Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Wanita sehat secara normal akan mengalami suatu proses degenerasi
yang dinamakan menopause. Proses ini sering menimbulkan gejala-gejala
yang dirasakan tidak menyenangkan. Oleh karena itu sangatlah penting bagi
setiap wanita untuk benar-benar memahaminya. Sekitar separuh dari semua
wanita berhenti menstruasi antara usia 45 dan 50, sekitar seperempat berhenti
sebelum umur 45 tahun, dan seperempat lainnya terus menstruasi sampai
melewati umur 50 tahun.
     Selanjutnya, salah satu hal yang dapat dilakukan untuk membuat
kehidupan saat menopause ini sedikit lebih mudah adalah
dengandiet menopause yang dapat membantu untuk energi tubuh,
mengendalikan berat badan dan mencegah sejumlah kondisi yang dapat
menjadi lebih terlihat pada saat proses penuaan terus berlanjut. Terapi Sulih
Estrogen (TSH) serta olahraga yang teratur juga dapat mengurangi beban pada
saat terjadinya proses menopause ini. Untuk lebih jelasnya, akan dibahas pada
pokok pembahasan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar menopause serta dapat
melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dengan menopause dengan
menggunakan pendekatan Manajemen Kebidanan menurut Varney.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan tinjauan teori tentang persalinan
b. Menjelaskan konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dengan
menopause sesuai dengan manajemen kebidanan.
c. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dengan menopause dengan
pendekatan varney yang terdiri dari
1) Melakukan pengkajian pada ibu dengan menopause
2) Menginterpretasikan data dasar
3) Mengidentifikasikan diagnosa dan masalah potensial pada ibu
dengan menopause
4) Mengidentifikasikan kebutuhan segera pada ibu dengan
menopause
5) Merancang intervensi pada ibu dengan menopause
6) Melakukan implementasi pada ibu dengan menopause
7) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan yang telah diberikan

