BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
setiap tahun setiap tanggal 17 Mei sejak 2005. Tujuan kegiatan ini
lanjut tapi tidak menutup kemungkinan penduduk berusia lanjut dan dewasa
muda yang berada pada kisaran usia 15-25 tahun memiliki angka prevalensi
hipertensi 1 dari 10 orang. Pada penelitian yang dilakukan oleh Kini (2016),
prevalensi prehipertensi dan hipertensi pada dewasa muda (usia 20-30 tahun)
adalah sebesar 45,2%. Hipertensi kini telah menjadi penyakit degeneratif yang
total seluruh kematian menurut WHO tahun 2014 Menurut American Heart
sekitar 77,9 juta atau 1 dari 3 penduduk pada tahun 2010 (AHA, 2011).
penyakit tidak menular merupakan investasi buruk yang dapat kita tuai
investasinya dalam kurun waktu tiga atau empat tahun kedepan. Menurut Profil
(2,46% terhadap jumlah penduduk > 18 tahun), dengan jumlah kasus yang di
obat, harus disertai dengan tidak merokok, melakukan olahraga secara teratur,
kurangi berat badan berlebih, diet hipertensi, perbanyak makan buah dan
dapat dikontrol dengan manajemen dan self control diri yang baik serta
darahnya melebihi 140/90 mmHg dalam jangka waktu lama (Suwarso, 2010).
pasien hipertensi yang tidak mematuhi aturan diet hipertensi karena kurangnya
dirinya mampu melakukan perawatan diri yang baik maka akan mampu
melakukan perubahan gaya hidup kearah yang lebih baik. Gambaran lain
seperti dukungan keluarga erat hubungannya dengan prilaku self control pada
klien hipertensi. Keluarga merupakan orang yang paling dekat dengan klien
4
dan merupakan perawat utama bagi klien hipertensi, keluarga berperan dalam
menentukan cara atau asuhan dan juga dukungan. Berdasarkan penelitian yang
Menurut Ghufron dan Risnawita (2012) self control diri di artikan sebagai
diri merupakan salah satu potensi yang dapat dikembangkan dan digunakan
diri dapat digunakan sebagai salah satu intervensi yang bersipat preventif selain
lingkungan.
pengobatan, tidak patuh dengan diit hipertensi, dan tidak menjalankan pola
B. Rumusan Masalah
self control pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Maja tahun
2020?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaaf Teoritis
keperawatan.
2. Manfaat Praktis
a. Institusi Kesehatan
tentang gambaran apa saja yang berhubungan dengan self countrol pada
penderita hipertensi.
b. Institusi Pendidikan
Puskesmas Maja.
d. Peneliti Lain
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Hipertensi
diatas sama dengan 140 mmHg dan diastolik diatas sama dengan 90
dunia, sekitar 972 juta orang atau 26, 4% penghuni bumi mengidap
1057 ]
8
9
pola makan yang salah, aktifitas yang kurang, gaya hidup atau pikiran
darah memiliki tekanan darah sistolik >140 mmHg atau tekanan diastolik
<90 mmHg yang terjadi karena jantung lebih keras memompa darah untuk
2. Etiologi Hipertensi
b. Hipertensi Sekunder
3. Patofisiologi Hipertensi
Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi
pelebaran, banyak cairan keluar dari sirkulasi maka tekanan darah akan
pembuangan garam dan air, sehingg volume darah bertambah dan tekanan
kabur, jantung berdebar dan sesak nafas. Sedangkan sebagian orang lainnya
11
penyakit ini.
darahsecara teratur. Hal ini sangat penting untuk anda yang memang
a. Sakit kepala
b. Kelelahan
c. Vertigo
e. Pusing
g. Muntah dan
h. Anoreksia
seperti :
a. Ensefalopati hipertensif
b. Hemiplegi
e. Penurunan kesadasarna
Gejala pada tekanan darah tinggi yang memasuki stadium kronis atau
5. Klasifikasi Hipertensi
dikelompokkan yaitu :
4. Hipertensi
Grade 1 (ringan) 140-159 90-99
Grade 2 (sedang) 160-179 100-109
Grade 3 (berat) 180-209 100-119
Grade 4 (sangat berat) >210 >120
Menurut Adinil (2004) gejala klinis yang dialami oleh para penderita
sukar tidur, sesak napas, rasa berat di tengkuk, mudah lelah, mata
saat terjaga, kadang di sertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan
darah intracranial.
sedimen, sel darah merah atau sel darah putih yang menunjukan
pemberian per oral obat pilihan, seperti nifedipin, kaptropil, klonidin, atau
8. Faktor-faktor Hipertensi
14
a. Pendidikan
hipertensi dan mudah menerima gaya hidup sehat seperti diet sehat olah
b. Genetik
c. Stres Mental
mengubah prilaku agar sesuai untuk orang lain, menyenangkan orang lain,
sendiri dalam menekan dan merintangi impils atau tingkah laku yang
menahan tingkah laku yang dapat merugikan orang lain, dimana mereka
memiliki kontrol diri yang baik juga dan akan mengikuti peraturan yang
ada.
