Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


KEJADIAN HIPERTENSI DI POLIKLINIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2023

Disusun Oleh :
Asri Mawarni
205140012

Dosen Pembimbing :
Santi Oktavia, S.Kep.,Ns.M.Kes

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
2023
BAB l
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang menjadi masalah serius saat ini.
Hipertensi dikategorikan sebagai the silent disease atau the silent killer karena penderita
tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi atau tidak mengetahui sebelum
memeriksakan tekanan darahnya. Insiden hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia
(Bambang, 2011).

Hipertensi adalah suatu kondisi tekanan darah seseorang berada diatas angka normal yaitu
120/80 mmHg. Hipertensi pada seseorang dengan tekanan darah 140/90 mmHg ke atas,
diukur dikedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu (Susilo & Wulandari,
2012).

Hipertensi dapat menyerang siapa saja, dari berbagai kelompok umur dan status sosial
ekonomi. Hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan darah yang
tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap penyakit-penyakit
yang berhubungan dengan kardiovaskuler seperti stroke, gagal jantung, serangan jantung,
kerusakan ginjal (Sutanto, 2010). Beberapa faktor pencetus timbulnya hipertensi
diantaranya adalah merokok, kurang berolahraga, kegemukan (obesitas), jenis kelamin,
asupan garam berlebih, alkohol, kafein, faktor genetik, usia, dan kolestrol tinggi (Susilo
dan Wulandari, 2012).

Menurut WHO sekitar 1,13 miliar orang di dunia menderita hipertensi. Artinya, 1 dari 3
orang di dunia terdiagnosis menderita hipertensi, hanya 36,8% di antaranya yang minum
obat. Jumlah penderita hipertensi di dunia terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan
pada 2025 akan ada 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi. Diperkirakan juga setiap
tahun ada 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasi (Riskesdas, 2018).

Data Survei Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas) tahun 2016 menunjukkan


peningkatan prevalensi hipertensi di Indonesia pada penduduk usia 18 tahun ke atas
sebesar 32,4%. Sedangkan data Riskesdas tahun 2018. prevalensi hipertensi di Indonesia
yang didapat melalui pengukuran pada umur 18 tahun, yaitu sebesar 34,1%. Penderita
hipertensi tertinggi di Kalimantan Selatan (46,09%), diikuti Jawa Barat (39,6%), dan
Kalimantar: Timur (39,3%) (Riskesdas, 2018).

Prevalensi provinsi Lampung berada di posisi ke 12 dari 33 provinsi yang ada di


Indonesia yaitu sebesar 29,9%. Adapun menurut Data Dinas Kesehatan, Kota Bandar
Lampung mengalami peningkatan dari 24.071 di tahun 2017 menjadi 29.923 orang di
tahun 2018 baik penderita lama maupun penderita baru (Dinkes, 2018).

Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang menjadi masalah serius saat ini.
Hipertensi dikategorikan sebagai the silent disease atau the silent killer karena penderita
tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi atau tidak mengetahui sebelum
memeriksakan tekanan darahnya. Insiden hipertensi meningkat seiring bertambahnya
usia. Bahaya hipertensi yang tidak dapat dikendalikan dapat menimbulkan komplikasi
yang berbahaya, seperti penyakit jantung koroner, stroke, ginjal dan gangguan
penglihatan. Kematian akibat hipertensi menduduki peringkat atas daripada penyebab-
penyebab lainnya (Bambang, 2011).

Ada dua faktor resiko penyakit hipertensi yaitu faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik.
Faktor intrinsik terdiri dari umur, riwayat keluarga, dan jenis kelamin sedangkan faktor
ekstrinsik terdiri dari obesitas, olahraga, pola makan, merokok, dan stress (Slamet,
Suryono, dan Aulian, 2009).