d. Mendokumentasikan asuhan kebidanan pada ibu dengan menopause


dalam bentuk dokumentasi SOAP.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A Pengertian Menopause
Webster’s Ninth New Collgiate Dictionary mendefinisikan
menopause sebagai periode berhentinya haid secara alamiah yang
biasanya terjadi antara usia 40 – 50 tahun. Menopause kadang-kadang
juga dinyatakan sebagai masa berhentinya haid sama sekali. Dapat
didiagnosa setelah 1 tahun tidak mengalami menstruasi. Masa pancaroba
ini disertai dengan gejala-gejala yang khas. Pada premenopause timbul
kelainan haid, sedangkan dalam postmenopause terjadi gangguan
vegetatif seperti panas, berkeringat dan palpitari, gangguan psikis berupa
labilitas emosi dan gangguan organis yang bersifat atrofi alat kandungan
dan tulang.
 Menopause didefinisikan secara klinis sebagai suatu periode
ketika seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi karena produksi
hormonnya berkurang atau berhenti. Menopause merupakan
suatu fase dalam kehidupan seorang wanita yang ditandai dengan
berhentinya masa subur.
Menopause berarti akhir dari masa haid dan dalam arti sederhana
merupakan akhir dari hampir banyak 400 masa haid seorang wanita.
Masa haid berhenti ketika ovarium tidak lagi mematangkan sel telur
sebagai respons terhadap sinyal hormon yang mencapai mereka dari
kelenjar pituitary (kelenjar yang terletak di dasar otak yang
menghasilkan bebeapa hormone yang tepat). (Tjandrasa, Meitasari :
2001).
B Jenis-jenis Menopause
Menopause dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu menopause
alamiah dan menopause prematur (dini).
a) Menopause Alamiah
Menopause ini terjadi secara bertahap, biasanya antara usia 45-55
tahun. Menopause alamiah terjadi pada wanita yang masih
mempunyai indung telur. Durasinya sekitar 5-10 tahun. Meskipun
seluruh proses itu kadang-kadang memerlukan waktu tiga belas
tahun. Selama itu menstruasi mungkin akan berhenti beberapa bulan
kemudian akan kembali lagi. Menstruasi datang secara fluktuatif.
Lamanya, intensitasnya, dan alirannya mungkin bertambah atau
berkurang. Wanita yang mengalami menopause alamiah mungkin
membutuhkan perawatan atau mungkin tidak membutuhkan
perawatan apapun. Hal ini karena kesehatan mereka secara
menyeluruh cukup baik. Selain itu proses menopause berjalan sangat
lambat sehingga tubuhnya dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan yang terjadi pada saat menopause.
b) Menopause Dini
 Menurut dr. ali Baziad, Sp.O.G KFFR, staf pada Bagian Obstetri
dan Ginekologi, FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta
“menopause dini adalah berhentinya haid di bawah usia 40 tahun”.
Kalau wanita itu sudah berusia di atas 40 tahun, misalnya pada usia
di atas 40 tahun, misalnya usia 42 dan 43, ia tidak dikategorikan
sebagai wanita yang mengalami menopause dini. Demikian juga
pada wanita usia produktif yang tidak lagi haid karena
pengangkatan rahim, ia tidak dapat disebut sebagai penderita
menopause dini. Ini disebabkan indung telurnya masih ada dan
masih memproduksi sel-sel telur serta mengeluarkan
hormon estrogen.
Sementara itu, jika kedua indung telurnya di angkat, otomatis
produksi hormon estrogen terhenti pula. Otomatis tidak akan
mengalami haid lagi untuk seterusnya sehingga dapat disebut telah
mengalami menopause dini.
 Menopause ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama,
bisa karena indung telurnya diangkat, misalnya karena menderita
kanker indung telur. Kedua, diduga karena gaya hidup, seperti
merokok, kebiasaan minum minuman beralkohol, makanan yang
tidak sehat, dan kurang berolah raga. Ketiga bisa karena pengaruh
obat-obatan seperti obat pelangsing dan jamu-jamu yang tidak jelas
zat kimianya. Pada umumnya, obat-obatan pelangsing memang
mengandung zat kimia yang dapat menghambat produksi hormon.
 Gejala menopause dini dengan menopause biasa tidak ada
bedanya, walaupun setiap orang mengalami gejala dalam waktu yang
sama. Tetapi dari segi perubahan fisik penderita menopause dini
biasanya tampak lebih parah. Ini terlihat dari keluhan –keluhan
yang mereka alami, yaitu osteoporosis dan penyakit jantung koroner
yang datang lebih cepat. Oleh karena itu datangnya menopause dini
perlu diwaspadai.
C Tahap-tahap Menopause
Pada dasarnya menopause dibagi menjadi tiga tahap yaitu masa
pramenopause, menopause dan pasca menopause.
a. Pramenopause
     Pramenopause yaitu masa transisi antara masa ketika wanita mulai
merasakan gejala menopause (biasanya pada pertengahan atau akhir
usia 40 tahun) dan pada masa siklus haid benar-benar terhenti (rata-
rata 51 tahun). Pada masa pramenopause akan terjadi perubahan fisik
yang berarti.
b.  Menopause
Masa menopause menandakan haid terakhir. Penentuan masa
menopause hanya bisa dilakukan setelah seorang wanita tidak haid
lagi selama 1 tahun penuh.
c.  Pascamenopause
    Masa ini adalah masa setelah haid terakhir seorang wanita. Dengan
kata lain, pascamenopause terjadi setelah masa menopause. Biasanya,
keadaan fisik dan psikologisnya sudah dapat menyesuaikan dii
dengan perubahan-perubahan hormonalnya.
D . Tanda-tanda Menopause
Secara perlahan-lahan haid berubah dengan berkurangnya
jumlah dan lamanya haid. Hal itu merupakan pergeseran berangsur-
angsur dalam perimbangan hormone dalam pituitary, kelenjar pada dasar
otak yang mengendalikan indung telur dan banyak kelenjar lainnya.
Seorang wanita mungkin sama sekali tidak merasakan perubahan secara
berangsur itu, karena mungkin saja berjalan mulai dari 6 bulan sampai 3
tahun. Selama lebih dari 35 thn masa haidnya mungkin berjalan selama 5
hari. Jika berubah menjadi 2 hari dengan haid yang lebih sedikit maka ia
pasti mulai menopause; waktu haidnya mungkin menjadi jarang, dan
kadang-kadang melompat. Tidak jarang terjadi penghentian selama 1
