Anda di halaman 1dari 17

TINJUAN TEORI

A. Definisi Menopause
Menopause berasal dari bahasa yunani yaitu Meno yang berarti bulan
dan Paussis yang berarti jeda atau akhir. Menopause berarti akhir dari masa haid
atau dapat didefinisikan sebagai berhentinya menstruasi untuk selamanya. Masa
haid berhenti ketika ovarium tidak lagi mematangkan sel telur sebagai respon
terhadap sinyal hormone yang mencapai mereka dari kelenjar pituitary (kelenjar
yang terletak didasar otak yang menghasilkan beberapa hormone yang penting).
Menopause ini merupakan suatu akhir proses biologis dari siklus menstruasi
yang terjadi karena penurunan produksi hormon estrogen yang dihasilkan
ovarium (indung telur). Menopause mulai pada umur yang berbeda umumnya
adalah sekitar 50 tahun, meskipun ada sedikit wanita memulai menopause pada
umur 30-an. (Margareth, 2013).
Intan (2013) mengatakan bahwa menopause adalah keadaan wanita yang
mengalami penurunan fungsi indung telur, sehingga reproduksi hormon estrogen
berkurang yang berakibatkan terhentinya menstruasi untuk selamanya (mati
mentruasi).
Andi Tihardimanto (2012) mendefinisikan menopause sebagai periode
mentruasi spontan yang terakhir pada seseorang wanita dan merupakan
diagnosis yang ditegakkan secara retrospektif setelah amenore selama 12 bulan.
Seorang wanita yang mengalami menopause alamiah sama sekali tidak dapat
mengetahui apakah saat menstruasi tertentu benar-benar merupakan
menstruasinya yang terakhir sampai satu tahun berlalu. Menopause kadang-
kadang disebut sebagai perubahan kehidupan.
Endang (2015) mengatakan bahwa menopause adalah haid terakhir pada
wanita, yang juga sering diartikan sebagai berakhirnya fungsi reproduksi
seorang wanita. Oleh karena itu, tidak jarang seorang wanita takut menghadapi
saat menopausenya. Kehidupan menjelang dan setelah menopause inilah yang
sering disebut sebagai ‘masa senja’ atau masa klimakterium.
B. Tahap Menopause
Pada dasarnya menopause dibagi menjadi tiga tahap yaitu masa
premenopause, menopause dan pasca menopause.
1. Pramenopause
Pramenopause yaitu masa transisi antara masa ketika wanita mulai
merasakan gejala menopause (biasanya pada pertengahan atau akhir usia 40
tahun) dan pada masa siklus haid benar-benar berhenti (rata-rata 51 tahun),.
Pada masa pramenopause akan terjadi perubahan fisik yang berarti.
2. Menopause
Masa menopause menandakan haid terakhir. Penentuan masa menopause
hanya bisa dilakukan setelah seorang wanita tidak haid lagi selama 1 tahun
penuh.
3. Pascamenopause
Masa ini adalah masa setelah haid terakhir seorang wanita. Dengan kata lain,
pasca menopause terjadi setelah masa menopasue. Biasanya, keadaan fisik
dan psikologisnya sudah dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan hormonalnya.