Berdasarkan penelitian Lilies Sundari (2015) Ada tiga variabel yang berhubungan
signifikan dengan kejadian hipertensi di Desa Karang Anyar yaitu jenis kelamin,
merokok, dan faktor usia. Bahaya hipertensi yang tidak dapat dikendalikan dapat
menimbulkan komplikasi yang berbahaya, seperti penyakit jantung koroner, stroke, ginjal
dan gangguan penglihatan. Kematian akibat hipertensi menduduki peringkat atas daripada
penyebab-penyebab lainnya (Bambang, 2011).

Berdasarkan hasil prasurvey di Poliklinik Universitas Lampung, terdapat angka


peningkatan terjadinya penyakit hipertensi setiap tahunnya, pada tahun 2016 sebanyak
102 penderita hipertensi, tahun 2017 sebanyak 98 penderita hipertensi, sedangkan tahun
2018 meningkat sebanyak 114 orang.
Selain itu, Peneliti melakukan presurvei pada tanggal 15 April 2019 kepada 7 orang
wanita dan pria usia 30-50 tahun. Di Poliklinik Universitas Lampung, didapatkan data 3
wanita dan 1 pria yang mengalami obesitas (57,1%), 3 pria kurang berolahraga (42,89%),
sedangkan untuk tekanan darah yang diukur dari sampel yang sama didapatkan data 3
pria dan 1 wanita (57,1%) mengalami hipertensi derajat I (dengan rentang sistole 140-159
mmHg dan diastole 90-99 mmHg) serta 2 pria dan 1 orang wanita (42,8%) mengalami
hipertensi derajat II (dengan rentang sistole 160-179 mmHg dan diastole 100- 109
mmHg). Data hasil wawancara terhadap 7 penderita hipertensi, didapatkan data bahwa I
pria dan 3 wanita (57,1%) penderita hipertensi berusia > 40 tahun dan 3 diantaranya
sudah menopause, 3 orang (42,8%) mengatakan ada riwayat keluarga (orang tua) yang
menderita hipertensi, dan 5 orang (71.4%) yang tidak secara rutin melakukan olahraga.
Dari uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang "Faktor-
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Di Poliklinik Universitas
Lampung Tahun 2019".

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah "Faktor-faktor apa sajakah yang berhubungan dengan
kejadian hipertensi di poliklinik universitas lampung tahun 2019?"

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Diketahui distribusi frekuensi kejadian hipertensi di Poliklinik Universitas


Lampung.
b. Diketahui distribusi frekuensi umur responden di Poliklinik Universitas Lampung.
c. Diketahui distribusi frekuensi faktor riwayat keluarga hipertensi di Poliklinik
Universitas Lampung.
d. Diketahui distribusi frekuensi jenis kelamin responden di Poliklinik Universitas
Lampung.
e. Diketahui distribusi frekuensi obesitas di Poliklinik Universitas Lampung.
f. Diketahui distribusi frekuensi aktivitas olahraga di Poliklinik Universitas
Lampung.
g. Diketahui hubungan antara umur dengan kejadian hipertensi di Poliklinik
Universitas Lampung.
h. Diketahui hubungan antara riwayat keluarga hipertensi dengan kejadian hipertensi
di Poliklinik Universitas Lampung.
i. Diketahui hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian hipertensi di Poliklinik
Universitas Lampung.
j. Diketahui hubungan antara obesitas dengan kejadian hipertensi di Poliklinik
Universitas Lampung.
k. Diketahui hubungan antara aktivitas olahraga dengan kejadian hipertensi di
Poliklinik Universitas Lampung.

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis (sebagai manfaat bidang keilmuan IPTEK)

Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah wawasan pengetahuan,


pengalaman, dan motivasi baik secara materi maupun praktek dalam melakukan
penelitian, serta menjadi bahan informasi faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian hipertensi.

1.4.2 Manfaat Aplikatif (sebagai manfaat secara aplikatif dalam masyarakat)

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan informasi kepada


masyarakat tentang menjaga pola hidup sehat untuk mencegah terjadinya komplikasi
dan menstabilkan tekanan darah.

Anda mungkin juga menyukai