tahun, untuk kemudian mendapatkan lagi 1 atau lebih masa haid. Ada
wanita-wanita yang mengira bahwa mereka telah berhenti haid karena
mereka sudah tidak haid selama 1 tahun atau lebih, mendapatkannya lagi
karena keadaan stres dan merasa haid itu mungkin kembali selama
beberapa bulan. Tetapi sudah menjadi kebiasaan bahwa jika tidak
mengalami haid selama 1 tahun, untuk menganggap masa haid telah
lewat. Ada dokter yang berpendapat kepastian itu baru ada setelah 2
tahun lewat
Ada perbedaan antara pola kebiasaan perdarahan yang tak
beraturan dan perdarahan yang tidak teratur, yang juga disebut sebagai
perdarahan abnormal. Ada tiga macam perdarahan yang bukan
merupakan perdarahan normal : perdarahan yang berlebihan, yaitu
berlangsung lebih cepat, lebih banyak di bandingkan di bandingkan
menstruasi yang terberat sekalipun; perdarahan yang muncul di luar
waktu haid; dan haid yang datang terlalu sering. Sebaiknya
memeriksakan diri kedokter jika bercak darah terjadi dalam jangka lama,
misalnya sampai satu bulan atau haid terjadi selang satu atau dua
minggu. Polip, fibroid,penggunaan pil KB atau penggantian estrogen
merupakan factor umum yang menyebabkan terjadinya
perdarahan.
Gejala menopause yang paling sering dibicarakan ialah arus
panas. Merasa kedinginan juga merupakan satu gejala, yang jika
muncul biasanya diikuti dengan arus panas. Berkeringat pada waktu
malam juga merupakan hal yang umum. Dalam bahasa teknis, hal itu
dinamakan ketidakseimbangan vasomotor; pancaran arus panas juga
merupakan gejala vasomotor. Rasa gelisah, mudah tersinggung,
ketegangan, dan kecemasan merupakan ciri umum saat menjelang
menopause, tetapi seperti halnya dengan keluhan sakit kepala.
Jika pembesaran pada buah dada merupakan salah satu gejala
yang anda rasakan, ketahuilah itu merupakan pertanda bahwa hormone
di dalam tubuh anda sedang dalam keadaan tidak seimbang. Tetapi, jika
anda mudah marah, besar kemungkian itu tanda menjelang menopause.
Pada perubahan fisik seorang wanita mengalami perubahan
kulit. Lemak bawah kulit menghilang sehingga kulit mengendor,
sehingga jatuh dan lembek. Kulit mudah terbakar sinar matahari
dan menimbulkan pigmentasi dan menjadi hitam.pada kulit
tumbuh bintik hitam, kelenjar kulit kurang berfungsi sehingga kulit
menjadi kering dan keriput.
Menurunnya estrogen dapat menimbulkan perubahan kerja usus
menjadi lambat, dan mereabsorbsi sari makanan makin berkurang. Kerja
usus halus yang semakin berkurang maka akan menimbulkan gangguan
buang air besar berupa obstipasi.
Begitu juga dengan sakit punggung, sakit kaku, vertigo, pusing,
jantung berdebar, rasa ingin pingsan, baal, merasa seperti tercekik,
radang mulut, dan pembegkakan gusi, mulut kering, kesulitan
menelan untuk beberapa saat, rambut rontok, sulit tidur, sering
kencing, mual, gangguan pencernaan, kurang nafsu makan atau
sebaliknya, kembung, sulit buang air, arthritis, jerawat, bercak-
bercak pada kulit.
Selain itu vagina juga mengalami kekeringan. Ketika produksi
estrogen menurun, dinding vagina maupun uretra menipis serta jadi lebih
lembut dan rapuh karena pelembab alamia berkurang banyak
dibandingkan sebelumnya. Hal ini berarti sanggama bisa menimbulkan
nyeri. Hubungan seksual menimbulkan persoalan karena lebih rentang
terhadap infeksi vagina dan kadang juga terhadap infeksi kandung kemih
karena uretra (saluran kandung kemih) tidak mendapat jatah estrogen
yang lebih tinggi setiap bulannya. . (Mackenzy,Raewyn : 2001 )
Untuk kekeringan vagina, KY Jelly (pelumas kicin yang
tersedia pada apotek) dapat membantu. Untuk sebagian wanita,
kegiatan seksual secara teratur juga dapat membantu pelumasan
vagina. (Mackenzy,Raewyn : 2001 )
Pruritis adalah istilah kedokteran untuk rasa gatal di daerah vulva
atau alat kelamin. Sedangkan senile vaginitis, pruritis di tambah dengan
keluarnya cairan yang bisa bercampur dengan darah atau tidak
(meskipun keadaan ini kadang-kadang di sebut menopause, tapi jarang
sekali terjadi setelah menopause berlangsung beberapa lama).
Dalam The Merck Manual ada beberapa daftar yang kedengarannya
menyeramkan karena namanya, tetapi hanya merupakan gejala
tambahan: arthralgias, yaitu sakit tulang persendian; myalgias adalah
sakit pada otot; formication ialah kesemutan; dan desquamative
gingivitis merupakan pembengkakan pada gusi yang di sertai dengan
terlepasnya beberapa jaringannya.
Tampaknya ada hubungan antara usia menopause ibu atau
kakak wanita dengan usia menopause anda. Tetapi merokok dapat
mempercepat proses ketuaan secara keseluruhan. (Tjandras,
Meitasari : 2001)
Usia menopause berbeda-beda di setiap Negara, tetapi usia rata-rata
adalah antara 45 dan 55 dan sedikit lebih awal atau sedikit terlambat dari
angka tersebut juga dianggap normal. Ada juga semacam kepercayaan
bahwa ada hubungan antara usia bermulanya dan berakhirnya haid.
Diperkirakan bahwa jika haid pertama anda terjadi di usia awal, maka
menopause akan lebih lambat, bukannya lebih cepat. Tetapi nampaknya
teori ini tidak mempunyai dasar ilmiah. . (Mackenzy,Raewyn : 2001 )
Ada tiga perubahan fisik yang jelas dikaitkan dengan menopause.
Tubuh kita menurunkan produksi dua hormone wanita yaitu estrogen
dan progesterone. Indung telur berhenti memproduksi telur. Dan haid
pun berhenti. . (Mackenzy,Raewyn : 2001 )
        Perubahan Kejiwaan yang dialami oleh wanita dengan menjelang
menopause adalah : merasa tua, mudah tersinggunga, mudah kaget
sehingga jantung berdebar, takut tidak bisa memenuhi kebutuhan seksual
suami, rasa takut bahwa suami akan menyeleweng. Keinginan seksual
menurun dan sulit mencapai kepuasan (orgasme),  dan juga merasa tidak
berguna dan tidak menghasilkan sesuatu, merasa memberatkan keluarga
dan orang lain.          
      
