Anda di halaman 1dari 34

Sumber 1

Satuan acara penyuluhan tentang menupouse


SATUAN ACARA PENYULUHAN WANITA MENUPOUSE
Topik : wanita menupouse
Sub topic :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pengertian menupouse
Jenis jenis menopause
Tahap tahap monupose
Gejala menupouse
Penyebab menupouse
Penangulangan menupouse
Sasaran : wanita 48-50 tahun
Tempat :
Hari dan tanggal :
Penyuluhan : Indri Permata Sari

1. Tujuan Intruksional umum


Setelah di lakukan penyuluhan selama 30 menit tentang wanita menupouse peserta
penyuluhan wanita 48-50 tahun mampu mengetahui apa itu monupouse
2. Tujuan Intruksional khusus
Setelah mendapatkan penyuluahan satu kali di harapkan peserta penyuluhan mampu
mengetahui wanita monupouse .
3. Materi ( terlampir )
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pengertian menupouse
Jenis jenis menopause
Tahap tahap monupose
Gejala menupouse
Penyebab menupouse
Penangulangan menupouse

4. Metode
Ceramah dan diskusi
5. Media
Media elektronik seperti proyektor dan laptop
6. Kegiatan penyuluhan
No Waktu
Kegiatan penyuluhan
Kegiatan peserta
1. Pembukaan 5 Memberi salam
Menjawab salam
Perkenalan
Mendengarkan dan
menit
Menejlaskan TUK dan TIK

Menyebutkan materin yang


2.

3.

Inti atau

memperhatikan

akan di berikan
Menanyakan review kepada Menjawab pertanyaan

uraian materi

wanita 48-50 tahun tentang

40 menit

wanita menopause

penyuluh
Mendengar dan

Menjelaskan materi tentang :


memperhatikan
a. Pengertian menupouse
Bertanya pada penyuluh
b. Jenis-jenis monupouse
bila ada yang belum jelas
c. Tahap tahap monupose
d. Gejala menupouse
e. Penyebab menupouse
f. Penangulangan menupouse

Penutup 15 Evaluasi
Menjawab pertanyaan
Menyimpulkan
menit
penyuluh
Mengucapkan salam penutup
Memperhatikan
Menjawab salam

7. Evaluasi
Diharapkan wanita 48-50 tahun mengerti tentang wanita menopause.
8. Referensi
http://matintinzz.blogspot.com/2011/04/.html
http://reviimey.blogspot.com/2012/03/.html
bidanpendidikd4.blogspot.com
PENGERTIAN MONUPOUSE
Kata monopouse berasal dari bahasa Yunani yang berarti bulan dan penghentian
sementara. Berdasarkan definisinya, kata monopouse itu berarti masa istirahat. Sebenarnya
secara linguistik, istilah yang lebih tepat adalah menocease yang berarti berhentinya masa
menstruasi.
Monopouse ialah haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir. Diagnosis menopouse dibuat
setelah terdapat amenovera sekurang-kurangnya satu tahun. Berhentinya haid dapat didahului
oleh siklus haid yang lebih panjang dengan pendarahan yang berkurang. Umur waktu
terjadinya monopouse dipengaruhi oleh keturunan, kesehatan umum, dan pola kehidupan.
Monopouse rupanya ada hubungannya dengan menarch. Makin dini menarch terjadi, makin

lambat monopause timbul; sebaliknya makin lambat menarch terjadi, makin cepat menopause
timbul. Pada abad ini umumnya nampak bahwa menarch makin dini timbul dan monopause
makin lambat terjadi, sehingga masa reproduksi menjadi lebih panjang. Walaupun demikian
di negara-negara maju rupanya menarch tidak lagi bergeser ke umur yang lebih muda,
tampaknya batas maksimal telah tercapai. Monopause yang artificial karena operasi atau
radiasi pada umumnya menimbulkan keluhan yang lebih banyak dibandingkan monopause
alamiah.
Sebenarnya menopause di awali sejak perempuan berumur 40-45 tahun yang di sebut
pramenopause yang di tandai dengan tidak teraturnya haid, sakit pada saat haid, dan kondisi
ini biasanya terjadi selama 6 tahun. Fase berikutnya adalah perimenopause, yaitu fase
peralihan antara pra dan pasca menopause. Pada saat ini banyak masalah-masalah yang
timbul dan terakhir fase pasca menopause yang berlangsung selama 6-7 tahun
(Kumalaningsih, 2008). Usia pada saat seseorang wanita memeasuki menopause masih
menjadi perdebatan panjang dan sengit. Tetapi sebagian pegangan, beberapa ahli di bidang
menopause telah memberi klaim bahwa menopasue terjadi saat umur antara 45-55 tahun
(Lestari, 2010).
JENIS-JENIS MENOPAUSE
Menopause dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu menopause alamiah dan menopause
prematur (dini).
1.

Menopause Alamiah
Menopause ini terjadi secara bertahap, biasanya antara usia 45-55 tahun. Menopause

alamiah terjadi pada wanita yang masih mempunyai indung telur. Durasinya sekitar 5-10
tahun. Meskipun seluruh proses itu kadang-kadang memerlukan waktu tiga belas tahun.
Selama itu menstruasi mungkin akan berhenti beberapa bulan kemudian akan kembali lagi.
Menstruasi datang secara fluktuatif. Lamanya, intensitasnya, dan alirannya mungkin
bertambah atau berkurang. Wanita yang mengalami menopause alamiah mungkin
membutuhkan perawatan atau mungkin tidak membutuhkan perawatan apapun. Hal ini
karena kesehatan mereka secara menyeluruh cukup baik. Selain itu proses menopause
berjalan sangat lambat sehingga tubuhnya dapat menyesuaikan diri dengan perubahanperubahan yang terjadi pada saat menopause.
2.

Menopause Dini
Menurut dr. ali Baziad, Sp.O.G KFFR, staf pada Bagian Obstetri dan Ginekologi,
FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta menopause dini adalah berhentinya haid di

bawah usia 40 tahun. Kalau wanita itu sudah berusia di atas 40 tahun, misalnya pada usia di
atas 40 tahun, misalnya usia 42 dan 43, ia tidak dikategorikan sebagai wanita yang
mengalami menopause dini. Demikian juga pada wanita usia produktif yang tidak lagi haid
karena pengangkatan rahim, ia tidak dapat disebut sebagai penderita menopause dini. Ini
disebabkan indung telurnya masih ada dan masih memproduksi sel-sel telur serta
mengeluarkan hormon estrogen. Sementara itu, jika kedua indung telurnya di angkat,
otomatis produksi hormon estrogen terhenti pula. Otomatis tidak akan mengalami haid lagi
untuk seterusnya sehingga dapat disebut telah mengalami menopause dini.
Menopause ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, bisa karena indung
telurnya diangkat, misalnya karena menderita kanker indung telur. Kedua, diduga karena
gaya hidup, seperti merokok, kebiasaan minum minuman beralkohol, makanan yang tidak
sehat, dan kurang berolah raga. Ketiga bisa karena pengaruh obat-obatan seperti obat
pelangsing dan jamu-jamu yang tidak jelas zat kimianya. Pada umumnya, obat-obatan
pelangsing memang mengandung zat kimia yang dapat menghambat produksi hormon.
Gejala menopause dini dengan menopause biasa tidak ada bedanya, walaupun setiap orang
mengalami gejala dalam waktu yang sama. Tetapi dari segi perubahan fisik penderita
menopause biasanya tampak lebih parah. Ini terlihat dari keluhan keluhan yang mereka
alami, yaitu osteoporosis dan penyakit jantung koroner yang datang lebih cepat. Oleh karena
itu datangnya menopause dini perlu diwaspadai.

TAHAP- TAHAP MENOPAUSE


Pada dasarnya menopause dibagi menjadi tiga tahap yaitu masa pramenopause,
menopause dan pasca menopause.
1.

Pramenopause
Pramenopause yaitu masa transisi antara masa ketika wanita mulai merasakan gejala
menopause (biasanya pada pertengahan atau akhir usia 40 tahun) dan pada masa siklus haid
benar-benar terhenti (rata-rata 51 tahun). Pada masa pramenopause akan terjadi perubahan
fisik yang berarti.
2. Menopause
Masa menopause menandakan haid terakhir. Penentuan masa menopause hanya bisa
dilakukan setelah seorang wanita tidak haid lagi selama 1 tahun penuh.

