OLEH :
NIM : P003200190089
TINGKAT : 3B KEPERAWATAN
A. LATAR BELAKANG
angka kematian (mortalitas) (Sumartini et. al, 2019). Hingga saat ini hipertensi masih
menjadi masalah kesehatan yang cukup besar untuk tetap diatasi. WHO (World
dunia, dan mencapai 36% angka kejadian di Asia Tenggara. Hipertensi juga menjadi
penyebab kematian dengan angka 23,7% dari total 1,7 juta kematian di Indonesia
Menurut Welton et. al ( 2018) secara garis besar hipertensi atau tekanan darah
tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan diastolik 90
mmHg. dengan dua kali pengukuran dengan jelang waktu lima menit dengan keadaan
25,8%, berdasarkan data Riset Kesehatan 2013 dan naik menjadi 34,1% berdasarkan
data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 ( Rikesdas Kementrian Kesehatan RI,2013 :
2018 ).
dan faktor yang dapat memperberat infrk miokard (seragan jantung). Kondisi
tersebut adalah ganguan yang paling umum pada pasien dengan tekanan darah tinggi.
Sejalan dengan pertambahan usia, hampir setiap orang akan mengalami kenaikan
tahun 2015 dari sejumlah 639 juta kasus di tahun 2000, diperkirakan mejadi 1,15
milliar kasus ditahun 2025. Berdasarkan seluruh data yang telah dikumpulkan dari
WHO (World Health Organization), pada tahun 2025 diperkirakan kematian akibat
penyakit jantung dan pembuluh darah akan meningkat menjadi 20 juta jiwa,
kemudian akan terus meningkat sampai tahun 2030, diperkirakan 23,6 juta penduduk
akan meninggal akibat penyakit hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun
(31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%). Dari prevalensi
hipertensi sebesr 34,1% diketahui bahwa sebesar 8,8% terdiagnosis hipertensi dan
13,3% orang terdiagnosis hipertensi tidak minum obat serta 32,3% tidak rutin minum
obat Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar penderita hipertensi tidak mengetahui
bahwa dirinya hipertensi sehinga tidak minum obat . ( P2PTM, Kemenkes RI, 2019 ).
sebanyak 31.817 oran atau 38,60% yang mengalami hipertensi. Berdasarkan jenis
kelamin, hipertensi lebih banyak ditemukan pada laiki-laki yaitu sebesar 50,32%
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di ruma sakit aliyah 1 pada tangal 28
maret 2023, didapatkan jumalah pasien hipertensi dari tahun 2019-2021 sebanyak
dan 5 laki - laki, 2020 berjumalah 26 orang diamana 18 perempuan dan 8 laki-laki,
dan pada tahun 2021 berjumalah 25 orang 17 perempuan dan 8 laki-laki.
Pasien dengan hipetensi akan mengalami tanda dan gejala gangguan rasa
nyaman, gangguan rasa nyaman adalah perasaan tidak senang, tidak lega dan tidak
sempurna, dalam dimensi fisik, psikospiritual, lingkungan dan sosial. Akibat yang
akan ditimbulkan adalah mual, kebingungan, kelelahan, dan sulit tidur. Apabila tidak
segerah diatasi maka akan menyebabkan pembuluh darah menyempit dan akan
menyebabkan terhambat nya jaringan sel otak. pasien hipertensi dengan ganguan
seperti teknik nafas dalam, massange, kompres, dan kolaborasi dalam pemberian
kualitas pelayanan yang baik dari rumah sakit. Penggabungan yang baik dari unsur-
unsur dimensi kualitas pelayanan perawat dapat menghasilkan pasien yang merasa
puas dan nyaman. Kenyamanan yang sudah baik seharusnya dipertahankan dan
ditingkatkan menjadi lebih baik lagi sehingga dapat memenuhi kepuasan pasien.
pelayanan merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab perawat sebagai
komponen yang menjalankan pelayanan tersebut, oleh sebab itu perawat harus
mampu memberikan pelayanan yang memuaskan setiap pasien yang berkunjung dan
kualitas pelayanan harus diterapkan sesuai dengan ketentuan maupun kebijakan yang
ditetapkan untuk institusi kesehatan, karena tingkat kepuasan merupakan patokan dari
yang diberikan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun
sehat (Waluyo, 2010). Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa
1. Bagi masyarakat
hipertensi.
3. Bagi penulis