FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
1
2
Quantitative research. analitic with a cros sectional approach. The variables used
in this study were knowledge, family support, beliefs, attitudes and adherence to
hypertension treatment). The population of this study all hypertensive patients at
the Puskesmas Kibang Budi Jaya in 2020, when the study was conducted in May -
July 2020, test statistic using Chi-Square Test.
BAB I
PENDAHULUAN
dan enampuluh tiga koma delapan persen pada umur tujuhpuluh lima
(Kementerian R.I., 2017).
2.1 Hipertensi
2.1.1 Pengertian
a. Penyebab Hipertensi
1) Hipertensi primer
2) Hipertensi sekunder
1. Racun
2. Keturunan
3. Umur
4. Jenis kelamin
5. Suku
6. Stres
7. Obesitas
8. Alkohol
9. Kafein
10
11
(Sari, 2017).
1) Anak Cucu
2) Umur
3) Jenis Kelamin
4) Suku atau etnis
5) Penyakit Ginjal
6) Obat-obataan
Penggunaan obat KB, NSAID, Eritropoietin dapat menyebapkan
lonjakan tekanan darah pada laki-laki maupun wanita..
7) Kejang pada kehamilan
8) Toksin timbal akut
Tabel 2.1
Klasifikasi.tekanan.darah.untuk.dewasa umur ≥ 18 tahun
menurut JNC VII
Klasifikasi Tek darah Tek darah
sistolik diastolic
mm Hg mm Hg
Normal <120 <80
Prehipertensi 120-139 80-89
Hipertensi stage 1 140-159 90-99
Hipertensi stage 2 ≥ 160 atau ≥ 100
Sumber : DepKes,2006 dan Asdie,2012
Naikkan dosis obat Ganti dengan obat lain Tambahkan bahan keduan
dari jenis yang berbeda
Diberikan kepasien
c) Vasodilator
(1) Hidralazin, indikasi sebagai penunjang dalam pengobatan
hipertensi sedang sampai berat. Kontraindikasi lupus
eritematosus, penyakit arteri koronaria berat. Efek samping
takikardia, angina pektoris, anoreksia, mual, muntah, diare,
sindroma seperti lupus, ruam, retensi cairan. Sediaan oral 10
– 75 mg dan IV / IM 10 – 50 mg.
(2) Minoksidil, Indikasi untuk hipertensi berat, kontraindikasi
penyakit arteri, koronaria berat. Efek samping takikardia,
memperburuk angina,. Bentuk sediaan oral 2,5 – 40 mg.
(3) Diazoksid, indikasi untuk hipertensi berat atau maligna.
Kontraindikasi pada diabetes mellitus, hiperurikemia, gagal
jantung kongestif. Efek samping hiperglikemia,
hiperurikemia, retensi natrium. Sediaan IV 1-3 mg/kg
samapi 150 mg secara cepat.
(4) Nitroprusid, hipertensi maligna. Efeksamping rasa kuatir,
kelemahan, diaforesis, mual, muntah, kedutan otot,
toksisitas sianida. Bentuk sediaan IV.
2.2 Kepatuhan
Kepatuhan merupakan niatan klien untuk mematuhi aturan konsumsi tonik
hipertensi (Lestari, 2019).
3. Isolasi..sosial..dan keluarga
1) Tingkatan Sikap
Sikap yang terdirir dari tahapan – tahanapan yaitu sebagai
berikut :
a) receiving, dapat memperhatikan responu objek.
b) responding, memberikan tanggapan apabila ditanya,
c) valuing, mendiskusikan masalah.
2) responsible, mempunyai peran tangung
3) Faktor yang mempengaruhi
Faktor yng mempengaruhi adalah sebagai berikut menurut
pendapat ahli (Azwar, 2016):
a) Pengalaman seseorang individu.
c) Keadaan Kebudayaan.
d) Media massa
4) Pengukuran Sikap
Dilaksanakan dengan Pengukuran..sikap yang
dapat..dilaksanakan..secara..langsung..dan tidak langsung.
(Notoatmodjo, 2012).