3. Pascamenopause

Masa ini adalah masa setelah haid terakhir seorang wanita. Dengan kata lain,
pascamenopause terjadi setelah masa menopause. Biasanya, keadaan fisik dan psikologisnya
sudah dapat menyesuaikan dii dengan perubahan-perubahan hormonalnya.
GEJALA GEJALA MENOPAUSE
Gejala-gejala dari menopause disebabkan oleh perubahan kadar estrogen dan progesteron.
Karena fungsi ovarium berkurang, maka ovarium menghasilkan lebih sedikit
estrogen/progesteron dan tubuh memberikan reaksi. Beberapa wanita hanya mengalami
sedikit gejala, sedangkan wanita yang lain mengalami berbagai gejala yang sifatnya ringan
sampai berat. Hal ini adalah normal. Berkurangnya kadar estrogen secara bertahap
menyebabkan tubuh secara perlahan menyesuaikan diri terhadap perubahan hormon, tetapi
pada beberapa wanita penurunan kadar estrogen ini terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan
gejala-gejala yang hebat. Hal ini sering terjadi jika menopause disebabkan oleh pengangkatan
ovarium.
Perubahan hormonal pada tubuh tersebut berakibat munculnya gejala-gejala seperti nyeri
sendi & sakit pada punggung, pengeringan pada vagina (sehingga sakit saat melakukan
hubungan seksual), sulit menahan kencing, gangguan mood & emosi tinggi sehingga
menimbulkan stres, selain itu penurunan kadar estrogen juga mengakibatkan kecenderungan
peningkatan tekanan darah, pertambahan berat badan & peningkatan kadar kolesterol. Pada
jangka panjang keluhan akibat menurunnya kadar estrogen ini dapat menyebabkan
osteoporosis, penyakit jantung koroner, dementia tipe Alzheimer, stroke, kanker usus besar,
gigi rontok & katarak.
Adapun gejala lain yang terjadi selama menopause yaitu :
a. Ketidakteraturan siklus haid
b. Gejolak rasa panas
d. Perubahan kulit
e. Keringat dimalam hari
f. Sulit tidur
g. Perubahan pada mulut
h. Kerapuhan tulang
j. Penyakit
Bagi kebanyakan wanita keluhan-keluhan tersebut terutama yang bersinggungan dengan
kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan dampak negatif pada kualitas hidup & rasa percaya
diri. Untuk itu perlu penanganan menopause yang tepat dalam menghadapinya. Saat ini

pengobatan yang paling efektif untuk mengobati gejala menopause & sekaligus sebagai
pencegahan terhadap osteoporosis adalah dengan terapi berbasis hormon estrogen yang
bertujuan untuk menggantikan penurunan estrogen yang terjadi saat menopause. Dan untuk
wanita menopause yang masih memiliki uterus (rahim) maka terapi tersebut dikombinasikan
dengan progestogen.

PENYEBAB MONUPOUSE
a. Kelainan bawaan sejak lahir (kelainan kromosom).
b. Penyakit autoimun yaitu kondisi tubuh membentuk antibodi yang menyerang ovarium.
c. Adanya tindakan penyinaran atau pengangkatan indung telur sehingga perempuan
kekurangan estrogen karena yang memproduksi estrogen adalah indung telur.
d. Penggunaan obat obatan diet yang akan meningkatkan hormon prolaktin, sehingga akan
menekan hormon yang merangsang pembentukan hormon estrogen.
e. Pola hidup buruk; perokok berat, gizi kurang dan vegetarian.
f. Tidak sempat berolahraga, padahal selain membuat tubuh segar, olahraga juga melancarkan
peredaran darah, membantu produksi hormon, dan menguatkan tulang.
PENANGULANGAN MONUPOUSE
Merubah gaya hidup.

Hindari makanan atau minuman yang pedas ataupun mengandung alkohol atau kafein.

Olah raga teratur.

Hindari stress.

Gunakan krim pengganti esterogen atau gel pelumas vagina saat hendak berhubungan intim.

Cukup tidur.

Lakukan senam kegel ataupun pelvic floor exercise.

Terapi sulih hormon phytoestrogen, tetapi perlu pemeriksaan mendetail, karena memiliki
efek samping negatif seperti perdarahan vagina, nyeri payudara, mual, muntah, kram rahim
ataupun perut kembung. Juga tidak boleh diberikan pada perempuan yang menderita kanker
payudara dan endometrium dan penyakit pembekuan darah.

Resources: http://indrips22.blogspot.com/2013/09/satuan-acara-penyuluhantentang.html

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


I.

IDENTIFIKASI MASALAH
Kesehatan reproduksi menopause merupakan bagian penting dalam program kesehatan
dan merupakan titik pusat sumber daya manusia mengingat pengaruhnya terhadap siklus
kehidupan dan merupakan rangkaian siklus dari masa konsepsi hingga masa lansia. Kesehatn
reproduksi menopause tidak lepas dari peranan diri sendiri dan lingkungaan dimana
seseotang tersebut tinggal. Keluarga bapak AA memiliki seorang istri dengan usia 50 tahun
yang memerlukan informasi tentang kesehatan reproduksi menopause mengingat dari segi
pendidikan keluarga tersebut tidak begitu paham tentang kesehatan reproduksi menopause.

II.

PENGANTAR
Bidang Studi : Kesehatan Reproduksi
Topik

: Kesehatan Reproduksi Menopause

Subtopik

: Hidup sehat di masa menopause

Sasaran

: Ny. R

Hari/Tanggal : Selasa, 14 Oktober 2014


Jam

: 16.00

Waktu

: 40 menit

Tempat: Rumah Tn. Y

III.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan

Ny. D dapat

mengerti dan memahami tentang kesehatan reproduksi menopause.


IV.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan
menjawab pertanyaan tentang :

Ny. D dapat

1.

Pengertian menopause

2.

Perubahan yang terjadi pada masa menopause

3.

Tips menghadapi masa menopause

V.

MATERI
Terlampir

VI.

MEDIA
1. Materi SAP
2. Lefflet

VII.

METODE

1. Ceramah
2. Tanya jawab
VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Waktu
1 3 menit

Kegiatan Penyuluh
Pembukaan :
1. Memberi salam

Kegiatan Peserta
Menjawab salam

2. Menjelaskan tujuan penyuluhan


3. Menyebutkan materi/pokok bahasan Mendengarkan dan
2

20 menit

yang akan disampaikan


Pelaksanaan :

memperhatikan

Menjelaskan materi penyuluhan secara Menyimak


berurutan dan teratur.

dan

memperhatikan

Materi :
1. Pengertian menopause
2. Perubahan yang terjadi pada masa
menopause
3

3. Tips menghadapi masa menopause


10 menit Evaluasi

Merespon

dan

1. Memberi kesempatan kepada peserta bertanya


untuk bertanya.
2. Memberi kesempatan kepada untuk Merespon

dengan

menjawab
4

3 menit

pertanyaan

yang menjawab

dilontarkan.
Penutup :

pertanyaan

1. Menyimpulkan

materi

yang

telah Menyimak

terima

kasih

waktu

yang

disampaikan.
2. Menyampaikan
perhatian

dan

atas
telah Menjawab salam

diberikan oleh peserta.


3. Mengucapkan salam penutup.

IX.

X.

EVALUASI
Metode Evaluasi

: Tanya Jawab

Jenis Pertanyaan

: Lisan

Jumlah Soal

: 3 soal

PENGESAHAN
Sasaran

Yogyakarta, 14 Oktober 2014


Pemberi materi penyuluan

Ny.R

Tiazh oktaviani
201210105135
Mengetahui
Pembimbing PKL

Sri Ratnaningsih, S.ST

LAMPIRAN
Materi
MENOPAUSE
I.

Menopause
Menopause adalah suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita yang

biasanya terjadi diatas usia 40 tahun. Ini merupakan suatu akhir proses biologis dari siklus
menstruasi yang terjadi karena penurunan produksi hormon Estrogen yang dihasilkan
Ovarium (indung telur). Seorang wanita dikatakan mengalami menopause bila siklus
menstruasinya telah berhenti selama 12 bulan. Berhentinya haid tersebut akan membawa
dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis.

II.

