PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Monopouse atau penuaan bukanlah mitos. Keduanya merupakan kenyataan. Pengalaman
perempuan dengan kedua kenyataan tersebut apakah penuh penderitaan atau tidak, tergantung
bagaimana perasaan perempuan mengenai dirinya sendiri.
Setiap perempuan pasti mengalami menopause memasuki usia 50 tahun. Namun dalam
perkembangannya, perempuan berusia 35 tahun pun bisa mengalami menopause atau yang
dikenal dengan istilah menopause dini.
Masa menopause merupakan fase yang selalu terjadi pada wanita yang akan menginjak
umur 44 tahun ke atas dan ditandai dengan berhentinya haid. Terkadang wanita belum siap untuk
menghadapi masa ini karena mereka selalu beranggapan bahwa seorang wanita yang telah
mendapatkan/ mengalami menopause gairah seksualnya juga akan menurun. Keadaan demikian
dipahami sebagian masyarakat kita terutama pada generasi tua bahwa pada keadaan menopause,
wanita sudah tidak boleh melakukan hubungan seks. Hal ini merupakan sebuah mitos di
masyarakat kita.
Ada kecenderungan dewasa ini untuk terjadinya menopause pada umur yang lebih tua.
Misalnya, pada tahun 1915 menopause dikatakan terjadi sekitar umur 44 tahun, sedangkan pada
tahun 1950 pada umur yng mendekati 50 tahun. Penelitian Agoestina pada tahun 1982 di
Bandung menunjukkan bahwa pada umur 48 tahun, 50% dari wanita Indonesia telah mengalami
menopause. Dan hal ini yang dikhawatirkan oleh pasangan suami istri pada umumnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Menopause dan jenis-jenisnya?
2. Apa penyebab dan gejala-gejala menopause?
3. Apa saja tahap-tahap dari menopause?
4. Apa saja tanda awal menopause?
5. Apa saja gangguan pada menopause?
6. Apa saja komplikasi dari monopause?
7. Bagaimana pengobatan pada menopause?
8. Bagaimana pola makan sehat menuju menopause?
9. Bagaimana cara berolahraga pada saat menopause?
C. Tujuan
1. Mengetahui menopause dan jenis-jenisnya.
2. Mengetahui penyebab dan gejala-gejala menopause.
3. Mengetahui tahap-tahap dari menopause.
4. Mengetahui tanda awal menopause.
5. Mengetahui gangguan pada menopause.
6. Mengetahui komplikasi dari monopause.
7. Mengetahui pengobatan pada menopause.
8. Mengetahui pola makan sehat menuju menopause.
9. Mengetahui cara berolahraga pada saat menopause
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Menopouse dan jenis-jenisnya
Monopause berasal dari bahasa yunani yaitu “Mens” yang artinya siklus mentruasi dan
“pausis” yang artinya penghentian. Dapat disimpulkan menopause merupakan masa berhentinya
siklus mentruasi seorang wanita. Monopause merupakan pengertian dari berhentinya masa
kesuburan dan masa reproduksi wanita ditandai dengan berhentinya masa menstruasi atau siklus
bulanan seiring bertambahnya usia dan penurunan hormon. Diagnosis menopause dibuat setelah
terdapat amenovera sekurang-kurangnya satu tahun atau tidak mengalami mentruasi selama satu
tahun.
Monopause dalam bahasa biologis merupakan akhir dari siklus kehidupan mentruasi
seorang wanita yang terjadi dipertengahan usia 40 tahun ke atas. Selama masa transisi ini,
ovarium mulai melemah sehingga tingkat gairah seksual pun semakin menurun secara alami dari
horman esterogen dan progesteron.
Hormon esterogen berfungsi sebagai pengawas siklus ovulasi yakni saat induk telur mulai
melepas sel telur ke dalam tuba falopi dan menggembangkan payudara wanita serta rahim.
Hormon estrogen memiliki pengaruh yang cukup besar dalam tingkat kesehatan wanita baik fisik
maupun psikologis (emosional). Hormon progesteron bertugas mengawasi mentruasi dan
mempersiapkan rahim untuk menerima sel telur yang telah dibuahi.