C. Jenis – jenis Menopause


Menopause dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu menopause alamiah
dan menopause prematur (dini).
1. Menopasue alamiah
Menopasue ini terjadi secara bertahap, biasanya antara usia 45-55 tahun.
Menopause alamiah terjadi pada wanita yang masih mempunyai indunng
telur. Durasinya sekitar 5- 10 tahun. Meskipun seluruh proses itu kadang-
kadang memerlukan waktu tiga belas tahun. Selama itu menstruasi mungkin
akan berhenti beberapa bulan kemudiann akan kembali lagi. Menstruasi
datang secara fluktuaktif. Lamanya, intensitasnya, dan alirannya mungkin
bertambah dan berkurang. Wanita yang mengalami menopause alamiahh
mungkin membutuhkan perawatan apapun. Hal ini karena kesehatan mereka
secara menyeluruh cukup baik. Selain itu proses menopause berjalan sangat
lambat sehingga tubuhnya dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan yang terjadi pada saat menopause.
2. Menopuse Dini
Menopause ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, bisa
karena indung telurnya telah diangkat, misalnya karena menderita kanker
indung telur. Kedua, diduga karena gaya hidup, seperti merokok, kebiasaan
minum-minuman beralkohol, makanan yang tidak sehat dan kurang
berolahraga. Ketiga bisa karena pengaruh obat-obatan seperti obat
pelangisng dan jamu-jamu yang tidak jelas zat kimianya. Pada umunya,
obata-obatan pelangsing memang mengandung zat kimia yang dapat
menghambat produksi hormon.
Gejala menopause deini dengan menopause biasa tidak ada bedanya,
walaupun setiap orang mengalmi gejala dalam waktu yang sama. Tetapi dari
segi perubahan fisik penderita menopause biasanya tampak lebih parah. Ini
terlihat dari keluhan-keluhan yang mereka yang datang lebih cepat. Oleh
karena itu, datangnya menopause dini pelu diwaspadai (Margareth, 2013)

