Disusun Oleh :
Asri Mawarni
205140012
Dosen Pembimbing :
Santi Oktavia, S.Kep.,Ns.M.Kes
Hipertensi adalah suatu kondisi tekanan darah seseorang berada diatas angka normal yaitu
120/80 mmHg. Hipertensi pada seseorang dengan tekanan darah 140/90 mmHg ke atas,
diukur dikedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu (Susilo & Wulandari,
2012).
Hipertensi dapat menyerang siapa saja, dari berbagai kelompok umur dan status sosial
ekonomi. Hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan darah yang
tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap penyakit-penyakit
yang berhubungan dengan kardiovaskuler seperti stroke, gagal jantung, serangan jantung,
kerusakan ginjal (Sutanto, 2010). Beberapa faktor pencetus timbulnya hipertensi
diantaranya adalah merokok, kurang berolahraga, kegemukan (obesitas), jenis kelamin,
asupan garam berlebih, alkohol, kafein, faktor genetik, usia, dan kolestrol tinggi (Susilo
dan Wulandari, 2012).
Menurut WHO sekitar 1,13 miliar orang di dunia menderita hipertensi. Artinya, 1 dari 3
orang di dunia terdiagnosis menderita hipertensi, hanya 36,8% di antaranya yang minum
obat. Jumlah penderita hipertensi di dunia terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan
pada 2025 akan ada 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi. Diperkirakan juga setiap
tahun ada 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasi (Riskesdas, 2018).
Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang menjadi masalah serius saat ini.
Hipertensi dikategorikan sebagai the silent disease atau the silent killer karena penderita
tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi atau tidak mengetahui sebelum
memeriksakan tekanan darahnya. Insiden hipertensi meningkat seiring bertambahnya
usia. Bahaya hipertensi yang tidak dapat dikendalikan dapat menimbulkan komplikasi
yang berbahaya, seperti penyakit jantung koroner, stroke, ginjal dan gangguan
penglihatan. Kematian akibat hipertensi menduduki peringkat atas daripada penyebab-
penyebab lainnya (Bambang, 2011).
Ada dua faktor resiko penyakit hipertensi yaitu faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik.
Faktor intrinsik terdiri dari umur, riwayat keluarga, dan jenis kelamin sedangkan faktor
ekstrinsik terdiri dari obesitas, olahraga, pola makan, merokok, dan stress (Slamet,
Suryono, dan Aulian, 2009).
Berdasarkan penelitian Lilies Sundari (2015) Ada tiga variabel yang berhubungan
signifikan dengan kejadian hipertensi di Desa Karang Anyar yaitu jenis kelamin,
merokok, dan faktor usia. Bahaya hipertensi yang tidak dapat dikendalikan dapat
menimbulkan komplikasi yang berbahaya, seperti penyakit jantung koroner, stroke, ginjal
dan gangguan penglihatan. Kematian akibat hipertensi menduduki peringkat atas daripada
penyebab-penyebab lainnya (Bambang, 2011).