Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DALAM


PENCEGAHAN KOMPLIKASI HIPERTENSI

Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan

Menyelesaikan Program Studi Sarjana Terapan keperawatan

Puja Amanda Wahyudi

PO.62.20.1.19.426

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN ANGKATAN V

JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Hipertensi seringkali disebut sebagai pembunuh gelap (silent killer), karena hipertensi termasuk
penyakit yang mematikan, tanpa disertai dengan gejala terlebih dahulu sebagai peringatan bagi
korbannya. Kalaupun muncul, gejala tersebut seringkali dianggap gangguan biasa, sehingga
korbannya terlambat menyadari akan datangnya penyakit ini. Pencegahan komplikasi penyakit
hipertensi harus dilakukan oleh penderita hipertensi untuk memperoleh kualitas hidup yang baik.
(Sustrani, 2009)

Hipertensi atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai tekanan darah tinggi pada akhirnya
dapat berakibat pada rusaknya endotel dan mempercepat ateroskeloris. Hipertensi dipandang
sebagai faktor resiko utama terhadap kejadian penyakit serebrovaskuler seperti stroke ataupun
transientis chemic attack. Hipertensi juga dapat menimbulkan resiko penyakit pada arteri
koroner seperti infark miokard ataupun angina, gagal ginjal, dan demensia . hipertensi akan
menjadi semakin besar apabila dalam tubuh penderita terdapat pula faktor resiko
kardiovaskular sehingga akan berdampak pada meningkatnya tingkat mortalitas dan
morbiditas penderita hipertensi (Rikmasari et al., 2020)

Adapun faktor- faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi dibagi dalam dua
kelompok besar, yaitu faktor yang melekat atau tidak dapat diubah seperti jenis kelamin, umur,
genetik dan faktor yang dapat diubah seperti pola makan, kebiasaan olah raga dan lain-lain.
(Depkes, 2006)

Saat ini terdapat kecenderungan pada masyarakat perkotaan lebih banyak menderita hipertensi
dibandingkan masyarakat pedesaan. Hal ini antara lain dihubungkan dengan adanya gaya hidup
yang berhubungan dengan risiko hipertensi contohnya seperti stres, obesitas (kegemukan),
kurangnya olahraga, merokok, alkohol, dan makan makanan yang tinggi kadar lemaknya.
Perubahan gaya hidup seperti perubahan pola makan dengan mengkonsumsi makan cepat saji
yang mengandung banyak lemak, protein, dan tinggi garam tetapi rendah serat, hal ini menjadi
salah satu faktor berkembangnya penyakit degeneratif seperti hipertensi.(Arif & Hartinah, 2013)

Menurut data Word Health Organization (WHO) menunjukkan di seluruh dunia sekitar 972 juta
orang atau 24,4% penduduk dunia mengidap penyakit hipertensi dengan perbandingan 26,6%
pria dan 26,1% wanita. Angka ini kemungkinan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari
972 juta pengidap hipertensi, 333 berada di Negara maju dan 639 sisanya berda di Negara
berkembang termasuk Indonesia. Data statistic terbaru menyatakan bahwa terdapat 24,7%
penduduk Asia Tenggara dan 23,3% penduduk Indonesia berusia 18 tahun ke atas mengalami
hipertensi pada tahun 2014 (WHO, 2015)
Di Indonesia prevalensi hipertensi 34,1% berbagai tingkat usia dan di provinsi Kalimantan
tengah prevalensi hipertensi (34,5%) . (Kemenkes RI, 2018)

Prevalensi penderita hipertensi lebih banyak pada usia 55-64 Tahun (55,2%), 65-74 Tahun
(63,2%) dan >75 Tahun (69,5%) di Indonesia (Kementerian Kesehatan, 2018) . Kebanyakan
pasien mempunyai tekanan darah prehipertensi sebelum mereka di diagnosis dengan hipertensi,
dan kebanyakan diagnosis hipertensi terjadi pada umur antara dekade ketiga dan dekade kelima.
Sampai dengan umur 55 tahun, laki-laki lebih banyak menderita hipertensi di banding
perempuan. Dari umur 55 s/d 74tahun, penderita hipertensi lebih bnyak pada perempuan
dibanding laki-laki yang menderita hipertensi. Pada populasi lansia (umur ≥ 60 tahun),
prevalensi untuk hipertensi sebesar 65.4% (Triyanto, 2018)

Lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya yang lanjut mengalami perubahan
biologis,fisik,kejiwaan,dan sosial. Peningkatan jumlah lansia ini dapat menyebabkan berbagai
masalah kesehatan seperti penyakit degeneratif dan kanker yang dapat menurunkan produktifitas
pada lansia karena adanya penurunan fungsi tubuh(Murwati & Priyanti, 2017)

Pencegahan komplikasi penyakit hipertensi harus di lakukan oleh penderita hipertensi untuk
memperoleh kualitas hidup yang baik penderita hipertensi, perlu mengetahui beberapa hal yang
berkaitan dengan penyakit hipertensi, terutama komplikasi yang mungkin bisa terjadi. (Mujiran
et al., 2019)

Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek
negatif. Kedua aspek ini akan mempengaruhi sikap seseorang, semakin banyak aspek positif dan
objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap semakin positif terhadap objek
tertentu(Notoatmodjo, 2016)

Maka dari itu pengetahuan tentang penyakit hipertensi serta kemungkinan komplikasi yang bisa
terjadi sangatlah penting diketahui penderita hipertensi sebagai landasan dan motivasi untuk
melakukan upaya pencegahan. (Notoatmodjo, 2011)

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap
dalam pencegahan kompilkasi hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang Bukit
Batu palangka Raya

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di rumuskan permasalahan dalam penelitian ini
yaitu tentang Bagaimana Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Pencegahan Komplikasi
Hipertensi Pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang Bukit Batu Palangka
Raya
C. Tujuan penelitian

1. Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan Dengan Sikap Lansia Dalam Pencegahan
Komplikasi Hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang Bukit Batu Palangka
Raya
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik responden yaitu jenis kelamin, dan tingkat pendidikan
pada pasien hipertensi
b. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan responden tentang pengertian hipertensi dan faktor
penyebab hipertensi
c. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan responden tentang mengontrol tekanan darah
dalam batas normal
d. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan responden tentang faktor pemicu komplikasi
D. Manfaat penelitian
1. Bagi institusi
Sebagai referensi perpustakaan institusi dan merupakan masukan bagi mahasiswa yang
sedang mempelajari tentang Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap pencegahan
komplikasi hipertensi pada lansia
2. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini merupakan sumber data bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan
dengan Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap pencegahan komplikasi hipertensi pada
lansia
3. Bagi masyarakat
Penelitian ini dapat memberikan masukan dan informasi pada masyarakat khususnya
penderita hipertensi terutama pada lansia tentang pentingnya upaya pencegahan komplikasi
hipertensi
DAFTAR PUSTAKA

Arif, D., & Hartinah, D. (2013). Factors Relating To the Incident of Hypertension in Elderly in Klumpit
Village Mobile Community Health Center of Gribig Community Health Center, District Kudus. Jikk,
4(2), 18–34.

Depkes. (2006). Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Hipertensi, Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan
Klinik DITJEN Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Jakarta. Buku, 73.

Kemenkes RI. (2018). Prevalensi tekanan darah tinggi menurut daerah tempat tinggal 2013-2018. In
Badan Pusat Statistik. https://www.bps.go.id/indicator/30/1779/1/prevalensi-tekanan-darah-
tinggi-menurut-daerah-tempat-tinggal.html

Mujiran, H. S., Setiyawan, S., & Rizqie, N. S. (2019). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Hipertensi
Dengan Sikap Dalam Pencegahan Komplikasi Hipertensi Pada Lansia Peserta Prolanis Upt
Puskesmas Jenawi Karanganyar. PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan Dan Aplikasinya, 7(2), 34.
https://doi.org/10.20961/placentum.v7i2.29734

Notoatmodjo, S. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan. Renika Cipta.

Notoatmodjo, S. (2016). Ilmu Perilaku Kesehatan. Renika Cipta.

Priyanti, M. (2017). Keperawatan Lanjut Usia. Nuha Medika.

Rikmasari, Y., Stifi, N., & Palembang, B. P. (2020). SCIENTIA Jurnal Farmasi dan Kesehatan Diterbitkan
oleh STIFI Perintis Padang setiap bulan Februari dan Agustus Hubungan Kepatuhan Menggunakan
Obat dengan Keberhasilan Terapi Pasien Hipertensi di RS PT Pusri Palembang. 10(1), 27–29.

Sustrani. (2009). Hipertensi. Gramedia Pustaka Utama.

Triyanto, E. (2018). Pelayanan Keperawatan bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu (I). Graha Ilmu.

WHO. (2015). World Health Statistic. In Ekp (Vol. 13, Issue 3).

Anda mungkin juga menyukai