Penelitian ini mempunyai satu atau dua perbedaan dengan penelitian yang
lain, dimana perbedaan tersebut terdapat pada variabel bebas yang peneliti
ambil terfokus terhadap diri responden yaitu pengetahuan, dukungan keluarga,
keyakinan dan sikap. Begitu juga dengan teknik pengambilan sampel yang
20
1. Keturunan
2. Usia
3. Garam NACL
4. Colesterol
5. Overweight Hipertensi
6. Stres
7. Merokok
8. kopi
9. Minuman beralkohol
10. Kurang Olahraga (Irianto,
2015) Pengobatan penderita hipertensi
Terapi Farmakologi
Tekanan Tekanan
darah darah tidak
terkontrol terkontrol
Dari kerangka teori yang telah dikemukakan diatas, peneliti hanya akan
meneliti faktor kepatuhan yang dapat yaitu pengetahuan, dukungan
keluarga, keyakinan, sikap maka kerangka konsep dalam penelitian ini,
Banyak faktor yang menjadi faktor penyabab kepatuhan seseorang dalam
melakukan kontrol rutin penderita hipertensi, tetapi perilaku tersebut
memiliki alasan yang sangat mendasar dan berhubungan antara faktor satu
dengan faktor yang lain. Pengetahuan adalah suatu dasar yang mempengaruhi
sebuah perilaku seseorang, pengetahuan akan berpengaruh dengan keyakinan
sembuh yang di miliki penderita sehingga melakukan kepatuhan pengobatan
dan hal tersebut akan mempengaruhi pengambilan sikap seseorang dalam
berperilaku dalam pengobatan, selain itu ada dukungan keluarga menjadi
faktor dalam kepatuhan pengobatan karena penderita tidak dapat melakukan
kontrol secara mandiri, dari pengetahuan, dukungan keluarga, keyakinan,
sikap akan sangant berpengaruh terhadap kesembuhan, Banyak faktor yang
menjadi faktor penyabab kepatuhan seseorang dalam melakukan kontrol rutin
penderita hipertensi, maka kerangka konsep pada pnelitian ini adalah : .
Gambar 2.3
Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen
Pengetahuan
Sikap
22
2.2 Hipotesis..Penelitian
Ha :
2. Ada..hubungan..dukungan..keluarga…dengan..kepatuhan Pengobatan
Hipertensi Pada Penderita Hipertensi Di UPTD Puskesmas Rawat
Inap Mampu Poned Kibang Budi Jaya Tahun 2020
23
24
Keterangan :
N = Besar sampel
α = Probabilitas menolak Ho, padahal Ho benar
(dalam penelitian ini α = 5%, Z1-α/2 =1,96)
β = Probabilitas kesalahan menerima Ho, padahal Ho salah
(dalam penelitian ini digunakan β = 20%, Z1-β = 0,842)
Power = Kekuatan, dalam penelitian ini digunakan 95%
P1 dan P2 = Proporsi penelitian sebelumnya
Dalam penelitian ini penulis memakai besarnya sampel tertinggi
diantara variabel – variabel berikut ini yang mengacu pada rumus
diatas.
Tabel. 3.1
Nilai.Odds.Ratio.dan.perhitungan.besar.sampel.dari.penelitian.sebelumnya
Jumlah
peneliti Varibael P1 P2 Sampel
no
1 Kardinah Pengetahuan 0,72 0,48 65,95
2 Lubis dukungan keluarga 0,79 0,52 50,90
3 Sikap 0,97 0,03 7,52
Maulida
4 Pengetahuan 0,72 0,36 27,35
5 Pengetahuan 0,84 0,21 6,36
6 Magendai Sikap 0,79 0,4 23,56
Keyakinan 0,61 0,86 34,32
7 Pratama Pengetahuan 0,69 0,42 51,43
sampel.
2. Kriteria eksklusi
a. Responden tuli / tidak bisa mendengar
b. Responden yang mengalami penurunan kesadaran atau
menderita stroke.
3.5 Definisi.Operasional
Didefinisikan penjelasan tentang variable yang diuji oleh variable.
(Notoatmodjo, 2012).
Tabel 3.1
Definisi.Operasional
makanan yang
berlemak, cepat
saji, makanan
kaleng, kurangi
konsumsi garam,
rajin makan
sayuran, kurangi
konsumsi
minuman
berkafein,
melakukan
olahraga,
menghindari stres
dan beristirahat
(Lubis, 2013)
Variable independen
2 Pengetahua Hasil tau dari Kuesioner Mengisi 0= Kurang baik, Ordinal
n responden dalam lembar jika nilai ≤
menjawab kuesioner 50%
pertanyaan terkait
dengan penyakit 1 = Baik, jika
hipertensia, nilai > 50%
meliputi,
pengertian, faktor (Budiman, 2013)
resiko, dampak,
penatalaksanaan.
3 Dukungan Upaya yang
keluarga dilakukan oleh Kuesioner mengisi 0 = Negatif (≤ 40) Ordinal
keluarga dalam kuesioner
mendukung 1 = Positif (> 40)
pengobatan pasien
hipertensi, (Lubis, 2013).
meliputi
dukungan
emosional.
Informasi,
instrumental dan
penghargaan
4 Keyakinan Suatu respon yang
ada dalam diri Kuesioner mengisi 0 = Negatif (≤ skor Ordinal
respondne terkait kuesioner T)
dengan penyakit
yang dialami dan 1 = Positif (> skor
pengobatan yang T)
dilakukan demi
kesembuhan (Azwar, 2016).
dirinya
5 Sikap respon yang
masih tertutup Kuesioner mengisi 0 = Negatif (≤ skor Ordinal
dari seseorang kuesioner T)
terhadap suatu hal
dimana dalam 1 = Positif (> skor
penelitian ini T)
berkaitan dengan
penyakit (Azwar, 2016).
hipertensi
28
3.7.2 Pengumpulan.data
Cara pengambilan data pada penelitian ini adalah :
1. Tahap Persiapan : Pengurus ijin serta persiapan lembar
kuesioner yang akan di bagikan ke responden.
30
4. Cleaning (Pembersihan.data)
Apabila . data kuisioner sudah di input, maka harus dicek terlebih dahulu
Untuk menghindari adanya kesalahan kode maupun kekurangan lainnya,
kemudian di perbaiki kembali (korelasi). Cara membersihkan data yang
baik yaitu dengan Mengetahui missing data (data yang hilang).
bila POR > 1 maka faktor yang diteliti merupakan faktor risiko
(Riyanto, 2017).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
34
35
dengan luas wilayah 9 km2, Tiyuh Gunung Sari dengan luas wilayah 7
km2, dan Tiyuh Sumber Rejo dengan luas wilayah 7 km2.
banyak program - program lain yang tidak sesuai dengan pendidikan yang
dimiliki.
Susunan organisasi UPTD Puskesmas terdiri atas :
a. kepala--puskesmas;
b. sub-bagian—tata-usaha;
c. urusan UKM essensial dan-keperawatan-masyarakat;
d. urusan UKM pengembangan;
e. urusanUKP, kefarmasian-dan.laboratorium;
f. urusan ;
g. kelompok jabatan fungsional
POSBINDU PUSKESMAS
posbindu Tituh Gunung Sari dan posbindu Tituh Sumber Rejo . Dengan
adanya posbindu di setiap tiyuh diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan hidup masyarakat khususnya bagi. Tituh Kibang budi jaya
memiliki 1 posbindu yang paling banyak pesertanya dan Tiyuh sumber rejo
meiliki jumlah peserta yang paling sedikit. Sedangkan untuk tiyuh yang
paling aktif adalah tiyuh Kibang Mulya Jaya sudah mendapatkan beberapa
penghargaan baik dari Kabupaten maupun dari Propinsi. Dari semua yang ada
yaitu 6 Posbindu yang berada di masing – masing tiyuh dilaksanakan oleh
masing –masing petugas dari tiyuh yang mana sudah terdapat jadwal yang
dilaksanakan.