Tanda dan gejala Perubahan yang terjadi pada masa menopause

1. Fisik
Ketika seseorang memasuki masa menopause, fisik mengalami ketidaknyamanan seperti
rasa kaku dan linu yang dapat terjadi secara tiba-tiba di sekujur tubuh, misalnya pada kepala,
leher dan dada bagian atas. Kadang-kadang rasa kaku ini dapat diikuti dengan rasa panas atau
dingin, pening, kelelahan, jengkel, resah, cepat marah, dan berdebar-debar (Hurlock, 1992).
Beberapa keluhan fisik yang merupakan tanda dan gejala dari menopause yaitu:
A. Ketidakteraturan Siklus Haid
Tanda paling umum adalah fluktuasi dalam siklus haid, kadang kala haid muncul tepat
waktu, tetapi tidak pada siklus berikutnya. Ketidakteraturan ini sering disertai dengan jumlah
darah yang sangat banyak, tidak seperti volume pendarahan haid yang normal. Keadaan ini
sering mengesalkan wanita karena ia harus beberapa kali mengganti pembalut yang
dipakainya. Normalnya haid akan berakhir setelah tiga sampai empat hari, namun pada
keadaan ini haid baru dapat berakhir setelah satu minggu atau lebih.
B. Gejolak Rasa Panas
Arus panas biasanya timbul pada saat darah haid mulai berkurang dan berlangsung
sampai haid benar-benar berhenti. Sheldon H.C (dalam Rosetta Reitz, 1979) mengatakan
kira-kira 60% wanita mengalami arus panas. Arus panas ini disertai oleh rasa menggelitik
disekitar jari-jari, kaki maupun tangan serta pada kepala, atau bahkan timbul secara

menyeluruh. Munculnya hot flashes ini sering diawali pada daerah dada, leher atau wajah dan
menjalar ke beberapa daerah tubuh yang lain. Hal ini berlangsung selama dua sampai tiga
menit yang disertai pula oleh keringat yang banyak. Ketika terjadi pada malam hari, keringat
ini dapat menggangu tidur dan bila hal ini sering terjadi akan menimbulkan rasa letih yang
serius bahkan menjadi depresi.
C. Kekeringan Vagina
Kekeringan vagina terjadi karena leher rahim sedikit sekali mensekresikan lendir.
Penyebabnya adalah kekurangan estrogen yang menyebabkan liang vagina menjadi lebih
tipis, lebih kering dan kurang elastis. Alat kelamin mulai mengerut, Liang senggama kering
sehingga menimbulkan nyeri pada saat senggama, keputihan, rasa sakit pada saat kencing.
Keadaan ini membuat hubungan seksual akan terasa sakit. Keadaan ini sering kali
menimbulkan keluhan pada wanita bahwa frekuensi buang air kecilnya meningkat dan tidak
dapat menahan kencing terutama pada saat batuk, bersin, tertawa atau orgasme.
D. Perubahan Warna Kulit
Estrogen berperan dalam menjaga elastisitas kulit, ketika menstruasi berhenti maka kulit
akan terasa lebih tipis, kurang elastis terutama pada daerah sekitar wajah, leher dan lengan.
Kulit di bagian bawah mata menjadi mengembung seperti kantong, dan lingkaran hitam
dibagian ini menjadi lebih permanen dan jelas (Hurlock, 1992)
E.

Gejala

perkemihan

Perubahan yang terjadi pada lapisan vagina juga terjadi pada saluran urethra. Urethra adalah
saluran yang menyalurkan air seni dari kandung kemih ke luar tubuh. Saluran urethra juga
akan mengering, menipis dan berkurang keelastisannya akibat dari penurunan kadar estrogen.
Perubahan ini akan menyebabkan wanita menopause rentan terkena infeksi saluran kencing,
selalu ingin kencing dan ngompol
F. Keringat di Malam Hari
Berkeringat malam hari, bangun bersimbah peluh. Sehingga perlu mengganti pakaian
dimalam hari. Berkeringat malam hari tidak saja menggangu tidur melainkan juga teman atau
pasangan tidur. Akibatnya diantara keduanya merasa lelah dan lebih mudah tersinggung,
karena tidak dapat tidur nyenyak.
G. Sulit Tidur
Insomnia (sulit tidur) lazim terjadi pada waktu menopause, tetapi hal ini mungkin ada

kaitannya dengan rasa tegang akibat berkeringat malam hari, wajah memerah dan perubahan
yang lain.
H. Kerapuhan Tulang
Rendahnya kadar estrogen merupakan penyebab proses osteoporosis (kerapuhan tulang).
Osteoporosis merupakan penyakit kerangka yang paling umum dan merupakan persoalan
bagi yang telah berumur, paling banyak menyerang wanita yang telah menopause. Biasanya
kita kehilangan 1% tulang dalam setahun akibat proses penuaan (mungkin ini yang
menyebabkan nyeri persendian), tetapi kadang setelah menopause kita kehilangan 2%
setahunnya. John Hutton (1984:35) memperkirakan sekitar 25% wanita kehilangan tulang
lebih cepat daripada proses menua. Menurunnya kadar estrogen akan diikuti dengan
penurunan penyerapan kalsium yang terdapat dalam makanan. Kekurangan kalsium ini oleh
tubuh diatasi dengan menyerap kembali kalsium yang terdapat dalam tulang, dan akibatnya
tulang menjadi keropos dan rapuh.
I.

Badan Menjadi Gemuk


Banyak wanita yang menjadi gemuk selama menopause. Rasa letih yang biasanya
dialami pada masa menopause, diperburuk dengan perilaku makan yang sembarangan.
Banyak wanita yang bertambah berat badannya pada masa menopause, hal ini disebabkan
oleh faktor makanan ditambah lagi karena kurang berolahraga.

J. Penyakit
Ada beberapa penyakit yang seringkali dialami oleh wanita menopause. Dari sudut
pandang medik ada 2 (dua) perubahan paling penting yang terjadi pada waktu menopause
yaitu meningkatnya kemungkinan terjadi penyakit jantung, pembuluh darah serta hilangnya
mineral dan protein di dalam tulang (osteoporosis). Penyakit jantung dan pembuluh darah
dapat menimbulkan gangguan seperti stroke atau serangan jantung. Selain itu penyakit kanker
juga lebih sering terjadi pada orang yang berusia lanjut. Semakin lama kehidupan maka
semakin besar kemungkinan penyakit itu menyerang. Misalnya kanker payudara, kanker
rahim dan kanker ovarium. Kanker payudara lebih umum terjadi pada wanita yang telah
melampaui masa menopause.
Kanker rahim adalah istilah luas untuk kanker yang terjadi di rahim, ada dua bagian
rahim yang dapat menjadi tempat bermulanya kanker. Yang pertama adalah serviks, kanker
ini terutama berjangkit pada wanita berusia diatas 30 tahun. Gejala yang harus diperhatikan
adalah pendarahan vagina setelah persetubuhan, pergetahan vagina yang tidak biasa dan noda

diantara haid. Sementara kanker indometrium (kanker tubuh rahim) terutama menjangkiti
wanita diatas usia 45 tahun, yang paling menanggung resiko adalah yang pernah mendapat
haid agak lambat, dan yang mempunyai kombinasi antara tekanan darah tinggi, diabetes, dan
berat tubuh berlebih. Gejalanya adalah pendarahan tak normal, pendarahan antara haid,
keluaran darah yang lebih lama atau lebih kental dibandingkan biasanya, dan pendarahan
haid terakhir dalam menopause.
2. Psikologi
Aspek psikologis yang terjadi pada lansia atau wanita menopause amat penting peranan
dalam kehidupan sosial lansia terutama dalam menghadapi masalah-masalah yang berkaitan
dengan pensiun; hilangnya jabatan atau pekerjaan yang sebelumnya sangat menjadi
kebanggaan sang lansia tersebut. Berbicara tentang aspek psikologis lansia dalam pendekatan
eklektik holistik, sebenarnya tidak dapat dipisahkan antara aspek organ-biologis, psikologis,
sosial, budaya dan spiritual dalam kehidupan lansia.
Beberapa gejala psikologis yang menonjol ketika menopause adalah mudah tersinggung,
sukar tidur, tertekan, gugup, kesepian, tidak sabar, tegang (tension), cemas dan depresi. Ada
juga lansia yang kehilangan harga diri karena menurunnya daya tarik fisik dan seksual,
mereka merasa tidak dibutuhkan oleh suami dan anak-anak mereka, serta merasa kehilangan
femininitas karena fungsi reproduksi yang hilang.