D. Tanda Fisik Menopause


Berikut ini tanda fisik menopause.
a. Ketidakaturan siklus haid
Haid yang tadi teratur, siklus menjadi tidak teratur dan jumlah darah
dapat berkurang atau bertambah. Kadang kala haid muncul tepat waktu,
tetapi tidak pada siklus berikkutnya, normalnya haid akan berakhir setelah
tiga sampai empat har, namun pada keadaan ini haid baru dapat berakhir
setelah satu minggu atau lebih.
Ketidakteraturan siklus haid (dismenorhea/nyeri haid, dari jumlah darah
yang keluar dan waktu menstruasi) pada masa pramenopause akan
berpengaruh ketika seseorang memasuki masa mennopause. (Liva. 2013)
b. Gejolak rasa panas (Hot Flushes)
Hot Flushes merupakan gejolak klasik yang dirasakan oleh wanita
menopause. Hot Flushes ini adalah suatu kondisi ketika tubuh mengalami
rasa panas yang menyebar dari wajah hingga seluruh tubuh. Rasa panas ini
sering diikuti oleh timbulnya warna kemerahan pada kulit dan keluarnya
keringat. Serangan ini biasanya terjadi selama 30 detik hingga beberapa
menit. Bahkan, kondisi ini dapat dialami sebelum si wanita mengalami
menopause.
Hingga saat ini, penjelasan secara pasti atas fenomena tersebut belum
diketahui. Hanya saja, fenomena ini dimungkinkan disebabkan karena
adanya fluktuasi hormon estrogen. Biasanya, gejala ini akan menghilang
dalam waku 5 tahun. Meskipun demikian, beberapa wanita mengalaminya
hingga 10 tahun. Terdapat beberapa hal yang biasanya berhubunga dengan
rasa panas yang muncul, seperti cuasa panas, lembab, ruang sempit, kafein,
alkohol atau makanana yang pedas.
Rasa panas, kulit menjadi kemerah-merahan dan keluarnya keringat di
malam hari menimbulkan ketidaknyamanan tidur bagi wanita yang
mengalami masa menopause ini. Karena itulah, wanita menopause biasanya
mengalami insomnia. Tidak hanya itu, mereka juga akan merasa cemas dan
detak jantungnya menjadi lebih cepat. Keluhan Hot Flushes tersebut
biasanya akan mereda saat tubuh sudah bisa beradaptasi dengan kadar
estrogen yang rendah.
c. Gejala pada vagina
Perubahan juga terjadi pada kondisi vagina. Pernurunan kadar estrogen
menyebabkan vaginna menjadi kering dan kurang elastis. Karena itulah,
sebagian besar wanita menopause akan merasakan sakit saat
berhubungan seksual. Biasanya, wanita menopause juga akan merasakan
gatal pada daerah vagina. Kondisi tersebut menyebabkan wanita
menopause rentan terhadap infeksi vagina.
d. Gejala perkemihan
Penurunan kadar estrogen juga berpengaruh pada kondisi saluran
kencing. Uretra, saluran yang menyalurkan air seni dari kandung kemih ke
luar tubuh, menajdi kurang elastis lagi. Uretra juga mengering dan menipis.
Oleh karena itu, wanita yang berada pada masa menopause rentan terkena
infeksi saluran kencing. Tak jarang mereka merasa selalu ingi buang air kecil
bahkan mengompol . kondisi tersebut dinamakan inkontinensia.
e. Sistem kardiovaskular
Estrogen melindungi sistem kardiovaskular. Insiden penyakit kantung
koroner pada wanita pramenopause dan wanita pasca menopause yang
mendapat terapi sulih hormon jauh lebih rendah daripada pria. Estrogen
menghambat penyerapan dan penguraian lipoprotein densitas rendah (LDL)
oleh endotel pembuluh darah koroner. Estrogen juga menghambat
vasospasme koroner. Zat ini telah dibuktikan menurunkan resitensi vaskular
(sehingga tekanan darah berkurang), meningkatkan curah jantung dan sintesi
nitrat oksida. Wanita pasca menopause memperlihatkan kadar kolesterol dan
triasilgliserida serum yang lebih tinggi secara bermakna. Penghentian
estrogen berkaitan dengan peningkatan kadar faktor pembekuan darah
tertentu dan peningkatan kecenderungan mengalammi trombosit sehingga
resiko infark miokardium dan stroke juga meningkat.
f. Perubahan kulit.
Estrogen berperan dalam menjaga elastisitas kulit, ketika menstruasi
berhenti maka kulit akan terasa lebih tipis, berkurang elastis terutama pada
daerah sekitar wajah, leher dan lengan. Kulit di bagian bawah mata menjadi
mengembung seperti kantong, dan lingkaran hitam di bagian ini menjadi
lebih permanen dan jelas.
g. Keringat di malam hari
Berkeringat di malam hari tidak saja mengganggu tidur melainkan juga
teman atau pasangan tidur. Akibatnya di antara keduanya merasa lelah dan
lebih mudah tersinnggung, karena tidak dapat tidur nyenyak.
h. Sulit tidur
Insomnia (sulit tidur) lazim terjadi pada waktu menopause, tetapi hai ini
mungkin ada kaitannya dengan rasa tegang akibat berkeringat malam hari,
wajah memerah dan perubahan yang lain.