4.2 Hasil Penelitian
Tabel 4.1
Distribusi frekuensi Kepatuhan Pengobatan Di UPTD Puskesmas Rawat
Inap Mampu Poned Kibang Budi Jaya Tahun 2020
Kepatuhan pengobatan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Patuh 29 39,7
Patuh 44 60,3
Total 73 100,0
Tabel 4.2
Distribusi frekuensi pengetahuan Di UPTD Puskesmas Rawat Inap
Mampu Poned Kibang Budi Jaya Tahun 2020
Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)
Kurang Baik 27 37,0
Baik 46 63,0
Total 73 100,0
38
Tabel 4.3
Distribusi frekuensi dukungan keluarga Di UPTD Puskesmas Rawat Inap
Mampu Poned Kibang Budi Jaya Tahun 2020
Dukungan keluarga Frekuensi Persentase (%)
Kurang Mendukung 35 47,9
Mendukung 38 52,1
Total 73 100,0
Dari penghitungan distribusi frekuensi diatas, diperoleh hasil dari
total 73 responden, sebanyak 38 responden (52,1%) dengan
dukungan keluarga baik / mendukung.
Tabel 4.4
Distribusi frekuensi keyakinan Di UPTD Puskesmas Rawat Inap Mampu
Poned Kibang Budi Jaya Tahun 2020
Keyakinan Frekuensi Persentase (%)
Negatif 33 45,2
Positif 40 54,8
Total 73 100,0
Tabel 4.5
Distribusi frekuensi sikap Di UPTD Puskesmas Rawat Inap Mampu
Poned Kibang Budi Jaya Tahun 2020
Sikap Frekuensi Persentase (%)
Negatif 21 28,8
Positif 52 71,2
Total 73 100,0
39
Tabel 4.2
Hubungan pengetahuan dengan Kepatuhan Pengobatan Hipertensi Pada
Penderita Hipertensi Di UPTD Puskesmas Rawat Inap Mampu Poned
Kibang Budi Jaya Tahun 2020
Kepatuhan Pengobatan OR
Pengetahuan Tidak Patuh Patuh N % p-value 95% CI
n % n %
Tabel 4.3
Hubungan dukungan keluarga dengan Kepatuhan Pengobatan Hipertensi
Pada Penderita Hipertensi Di UPTD Puskesmas Rawat Inap Mampu Poned
Kibang Budi Jaya Tahun 2020
Kepatuhan Pengobatan OR
Dukungan
Tidak Patuh Patuh N % p-value 95% CI
Keluarga
N % N %
Kurang
23 65,7 12 34,3 35 100,0 10,222
Mendukung
0,000 (3,346-
31,232)
Mendukung 6 15,8 32 84,2 38 100,0
Tabel 4.3
Hubungan keyakinan dengan Kepatuhan Pengobatan Hipertensi Pada
Penderita Hipertensi Di UPTD Puskesmas Rawat Inap Mampu Poned
Kibang Budi Jaya Tahun 2020
Tabel 4.3
Hubungan sikap dengan Kepatuhan Pengobatan Hipertensi Pada Penderita
Hipertensi Di UPTD Puskesmas Rawat Inap Mampu Poned Kibang Budi
Jaya Tahun 2020
Kepatuhan..Pengobatan OR
Sikap Tidak Patuh Patuh N % p-value 95% CI
N % N %
Negatif 13 61,9 8 38,1 21 100,0 3,656
0,028 (1,267-
Positif 16 61,9 36 69,2 52 100,0 10,548)
Penelitian Puspita, (2016) dari riset ini didapat hasil yaitu aspek
derajat pendidikan terakhir (p=0,000), waktu menderita hipertensi
(p=0,005), derajat pemahaman yang berkaitan dengan hipertensi
(p=0,000), dorongan dari keluarga (p=0,000), peranan tenaga
kesehatan (p=0,000), semangat berobat (p=0,000) berhubungan
dengan kepatuhan untuk melakukan terapi hipertensi. Aspek umur,
Jenis kelamin, kegiatan pelayanan kesehatan tidak memiliki
hubungan dengan ketaatan untuk melakukan terapi hipertensi
(p>0,05).
Hasil uji statistik diperoleh p-value = 0,004 yang berarti p<α (0,05),
maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan
Kepatuhan Pengobatan Hipertensi Pada Penderita Hipertensi Di
UPTD Puskesmas Rawat Inap Mampu Poned Kibang Budi Jaya
Tahun 2020, dengan nilai OR 4,817 artinya responden dengan
pengetahuan baik memiliki peluang 4,817 kali patuh pengobatan jika
dibandingkan dengan responden berpengetahuan kurang baik.
