Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DALAM


PENCEGAHAN KOMPLIKASI HIPERTENSI

Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan


Menyelesaikan Program Studi Sarjana Terapan keperawatan

Puja Amanda Wahyudi


PO.62.20.1.19.426

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN ANGKATAN V


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA
2022
I. Latar belakang
Hipertensi dikatakan sebagai “The Silent Killer” karena penderita tidak mengetahui
mengidap hipertensi jika tidak memeriksa tekanan darahnya. Sebagaimana diketahui
hipertensi merupakan penyebab kematian no satu di dunia dan disusul merokok
kemudian dislipidemia(1). World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa
penderita hipertensi terus mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya
jumlah penduduk dan diperkirakan tahun 2025 mendatang 29% warga dunia
menderita penyakit hipertensi. Penyakit hipertensi di kawasan Asia telah membunuh
setidaknya 1,5 juta setiap tahunnya. Sedangkan di Indonesia cukup tinggi, yaitu
sebesar 32% dari jumlah penduduk.
Sedangkan untuk lansia di indonesia terdapat 29,3 juta orang pada tahun 2021 ,angka
ini setara dengan 10,82% dari total penduduk di Indonesia.

Prevalensi hipertensi di Indonesia pada kelompok usia 18-24 (13,2%), pada kelompok
usia 25-34 adalah (20,1%) , kelompok umur 35-44 tahun (31,6%) umur 45-54 tahun
(45,3%) ,umur 55-64 tahun (55,2%) ,kelompok usia 65-74 tahun (63,2%) dan pada
kelompok usia >75 tahun (69,5%).

Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Kaliman Tengah tercatat 14,022 orang menderita
hipertensi. Data tersebut tercatat paling banyak menderita hipertensi adalah
perempuan dengan jumlah 38,00% . usia yang paling banyak menderita adalah usia
diatas 75 tahun dengan jumlah 72,51%,kemudia usia 18-24 tahun 14,97% usia 25-34
tahun 23,79%,dilanjutkan dengan usia 35-44 tahun 34,76% ,usia 45-54 tahun
46,45% ,usia 55-64 tahun 59,07% dan usia 65-74 tahun 64,71% (riskesdas 2018)

Hipertensi merupakan kematian utama melalui prosesnya stroke,kematian jaringan


otot dan kegagalan fungsi ginjal. Pemicu hipertensi tidak dapat terkontrol seperti
(keturunan, jenis kelamin,dan umur) dan yang dapat dikontrol (kegemukan,kurang
olahraga,merokok,minum alkohol dan garam),yang menyebabkan kekambuhan
hipertensi yaitu pola makan,merokok dan stres (Jurnal Fenomena Kesehatan, Volume
2, 2016).
Hasil Penelitian (Kustanti), dampak dari penyakit hipertensi pada lansia dapat
memicu terjadinya resiko serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal. Tekanan darah
yang terus meningkatkan mengakibatkan beban kerja jantung yang berlebihan
sehingga memicu kerusakan pada pembuluh darah, gagal ginjal, jantung, kebutaan
dan gangguan fungsi kognitif pada lansia. Penyakit kardiovakular akibat hipertensi
dapat menyebabkan masalah pada kejadian hipertensi lanjut lansia usia, sehingga
kejadian hipertensi pada lanjut usia akan terganggu dan angka harapan hidup lansia
juga akan menurun. Lanjut usia dapat dinyatakan memiliki tingkat kejadian hipertensi
yang baik, bila suatu kondisi yang menyatakan tingkat kepuasan secara batin fisik,
social, serta kenyamanan dan kebahagiaan hidupnya.(Jurnal Kesehatan, 2017).

Hasil penelitian yang telah dilakukan untuk pencegahan komplikasi penyakit


hipertensi harus dilakukan penderita hipertensi untuk memperoleh hidup yang
baik.perlu untuk mengetahui berkaitan dengan hipertensi,terutama pengetahuan
komplikasi hipertensi yang bisa terjadi sangatlah penting bagi penderita hipertensi
dan melakukan upaya pencegahan.
Dari uraian diatas ,maka penulis tertarik untuk mengetahui hubungan tingkat
pengetahuan dengan sikap lansia dalam pencegahan komplikasi hipertensi.