i. Perubahan pada indra perasa
Pada saat menopause, kepekaan indra perasa akan berkurang. Gigi dan
gusi juga akna lebih cepat tanggal, terutama pada wanita yang memiliki
penyakit gigi maupun gusi.
j. Gangguan tulang dan punggung
Rendahnya kadar estrogen memengaruhi kondisi fisik wanita
menopause. Penurunan kadar estrogen tersebut ternyata juga menjadi salah
satu penyebab dari proses osteoporosis. Osteoporosis merupakan penyakit
kerapuhan tulang dan merupakan penyakit kerangka paling umum. Kadar
estrogen yang berkurang pada saat menopause akan diikuti dengan
penurunan penyerapan kalsium yang terdapat dalam makanan. Tubuh
mengatasi masalah ini dengan menyerap kembali kalsium yang terdapat
dalam tulang. Akibatnya, tulang menjadi keropos dan rapuh.
Menurut penelitian, manusia akan kehilangan satu persen tulang per
tahun seiring dengan proses penuaan. Inilah serinng menimbulkan rasa linu
dan nyeri persendian.
k. Tampak lebih gemuk
Memasuki usia menopause tubuh wanita akan terjadi perubahan
distribusi lemak. Ketika memasuki usia ini, tubuh wanita kan terjadi
penumpukan lemak tubuh pada pinggul dan perut.tekstur kulit pun berubah
yang ditunjukkan dengan lebih banyak muncul kerutan dan munculnya
jerawat. Pola hidup yang kurang sehat, seperti olahraga tidak teratur, makan
sembarangan dalam porsi berlebih, dan kebiasaan buruk lainnya semakin
memperparah kondisi tersebut.
l. Penyakit
Ada beberapa penyakit yang seringkali dialami oleh wanita menopause.
Dari sudut pandang medik ada dua perubahan paling penting yang terjadi
pada waktu menopause yaitu meningkatnya kemungkinan terjadi penyakit
jantung, pembuluh darah serta hilangnya mineral dan protein di dalam tulang
(osteoporosis). Penyakit jantung dan pembuluh darah dapat menimbulkan
gangguan seperti stroke atau serangan jantung. Selain itu penyakit kanker
juga lebiih sering terjadi pada orang yang berusia lanjut. Semakin lama
kehiduan maka semakin besar kemungkinan penyakit itu menyerang.
Misalnya kanker payudara, kanker rahim dan kanker ovarium. Kanker
payudara lebih umum terjadi pada wanita yang telah melampaui masa
menopause. (Andi. 2012)
Tak hanya mengalami perubahan fisik, namun wanita juga mengalami
gangguan psikologis antara lain pada masa menopause antara lain:
a. Ingatan menurun
Gejala menurunnya ingatan terlihat bahwa sebelum menopause wanita
masih begitu mudah untuk mengingat. Akan tetapi, sesudah mengalami
menopause terjadi kemunduran dalam mengingat bahkan mereka sering
lupa terhadap hal-hal kecil dan sederhana.
b. Kecemasan
Banyak dari wanita yang mengalami menopause menjadi seorang yang
mudah mengalami cemas. Kecemasan ini timbul sebagai akibat
seringnya kekhawatiran yang menghantui dalam menghadapi situasi
yang sebelumnya tidak pernah khawatirkan. Tanda-tanda psikologis
yang sering dialami wanita menopause, yaitu :
1) Suasana hati yang menunjukkan ketidaktenangan psikis, seperti
gampang marah dan rasa tegang.
2) Pikiran yang tidak menentu sebagai akibat kekhawatiran yang
berkepanjanngan sehingga mereka sulit untuk berkonsentrasi.
3) Sangant sensitiif dan merasa tidak berdaya.
4) Selalu menhindari situasi-situasi yang menimbulkan kecemasan dan
mereka selalu lari dari kenyataan.
5) Perilaku gelisah seperti gugup, agitasi, dan kewaspadaan yang
berlebihan.
6) Depresi, mudah cemas, insomnia dan sakit kepala
c. Mudah tersinggung
Gejala ini mudah dilihat jika kita dibandingkan dengan perasaan cemas.
Wanita menopause lebih mennunjukkan sikap mudah tersinggung dan
marah. Hal ini mungkin saja disebabkan adanya tingkat kesadaran yang
luar biasa dialami mereka. Perasaan mereka begitu sangat sensitif
terhadap sikap dan perilaku orang-orang di lingkungan sekitarnya.
Kondisi ini akan sangat tampak manakala mereka mempersepsikan
perilaku itu secara negatif dan menyinggung dirinya.
d. Stres
Renspon-renspon stress pada wanita menopause begitu beragam.
Sumber-sumber stress wanita menopause tidak bisa ditebak. Namun bisa
terlihat dari siklus suasana hati, misalnya reaksi marah atau sedih.
e. Depresi
Bentuk-bentuk depresi dari wanita menopause terlihat dari :
1) Hilangnya rasa percaya diri atas kemampuan organ reproduksinya.
2) Kesedihan akibat ditinggalkan anak-anaknya atau suami yang
meninggal.
3) Sedih karena sudah menurun daya tariknya.
4) Merasa tertekan karena seluruh aktifitas dan perannya sudah diambil
alih
5) Sakit yang tidak pernah sembuh-sembuh atau penyakit kronis.
(Namora. 2013)

