Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami

peningkatan tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan penigkatan

angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas). Menurut

World Health Organization (WHO), batas tekanan darah yang masih

dianggap normal adalah kurang dari 140/90 mmHg dinyatakan sebagai

hipertensi, dan diantara nilai tersebut disebut sebagai normal tinggi

(Triyanto, 2014).

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2012 Hipertensi

memberikan kontribusi untuk hampir 9,4 juta kematian akibat penyakit

kardiovaskuler setiap tahun. Hal ini juga meningkatkan risiko penyakit

jantung koroner sebesar 12% dan meningkatkan risiko stroke sebesar 24%.

Data Global Status Report on Noncommunicable Diseases 2010 dari

WHO, menyebutkan 40% negara ekonomi berkembang memiliki penderita

hipertensi, sedangkan negara maju hanya 35%. Depkes RI (2013),

Kawasan Asia Tenggara, terdapat 36% orang dewasa yang menderita

hipertensi dan telah membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya. Jumlah

penderita hipertensi akan terus meningkat tajam, diprediksikan pada tahun

2025 sekitar 29% atau sekitar 1,6 miliar orang dewasa di selurih dunia

menderita hipertensi (Puspita, 2016).


Pada tahun 2013 dengan menggunakan unit analisis individu menunjukkan

bahwa secara nasional 25,8% penduduk Indonesia menderita penyakit

hipertensi. Jika saat ini penduduk Indonesia sebesar 252.124.458 jiwa

maka terdapat 65.048.110 jiwa yang menderita hipertensi (Kemenkes RI,

2014).

Menurut Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara tahun 2008, penyakit

hipertensi di Sulawesi Utara diderita oleh hampir satu diantara tiga

penduduk umur >18 tahun dengan persentase mencapai 31,2%. Di Kota

Manado hipertensi menempati urutan ke-5 untuk 10 penyakit menonjol

(Rumagit, 2012).

Berdasarkan catatan medis Puskesmas Karombasan, penderita hipertensi

yang datang untuk berobat dari bulan Januari – Agustus 2016 adalah

sebanyak …. orang, laki-laki sebanyak …. Orang dan perempuan

sebanyak …. Orang. Berdasarkan usia, pada usia < 44 tahun sebanyak ….

Orang, usia 46 – 64 sebanyak …. Orang dan > 65 tahun sebanyak ….

Orang.

Berdasarkan masalah yang terjadi di atas, maka peneliti tertarik untuk

mengambil sebuah judul yaitu “Faktor-faktor yang berhubungan dengan

kepatuhan berobat pada pasien hipertensi di Puskesmas Karombasan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti membuat rumusan

masalah “Apakah pengetahuan, motivasi dan dukungan keluaraga ada

hubungan dengan kepatuhan berobat pada pasien hipertensi di Puskesmas

Karombasan?”.
C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan

berobat pada pasien hipertensi di Puskesmas Karombasan.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi hubungan pengetahuan dengan kepatuhan berobat

pada pasien hipertensi di Puskesmas Karombasan.

b. Mengidentifikasi hubungan motivasi dengan kepatuhan berobat pada

pasien hipertensi di Puskesmas Karombasan.

c. Mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan

berobat pada pasien hipertensi di Puskesmas Karombasan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Tempat Penelitian

Memberikan informasi mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan

kepatuhan pengobatan pada penderita hipertensi diwilayah kerja

Puskesmas Karombasan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan

upaya peningkatan kepatuhan pengobatan pada penderita hipertensi.

2. Bagi Peneliti

Meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat,

khususnya mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan

penderita hipertensi dalam menjalani pengobatan serta menambah

pengalaman dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat selama

perkuliahan.

3. Bagi Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat


Sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian berikutnya tentang ilmu

kesehatan masyarakat khususnya mengenai faktor-faktor yang

berhubungan dengan kepatuhan penderita hipertensi dalam menjalani

pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai