1. Perimenopausal
1) Hot flashes atau sensasi gerah atau kepanasan yang muncul secara
mendadak
2) Gangguan tidur yang bisa disertai dengan atau tanpa keringat malam
3) Perubahan mood, misalnya mudah tersinggung. Kondisi ini dapat
menyebabkan peningkatan risiko terjadinya depresi.
4) Gangguan kognitif, misalnya sulit berkonsentrasi dan mudah lupa
5) Sakit kepala di masa awal perimenopause
6) Nyeri saat berhubungan seksual, karena berkurangnya cairan pelumas vagina
7) Penurunan gairah seksual dan kesuburan
8) Pengeroposan tulang yang dapat meningkatkan resiko terkena osteoporosis
9) Perubahan kadar kolesterol , yaitu meningkatnya kadar kolesterol jahat (LDL)
dan menurunnya kadar kolesterol baik (HDL)
Faktor Penyebab
Perimenopause merupakan kondisi normal yang dialami setiap Wanita. Namun ada
beberapa faktor yang dapat menyebabkan Wanita memasuki fase perimenopause lebih
cepat, yaitu :
Histerektomi
Pengangkatan Rahim akan meningkatkan resiko seseorang mengalami menopause lebih
cepat terutama jika kedua indung telur (ovarium) juga ikut diangkat.
Faktor keturunan
Wanita yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat menopause dini akan lebih
beresiko untuk mengalami kodisi serupa.
Merokok
Wanita yang memiliki kebiasaan merokok dapat mengalami menopause 1-2 tahun lebih
awal daripada Wanita yang tidak merokok.
Pengobatan kanker
Kemoterapi atau radioterapi pada daerah panggul dapat menyebabkan menopause dini
Lanjutan
Menopause berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata Mens yang berarti bulan dan
peuseis yang berarti penghentian sementara . Secara linguistik kata yang lebih
tepat adalah menocease yang berarti masa berhentinya menstruasi. Dalam
pandangan medis, menopause didefinisikan sebagai masa penghentian haid
untuk selamanya.
1) Gejala Vasomotor
a. Hot Flashes
Hot flashes yaitu perasaan panas, gerah bahkan rasa seperti terbakar pada area wajah,
lengan, leher, dan tubuh bagian atas serta munculnya keringat berlebih khususnya pada
malam hari. Terjadi akibat peningkatan aliran darah didalam pembuluh darah wajah, leher,
dada dan punggung. Keadaan ini berlangsung selama 3 sampai 5 menit, walaupaun
intensitas dan durasinya bisa bervariasi pada setiap Wanita. Pada beberapa orang keluhan
ini disertai gejala palpitasi yaitu rasa berdenyut pada kepala, leher, nyeri kepala kadang
mual dan ansietas.
b. Kesulitan tidur
Gangguan tidur atau dapat diistilahkan insomnia sering menjadi keluhan pada Wanita
menopause. Insomnia merupakan suatu keadaan dimana seseorang yang ingin tidur, tetapi
mengalami kesulitan untuk memulai tidur, sulit mempertahankan keadaan tidur dan bangun
terlalu pagi. Keluhan lain yang sering terjadi adalah sering terbangun dari tidur dan sulit
untuk tidur lagi setelah bangun malam. Kurang nyenyak dalam tidur dapat menurunkan
kualitas hidup seseorang, estrogen memiliki efek terhadap kualitas tidur dan reseptor
estrogen ditemukan dalam otak yang mengatur tidur.
Lanjutan
c. keringat berlebih
Disebut juga hiperhidrosis nocturnal sering terjadi pada malam hari meskipun kondisi tubuh
sedang rileks dan cuaca tidak panas. Penurunan hormon noradrenalin menimbulkan
vasodilatasi pembuluh darah kulit, temperatur kulit sedikit meningkat dan menimbulkan
perasaan panas.
d. Palpitasi
Adalah suatu kondisi Ketika jantung berdetak cepat berulang kali tanpa ada tanda-tanda
berhenti. Palpitasi pada masa menopause dapat disebabkan karena adanya penurunan
hormon estrogen yang mempengaruhi saraf simpatis dan parasimpatis.