E. Penyebab Menopause Dini


Pada menopause dini, kadar estrogen rendah tetapii kadar hormon
hipofisa yyang merangsang ovarium (terutama FSH) tinggi sebagai usaha untuk
merangsang ovarium.
Menopause dini bisa disebabkan oleh:
1. Adanya kelainan kromosom atau kelainan imunitas
2. Adanya riwayat menopause dini dalam keluarga. Bila didalam keluarga
seperti ibu, nenek, kakak atau adik ada yang mengalami gejala menopause
dini, maka kemungkinannya untu kmengalami hal tersebut juga ada.
3. Adanya infeksi virus saat seseorang wanita masih berada didalam rahim ibu
juga berpengaruh.infeksi virus saat hamil akan mempengaruhi jumlah telur
yang dimiliki oleh bayi tersebut kelak.
4. Menopause akibat pembedahan
Pembedahan yang dilakukan untuk alasan kesehata yang dialami oleh si
penderita akibat endometriosis, polip atau kanker ovarium. Sehingga
penderita harus menjalani histerektomi (pengangkatan rahim, saluran telur
dan bahkan mingkin juga ibdubg telur) atau oopherectomy (pengangkatan
ovarium). Pembedahan ini sangat mengerikan karena dilakukannya
pemotongan fungsi ovarium dan menjadi penyebab kadar estrogen menurun
secara mendadak. Akibatnya, membuat wanita penderita itu mau tidak mau
harus menjadi menopause sebelum waktunya.
5. Menopause dikarenakan adanya terapi kanker
Menopause diini atau premature menopause juga dapat disebebkan oleh
tindakan pengobatan kanker melalui radiasi ataupun kemoterapi. Tindakan
medis ini bertujuan membunuh sel-sel kanker tetapi dapat berakibat buruk
pada sel-sel yang masih sehat juga ikkut terbunuh, dalam hal ini termasuk
juga sel-sel pencernaan, sel ovarium, dan sel-sel rambut, sangat beresiko
terbunuh akibat tindakan radiasi maupun kemoterapi yang dijalani si
penderita.
6. Infeksi
Menopause dini maupun premature menopause da[at diakibatkan adanya
virus atau bakteri jenis tertentu yang menyebabkan terjadinya infeksi juga
dapat mebuat wanita memasuk imasa menopause lebih cepat dari
seharusnya. Jenis infeksi seperti gondok dan tbc dapat berpengaruh pada
ovarium, yang berpengaruh pada keseimbangan hormon. Meskipun hal ini
jarang terjadi.
Penyebab lain yanh mendukung menopause itu terjadi dan kapan
menopause itu terjadi, diantaranya ialah:
1. Usia saat haid (menarche)
Jika seorang wanita pertama kali mengalami menstruasi terbilang dalam
usia yang masih belia, maka menopause yang akan terjadi masih lama
2. Faktor psikis
Mereka para wanita yang belum menikah dan bekerja sangat
mempengaruhi menopause itu lebih cepat terjadi dibanding dengan
mereka yang tidak menikah dan tidak bekerja. Hal ini sangan
mempengaruhi keadaan psikis wanita.
3. Jumlah anak
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mehirkan
banyak anak, cenderung lebih mudah dan lebih cepat mengalami
penuaan dini dan mereka makin dekat dengan masa menopause
4. Usia melahirkan
Ketika seorang wanita melahirkan atau memiliki seorang anak dalam
usia yang cukup tua misalnya memilki anak di usia 36 tahun, maka
semakin lama wanita tersebut mengalami menopause. Hal ini disebabkan
oleh ketika seorang dalam masa kehamilan dan prsalinan di usia yang
cukup tua akan berpengaruh pada lambannya proses sistem kerja dari
organ reproduksi dan memperlambat proses penuaan dini.
5. Pemakaian kontrasepsi
Pemilihan dalam pemakaian alat kontrasepsi juga dapat berpengaruh
seorang wanita mengalami keterlambatan dalam menopause.
6. Merokok
Rokok memang menjadi salah satu penyebab dari banyak penyakit.
Wanita yang suka merokok cenderuhng lebih cepat mengalami masa
menopause.
7. Sosial ekonomi
Secara pasti faktor sosial ekonomi belum bisa dipastikan sebagai
penyebab menopause. Namun menurut sebuah karya DR. Faisal
mengungkapkan bahwa menopause dipengaruhi oleh faktor sosial
ekonomi termasuk pendidikan dan pekerjaan.
8. Adanya perubahan pola makan sehat, terlalu sering mengkomsumsi
makanan cepat saji.
9. Terlalu diet ketat
10. Pengaruh obat-obatan seperti obat pelangsing dan jamu-jamu tidak jelas
zat kimianya.
11. Diabetes melitus
Penyakit autoimun seperti diabetes melitus menyebabkan terjadinya
menopause dini. (Margareth. 2013)
F. Perubahan Endokrin pada menopause
Menopause memberi sinyal berakhirnya potensi reproduksi seiring dengang
dimulainya kegagalan fungsi ivarium secara ireversibel. Habisnya simpanan
oosit ovarium menyebabkan terhentinya perkembangan folikel dan ovulasi.
Hasilnya adalah :
1. Penurunan bertahap estradiol sirkulasi dan kadar estrogen darah yang sangat
rendah setelah aktivitas ovarium berhenti. Estrogen utama setelah
menopause adalah estron yang berasal dari konversi androgen adrenal di
jaringan perifer.
2. Peninngkatan gonadotrofin sirkulasi, folicle stimulating hormone (FSH) dan
luteinizing hormone (LH) akibat hilangnya efek umpan balik negatif
estrogen.
3. Amenore akibat tidak adanya stimulasi endometrium oleh hormon-hormon
streroid ovarium. (Gebbie.2005).

