Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

ETIKA, LEGALITAS DAN HUBUNGAN MANUSIA DALAM PENELITIAN


Dosen Pengampu; Suhaili Munahar M,Pd.

Disusun Oleh :
1. Intan Handika
2. Rabiatul Adawiyah
3. Fathul Mubin

PROGRAM STUDI GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
PALAPA NUSANTARA
TA: 2022/2023
BAB I

A.       Definisi Etika Penelitian

Etika berasal dari bahasa Yunani ethos. Istilah etika bila ditinjau dari aspek etimologis
memiliki makna kebiasaan dan peraturan perilaku yang berlaku dalam masyarakat. Menurut
pandangan Sastrapratedja (2004), etika dalam konteks filsafat merupakan refleksi filsafati
atas moralitas masyarakat sehingga etika disebut pula sebagai filsafat moral. Etika mencakup
norma untuk berperilaku, memisahkan apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang
seharusnya tidak boleh dilakukan. Etika membantu manusia untuk melihat secara kritis
moralitas yang dihayati masyarakat, etika juga membantu kita untuk merumuskan pedoman
etis yang lebih kuat dan norma-norma baru yang dibutuhkan karena adanya perubahan yang
dinamis dalam tata kehidupan masyarakat. Sedangkan etika dalam ranah penelitian lebih
menunjuk pada prinsip-prinsip etis yang diterapkan dalam kegiatan penelitian

Peneliti dalam melaksanakan seluruh kegiatan penelitian harus memegang teguh sikap
ilmiah (scientific attitude) serta menggunakan prinsip-prinsip etika penelitian. Meskipun
intervensi yang dilakukan dalam penelitian tidak memiliki risiko yang dapat merugikan atau
membahayakan subyek penelitian, namun peneliti perlu mempertimbangkan aspek sosial
etika dan menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan.

Perawat peneliti sebagai tenaga perawat professional wajib dan mempunyai tanggung
jawab moral untuk bekerja sesuai dengan standard kode etik profesi. Kode etik memberikan
panduan kepada peneliti untuk :
1.      Memilih tujuan, desain, metode pengukuran, dan subjek penelitian
2.      Mengumpulkan dan menganalisis data
3.      Menginterpretasikan hasil
4.      Mempublikasikan laporan penelitian

B.        Prinsip-prinsip etika penelitian

Tiga prinsip utama etika riset atau penelitian yang perlu dipahami dan diterapkan oleh
peneliti adalah :
1.      Beneficence
Yang pada dasarnya adalah di atas segalanya tidak boleh membahayakan. Prinsip ini
mengandung empat dimensi:
a.      Bebas dari bahaya
Yaitu peneliti harus berusaha melindungi subjek yang diteliti, terhindar dari bahaya atau
ketidaknyamanan fisik atau mental.
b.      Bebas dari eksploitasi
Keterlibatan peserta dalam penelitian tidak seharusnya merugikan mereka atau memaparkan
mereka pada situasi yang mereka tidak disiapkan.
c.       Manfaat dari penelitian
Manfaat penelitian yang paling penting adalah meningkatnya pengetahuan atau penghalusan
pengetahuan yang akan berdampak pada subjek individu, namun lebih penting lagi apabila
pengetahuan tersebut dapat mempengaruhi suatu disiplin dan anggota masyarakat.
d.      Rasio antara resiko dan manfaat
Peneliti dan penilai (reviewer) harus menelaah keseimbangan antara manfaat dan resiko
dalam penelitian.

2.      Menghargai Martabat Manusia


Menghormati martabat subjek meliputi :
a.      Hak untuk self determination (menetapkan sendiri)
Prinsip self determination ini mengandung arti bahwa subjek mempunyai hak untuk
memutuskan secara sukarela apakah dia ingin berpatisipasi dalam suatu penelitian, tanpa
beresiko untuk dihukum, dipaksa, atau diperlakukan tidak adil.
b.      Hak untuk mendapatkan pebjelasan lengkap (full disclosure)
Penjelasan lengkap berarti bahwa peneliti telah secara penuh menjelaskan tentang sifat
penelitian,hak subjek untuk menolak berperan serta, tanggung jawab peneliti, serta
kemungkinan resiko dan manfaat yang bisa terjadi.