E Faktor-faktor yang Mempengaruhi Menopause
       Brikut ini beberapa factor yang mempengaruhi kapan seorang
wanita mengalami menopause :
a) Usia saat haid pertama kali ( menarche )
Semakin muda seorang mengalami haid pertama kali, semakin tua
atau lama ia memasuki masa menopause.
b) Faktor psikis 
Wanita yang tidak menikah dan bekerja diduga mempengaruhi
perkembangan psikis seorang wanita. Menurut beberapa penelitian
mereka akan mengalami masa menopause lebih muda,
dibandingkan mereka yang menikah dan bekerja atau bekerja atau
tidak menikah dan tidak bekerja.
c) Jumlah anak
Beberapa penelitian menemukan bahwa makin sering seorang
wanita melahirkan, maka makin tua merka memasuki masa
menopause.
d) Usia melahirkan
Semakin tua seseorang melahirkan anak, semakin tua ia mulai
memasuki usia menopause. Hal ini terjadi karena kehamilan dan
persalinan akan memperlambat system kerja organ reproduksi.
Bahkan memperlambat proses penuaan tubuh.
e) Pemakaian kontrasepsi
Pemakaian kontrasepsi hormonal akan memperlambat menopause.
f) Merokok
Diduga, wanita perokok akan lebih cepat memasuki masa
menopause.
g) Sosial ekonomi
Meskipun data pasti belum diperoleh, dalam bukunya DR. Faisal
menyebutkan bahwa menopause dipengaruhi oleh factor social
ekonomi, disamping pendidikan dan pekerjaan suami. ( 5,17-19 )

