Anda di halaman 1dari 7

Bosan membahas blogger yang impoten, kali ini saya akan membahas tanda dan gejala

menopause. Pada tulisan ini saya tidak akan membahas penyebab dan cara mengurangi gejala
menopause karena kalau dibahas dalam satu tulisan akan terlalu panjang. Pembahasan tentang
penyebab dan penanggulangan gejala menopause akan saya bahas di lain kesempatan.

Sebelumnya saya cuplik sedikit apa yang dimaksud dengan menopause. Seorang wanita disebut
memasuki atau mengalami menopause bila yang bersangkutan tidak menstruasi lagi dalam
rentang waktu 12 bulan. Usia saat seorang wanita memasuki menopause masih menjadi
perdebatan sengit, tapi sebagai pegangan beberapa ahli di bidang menopause memberi ancer
ancer umur antara 45 sampai 55 tahun.

Lalu apa yang terjadi saat wanita memasuki masa menopause? Untuk diketahui, gejala dan tanda
menopause yang dialami seorang wanita sifatnya sangat individual. Bagi wanita yang tahan
banting, mereka tidak akan terlalu merasakan gejala saat memasuki masa menopause, sebaliknya
yang agak perasa akan merasakan keluhan hebat baik fisik maupun mental. Beberapa tanda dan
gejala tersebut antara lain :

Perdarahan
Perdarahan disini adalah perdarahan yang keluar dari vagina. Tidak seperti menstruasi yang
datangnya teratur, perdarahan yang terjadi pada wanita menopause tidak teratur. Gejala ini
terutama muncul pada saat permulaan menopause. Perdarahan akan muncul beberapa kali dalam
rentang beberapa bulan untuk kemudian berhenti sama sekali. Karena munculnya pada masa
awal menopause, gejala ini sering disebut gejala peralihan.

Rasa panas dan keringat malam


Rasa panas sering dialami wanita yang memasuki masa menopause. Perasaan ini sering
dirasakan mulai dari wajah menyebar ke seluruh tubuh. Rasa panas ini sering disertai dengan
warna kemerahan pada kulit dan berkeringat. Perasaan ini sering terjadi selama 30 detik sampai
dengan beberapa menit. Meskipun penjelasan tentang fenomena ini belum diketahui dengan pasti
namun diduga terjadi akibat dari fluktuasi hormon estrogen. Seperti diketahui, pada saat
menopause, kadar hormon estrogen dalam darah akan anjlok secara tajam sehingga berpengaruh
terhadap beberapa fungsi tubuh yang dikendalikan oleh hormon ini.

Sampai saat ini belum ditemukan metode untuk memperkirakan pada usia berapa penomena ini
akan muncul dan kapan akan berakhir. Rasa panas ini bahkan sudah terjadi sebelum seorang
wanita memasuki masa menopause. Gejala ini akan menghilang dalam 5 tahun pada sekitar 80%
wanita, sisanya akan terus mengalaminya sampai dengan 10 tahun.

Sialnya, disamping rasa panas dan kemerahan, penderitaan wanita yang sedang menopause juga
ditambah dengan keringatan di malam hari. Gejala ini tentu akan menganggu tidur yang
menyebabkan wanita yang mengalaminya akan selalu kurang tidur.

Gejala pada vagina


Gejala pada vagina muncul akibat dari perubahan yang terjadi pada lapisan dinding vagina.
Vagina menjadi kering dan kurang elastis akibat dari penurunan kadar estrogen. Selain itu
muncul pula rasa gatal pada vagina dan yang lebih parah adalah rasa sakit saat berhubungan
seksual. Perubahan pada vagina ini juga mengakibatkan wanita menopause rentan terhadap
infeksi vagina.

Gejala perkemihan
Perubahan yang terjadi pada lapisan vagina juga terjadi pada saluran urethra. Urethra adalah
saluran yang menyalurkan air seni dari kandung kemih ke luar tubuh. Saluran urethra juga akan
mengering, menipis dan berkurang keelastisannya akibat dari penurunan kadar estrogen.
Perubahan ini akan menyebabkan wanita menopause rentan terkena infeksi saluran kencing,
selalu ingin kencing dan ngompol.

Gejala emosional dan kognitif


Wanita yang akan memasuki masa menopause sering mengalami gejala emosional dan kognitif
yang bervariasi. Gejala ini antara lain, kelelahan mental, masalah daya ingat, lekas marah, dan
perubahan mood yang berlangsung cepat. Sangat sulit untuk mengetahui gejala yang manakah
yang dipengaruhi oleh perubahan hormon. Perubahan emosional ini terkadang tidak disadari oleh
wanita yang sedang menopause sehingga perlu pendekatan khusus untuk masalah ini.
Pendekatan ini untuk meyakinkan wanita tersebut atas apa yang sedang diderita. Keringat dingin
yang muncul juga memberi kesan kelelahan fisik akibat dari kurang tidur.