Beberapa tindakan yang terkait dengan prinsip menghormati harkat dan martabat manusia,
adalah: peneliti mempersiapkan formulir persetujuan subyek (informed consent) yang terdiri
dari:
(1) penjelasan manfaat penelitian
(2) penjelasan kemungkinan risiko dan ketidaknyamanan yang dapat ditimbulkan
(3) penjelasan manfaat yang akan didapatkan
(4)persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan subyek berkaitan
dengan prosedur penelitian
(5) persetujuan subyek dapat mengundurkan diri kapan saja dan 
(6) jaminan anonimitas dan kerahasiaan. Namun kadangkala, formulir persetujuan subyek
tidak cukup memberikan proteksi bagi subyek itu sendiri terutama untuk penelitian-penelitian
klinik karena terdapat perbedaan pengetahuan dan otoritas antara peneliti dengan subyek

3.      Mendapatkan Keadilan
Prinsip ini mengandung hak subjek untuk mendapatkan perlakuan yang adil dan hak mereka
untuk mendapatkan keleluasaan pribadi.
Hak mendapatkan perlakuan yang adil berarti subjek mempunyai hak yang sama, sebelum,
selama, dan setelah partisipasi mereka dalam penelitian. Perlakuan yang adil mencakup
aspek-aspek sebagai berikut:
a.      Seleksi subjek yang adil dan tidak diskriminatif.
b.      Perlakuan yang tidak menghukum bagi mereka yang menolak atau mengundurkan diri
dari kesertaannya dalam penelitian, walaupun dia pernah menyetujui untuk berpartisipasi.
c.       Penghargaan terhadap semua persetujuan yang telah dibuat antara peneliti atau subjek,
termasuk prosedur dan pembayaran atau  tunjangan yang telah dijanjikan.
d.      Subjek dapat mengakses penelitian setiap saat diperlukan untuk mengklarifikasi
informasi.
e.      Subjek dapat mengakses bantuan professional yang sesuai apabila terjadi gangguan fisik
atau psikologis.
f.        Mendapatkan penjelasan, jika diperlukan yang tidak diberikan sebelum penelitian
dilakukan atau mengklarifikasi isu yang timbul selama penelitian.
g.      Perlakuan yang penuh rasa hormat selama penelitian
v    Hak untuk mendapatkan keleluasaan pribadi (privacy)

Peneliti perlu memastikan bahwa penelitian yang dilakukan tidak menginvasi 


melebihi batas yang diperlukan dan privasi subjek tetap dijaga selama penelitian. Invasi
terhadap privasi dapat terjadi bila informasi yang bersifat pribadi dibagikan kepada orang lain
tanpa sepengetahuan subjek atau bertentangan dengan keinginannya. Informasi tersebut
meliputi sikap, keyakinan, prilaku, pendapat, dan catatan. Dalam aplikasinya, peneliti tidak
boleh menampilkan informasi mengenai identitas baik nama maupun alamat asal subyek
dalam kuesioner dan alat ukuran apapun untuk menjaga anonimitas dan kerahasiaan identitas
subyek. Peneliti dapat menggunakan koding (inisial atau identification number) sebagai
pengganti identitas responden.

C.       Prinsip Etik dalam Penelitian Keperawatan Ethical

1.      Menghormati otonomi partisipan, penjelasan kepada partisipan tentang derajat dan lama
keterlibatan tanpa konsekuensi negatif dari penelitian
2.      Mencegah, meminimalkan kerugian dan atau meningkatkan manfaat bagi semua partisipan.
3.      Menghormati kepribadian partisipan, keluarga dan nilai yang berati bagi partisipan.
4.      Memastikan bahwa keuntungan dan akibat dari penelitian terdistribusi secara seimbang

Tujuan:
1.      Menjaga privasi partisipan
2.      Memastikan integritas etik selama penelitian
3.      Melaporkan semua kemungkinan yang terjadi dalam penelitian
4.      Mempertahankan metodologi dan profesionalitas untuk peningkatan pelayanan
keperawatan
5.      Pada penelitian yang melibatkan binatang harus mendapatkan keuntungan yang maksimum
dengan sedikit menyebabkan kerugian dan penderitaan bagi binatang.