F Kontrasepsi dalam Menopause


Kontrasepsi perlu diubah pada saat-saat mendekati menopause.
Masalah ginekologik yang muncul pertama kali pada waktu menopause
juga akan mengubah kecocokan kontrasepsi. Semuanya terjadi pada
waktu yang sama ketika anda menyadari bahwa masa kesuburan anda
(dan juga haid ) akan segera datang. (Mackenzy,Raewyn : 2001 )
a. Butir-butir pertimbangan
Ketidakteraturan haid umum terjadi pada waktu mendekati
menopause. Bagi banyak wanita, hal ini berarti haid yang lebih
sedikit, agak jarang tetapi kadang-kadang haid menjadi lebih banyak
dan lebih lama. Tidak seorang pun suka akan haid yang terlalu
banyak dan terlalu lama dan segala sesuatu yang memperburuk
keadaan tidak akan disukai sebagai alat kontrasepsi. Hal lain yang
harus diingat adalah bahwa ada beberapa penyakit kanker lebih
sering menyerang wanita berusia 50-an. (Mackenzy,Raewyn : 2001 )
b. Kontrasepsi Masih Perlu?
Kontrasepsi masih diperlukan dan akan diperlukan sampai setahun
sesudah haid terakhir. Wanita biasanya kurang subur di usia 40,
tetapi resiko kehamilan jauh lebih besar daripada sebelumnya.
Ketidakteraturan haid yang ringan juga dapat berarti kehamilan
sudah terjadi cukup lama sebelum wanita tersebut menyadari bahwa
dirinya hamil, hal ini berarti bahwa masa kehamilan dini sudah
terlampaui untuk test diagnostic prenatal.
Wanita dapat menggunakan pil kombinasi sampai usia 45 tahun
dan tidak mengidap persoalan medis apapun. Kita sulit mengetahui
kapan wanita yang tengah menggunakan pil memasuki masa
menopause. Oleh karena itu ia perlu menggunakan metode lain
sambil menunggu untuk mengetahui apakah ia masih mendapat haid.
Pil yang hanya mengandung progesterone seringkali merupakan
bentuk kontrasepsi yang berguna pada usia sekian karena tidak
menutupi akhir haid tetapi pil ini mempunyai kekurangan seperti
perdarahan atau spottong tidak teratur dan kadang-kadang
perdarahan berat, tekanan darah mungkin agak tinggi daripada
biasanya. Depo-povera termasuk kategori ini, KB ini mungkin dapat
mengakibatkan kanker, pola perdarahan yang tidak dapat diramalkan
dan kadang depresi, berat badan juga bertambah dan kembalinya
kesuburan itu lebih lama.
Metode sawah dan spermasida amat berguna pada usia ini dan
memberikan banyak keuntungan. Jika otot panggul anda baik, anda
dapat menggunakan diafragma dan spermisida. Namun ada beberapa
wanita yang alergi terhadap diafragma karet dan spermisida.
Sumbat leher rahim atau kubah dapat digunakan yang otot tonusnya
lemah dan juga harus dipakai bersama spermisida.
Kondom, memiliki keuntungan yaitu mengurangi infeksi, radang
pada panggul dan penyakit hubungan kelamin. Selain itu juga
mengurangi kemungkinan terserangnya kanker leher rahim.
Sterilisasi, bagi menopause, metode kontrasepsi yang paling baik
adalah sterilisasi karena konsekuensi dari kehamilan yang tidak di
inginkan pada usia lanjut dapat menimbulkan petaka. Pada satu
masalah utama pada sterilisasi wanita. Umumnya terjadi gangguan
haid yang penyebabnya tidak jelas
G Gangguan yang terjadi selama menopause :
a. Osteoporosis
Osteoporosis (perubahan tulang) juga dapat di katagorikan
sebagai gejala, Pertambahan usia maka tulang kita pun kehilangan
kepadatan serta kekuatannya. Ini merupakan proses yang alamiah.
Hilangnya kekuatan tulang ini jugalah yang menyebabkan demikian
banyak wanita mengalami patah tulang dengan mudah.
Biasanya kita kehilangan sekitar 1 persen tulang akibat proses
menua (mungkin ini menyebabkan nyeri persendian), tetapi kadang
setelah menopause kita bisa kehilangan tulang rata-rata 2 persen
setahunnya. . (Mackenzy,Raewyn : 2001 )
Profesor John Hutton, professor Obstetrik dan Ginekologi,
memperkirakan sekitar 25 persen wanita kehilangan tulang lebih
cepat daripada yang sehubungan dengan proses menua.
(Mackenzy,Raewyn : 2001 )
Kita tidak dapat memperoleh kembali tulang yang telah hilang,
tetapi ada beberapa sumber medis yang memperkirakan bahwa terapi