Dari uji data didapatkan p-value = 0,000 artinya p<α (0,05), jadi
didapat kesimpulan terdapat hubungan dukungan keluarga dengan
Kepatuhan Pengobatan Hipertensi Pada Penderita Hipertensi Di
UPTD Puskesmas Rawat Inap Mampu Poned Kibang Budi Jaya
52
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Dalam hasil penelitian dan pembahasan didapatkan beberapa kesimpulan
sebagai berikut
1. Diketahui bahwa frekuesnsi kepatuhan dari total 73 responden, sebanyak
44 responden (60,3%) patuh dalam pengobatan
2. Diketahui bahwa frekuensi pengetahuan dari total 73 responden,
sebanyak 46 responden (63%) pengetahuan baik
3. Diketahui bahwa frekuensi dukungan keluarga dari total 73 responden,
sebanyak 38 responden (52,1%) dengan dukungan keluarga
baik/mendukung.
4. Diketahui bahwa distribusi frekuensi keyakinan dari total 73 responden,
sebanyak 40 responden (54,8%) keyakinan postif.
5. Diketahui bahwa distribusi frekuensi sikap dari total 73 responden,
sebanyak 52 responden (71,2%) sikap postif.
6. Ada..hubungan..pengetahuan dengan..Kepatuhan Pengobatan Hipertensi
Pada Penderita Hipertensi Di UPTD Puskesmas Rawat Inap Mampu
Poned Kibang Budi Jaya Tahun 2020, p-value 0,004 OR 4,817
7. Ada hubungan dukungan keluarga dengan Kepatuhan Pengobatan
Hipertensi Pada Penderita Hipertensi Di UPTD Puskesmas Rawat Inap
Mampu Poned Kibang Budi Jaya Tahun 2020, p-value 0,000 OR 10,222
8. Ada hubungan keyakinan dengan Kepatuhan Pengobatan Hipertensi
Pada Penderita Hipertensi Di UPTD Puskesmas Rawat Inap Mampu
Poned Kibang Budi Jaya Tahun 2020, p-value 0,000 OR 7,000
9. Ada hubungan sikap dengan Kepatuhan Pengobatan Hipertensi Pada
Penderita Hipertensi Di UPTD Puskesmas Rawat Inap Mampu Poned
Kibang Budi Jaya Tahun 2020, p-value 0,028 OR 3,656
57
5.3. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan beberapa saran
yaitu :
1. Bagi Tempat Penelitian
a. Hasil penelitian di harapkan dapat di pertimbangkan sebagai bahan
masukan puskesmas dalam memberikan asuhan perawatan tentang
pasien hipertensi
b. Perlu diadakan penyuluhan secara terus menerus tentang penyakit
Hipertensi di wilayah kerja, sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang penyakit Hipertensi dalam rangka
meningkatkan kualitas/derajat kesehatan masyarakat.
c. Membuat program konsultasi masalah diit pada penderita, sehingga
dapat meminimalkan penurunan berat badan yang drastis pada
penderita Hipertensi dan meningkatkan body image
d. Membuat poster, leaflet. Sebagai sarana informasi tentang penyakit
Hipertensi bagi masyarakat, sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan terutama tentang penyakit
Hipertensi.
e. Menjadi motifasi teman teman program untuk melanjutkan pendidkan
yang lebih tinggi sehingganya ilmu yang diapat bisa diterapkan.
2. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini di dapat di jadikan sebagai media informasi yang
dapat menyumbang dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang
kesehatan. Dapat menambah pengalaman dan wawasann bagi yang
membaca dan sebagai acuan mahasiswa untuk penanganan pasien dengan
Hipertensi khususnya dalam interaksi sosial.
58
3. Bagi peneliti
Peneliti dapat menerapkan karya hasil penelelitian ini untuk menambah
kemampuan, serta keterampilan dalam mengoperasiskan laptop serta
bkerja dapat membagi waktu secara efektif demi peningkatan pelayanan
di tempat kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, Soekidjo. (2013). Ilmu Dan Seni Dalam Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
INSTRUMEN PENELITIAN
Petunjuk:
1. Jawablah setiap pernyataan yang tersedia dengan memberikan tanda
checklist (√) pada tempat yang telah disediakan.