D.       Pelanggaran Etik

Dalam masa modern ini pelanggaran terhadap moral tidak boleh terjadi. Pengalaman
kedokteran NAZI pada tahun 1930an – 1940an merupakan contoh pelanggaran etik yang
sangat terkenal. Program penelitian Nazi melibatkan tawanan perang dan ras tertentu dalam
mengetes daya tahan manusia dan reaksi manusia terhadap penyakit dan obat yang tidak di
test. Penelitian ini tida beretika bukan hanya mereka mendapatkan penyiksaan secara fisik
akan tetapi mereka juga tidak memiliki kesempatan untuk menolak berpartisipasi.
Beberapa penelitian yag melanggar etik diantaranya penelitian yang dilakukan tahun
1932 dan 1972 yang dikenal sebagai The Tuskegee Syphilis Study, yang disponsori oleh
Departemen Kesehatan yang mengidentifikasi efek syphilis pada 400 laki-laki dari komunitas
Afrika-Amerika. Contoh lain adalah menginjeksi sel kanker hidup pada pasien orang tua di
Rumah Sakit Penyakit Kronis Yahudi di Brooklyn, yang tidak menjelaskan dahulu kepada
pasien.
Kode etik penelitan internasional yang dinamakan sebagai Nuremberg Code, dibuat
setelah kejadian yang dilakukan oleh NAZI. Pada tahun 1964 Declaration Helsinki, diadopsi
oleh World Medical Association dan direvisi pada tahun 2000.
Tujuan suatu penelitian adalah menghasilkan pengetahuan ilmiah yang hanya bisa
diperoleh melalui penelitian, pelaporan, dan publikasi yang dilakukan secara jujur. Walaupun
demikian, masih tetap banyak publikasi penelitian di berbagai jurnal ilmiah terkenal ternyata
melibatkan prilaku curang. Beberapa isu yang relevan dengan masalah pelanggaran ilmiah
berhubungan kecurangan dalam mempublikasikan penelitian, adalah:
a.      Definisi kecurangan ilmiah
b.      Perkembangan kebijakan
c.       Identifikasi mekanisme untuk menyampaikan kebijakan kepada ilmuwan
d.      Penetapan kenggotaan dari komite etik penelitian
e.      Pengembangan proses pemberitahuan tentang bantuan donor dan jurnal
f.        Pencegahan dan peran telaah sejawat
Contoh ketidakjujuran dalam penelitian:
a.      Pemalsuan
Penyampaian suatu temuan tentang informasi yang tidak pernah ada
b.      Manipulasi desain atau metode
Secara sengaja merencanakan desain studi atau metode pengumpulan data, sehingga hasil
menjadi bias terhadap hipotesis penelitian
c.       Menahan atau memanipulasi data secara selektif
Memilih hanya data yang konsisten dengan hipotesis penelitian dan membuang yang lainnya
d.      Plagiat
Secara sengaja menggunakan hasil atau ide orang lain sebagai miliknya
e.      Kolaborasi yang tidak bertanggung jawab
Gagal berperan serta dalam suatu tim penelitian atau melaksanakan tanggung jawab sebagai
co-author.

