Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEBIDANAN AKSEPTOR KB SUNTIK PROGESTIN

PADA NY. L UMUR 28 TAHUN P2A0


DI BPS Hj. YETTI SUDIATI KUNINGAN

Tanggal : Selasa, 12 Februari 2013


Pukul : 14.30 WIB
Nama Mahasiswa : Ayu
Pembimbing Mahasiswa : Nurul Dini., Am.Keb
Penguji : Hj. Hj. Yetti Sudiati., Am.Keb

A. Pengkajian

1. Data subyektif
Tanggal 12 Februari 2013 jam : 14.30 WIB
a. Identitas
Istri Suami
Nama : Ny. C : Tn. B
Umur : 28 Tahun : 32 Tahun
Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia : Jawa/Indonesia
Agama : Islam : Islam
Pendidikan : SD : SD
Pekerjaan : IRT : Swasta
Alamat : Kuningan : Kuningan
b. Keluhan
Ibu mengatakan bahwa belum pernah mengikuti atau menjadi akseptor KB suntik.
c. Riwayat Perkawinan
Status syah, kawin 1x, umur kawin 20 tahun dengan umur suami 24 dan lama perkawinan
sekarang sudah 8 tahun.
d. Riwayat Haid
Menarche umur 13 tahun, siklus 28 hari, teratur, lama 7-8 hari, banyaknya 2-3 x ganti
pembalut perhari, flour albus sebelum dan sesudah haid, tidak gatal dan tidak berbau.
e. Riwayat Obstetri
Komplikas Penolon Nifas/l
Tgl Usia Jenis Tempat Bayi
i g aktasi
Lahir/ Kehamil Persalina Persalina
T Kead
Umur an n n Ibu Bayi BB
B .

Umur
310 Normal
6 Aterm Spontan Bidan - - Bidan 49 baik
0 /lancar
Tahun

Umur
300 Normal
3 Aterm Spontan Bidan - - Bidan 49 Baik
0 /lancar
Tahun

f. Riwayat KB
Tidak ada
g. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita sakit dengan keluhan seperti :
Jantung : Dada berdebar-debar dan mudah lelah
Hepatitis : Kuning pada kulit dan atau mata serta urine seperti air teh.
DM : Banyak makan, banyak minum dan sering kencing pada malam
hari
Hipertensi : Tiap pemeriksaan punya TD > 140/90 mmHg.
GO : keputihan banyak seperti nanah dan berbau
Sipilis : laserasi pada vulva.
AIDS : flu berkepanjangan dan diare selama 1 bulan.
2) Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah sakit hingga harus dirawat di rumah sakit dengan keluhan seperti
jantung, hepatitis, DM, hipertensi.
3) Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada yang punya penyakit seperti jantung,
hepatitis, DM, hipertensi.
4) Pola kebutuhan sehari-hari
a. Nutrisi : Makan 3 x/hari, dan tidak ada keluhan
Minum 6-8 gelas/hari, tidak ada keluhan
b. Eliminasi : BAB 1 x/hari, tidak ada keluhan
BAK 4 x/hari, tidak ada keluhan
c. Istirahat : Tidur siang 1 -2 jam/hari, tidak ada keluhan
Tidur malam 6-7 jam/hari, tidak ada keluhan
d. Seksual : 2 3 x seminggu, tidak ada keluhan

5) Data pengetahuan
Ibu mengatakan belum mengetahui tentang alat kontrasepsi suntik progestin

2. Obyektif
a. Pemeriksaan Umum :
KU : Baik
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
R : 20x menit
S : 36,5OC
BB : 61 kg
TB : 158 cm
b. Pemeriksaan Fisik
Muka : Tidak odema
Kepala : Simetris, mesochepal, rambut bersih, tidak rontok
Mata : Simetris, Konjungtiva merah, sklera putih
Hidung : Lubang simetris, tidak ada polip
Mulut : Tidak ada stomatitis, bersih
Telinga : Simetris, tidak ada serumen
Leher : Tidak ada pembengkakan kalenjar teroid dan parotis
Mamae : Puting susu menonjol, tidak ada benjolan yang abnormal
Abdomen : Tidak ada massa
Ekstremitus : Simetris, tidak ada kelainan, tidak ada Varises
Genetalia : Tidak ada Varises, pengeluaran pervagina, normal, tidak ada pembesaran
kalenjar bartolini.
Anus : Tidak ada hemoroid