estrogen mungkin dapat memperlambat laju kehilangan tulang.
Profesor Hutton memperingatkan bahwa mungkin hanya sekitar
seperempat wanita yang menerima terapi estrogen yang dapat
berkurang osteoporosisnya. . (Mackenzy,Raewyn : 2001 )
Perubahan pada tulang terjadi oleh karena kombinasi rendahnya
hormon paratiroid. Tulang mengalami pengapuran, artinya kalium
menurun sehingga tulang keropos dan mudah terjadi patah tulang
terutama terjadi pada persendian paha. 
Latihan itu penting. Tulang yang sering dipakai untuk aktivitas
tumbuh lebih kuat, dan jika tidak mendapat tekanan tulang akan
melemah secara bertahap. (Tjandras, Meitasari : 2001)
Faktor risiko terjadinya osteoporosis menurut (Tjandras, Meitasari :
2001) :
 Wanita berkulit putih atau berdarah India/Pakistan
 Wanita yang mempunyai ibu atau saudara perempuan yang
menderita osteoporosis dini dan berat
 Wanita yang kekurangan kalsium
 Wanita yang berat badannya kurang
 Wanita yang mengalami menopause dini atau ovarium sudah
diangkat ketika masih muda
 Wanita yang dietnya mengandung fosfat tinggi
 Wanita yan tidak mempunyai anak
 Wanita yang banyak minum alkohol
 Wanita yang merokok
 Wanita yang dietnya mengandung protein tinggi
 Wanita yang banyak minum kafein
 Wanita yang mengkonsumsi garam dalam jumlah banyak
b. Penyakit jantung koroner
HDL ( Hight Density Lipoprotein ) atau kolesterol ‘baik’ yang tinggi
pada wanita muda dipengaruhi oleh estrogen. Pada wanita muda,
kadar HDL lebih tinggi daripada wanita tua. Perbedaan tersebut
berlanjut sampai masa menopause. Sebaliknya, totak kolesterol dan
LDL ( Low Density Lipoprotein ) atau lemak kolesterol ‘jahat’ lebih
rendah pada wanita menopause. Setelah menopause, LDL meningkat
dengan cepat. Oleh karena itu, setelah menopause resiko terkena PJK
( penyakit jantung koroner ) menjadi dua kali lipat pada wanita karena
lemak golongan atherogenik ( yang memproduksi lemak pada
pembuluh arteri ) meningkat pada sekitar usia 60 tahun.
Faktor risiko terjadinya penyakit jantung menurut (Tjandras,
Meitasari : 2001) :
 Mereka yang merokok
 Mempunyai pasangan yang merokok
 Kelebihan berat badan
 Menderita tekanan darah tinggi
 Yang hanya sedikit berolahraga
 Mempunyai anggota keluarga yang mati muda akibat penyakit
jantung
 Yang relative cepat mengalami menopause
c. Kanker
Pada masa menopause terjadi proses degenerasi sehingga
menyebabkan perubahan – perubahan tidak saja pada organ
reproduksi juga bagian tubuh lainnya. Salah satu proses degenerasi
tersebut adalah penyakit kanker. Kondisi ini adalah suatu keadaan
pertumbuhan jaringan yang abnormal.
Kesulitan timbul pada kanker payudara dan kanker endometrium.
Kedua kanke ini peka terhadap hormone dan keduanya berkembang
di bwah pengaruh hormone esterogen. Kanker endometrium seringali
menyusut jika progesterone diberikan. (Tjandras, Meitasari : 2001) :
d. Darah tinggi
e. Demensia Tipe Alzheimer ( pikun )
Selama periode pramenopause dan pascamenopause terjadi penurunan
kadar hormone sekssteroid. Penurunan ini menyebabkan beberapa
perubahan neuroendokrin system susunan saraf pusat, maupun
kondisi biokimiawi otak. Padahal, system susunan saraf pusat
merupakan target organ yang penting bagi hormone seks steroid
seperti estrogen. Pada keadaan ini terjadi proses degeneratif sel
neuron (kesatuan saraf) pada hampir seluruh bagian otak, terutama
didaerah yang berkaitan dengan fungsi ingatan.
f. Gairah seks menurun
Jika satu-satunya perasaan yang timbul pada waktu senggama adalah
rasa sakit, maka keinginan untuk melakukannya berkurang. Selain itu,
jika merasa cemas atau depresi akan mengurangi minat terhadap seks.
g. Berat badan meningkat
Usia menopause terjadi peningkatan berat badan akibat turunnya
estrogen dan gangguan pertukaran zat dasar metabolisme lemak.
Selain pada usia ini, biasanya aktivitas tubuh berkurang, selain itu
daya elastis kulit juga menurun, yang memudahkan lemak disimpan
dalam tubuh.