16
adaptasi psikologis atau mengurangi tekanan. Aspek ini terdiri atas dua
secara subjektif.
memilih hasil atau suatu tindakan berdasarkan pada sesuatu yang diyakini
Block dan Blocks ada tiga jenis kualitas kontrol diri, yaitu over control,
a. Tingkat pengetahuan
meliputi semua hal yang dialami baik oleh panca indra, bahkan adakala
itu sulit untuk dipelajari. Adapun yang bersumber dari pikiran adalah
1) Tingkat pengetahuan
a) Tahu (Know)
paling rendah.
b) Memahami (Comprehention)
c) Aplikasi (Application)
d) Analisis (Analysis)
e) Sintesis (Synthesis)
telah ada.
f) Evaluasi (Evaluation)
penemuan pengetahuan.
dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut
diamati.
a) Faktor internal
1) Pendidikan
2) Pekerjaan
kehidupan keluarga.
3) Umur
25
b) Faktor eksternal
1) Lingkungan
kelompok.
2) Sosial budaya
tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
responden.
75%
b. Sikap
1) Pengertian
bersangkutan.
2) Tingkatan sikap
a) Menerima (Receiving)
b) Merespon (Responding)
c) Menghargai (Valuing)
paling tinggi.
3) Komponen sikap
28
Sikap seseorang terhadap objek itu berbeda satu sama lain, dan
berikut:
objek sikap.
29
yaitu:
4) Sifat sikap
sikap dapat pula bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif.
5) Ciri-ciri sikap
jelas.
d) Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga
a) Pengalaman pribadi
c) Pengaruh kebudayaan
d) Media masa
mempengaruhi sikap.
f) Faktor emosisonal
pertahanan ego.
c. Dukungan keluarga
1) Pengertian
suami, istri atau suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau
adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah
budaya.
a) Fungsi afektif
anggota keluarga.
b) Fungsi sosial
c) Fungsi ekonomi
d) Fungsi reproduksi
tinggi.
dari penderita.
mean/median.
menerima gaya hidup sehat seperti diet sehat, olah raga, dan
C. Kerangka Teori
Klien Hipertensi
Dukungan
Self Control Pengetahuann
Keluarga
Dalam penelitian ini meneliti gambaran self control atau kontrol diri pada
klien hipertensi, dimana self control memiliki tiga aspek yaitu kontrol perilaku
hal tersebut di pengaruhi oleh sikap, dukungan keluarga dan penegtahuan, sikap
merupakan suatu reaksi atau respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang
bersifat mendukung atau memihak maupun tidak memihak yang merupakan suatu
adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tanggakarena adanya
manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang di milikinya
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Keterkaitanantarvariabeltersebutdapatdijelaskandalamkerangkako
nsepdibawahini :
41
Keterangan :
= Korelasivariabelsebagai proses
1. DefinisiOperasional
terlibatdalampenelitian”.Definisioperasionalvariabel-variabel yang
Variabel Bebas
Variabel Terikat
2. Hipotesis Penelitian
c. Adahubunganantaradukungankeluargadenganself
Tahun 2019.
1. Populasi
N
n=
1+ N e 2
3836
n= 2
1+3836 (0,1)
45
3836
n=
1+3836 (0,01)❑
3836
n=
1+38,36
3836
n=
39,36
X
n= ×N 1
N
Keterangan :
Jumlah Sampel
N1 = Sampel
Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini adalah: Klien hipertensi yang
bersedia menjadi responde, kooperatif serta mampu membaca dan menulis, tidak
mengalami ganggun pendengaran. Kriteria ekslusi pada penelitian ini adalah klien
yang tidak bersedia menjadi responden serta tidak sedang berada dirumah saat
penelitian.
D. Variabel Penelitian
digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
Menurut sugiyono (2016) ”variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
E. Instrument Penelitian
data yang telah baku atau alat pengumpulan data yang memiliki standar
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian,
yaitu :
48
a. Bagian pertama
dibuat sendiri oleh peneliti dan belum pernah dipakai dalam penelitian
Negatif(T<median)
Rumus :
x−π
T= 50+10 [ ]
s
Ket :
menjadi T
b. Bagian kedua
tidak sangat tergantung pada akurasi dan kecermatan data yang diperoleh
dan tingkat validitas dan reliabilitas instrumen sebagai alat ukur data
sendiri oleh peneliti, dan belum pernah dipakai pada penelitian sehingga
belum dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas
a. Validitas
apakah ini dari suatu alat ukur (bahan, topik, dan substansinya) cukup
diamati serta diukur, dan face validity berkaitan dengan apa yang
N ∑ XY −( ∑ X )(∑ Y )
rxy = 2 2 2
√ { N X −( X )} {N Y – (Y 2) }
Y = Skor total
N = Jumlah sampel
nilai korelasi tiap-tiap pertanyaan itu signifikan, maka perlu dilihat tabel
b. Uji Reliabilitas
52
pengertian apakah alat ukur cukup akurat, stabil atau konsisten dalam
diri suatu macam instrumen dan harus terhindar dari sifat tendensius
Rumus :
k M ( K −M )
ri =
(k −1){1−
kVt }
Keterangan :
ri = Reliabilitas instrumen
M = Skor rata-rata
Vt = Varians total
a. Tahap Persiapan
c. Tahap Pelaksanaan
d. TahapPendokumentasian
primer yaitu data yang diperoleh dari jawaban responden. Data yang
b. Coding data yaitu memberikan kode pada setiap item. Pada jawaban
missing.
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
frekuensi.
f
P= N
×100 %
57
N= Jumlah totalpertanyaan
I. Etika Penelitian
penelitian.
penelitian.
penelitian.
penelitian.
and confidentiality)
inclusiveness)
subjek.