G. Diagnosis
Diagnosa dapat dijalankan dengan menemukan secara tepat tingkat tinggi darah
dari hormon-hormnon lendir FSH dan LH. Sebagaimana disebutkan terlebih
dahulu kegagalan ovarium serta tiadanya output estrogen menyebabkan
hormone-hormone ini dipancarkan dalam jumlah besar. Dalam kenyataan, suatu
elevasi hormon lendir yang dipertahankan terjadi hanya dalam keberadaan
kegagalan ovarium (menopause), pengambilan ovariusm, secara bedah, atau
ketiadaan ovarium bawaan.
Tes tap menunjukkan akibat dari kekurangan estrogen pada mukosa
vagina. Tes sensitive yang disebut radioimmunoassay menunjukkan kadar
hormon di dalam darah dan urin. Pengukuran kadar hormon juga akan
memperlihatkan peningkatan kadar folikel stimulating hormone (FSH) yang
mencapai 15 kali lebih besar dari angka normal dan peninngkatan hormon
luteinzing (LH) sejumlah 5 kali dsri angka normal.
Untuk menyikapi perubahan organic pada wanita dengan pendarahan
siklus menstruasi abnormal, dokter akan mengadakan pemeriksaan panggul.
Kemudian, dokter akan mengambil jaringan dari permukaan uterus yang disebut
dilatasi dan kuretasi

H. Pemeriksaan
Pemeriksaan rutin ke dokter anda memungkin untuk deteksi dini masalah fisik
maupun psikologis pada masa menopause.
1. Pap Smear dianjurkan dua tahun sekali untuk mendeteksi dini kanker leher
rahir sampai wanita berusia 70 tahun atau sampai dokter anda menganjurkan
berhenti.
2. Wanita diatas 50 tahun dianjurkan rutin mammogram setiap 2 tahun. Untuk
wanita yang mempunyai resiko tinggi mammogram dianjurkan setahun
sekali.
3. Bone Densitometry setia dua sampai lima tahun sekali untuk menilai resiko
osteoporosis terutama pada wanita beresiko tinggi.