Perubahan fisik yang lain


Perubahan fisik lainnya antara lain perubahan distribusi lemak tubuh yang mana pada wanita
menopause lemak akan menumpuk pada pinggul dan perut. Perubahan tekstur kulit, kerutan
kulit, dan terkadang disertai dengan jerawat.

Setelah sekian lama membahas tubuh manusia yang segar segar, tidak apa khan sekali sekali
membahas yang sudah uzur. Kita tidak bisa menutup mata, kelak kita pasti akan mengalaminya.
MENGENAL MENOPAUSE
MENGENAL MENOPAUSE

Menopause, mungkin sudah banyak dari kita yang mendengar istilah ini, namun tidak
sedikit dari kita yang belum mengerti apa sebenarnya menopause itu, bagaimana menopause bias
terjadi, apa saja gejala dan tanda yang timbul saat seorang wanita memasuki masa menopause,
serta bagaimana menyikapi masa-masa menopause ini.

Menopause merupakan salah satu saat yang paling menentukan dalam kehidupan seorang
wanita. Beberapa wanita merasa takut , sementara yang lain malah menunggu-nunggu akan
datangnya menopause. Bagi sebagian wanita yang takut akan datangnya menopause karena akan
membuat mereka merasa tidak menarik, kesepian, tak berguna dan tak berdaya. Mereka juga
berduka karena tak subur dan muda lagi. Bagi sebagian lain, datangnya menopause malah
membuat mereka memiliki kesempatan baru dalam hidup secara fisik, emosi, seksual dan spirit.
Mereka malah antusias karena terlepas dari kewajiban melahirkan dan sindroma pra-haid.
Pokoknya, menopause dapat memberikan berbagai macam perasaan kepada wanita. Dari yang
tegang dan tidak nyaman sampai lega dan lepas.

Pengertian Menopouse
Apa arti menopause itu sendiri? Menopause adalah, suatu waktu di usia pertengahan dimana
seorang perempuan mendapat haidnya yang terakhir. Atau dengan kata lain, dimana seorang
perempuan tidak mendapat haid lagi. Menopause terjadi ketika ovarium berhenti melepaskan
sel telur. Sering kali menopause ini terjadi secara gradual. Tetapi kadang kala juga terjadi
sekaligus.

Menopouse merupakan kejadian alami yang harus dilalui oleh setiap wanita. Secara mudah,
menopause merupakan suatu tahap fisiologis dimana seorang wanita tidak lagi mendapatkan
siklus menstruasi. Pada saat menopause, terjadi penurunan produksi hormone estrogen sebagai
akibat habisnya folikel (sel telur) dalam ovarium (indung telur). Penurunan hormone estrogen
inilah yang memunculkan berbagai gejala dan tanda menjelang, selama serta pasca menopause.

Perimenopause adalah periode gradual yang membuat perubahan menuju menopause. Periode-
periode ini dimana seorang perempuan mengalami perubahan tubuh, perasaan dan hormon.
Proses ini dapat terjadi perlahan-lahan selama bertahun-tahun. Climacteric adalah kata lain dari
waktu dimana seorang perempuan melewati tahun-tahun reproduktif ke non-reproduktif. Pada
masa perimenopause , estrogen yang dihasilkan dari indung telur cenderung melambat. Level
hormon menjadi fluktuatif (naik turun) yang menyebabkan perubahan sperti halnya yang terjadi
pada seseorang ketika memasuki masa remaja. Tetapi bagi banyak perempuan, perubahan-
perubahan yang terjadi menuju menopause ini terjadi lebih intens daripada ketika memasuki
masa pubertas. Waktu setelah menopause terjadi disebut postmenopause .

Jenis-jenis menopause yang perlu mendapat perhatian adalah, surgical menopause (menopause
yang berhubungan dengan pengobatan). Surgical menopause terjadi jika indung telur dipindah
atau rusak, misalnya karena kemoterapi. Dalam hal ini, menopause akan terjadi segera tanpa
munculnya perimenopause. Lainnya adalah stress menopause. Terjadi apabila perempuan di
akhir usia 30-an atau lebih tidak mendapat haid dalam jangka waktu yang lama. Ini dapat
disebabkan karena stress, kemoterapi, sedih, bulimia, anemia atau gerak badan yang berlebihan.

Merokok & Gejala Menopause

Penelitian yang dipublikasikan oleh American Journal of Public Health edisi juli 2006
menemukan, wanita yang memiliki kelebihan berat badan dan wanita yang merokok lebih rentan
mengalami gejala-gejala menopause yang tak nyaman. Merokok juga dapat mempercepat
datangnya menopause. Bagaimana proses seseorang dalam memasuki menopause? Seperti
dilansir info-sehat.com, pada akhir usia 30-an, jumlah progesteron yang diproduksi tubuh
berangsur-angsur berkurang, dan sel telur yang masih ada di ovarium akan berkurang
kemungkinannya untuk dibuahi. Akhirnya mentruasi Anda akan berhenti, dan Anda tidak lagi
bisa hamil karena proses ini memakan waktu bertahun-tahun, menopause biasanya dibagi
menjadi dua tahap: perimenopause (berlangsung sekitar 5 tahun atau lebih lama, saat Anda mulai
mengalami tanda-tanda dan gejala menopause, walaupun masih berovulasi) dan pasca
menopause (setelah 12 bulan berlalu tanpa mentruasi).