A= ASSASMENT
Ny. C P2A0, umur 28 tahun akseptor KB Suntik progestin

P= PLANNING
Tanggal 12 Februari 2013 Jam 14. 35 WIB.
1) Memberi tahu ibu tentang alat kontrasepsi suntik progestin
A. Macam-macam KB suntik
1. Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera), mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan
setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuskilar (didaerah bokong)
2. Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estradiol
Sipionat yang diberikan injeksi I.M. sebulan sekali (Cyclofem), dan 50 mg Noretindron Enatat
dan 5 mg Estradiol Valerat yang diberikan injeksi I.M. sebulan sekali.
B. Cara Kerja
1. Mencegah pelepasan telur
2. Mengentalkan lendir leher rahim
3. Menipiskan dinding rahim
C. Efektivitas
Kontrasepsi suntik memiliki efektivitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100
perempuan/tahun., asal penyuntikannya dilakukan secara teratur. Sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
C. Keuntungan
1) Sangat efektif
2) Pencegahan kehamilan jangka panjang
3) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
4) Klien tidak perlu menyimspn obat suntik
5) Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause
6) Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
7) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
8) Mencegah beberapa penyebeb penyakit radang pangul
9) Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell)

D. Keterbatasan
1) Sering ditemukan gengguan haid seperti siklus haid memanjang atau memendek, perdarahan
yang banyak atau sedikit, perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (spooting), tidak haid
sama sekali
2) Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk
mendapatkan suntikan)
3) Tidak dapat dihentikan sewaktu-sewaktu sebelum suntikan berikutnya.
4) Permasalahan berat badan mrupakan efek samping tersering
5) Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan Infeksi Menular Seksual, hepatitis B, atau
infeksi virus HIV
6) Terlambatnya kesuburan setelah penghentian pemakaian
7) Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
8) Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang (densitas)
9) Pada pangguanan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan
libido, gangguan emosi (jarang), sakit kepala, jerawat.
E. Yang dapat menggunakan kontrasepsi suntikan progestin
1) Usia reproduksi
2) Nulipara dan telah yang memiliki anak
3) Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektifitas tinggi
4) Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
5) Setelah melahirkan dan tidak menyusui
6) Setelah abortus atau keguguran
7) Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi
8) Perokok
9) Tekanan darah < 180/110 mmHg, dangan masalah gangguan pembekuan darah atau anemia
bulan sabit
10) Menggunakan obat untuk epilepsi (fenitoin dan barbiturat) atau obat tuberkulosis (rifampisin)
11) Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen
12) Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
13) Anemia defisiensi besi
14) Mendekati usia menopause yang tidaka mau atau tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi
kombinasi
G. Yang tidak boleh meggunakan kontrasepsi suntik progestin
1. Hamil atau dicurigai hamil (resiko cacat pada janin 7 per 100.000 kelahiran)
2. Perdarahan pervagnam yang belum diketahui penyebabnya
3. Tidak dapat menerima adanya gangguan haid, terutama amenorea.
4. Penderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara
5. Diabetes militus disertai komplikasi.
H. Waktu Penggunaan alat kontrasepsi suntik progestin
1. Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tersebut tidak hamil
2. Mulai hari pertama sampai hari ke-7siklus haid
3. Pada waktu yang tdak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap saat, asalkan ibu tersebut
tidak hamil. Selama 7 hari setelah melakukan suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual
4. Ibu yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti dengan alat
kontrasepsi suntikan. Bila ibu telah menggunakan alat kontrasepsi hormonal sebelumnya secara
benar, dan ibu tersebut tidak hamil, suntikan pertama dapat segera diberikan. Tidak perlu
menunggu sampai sampai haid berikutnya datang.
5. Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi lain dan ingin menggantinya dengan jenis
kontrasepsi suntikan yang lain lagi, kontrasepsi yang akan diberikan diberikan dimulai pada saat
jadual kontrasepsi suntikan yang sebelumnya.
6. Ibu yang menggunakan alat kontrasepsi nonhormonal dan ingin menggantinya dengan
kontrasepsi hormonal, suntikan pertama kontrasepsi hormonal yang akan diberikan dapat segera
diberikan, asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid
berikutnya datang. Bila ibu disuntik setelah hari ke-7 haid, ibu tersebut selama 7 hari setelah
suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual
7. Ibu ingin mengganti AKDR dengan kontrasepsi hormonal. Suntikan pertama dapat diberikan
pada hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid, asal saja yakin ibu tersebut tidak hamil.
8. Ibu tidak haid atau perdarahan tidak teratur. Suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal
saja ibu tersebut tidak hamil, dan selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan
hubungan seksual
2) Memberi tahu ibu untuk segera datang kepelayanan kesehatan untuk mendapat pelayanan KB
dan jika ada keluhan
Memberi ibu suntikan KB 3 bulanan (deponeo)
Cara pemberian suntikan :
a) Menjaga privacy pasien
b) Menyiapkan alat. Alat terdiri dari :
a) Obat yang akan disntikkan (Deponeo)
b) Spuit dan jarumnya (sekali pakai)
c) Alkohol 60-90% dan kapas
c) Mencuci tangan
d) Kocok botol dengan baik
e) Membuka tutup kaleng pada vial yang menutupi karet. Hapus karet yang ada diatas vial dengan
kapas yang telah dibasahi alkohol, biarkan kering
f) Menghisap obat ke dalam spuit dan menghilangkan gelembung udara didalam spuit
g) Menyuruh pasien membuka pakaian bagian bawah
c) Mendesinfektan daerah suntikan dengan kapas alkohol
d) Menyuntikkan obat pada daerah 1/3 SIAS bokong ibu secara Intra Muskular
e) Mengusap daerah bekas suntikan dengan kapas kering
f) Membuang spuit kedalam box spuit
6. Menganjurkan ibu melakukan kunjungan ulang untuk mendapatkan suntikan ulang pada tanggal
13 Mei 2013

