Anda di halaman 1dari 5

WITHA HERLINA

C.0105.22.072
KEPERAWATAN REPRODUKSI

KLIMATERIUM
Definisi
Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir masa reproduksi sampai awal masa
senium dan terjadi pada wanita berumur 40 – 65 tahun.
Klimakterium adalah masa peralihan yang dilalui seorang wanita dari periode reproduktif ke
periode non reproduktif. (Kasdu, 2012, hal 2 )
Masa klimakterium adalah perubahan aktivitas reproduksi dari aktif menjadi tidak aktif,
makin menurunnya estrogen hormone dan menimbulkan gejala klinis .
Klimakterium terdiri dari 3 fase, yaitu:
1. Premenopause,yaitu masa klimakterium yang terjadi sebelum menopause.
Pada masa ini siklus menstruasi cenderung mulai tidak teratur.
Wanita mengalami hot flush atau semburan panas di wajah dan menjalar ke seluruh tubuh. Kurun
waktunya 4-5 tahun sebelum menopause.
2. Menopause,yaitu masa berhentinya menstruasi secara permanent yang diikuti gejala-gejala
yang terkadang membuat wanita merasa cemas.
3. Pascamenopause,yaitu masa setelah menstruasi terakhir sampai gejala hilang, atau sampai
akhir kehidupan.
Kurun waktunya 3-5 tahun setelah menopause.
Keluhan-keluhan atau gejala yang terjadi pada masa tersebut dinamakan sindrom klimakterium

Tanda-tanda awal Klimakterium dan Menopause


Menstruasi menjadi tidak lancar atau tidak teratur, datang dalam interval waktu yang lebih
lambat atau lebih awal.
Haid yang keluar banyak sekali, atau malah sedikit sekali.
Muncul gangguan vasotoris berupa penyempitan atau pelebaran pembuluh darah.
Merasa pusing-pusing, sakit kepala terus menerus.
Berkeringat terus-terusan.
Neuralgia atau nyeri syaraf terus-terusan.
Tanda dan Gejala
Gejala-gejala fisik
1. Hot flushes/rasa panas (pada wajah, leher, dan dada yang berlangsung selama beberapa menit,
pusing,lemah, atau sakit.
2. Rasa panas
3. Berkeringat dimalam hari
4. Susah tidur
5. Sakit kepala
6. Keinginan buang air kecil menjadi lebih sering
7. Berdebar-depar (detak jantung meningkat atau mengencang)
8. Tidak nyaman ketika buang air kecil
9. Ketidakmampuan untuk mengendalikan buang air kecil (inkontinensia)
10. Perubahan kulit
11. Kerapuhan tulang
Gejala-gejala psikologis
1. Mudah tersinggung
2. Depresi
3. Cemas
4. Suasana hati (mood) yang tidak menentu
5. Sering lupa
6. Susah berkonsentrasi

Gejala-gejala seksual
1. Kekurangan cairan vagina, mengakibatkan rasa tidak nyaman
selama berhubungan seksual
2. Menurunnya libido
Perubahan masa klimaterium dan menopause
1. Perubahan Kulit
2. Perubahan pada Fungsi Alat Reproduksi
3. Perubahan pada Tulang
Gangguan pada Klimakterium
1. Gangguan neurovegetatif/ gangguan vasomotorik
Muncul berupa gejolak panas (hot flush), keringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala,
dada berdebar-debar, susah bernapas, jari-jari atrofi, dan gangguan usus atau pencernaan.
2. Gangguan Psikis
Berupa depresi, kelelahan, mudah tersinggung, gairah berkurang, dan susah tidur.
3. Gangguan Somatik
a. Selain berupa gangguan haid atau amenorea
b. Gangguan kolpitis atrofikans (kondisi permukaan vagina yang tipis, kering, dan
mengalami peradangan. Kondisi ini terjadi karena menurunnya dengan kadar estrogen)
c. Entropium merupakan kondisi di mana kelopak mata bawah membalik ke arah dalam
mata, sehingga menyebabkan bulu mata bergesekan dengan permukaan bawah mata atau
kornea.
Entropion disebut juga dengan retraksi kelopak mata. Kondisi ini terjadi secara bertahap
dan tidak menimbulkan gejala apapun pada stadium awal.
d. Ektropion merupakan sebuah kondisi ketika kelopak mata bawah membalik ke arah
luar mata, sehingga menjadi berjarak jauh dari mata dan tidak menyentuh bola mata.
Karena hal ini, penampakan yang berada dekat dari permukaan kelopak mata akan
terlihat sangat jelas. Kondisi ini dapat menyebabkan kekeringan pada mata, iritasi, dan
juga air mata yang terus-menerus keluar.
e. Osteoporosis
f. Atritis
g. Aterosklerosis
h. sclerosis coroner
i. adipositas

