
kelebihan berat badan maupun obesitas sebagai perlambang kemakmuran. Masih jarang
3
yang mengerti bahwa obesitas berkaitan erat dengan penyakit hipertensi, jantung koroner,
diabetes mellitus (kencing manis), penyakit pernafasan, bahkan dapat mengurangi usia
penting sebagai pemicu timbulnya hipertensi. Orang yang terus bertambah berat
Fragmingham menunjukan bahwa orang yang obesitas (kelebihan 20 % dari berat badan
normal) akan mengalami peluang hipertensi 10 kali lebih besar (Lia, 2007).
Obesitas atau kegemukan juga merupakan salah satu faktor risiko terhadap
timbulnya hipertensi. Obesitas merupakna ciri dari populasi penderita hipertensi. Curah
jantung dan sirkulasi volume darah penderita hipertensi yang obesitas lebih tinggi dari
Lebih banyak kasus tekanan darah tinggi ditemukan pada orang-orang yang
kelebihan berat badan dan obesitas dari pada mereka yang kurus dan berat badan kurang.
Hal ini sebagian karena orang-orang obesitas harus bekerja lebih keras untuk membakar
kelebihan kalori yang mereka konsumsi dan sebagian lagi karena mereka mengkonsumsi
garam lebih banyak dari seharusnya. Beberapa obat-obatan, baik yang diresepkan atau
tidak diresepkan (dibeli secara bebas), dapat meningkatkan tekanan darah. Obat yang
biasanya dapat meningkatkan tekanan darah adalah pil KB dan pil hormon lain yang
lainnya, jika diberikan dalam dosis tinggi, dapat meningkatkan tekanan darah karena
menyebabkan retensi natrium dan air sehingga meningkatkan volume darah dalam tubuh
(Ritu, 2011:49).
badan obesitas dan 8 orang mengkonsumsi obat anti inflamasi/radang sendi. Dari fakta
diatas, dapat diketahui bahwa dari sekian banyak penderita hipertensi ternyata
mempunyai berat badan obesitas dan mengkonsumsi obat anti radang sendi karena itu
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum :
2. Tujuan Khusus :
Aziz marabahan.
D. Manfaat penelitian
gambaran obesitas dan pemakaian jenis obat kostikosteroid yang memicu tingkat
yang dapat dilaksanakan oleh perawat khususnya pada unit rawat jalan.
3. Dapat dijadikan data dasar untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut yang
E. Keaslian Penelitian
Penelitian ini sebelumnya pernah diteliti oleh Mustika (2011) Gambaran Faktor-
masalah tentang penderita hipertensi sedangkan perbedaan dari penelitian ini terletak
pekerjaan, ketersediaan fasilitas kesehatan, serta sikap dan perilaku petugas kesehatan
Tambarangan Kab. Tapin, sedangkan pada penelitian ini meneliti tentang hubungan
obesitas dan konsumsi obat-obatan terhadap tingkat hipertensi dengan jenis penelitian
Marabahan.