I. Pencegahan Menopause Dini


1. Hindari makanan instan
Makanan cepat saji tidak mengandung gizi seimbang. Kandungan kolesterol
tinggi dalam makanan tersebut akan menurunkan kebugaran
2. Perbanyak makanan mengandung fitoestrogen
Fitoestrogen bisa ditemukan pada buah-buahan seperti pepaya, bengkoang,
teh hijau, kacang kedelai. Bisa juga didapat dari biji-bijian gaandum, wijjen,
biji bunga matahari dan kacang tunggak.
3. Terapkan pola hidup sehat
Terapkan pola hidup sehat, yakni mengonsumsi makanan bergizi seimbang,
tidak merokok, minum-minuman beralkohol dan cukup istirahat.
4. Olahraga teratur
Selain membuat tubuh segr, olahraga teratur juga melancarkan peredaran
darah, menguatkan tulang dan membantu produksi hormon. Pilihlah
olahraga sesuai minat anda, seperti senam, joging atau lari pagi.
5. Perbanyak konsumsi buah dan sayur
Buah dan sayur mengandung banyak serat yang baik bagi lesehatan.
(Margareth. 2013).
J. Pengobatan Menopause
1. Penatalaksanaan umum
Merupakan pendapat umum yaang salah bahwa semua masalah
klimakterium atau menopause dapat dihilangkan dengan hanya pemberian
estrogen saja. Tujuan pengobatan dengan estrogen bukanlah memperlambat
terjadinya menopause, malinkan memudahkan wanita-wanita tersebut
memasuki masa klimakterium. Hubungan pribadi yang baik, saling percaya
antara suami istri, maupun antara dokter-penderita akam memberikan
harapan yang besar akan kesembuhan. Pemberian obat-obat penenang
bukanlah cara pengobatan yang terbaik. Psikoterapi superfisial oleh dokter
keluarga sering sekali menolong.
2. Pengobatan Hormonal
Menopause merupakan suatu peristiwa fisiologis dari keadaan defisiensi
estrogen. Sindrom klimakterik pada umumnya terjadi akibat kekurangan
estrogen, sehingga dengan sendirinya pengobatan yang tepat adalah
pemberian estrogen, meski bukan tanpa resiko.
Program yang seimbang dari pengobatan estrogen-pengganti yang
dikombinasikan dengan progestogen siklik merupakan pengobatan terbaik,
karena tujuan nyata dari entrogen-pengganti adalah tidak hanya untuk
meredakan gejala-gejala vasomotor melainkan juga untuk mencegah akibat
metabolik seperti osteoporosis dan ateroskletosis.
Pengobatan sistematik secara oral atau secara lain biasanya dimulai
serentak, pengobatan vaginal loakl terkadang dapat dihentikan setelah
beberapa bulan, atau pengobatan krim vaginal mungkin dibutuhkan selain
estrogen sistematik. Gejala iritatif cepat mereda dangan krim vaginal tetapi
pemulihan aliran darah vaginal yang normal membutuhkan waktu hingga
satu tahun. (Endang. 2015)
K. Pola Makan Sehat Menuju Menopause
Menopause merupakan peristiwa alami dalam siklus kehidupan wanita.
Untuk mencegah berbagai keluhan yang mungkin terjadi di masa menopause
yang disebabkan oleh kekurangan hormon estrogen, pengaturan menu makanan
yang tepat sedini mungkin adalah salah satu jawaban yang tepat untuk mengatasi
kekurangan hormon estrogen pada tubuh. Hal ini merupakan alternatif alamiah,
yaitu dengan mengkonsumsi ekstra estrogen yang banyak terkandung pada
sejumlah bahan pangan. Sebuah menopause diet adalah waktu yang baik untuk
membatasi makanan yang tidak begitu bagus untuk seorang wanita menuju masa
menopause karena ransel di kalori dapat lebih mudah selama fase kehidupan ini
dan faktor resiko jenis penyakit tertentu bisa naik. Seorang wanita harus
menjauhi makanan berlemak dan manis serta yang mengandung kafein atau
apapun yang benar-benar tidak memiliki nilai gizi. Ada senyawa alamiah dalam
tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan yang struktur kimianya mirip dengan
hormon estrogen dan disinyslir akan menghasilkan efek seperti kerja estrogen.
Senyawa tersebut disebut fitoestrogen. Bahan pangan yang kaya akan
fitoestrogen adalah jenis kacang-kacangan terutama kacang kedelai, serta dapat
ditemukan pada hampir semua jenis sereal sayuran, pepaya dan tanaman lain
yang kaya akan kalsium. (Margareth. 2013)
Berdasarkan penelitian hasil studi bahwa perubahan pola makan yang
menjurus pada makanan yang banyak mengandung karbohidrat akan
menimbulkan perubahan kerja usus halus dan besar, sehingga dapat menurunkan
estrogen yang dapat menyebabkan perubahan kerja usus menjadi lambat. Hal ini
menggambarkan bahwa dengan status gizi yang kurang akan dapat
meninngkatnya terjadinya perubahan fisik pada wanita masa menopause, karena
dengan keadaan status gizi ysng dibutuhkan oleh tubuh kurang seimbang
sehingga menyebabkan terjadinya perubahan fisik semakin cepat. (Dewi. 2017).
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN MENOPUSE
PADA NY. “E” UMUR 45 TAHUN DENGAN
DI PUSKESMAS WARA KOTA PALOPO