Beberapa keluhan psikologis yang

merupakan tanda dan gejala dari menopause yaitu:


a. Ingatan Menurun
Gelaja ini terlihat bahwa sebelum menopause wanita dapat mengingat dengan mudah,
namun sesudah mengalami menopause terjadi kemunduran dalam mengingat, bahkan sering
lupa pada hal-hal yang sederhana, padahal sebelumnya secara otomatis langsung ingat.
b. Kecemasan
Banyak ibu-ibu yang mengeluh bahwa setelah menopause dan lansia merasa menjadi
pencemas. Kecemasan yang timbul sering dihubungkan dengan adanya kekhawatiran dalam
menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah dikhawatirkan. Misalnya kalau dulu biasa
pergi sendirian ke luar kota sendiri, namun sekarang merasa cemas dan khawatir, hal itu
sering juga diperkuat oleh larangan dari ana-anaknya. Kecemasan pada Ibu-ibu lansia yang
telah menopause umumnya bersifat relatif, artinya ada orang yang cemas dan dapat tenang
kembali, setelah mendapatkan semangat/dukungan dari ornag di sekitarnya; namun ada juga
yang terus-menerus cemas, meskipun orang-orang disekitarnya telah memberi dukungan.
Akan tetapi banyak juga ibu-ibu yang mengalami menopause namun tidak mengalami

perubahan yang berarti dalam kehidupannya. Menopause rupanya mirip atau sama juga
dengan masa pubertas yang dialami seorang remaja sebagai awal berfungsinya alat-alat
reproduksi, dimana ada remaja yang cemas, ada yang khawatir namun ada juga yang biasabiasa sehingga tidak menimbulkan gejolak.
Adapun simtom-simtom psikologis adanya kecemasan bila ditinjau dari beberapa aspek,
menurut Blackburn and Davidson (1990 :9) adalah sebagai berikut :

Suasana hati yaitu keadaan yang menunjukkan ketidaktenangan psikis, seperti: mudah
marah, perasaan sangat tegang.

Pikiran yaitu keadaan pikiran yang tidak menentu, seperti: khawatir, sukar konsentrasi,
pikiran kosong, membesar-besarkan ancaman, memandang diri sebagai sangat sensitif,
merasa tidak berdaya.

Motivasi yaitu dorongan untuk mencapai sesuatu, seperti : menghindari situasi,


ketergantungan yang tinggi, ingin melarikan diri, lari dari kenyataan.

Perilaku gelisah yaitu keadaan diri yang tidak terkendali seperti : gugup, kewaspadaan yang
berlebihan, sangat sensitif dan agitasi.

Reaksi-reaksi biologis yang tidak terkendali, seperti : berkeringat, gemetar, pusing,


berdebar-debar, mual, mulut kering.
Gangguan kecemasan dianggap berasal dari suatu mekanisme pertahanann diri yang
dipilih secara alamiah oleh makhluk hidup bila menghadapi sesuatu yang mengancam dan
berbahaya. Kecemasan yang dialami dalam situasi semacam itu memberi isyarat kepada
makhluk hidup agar melakukan tindakan mempertahankan diri untuk menghindari atau
mengurangi bahaya atau ancaman.
Menjadi cemas pada tingkat tertentu dapat dianggap sebagai bagian dari respon normal
untuk mengatasi masalah sehari-hari. Bagaimana juga, bila kecemasan ini berlebihan dan
tidak sebanding dengan suatu situasi, hal itu dianggap sebagai hambatan dan dikenal sebagai
masalah klinis.
c. Mudah tersinggung
Gejala ini lebih mudah terlihat dibandingkan kecemasan. Wanita lebih mudah
tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak menggangu. Ini
mungkin disebabkan dengan datangnya menopause maka wanita menjadi sangat menyadari
proses mana yang sedang berlangsung dalam dirinya. Perasaannya menjadi sangat sensitif
terhadap sikap dan perilaku orang-orang di sekitarnya, terutama jika sikap dan perilaku

tersebut dipersepsikan sebagai menyinggung proses penerimaan yang sedang terjadi dalam
dirinya.
d. Stress
Tidak ada orang yang bisa lepas sama sekali dari rasa was-was dan cemas, termasuk para
lansia menopause. Ketegangan perasaan atau stress selalu beredar dalam lingkungan
pekerjaan, pergaulan sosial, kehidupan rumah tangga dan bahkan menyelusup ke dalam tidur.
Kalau tidak ditanggulangi stress dapat menyita energi, mengurangi produktivitas kerja dan
menurunkan kekebalan terhadap penyakit, artinya kalau dibiarkan dapat menggerogoti tubuh
secara diam-diam.
Namun demikian stress tidak hanya memberikan dampak negatif, tapi bisa juga
memberikan dampak positif. Apakah kemudian dampak itu positif atau negatif, tergantung
pada bagaimana individu memandang dan mengendalikannya. Stress adalah suatu keadaan
atau tantangan yang kapasitasnya diluar kemampuan seseorang oleh karena itu, stress sangat
individual sifatnya.
Respon orang terhadap sumber stress sangat beragam, suatu rentang waktu bisa tiba-tiba
jadi pencetus stress yang temporer. Stress dapat juga bersifat kronis misalnya konflik
keluarga. Reaksi kita terhadap pencetus stress dapat digolongkan dalam dua kategori
psikologis dan fisiologis.
Di tingkat psikologis, respon orang terhadap sumber stress tidak bisa diramalkan,
sebagaimana perbedaan suasana hati dan emosi kita dapat menimbulkan beragam reaksi,
mulai dari hanya ekspresi marah sampai akhirnya ke hal-hal lain yang lebih sulit untuk
dikendalikan. Di tingkat psikologis, respon orang terhadap sumber stress ini tergantung pada
beberapa faktor, termasuk keadaan emosi pada saat itu dan sikap orang itu dalam menanggapi
stress tersebut.
e. Depresi
Dari penelitian-penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Eropa diperkirakan 9%
s/d 26% wanita dan 5% s/d 12% pria pernah menderita penyakit depresi yang gawat di dalam
kehidupan mereka. Setiap saat, diperkirakan bahwa 4,5% s/d 9,3% wanita dan 2,3% s/d 3,2%
pria akan menderita karena gangguan ini. Dengan demikian secara kasar dapat dikatakan
bahwa wanita dua kali lebih besar kemungkinan akan menderita depresi daripada pria.
Wanita yang mengalami depresi sering merasa sedih, karena kehilangan kemampuan
untuk bereproduksi, sedih karena kehilangan kesempatan untuk memiliki anak, sedih karena
kehilangan daya tarik. Wanita merasa tertekan karena kehilangan seluruh perannya sebagai

wanita dan harus menghadapi masa tuanya.


Depresi dapat menyerang wanita untuk satu kali, kadang-kadang depresi merupakan
respon terhadap perubahan sosial dan fisik yang sering kali dialami dalam fase kehidupan
tertentu, akan tetapi beberapa wanita mungkin mengembangkan rasa depresi yang dalam
yang tidak sesuai atau proporsional dengan lingkungan pribadi mereka dan mungkin sulit
dihindarkan.
Simton-simton psikologis adanya depresi bila ditinjau dari beberapa aspek, menurut
Marie Blakburn dan Kate Davidson (1990:5) adalah sebagai berikut :

Suasana hati, ditandai dengan kesedihan, kecemasan, mudah marah.

Berpikir, ditandai dengan mudah hilang konsentrasi, lambat dan kacau dalam berpikir,
menyalahkan diri sendiri, ragu-ragu, harga diri rendah.

Motivasi, ditandai dengan kurang minat bekerja dan menekuni hobi, menghindari kegiatan
kerja dan sosial, ingin melarikan diri, ketergantungan tinggi pada orang lain.

Perilaku gelisah terlihat dari gerakan yang lamban, sering mondar-mandir, menangis,
mengeluh.

Sintom biologis, ditandai dengan hilang nafsu makan atau nafsu makan bertambah, hilang
hasrat sesksual, tidur terganggu, gelisah.

3.

Tips menghadapi menopause

a. Makanan
Minuman dan makanan yang harus dihindari untuk memperlambat datangnya
menopause antara lain kafein, kopi, alkohol, minuman bersoda, rempah-rempah dan makanan
berlemak.
1) Mengkonsumsi makanan seimbang yaitu makanan yang rendah lemak, makanan yang
berkadar garam rendah dan mengandung sedikit gula, perbanyak sayuran, buah-buahan,
vitamin dan mineral
2) Jika tak suka susu, bisa diganti dengan mengkonsumsi tahu, tempe, atau sayur, dengan dosis
yang lebih besar. Misalnya, 50 gram tempe atau 120 gram tahu yang mengandung
fitoestrogen, cukup untuk sehari.
3) Jangan terlalu lama saat merebus sayur, karena vitaminnya akan larut dalam air. Begitu pula
saat memasak, menggoreng atau memanggang daging atau produk hewan lain.
4) Setiap kali makan, pilih satu saja makanan yang digoreng, menu lainnya dimasak dengan cara

lain. Sehingga, tidak memperbanyak masuknya minyak ke dalam tubuh.