Monopause rupanya ada hubungannya dengan menarch. Makin dini menarch terjadi, maka
lambat menopause timbul. Sebaliknya makin lambat menarch terjadi, makin cepat menopause
timbul. Pada abad ini umumnya Nampak bahwa menarch makin dini timbul dan menopause
makin lambat terjadi, sehingga masa reproduksi menjadi lebih panjang. Walaupun demikian di
negara-negara maju rupaya menarch tidak lagi bergeser ke umur yang lebih mudah, tampaknya
batas maksimal telah tercapai. Monopause yang artificial karena operasi atau radiasi pada
umumnya menimbilkan keluhan yang lebih banyak dibandingkan menopause alamiah.
Jenis-jenis Monopause
Monopause dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu menopause alamiah dan menopause
premature (dini).
1. Monopause Alamiah
Monopause ini terjadi secara bertahap, biasanya antara usia 45-55 tahun. Monopause alamiah
terjadi pada wanita yang masih mempunyai indung telur. Durasinya sekitar 5-10 tahun.
Meskipun seluruh prose situ kadang-kadang memerlukan waktu tiga belas tahun. Selama itu
mentruasi mungkin akan berhenti beberapa bulan kemudian akan kembali lagi. Mentruasi datang
secara fluktuatif. Lama intensitasnya dan alirannya mungkin bertambah atau berkurang. Wanita
yang mengalami menopause alamiah mungkin membutuhkan perawatan atau mungkin tidak
membutuhan perawatan apapun. Hal ini karena kesehatan mereka secara menyeluruh cukup baik.
Selain itu proses menopause berjalan sangat lambat sehingga tubuhnya dapat menyesuaikan diri
dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada saat menopause.
2. Monopause Dini
Monopause dini ini terjadi sebelum usia 45 tahun dianggap sebagai menopause yang cepat,
tetapi menopause dini biasanya didefenisikan sebagai menopause yang terjadi sebelum usia 40
tahun. Kadang-kadang, menopause dini juga disebut sebagai kegagalan ovarium dini (premature
ovarian failure, POF), karena hal tersebut adalah masalah yang telah menyebabkan menopause
dating lebih cepat. Namun demikian, sangat penting untuk mencatat bahwa POF dan menopause
dini tidak selalu merupakan hal yang sama. Tidak semua kasus POF adalah permanen pada
beberapa kasus, fungsi ovarium dapat dipulihkan dan mentruasi dapat berlangsung kembali.
Seperti yang kita ketahui, menopause ditentukan oleh masa mentruasi yang paling akhir, dan hal
ini hanya dapat terjadi jika POF bersifat permanen.
Monopause ini disebabkan oleh gaya hidup, seperti merokok, kebiasaan minum minuman
beralkohol, makanan yang tidak sehat, dan kurang berolahraga. Gejala menopause dini dengan
menopause biasa tidak ada bedanya, walaupun setiap orang mengalami gejala dalam waktu yang
sama. Tetapi dari segi perubahan fisik penderita menopause biasanya tampak lebih parah. Ini
terlihat dari keluhan-keluhan yang mereka alami, yaitu osteoporosis dan penyakit jantung
koroner yang dating lebih cepat. Oleh karena itu datangnya menopause dini perlu diwaspadai.
C.Tahap-tahap Menopouse
Pada dasarnya menopause dibagi menjadi tiga tahap yaitu masa pramenopause, menopause, dan
pasca menopause.
1. Pramenopause
Pramenopause yaitu masa transisi antara masa ketika wanita mulai merasakan gejala
menopause (biasanya pada pertengahan atau akhir usia 40 tahun) dan masa siklus haid benar-
benar terhenti (rata-rata 51 tahun). Pada masa pramenopause akan terjadi perubahan fisik yang
berarti.
2. Monopause
Masa monopause menandakan menandakan haid terakhir. Penentuan masa menopause
hanya bisa dilakukan setelah seorang wanita tidak haid lagi selama 1 tahun.
3. Pascamenopause
Masa ini adalah masa setelah haid terakhir seorang wanita. Dengan kata lain,
pascamenopause terjadi setelah masa menopause. Biasanya keadaan fisik dan psikologisnya
sudah dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan hormonalnya.