Gejala - gejala yang terjadi pada aspek psikologis maupun kognitif Wanita :
a. Perubahan Emosi
Perubahan emosi disini tampak pada kelelahan mental, menjadi lekas marah, dan perubahan suasana
hati yang begitu cepat, biasanya perubahan yang terjadi tidak Disadari oleh Wanita tersebut. Sulit
membuat keputusan, rasa bersalah, rasa sedih dan dorongan untuk menanggis, terkadang penderita
depresi cenderung suka makan, minum, merokok, dan terkadang bisa pula kehilangan nafsu makan.
Pendekatan khusus seperti obrolan ringan dengan sahabat atau siapa saja yang pernah mengalamihal
yang sama sering kali dapat menjadi dukungan emosi terbaik.
c. Depresi
Adalah gangguan perasaan yang ditandai dengan kemurungan dan kesedihan. Pada masa menopause,
anak – anak yang sudah tumbuh dewasa cenderung sibuk dengan urusan masing-masing, saat itulah
Wanita menopause benar-benar merasa kehilangan perannya.
3) Gejala Urogenital
Uretra dan vagina sama-sama berasal dari sinus urogenital dan duktus muller. Selain itu pula,
di uretra dan vagina banyak dijumpai reseptor estrogen, sehingga kedua organ tersebut
mudah mengalami gangguan begitu kadar estrogen serum mulai berkurang.
3. Postmenopausal
Terjadi setelah satu tahun seorang Wanita mengalami menopause. Pada saat ini, tanda
menopause, seperti hot flushes lama – kelamaan akan hilang. Namun resiko Kesehatan yang
berhubungan dengan hormon estrogen akan meningkat pada Wanita setelah menopause.
Beberapa resiko Kesehatan yang disebabkan karena rendahnya kadar estrogen dalam tubuh
adalah :
1) tulang keropos
Kadar estrogen yang rendah dalam tubuh menyebabkan berkurangnya massa tulang, sehingga
resiko untuk mengalami tulang keropos lebih besar. Lebih buruknya lagi, hal ini dapat
meningkatkan resiko osteoporosis.
2) Perubahan kulit
Rendahnya kadar estrogen dalam tubuh dapat menyebabkan berkurangnya kadar kolagen,
kolagen merupakan jaringan yang membentuk kulit. Sehingga, Wanita yang sudah menopause
biasanya akan memiliki kulit lebih tipis, lebih kering, dan kulit keriput. Selain itu, lapisan vagina
dan saluran kencing juga akan menipis dan melemah, dan hal inilah yang menyebabkan seorang
Wanita merasa tidak nyaman saat berhubungan seksual.
3) Perubahan gigi dan gusi
Seperti jaringan kolagen, kadar estrogen yang rendah dalam tubuh juga akan menyebabkan
berkurangnya jaringan ikat. Hal ini menyebabkan Wanita memiliki resiko yang lebih tinggi untuk
kehilangan gigi atau mengalami peyakit gusi.
Lanjutan
4) masalah seksual
Disfungsi seksual pada Wanita masa premenopause dan pascamenopause secara luas
didefinisikan oleh DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders) sebagai
sebuah gangguan dalam proses yang memiliki karakteristik siklus respon seksual atau rasa
sakit terkait dengan hubungan seksual.
http://eprints.ums.ac.id/46220/24/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
https://www.bookingdokter.com/article/perbedaan-perimenopause-menopause-dan-p
ostmenopause
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2201/3/BAB%20II.pdf
http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/medisains/article/download/2411/1956
http://repository.unimus.ac.id/2738/4/BAB%20II.pdf
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2201/3/BAB%20II.pdf
http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/medisains/article/download/2411/1956
http://repository.unimus.ac.id/2738/4/BAB%20II.pdf