H Menjalani Masa Menopause


a. Terapi Sulih Hormon ( TSH )
b. Olah raga meningkatkan kebugaran dan kesehatan
c. Nutrisio Kalori Gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral,
asupan serat, air)
d. Gaya hidup
e. Pemeriksaan kesehatan
f. Meningkatkan kehidupan religi.
B. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan pada Menopause
Tanggal / jam pengkajian :
Tempat Pengkajian :
Nama Pengkaji :
I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Identitas
Nama Ibu :
Umur : antara usia 40 – 50 tahun (Webster’s Ninth New
Collgiate Dictionary). Menopause dini adalah dibawah
usia 40 tahun (dr. ali Baziad, Sp.O.G KFFR)
Agama :
Suku :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Penghasilan :
Alamat :

2. Alasan Kunjungan/ Keluhan utama


Alasan Kunjungan
Keluhan utama : arus panas, merasa kedinginan, berkeringat di
malam hari, punggung, sakit kaku, vertigo, pusing, jantung
berdebar, rasa ingin pingsan, baal, merasa seperti tercekik, radang
mulut, dan pembegkakan gusi, mulut kering, kesulitan menelan
untuk beberapa saat, rambut rontok, sulit tidur, sering kencing,
mual, gangguan pencernaan, kurang nafsu makan atau sebaliknya,
kembung, sulit buang air, arthritis, jerawat, bercak-bercak pada
kulit. Selain itu vagina juga mengalami kekeringan . (Mackenzy,
2001 )
3. Riwayat kesehatan klien
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Penyakit jantung : setelah menopause resiko terkena PJK
( penyakit jantung koroner ) menjadi dua
kali lipat pada wanita karena lemak
golongan atherogenik ( yang memproduksi
lemak pada pembuluh arteri ) meningkat
pada sekitar usia 60 tahun. (Tjandras,
Meitasari : 2001) :
Kanker : beberapa penyakit kanker lebih sering
menyerang wanita berusia 50-an. (Mackenzy,
2001 )
b. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Kanker : Ibu dengan riwayat kanker yang sering
melakukan kemoterapi atau terpapar
radiasi dosis tinggi pada daerah pinggul
dapat mengalami menopause dini.
(Revolusi Terapi Hormon, 2009)
Penyakit Autoimun : Penyakit autoimunitas tertentu seperti
lupus atau radang sendi memproduksi
anti body yang menyerang ovarium
mereka sendiri. Hal ini akan
menyebabkan menopause dini. (Revolusi
Terapi Hormon, 2009)
Penyakit Ginekologi : Oovorektomi (pengangkatan indung
telur), pengangkatan rahim, dan terapi
kanker tertentu dapat menyebabkan
menopause. (Revolusi Terapi Hormon,
2009)
Kista : infeksi yang disebabkan
kista diketahui menyebar sampai ke
ovarium dan mematikan fungsi ovarium
lebih dini sehingga menyebabkan
menopause dini. . (Revolusi Terapi
Hormon, 2009)

4. Riwayat kesehatan keluarga : Tampaknya ada hubungan


antara usia menopause ibu atau kakak wanita dengan usia
menopause anda. (Tjandras,2001)

5. Riwayat Haid
Amenorrhoe : Menopause dapat didiagnosa setelah 1
tahun tidak mengalami menstruasi. (Tjandras, 2001)

6. Riwayat Obstetrik

Kehamilan Persalinan Anak Nifas


N
Sua An U Pen Pnl Tm Pen J Abnormali Lakta Pen
o Jns BB/PB H M
mi k K y g pt y K tas si y

a. Jumlah anak
Beberapa penelitian menemukan bahwa makin sering seorang
wanita melahirkan, maka makin tua merka memasuki masa
menopause.
b. Usia melahirkan
Semakin tua seseorang melahirkan anak, semakin tua ia mulai
memasuki usia menopause. Hal ini terjadi karena kehamilan
dan persalinan akan memperlambat system kerja organ
reproduksi. Bahkan memperlambat proses penuaan tubuh.
(Sarwono,2009) 
7. Riwayat KB
 Jenis kontrasepsi yang pernah digunakan : Masalah
ginekologik yang muncul pertama kali pada waktu menopause
akan mengubah kecocokan kontrasepsi. Metode kontrasepsi
yang paling baik bagi menopause adalah sterilisasi karena
keberhasilannya lebih besar dan efek sampingnya kecil
(Mackenzy, 2001 )
 Lama pemakaian : Kontrasepsi masih
diperlukan dan akan diperlukan sampai setahun sesudah haid
terakhir. (Mackenzy, 2001 )
 Keluhan selama pemakaian :
 Tempat pelayanan KB :
 Alasan ganti metode : Wanita biasanya
kurang subur di usia 40, tetapi resiko kehamilan jauh lebih
besar daripada sebelumnya. Selain itu, otot-otot panggul pada
menopause sudah tidak baik sehingga kecil memungkinkan
penggunaan metode lain. (Mackenzy, 2001 )