4. Terapi komplementer
a. Obat-obatan herbal
b. Homeopati
c. Refleksiologi
d. Hipnosis
e. Akupuntur
f. Aromaterapi
g. Yoga
5. Pengobatan untuk monorrhagia (mentruasi teratur tetapi sangat bnnyak, yang dialami oleh
banyak wanita pada masa menjelang menopause)
a. Obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS)
b. Tranexamic acid (Cyklokapron)
c. Etamsylate (Diccynene, Dicynone)
d. Terapi progestogen-tunggal (Mirena)
e. Pembedahan (Misalnya histerektomi)
6. Pengobatan untuk gejala psikologis
a. Psikoterapi, konseling
b. Obat-obatan antidepresan
7. Pengobatan untuk gejala urogenital (gejala fisik yang mempengaruhi sistem saluran kemih
dan organ genital).
a. Pelicin/pelembab vagina (KY Jelly atau Replens)
b. Obat-obatan untuk mengatasi ketidakmampuan untuk mengendalikan (inkontiinensia)
c. Antibiotika untuk infeksi kandung kemih.
Sebuah menopause diet adalah waktu yang baik untuk membatasi makanan yang tidak
begitu bagus untuk seorang wanita menuju masa menopause karena ransel dikalori dapat lebih
mudah selama fase kehidupan ini dan factor resiko jenis penyakit tertentu bisa naik. Tidak
mengkonsumsi lemak berlebih dan tidak tidak mengkonsumsi minuman berakohol juga
minuman berkafein, akan memelihara hati dan sistem kardiovaskuler yang sehat dan membantu
untuk mengurangi resiko kondisi seperti kanker dan diabetes.
Mengganti pilihan dengan pilihan yang lebih sehat seperti air mineral dan the hijau tanpa
kafein. Sayuran dan buah-buahan segar selalu penting untuk disertakan dalam setiap diet.
Seorang wanita harus menjauhi makanan berlemak dan manis serta yang menggandung kafein
atau apapun yang benar-benar tidak memiliki nilai gizi.
Ada senyawa alamiah dalam tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan yang struktur
kimianya mirip dengan hormone estrogen dan disinyalir akan menghasilkan efek seperti kerja
estrogen. Senyawa tersebut disebut fitoestrogen. Bahan pangan yang kaya akan fitoestrogen
adalah jenis kacang-kacangan terutama kacang kedelai, serta dapat ditemukan pada hampir
semua jenis sereal sayuran, papaya, dan tanaman lain yang kaya akan kalsium.
Bahan pangan kaya fitoestrogen yang cocok digunakan untuk minuman segar antara lain
tahu sutera. Bahan yang terbuat dari kacang kedelai ini memiliki tekstur yang sangat lembut,
seperti krim kental, dapat menjadi pengganti aneka produk dari daging sapi dan minyak hewanI,
Dan susu kedelai. Susu yang terbuat dari kacang kedelai ini kaya zat fitoetrogen, sangat fleksibel
diolah menjadi dessert yang menggugah selera. Dianjurkan pula mengkomsumsikan bengkuang,
dan agar-agar rumput laut.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari uraian diatas yaitu bahwa menopause adalah
berhentinya masa manstruasi pada wanita yang rata-rata umurnya mencapai 50 tahun dengan
rentang antara 48 dan 52 tahun. Dan menopause mempunyai 2 jenis yaitu menopause alamiah
dan menopause dini. Dan menopause terdiri dari 3 tahap yaitu, pramenopause, menopause, dan
pascamenopause.
Penyebab dari menopause meliputi adanya degenerasi atau penuaan secara alamiah pada
organ reproduksi wanita. Dan adapun gejala-gejala menopause terdiri dari gejala-gejala fisik,
psikologis, dan seksual. Dan menopause pun bisa terjadi komplikasi pada osteoporosis, masalah
urogenital, penyakit kardiovaskuler, obesitas, dan demensia.
SARAN
Menjadi tua dan keriput memang hal yang sering ditakuti oleh para wanita. Namun, hal ini
bukan berarti wanita kehilangan identitas kewanitaannya. Justru seharusnya sadar bahwa wanita
yang mengalami masa menopause memulai fase kehidupan baru sebagai wanita yang matang
dalam berfikir
Berikut beberapa tips supaya tetap sehat saat memasuki masa menopause nanti, yaitu:
a. Tidak merokok
b. Tida minum alcohol
c. Sering berolahraga secara teratur
d. Makan makanan yang sehat (terutama yang bersumber dari kacang kedelai sebagai
sumber fitoestrogen.
e. Cukup terkena cahaya matahari
DAFTAR PUSTAKA
www.thesimpleguides.com
Owen, E. 2005. Panduan Kesehatan bagi wanita. PT Prestasi Pustakaraya. Jakarta.
Baziad, A. 2003. Monopause dan Andropause. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirihardjo.
Jakarta