E.        Rangkuman Etika Penelitian meliputi butir-butir berikut:

a.      Kejujuran
Jujur dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data, pelaksanaan metode dan
prosedur penelitian, publikasi hasil. Jujur pada kekurangan atau kegagalan metode yang
dilakukan. Hargai rekan peneliti, jangan mengklaim pekerjaan yang bukan pekerjaan Anda
sebagai pekerjaan Anda.
b.      Obyektivitas
Upayakan minimalisasi kesalahan dalam rancangan percobaan, analisis dan interpretasi data,
penilaian ahli/rekan peneliti, keputusan pribadi, pengaruh pemberi dana/sponsor penelitian.
c.       Integritas
            Tepati selalu janji dan perjanjian; lakukan penelitian dengan tulus, upayakan
selalu menjaga konsistensi pikiran dan perbuatan.
d.      Ketelitian Berlaku teliti dan hindari kesalahan karena ketidakpedulian
secara teratur catat pekerjaan yang Anda dan rekan anda kerjakan, misalnya kapan dan di
mana  pengumpulan data dilakukan. Catat juga alamat korespondensi responden, jurnal atau
agen publikasi lainnya.
e.      Keterbukaan
Secara terbuka, saling berbagi data, hasil, ide, alat dan sumber daya penelitian.  Terbuka
terhadap kritik dan ide-ide baru.
f.        Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
Perhatikan paten, copyrights, dan bentuk hak-hal intelektual lainnya. Jangan gunakan data,
metode, atau hasil yang belum dipublikasi tanpa ijin penelitinya. Tuliskan narasumber semua
yang memberikan kontribusi pada riset Anda. Jangan pernah melakukan plagiasi.
g.      Penghargaan terhadap kerahsiaan (Responden)
Bila penelitian menyangkut data pribadi, kesehatan, catatan kriminal, atau data lain yang
dianggap responden sebagai data rahasia, maka peneliti harus menjaga kerahasiaan data
tersebut.
h.      Publikasi yang terpercaya
Hindari mempublikasikan penelitian yang sama secara berulang-ulang ke berbagai media
(seminar,jurnal).
i.        Pembinaan yang konstruktif
Bantu membimbing, memberi masukan dan arahan bagi mahasiswa/peneliti pemula.
Perkenankan mereka mengembangkan ide mereka menjadi penelitian yang berkualitas.
j.        Penghargaan terhadap rekan kerja / kolega
Bargai dan lakukan rekan penelitian anda sebagaimana semestinya. Bila penelitian dilakukan
oleh suatu tim akan dipublikasikan, maka peneliti dengan konstribusi terbesar ditetapkan
sebagai penulis pertama (first author), sedangkan yang lain menjadi penulis kedua (co-
author(s)). Urutan menunjukkan besarnya konstribusi dalam penelitian.
k.       Tanggung jawab sosial
Upayakan penelitian Anda beguna demi kemaslahan masyarakat, meningkat taraf hidup,
memudahkan kehidupan dan meringankan beban hidup masyarakat. Anda juga bertanggung
jawab melakukan pendampingan bagi masyarakat yang ingin menghasilkan penelitian Anda.
l.        Tidak melakukan Diskriminasi
Hindari melakukan pembedaan perlakuan pada rekan kerja atau mahasiswa karena alasan
jenis kelamin,ras,suku,agama dan faktor-faktor yang lain yang sama sekali tidak ada
hubungannya dengan kompetensi dan integritas ilmiah.
m.    Kompetensi
Tingkat kemampuan dan keahlian melalui pendidikan dan pembelajaran seumur hidup; secara
bertahap tingkatkan kompetensi anda sampai tahap pakar.
n.      Legalitas
Pahami dan patuhi peraturan institusional dan kebijakan pemerintah yang terkait dengan
penelitian anda.
o.      Rancang pengujian dengan hewan percobaan dengan baik
Bila penelitian memerlukan hewan percobaan, maka percobaan harus dirancang sebaik
mungkin, tidak gegabah melakukan sembarang perlakuan pada hewan percobaan.
p.      Mengutamakan keselamatan manusia
Bila harus menggunakan manusia sebagai penguji penelitian, maka penelitian harus
dirancang dengan teliti, efek negatif harus diminimalkan, manfaat dimaksimalkan; hormati
harkat kemanusiaan, privasi dan hak objek penelitian anda tersebut, siapkan pengobatan dan
pencegahan bila sampel anda menderita efek negatif dari penelitian.
BAB II

DAFTAR PUSTAKA

- Moleong, Lexy J.Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, (Bandung: PT.


RemajaRosdakarya, 2008
- Haery as-Sazali,  Etika dalam Melakukan Sebuah
Penelitian,http://kampungsharing. blogspot.com/2012/06/etika-dalam-melakukan-
sebuah-penelitian.html.diunggahhari Rabu tanggal 4 Juni 2014
- Swarjana, I Ketut. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : ANDI

Anda mungkin juga menyukai