OLEH
B. Peserta Webinar:
Peserta Webinar ‘Etika Penelitian Kesehatan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-
19’ diikuti kurang lebih 500 peserta dari berbagai universitas yang ada di seluruh Indonesia.
• Ada 3 (tiga) Prinsip dalam Etika Penelitian yaitu: Hormat, Baik dan Adil
3. Keadilan (justice)
- Adil berdasarkan : usia, gender, status ekonomi, budaya dan konsiderasi etnik.
- Waspada terhadap kelompok Rentan (vulnerable):
tidak mampu melindungi kepentingan sendiri
sulit memberi persetujuan, menentukan pilihan layanan, atau karena tergolong
muda/kedudukan rendah.
III. 8 (delapan) kriteria Etika Penelitian ttg Covid (WHO, 6 Mei 2020)
Kriteria Pemilihan
5. Harus letakkan di tempat penelitian dapat dilakukan dengan standar ilmiah, klinis
dan etika tertinggi
6. Peneliti harus memastikan bahwa kriteria pemilihan peserta membatasi dan
meminimalkan risiko
- Pertahankan Jarak Fisik dan Gunakan Cara Alternatif untuk Pengumpulan Data:
- Hindari kegiatan pengumpulan data yang melibatkan kontak dekat antar individu:
skrining masal, kunjungan rumah tangga, survei berbasis populasi yang melibatkan
interaksi secara langsung
- Gunakan platform digital dan sistem data yang ada, yang dapat dengan mudah
diadaptasi untuk pengumpulan dan pelaporan jarak jauh data terkait nutrisi selama
pandemi COVID-19;
- Kerjasama dengan sektor swasta / Operator Jaringan Seluler untuk survei berbasis
web, telepon/SMS untuk menangkap informasi gizi dari komunitas
V. Isyu Umum Etika Penelitian di masa Pandemi Covid-19
1. Apa wabah Covid-19 ada hubungannya dengan polusi limbah sehingga penyebaran virus
semakin cepat?
Wabah covid -19 ada dampaknya dengan polusi limbah, sehingga virus lebih
cepat bermutasi ditengah polusi.
2. Penelitian seringkali menimbulkan masalah bagi responden, bagaimana kita sebagai
peneliti menghadapi masalah tersebut?
Tidak semua penelitian menimbulkan masalah bagi responden, karena sekarang
semua penelitian melalui komite etik untuk memperhatikan apakah mempunyai
manfaat dan bila ada masalahnya akan dicarikan solusi penangannnya.
3. Apakah penggunaan data sekunder memerlukan kajian etik?
Prinsipnya semua penelitian harus melalui komite etik untuk dilihat apapun
penelitiannya dengan proses yang berbeda-beda. Untuk data sekunder biasanya
tidak memerlukan kajian rumit sehingga hasilnya bisa langsung didapat.
4. Apakah pemberian vaksin Covid -19 sesuai dengan golongan umur?
Harus dilihat keamanan dalam penelitian oleh karena itu diatas 18-59 tahun lebih
diutamakan pemberian vaksinnya karena lebih mempunyai ketahanan tubuh
sehingga pemberian vaksin nantinya diharapkan membentuk herd immunity
( imunitas kelompok).
5. Bagaimana melakukan penelitian kualitatif terhadap responden yang sudah divaksin?
Tergantung dengan metode penelitian. Dapat dilakukan wawancara melalui zoom
atau secara virtual, atau bisa dengan wawancara langsung tetapi harus dengan
memperhatikan protokol kesehatan
6. Apakah vaksinasi wajib untuk masyarakat?
Semua vaksin pasti mempunyai dampak/ resiko. Tapi pemberian vaksin ini sudah
melalui 3 (tiga) fase serta dilihat efek samping yang timbul sehingga apabila
diberikan ke masyarakat dapat meminimalkan efek sampingnya
7. Mengapa saat ini penelitian lebih banyak digunakan data sekunder?
Karena penelitiannya lebih aman menggunakan data sekunder. Data sekunder
biasanya tidak memerlukan kajian rumit sehingga hasilnya bisa langsung didapat.
8. Bagaimana melakukan penelitian jika lokasi penelitian yang semula aman sekarang
menjadi tidak aman?
Semua lokasi sekarang sudah tidak aman, oleh karena itu peranan public health
diperlukan untuk mengatasi zona tersebut.
9. Bagaimana jika responden mengundurkan diri dari penelitian?
Bisa ditambahkan dari responden cadangan
10. Bagaimana menangani penggunaan kuesioner dimasa pandemi covid-19, sedangkan
masyarakat banyak yang masih buta huruf?
Ini bagian dari bias penelitian, oleh karena itu kita bertanya dengan keluarganya
yang tidak buta huruf untuk mewakili responden tersebut.
11. Sampai dimana batasan untuk inform consent?
Inform consent itu harus dilaksanakan untuk menghindari tuntutan hukum
12. Apakah memang ada sumber tentang langkah-langkah penelitian dimasa pandemic
Covid-19?
Dapat dilihat dari internet serta kepustakaan dunia “ Research of Covid-19” atau
sumber WHO/UNICEF.