Tanggal Kunjungan : 26 Desember 2019

Tanggal Pengkajian : 26 Desember 2019

Nama Pengkaji : Hasmah

A. IDENTITAS/BIODATA
Nama :E Nama : Tn. N
Umur : 45 tahun Umur : 51 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Anggrek Alamat : Jl. Anggrek
No. HP/Telp. : No. HP/Telp. :

B. DATA SUBJEKTIF
Hari/Tanggal : Kamis, 26 Desember 2019 Pukul : 11.00 WITA
1. Keluhan-keluhan
Ibu menyatakan sering merasakan nyeri sendi, sakit pada punggung, sulit
menahan kencing, rasa panas, ibu sudah satu tahun tidak datang haid.
2. Riwayat Menstruasi
Meharche: ± usia 17 tahun, Lama: 7 hari, Siklus: 28 hari.
3. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Persalinan Nifas
N Umur
Jenis Penolong komplikasi J P
O anak UK BB Laktasi Komplikasi
Persln Persln Ibu Bayi K B
1. 1990 Aterm Normal Bidan X X ♂ 2700 Baik Tdk ada
2. 1992 Aterm Normal Bidan X X ♂ 2800 Baik Tdk ada
3. 1995 Aterm Normal Bidan X X ♀ 2600 Baik Tdk ada

4. Riwayat kontrasepsi yang pernah digunakan


Ibu mengatakan menggunakan jenis kontrasepsi pil
5. Diet/makanan
Makan 3x/hari dan minum 7-8 gelas/hari
6. Pola Eliminasi
BAB
1x/perhari, kecoklatan, berbau khas
BAK
4x-5x/hari, berbau khas
7. Aktivitas sehari-hari
Ibu mengatakan aktifitas ibu sehari-hari mengerjakan pekerjaan rumah tangga
seperti menyapu, memasak, meneyetrika, dll
8. Riwayat penyakit sistematik
Ibu mengatakan tidak ada riwayat menular, ataupun turunan
9. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan tidak ada riwayat menular, namun memiliki riwayat keluarga
dengan riwayat penyakit hipertensi.
10. Riwayat sosial

C. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Tingkat kesadaran : Composmentis
c. Keadaan emosional : Stabil
d. Pemeriksaan tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg Nadi : 84x/menit
Respirasi : 24/menit Suhu badan : 36,5ºC
e. Antropometri
LILA :27 cm
Tinggi Badan : 158 cm
Berat Badan : 55 kg
2. Pemeriksaan Head to Toe
a. Kepala : Mesosepal, tidak berketombe, rambut tidak rontok, dan
tidak nyeri
b. Wajah : Bersih, tidak oedem
c. Mata : Simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda.
d. Telinga : Simetris, tidak ada serumen, pendengaran baik
e. Hidung : Simetris, tidak ada sekret
f. Mulut : Bersih, tidak ada sariawan
g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe dan
vena jugularis.
h. Dada : Simetris,Tidak ada benjolan dan nyeri tekan
i. Abdomen : Tidak ada luka, terdapat nyeri tekan pada perut bagian
bawah.
j. Pemeriksaan genetalia :
k. Anus :
l. Ekstremitas : Tidak ada odem dan varices
m. Pemeriksaan penunjang :

D. ASSESMENT
Hari/Tanggal : Kamis, 26 Desember 2019 Pukul : 11.18 WITA
1. Diagnosa : Ny. E umur 45 tahun dengan menopause
2. Masalah aktual :
3. Masalah potensial :

E. PLANNING
Hari/Tanggal : 26 Desember 2019 Pukul : 11.20 WITA
1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan
2. Memberitahu ibu tentang makanan sehat
3. Memberitahu ibu tentang KIE ketidaknyamanan ibu saat memasuki menopause
4. Memberutahu ibu tentang KIE tanda gejala menopause
5. Memberitahu ibu untuk menjaga personal hygiene
6. Memberitahu ibu tentang pola istirahat

Anda mungkin juga menyukai