5) Jangan sembarangan mengonsum vitamin A dan D. Dosisnya harus tepat, karena kedua
vitamin itu tak bisa dikeluarkan begitu saja dari dalam tubuh. Selain itu, jika terus
dikonsumsi, bisa-bisa malah menimbulkan racun di dalam tubuh.
b. Olahraga
Olahraga secara teratur seperti jogging, berenang, naik sepeda, ataupun berdansa untuk
mempertahankan kebugaran. Dengan berolahraga, dapat menyehatkan jantung dan tulang,
mengatur berat badan, menyegarkan tubuh, dan dapat memperbaiki suasana hati
c. Psikologis
Bersikap sabar dan berusaha menerima kenyataan, karena bagaimana pun, menopause
pasti akan datang. Tentu saja, anggota keluarga yang lain harus lebih bijaksana menghadapi
sikap wanita yang menopause.
Selalu berpikiran positif, melakukan aktivitas sosial dan tetap beribadah.
III.

Cara memperlambat menopause


Datangnya masa menopause tidak perlu membuat diri kita menjadi cemas. Karena selain

dapat diatasi dengan terapi hormon pengganti, kehadiran menopause ternyata dapat
diperlambat dengan mengatur dan memulai kehidupan yang lebih sehat. Adapun persiapanpersiapan yang dapat kita lakukan antara lain:
1. Berolah raga secara teratur.
Olah raga selain membantu mengurangi datangnya gejala awal menopause, dapat pula
meningkatkan kekuatan tulang. Mulailah dengan olah raga seperti jalan kaki, jogging,
meditasi, dan yoga.
2. Mengkonsumsi makanan yang kaya akan kalsium.
Mengkonsumsi makanan seperti susu, keju, dan kacang-kacangan dapat mengurangi
kekeroposan tulang. Telah terbukti bahwa pemberian kalsium jangka panjang (12 tahun)
dengan dosis 1,2-2,5 gr/hari dapat menurunkan patah tulang sampai 50%. Pemberian kalsium
jangka pendek dengan dosis rendah tidak ada gunanya.
3. Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin seperti buah-buahan dan sayuran.
Vitamin yang terkandung dalam buah-buahan dan sayuran dapat meningkatkan kesehatan
tubuh.
4. Mengurangi konsumsi kopi, teh, minuman soda, dan alkohol.
Minuman ini banyak mengandung kafein yang dapat memperlambat penyerapan kalsium.

5. Menghindari merokok.
Merokok dapat menyebabkan terjadinya menopause lebih awal dan memudahkan kita terkena
osteoporosis.
Dengan cara ini, menopause yang kehadirannya tidak dapat dihindari dapat dihadapi
dengan lebih tenang dan aktivitas pun dapat terisi dengan lebih baik. Pencegahan selalu lebih
baik daripada pengobatan.

IV.

Hubungan sexual pasangan menopause


Kehidupan seksual sesudah menopause ternyata tidak mengalami perubahan pada 60%

perempuan. Dua puluh persen di antaranya mengalami peningkatan keinginan seksual dan
20% lagi mengalami pengurangan. Karena tidak ada lagi risiko kehamilan, banyak
perempuan mempunyai keinginan seksual yang lebih besar dan bahkan kadang memperbaiki
hubungan antara pasangan. Memang, dalam kenyataannya, nafsu seksual tidak ada
hubungannya dengan produksi hormon pada saat atau sesudah menopause.
Penelitian di Amerika menunjukkan bahwa perempuan masih tetap mempunyai nafsu
seksual sampai pada usia yang lebih tua dibanding kaum laki-laki. Setiap tujuh di antara 10
pasangan di Amerika masih tetap melakukan senggama sesudah usia 60 tahun. Alasan utama
berhentinya kegiatan seksual mereka biasanya disebabkan oleh adanya gangguan kesehatan,
yang biasanya terjadi pada pihak laki-laki. Kendati demikian, sementara sebagian perempuan
tidak mengalami perubahan pada keinginannya untuk berhubungan seks, sebagian lainnya
tidak peduli jika ia tidak berhubungan dengan pasangannya selama berbulan-bulan.
Dengan cara ini, menopause yang kehadirannya tidak dapat dihindari dapat dihadapi
dengan lebih tenang dan aktivitas pun dapat terisi dengan lebih baik. Pencegahan selalu lebih
baik daripada pengobatan.
Sources : http://tiazhocta.blogspot.com/2014/11/satuan-acara-penyuluhankehatan.ht

Rabu, 06 Februari 2013


SAP MENOPAUSE
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Menopause Sub


Pokok Bahasan : Menopause
Sasaran : Peserta ibu- ibu Lanjut Usia
Waktu : 10 menit
Tempat : Kampus 5 UIT Makassar
A. TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU)
Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang menopause, klien memahami
pengertian dan pemahaman mengenai menopause termasuk gejala yang
menyertai,dan cara menghadapi menopause .
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah selesai mengikuti penyuluhan selama 10 menit, peserta mampu :
1. Memahami pengertian dan pemahaman mengenai menopause,
2. Mehamami gejala yang menyertai,
3. Memahami cara menghadapi menopause,
B. SASARAN Ibu- ibu Lanjut Usia
C. MATERI
1. Pengertian Menopause
2. Tahap menopause (pra menopause,peri menopouse dan menopause)
3. Gejala menopause
4. Perubahan yang terjadi saat menopause
5. Cara mengatasi menopause
D. RENCANA KEGIATAN NO PENYULUH RESPON KELUARGA WAKTU
1. Pembukaan
1. Salam pembukaan
2. Apersepsi
3. Mengkomunikasikan tujuan
Menjawab salam
Berpartisipasi aktif
Memperhatikan 3 Menit
2. Kegiatan inti penyuluhan
1. Menjelaskan dan menguraikan materi tentang:
Pengertian menopause
Tanda dan gejala menopause
Perubahan yang terjadi saat menopause
Cara menghadapi menopause
2. Memberikan kesempatan kepada klien yang disuluh untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan klien yang disuluh yang berkaitan dengan materi yang

belum jelas
Memperhatikan penjelasan penyuluh dengan cermat
Menanyakan hal-hal yang belum jelas.
Memperhatikan jawaban dari penyuluh. 5 Menit
3. Penutup
1. Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
2. Melakukan evaluasi penyuluhan dengan menanyakan kepada yang disuluh
3. Mengakhiri kegiatan penyuluhan.
Memperhatikan kesimpulan materi penyuluhan yang telah disampaikan.
Menjawab pertanyaan
Menjawab salam 2 menit
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. PELAKSANAAN
Hari/tanggal : senin 10 Desember 2012
Pukul : 13.00 WITA
Tempat : kampus 5 UIT Makassar
G. MEDIA ALAT Brosur dan Poster
H. SUMBER
www.dechacare.com/www.wikipedia.org/www.metrotvnews.com/www.blogdokter.
net
I. DAFTAR PERTANYAAN
1. Apa yang di maksud dengan menopause ?
2. Apa gejala menopause ?
3. Perubahan apa saja yang di alami saat menopause ?
4. Bagaimana pengaturan gizi pada menopause ?
MENOPAUSE
A. Pengertian Menopause
Merupakan pengertian dari berhentinya masa kesuburan dan masa reproduksi
wanita yang ditandai dengan berhentinya masa menstruasi atau siklus bulanan
seiring bertambahnya usia dan penurunan hormone. Menopause dalam bahasa
biologis merupakan akhir dari siklus kehidupan menstruasi seorang wanita yang
terjadi di pertengahan usia empat puluh tahun keatas. Selama masa transisi ini,
ovarium mulai melemah sehingga tingkat gairah seksual pun semakin menurun
secara alami dari hormon esterogen dan progesteron. Hormon estrogen
berfungsi sebagai pengawas siklus ovulasi yakni saat indung telur mulai melepas
sel telur ke dalam tuba falopi dan mengembangkan payudara wanita serta
rahim. Hormon estrogen memiliki pengaruh yang cukup besar dalam tingkat
kesehatan wanita baik fisik maupun psikologis (emosional). Hormon progesteron

bertugas mengawasi menstruasi dan mempersiapkan rahim untuk menerima sel


telur yang telah dibuahi.
B. Tahap-tahap Menopause
1. Pra Menopause
Fase antara usia 40 tahun dan dimulainya fase klimakterium. Gejala-gejala
yang timbul pada fase pra menopause antara lain siklus haid yang tidak teratur,
perdarahan haid yang memanjang, jumlah darah yang banyak, serta nyeri haid.

