Anda di halaman 1dari 4

Liputan6.com, Jakarta Hari ini, Senin (1/12/2014), diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia.

Namun, terdapat fakta bahwa hampir 5 juta orang hidup dengan HIV di Asia Selatan, Asia
Timur dan Asia Tenggara. Meskipun jumlah penderita HIV AIDS di Asia tergolong kecil
dibanding Afrika, di beberapa negara, penyakit ini masih menjadi ancaman.

Data dari Badan amal Inggris khusus di bidang HIV AIDS, Avert menunjukkan bahwa di
India misalnya, terdapat sekitar 0,1 persen orang dewasa berusia 15-49 yang hidup dengan
HIV.

Masing-masing negara di Asia memang menghadapi situasi yang berbeda. Namun


kemajuan besar banyak dilakukan di Kamboja, Myanmar dan Thailand, di mana telah
terjadi penurunan prevalensi HIV sebanyak 25 persen antara tahun 2001 dan 2011.

Bagaimana di Indonesia? Avert mencatat, di Bangladesh, Indonesia, dan Filipina jumlah


orang yang hidup dengan HIV justru meningkat lebih dari 25 persen antara tahun 2001 dan
2011. Seperti apa perbandingannya, berikut ulasannya, seperti dikutip berbagai sumber:

2 dari 5 halaman

Kamboja
1. Kamboja

Tingkat infeksi HIV menurun setelah tahun 1990-an dan pada tahun 2003 prevalensi HIV
diperkirakan 1,2 persen. Yang menarik, pemerintah Kamboja meyakini bahwa intervensi
dengan pekerja seks, yang dilakukan oleh pemerintah dan organisasi non-pemerintah
(LSM), memainkan peran dalam penurunan ini.

Selain itu, kebijakan penggunaan kondom yang meningkat hingga 40 persen pada tahun
1997 menjadi 99 persen pada tahun 2009 juga dianggap berperan dalam menekan angka
HIV/AIDS. Namun prevalensi HIV di kalangan pekerja seks di negara ini masih tinggi yaitu
15 persen. UNAIDS memperkirakan bahwa tanpa upaya pencegahan, angka ini akan
menjadi lebih dari 50.000.
2. Laos

Meskipun dikelilingi oleh negara-negara yang memiliki prevalensi HIV relatif tinggi
(Thailand, Cina, Vietnam, Kamboja dan Myanmar), Laos memiliki epidemi HIV relatif kecil,
dengan prevalensi HIV sebesar 0,2 persen.

Menurut laporan Avert, ada berbagai alasan untuk ini, yaitu penanganan pemerintah yang
cepat dalam mengambil tindakan untuk memperingatkan orang-orang tentang hal itu. Benar
saja, di negara ini, kesadaran penggunaan kondom di kalangan pekerja seks dan
pelanggannya sangat tinggi. Di sisi lain, pekerja migran dinilai merupakan kelompok rentan
yang membawa virus HIV.

3 dari 5 halaman

Malaysia

3. Malaysia

Statistik HIV dan AIDS dari Malaysia menunjukkan bahwa diperkirakan 0,4 persen dari
populasi yang hidup dengan HIV. Meskipun sebagian besar orang yang terinfeksi HIV di
negara ini adalah laki-laki, namun telah terjadi peningkatan tajam di kalangan wanita.

Seperti Indonesia, isu kesehatan seksual dan reproduksi yang tabu seringkali menjadi
hambatan komunikasi pada orang-orang yang belum menikah. Tapi yang menarik, negara
ini akan memberlakukan aturan baru dimana Departemen Kesehatan mengembangkan
modul pelatihan untuk mengajarkan para pemimpin agama muslim tentang HIV.

4. Filipina

Diperkirakan 19.000 orang hidup dengan HIV di Filipina pada 2011. Namun berbeda
dengan negara lain yang didominasi kelompok pekerja seks dan (Laki-laki seks laki-laki)
LSL, penyebaran HIV paling banyak di negara ini ditularkan melalui jarum suntik.
4 dari 5 halaman

Singapura

5. Singapura

Meskipun jumlah orang yang hidup dengan HIV di Singapura relatif kecil, status negara itu
sebagai tujuan wisata dan bisnis internasional bukan berarti bebas HIV/AIDS. Pada 2010,
dilaporkan terdapat 441 orang didiagnosis dengan HIV. Melihat perkembangan kasus
tersebut, pemerintah Singapura kini berfokus pada pencegahan penularan dari ibu ke anak.
Karena disana ada peraturan tegas terkait hukum yang melarang hubungan seks antara
laki-laki.

6. Thailand

Thailand adalah contoh negara yang memiliki komitmen nasional yang kuat untuk
menanggulangi epidemi HIV dan AIDS. Meski angka kasus menurun, namun infeksi baru
yang tertinggi masih terjadi diantara LSL dan perempuan yang telah terinfeksi oleh suami
mereka. Prevalensi HIV di antara kelompok ini telah meningkat dari 17,3 persen pada 2003
menjadi 31,3 persen pada 2009. Diperkirakan 490.000 orang kini hidup dengan HIV dan
AIDS di Thailand.

5 dari 5 halaman

Vietnam
7. Vietnam
Sekitar 250.000 orang hidup dengan HIV/AIDS di Vietnam. Epidemi penyakit ini masih
dalam tahap terkonsentrasi seperti penasun (pengguna jarum suntik) laki-laki, pekerja seks
perempuan dan laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki. Penggunaan kondom di
kalangan pekerja seks juga masih rendah, pada tahun 2011 dilaporkan bahwa 87 persen
pekerja seks menggunakan kondom.

8. Indonesia

Selama 8 tahun terakhir, perkembangan terus dilakukan dalam upaya pengendalian


HIV/AIDS di Indonesia, mulai dari inovasi pencegahan penularan dari jarum suntik yang
disebut Harm Reduction pada tahun 2006; pencegahan Penularan Melalui Transmisi
Seksual (PMTS) mulai tahun 2010; penguatan Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak
(PPIA) pda tahun 2011; pengembangan Layanan Komprehensif Berkesinambungan (LKB)
di tingkat Puskesmas pada tahun 2012; hingga terobosan paling baru yang disebut
Strategic use of ARV (SUFA) dimulai pada pertengahan tahun 2013.

Kementerian Kesehatan mencatat, ada dua epidemi HIV/AIDS di Indonesia, yaitu Epidemi
terkonsentrasi pada kelompok tertentu yang disebut kelompok berisiko yakni pekerja seks
dan pelanggannya, pengguna jarum suntik atau penasun, lelaki seks dengan lelaki (LSL),
gay dan waria dan Generalized Epidemic atau epidemi yang sudah  tingkat epidemi HIV di
sebagian besar provinsi di Indonesia pada tingkatan epidemi terkonsentrasi kecuali Tanah
Papua (Papua dan Papua Barat) yang mempunyai status epidemi meluas rendah atau low
generalized epidemic. Prevalensi HIV di Indonesia 0,4 persen sementara untuk Tanah
Papua sebesar 2,3 persen.

Anda mungkin juga menyukai