2. Tiap pernyataan diisi dengan satu jawaban.
B. Kuesioner Pengetahuan
Petunjuk:
1. Jawablah setiap pernyataan yang tersedia dengan memberikan tanda
checklist (√) pada tempat yang telah disediakan.
2. Tiap pernyataan diisi dengan satu
jawaban. Keterangan:
TP : Tidak Pernah (1)
KD : Kadang-kadang (2)
SR : Sering (3)
SL : Selalu (4)
No. Pernyataan TP KD SR SL
1. Keluarga kami mengupayakan uang yang
diperuntukan untuk biaya pengobatan dan
perawatan saya
2. Keluarga memperhitungkan apapun menu
makanan yang saya konsumsi sesuai
pengobatan saya
3. Keluarga mengarahkan saya agar meminum
obat secara teratur
4. keluarga mengarahkan menyediakan bebagai
obat hipertensi yang saya inginkan
5. Keluarga saya memiliki waktu cukup untuk
menemani saya berobat/kontrol
6. Keluarga saya mengupayakanreward
sewaktu menjalankan pengobatan dengan
sungguh-sungguh
7. Keluarga membantu saya memecahkan
setiap masalah dan
kendala dalam menjalankan
pengobatan
8. Keluarga membandingkan saya dengan orang
lain yang tidak teratur menjalankan
pengobatan sehingga membuat saya
termotivasi
9. Keluarga saya mengingatkan saya untuk
mematuhi anjuran dokter dan perawat
(petugas kesehatan)
10. Keluarga saya berespon setiap permasalahan
tanggap terhadap setiap masalah yang saya
alami selama dirawat di rumah
64
D. Kuesioner Keyakinan
NO Pernyataan Ya Tidak
1. Seseorang yang menderita tekanan darah tinggi
akan memiliki kegiatan yang berbeda dengan
orang lain untuk mengatasi kondisinya. Seberapa
yakin Bapak/Ibu mampu melakukan hal-hal yang
dibutuhkan untuk mengatasi tekanan darah tinggi
secara rutin?
2. Seberapa yakin Bapak/Ibu mampu menilai
perubahan yang terjadi pada tekanan darah
sehingga harus mengunjungi dokter/pelayanan
kesehatan?
3. Seberapa yakin Bapak/Ibu mampu melakukan hal-
hal yang dibutuhkan untuk mengontrol tekanan
darah tinggi sehingga kebutuhan untuk
mengunjungi dokter/ pelayanan kesehatan
berkurang?
E. Kuesioner Sikap
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda (√) pada kolom yang paling sesuai dengan pilihan anda!
Keterangan “
S : Setuju
SS: Sangat Setuju
TS : Tidak Setuju
TST: Sangat Tidak Setuju
No Pertanyaan S SS TS TST
1 Jika merasa nyeri kepala dan leher terasa pegal seperti
diberi beban berat sebaiknya memeriksakan diri ke
pelayanan kesehatan terdekat.
Petunjuk:
1. Jawablah setiap pernyataan yang tersedia dengan memberikan tanda
checklist (√) pada tempat yang telah disediakan.
2. Tiap pernyataan diisi dengan satu
jawaban. Keterangan:
SL : Selalu (4)
SR : Sering (3)
KD : Kadang-kadang (2)
TP : Tidak Pernah (1)
No. Pernyataan SL SR KD TP
1. Saya melakukan Pemeriksaan tekanan darah
ke petugas kesehatan sesuai jadwal
2. Saya minum obat antihipertensi Jadwal
3. Saya mengatur porsi makan dan pola makan
untuk mengatur tekanan darah
4. Saya menghindari makanan yang berminyak
5. Saya menghindari makanan instan saji seperti
makanan kaleng dan makanan yang diasinkan
6. Saya mengurangi konsumsi natrium clorida
dalam sajian makanan sehari-hari
7. Saya rajin makan sayuran dan buah-
buahan tiap hari
8. Saya mengurangi konsumsi minuman bergas
dan berkopi
9 Saya beraktifitas gerak tubuh setiap hari
68