2. Peri Menopause
Fase peralihan antara masa pra menopause dan masa menopause. Gejalagejala yang timbul pada fase peri menopause antara lain siklus haid yang tidak
teratur, dan siklus haid yang panjang. Menopause Haid di alami terakhir akibat
menurunnya fungsi estrogen dalam tubuh. Menurut Luciana (2005), keluhankeluhan yang timbul pada menopause antara lain keringat malam hi, mudah
marah, sulit tidur, siklus haid tidak teratur, gangguan fungsi seksual, kekeringan
vagina, perubahan pada indera perasa, gelisah, rasa khawatir, sulit konsentrasi,
mudah lupa, sering tidak dapat menahan kencing, nyeri otot sendi, serta depresi.
C. Gejala Menopause
1. Ketidak teraturan siklus haid
2. Gejolak rasa panas
3. Keluar keringat dimalam hari
4. Kekeringan vagina
5. Sulit tidur
6. Kerapuhan tulang
7. Badan menjadi gemuk
8. Linu dan nyeri otot sendi
9. Ingatan menurun
10. Kecemasan dan mudah tersinggung
11. Steress
12. Depresi
D. Perubahan Yang Terjadi Saat Menopause
1. Perubahan organ reproduksi
2. Perubahan hormone
3. Perubahan fisik
4. Perubahan emosi
5. Perubahan kulit
6. Perubahan pada mulut
7. Perubahan pada indera perasa
E. Cara Mengatasi Menopause

1. Konsumsi susu, namun jika anda tidak menyukai susu dapat diganti dengan
mengkonsumsi tahu, tempe atau sayur, tentunya dengan dosis yang lebih
rendah. Misalnya, 50 gram tempe atau 120 gram tahu yang mengandung
fitoestrogen, cukup untuk sehari.
2. Dalam memasak jenis sayuran apapun jangan terlalu lama karena vitamin
yang terdapat dalam sayuran akan larut dalam air bila dimasak terlalu lama.
3. Cobalah mengganti minyak goreng dengan minyak zaitun atau mentega
rendah kalori untuk memasak makanan anda baik dalam menumis atau hanya
menggoreng biasa, agar tidak terlalu banyak minyak yang masuk ke dalam
tubuh.
4. Mengkonsumsi vitamin dengan dosis yang tepat, terutama vitamin A dan D.
Karena vitamin A dan D tidak dengan mudah dikeluarkan oleh tubuh, jika
berlebihan dapat menimbulkan racun dalam tubuh. Jangan sembarangan
mengkonsumsi vitamin A dan D. Dosisnya harus tepat, karena kedua vitamin itu
tak bisa dikeluarkan begitu saja dari dalam tubuh. Selain itu, jika terus
dikonsumsi, bisa-bisa malah menimbulkan racun di dalam tubuh.
5. Minuman dan makanan yang harus dihindari untuk memperlambat datangnya
menopause antara lain kafein, kopi, alkohol, minuman bersoda, rempah-rempah
dan makanan berlemak.
6. Bersikap sabar dan berusaha menerima kenyataan, karena bagaimana pun,
menopause pasti akan datang. Tentu saja, anggota keluarga yang lain harus
lebih bijaksana menghadapi sikap wanita yang menopause.
Diposkan oleh Haslinda Syamsuddin di 12.04
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan
ke Pinterest

SAP MENOPAUSE

SATUAN ACARA PENYULUHAN


TENTANG MENOPAUSE

Pokok Bahasan

: Reproduksi Wanita

Sub Pokok Bahasan

: Menopause

Sasaran

: Wanita lanjut usia

Hari/Tanggal

Waktu

: 1 x 60 Menit

Penyaji

: Tim Mahasiswa

Tempat

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang menopause, klien memahami pengertian dan
pemahaman mengenai menopause termasuk gejala yang menyertai, cara menghadapi
menopause hingga pengaturan zat gizi.
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan selama 1x 60 menit, klien diharapkan mampu :
1. Mengetahui pengertian dan pemahaman mengenai menopause.
2. Mengetahui perubahan yang terjadi pada fisik dan psikologis.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara menghadapi menopause dengan baik.
4. Untuk memahami pengaturan zat gizi bila sudah menupause.
B. GARIS-GARIS BESAR MATERI
1. Pengertian Menopause
2. Tahap menopause (pre menopause dan pasca menopouse)
3. Tanda dan gejala menopause
4. Perubahan yang terjadi saat menopause
5. Cara menghadapi menopause
6. Cara pengaturan gizi saat menopause
C. PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN PENYULUHAN
N
O

PENYULUH

RESPON KELUARGA

WAKT
U

1.

2.

Pembukaan

10

1. Salam pembukaan

Menjawab salam

2. Apersepsi

3. Mengkomunikasikan
tujuan

Berpartisipasi
aktif

Memperhatikan

Kegiatan inti penyuluhan


1. Menjelaskan
menguraikan
tentang:

dan
materi

Pengertian menopause

Tanda
dan
menopause

Perubahan yang terjadi


saat menopause

Menit

40

Memperhatikan
penjelasan
penyuluh dengan
cermat

Menanyakan halhal yang belum


jelas.

Memperhatikan
jawaban
dari
penyuluh.

Menit

gejala

Pengaturan gizi saat


menopause

2. Memberikan
kesempatan
kepada
klien yang disuluh
untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan
klien yang disuluh
yang berkaitan dengan
materi yang belum
jelas
3.

Penutup

10 menit

1. Menyimpulkan materi
yang telah disampaikan
2. Melakukan
evaluasi
penyuluhan
dengan
membuat pertanyaan
kepada yang di suluh.
3. Mengakhiri

kegiatan

Memperhatikan
kesimpulan materi
penyuluhan yang
telah
disampaikan.

Menjawab
pertanyaan

penyuluhan.

Menjawab salam

D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. MEDIA DAN ALAT
1. Plipt chart
2. Pengeras suara
F. EVALUASI
1. Apa yang disebut dengan menopause ?
2. Apa saja tanda dan gejala menopause?
3. Apa saja perubahan yang terjadi saat menopause?
4. Apa yang perlu dilakukan untuk menghadapi menopause?
5. Bagaimana pengaturan gizi saat menopause?
6. Mengenal Gejala Menopause dan Cara Mengatasi

MATERI
A. LATAR BELAKANG
Peristiwa Menopause sangat alamiah dan normal terjadi pada seorang wanita, dimana
banyak keluhan yang dirasakan namun biasanya hanya ditanggapi sebagai proses menua atau
disangka penyakit lain, sehingga tidak mendapat pengobatan yang sesuai. Menopause adalah
haid terakhir yang dialami oleh wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi yang
terjadi pada usia menjelang atau pada usia 50 tahunan. Wanita dikatakan menopause bila
tidak mendapat haid lagi sejak 1 tahun terakhir. Proses ini diawali dengan gangguan siklus
haid atau akhirnya hilang sama sekali.
Oleh karena itu pengetahuan mengenai menopause sangat dibutuhkan oleh setiap
wanita khususnya yang akan menghadapi usia senja agar tercapai kehidupan yang tetap sehat
dan berkualitas.
B. MENOPAUSE
Merupakan berhentinya siklus menstruasi secara pemanen dan merupakan suatu titik
balik dan bukan penyakit. Akan tetapi, kondisi ini bisa memengaruhi kesejahteraan hidup
perempuan.
Sebelum memasuki masa menopause terlebih dahulu seorang wanita menjalani masa
pra menopause yang merupakan masa transisi menuju menopause. Ini meliputi beberapa
tahun setelah menstruasi benar-benar berhenti, dan kemudian perubahan-perubahan terjadi
maka wanita pra menopause akan menuju ke masa menopause (Kasdu, 2002).
Menopause merupakan suatu proses peralihan dari masa produktif menuju perlahanlahan ke masa non produktif yang disebabkan berkurangnya hormon estrogen dan
progesteron (Lestari, 2010).
C. PENYEBAB
Berhentinya produksi hormon esterogen yang mempengaruhi kerapuhan tulang seperti
osteoporosis.