Gangguan menopause:
1. Menopause premature/ menopause precock
Menopause premature adalah gangguan jadwal menopause premature bila:Haid berhenti pada
umur 40 tahun.
Terjadi gejala premenopause berupa hot flush dan kenaikan gonadotropin
2. Menopause terlambat
Gangguan jadwal menopause berupa menopause terlambat bila:
Haid berhenti setelah berumur 55 tahun
Gangguan organic pada:
Masa menopause
Kelainan organic terjadi karena stimulant kerja yang tidak seimbang antara estrogen dan
progesterone.
Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya kondisi patologis organ, dalam bentuk:
1. Peningkatan perdarahan disfungsional
2. Bisa terjadi perubahan alat genetalia menjadi tumor jinak mioma uteri, polip endometrial, dan
polip servikal
3. Karsinoma korpus uteri
4. Keganasan payudara
Post Menopause
Gejala seperti hot flashes dan gangguan tidur mungkin tetap ada, meskipun intensitasnya
semakin berkurang seiring waktu.
Akan tetapi, ada beberapa risiko kesehatan yang semakin meningkat, seperti penyakit jantung
dan osteoporosis.
Penatalaksanaan:
Pastikan untuk mendapatkan tidur yang cukup, karena tidur yang baik memiliki dampak positif
terhadap kesehatan mental dan fisik.
Dengan menerapkan gaya hidup ini wanita dapat menjalani fase klimakterium dan setelah
menopause dengan kesehatan yang optimal.

Patofisiologi:
Penurunan fungsi ovarium

Berkurangnya kemampuan ovarium Menjadi rangsangan gonadotropin

Terganggunya interaksi antara Hipotalamus-Hipofisis

Kegagalan fungsi korpus luteum

Penurunan fungsi steroid ovarium

Berkurang respon timbal balik negative terhadap hipotalamus

Peningkatan produksi FSH dan LH

Yang paling mencolok adalah peningkatan FSH

Pemeriksaan Penunjang:
Seorang wanita yang sudah berusia 45-55 tahun mengalami menopause, tidak perlu melakukan
pemeriksaan laboratorium –seperti: follicle stimulating hormone (FSH), luteinizing
hormone (LH), anti-mullerian hormone (AMH), estradiol/estrogen, dan kadar testosterone.
Kecuali jika menopause terjadi terlalu dini, akibat adanya masalah medis tertentu.
Menopause biasanya dapat diketahui dengan menilai gejala dan riwayat menstruasi.
Penatalaksaan:
Menurut Brunner & Suddarth (2001), penatalaksanaan untuk wanita dengan klimakterium dan
menopause adalah sebagai berikut :
1. Mengubah gaya/pola hidup
- Mengkonsumsi makanan yang kaya akan kalsium.
- Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin seperti buah- buahan dan sayuran.
- Mengurangi konsumsi kopi, teh, minuman soda, dan alkohol.
- Menghindari merokok.
2. Olahraga
Olahraga akan meningkatkan kebugaran dan kesehatan seseorang, biasanya ini juga membawa
dampak positif, seperti :
- Menguatkan tulang
- Meningkatkan kebugaran
- Menstabilkan berat badan
- Mengurangi keluhan menopause
- Mengurangi stress akibat menopause

3. Terapi penggantian hormon (HRT) yang diterjemahkan sebagai Terapi Sulih Hormon (TSH)
adalah suatu terapi menggunakan hormon yang diberikan untuk mengurangi efek defisiensi
hormon. Hormon (TSH) kombinasi Drospirenon 2,0 mg dan Estradiol 1,0 mg yang di berikan
secara oral dengan dosis 1x1 tablet/hari selama 6 bulan.

4. Terapi komplementer :
- Klimakterium terapi (harumi, manjawangi, mustika dara)
- Yoga
- Homeopati (cara mengambil ekstrak tanaman).

Anda mungkin juga menyukai