8. Data Fungsional Kesehatan


Kebutuhan Dasar Keterangan
PolaNutrisi
Pola Eliminasi Sering terjadi obstipasi karena penurunan
esterogen yang mempengaruhi kerja usus
(Sarwono,2009) 
Pola Istirahat
Pola Personal
Hygiene
Pola Aktivitas
Pola seksualitas kegiatan seksual secara teratur dapat
membantu pelumasan vagina dan dapat
mencegah kekeringan pada vagina
(Mackenzy, 2001 )
Keinginan seksual menurun dan sulit
mencapai kepuasan (orgasme) (Varney,2009)
Kebiasaan Tetapi merokok dapat mempercepat proses
ketuaan secara keseluruhan. (Tjandras,2001)

10. Riwayat psikososikultural spiritual


a. Psikologis
merasa tua, mudah tersinggung, takut tidak bisa memenuhi
kebutuhan seksual suami, rasa takut bahwa suami akan
menyeleweng dan juga merasa tidak berguna dan tidak
menghasilkan sesuatu, merasa memberatkan keluarga dan
orang lain.  (Sarwono,2009) 
b. Sosial
Wanita yang tidak menikah dan bekerja akan mengalami
menopause lebih awal (Sarwono,2009) 
c. Kultural
d. Spiritual

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran :
Tanda-tanda Vital
Tekanan darah :
Nadi :
Suhu :
Pernapasan :
Antropometri
Tinggi badan :
Berat badan :
LILA :
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Kepala
Kulit : kulit mengendor, kering dan keriput (Sarwono,2009) 
Muka
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Leher
Dada
Payudara
Abdomen
Genetalia
Anus
Ekstremitas

Palpasi
Wajah
Leher
Dada
Abdomen
Ekstremitas

Auskultasi
Jantung
Paru – paru
Abdomen

Perkusi
Dada
Abdomen
Ekstremitas
3. Pemeriksaan penunjang
Darah : saat ovarium tidak berfungsi FSH
Papsmear : untuk mengecek atau memeriksa ada tidak
atropi (radang, penipisan dan pengeringan pada
vagina) . (Revolusi Terapi Hormon : 2009)

II.INTERPRETASI DATA DASAR


Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterprestasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik
Diagnosis :Papah usia………..dengan menopause
Masalah :
III.IDENTIFIKASI DIAGNOSIS/MASALAH POTENSIAL
Tidak Ada
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA
Tidak Ada

V. INTERVENSI
1. Beritahu mengenai keadaan klien dan hasil pemeriksaan
R : mengetahui keadaannya merupakan hak klien
2. Berikan KIE kepada ibu mengenai menopause
R : memahami keadaannya lebih baik akan membantu klien menerima
perubahan yag terjadi pada dirinya
3. Berikan KIE kepada ibu tentang Terapi Sulih Hormon
R : terapi sulih hormone dapat mengurangi keluhan yang tidak
diinginkan seiring dengan menopause
4. Berikan KIE kepada ibu tentang olahraga yang teratur
R : Olahraga yang teratur dapat meningkatkan kebugaran dan kesehatan
pada masa menopause
5. Berikan KIE kepada ibu mengenai pola makan yang sehat saat
menopause
R : mengkonsumsi makanan yang tepat akan membantu klien
mengurangi keluhan yang muncul akibat masa menopause

VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilakukan dengan efisien dan aman sesuai dengan rencana
asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya
oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim
kesehatan lainnya.
VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan
asuhan kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan
dalam bentuk SOAP.
DAFTAR PUSTAKA

Helen, Varney. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume 1. Jakarta : EGC
Mackenzie, Raewyn. 2001. Menopause. Jakarta : Arcan
Praworohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kandungan. Jakarta : YBP-SP
Roshental, Sara. 2009. Revolusi Hormon. Jogjakarta : PT. Genta Pustaka

Anda mungkin juga menyukai