Gejala & Tanda Menopause


Menjadi tua, mengalami menopause bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti. Yang
pentingadalah bagaimana kita sebagai pribadi menghadapinya dengan dukungan penuh kasih
darikeluarga.
Masa Menopause merupakan masa peralihan dari usia dewasa ke usia lanjut. Dari
usia produktif yang optimal dalam berbagai bidang baik fisik berupa kondisi tubuh yang fit
dankondisi psikis dalam karier, keluarga, keuangan dan pergaulan ke arah yang relatif
cenderungmundur.
Pada periode ini, terdapat perpaduan antara penurunan kondisi fisik dengan
permasalahan psikis yang sedemkian kompleks sehingga dibutuhkan persiapan-persiapan
yang cukupmemadai baik fisik maupun psikis agar masa ini dapat kita hadapi dengan baik
dan wajar. Proses menjadi tua dapat mempunyai arti yang lebih positif apabila diidentikkan
denganmatang. Disini terjadi proses kematangan dalan aspek spiritual, intelektual, konsep
pikirandan wawasan hidup.
Dengan kata lain terjadi proses menjadi manusia yang lebih bijaksana.Proses menjadi
tua pada wanita mempunyai manifestasi klinik klimakterium berupaMenopause, yaitu masa
dimana jumlah hormon estrogen yang dihasilkan ovarium sedikit danwanita tidak dapat hamil
lagi.Masa Menopause pada wanita secara umum terbagi dalam 3 bagian :
1. Pre Menopause ( kurang lebih dimulai pada usia 48 tahun )
2. Peri Menopause ( kurang lebih dimulai pada usia 50 tahun )
3. Post Menopause ( kurang lebih dimulai pada usia 52 tahun )
Masing-masing wanita mengalami gejala Menopause yang berbeda-beda dari ringan
sampaidengan berat.
Gejala yang timbul antara lain :
1. Haid tidak teratur sampai tidak Haid lagi
Haid atau menstruasi menjadi tidak teratur lagi baik siklus / periodenya tiap bulan,
lamanyahaid maupun kuantitas haidnya. Masa ini kurang lebih dialami seorang wanita ratarata 12 tahun. Dikatakan Menopause setelah seorang wanita minimal kurang lebih 1 ( satu )
tahun tidak haidlagi.

2. Sukar tidur
Dalam periode Menopause ini sering kali seorang wanita menjadi sukar tidur.
3. Sering berkeringat malam hari
Anda sering tidak merasa nyaman saat ingin tidur karena tubuh banyak berkeringat.
4. Tegang, stress sampai depresi
Dalam menghadapi Menopause kadang kala seorang wanita dapat merasa traumatis
sekali.Menopause dipandang sebagai suatu beban hilangnya kewanitaan. Seringkali merasa
tidak cantik lagi, ada kekhawatiran akan ditinggalkan suami, merasa menjadi manusia
tidak berguna lagi sehingga timbul rasa takut, sukar bahagia, tegang, stress bahkan sampai
depresi.
5. Gejolak panas ( Hot Flush )
Gejolak panas atau lebih sering disebut hot flush juga kadang terjadi,ini biasanya
ditandaidengan wajah mudah menjadi merah padam dan hangat seperti bila sedang malu
sekali ataumarah dan mudah berkeringat.
6. Konsentrasi lemah / cepat lupa
Semua organ tubuh akan mengalami penuaan termasuk otak. Penuaan otak akan
ditandaidengan menurunnya kemampuan untuk memahami hal-hal baru, kemampuan
intelegensiadan juga daya ingat.Dr. Setiati SpPD, Kger Mepid mengatakan proses penuaan
otak dimulai saat jumlah selnyamenurun, volume otak menurun ( atrofi ) dan ronggarongganya melebar.Ada juga yang memakai hukum 1%, artinya sejak usia 40 tahun fungsi
oragan tubuh turun1% setiap tahun termasuk otak, tetapi penelitiannya

masih

crosssectional.Menurut dr. Setiati SpPD, Kger Mepid otak terdiri dari sejumlah sel yang
dapat hidup karenamendapat nutrisi, darah dan oksigen sehingga bila asupan tersebut tidak
tersuplai dengan baik maka kerusakan otak berikut kemampuan otak akan mulai
terjadi.Penuaan otak memang merupakan proses alami, semua orang pasti mengalaminya,
tapiterdapat kiat-kiat tertentu untuk tetap mengoptimalkan fungsi otak.
7. Kulit kering lebih cepat keriput
Pada masa Menopause kulit semakin kering, berkurang kelembabannya karena air
& produksi minyak pada kulit berkurang.Saat kelembaban kulit kurang maka kulit cenderung
kering, mudah keriput, gatal, bersisik,merah, kasar,mudah pecah pacah sampai terjadi
peradangan. Sehingga kita harus menyiasati problem tersebut dalam aktivitas kita sehari-hari
terutama saat udara dingin dan kering, saatmelakukan tugas rumah tangga yang membuat kita
terpapar matahari dan juga detergen
8. Pengeroposan tulang ( Osteoporosis )

Mendekati usia senja tinggi badan mengalami penyusutan, gigi mudah putus dan
tulangmudah mengalami keretakan / patah karena adanya proses pengeroposan pada tulang.
Untuk menjaga kesehatan tulang agar tetap optimal di usia tua sebaiknya
dimulai sejak dini.Menurut US DRI ( United State Dietary Reference Intake ) sebaiknya
konsumsi kalsium padausia 19 50 tahun adalah sebesar 1000mg/hari. Dan untuk usia diatas
50 tahun diperlukan1200mg/hari.
9. Kadar kolesterol meningkat
Hal ini terjadi karena pada usia tua, metabolisme tubuh terutama lemak semakin
menurun dandikarenakan fungsi dari saluran cerna juga enzim serta hormone pendukung
metabolismesudah menurun.
10. Gangguan saluran kemih.
Pada usia ini terjadi penurunan kekuatan otot, antara lain otot pada katub kandung
kemih,sehingga hanya dengan batuk atau bersin saja sering terjadi kebocoran (air seni
keluar sedikit).Dan juga karena terjadinya penipisan dinding vagina yang berbatasan
langsung dengankandung kemih ini sering kali menyebabkan sering timbul keinginan untuk
buang air kecil pada saat berhubungan intim karena saraf kandung kemih menerima
rangsangan berlebih darigerakan-gerakan pada saat hubungan intim dilakukan.
11. Vagina kering
Pada masa Menopause terjadi perubahan fisiologis pada rahim dan ovarium (indung
telur).Rahim dan ovarium mengecil, disertai hilangnya hormon kewanitaan estrogen,
akibatnyafungsi organ kewanitaan menjadi sangat berkurang. Hal ini yang menyebabkan
vaginamengecil, kehilangan kelenturan dan kebasahannya sehingga pada saat berhubungan
intimterasa nyeri, seringkali sampai terjadi peradangan. Keadaan ini akan menyulitkan
setiapusaha berhubungan intim sehingga memerlukan koreksi yang secepatnya.

12. Libido menurun


Libido / gairah seks wanita usia menopause pada umumnya menurun, karena
kemampuan bereaksi terhadap rangsangan menurun, ini berkaitan dengan kepekaan
persarafan alatkelamin. Tetapi ada cara-cara bagaimana menyiasatinya sehingga hal ini dapat
diatasi.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa Menopause meliputi :
A. Perubahan Fisik
Flsik meliputi ketidaknyamanan seperti rasa kaku dan linu dan dapat terjadi secara tibatiba di sekujur tubuh. Kadang-kadang rasa kaku ini diikuti dengan rasa panas dan dingin,
pening, kelelahan, jengkel, resah, cepat marah dan jantung berdebar-debar. Beberapa keluhan
fisik yang terjadi antara lain:

Ketidak teraturan siklus haid


Tanda paling umum adalah fluktuasi dalam siklus haid kadang kala haid muncul tepat waktu
tetapi tidak pada siklus berikutnya, ketidakteraturan ini sering disertai dengan darah yang
sangat banyak tidak disertai dengan volume darah yang normal.

Gejala rasa panas (hot flushes)


Muncul hot flushes ini sering diawali pada daerah dada, leher dan wajah dan menjalar
keseluruh tubuh . Hal ini berlangsung selama 2-3 menit yang disertai oleh keringat yang
banyak dan rasa panas ini sering ditandai dengan warna kemerahan pada kulit.

Kekeringan vagina
Kekeringan vagina terjadi karena leher rahim sedikit sekali mengekskresikan lendir, liang
vagina lebih tipis, kering dan kurang elastis. Vagina menjadi kering karena penipisan jaringan
pada dinding vagina sehingga ketika melakukan hubungan seksual bisa menimbulkan rasa
nyeri.Hal ini terjadi akibat dari penurunan kadar estrogen.

Gejala perkemihan
Perubahan akibat pada lapisan pada bagian vagina yang juga terjadi berakibat pada bagian saluran
urethra.Saluran urethra ini lambat laun akan mengering,Menipis,dan kurang elastis diakibatkan
penurunan kadar estrogen.