Gejala Menjelang Menopause


Apa tanda-tandanya seorang perempuan akan menopause? Ketika menopause akan datang
biasanya periode haid menjadi tidak teratur, terjadi secara berdekatan atau saling berjauhan.
Misalnya bulan Mei jadwal haid tanggal 7. Lalu akhir bulan di bulan yang sama haid datang lagi
(misalnya tanggal 26). Tetapi di bulan Juni haid datang malah di akhir bulan, misalnya tanggal
29 Juni. Ciri-ciri lainnya adalah :

tulang sendi terasa sakit


susah berkonsentrasi
sakit kepala
berkeringat pada malam hari
mempunyai kondisi umum yang biasanya terdapat pada PMS
perubahan dalam nafsu seksual
berkeringat banyak
insomnia
sering bangun terlalu pagi
perubahan mood
vagina terasa kering
buang air kecil secara frekuentif

Antara perempuan yang satu dengan perempuan yang lain memiliki ciri-ciri yang berbeda. Ada
yang hanya memiliki satu ciri. Tetapi ada juga yang memiliki semua ciri di atas.

Pengalaman perempuan selama menopause juga dapat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan


yang terjadi di dalam kehidupannya seperti : anak yang telah meninggalkan rumah ; perubahan
dalam urusan sosial, domestik dan hubungan personal ; perubahan dalam identitas & imej tubuh ;
perceraian atau karena menjanda ; pensiun ; tegang menghadapi ketuaan dan kematian ;
kehilangan teman, orang yang tercinta dan masalah keuangan ; tanggung jawab yang bertambah
sehubungan dengan usia yang menua ; ketegangan akibat kehilangan kemerdekaan, tidak mampu
dan perasaan kesepian.

Terapi pengganti hormon

Terapi pengganti hormon adalah langkah untuk meringankan gejala menopause yang paling
popular, tetapi juga paling controversial. Pada terapi pengganti hormon ini, wanita pasca
menopause diberikan hormone estrogen saja atau kombinasi estrogen dan progesteron untuk
mengganti hormon yang tak lagi diproduksi tubuh. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan,
terapi pengganti hormon justru dapat memberikan

perlindungan terhadap risiko penyakit jantung. Kuncinya adalah pemilihan waktu yang tepat.
Jika terapi pengganti hormon diberikan pada awal menopause, kandungan estrogen di dalamnya
membantu mencegah terbentuknya plak di pembuluh darah. Sebaliknya jika terlambat, plak yang
sudah terbentuk dapat pecah, sehingga mencetus penyumbatan pembuluh darah dan serangan
jantung.

Terapi Alternatif
Jika tetap ragu untuk mendapatkan terapi pengganti hormon, bisa jadi akan berpaling ke
perawatan alternatif. Walaupun banyak yang mengklaim bahwa perawatan alternatif dapat
membantu mengurangi ketidaknyamanan gejala menopause, sebenarnya belum ada penelitian
mendalam mengenai hal ini. Penelitian tentang perawatan alternatif seperti konsumsi black cosh,
vitamin E, kaya dan phytoesterogen (dari tumbuhan seperti kedelai dengan aktivitas seperti
hormon estrogen) tidak menawarkan hasil yang konsisten dan memuaskan. Karena itu berhati-
hatilah jika menggunakan suplemen-suplemen ini dalam jangka panjang. Suplemen kedelai- jika
digunakan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan endomentrial hyperplasia (penebalan
dinding bagian dalam rahim abnormal).

Jika tetap menginginkan perawatan alternatif untuk meredakan gejala menopause, mungkin
akupunktur bisa jadi pilihan. Studi terbaru yang dimuat dalam jornal Fertility and Sterility edisi
bulan September 2006 menyatakan, grup wanita yang menerima terapi akupunktur merasa gejala
hot flash mereka tidak separah ketika sebelum mendapatkan terapi ini. Dengan berkurangnya
hoth flash, tidur mereka juga semakin nyenyak.

Para perempuan yang menghadapi datangnya menopause perlu mengelola datangnya masa
tersebut dengan baik guna lebih meningkatkan kualitas hidup.Menopause adalah kodrat wanita,
meski menopause, jika mempunyai kualitas hidup baik, akan mempunyai harapan hidup baik
pula,

Daftar Pustaka :

1. Judul : Mencegah Menopause Jadi Momok

Sumber : http ://www.posmetropadang.com

Penulis : Post Metro Padang News

2. Judul : Kelola menopause, hidup nyaman

Sumber : http : //www.kesrepro.info

Penulis : Kompas.com

3. Judul : Karena Wanita Harus Mengerti

Anda mungkin juga menyukai