Evaluasi
Tanggal 12 Februari 2013 Jam 14.45 WIB.
Ibu yakin dan mantap untuk menggunakan alat kontrasepsi suntik progestin
a. Ibu telah diberi suntikan depoprogestin pada tanggal 12 Februari 2013
b. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang untuk mendapatkan suntikan ulang pada tanggal 5 Mei
2013
IV. Rincian Kegiatan
No Kompetensi Jenis kegiatan waktu Metode Hasil yang diha

1 Mahasiswa mampu 1) Review peralatan yang 5 menit Pre Conferensi Mahasiswa men
melaksanakan diperlukan untuk persiapan perala
pemeriksaan pelayanan kompetensi pelayanan diperlukan deng
kontrasepsi suntik kontrasepsi suntik. menjelaskan sat
2) Menyiapkan peralatan
kegunaan alat d
yang diperlukan untuk Mahasiswa men
kompetensi pelayanan peralatan untuk
Ronde post
kontrasepsi suntik tindakan pelaya
5 menit conference
3) Memeriksa kelengkapan
suntik, dengan c
peralatan air mengalir un
tangan
sabun
Pre conference handuk kering
timbangan bera
ronde
tensimeter dan
5 menit alat suntik steri
kapas alkohol
obat suntik
tempat sampah
medis
alat tulis
mahasiswa men
persatu kegunaa
benar
2 Mahasiswa mampu Komunikasi dengan klien 5 menit Bed Side Klien mengerti
melakukan komunikasi teaching / mahasiswa. Ma
terapeutik ronde menjelaskan tuj
prosedur tindak
benar sehingga
untuk mendapat
3 Mahasiswa mampu Melaksanakan 50 menit Bed Side Mahasiswa mel
melaksanakan kompetensi kompetensi kontrasepsi teaching / kompetensi kon
kontrasepsi suntik suntik ronde dengan criteria
checklist).
4 Mahasiswa mampu Melakukan 30 menit Ronde Mahasiswa mel
melakukan pendokumentasian hasil conference pendokumentas
pendokumentasian hasil pemeriksaan kompetensi pemeriksaan ko
kompetensi kontrasepsi kontrasepsi suntik. kontrasepsi sun
suntik metode SOAP

V. Evaluasi
Prosedur : pada saat pre conference, ronde dan post conference
Jenis test : performence test
Bentuk : observasi
Alat test : lembar evaluasi

VII. Pembahasan
Telah dilaksanakan pemeriksaan pelayanan KB suntik pada pasien Ny.C. Selama
pelaksanaan pemeriksaan pelayanan KB suntik, mahasiswa A sudah melakukannya dengan
baik dan sesuai langkah-langkah dalam cheklist kompetensi kontrasepsi suntik. Tetapi ada
beberapa langkah yang masih kurang atau perlu perbaikan, yaitu pada poin 8.
Setelah diberi penjelasan, mahasiswa C mengerti dan selanjutnya akan memperbaiki langkah-
langkah kompetensi kontrasepsi suntik dengan benar.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Program D IV Bidan Pendidik POLTEKES Bhakti Pertiwi Husada Cirebon merupakan
program yang diselenggarakan dalam rangka memenuhi kebutuhan pendidikan profesional yang
disiapkan untuk menciptakan lulusan bidan pendidik yang berkualitas. Peran seorang lulusan D
IV Bidan Pendidik dalam bidang kebidanan secara utuh adalah menjadi pendidik dan
pembimbing mahasiswa D III Kebidanan.
Untuk mencapai kompetensi ditetapkan satu program pembelajaran klinik yang dilengkapi
dengan praktik Clinical Instruktur (CI) di RS (Rumah Sakit). Mahasiswa telah melakukan
bimbingan praktek kepada mahasiswa D III Kebidanan dari tanggal 28 Januari -21 Februari 2013
di BPM Bidan Hj.Yetti Sudiati.,Am.Keb.

B. Saran
Program praktek Clinical Instructur sangat baik dilakukan guna untuk mencapai tujuan dari
program pendidikan DIV Bidan Pendidik. Namun disamping itu, pengarahan atau panduan
dalam praktek di lahan harus lebih diperbaiki lagi, agar tujuan dari praktek Clinical Instructur
akan sangat maksimal didapatkan bagi calon CI maupun bagi mahasiswa yang dibimbingnya.

Anda mungkin juga menyukai