Sembelit
Seluruh proses metabolisme mulai menurun sesuai dengan bertambahnya Usia.Tubuh
berusaha beradaptasi dengan ambang kadar estrogen yang baru.Kondisi inilah yang sering
mengakibatkan sembelit,Selain itu,sembelit juga dipengaruhi oleh penambahan kalsium
untuk kepentingan mengurangi resiko osteoporosis serta kurangnya mengkonsumsi sayursayuran dan buah-buahan.

Perubahan kulit
Ekstrogen berperan dalam menjaga elastisitas kulit ketika menstruasi berhenti, maka kulit
akan terasa tipis, kurang elastis terutama pada daerah sekitar wajah, leher, dan lengan.Untuk
mencegah kerutan pada bagian kulit antara lain jangan merokok,banyak minum air dan
makan makanan yang mengandung minyak salad setiap hari untuk menghindari kulit yang
kering.

Keringat di malam hari


Berkeringat pada malam hari banyak sehingga perlu mengganti pakaian serta dapat
mengganggu istirahat sehingga ketegangan meningkat.

Sulit tidur (insomnia)


Insomnia atau sulit tidur terjadi akibat dari penurunan dari serotonin yang berperan
dalam mempengaruhi suasana hati seseorang sehingga pada wanita menopause akan
mudah depresi dan sulit tidur oleh karena itu, untuk meningkatkan serotonin harus
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan inijuga berkaitan
dengan rasa tegang yang dialaminya.

Perubahan pada mulut


Pada masa Menopause kemampuan mengecap pada wanita berubah menjadi kurang
sementara yang mengalami gangguan gusi dan gigi menjadi lebih mudah tanggal.

Kerapuhan tulang (osteoporosis)


Rendahnya

kadar

ekstrogen

merupakan

terjadinya

proses

osteoporosis,

menurunnya kadar estrogen yang diikuti dengan penurunan penyerapan kalsium


yang terdapat dalam makanan, kekurangan kalsium ini oleh tubuh dibatasi dengan
penyerapan kembali kalsium yang terdapat pada tulang dan akibatnya tulang menjadi
kropos dan rapuh.

Badan menjadi gemuk


Banyak wanita yang bertambah berat badannya pada massa Menopause, hal ini disebabkan
oleh faktor makanan ditambah lagi karena kurang berolahraga.

Penyakit
Ada beberapa penyakit yang sering kali dialami oleh wanita menopause dari sudut pandang
medis ada 2 perubahan yang paling penting yang tejadi pada waktu menopause, yaitu
meningkatnya kemungkinan penyakit jantung, pembuluh darah serta hilangnya
mineral dan protein di dalam tulang (osteoporosis).

B. Perubahan Psikologis
Perubahan psikologis pada masa ini berhubungan dengan kadar estrogen yang menurun.
Gejala yang paling menonjol adalah kurangnya tenaga dan gairah, berkurangnya konsentrasi
serta timbul perubahan emosi.
Beberapa perubahan psikologis yang terjadi antara lain:

Ingatan menurun
Gejala ini terlihat bahwa sebelum menopause wanita dapat mengingat dengan mudah
namun sesudah mengalami menopause terjadi kemunduran dalam mengingat bahkan
sering lupa pada hal-hal sederhana, pada hal sebelumnya secara otomatis langsung ingat.

Kecemasan
Kecemasan yang timbul berhubungan dengan adanya kekuatiran dalam
menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah dikuatirkan. Kecemasan tersebut pada
urnumnya bersifat relatif, artinya ada orang cemas dan dapat tenang kembali setelah
mendapat dukungan dari orang di sekelilingnya namun ada juga yang terus menerus,
cemas meskipun orang di sekitarnya telah memberikan dukungan

Mudah tersinggung
Gejala ini telah mudah terlihat dibandingkan kecemasan wanita lebih mudah
tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak mengganggu.
Perasaannya menjadi sangat sensitif terhadap sikap tersebut dipersepsikan sebagai
menyinggung proses penerimaan yang sudah terjadi dalam diri.

S tres s
Stress adalah suatu keadaan atau tantangan yang kapasitasnya di luar
kemampuan seseorang oleh karena itu stress secara individual sifatnya. Respon orang
terhadap sumber stress tergantung kepada beberapa faktor yang termasuk pada emosi dan
sikap orang yang menanggapi stress tersebut.

Depresi
Karena depresi menyerang wanita. Kadang-kadang depresi merupakan respon terhadap
perubahan sosial dan fisik yang sering kali dialami dalam fase, kehidupan tertentu
akan tetapi beberapa wanita mungkin mengembangkan masa depresi yang dalam tidak
sesuai atau proporsional dengan lingkungan pribadi mereka dan mungkin sulit
dihindarkan.

Gangguan psikologis perubahan fisik mudah tersinggung rasa depresi atau rendah
diri, rasa takut, gugup dan gangguan emosional lainnya lebih mudah terjadi pada wanita
dengan emosi yang labil. Apabila pengendalian diri pada masa ini tidak dapat diatasi,
akan mudah terjadi gangguan kepribadian (psikologis) yang lebih berat sampai
terjadinya gangguan kejiwaan (Manuaba, 2009)
CARA MENGHADAPI MENOPAUSE
Tips Persiapan Wanita MenghadapiMenopause
Salah satu yang ditakuti wanita adalah saat memasuki masa menopause atau
berhentinyasiklus menstruasi. Menopause merupakan hal yang tak terhindarkan bagi seorang
wanita, Namun ada beberapa cara bisa dilakukan untuk meredakan dampak-dampak
perubahanhormonal pada masa tersebut.Banyak perempuan yang tak siap menghadapi
menopause dan kaget ketika gejala itu datang.Menopuase sering disertai berbagai keluhan
seperti pengeroposan tulang. Tapi menopausesebenarnya memberi kesempatan pada
perempuan untuk beristirahat dari tugas reproduksi.Seperti juga dialami beberapa spesies
ikan paus, menopause menjadi masa yang tepat untuk mengasuh anak cucu.
Beberapa tips persiapan bagi wanita saat menghadapi menopause:
1. Perbanyak olahraga untuk mencegah berat badan meningkat.
2. Lakukan olahraga seperti latihan kegel untuk mengencangkan pinggul dan latihan
3.

beban untuk menguatkan otot lain.


Perbanyak permainan-permainan yang meningkatkan memori otak seperti mengisi

4.

teka teki silang, catur dan sudoku.


Jaga pola tidur yang sehat, sebab penurunan produksi esterogen pada

masamenopause bisa memicu gangguan tidur.


5. Gunakan esterogen dalam bentuk supositoria untuk mengatasi vagina kering.
6. Lakukan berbagai pemeriksaan, terutama kadar gula darah, kolesterol, vitaminD dan kalsium.
7. Jangan abaikan kesehatan gigi, sikatlah secara teratur dan sesekali bersihkandengan benang gigi
(dental floss).
8. Menjelang masa menopause, sebaiknya minum suplemen kalsium 1.000-1.200mg/hari.
GIZI SEIMBANG PADA WANITA LANJUT USIA (MENOPAUSE)
Makan makanan yang sehat dan sesuai kebutuhan merupakan kebutuhan pendukung
untuk hidup lebih berkualitas pada wanita menopause.
Kebutuhan kalori dan zat-zat gizi pada wanita menopause yang dianjurkan adalah
sesuai kebutuhan yang memperhatikan faktor-faktor seperti berat badan, tinggi badan, usia
dan aktivitas.

Di samping jumlah yang umumnya lebih rendah dibandingkan kebutuhan pada usia
dewasa, jenis zat-zat gizi yang harus diperhatikan adalah karbohidrat (dikonsumsi 55 persen
lebih, jenis yang karbohidrat kompleks), jumlah lemak yang dianjurkan berkisar 20 - 30
persen (hindari lemak hewani)
Dianjurkan dalam mencegah osteoporosis agar dapat mengonsumsi kalsium disertai
dengan vitamin D. Asupan kalsium sebesar 1.000 - 1.200 mg dan 500 IU vitamin D per hari
dapat meningkatkan efektivitas kalsium dan melindungi tulang terhadap osteoporosis.
Dengan persiapan diri yang prima akan menopause (dengan mengonsumsi suplemen
yang kaya akan fitoestrogen, olahraga secara teratur, diet seimbang dengan gizi cukup serta
menjaga pikiran tetap positif), makan Anda dapat melewati masa menopause tanpa rasa takut
dan tetap tampil cantik dan sehat.

Anda mungkin juga menyukai