II. Rumusan masalah


Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan tingkat pengetahuan Dengan Sikap
Lansia Dalam Pencegahan Komplikasi Hipertensi
III. Tujuan
a. Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan Dengan Sikap Lansia Dalam
Pencegahan Komplikasi Hipertensi di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui gambaran umum responden yaitu jenis kelamin, usia, dan tingkat
pendidikan pada pasien hipertensi dengan komplikasi
2. Mengetahui distribusi responden berdasarkan klasifikasi hipertensi,
komplikasi penyakit dan jumlah konseling gizi pada pasien hipertensi dengan
komplikasi
3. Mengetahui distribusi frekuensi kepatuhan diet termasuk jumlah asupan
natrium, jenis makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan pada pasien
hipertensi dengan komplikasi
4. Mengetahui distribusi frekuensi tingkat pengetahuan pada pasien hipertensi
dengan komplikasi
5. Mengetahui distribusi frekuensi sikap pada pasien hipertensi dengan
komplikasi
6. Mengetahui distribusi frekuensi dukungan keluarga pada pasien hipertensi
dengan komplikasi
7. Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan diet pada pasien
pasien hipertensi dengan komplikasi
8. Mengetahui hubungan sikap dengan kepatuhan diet pada pasien pasien
hipertensi dengan komplikasi
9. Mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pada pasien
hipertensi dengan komplikasi
IV. Manfaat
1. Bagi peneliti
Untuk menambah wawasan dan kemampuan berpikir mengenai penerapan teori
yang telah didapat dari mata kuliah yang telah diterima kedalam penelitian yang
sebenarnya terkhusus mengenai hubungan tingkat pengetahuan, sikap dan
dukungan keluarga terhadap kepatuhan diet hipertensi pada pasien hipertensi
rawat jalan dengan komplikasi di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya

2. Bagi institusi pelayanan kesehatan


Bagi RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya diharapkan dapat sebagai bahan
masukan dalam upaya meningkatkan pelayanan rumah sakit khususnya dalam hal
memberikan konseling gizi kepada pasien yang telah dirujuk ke rumah sakit
dengan kasus yang sama berulang kali terkhususnya bagi pasien penderita
hipertensi

3. Bagi ruang lingkup penelitian


Ruang lingkup penelitian ini yaitu penelitian payung yang meneliti tentang faktor-
faktor yang berhubungan dengan kepatuhan diet pada pasien rawat jalan
hipertensi dengan komplikasi di ruang sakura RSUD Doris Sylvanus Palangka
Raya penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan
tingkat pengetahuan dan sikap lansia untuk menagani hipertensi dengan
komplikasi di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya tahun 2022. Data
pengetahuan dan sikap terhadap komplikasi Hipertensi diperoleh melalui
pengisian kuisoner.
V. Keaslian penelitian
Sependek pengetahuan peneliti, belum pernah dilakukan penelitian yang sama persis
dengan penelitian ini. Beberapa penelitian antropologi kesehatan yang sudah
dilakukan, antara lain :
1. Nur, Azizah (2019) Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Dukungan
Keluarga Terhadap Kepatuhan Diet Pada Pasien Rawat Jalan Hipertensi
Dengan Komplikasi Di RSUD Dr. Rasidin Kota Padang Tahun 2019.
Diploma thesis, Universitas Andalas,menggunakan pendekatan kualitatif .
Pengumpulan data melalui wawancara dengan pengisian kueshioner.
Penelitian ini berfokus pada aspek pengetahuan lansi tentang hipertensi
dengan sikapnya dalam pencegahan komplikasi hipertensi
http://scholar.unand.ac.id/52526/

2. Nelly Sulastri S, Wahyu Hidayat, Lindriani (2021) Hubungan Tingkat


Pengetahuan tentang Hipertensi dengan Perilaku Pencegahan Terjadinya
Komplikasi Hipertensi di puskesmas bua kabupaten luwu,sulawesi
selatan.fakultas kesehatan universitas Mega Buana Palopo,menggunakan
pendekatan kuantitatif observasional analitik dengan desain cross sectional .
Pengumpulan data melalui pengisian kueshioner hypertension knowledge
level scale dan kuesioner perilaku pencegahan terjadinya komplikasi
hipertensi . Penelitian ini berfokus pada tingkat
pengetahuan pasien hipertensn
https://ejournal.stikstellamarismks.ac.id/index.php/JKFN/article/view/78/48
3. Mujiran,Setiyawan,Noerma Shovie Risqie (2019) HUBUNGAN TINGKAT
PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DENGAN SIKAP DALAM
PENCEGAHAN KOMPLIKASI HIPERTENSI PADA LANSIA PESERTA
PROLANIS UPT PUSKESMAS JENAWI KARANGANYER. Program
Studi Sarjana Terapan Keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta,menggunakan penelitian kuantitatif observasional analitik dengan
pendekatan cross sectional study. Pengumpulan data menggunakan
kueshioner. Penelitian ini berfokus pada hubungan pengetahuan dan sikap
dalam mengatasi komplikasi hipertensi
(https://jurnal.uns.ac.id/placentum/article/view/29734/22514 )

Penelitian ini berbeda halnya dari tiga penelitian di atas. Fokus perhatian penelitian ini adalah
tingkat pengetahuan dan sikap lansia dalam pencegahan komplikasi di RSUD Doris Sylvanus
Palangka Raya. Desain penelitian descriptive correlation dengan pendekatan cross sectional
dapat memungkinkan pengukuran variable bebas (pengetahuan lansia tentang komplikasi ) dan
variable terikat (sikap lansia tentang komplikasi) dinilai 1 kali saja dalam waktu yang bersamaan.

Anda mungkin juga menyukai